1. LATAR BELAKANG
Perilaku SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) merupakan upaya deteksi dini
atau pencegahan kanker payudara yaitu dengan melakukan SADARI (Periksa Payudara
Sendiri). SADARI adalah tindakan deteksi dini terhadap adanya gejala-gejala kanker
payudara. Metode ini sangat sederhana, namun diharapkan dapat menekan tingginya
angka penderita kanker payudara, karena semakin awal terdeteksi maka semakin cepat
proses pengobatan yang diperlukan (Maryanti, 2009). SADARI (Pemeriksaan Payudara
Sendiri) dianjurkan pada wanita, terutama pada wanita dengan usia mulai dari 20 tahun.
Karena wanita dengan usia subur 20-45 tahun sangat berisiko terkena penyakit kanker
payudara, sehingga wanita harus selalu sadar akan kesehatan payudaranya yaitu dengan
cara rutin memeriksa payudaranya sebagai upaya awal pencegahan penyakit kanker
payudara. Cukup dimulai dengan cara yang paling mudah dan sederhana yang dapat
dilakukan sendiri di rumah dan dilakukan setiap bulan setelah selesai masa menstruasi
yakni dengan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri). Para wanita akan mampu
melakukan deteksi dini apabila terjadi perubahan pada payudaranya (Brunner & Sudarth,
2001).
Ny. E telah melakukan operasi payudara sebelah kanan pada tahun 2018 dan
apabila payudara terasa gatal, Ny. E hanya mengelusnya saja dan memijat-mijat
payudaranya. Ny. E dan keluarga belum mengetahui mengenai cara SADARI
(pemeriksaan payudara sendiri), Ny. E hanya tahu memijit-mijit bagian payudaranya saja.
Hasil pengkajian kepada Ny. S didapatkan beberapa data yaitu:
a. Data Subyektif (DS)
1) Ny. E mengatakan belum mengetahui SADARI itu apa
2) Ny. E mengatakan tujuan SADARI untuk memeriksa payudara
3) Ny. E mengatakan belum mengetahui manfaat SADARI
4) Ny. E mengatakan belum mengetahui waktu yang tepat untuk SADARI
5) Ny. E mengatakan belum mengetahui cara SADARI
b. Data Objektif (DO)
a. Tekanan darah Ny. E : 110/80 mmHg
b. Terdapat bekas operasi pada payudara kanan Ny. E
Dari hasil pengkajian tersebut, maka muncul permasalahan keperawatan yaitu
ketidakefektifan manajemen kesehatan terkait SADARI pada keluarga Ny. E di
RT.05/RW.31 Dusun Biru Trihanggo Gamping Sleman Yogyakarta.
2. PROSES KEPERAWATAN
a. Diagnosis Keperawatan Keluarga
Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan terkait SADARI pada Keluarga Ny. E di
RT.05/RW.31 Dusun Biru Trihanggo Gamping Sleman Yogyakarta.
b. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan SADARI selama 30 menit, diharapkan
Ny. E dapat mengetahui dan mempraktekkan kembali cara SADARI dengan baik.
c. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan Pendidikan kesehatan tentang cara SADARI selama 1x 30
menit, Ny. E dapat mengerti dan memahami tentang:
1. Pengertian SADARI
2. Tujuan SADARI
3. Manfaat SADARI
4. Waktu SADARI
5. Cara SADARI
Pertemuan Ke : 6
Hari/tanggal : Sabtu, 23 November 2019
Waktu : 16.00 WIB
Tempat: Rumah Keluarga Ny. E di RT 05/31 Dusun Biru Trihanggo Gamping Sleman
Kegiatan : Penyuluhan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)
A. Evaluasi Proses
1. Pelaksanaan
Pertemuan keenam pada keluarga Ny. E dilakukan pada hari Sabtu tanggal 23
November 2019 jam 16.00 WIB. Maksud dan tujuan dari pertemuan yaitu untuk
melakukan pendidikan kesehatan dan cara melakukan SADARI pada keluarga Ny. E.
2. Komunikasi
Mahasiswa menggunakan komunikasi terapeutik dengan berbahasa Indonesia.
Keluarga kooperatif menanggapi perbincangan dengan mahasiswa.
3. Respon Keluarga
Respon keluarga baik, keluarga menerima kehadiran mahasiswa dengan baik,
keluarga sangat antusias saat akan diberikan pendidikan kesehatan dan cara melakukan
SADARI.
B. Hasil Kegiatan