Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)


Dosen Pembimbing : 1. Kharisah Diniyah, S.ST., MMR
2. Nurul Soimah, S.ST., MH

Disusun Oleh :

1. Annisa Rahma Pramita (1710105150)


2. Galuh Anggraini (1710105152)
3. RR. Sepsika Ayu Mayangsari P (1710105153)
4. Lailatul Hasanah (1710105154)
5. Mella Ardya Gupita (1710105155)
6. Fita Amalia Putri (1710105156)
7. Putri Suari Hanifah (1710105157)
8. Nia Aprilia (1710105158)
9. Khasandra Nur Azaria (1710105159)
10. Alasya Aghnia Zahrah (1710105160)
11. Nur Fitri Astuti (1710105161)
12. Deananda Septiana Putri (1710105162)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN JENJANG DIPLOMA III


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

1. IDENTIFIKASI MASALAH
SADARI adalah pemeriksaan payudara sendiri yang bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya kanker payudara pada wanita . Kanker payudara merupakan
salah satu penyebab utama kematian yang diakibatkan oleh kanker pada kaum wanita.
Berdasarkan data Globocan 2008, terdapat 30 kasus per 100.000 penduduk, dan kanker
payudara menempati urutan pertama yaitu sebesar 38% dari seluruh kanker pada
wanita. Hasil Riskesdas 2013 menunjukkan prevalensi kanker adalah 1.4 per 1000
orang. Penyakit kanker tertinggi pada perempuan adalah kanker payudara dan kanker
leher rahim, sedangkan kanker pada laki-laki adalah kanker paru dan kanker
kolorektal.
Menurut Kepmenkes RI 2010 penemuan dini kanker payudara dapat dilakukan
oleh tenaga kesehatan terlatih di puskesmas yang disebut dengan pemeriksaan payudara
klinis yang diikuti dengan pengajaran cara melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri
(SADARI) dengan cara yang benar. American Cancer Society (ACS) menyarankan
setiap wanita yang berusia diatas 20 tahun memiliki pengetahuan mengenai tujuan,
manfaat, teknik dalam melakukan, serta apa yang dinilai dari SADARI dan berlatih
untuk melaksanakan SADARI.
Berdasarkan pengkajian di padukuhan Gamplong II, didapat beberapa
permasalahan salah satunya yaitu ditemukan pada beberapa WUS yang kurang mengerti
mengenai deteksi kanker payudara. Oleh karena itu, informasi mengenai pemeriksaan
SADARI sangat diperlukan.

II. PENGANTAR
Topik : Kesehatan Reproduksi
Subtopik : Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Sasaran : Wanita Usia Subur
Hari / Tanggal : Sabtu, 14 September 2019
Jam : 19.30
Waktu : 90 menit
Tempat : Rumah Bapak Dukuh Gamplong II
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan sasaran (WUS) di dusun
Gamplong II bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang adanya
kanker pada payudara dan dapat melakukan deteksi dini kanker payudara.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan materi penyuluhan diharapkan sasaran dapat :
a. Menjelaskan pengertian pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
b. Menjelaskan tujuan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
c. Menjelaskan manfaat pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
d. Menjelaskan waktu yang tepat pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
e. Menjelaskan orang yang berpotensial terkena kanker payudara
f. Menjelaskan langkah-langkah melakukan payudara sendiri (SADARI)
g. Menjelaskan cara pencegahan kanker payudara
h. Menyebutkan macam-macam pengobatan kanker payudara

IV. MATERI
Terlampir

V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

VI. MEDIA
1. Leaflet
2. Pantum
3. PPT
4. Video
VII. KEGIATAN PENYULUHAN

Kegiatan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan
Keluarga
1 15 menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Menyetujui
3. Kontrak waktu 3. memperhatikan
4. Menjelaskan
tujuan instruksional
2 45 menit Pelaksanaan : 1. Mendengarkan
1. Mengeksplorasi pemahaman Wanita usia dan
subur di Dusun Gamplong II memperhatikan.
2. Menjelaskan materi penyuluhan secara
berurutan dan teratur
Materi :
1. Tentang pengertian SADARI
2. Tujuan pemeriksaan SADARI
3. Manfaat pemeriksaan SADARI
4. Kapan waktu yang tepat pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI)
5. Yang berpotensial terkena kanker
payudara
6. Langkah-langkah pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI)
7. Pencegahan kanker payudara
8. Pengobatan kanker payudara
3 25 menit Evaluasi : Bertanya dan
1. Wus bisa menyampaikan secara singkat menjawab
materi penyuluhan pertanyaan
2. Memberi kesempatan kepada Wus
Gamplong II untuk bertanya
3. Pemateri memberikan pertanyaan secara
lisan Wus Gamplong II.

4 5 menit Penutup : 1. Menjawab


1. Merangkum materi 2. Menjawab
2. Menyampaikan terima kasih atas Salam.
waktu yang telah diberikan oleh
peserta
3. mengucapkan salam Salam penutup

VIII. EVALUASI

NO. PERTANYAAN JAWABAN


1. Apakah yang dimaksud dengan
SADARI ?
2. Bagaimana langkah – langkah
melakukan SADARI ?
3. Sebutkan cara pencegahan kanker
payudara
4. Kapan waktu efektif untuk periksa
SADARI ?
5. Sebutkan hal – hal yang meningkatkan
resiko kanker payudara
IX. PENGESAHAN

Yogyakarta, September 2019

Sasaran Pemberi Penyuluhan

(..............................) (.................................)

Mengetahui Mengetahui

Pembimbing Pendidikan Pembimbing Pendidikan

( Kharisah Diniyah, S.ST., MMR ) ( Nurul Soimah, S.ST., MH )


Lampiran Materi
PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

A. Pengertian Sadari
Sadari adalah pemeriksaan payudara sendiri yang bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya kanker dalam payudara wanita. Pemeriksaan ini dilakukan dengan
menggunakan cermin dan dilakukan oleh wanita yang berumur 20 tahun ke atas.

B. ETIOLOGI
Indikasi utama sadari adalah karena untuk mendeteksi terjadinya kanker
payudara dengan mengamati payudara dari depan, sisi kiri dan sisi kanan, apakah ada
benjolan, perubahan warna kulit, putting bersisik dan pengeluaran cairan atau nanah
dan darah.
Kanker payudara merupakan jenis kanker dengan jumlah kasus terbanyak di
dunia, sekaligus penyebab kematian terbesar. Sebagian besar penderita baru terdeteksi
di stadium lanjut karena kanker tidak bergejala.
Semakin bertambahnya usia, makin besar pula resiko seorang perempuan
terkena kanker. Hal ini tentu membuat kita khawatir. Meski begitu, kita bisa mengubah
ketakutan menjadi sebuah tindakannya untuk mencegah penyakit yang jadi momok
kaum wanita ini.
1. Aktif bergerak
Tidak ada kata tua untuk mulai berolahraga. Penelitian menyebutkan, olahraga
akan menurunkan kadar hormon estrogen, yang berkaitan dengankanker. Lakukan
olahraga minimal 30 menit sehari.
2. Kurangi berat badan
Setelah menopouse, perempuan yang obesitas punya resiko lebih besar terkena
kanker payudara dibanding rekannya yang punya berat badan normal Meski begitu,
kenaikan bobot tubuh pada wanita yang tadi beratnya ideal juga mendatangkan
resiko yang sama.
3. Cukupi kebutuhan vitamin D
Studi yang menegaskan manfaat vitamin D sebagai anti kanker terus bermunculan
yang terakhir menyebutkan, 94 persen pasien kanker payudara yang kekurangan
vitamin D Kankernya lebih cepat menyebar dibanding mereka yang cukup vitamin
D.
4. Batasi Alcohol
Data terbaru dari National Cancer Institute menunjukkan perempuan yang minum
satu atau dua gelas alkohol setiap hari memiliki resiko terkena kanker payudara 32
persen lebih besar. Para ahli menyarankan untuk membatasi alkohol tidak lebih
dari satu gelas per hari.
5. Perhatikan gejalanya
Gejala awal kanker payudara dapat berupa benjolan yang biasanya dirasakan
berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya, tidak menimbulkan nyeri, dan
biasanya memiliki pinggiran tidak teratur. Tanda lain yang mungkin timbul adalah
benjolan diketiak., perubahan ukuran atau bentuk payudara, keluar cairan yang
abnormal dari putting susu, dan perubahan warna atau tekstur kulit payudara.
6. Lakukan deteksi dini
Skrining dan deteksi dino sebetulnya dapat secara signifikan menurunkan stadium
pada temuan kasus kanker payudara. Selain mamografi, pemeriksaan payudara
sendiri (Sadari) yang dapat diajarkan, kemudian dipraktikkan sendiri oleh
perempuan, jika dilakukan secara teratur bisa mendeteksi tumor 1,2 sentimeter.

C. Waktu pelaksanaan
Pemeriksaan payudara dilakukan setelah menstruasi, pada waktu payudara tidak keras
atau bengkak.

D. Prosedur pelaksanaan
SADARI bulanan dengan pemeriksaan klinis payudara tahunan (Clinical Breast
Examination /CBE) Oleh seorang ahli dan mamografi, sangat bermanfaat untuk
mendeteksi kanker payudara sejak dini. Ada tiga langkah penting untuk melakukan
SADARI, yaitu :
1. Pemeriksaan raba pada posisi berdiri
Untuk melakukan pemeriksaan pada payudara sebelah kanan, angkat lengan
kanan anda kebelakang kepala, lalu gunakan jari – jari tangan kiri untuk melakukan
pemeriksaan. Lakukan langkah – langkah sebaliknya untuk memeriksa payudara
sebelah kiri.
2. Pemeriksaan raba pada saat berbaring
Berbaringlah diatas permukaan yang keras. Saat melakukan pemeriksaan
pada payudara kanan, letakkan bantal dibawah pundak kanan. Kemudian letakkan
lengan kanan dibelakang kepala. Ratakan jari – jari tangan kiri pada payudara
kanan, dan tekan secara lembut dengan gerakkan memutar searah jarum jam.
Mulailah pada bagian paling puncak dari payudara kanan (posisi jam 12),
kemudian bergerak kearah jarum jam 10 dan seterusnya, sampai kembali ke posisi
jam 12. Setelah itu, pindahkan jari – jari anda kira kira – kira 2 cm mendekati
puting. Teruskan gerakan memutar sperti sebelumnya hingga seluruh bagia
payudara, termasuk putting selesai di periksa. Lakukan hal yang sama pada
payudara sebelah kiri. Teknik SADARI yang benar harus menggunakan jari dari
ketiga jari tengah anda, bukan ujung jari. Anda sangat dianjurkan untuk mengulang
- ulang gerakan melingkar dengan jari yang disertai dengan sedikit penekanan.
Namun penekanan yang berlebihan dapat menyebutkan tekanan pada tulang rusuk
dan akan terasa seperti benjolan.
3. Tempo pemeriksaan
Pemeriksaan payudara sendiri sebaiknya dilakukan sebulan sekali. Para
wanita yang sedang haid sebaiknya melakukan pemeriksaaan pada hari ke – 5
sampai ke – 7 setelah masa haid bermula, ketika payudara mereka sedang
mengendur dan terasa lebih lunak. Jika menemukan adanya benjolan atau
perubahan pada payudara yang membuat diri anda resah, segera konsultasikan ke
dokter.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/InfoDatin%20
Bulan%20Peduli%20Kanker%20Payudara_2016.pdf
(Ii & Pustaka, 2013)Ii, B. A. B., & Pustaka, T. (2013).
Universitas Sumatera Utara.Padang, R. M. D., Despitasari, N. L., Kep, M., & Nofrianti,
D. (2017). Hubungan Dukungan Keluarga dan Pemeriksaan Payudara Sendiri ( SADARI )
dengan Keterlambatan Pemeriksaan Kanker Payudara Pada Penderita Kanker Payudara di
Poli Bedah, 2(1).
Nugroho, Taufan. 2011. Asi dan Tumor Payudara. Nuha Medika: Yogyakarta.
http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/205
file:///E:/Chapter%20II.pdf
http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/BrosurDeteksiDini.pdf

Anda mungkin juga menyukai