Anda di halaman 1dari 23

MATA KULIAH

Teknologi Pelayanan Kebidanan

Disusun untuk memenuhi Tugas Individu I

“Massage Perineum”

Dosen Pengampu : Jenny Anna Siauta, S.ST., M.Keb

DISUSUN OLEH:
Nama : Vahlufi Eka Putri
NPM : 183112540120561
KELAS : B5 KEBIDANAN

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2019
ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT atas selesainya

Makalah ini sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas individu“Teknologi

Pelayanan Kebidanan:Massage Perineum.” dengan baik.

Penyusun menyadari bahwa tiada sesuatu yang sempurna di dunia ini,

begitupun makalah yang telah saya buat, baik dalam hal isi maupun

penulisannya. Penyusun menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh

karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan

untuk penyempurnaan makalah ini. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah

ini dapat bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran kecil bagi kemajuan ilmu

pengetahuan, baik di Universitas Nasional maupun lingkungan masyarakat.

Jakarta, Oktober 2019

Penyusun
iii

DAFTAR ISI

JUDUL......................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................2

C. Tujuan..............................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Massage perineum..............................................................4

B. Fungsi Massage perineum...................................................................5

C. Manfaat dari pijat perineum.................................................................7

D. Indikasi perlunya massage perineum....................................................7

E. Kontraindikasi dilakukannya massage perineum...................................8

F. Pelaksanaan Massage Perineum...............................................................9

G. Hal-Hal yang perlu Disiapkan untuk Massage Perineum..........................9

H. Petunjuk Umum......................................................................................10

I. Teknik Masase Perineum........................................................................11

J. Istilah Dalam Masase Perineum.( Perineal Stretching/Massage )...........17


............................................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................18

B. Saran...............................................................................................18
iv

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Pada proses persalinan, organ reproduksi wanita khususnya perineum

akan mengalami peregangan. Proses peregangan ini lah yang tak lepas dari

terjadinya robekan atau disebut ruptur perineum. Perineum dapat robek

ketika melahirkan atau secara sengaja digunting guna melebarkan jalan

keluar bayi atau episiotomi.

Ruptur perineum adalah robekan yang terjadi pada perineum sewaktu

persalinan dan terjadi pada hampir semua persalinan pertama dan tidak

jarang juga pada persalinan berikutnya. Robekan perineum disebabkan oleh

faktor ibu (paritas, jarak kelahiran dan berat badan bayi), pimpinan

persalinan yang salah, riwayat persalinan, ekstraksivakum, trauma alat dan

episiotomi (Wiknjosastro, 2005).

Robekan pada saat melahirkan pervaginam merupakan kejadian umum

dikalangan wanita. Dalam studi, dimana penggunakan episiotomi dibatasi,

tingkat robekan spontan saat melahirkan berkisaran 44-79%. Hasil

penelitian menunjukan bahwa perempuan yang pertama kali melahirkan

kemungkinan untuk mengalami robekan lebih besar.Sebanyak 85% wanita

melahirkan pervaginam dapat mengalami ruptur perineum. Salah satu

ketakutan yang sering dirasakan oleh ibu hamil terutama trimester III adalah

takut robek dan dijahit. Terutama pada ibu yang pernah mengalaminya, hal
2

ini bisa menjadikan trauma baginya saat menghadapi proses persalinannya

nanti. Juga bekas dari robekan perineum ini dapat berpengaruh pada rasa

sakit saat berhubungan (dispereunia) dengan pasangan.

Salah satu cara mengurangi ruptur perineum adalah dengan melakukan

pemijatan perineum atau disebut massage perineum. Massage perineum

adalah teknik memijat perineum saat hamil atau beberapa minggu sebelum

melahirkan untuk meningkatkan kesehatan, aliran darah dan elastisitas

perineum.

B. Rumusan Masalah

a. Apa pengertian Massage perineum?

b. Apa fungsi Massage perineum?

c. Apa manfaat dari pijat perineum?

d. Apa indikasi perlunya massage perineum?

e. Apa kontraindikasi dilakukannya massage perineum?

f. Siapa yang dapat melakukan pijat perineum?

g. kapan dilakukannya pijat perineum?

h. Bagaimana prosedur dilakukannya massage perineum?

C. Tujuan

a. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tentang massage perineum.


3

b. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui pengertian Massage perineum.

2. Untuk mengetahui fungsi Massage perineum

3. Untuk mengetahui manfaat dari pijat perineum.

4. Untuk mengetahui indikasi perlunya massage perineum.

5. Untuk mengetahui kontraindikasi dilakukannya massage perineum.

6. Untuk mengetahui siapa yang dapat melakukan pijat perineum.

7. Untuk mengetahui kapan dilakukannya pijat perineum.

8. Untuk mengetahui prosedur dilakukannya massage perineum.


4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Massage Perineum

Perineum adalah salah satu jalur yang dilalui pada saat proses

persalinan dapat robek ketika melahirkan atau secara sengaja digunting

guna melebarkan jalan keluarnya bayi (episiotomi) (Herdiana, 2007).

Pemijatan perineum adalah teknik memijat perineum pada waktu hamil

atau beberapa minggu sebelum melahirkan guna meningkatkan aliran

darah ke daerah ini dan meningkatkan elastisitas perineum.

Massage perineum adalah teknik memijat perineum di saat hamil atau

beberapa minggu sebelum melahirkan guna meningkatkan perubahan

hormonal yang melembutkan jaringan ikat, sehingga jaringan perineum

lebih elastis dan lebih mudah meregang. Peningkatan elastisitas perineum

akan mencegah kejadian robekan perineum maupun episiotomi. Teknik ini

dapat dilakukan satu kali sehari selama beberapa minggu terakhir

kehamilan di daerah perineum (area antara vagina dan anus) (Aprilia,

2010).Pijat perineum adalah salah satu cara untuk meningkatkan

kesehatan, aliran darah, elastisitas, dan relaksasi otot-otot dasar panggul.

Teknik ini, jika dilatih pada tahap akhir kehamilan (mulai minggu ke-34)

sebelum persalinan, juga akan membantu mengenali dan membiasakan diri

dengan jaringan yang akan dibuat rileks dan bagian yang akan dilalui oleh

bayi. (Mongan, Marie FM. Hypno birthing.2007)


5

B. Tujuan Massage Perineum

Pijat perineum ini akan membantu melunakkan jaringan perineum

sehingga jaringan tersebut akan membuka tanpa resistensi saat persalinan,

untuk mempermudah lewatnya bayi. Pemijatan perineum ini

memungkinkan untuk melahirkan bayi dengan perineum tetap utuh

(Mongan, 2007, hlm. 178). Pijat perineum memiliki berbagai keuntungan

yang semuanya bertujuan mengurangi kejadian trauma di saat melahirkan.

Pijat perineum selama masa kehamilan dapat melindungi fungsi perineum

paling tidak dalam 3 bulan pasca melahirkan. Pijat perineum ini harus

selalu dijelaskan pada ibu hamil agar mereka mengetahui keuntungan dari

pijat perineum ini. Pijat perineum ini sangat aman dan tidak berbahaya.

Catatan : Pijat perineum sebaiknya tidak dilakukan bagi ibu hamil dengan

infeksi herpes genital, vaginitis, infeksijamur, infeksi saluran kemih, atau

infeksi menular yang dapat menyebar dengan kontak langsung dan

memperparah penyebaran infeksi.

Tujuan dari pijat perineum selama kehamilan, yaitu :

1. Dapat membantu melunakkan jaringan perineum sehingga jaringan

tersebut akan membuka tanpa resistensi pada saat persalinan,untuk

mempermudah lewatnya bayi.

2. Untuk peningkatan elastisitas perineum sehingga melahirkan bayi

dengan perineum tetap utuh.

3. Untuk meningkatkan kesehatan, aliran darah, dan relaksasi otot

otot dasar panggul.


6

4. Mempersiapkan jaringan perineum menghadapi situasi saat proses

persalinan terutama pada saat kepala janin crowning perineum

lebih rileks (Beckmann and Andrea J, 2006)

Pijat perineum memiliki berbagai keuntungan yang semunya bertujuan

mengurangi kejadian trauma di saat melahirkan. Adapun keuntungannya

pada persalinan diantaranya adalah:

1. Menstimulasi aliran darah ke perineum yang akan membantu

mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan

2. Membantu ibu lebih santai di saat pemeriksaan vagina (Vaginal

Touche)

3. Membantu menyiapkan mental ibu terhadap tekanan dan regangan

perineum di kala kepala bayi akan keluar.

4. Menghindari kejadian episiotomi atau robeknya perineum di kala

melahirkan dengan meningkatkan elastisitas perineum. Dengan

pijatan dapat membantu otot-otot perineum dan vagina jadi elastis

sehingga memperkecil risiko perobekan dan episiotomi.

5. Melancarkan aliran darah di daerah perineum dan vagina, serta

aliran hormon yang membantu melemaskan otot-otot dasar

panggul sehingga proses persalinan jadi lebih mudah dan proses

pemulihan jaringan serta otot di sekitar jalan lahir lebih cepat.

6. Membantu ibu mengontrol diri saat mengejan, karena “jalan

keluar” untuk bayi sudah disiapkan dengan baik.

7. Meningkatkan kedekatan hubungan dengan pasangan, bila Anda


7

melibatkan dia untuk melakukan pijat perineum ini.

C. Manfaat Massage Perineum

a. Dapat mengurangi robekan perineum.

b. Membantu menyiapkan mental ibu pada saat dilakukan pemeriksaan

dalam .

c. Meningkatkan psikologis dan kedekatan terhadap pasangan.

d. Perineum tidak ruptur baik spontan maupun episiotomi, bila sampai

ruptur perineum tidak sampai melebihi derajat 2 (selaput lendir

vagina, kulit perineum dan otot perineum).

e. Jika sampai terjadi ruptur perineum pada kehamilan sebelumnya,

pemijatan perineum dapat mempercepat proses penyembuhan

perineum.

D. Indikasi

a. Pemijatan perineum lebih baik dilakukan pada wanita hamil dengan

umur maksimal sekitar 30 tahun.

b. Pada ibu primigravida, karena jaringan di vagina lebih padat

dibanding multigravida

c. Pada perineum yang kaku.

Perineum yang kaku dapat menghambat persalinan Kala II yang

meningkatkan resiko kematian bayi dan menyebabkan kerusakan–


8

kerusakan jalan lahir yang luas. Perineum kaku adalah tidak

elastisnya struktur sekitarnya yang menempati pintu bawah

panggul di sebalah anterior dibatasi oleh simpisis pubis, disebelah

posterior oleh OS cogcigis. Keadaan demikian dapat dijumpai pada

primigravida yang umurnya lebih dari 35 tahun yang lazim disebut

primitua. Dengan adanya perineum kaku maka robekan sewaktu

kepala lahir tidak dapat dihindarkan.

d. Perempuan yang pernah dilakukan episiotomi.

Jika sampai terjadi rupture perineum, pemijatan perineum dapat

mempercepat proses penyembuhan perineum. Penelitian yang

diterbitkan di Amerika Journal Obstetrician and Gynecology

menyimpulkan bahwa pemijatan perineum selama kehamilan dapat

melindungi fungsi perineum paling tidak dalam 3 bulan

pascamelahirkan. The Cochrane Review merekomendasikan bahwa

pemijatan perineum ini harus selalu dijelaskan pada ibu hamil agar

mereka mengetahui keuntungan dari pemijatan perineum ini.

Pemijatan perineum ini sangat aman dan tidak berbahaya.

E. Kontra Indikasi

a. Pada wanita yang belum melakukan hubungan seks.

b. Ibu hamil dengan infeksi herpes aktif di daerah vagina, infeksi

saluran kemih, infeksi jamur, atau infeksi menular yang dapat

menyebar dengan kontak langsung dan memperparah penyebaran


9

infeksi.

F. Pelaksanaan Massage Perineum

Pelaksanaan masase perineum membutuhkan waktu lebih kurang 5-10

menit setiap harinya, dimulai pada usia kehamilan 34 minggu sehari

sekali, sampai janin lahir. Massase perineum paling efektif dilakukan

untuk ibu hamil primi. Masase perineum ini dilakukan dengan

menggunakan minyak yang dilakukan oleh wanita nulipara atau

pasangannya. Dalam referensi lain dijelaskan bahwa pemijatan perineum

sebaiknya sudah mulai dilakukan sejak enam minggu sebelum hari-H

persalinan. Lakukanlah pemijatan sebanyak 5-6 kali dalam seminggu

secara rutin. Selanjutnya, selama 2 minggu menjelang persalinan,

pemijatan dilakukan setiap hari, dengan jadwal sebagai berikut:

1. Minggu pertama, lakukan selama 3 menit.

2. Minggu kedua, lakukan selama 5 menit.

3. Hentikan pemijatan ketika kantung ketuban mulai pecah dan cairan

ketuban mulai keluar. Atau, pada saat proses persalinan sudah dimulai.

Tindakan ini dapat dilakukan oleh:

1). Dokter, bidan atau tenaga kesehatan

2). Diri sendiri

3). Pasangan atau suami.

G. Hal-Hal yang perlu Disiapkan untuk Massage Perineum


10

Bahan bahan yang dibutuhkan

diantaranya:

a. Minyak yang hangat seperti minyak gandum yang kaya vitamin

virgin coconut oil (VCO), atau pelumas dengan larutan dasar air,

misalnya jelly K-Y. Jangan menggunakan baby oil, minyak larutan

mineral, jelly petroleum, hand lotion, dan minyak yang beraroma

b. Jam atau penunjuk waktu untuk menghitung lamanya pemijatan.

c. Beberapa buah bantal untuk pengganjal tubuh ibu

d. Jika ibu melakukan pemijatan sendiri, posisinya adalah berdiri

dengan satu kaki diangkat dan ditaruh di tepi bak mandi atau kursi.

Gunakan ibu jari untuk memijat. Jika dipijat pasangan, posisi ibu

sebaiknya setengah berbaring. Sangga punggung, leher, kepala,

dan kedua kaki dengan bantal. Regangkan kaki, kemudian taruh

bantal di bawah setiap kaki. Gunakan jari tengah dan telunjuk atau

kedua jari telunjuk pasangan untuk memijat.

H. Petunjuk Umum

a. Pertama kali, gunakan cermin untuk mengidentifikasi daerah

Perineum

b. Jika anda merasa tegang, silahkan mandi dengan air hangat atau

kompres hangat pada perineum selama 5-10 menit

c. Jika anda memiliki luka bekas episiotomy pada persalinan


11

sebelumnya, maka fokuskan untuk memijat pada daerah terebut.

Jaringan parut bekas luka akibat episiotomy menjadi tidak begitu

elastic sehingga memerlukan perhatian yang ekstra

d. Posisi persalinan sangat mempengaruhi kemungkinan terjadinya

robekan pada jalan lahir. Dengan upright positions (duduk,

jongkok, berlutut) atau side- lying position (berbaring) dapat

mengurangi tekanan pada perineum. Namun, posisi terlentang

dengan kedua kaki terbuka dan diangkat ke atas/litotomy membuat

rupture (robek) ataupun tindakan episiotomy tidak dapat

dihindarkan lagi.

e. Perineum massage dilakukan pada umur kehamilan > 34 minggu

f. Jika anda melakukan pijatan sendiri, mungkin paling mudah

menggunakan ibu jari. Bila yang melakukan adalah pasangan

anda, dapat menggunakan jari-jari telunjuk

g. Dianjurkan untuk melakukan pemijatan ini minimal selama 5-10

menit setap hari dari umur kehamilan 34 atau 35 minggu

kehamilan sampai persalinan dan berhenti pada saat ketuban pecah

atau persalinan dimulai

h. Kontra indikasi : vaginitis, herpes genital, atau masalah vagina

yang lain (ebaliknya tunggu sampai penyakit anda sembuh)

I. Teknik Masase Perineum


12

Adapun teknik pelaksanaan massage perineum adalah cukup mudah.

Sebelum mulai memijat perineum, sebaiknya potong pendek kuku jari-jari

tangan Anda, lalu cuci kedua tangan dengan sabun hingga bersih.

Duduklah di tempat yang nyaman dengan posisi kedua kaki diregangkan,

salah satu kaki diangkat dan diganjal dengan bantal. Atau, Anda dapat pula

memilih posisi seperti hendak melahirkan, yaitu kedua kaki diregangkan,

ganjal kepala, punggung, leher dan kedua kaki dengan bantal. Setelah itu,

barulah mulai memijat, dengan urutan berikut.

1. Oleskan minyak pada daerah perineum.

2. Tarik napas panjang dan berusahalah santai, jangan tegang.

3. Masukkan ibu jari satu atau kedua tangan Anda dengan posisi ditekuk

ke dalam perineum, sementara jari-jari lainnya tetap berada di luar

vagina. Kemudian lakukan latihan Kegel yaitu suatu latihan untuk

otot-otot dasar panggul dengan cara seperti menahan kencing ataupun

buang air sehingga ibu jari merasakan otot yang tegang. Apabila suami

Anda yang melakukan pijat perineum ini, gunakan jari telunjuk.

4. Pijat perineum dengan tekanan yang sama, dengan arah dari atas ke

bawah (menuju anus), lalu ke samping kiri dan kanan secara

bersamaan. Jangan memijat terlalu keras karena mengakibatkan


13

pembengkakan pada jaringan perineum. Awalnya, Anda akan

merasakan otot-otot perineum dalam keadaan masih kencang. Namun,

seiring berjalannya waktu dan semakin sering Anda melakukan

pemijatan, otot-otot perineum akan mulai lentur (tidak kencang) dan

mengendur.

5. Pijatlah hingga timbul rasa hangat (slight burning).

6. Lemaskan otot-otot dasar panggul Anda, lalu gerakkan ibu jari atau

telunjuk yang berada di dalam vagina membentuk huruf U secara

berirama. Lakukan pemijatan dengan sambil mendorong jari ke arah

luar dan bawah (ke arah anus), selama 3 menit.

7. Kini, lakukan pemijatan ke arah luar perineum dengan gerakan seperti

proses kepala bayi pada saat akan lahir. Hindari pemijatan ke arah

uretra (lubang kencing) karena akan mengakibatkan iritasi.

8. Setelah pemijatan selesai Anda lakukan, kompres hangat jaringan

perineum Anda selama kurang-lebih 10 menit. Lakukan secara

perlahan dan hati-hati.Kompres hangat ini akan meningkatkan sirkulasi

darah sehingga otot-otot di daerah perineum kendur (tidak berkontraksi

atau tegang).
14

Prosedur Pelaksanaan Massage Perineum

Job sheet
Cara melakukan massage perineum pada ibu hamil

No Tindakan Keterangan Gambar

1. Cucilah tangan ibu terlebih dahulu dan Untuk menjaga

pastikan kuku ibu tidak panjang. kebersihan tangan

sebelum dilakukan

pemijatan kedalam

vagina.
15

2. Berbaringlah dalam posisi yang nyaman. Posisi yang dilakukan

Ada yang berbaring miring dan untuk membuka

menggunakan bantal untuk menyangga kaki vagina lebih lebar

mereka. Ada yang menggunakan

posisi semi-litotomi.
3. Gunakan minyak zaitun, minyak vitamin E, Minyak yang

minyak kelapa, atau sweet almond dan digunakan sebagai

usapkan ke telapak tangan dan jari pelumas untuk

mempermudah

Pemijatan
4. Letakkan satu atau dua ibu jari (atau jari Gerakan ini untuk

lainnya bila ibu tidak sampai) sekitar 2-3 cm memperlancar

di dalam vagina. peredaran darah dan

membentuk

keelastisan perineum
5. Tekan ke bawah dan kemudian menyamping Perlahan-lahan coba

pada saat yang bersamaan. Tahan ibu jari regangkan daerah

dalam posisi seperti diatas selama 2 menit tersebut sampai ibu

sampai daerah tersebut menjadi tidak terlalu merasakan sensasi

berasa dan ibu tidak terlalu merasakan perih seperti terbakar, perih,

lagi. atau tersengat.


16

6. Lakukan pemijatan ini selama 10 menit dan Pemijatan secara

lakukan secara perlahan


berlahan untuk

menghindari

terbukanya uretra

J. Istilah Dalam Masase Perineum.( Perineal Stretching/Massage )

a. External stretching/massage : masase di bagian luar.

b. Lateral stretch : letakkan dua atau tiga jari anda tepat ditengah

perineum dan tarik kearah luar, tegangkan otot dan kulit luar

perineum anda.

c. Vertical stretch – up: Letakkan dua atau tiga jari anda membentuk

formasi “V” pada perineum dan tarik kearah atas menuju simfisis

pubis, pada sisi-sisi labia anda. Tarik sampai batas rambut yang

ada pada labia anda.

d. Vertical stretch – down: letakkan ibu jari anda pada garis tengah

perineum anda, tarik dan tekan (saling berlawanan).Dalam waktu

beberapa minggu, ibu akan merasakan daerah perineum menjadi

lebih elastis. Melahirkan dengan perlahan dan terkendali

(mengikuti instruksi dokter/bidan ketika mendorong) adalah kunci

jaminan perineum utuh dan mengurangi angka kejadian laserasi


17

(robekan/perlukaan). Bayi harus berada di dalam kondisi baik dan

ibu harus mengikuti segala hal yang diperintahkan oleh

dokter/bidan.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pijat perineum adalah salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan,

aliran darah, elastisitas, dan relaksasi otot-otot dasar panggul, juga

meningkatan elastisitas perineum sehingga melahirkan bayi dengan


18

perineum tetap utuh. Pijat perineum mempunyai manfaat utamanya

yaitu dapat mengurangi robekan perineum. Sebaiknya pijat perineum

ini dilakukan pada wanita hamil dengan usia kehamilan 34-35 minggu,

wanita hamil yang mempunyai perineum yang kaku, dan diutamakan

bagi primigravida. Pemijatan ini tidak dilakukan oleh wanita yang

mempunyai penyakit herpes atau infeksi di daerah vagina atau saluran

kencing dan wanita yang belum pernah melakukan seksual.

B. SARAN

1. Bagi penulis

Untuk lebih menerapkan ilmu yang telah diperoleh dari makalah ini

2. Bagi Institusi Pendidikan

Agar menjadi tambahan sumber kepustakaan

3. Bagi Masyarakat

Agar menambah informasi kepada masyarakat tentang

pengurangan robekan saat persalinan.

DAFTAR PUSTAKA

Aisma,Ayu Kartika dkk.2016.MASSAGE PERINEUM PADA

KEHAMILAN Dikutip dari

https://www.academia.edu/35964299/MASSAGE_PERINEUM_PADA_KEHAM

ILAN. diakses tanggal 04/10/2019


19

Aprilia, Yesie. 2010. Hipnostetri. Jakarta : Gagas Media F. Mongan,

Marie. 2007. Hypno Birthing The Mongan Method. Jakarta : BIP (Bhuana Ilmu

Populer) Kelompok Gramedia.

Indriarti,MT.2008. Senam Hamil dan Balita.Jogjakarta:penerbitCemerlang

Publishing.

Muhimah, Nanik. 2010. Senam Hamil Khusus ibu hamil .

Jogjakarta:penerbit power book.

Sinclair, Constance. 2003. Buku Saku Kebidanan. Jakarta : EGC

Woolfson, Julian. 2004. Seri Asuhan Kebidanan Mual dan muntah Kehamilan.

Jakarta : EGC

Woy,Jon. 2016.BAB I PIJAT PERINEUM.Dikutip dari

https://www.academia.edu/15063003/BAB_I_pijat_perineum. diakses tanggal 04

oktober 2019.

Anda mungkin juga menyukai