KELUARGA BERENCANA
DI RUANG GLADIOL RSUD MUNTILAN
Dosen pembimbing :
Pembimbing : Melania Wahyuningsih,MSN
Disusun Oleh :
Sarifah 18160015
2019
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat yang dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah satuan
acara pengajaran individu yang berjudul “Keluarga berencana (KB)”.
Satuan acara pengajaran ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman
masalah keperawatan maternitas khususnya tentang pengenalan alat kontrasepsi .Rasa
terima kasih yang dalam-dalamnya penulis ucapkan kepada Dosen Pembimbing serta
Clinical Instructur Di Ruang Gladiol Rsud Muntilankarena dalam proses pendalaman
materi ini penulis mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran.
Demikian Satuan acara pengajaran ini penulis buat semoga bermanfaat bagi kita
semua. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, baik dari segi bahasa,
pengelolaan maupun dalam penyusunannya. Maka segala kritik dan saran yang
membangun akan penulis terima.
Penulis
Lembar Pengesahan
Satuan Acara Pengajaran
Keluarga Berencana
Di Ruang Gladiol Rsud Muntilan
( ) ( Sarifah )
Pembimbing akademik
( )
SATUAN ACARA PENGAJARAN
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 15 menit, ibu post partum
diharapkan mampu memilih Keluarga Berencana (KB)yang tepat.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 15 menit diharapkan ibu post partum
mampu :
a. Menjelaskan pengertian Keluarga Berencana (KB)
b. Menjelaskan Manfaat Keluarga Berencana (KB)
c. Menyebutkan jenis-jenis kontrasepsi
d. Menyebutkan kelebihan dan kelemahan masing-masing kontrasepsi.
B. MATERI (Materi terlampir)
1. Pengertian Keluarga Berencana (KB)
2. Manfaat Keluarga Berencana (KB)
3. Jenis-jenis kontrasepsi
4. Kelebihan dan kelemahan masing-masing kontrasepsi
C. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
D. MEDIA
1. Lembar balik
2. Leaflet
E. PERAN
1. Moderator : sarifah
2. Penyaji Materi : Sarifah
3. Observer dan fasilitator : Sarifah
F. SETTING TEMPAT
Keterangan :
: Moderator
: Penyaji Materi
: Peserta
G. PELAKSANAAN KEGIATAN
H. EVALUASI
1) Evaluasi Struktur
a. Penyuluh pada pasien di tempat yang sudah direncanakan.
b. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan.
c. Leaflet telah tersedia.
2) Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai waktu yang telah direncanakan.
b. Pasien mengikuti kegiatan penyuluhan sampai selesai.
c. Pasien berperan aktif selama kegiatan berjalan.
3) Evaluasi hasil
Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya Jawab
jelaskan pengertian Keluarga Berencana (KB)
sebutkan :
a. Apa yang dimaksud dengan Keluarga Berencana (KB)?
b. Apa Manfaat dari Keluarga Berencana (KB)?
c. Apa saja jenis-jenis kontrasepsi?
d. Apa saja kelebihan dan kelemahan masing-masing kontrasepsi?
I. HASIL :
1. Pasien mengetahui pengertian Keluarga Berencana (KB) dengan benar 80%.
2. Pasien mengetahui Manfaat dari Keluarga Berencana (KB) dengan benar 80%.
3. Pasien mengetahui jenis-jenis kontrasepsi dengan benar 80%.
4. Pasien mengetahui kelebihan dan kelemahan masing-masing kontrasepsi dengan benar
80%
J. DAFTAR PUSTAKA
BKKBN. 2010. Evaluasi Pembangunan Kependudukan dan KB BKKBN Provinsi Jawa
Tengah. Jawa Tengah: BKKBN Provinsi.
Glasier, A. 2005. Keluarga Berencana Dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC
Gunarto, A. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pengambilan Kepeutusan
Menggunakan Kontrasepsi Suntik Di Wilayah Kerja Puskesmas Banjarnegara I
Kabupaten Banjarnegara. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Handayani, Sri. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Pustaka
Rihama.
Hartanto, H. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius.
Proverawati, A., Islaely, A.D. & Aspuah, S. 2010. Panduan Memilih Kontrasepsi.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Saifuddin, AB. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Bina Pustaka
Sulistyawati, Ari. 2011. Pelayanan Keluarga Berencana. Salemba Medika. Jakarta.
World Health Organization. World Health Statistics 2013, Italia World Health Organization, 2013.
TEORI
A. Tinjauan Teori
1. Keluarga Berencana
a. Definisi Keluarga Berencana (KB)
Keluarga Berencana menurut UU No 10 tahun 1992 (tentang perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya peningkatan
kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP),
pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan
keluarga kecil, bahagia dan sejahtera (Handayani, 2010).
Program KB adalah bagian yang terpadu (integral) dalam program pembangunan
nasional dan bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan ekonomi, spiritual dan sosial
budaya penduduk Indonesia agar dapat dicapai keseimbangan yang baik dengan
kemampuan produksi nasional.
Karena Keluarga Berencana adalah suatu program pemerintah yang dirancang
untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk, maka dari itu
program KB ini diharapkan menerima Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera
(NKKBS) yang berorientasi pada pertumbuhan yang seimbang.
b. Tujuan KB
Tujuan umum untuk lima tahun kedepan mewujudkan visi dan misi program KB
yaitu membangun kembali dan melestarikan pondasi yang kokoh bagi pelaksanaan
program KB di masa mendatang untuk mencapai keluarga berkualitas.
Sedangkan tujuan program KB secara filosofi adalah :
1) Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil yang
bahagia dan sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian
pertumbuhan penduduk Indonesia.
2) Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang bermutu dan
meningkatkan kesejahteraan keluarga (Handayani, 2010).
2) Pantang Berkala
Pantang berkala adalah tidak melakukan hubungan seksual saat istri sedang dalam
masa subur. Sistem ini berdasrkan pada siklus haid atau menstruasi wanita. Masa
subur tidak selalu terjadi tepat 14 hari sebelum menstruasi, tetapi dapat terjadi
antara 12 atau 16 hari sebelum menstruasi berikutnya (Proverawati, Islaely, dan
Aspuah, 2010).
Keuntungan: Metode Pantang berkala / KB Kalender tidak membutuhkan biaya.
Cara ini juga tidak menimbulkan efek samping medis, karena tidak ada
alat kontrasepsi khusus yang masuk ke tubuh pria / wanita.
Kekurangannya: resiko tinggi mengalami hamil dan hanya dapat digunakan untuk
yang memiliki masa mentruasi teratur.
3) Metode Lendir Servik
Metode lendir servik adalah metode kontrasepsi dengan melihat lendir dalam
vagina untuk mengetahui masa subur pada seorang wanita, dilakukan pada pagi hari
segera setelah bangun tidur dan sebelum melakukan aktifitas lainya (Proverawati,
Islaely, dan Aspuah, 2010).
Keuntungan: Metode Metode lendir servik tidak membutuhkan biaya. Cara ini juga
tidak menimbulkan efek samping medis, karena tidak ada alat
kontrasepsi khusus yang masuk ke tubuh pria / wanita.
Kekurangannya: resiko tinggi mengalami hamil.
Kekurangan:
- Dapat mendatangkan efek samping berupa sakit kepala, kenaikan berat badan,
payudara nyeri, pendarahan, dan menstruasi tidak teratur.
- Bisa membutuhkan waktu hingga setahun setelah dihentikan jika ingin
kembali subur.
- Suntikan ini diduga dapat sedikit mengurangi kepadatan tulang, namun akan
hal tersebut akan kembali normal apabila suntik kb dihentikan.
- Kontrasepsi jenis suntik tidak memberikan perlindungan dari penyakit
menular seksual, sehingga Anda perlu tetap menggunakan kondom saat
berhubungan seksual.