Anda di halaman 1dari 21

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENDIDIKAN KESEHATAN
KELUARGA BERENCANA PADA Ny.S

OLEH:
Sri Susan Benedikta Siritoitet
NRP. 9102321019

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Keluarga Berencana


Sub pokok bahasan : Keluarga Berencana
Sasaran : Ny.S
Target : 1 orang
Hari / Tanggal : Jumat/22 Oktober 2021
Waktu : 16.00
Tempat : Vidio call
Penyuluh : Sri Susan Benedikta Siritoitet

A. LATAR BELAKANG

Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 19 Oktober 2021 dengan Ny.S
menyatakan bahwa saat melakukan pemasangan KB implan pasien mengeluh sakit pada bagian
kepala, pasien mengatakan bahwa khawatir dengan kondisi yang dihadapinya seperti menstruasi
yang tidak terkontrol setelah melakukan pemasangan KB implan tersebut pada saat bulan 7 atau
8 bulan setelah melakukan pemasangan KB implan. pasien mengatakan bahwa selama
menggunakan alat kontrasepsi yaitu jenis implan yang timbul setelah melakukan pemasangan 7-
8 bulan yaitu pasien juga khawatir dengan kondisi nya karena menstruasi yang tidak teratur.

Oleh karena itu perawat akan memberikan edukasi kepada pasien mengenai apa itu
Keluarga Berencana.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelahdi berikan pendidikan kesehatan tentang keluarga berencana selama 30 menit
diharapkan pasien mampu memahami dan mengerti apa itu keluarga berencana
C. TUJUAN INSTRUSIONAL KHUSUS
Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang menanganan dan pencegahan diare pada
anak selama 30 menit diharapkan pasien mampu:
1. Menyebutkan kembali pengertian itu KB
2. Menyebutkan kembali tujuan KB
3. Menyebutkan kembali manfaat KB
4. Menyebutkan kembali jenis-jenis KB
5. Menyebutkan kembali efek samping, cara kerja, efektivitas, keuntungan indikasi,
kontraindikasi, dan efek samping dari KB implan
D. MATERI PENYULUHAN
1. Definisi KB
2. Tujuan KB
3. Manfaat KB
4. Jenis-jenis KB
5. Efek samping, cara kerja, efektivitas, keuntungan indikasi, kontraindikasi, dan efek
samping dari KB implan
E. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanyajawab
F. MEDIA
Leaflet
G. PENGORGANISASIAN DAN URAIAN TUGAS
Protokol / Pembawa acara : Sri susan Benedikta Siritoitet
Penyuluh / Pengajar : Sri susan Benedikta Siritoitet
Fasilitator : Sri susan Benedikta Siritoitet
Observer : Sri susan Benedikta Siritoitet

H. PROSES PELAKSANAAN
N WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
O
1 2 menit Pembukaan: Mendengarkan pembukaan
1. Memberikan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan maksud dan tujuan
pertemuan dan topik yang akan
diberikan
4. Menjelaskan waktu dan metode
penyuluhan
2 25 menit Pelaksanaan : Diskusi
1. Menjelaskan materi pada klien
a. Definisi KB
b. Tujuan KB
c. Manfaat KB
d. Jenis-jenis KB
e. Efek samping, cara kerja,
efektivitas, keuntungan
indikasi, kontraindikasi,
dan efek samping dari KB
implan
2. Memberikan kesempatan untuk
bertanya
3 2 menit Evaluasi : Diskusi dan Tanya jawab
1. Memberikan pertanyaan secara
langsung
2. Mendemontrasikan cara
pembuatan oralit
4 1 menit Terminasi: Mendengarkan Penjelasan
1. Menjelaskan Kesimpulan dari seluruh
kesimpulan/ringkasan materi isi materi
secara singkat
2. Mengucapkan salam penutup

I. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Tempat: dirumah masing-masing (dilakukan secara daring melalui vidio call)
b. Media yang digunakan yaitu leaflet
c. Pembicara menjelaskan materi didepan/berhadapan dengan pasien (vidio call)
d. Setting tempat : Daring

2. Evauasi Proses
a. Proses penyuluhan berlangsung selama 30 menit dan dimulai pukul 16.00 sampai
dengan pukul 16.30
b. Selama penyuluhan berlangsung Ny.S kooperatif dan mendengarkan penjelasan
yang diberikan
c. Setelah penyuluhan ibu pasien memberikan pertanyaan
d. Setelah diberikan penjelasan, perawat memberikan pertanyaan dan ibu pasien
mampu menjawab pertanyaan yang diberikan
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan mampu menjelaskan kembali beberapa topik pembahasan mengenai
Keluarga Berencana
a. Pertanyaan 1
Apa pengertian KB
Jawaban Responden:
Keluarga berencana merupakan suatu usaha untuk mengukur jumlah anak dan
jarak kelahiran anak yang dinginkan
b. Pertanyaan 2
Apa tujuan KB
Jawaban Responden:
Undang-undang nomor 52 tahun 2009 yaitu tentang perkembangan kependudukan
dan pembangunan keluarga
Pasal 1
 Perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga
 Keluarga berencana
 Pengaturan kehamilan
Pasal 2
 Mewujudkan keserasian, keselarasan dan keseimbangan
 Meningkatkan kualitas keluarga
 Meningkatkan upaya mengatur kelahiran anak
c. Pertanyaan 3
Apa manfaat KB
Jawaban Responden:
Manfaat untuk ibu
 Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
 Mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu
 Enjaga kesehatan ibu
 Merencanakan kehamilan lebih terprogram
Manfaat untuk anak
 Mengurangi resiko kematian bayi
 Meningkatkan kesehatan bayi
 Mencegah bayi kekurangan gizi
 Tumbuh kembang bayi lebih terjamin
Manfaat untuk keluarga
 Meningkatkan kesejahteraan keluarga
 Harmonisasi keluarga lebih terjaga
d. Pertanyaan 4
Menyebutkan Jenis-jenis KB
Jawaban Responden:
 KB pil
 KB suntik
 Implan
 IUD
 Norplant
e. Pertanyaan 5
Menyebutkan Efek samping, cara kerja, efektivitas, keuntungan indikasi,
kontraindikasi, dan efek samping dari KB implan
Jawaban Responden:
Indikasi : Ibu Menyusui
Kontraindikasi
 Perempuan hamil atau diduga hamil
 Perempuan dengan perdarahan pervagina
 Perempuan yang tidak dapat menerima perubahan haid yang terjadi
 Perempuan dengan mioma uterus dan kanker payudara
Keuntungan
 Pengembalian tingkat kesuburan
 Beban dari pengaruh estrogen
 Tidak menggangu ASI
 Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan
Kerugian
 Inserasi dan pengeluaran harus dilakukan oleh tenaga terlatih
 Lebih mahal
 Sering timbul perubahan pola haid
 Akseptor tidak dapat mmenghentikan implan sekehendaknya sendiri
 Implan kadang-kadangdapat terlihat orang lain
Efek Samping
 Nyeri dan bengkak pada kulit di sekitar implant ditanam
 Pola mentruasi yang tidak teratur
 Kenaikan berat badan
 Nyeri payudara
 Jerawat
 Nyeri perut
 Sakit kepala

J. PENGORGANISASIAN
Pembawa acara : Sri Susan Benedikta Siritoitet

Pembicara : Sri Susan Benedikta Siritoitet

Observer : Sri Susan Benedikta Siritoitet

Fasilitator : Sri Susan Benedikta Siritoitet

Pembimbing : Nia Novita Sari, S.Kep., Ns., M.Kes


K. SUMBER
Sulistyawati dan Nugraheny. 2013. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Yogyakarta:
Salemba Medika.

Sulistyawati. 2015.Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta : ANDI

Sumarah. 2018. Perawatan Ibu Bersalin. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Yogyakarta:
Fitramaya.

Saifuddin AB. 2009. Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta:
EGC

L. MATERI
1. Definisi KB
Keluarga Berencana merupakan suatu usaha untuk mengukur jumlah anak dan jarak
kelahiran anak yang diinginkan (Sulistyawati, 2013).
KB merupakan program yang berfungsi bagi pasangan untuk menunda kelahiran anak
pertama (post poning), menjarangkan anak(spacing) atau membatasi (limiting) jumlah anak yang
diinginkan sesuai dengan keamanan medis serta kemungkinan kembalinya fase keburan
(ferundity) (Sulistyawati,2015)
2. Tujuan KB
Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan Dan
Pembangunan Keluarga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 161,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indoneisa Nomor 5080).
1) Pasal 1
 Perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga adalah upaya terencana
untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan mengembangkan kualitas
penduduk pada seluruh dimensi penduduk.
 Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal
melahirkan, mengatur kehamilan melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai
dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas
 Pengaturan kehamilan adalah upaya untuk membantu pasangan suami istri untuk
membantu pasangan dalam mengambil keputusan tentang usia ideal untuk
melahirkan, jumlah ideal anak dan jarak ideal kelahiran anak
2) Pasal 2
 Mewujudkan keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara kuantitas, kualitas
dan persebaran penduduk dengan lingkungan hidup
 Meningkatkan kualitas keluarga agar daoat timbul rasa aman, tentram dan harapan
masa depan yang lebih baik dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan
batin dengan melembagakan dan membudayakan norma keluarga kecil, bahagia dan
sejahtera
 Meningkatkan upaya mengatur kelahiran anak, jarak, usia ideal melahirkan,
mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak
reproduksi untuk mewujudkan keluarga berkualitas.
3. Manfaat KB
Dengan mengikuti program KB sesuai anjuran pemerintah, para akseptor akan
mendapatkan tiga manfaat utama optimal, baik untuk ibu, anak dan keluarga, antara lain
(Sumarah 2018):
a. Manfaat untuk Ibu
 Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
 Mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu
 Menjaga kesehatan ibu
 Merencanakan kehamilan lebih terprogram
b. Manfaat untuk Anak
 Mengurangi risiko kematian bayi
 Meningkatkan kesehatan bayi
 Mencegah bayi kekurangan gizi
 Tumbuh kembang bayi lebih terjamin
 Kebutuhan ASI eksklusif selama 6 bulan relatif dapat terpenuhi
 Mendapatkan kualitas kasih sayang yang lebih maksimal
c. Manfaat untuk Keluarga
 Meningkatkan kesejahteraan keluarga
 Harmonisasi keluarga lebih terjaga
4. Jenis- jenis KB
a. KB pil adalah Pil adalah obat pencegah kehamilan yang diminum.Pil telah
diperkenalkan sejak 1960. Pil diperuntukkan bagi wanita yang tidak hamil dan
menginginkan cara pencegah kehamilan sementara yang paling efektif bila
diminum secara teratur. Minum pil dapat dimulai segera sesudah terjadinya
keguguran, setelah menstruasi, atau pada masa post-partum bagi para ibu yang
tidak menyusui bayinya. Jika seorang ibu ingin menyusui, maka hendaknya
penggunaan pil ditunda sampai 6 bulan sesudah kelahiran anak (atau selama
masih menyusui) dan disarankan menggunakan cara pencegah kehamilan yang
lain.
Jenis KB pil
 Pil gabungan atau kombinasi
Tiap pil mengandung dua hormon sintetis, yaitu hormon estrogen dan
progestin. Pil gabungan mengambil manfaat dari cara kerja kedua hormon
yang mencegah kehamilan, dan hampir 100% efektif bila diminum secara
teratur.
 Pil khusus-progesti (pil mini)
Pil ini mengandung dosis kecil bahan progestin sintetis dan memiliki sifat
pencegah kehamilan, terutama dengan mengubah mukosa dari leher rahim
(merubah sekresi pada leher rahim) sehingga mempersulit pengangkutan
sperma.Selain itu, juga mengubah lingkungan endometrium (lapisan
dalam rahim) sehingga menghambat perletakan telur yang telah dibuahi.
b. KB Suntik adalah Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya
kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB
suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif,
pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman.Sebelum disuntik,
kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk memastikan kecocokannya.Suntikan
diberikan saat ibu dalam keadaan tidak hamil. Umumnya pemakai suntikan KB
mempunyai memakai suntikan KB, termasuk penggunaan cara KB hormonal
selama maksimal 5 tahun.
Jenis KB suntik
 Suntik 1 bulan adalah adalah suntikan kombinasi yang dilakukan setiap 1
bulan sekali dengan dosis 25 mg depomedroxy progesterone aserat dan 5
mg estradiol cyplonate. Komposisi : tiap ml suspensi dalam air
mengandung :Medroxy progesterone acetate 50 mg, Estradiol cypionate
10 mg
 Suntik 3 bulan (Depo Provera) Adalah medroxy progesterone yang di
gunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral, mempunyai efek
progesterone yang kuat dan sangat efektif.
c. Implan adalah Alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit lengan atas
sebelah dalam berbentuk kapsul silastik (lentur) panjangnya sedikit lebih pendek
dan pada batang korek api dan dalam setiap batang mengandung hormon
levonorgestrel yang dapat mencegah terjadinya kehamilan.
Jenis-jenis implan:
 Norplant terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4
cm dengan diameter 2,4 mm, yang berisi dengan 36 mg levonorgestrel dan
lama kerjanya 5 tahun
 Implanon terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40
mm, dan diameter 2 mm, yang berisi dengan 68 mg 3 ketodesogestrel dan
lama kerjanya 3 tahun.
 Jadena dan Indoplant terdiri dari 2 batang yang berisi dengan 75 mg
levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun.
d. IUD adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang dimasukkan ke
dalam rongga rahim, yang harus diganti jika sudah digunakan selama periode
tertentu. IUD merupakan cara kontrasepsi jangka panjang. Nama populernya
adalah spiral.
Jenis-jenis IUD di Indonesia:
 Copper-T
IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelene di mana pada bagian
vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus.Lilitan kawat tembaga halus
ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup baik.IUD
bentuk T yang baru. IUD ini melepaskan lenovorgegestrel dengan
konsentrasi yang rendah selama minimal lima tahun. Dari hasil penelitian
menunjukkan efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan yang
tidak direncanakan maupun perdarahan menstruasi.Kerugian metode ini
adalah tambahan terjadinya efek samping hormonal dan amenorhea.
 Copper-7
IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan
pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm
dan ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas
permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus
pada jenis Copper-T.
e. Norplant adalah Norplant merupakan alat kontrasepsi jangka panjang yang bisa
digunakan untuk jangka waktu 5 tahun. Norplant dipasang di bawah kulit, di atas
daging pada lengan atas wanita. Alat tersebut terdiri dari enam kapsul lentur
seukuran korek api yang terbuat dari bahan karet silastik. Masing-masing kapsul
mengandung progestin levonogestrel sintetis yang juga terkandung dalam
beberapa jenis pil KB. Hormon ini lepas secara perlahan-lahan melalui dinding
kapsul sampai kapsul diambil dari lengan pemakai. Kapsul-kapsul ini bisa terasa
dan kadangkala terlihat seperti benjolan atau garis-garis.
Norplant sama artinya dengan implant. Norplant adalah satu-satunya merek
implant yang saat ini beredar di Indonesia. Oleh karena itu, sering juga digunakan
untuk menyebut implant. Di beberapa daerah, implant biasa disebut dengan susuk.

5. Pengertian, Efek Samping, Efektivitas, Keuntungan, Indikasi, Kontraindikasi, dan


Efek Samping dari KB Implan
a. Pengertian implan
Alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit lengan atas sebelah dalam
berbentuk kapsul silastik (lentur) panjangnya sedikit lebih pendek dan pada
batang korek api dan dalam setiap batang mengandung hormon levonorgestrel
yang dapat mencegah terjadinya kehamilan (Saifudin 2016).
b. Jenis implan
 Norplant terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4
cm dengan diameter 2,4 mm, yang berisi dengan 36 mg levonorgestrel dan
lama kerjanya 5 tahun.
 Implanon terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40
mm, dan diameter 2 mm, yang berisi dengan 68 mg 3 ketodesogestrel dan
lama kerjanya 3 tahun.
 Jadena dan Indoplant terdiri dari 2 batang yang berisi dengan 75 mg
levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun.
c. Mekanisme kerja
 Dapat menghalangi pengeluaran LH sehingga tidak terjadi ovulasi.
 Mengentalkan lendir serviks dan menghalangi migrasi spermatozoa.
 Menipiskan endometrium sehingga tidak siap menjadi tempat nidas
d. Pemasangan implan
 Perempuan yang telah memilih anak ataupun yang belum.
 Perempuan pada usia reproduksi (20–30 tahun).
 Perempuan yang menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas
tinggi dan menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang.
 Perempuan menyusui dan membutuhkan kontrasepsi.
 Perempuan pasca persalinan.
 Perempuan pasca keguguran.
 Perempuan yang tidak menginginkan anak lagi, menolak sterilisasi.
 Perempuan yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang
mengandung estrogen.
 Perempuan yang sering lupa menggunakan pil.
e. Indikasi
 Ibu menyusui
f. Kontraindikasi
 Perempuan hamil atau diduga hamil.
 Perempuan dengan perdarahan pervaginaan yang belum jelas
penyababnya.
 Perempuan yang tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi.
 Perempuan dengan mioma uterus dan kanker payudara.
 Perempuan dengan benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker
payudara
g. Keuntungan
 Daya guna tinggi
 Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun).
 Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan.
 Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.
 Bebas dari pengaruh estrogen.
 Tidak mengganggu kegiatan senggama.
 Tidak mengganggu ASI.
 Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan.
 Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
h. Kerugian
 Insersi dan pengeluaran harus dilakukan oleh tenaga terlatih.
 Petugas medis memerlukan latihan dan praktek untuk insersi dan
pengangkatan implant.
 Lebih mahal.
 Sering timbul perubahan pola haid.
 Akseptor tidak dapat menghentikan implant sekehendaknya sendiri.
 Beberapa wanita mungkin segan untuk menggunakannya karena kurang
mengenalnya.
 Implant kadang-kadang dapat terlihat orang lain.
i. Efek saping
 Nyeri dan bengkak pada kulit di sekitar implan ditanam
 Pola menstruasi yang tidak teratur
 Perubahan suasan hati
 Kenaikan berat badan
 Nyeri payudara
 Jerawat
 Nyeri perut
 Sakit kepala

LAMPIRAN

Daftar hadir penyuluhan


No Nama Alamat Tanda Tangan
.
1 Ny. S Mentawai
Penyuluhan

1. salam perkenalan

2. Proses Penyuluhan
3. Tanya jawab

Anda mungkin juga menyukai