Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM KEPERAWATAN MATERNITAS

PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Ai Raisa Qoraetul Aini
2. Ainindhita Amalia Khoirunnisa
3. Ajep Tohajudin
4. Anggia Jelita Pratiwi
5. Ayu Sri Fatonah
6. Bety Nurlita
7. Dina Indah Fitriani
8. Dinda Amelia
9. Dyah Puji Lestari
10. Dzanisya Widia Nusantira
11. Faqi Rizal Fadilah
12. Feni Nopiyanti
13. Fitria Damayanti

2B Keperawatan

BADAN PPSDM KESEHATAN RI


POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN CIREBON
JL. PEMUDA NO. 38 CIREBON
Disusun untuk memenuhi tugas Praktikum Metodologi Keperawatan
Program Studi Keperawatan Cirebon

Dikoreksi oleh Pembimbing Praktikum

Nama : Ibu Ns. Sriyatin, APP, S.Kep., M.Kes


NIP : 196810281994032001
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1


Judul Praktikum ..................................................................................... 1
Tanggal Pratikum .................................................................................. 1
Tujuan Praktikum .................................................................................. 1
a. Tujuan Umum .................................................................................. 1
b. Tujuan Khusus ................................................................................. 1
BAB II TINJAUAN TEORI .................................................................. 2
A. Pengertian ........................................................................................ 2
B. Anatomi Fisiologi Payudara ............................................................ 2
C. Siapa yang Harus Melakukan Sadari ............................................... 3
D. Manfaat ............................................................................................ 3
E. Tujuan .............................................................................................. 4
F. Cara Melakukan ............................................................................... 5
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM ........................................... 8
A. Metode ............................................................................................. 8
B. Persiapan Alat .................................................................................. 8
C. Cara Kerja ........................................................................................ 8
D. Kendala yang Dihadapi ................................................................. 10
E. Pemecahan Masalah ...................................................................... 10
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ............................................. 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN

Judul Praktikum : Pemeriksaan payudara sendiri (Sadari)


Tanggal Praktikum : 26 April 2019
Tujuan Praktikum :
a. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktik laboratorium peserta didik keperawatan diharapkan mampu
melakukan pemeriksaan payudara sendiri (sadari).
b. Tujuan Khusus
1. Menjelaskan prinsip umum pemeriksaan payudara sendiri.
2. Mendemonstrasikan pemeriksaan payudara sendiri (sadari).
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Penemuan dini kanker payudara dapat dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan
yang mudah dan dapat di lakukan sendiri, yaitu pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
Pemeriksaan payudara sendiri adalah pengembangan kepedulian seorang wanita terhadap
kondisi payudaranya sendiri (Nisman, 2011).
Pemeriksaan payudara sendiri atau BSE (Breast Self Examination) adalah suatu proses
pemeriksaan yang dilakukan para wanita terhadap payudara mereka untuk mendeteksi
adanya bengkak abnormal agar segera diberikan perhatian medis (Foo, 2005).

B. Anatomi dan Fisiologi Payudara

Gambar. anatomi payudara. Sumber: Elaine N. Marieb, Patricia Brady Wilhelm, & Jon
Mallatt (2017).
Kelenjar mama atau payudara (buah dada) adalah perlengkapan pada organ reproduksi
wanita dan mengeluarkan air susu. Buah dada terletak di dalam fasia superfisialis di daerah
pektoral antara sternum dan aksila dan melebar dari kira-kira iga kedua atau ketiga sampai
iga keenam atau ketujuh.
Bentuk buah dada cembung ke depan dengan putting di tengahnya. Putting ini
dilingkari daerah berwarna cokelat yang disebut areola. Dekat dasar putting terdapat kelenjar
sebaseus, yaitu kelenjar Montgomery, yang mengeluarkan zat lemak supaya puting tetap
lemas. Putting berlubang – lubang 15 sampai 20 buah, yang merupakan saluran dari kelenjar
susu.
Buah dada terdiri atas bahan kelenjar susu atau jaringan alveoler, tersusun atas lobus –
lobus yang saling terpisah oleh jaringan ikat dan jaringan lemak. Setiap lobules terdiri atas
sekelompok alveolus yang bermuara ke dalam duktus laktiferus (saluran air susu) yang
bergabung dengan duktus – duktus lainnya untuk membentuk saluran yang lebih besar dan
berakhir dalam saluran sekretorik. Ketika saluran – saluran ini mendekat puting, membesar
untuk membentuk wadah penampungan air susu, yang disebut sinus laktiferus; kemudian
saluran – saluran itu menyempit lagi dan menembus puting dan bermuara di atas
permukaannya (Pearce, 2017).

C. Siapa yang Harus Melakukan Sadari


Wanita yang dianjurkan melakukan SADARI atau Breast Self Examination dan saran
waktu pelaksanaan SADARI adalah sebagai berikut:
1. Wanita usia subur : 7-10 hari setelah menstruasi
2. Wanita pasca menopause : pada waktu tertentu setiap bulan
3. Setiap wanita berusia di atas 20 tahun perlu melakukan SADARI setiap bulan.
4. Wanita yang berisiko tinggi sebelum mencapai usia 50 tahun perlu
5. melakukan mamografi setiap tahun, pemerikaaan payudara oleh dokter setiap 2 tahun.
6. Wanita yang berusia antara 20-40 tahun :
a. Mammogram awal atau dasar antara usia 35-40 tahun
b. Melakukan pengujian payudara pada dokter setiap 3 tahun.
7. Wanita yang berusia antara 40-49 tahun melakukan pemeriksaan payudara pada dokter
dan mamografi setiap 1-2 tahun.
8. Wanita yang berusia di atas 50 tahun melakukan pemeriksaan payudara pada dokter dan
mamografi setiap tahun (Nisman, 2011).

D. Manfaat
Deteksi dini merupakan langkah awal yang sangat penting untuk mengetahui secara dini
adanya tumor atau benjolan pada payudara sehingga dapat mengurangi tingkat kematian
karena penyakit kanker tersebut. Keuntungan dari deteksi dini bermanfaat untuk
meningkatkan kemungkinan harapan hidup pada wanita penderita sendiri melalui
pemeriksaan dengan benar. Selain itu, SADARI adalah metode termurah, tercepat, termurah,
dan paling sederhana yang dapat mendeteksi dini kanker payudara (Nisman, 2011)
Karena banyak kanker payudara terdeteksi oleh wanita itu sendiri, penyuluhan pada
setiap wanita diprioritaskan mengenai bagaimana dan kapan melakukan pemeriksaan
payudara mereka sendiri. Diperkirakan bahwa hanya 25% sampai 30% wanita melakukan
pemeriksaan payudara sendiri dengan baik dan teratur setiap bulannya. Wanita yang lebih
muda yang mungkin mempunyai benjolan normal pada payudara mereka ternyata kesulitan
dalam melakukan SADARI. Bahkan wanita yang melakukan SADARI mungkin menunda
untuk mencari bantuan medis karena ketakutan, faktor ekonomi, kurang pendidikan, enggan
untuk bertindak jika dia tidak merasa nyeri, faktor-faktor psikologi dan kesopanan.
(Smeltzer & Bare, 2002)
Penganjur pemeriksaan payudara sendiri beragumentasi bahwa sebagian besar lesi dapat
terdeteksi secara sendiri, sehingga membuat SADARI penting untuk mendeteksi dini kanker
payudara. Dilain pihak, terdapat keyakinan bahwa benjolan yang dideteksi melalui SADARI
adalah temuan yang bersifat kebetulan dan bahwa tidak ada studi yang secara konklusif
menunjukkan bahwa SADARI menurunkan mortalitas secara keseluruhan dari kanker
payudara. Namun demikian, SADARI terus menjadi bagian penting bagi promosi kesehatan.
SADARI dapat diajarkan dan dipraktikkan kepada semua wanita. Perawat berperan dalam
menginformasikan dan memberi pengajaran kepada semua wanita tentang keuntungan
SADARI secara teratur dan pentingnya mencari bantuan medis segera ketika ditemukan
benjolan. (Smeltzer & Bare, 2002).

E. Tujuan
SADARI dilakukan dengan tujuan sebagai berikut (Nisman, 2011):
1. SADARI hanya mendeteksi secara dini kanker payudara, bukan untuk mencegah kanker
payudara. Dengan adanya deteksi dini maka kanker payudara dapat terdeteksi pada
stadium awal sehingga pengobatan dini akan memperpanjang hidup penderita kanker
payudara.
2. Menurunkan angka kematian penderita karena kanker yang ditemukan pada stadium awal
akan memberikan harapan hidup lebih lama.

F. Cara Melakukan SADARI


Perawatan memberikan instruksi kepada klien untuk memperagakan langkah-langkah
berikut (Public Health Service, 2012).
Langkah 1
1. Berdirilah di depan cermin.
2. Periksa payudara terhadap segala sesuatu yang tidak lazim.
3. Perhatikan adanya rabas dari puting payudara, keriput, dimpling atau kulit mengelupas.

Gambar. Langkah pertama pemeriksaan SADARI. Sumber: Hinkle, Janice L,& Kerry H.
Cheever (2018); Dillon, Patricia M (2016).
Langkah 2
Langkah 2 dan 3 dilakukan untuk memeriksa segala perubahan dalam kontur payudara.
Ketika melakukannya, diharapkan Anda harus mampu untuk merasakan otot-otot Anda yang
terasa menegang.
1. Perhatikan dengan baik di depan cermin ketika anda melipat tangan di belakang kepala
anda dan menekan tangan Anda ke arah depan.
2. Perhatikan setiap perubahan kontur dari payudara Anda.

Gambar. Langkah kedua pemeriksaan SADARI. Sumber: Hinkle, Janice L,& Kerry H.
Cheever (2018); Dillon, Patricia M (2016).
Langkah 3
1. Selanjutnya tekan tangan anda dengan kuat pada pinggang anda dan agak membungkuk
ke arah cermin sambil menarik bahu anda dan siku Anda ke arah depan.
2. Perhatikan setiap perubahan kontur payudara Anda.

Gambar. Langkah ketiga pemeriksaan SADARI. Sumber: Hinkle, Janice L,& Kerry H.
Cheever (2018); Dillon, Patricia M (2016).
Langkah 4
Beberapa wanita melakukan bagian pemeriksaan berikut ketika sedang mandi dengan
shower. Jari – jari Anda akan meluncur dengan mudah di atas kulit yang bersabun, sehingga
Anda dapat berkonsentrasi dan merasakan terhadap setiap perubahan di dalam payudara.
1. Angkat tangan kiri Anda.
2. Gunakan 3 atau 4 jari tangan kanan Anda untuk meraba payudara kiri Anda dengan kuat,
hati – hati dan menyeluruh.
3. Mulailah pada tepi terluar, tekan bagian datar dari tangan Anda dalam lingkaran kecil,
bergerak melingkar dengan lambat di sekitar payudara.
4. Secara bertahap lakukan ke arah puting susu.
5. Pastikanlah untuk melakukannya pada seluruh payudara.
6. Beri perhatian khusus pada area di antara payudara dan di bawah lengan termasuk bagian
di bawah lengan itu sendiri.
7. Rasakan adanya benjolan atau massa yang tidak lazim di bawah kulit.
Gambar. Langkah keempat pemeriksaan SADARI. Sumber: Hinkle, Janice L,& Kerry H.
Cheever (2018); Dillon, Patricia M (2016).
Langkah 5
1. Dengan perlahan remas puting susu dan perhatikan terhadap adanya rabas.
2. Jika anda mengeluarkan rabas dari puting susu selama sebulan – yang terjadi ketika Anda
sedang atau tidak melakukan SADARI, maka segeralah temui dokter Anda.
3. Ulangi pemeriksaan pada payudara kanan Anda.

Gambar. Langkah kelima pemeriksaan SADARI. Sumber: Janet R. Weber & Jane H. Kelley,
2014.
Langkah 6
Langkah 4 dan 5 harus diulangi dalam posisi berbaring.
1. Berbaringlah mendatar terlentang dengan lengan kiri anda di bawah kepala Anda dan
sebuah bantal atau handuk yang dilipat di bawah bahu kiri anda   (posisi ini akan
mendatarkan payudara Anda dan memudahkan anda untuk memeriksanya).
2. Gunakan gerakan sirkuler yang sama seperti yang diuraikan di atas.
3. Ulangi pada payudara kanan Anda.

Gambar Langkah keenam pemeriksaan SADARI. Sumber: Hinkle, Janice L,& Kerry H.
Cheever (2018).
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A. Metode
Metode pembelajaran praktik laboratorium yang digunakan adalah demonstrasi yaitu
pembelajaran yang menyajikan suatu prosedur atau tugas, cara menggunakan alat dan cara
berinteraksi dengan klien.

B. Persiapan Alat
Phantom payudara

Gambar. Phantom payudara. Sumber: www.cahayaalkes.com.


C. Cara Kerja
Perawatan memberikan instruksi kepada klien untuk memperagakan langkah-langkah
berikut.
Langkah 1
1. Berdirilah di depan cermin.
2. Periksa payudara terhadap segala sesuatu yang tidak lazim.
3. Perhatikan adanya rabas dari puting payudara, keriput, dimpling atau kulit mengelupas.
Langkah 2
Langkah 2 dan 3 dilakukan untuk memeriksa segala perubahan dalam kontur payudara.
Ketika melakukannya, diharapkan Anda harus mampu untuk merasakan otot-otot Anda yang
terasa menegang.
1. Perhatikan dengan baik di depan cermin ketika anda melipat tangan di belakang kepala
anda dan menekan tangan Anda ke arah depan.
2. Perhatikan setiap perubahan kontur dari payudara Anda.
Langkah 3
1. Selanjutnya tekan tangan anda dengan kuat pada pinggang anda dan agak membungkuk
ke arah cermin sambil menarik bahu anda dan siku Anda ke arah depan.
2. Perhatikan setiap perubahan kontur payudara Anda.
Langkah 4
Beberapa wanita melakukan bagian pemeriksaan berikut ketika sedang mandi dengan
shower. Jari – jari Anda akan meluncur dengan mudah di atas kulit yang bersabun, sehingga
Anda dapat berkonsentrasi dan merasakan terhadap setiap perubahan di dalam payudara.
1. Angkat tangan kiri Anda.
2. Gunakan 3 atau 4 jari tangan kanan Anda untuk meraba payudara kiri Anda dengan kuat,
hati – hati dan menyeluruh.
3. Mulailah pada tepi terluar, tekan bagian datar dari tangan Anda dalam lingkaran kecil,
bergerak melingkar dengan lambat di sekitar payudara.
4. Secara bertahap lakukan ke arah puting susu.
5. Pastikanlah untuk melakukannya pada seluruh payudara.
6. Beri perhatian khusus pada area di antara payudara dan di bawah lengan termasuk bagian
di bawah lengan itu sendiri.
7. Rasakan adanya benjolan atau massa yang tidak lazim di bawah kulit.
Langkah 5
1. Dengan perlahan remas puting susu dan perhatikan terhadap adanya rabas.
2. Jika anda mengeluarkan rabas dari puting susu selama sebulan – yang terjadi ketika Anda
sedang atau tidak melakukan SADARI, maka segeralah temui dokter Anda.
3. Ulangi pemeriksaan pada payudara kanan Anda.
Langkah 6
Langkah 4 dan 5 harus diulangi dalam posisi berbaring.
1. Berbaringlah mendatar terlentang dengan lengan kiri anda di bawah kepala Anda dan
sebuah bantal atau handuk yang dilipat di bawah bahu kiri anda   (posisi ini akan
mendatarkan payudara Anda dan memudahkan anda untuk memeriksanya).
2. Gunakan gerakan sirkuler yang sama seperti yang diuraikan di atas.
3. Ulangi pada payudara kanan Anda.
D. Kendala yang Dihadapi
Dalam pelaksanaan praktik laboratorium tentang pemeriksaan payudara sendiri (sadari),
ada beberapa kendala yang dihadapi antara lain:
a. Penggunaan waktu yang kurang efektif dan efisien dalam pelaksanaan praktik karena
mahasiswa tidak sepenuhnya memahami dan mempelajari konsep pemeriksaan
payudara sendiri (sadari).
b. Suasana praktikum yang kurang kondusif karena masih banyak mahasiswa yang
melakukan aktivitas lain diluar praktikum.

E. Pemecahan Masalah
Guna menyelesaikan masalah atas kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan praktik
laboratorium tentang pemeriksaan payudara sendiri (sadari), maka pemecahan masalahnya
adalah sebagai berikut:
a. Sebelum melaksanakan praktik laboratorium, mahasiswa diharapkan memahami dan
mempelajari terlebih dahulu tentang konsep pemeriksaan payudara sendiri (sadari) agar
waktu pelaksanaan praktik dapat digunakan dengan efektif.
b. Mahasiswa hendaknya memperhatikan apabila mahawiswa lainnya sedang melakukan
tindakan agar suasana praktikum menjadi lebih kondusif.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Penemuan dini kanker payudara dapat dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan yang
mudah dan dapat di lakukan sendiri, yaitu pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
Pemeriksaan payudara sendiri adalah pengembangan kepedulian seorang wanita terhadap
kondisi payudaranya sendiri.
Pemeriksaan payudara sendiri atau BSE (Breast Self Examination) adalah suatu proses
pemeriksaan yang dilakukan para wanita terhadap payudara mereka untuk mendeteksi
adanya bengkak abnormal agar segera diberikan perhatian medis.

B. Saran
Pemahaman mendalam tentang pemeriksaan payudara sendiri sangat diperlukan. Oleh
karena itu, disarankan untuk memahami konsep dalam pemeriksaan payudara sendiri mulai
dari paham akan konsep anatomi fisiologi payudara, tujuan pemeriksaan, keterampilan
teknik pemeriksaan, serta mengetahui tanda-tanda yang mengindikasikan adanya kelainan.
Dalam melaksanakan praktikum hendaknya mahasiswa terlebih dahulu mempelajari
materi tetang pemeriksaan payudara sendiri agar pembelajaran praktikum berjalan efektif.
Hendaklah mahasiswa fokus pada aktivitas praktikum, tidak melakukan aktivitas lain agar
suasana praktikum tetap kondusif.
DAFTAR PUSTAKA

Dillon, Patricia M. (2016). Nursing health assessment. The foundation of clinical practice.
Philadelphia: F. A Davis Company.
Elaine N. Marieb, Patricia Brady Wilhelm, & Jon Mallatt. (2017). Human Anatomy. Edinburg:
Pearson.
Foo, Kayode. 2005. Knowledge, Attitude and Practice of Breast Self ExaminationAmong Female
Secondary School teachers in Ilorin, Nigeria
http://www.unilorin.edu.ng/publications/drakande/Breast%20Self%20Examination
%20among20sec%20sch%20teachers.pdf di akses pada tanggal 26 April 2019.
Hinkle, Janice L., & Cheever, Kerry H. (2018). Brunner & Suddarth’s textbook of medical-
surgical nursing. Philadelphia : Wolters Kluwer.
Janet R. Weber, Jane H. Kelley. (2014). Health assessment in nursing. Philadelphia : Wolters
Kluwer.
Nisman, Wenny Artanty. 2011. Lima Menit Kenali Payudara Anda. Yogjakarta: Andi
Pearce, E. C. (2017). Anatomy & Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia.
Public Health Service. (2012). What you need to know about breast cancer. Bethesda, MD:
National Institutes of Health.
Smeltzer & Bare. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
www.cahayaalkes.com di akses pada tanggal 26 April 2019.

Anda mungkin juga menyukai