Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM INSTRUMENTASI ELEKTRONIKA


MODUL VI

Nama/NRP Mahasiswa: 1. Yonathan Setiawan / 5103017010


2.
3.
Hari & jam Prakt.: Senin / 10.40 – 12.20 WIB
Dosen / Asisten: Ir. Lanny Agustine, ST., MT., IPM. Paraf:

B. Rangkaian Integrator
Vcc = 12V
Diketahui: C = 0,1µF; Av = 10x; Tentukan fc = 1KHz
Hitunglah: Rs = 1,592k ; R1 = 159,2 ; R2 = 144,727
Tabel 6.2
Fin Vout(PP) Sifat rangkaian*)
Teori Percobaan
(Hz)
100 10 10 Penguat pembalik
200 10 10 Penguat pembalik
500 10 10 Penguat pembalik
1000 Penguat pembalik / Integrator
10 9,59
(Mulai Cacat)
1500 10,46 8,2 Integrator
3000 5,24 5,16 Integrator
10000 1,57 1,6 Integrator

1. Gambarlah bentuk gelombang input dan output rangkaian, dan letakkan di Lampiran VI:
a. Pada saat Fin = 10kHz dan 100Hz.
b. Pada saat output tepat mulai cacat.
2. Ganti input dengan gelombang sinus 1 Vpp. Gambarlah bentuk gelombang input dan
output rangkaian, dan letakkan di Lampiran VI:
a. Pada saat Fin = 100Hz.
b. Pada saat output tepat mulai cacat.
3. Analisa dan kesimpulan
Berdasarkan Tabel hasil percobaan, dapat diketahui bahwa rangkaian integrator akan
bekerja sebagai integrator pada saat nilai fin > fc dan rangkaian differentiator akan bekerja
sebagai penguat pembalik pada saat nilai fin < fc.
B. Rangkaian Integrator
Gambar Rangkaian

Gambar bentuk gelombang saat input dengan gelombang kotak 1 Vpp


 Ketika Frekuensi input = 100Hz

Sinyal input (kuning) dan sinyal output (biru) dari rangkaian Integrator
Berdasarkan gambar sinyal input dan output diketahui :
Vout (PP) = 10,3V ; Vout (P) = 5,15V ; ∆t = 5ms ; jenis sinyal output : inverting sinyal
input dengan penguatan 10 kali
 Ketika Frekuensi input = 10KHz

Sinyal input (kuning) dan sinyal output (biru) dari rangkaian Integrator
Berdasarkan gambar sinyal input dan output diketahui :
Vout (PP) = 1,6V ; Vout (P) = 0,8V ; ∆t = 0,05ms ; jenis sinyal output : segitiga
 Ketika output mulai cacat (Fin = 1KHz)

Sinyal input (kuning) dan sinyal output (biru) dari rangkaian Integrator
Berdasarkan gambar sinyal input dan output diketahui :
Vout (PP) = 9,59V ; Vout (P) = 4,795V ; ∆t = 0,5ms ; jenis sinyal output : mendekati
inverting sinyal input (mulai cacat)
Gambar bentuk gelombang saat input dengan gelombang sinus 1Vpp
 Ketika Frekuensi input = 100Hz

Sinyal input (kuning) dan sinyal output (biru) dari rangkaian Integrator
Berdasarkan gambar sinyal input dan output diketahui :
Vout (PP) = 9,96V ; Vout (P) = 4,98V ; ∆t = 5ms ; jenis sinyal output : inverting sinyal
input dengan penguatan 10 kali
 Ketika output mulai cacat (Fin = 1KHz)

Sinyal input (kuning) dan sinyal output (biru) dari rangkaian Integrator
Berdasarkan gambar sinyal input dan output diketahui :
Vout (PP) = 7,02V ; Vout (P) = 3,51V ; ∆t = 0,5ms ; jenis sinyal output : inverting sinyal
input mendekati sinyal cosinus (mulai cacat)
Perhitungan Desain Rangkaian
fc = 1KHz ; Av = 10x ; C =0,1µF

Perhitungan RS
1
f c=
2 π RS C
1
1 KHz=
2∙ 3,14 ∙ R S ∙0,1 µF
1
R S= =1,592 kΩ
2∙ 3,14 ∙ 1 KHz ∙0,1 µF

Perhitungan R1 dan R2
−R S
Av=
R1
−1,592 kΩ
10=
R1
−1,592 kΩ
R 1=
10
R1=−159,2 Ω
Karena tidak ada resistor yang bernilai negatif maka R1 = 159,2Ω

R1 ∙ R S
R 2=
R1 + R S
159,2Ω ∙ 1,592 kΩ
R 2=
159,2Ω +1,592 kΩ
R2=144,727 Ω

Perhitungan Vout (PP)


Ketika fin = 100Hz
Vout −R S
Av= =
Vin R1
Vout −1,592kΩ
Av= =
Vin 159,2 Ω
Vout
Av= =−10
Vin
Vout (P )=Vin(P) ∙ (−10 )
Vout (P )=500 mV ∙ (−10 )
Vout (P )=−5 V
Vout (PP )=2 ∙ (−5 V )
Vout (PP )=−10 V
Karena sinyal tegangan AC tidak memiliki polaritas maka Vout (P) = 5V dan Vout (PP) = 10V

Ketika fin = 200Hz


Vout −R S
Av= =
Vin R1
Vout −1,592kΩ
Av= =
Vin 159,2 Ω
Vout
Av= =−10
Vin
Vout (P )=Vin(P) ∙ (−10 )
Vout (P )=500 mV ∙ (−10 )
Vout (P )=−5 V
Vout (PP )=2 ∙ (−5 V )
Vout (PP )=−10 V
Karena sinyal tegangan AC tidak memiliki polaritas maka Vout (P) = 5V dan Vout (PP) = 10V

Ketika fin = 500Hz


Vout −R S
Av= =
Vin R1
Vout −1,592kΩ
Av= =
Vin 159,2 Ω
Vout
Av= =−10
Vin
Vout (P )=Vin(P) ∙ (−10 )
Vout (P )=500 mV ∙ (−10 )
Vout (P )=−5 V
Vout (PP )=2 ∙ (−5 V )
Vout (PP )=−10 V
Karena sinyal tegangan AC tidak memiliki polaritas maka Vout (P) = 5V dan Vout (PP) = 10V

Ketika fin = 1KHz


Vout −R S
Av= =
Vin R1
Vout −1,592kΩ
Av= =
Vin 159,2 Ω
Vout
Av= =−10
Vin
Vout (P )=Vin(P) ∙ (−10 )
Vout (P )=500 mV ∙ (−10 )
Vout (P )=−5 V
Vout (PP )=2 ∙ (−5 V )
Vout (PP )=−10 V
Karena sinyal tegangan AC tidak memiliki polaritas maka Vout (P) = 5V dan Vout (PP) = 10V

Ketika fin = 1,5KHz


−V ¿(P ) ∙ ∆ t
V out (PP)=
R1C

−0,5 V ∙(0,333 x 10−3)


V out (PP)=
159,2 Ω ∙(0,1 x 10−6 )

V out (PP)=−10,46V

−10,46
V out ( P )=
2

V out (P) =−5,23V

Karena sinyal tegangan AC tidak memiliki polaritas maka Vout (P) = 5,23V dan
Vout (PP) = 10,46V

Ketika fin = 3KHz


−V ¿(P ) ∙ ∆ t
V out (PP)=
R1C

−0,5 V ∙(0,167 x 10−3)


V out (PP)=
159,2 Ω ∙(0,1 x 10−6 )

V out (PP)=−5,24 V
−10,46
V out ( P )=
2

V out (P) =−2,62V

Karena sinyal tegangan AC tidak memiliki polaritas maka Vout (P) = 2,62V dan
Vout (PP) = 5,24V

Ketika fin = 10KHz


−V ¿(P ) ∙ ∆ t
V out (PP)=
R1C

−0,5 V ∙(0,05 x 10−3)


V out (PP)=
159,2 Ω ∙(0,1 x 10−6 )

V out (PP)=−1,57 V

−10,46
V out ( P )=
2

V out (P) =−0,785 V

Karena sinyal tegangan AC tidak memiliki polaritas maka Vout (P) = 0,785V dan
Vout (PP) = 1,57V

Anda mungkin juga menyukai