Anda di halaman 1dari 17

STRATEGI PERENCANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN HALUSINASI

Pertemuan 1

A. Proses Keperawatan

1. Data Subjektif:
a. Klien mengatakan mendengar suara-suara banyi sedang menagis
b. klien mengatakan mendengar suara yang mengajaknya bercakap-cakap
c. Klien terlihat bicara atau tertawa sendiri
d.Klien terlihat marah-marah tanpa sebab
e.Klien terlihat mendekatkan telinga ke arah tertentu, dan menutup telinga
2. Diagnosis Keperawatan
Gangguan sensori presepsi : Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Umum
Klien memiliki konsep diri yang positif
4. Tujuan Khusus
a.Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
b.pasien dapat mengenali halusinasi yang dialaminnya
c.klien dapat mengontrol halusinasinnya
5. Kriteria Hasil
1. klien menunjukkan ekspresi wajah bersahabat
2. klien menunjukkan rasa senang, ada kontak mata
3. klien mau berjabat tangan
4. klien mau menyebutkan nama
5. klien mau menjawab salam
6. klien mau duduk berdampingan dengan perawat
7. klien mau mengutarakan masalah yang dihadapi
6. Rencana Tindakan
a. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip :
- Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
- Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien
- Jelaskan tujuan pertemuan
- Jujur dan menapati janji
- Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
- Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar klien
b. Beri kesempatan klien untuk menngungkapkan perasaanya
c. Dengarkan ungkapan klien dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien
B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Fase orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi ibu, boleh saya berkenalan dengan ibu ? nama saya susan boleh panggil
saya susan, saya mahasiswa keperawatan universitas widya mandala saya sedang praktik
disini dari pukul 08.00 sampai dengan Pukul 13.00 Siang, kalau boleh tahu nama ibu
siapa dan senang dipanggil dengan sebutan apa ? “
b. Evaluasi
”Bagaimana perasaan ibu hari ini?bagaimana tidurnya tadi malam?ada keluhan tidak ?”
c. Kontrak :
a. Topik
“apakah ibu A tidak keberatan untuk ngobrol dengan saya ? menurut ibu A sebaiknya
kita ngobrol apa ya?bagaimana kalau kita ngobrol tentang sesuatu yang dilihat dan
ibu dengar ?”
b. Waktu
“Berapa lama kira kira kita bisa ngobrol ? ibu A maunya berapa menit ?bagaimana
kalua 10 menit ?bisa ?
c. Tempat
“dimana kita akan berbicang-bincang ? bagaimana kalau diruang tamu saja ?”
2. Fase Kerja
“ibu A apa saja kemampuan yang ibu miliki?“apakah ibu A mendengar suara atau
melihat sesuatu tanpa ada wujudnya?
“apakah yang dikatakan suara itu dan apa yang ibu A lihat ?
“apakah terus-menerus terdengar atau hanya sewaktu-waktu saja ?”
“berapa kali sehari ibu mengalami hal seperti ini?”
“pada keadaan apa,apakah pada waktu ibu sendirian ?”
“apa yang ibu lakukan ketika mendengar suara tersebut ?”
“apakah dengan cara tersebut suara bayi itu menghilang ?”
“bagaimana kalu kita belajar cara untuk mencegah suara-suara agar tidak muncul?”
“saya ada 4 cara untuk mencegah suara-suara itu muncul, yang pertama mungkin ibu
mengalihkan suara tersebut dengan ibu bercakap cakap dengan teman ibu atau bisa
dengan saya juga,yang kedua ibu bisa mengalihkan suara tersebut dengan aktivitas yang
ibu suka, yang ke tiga minum obat dengan teratur dan yang keempat dengan cara
menghardik suara tersebut “
“bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu,yaitu dengan teknik menghardik”iya
“caranya seperti ini :
Yang pertama saat suara datang ibu harus bilang dalam hati ibu “pergi saya tidak mau
mendengar suara itu, saya tidak mau dengar,kamu suara palsu,ibu bisa mengulang ulang
perkataan tersebut sampai suara menghilang dan sudah tidak terdengar lagi ?”coba ibu
peragakan ?”nah begitu bagus ibu pintar “
“apa ibu mungkin memiliki teman curhat saat dirumah dulu?”
“bagaimana kalau saya mengundang teman dan mama ibu untuk bertemu dengan ibu
dan besok kita berbincang-bincang ditempat ini?”
“karena sudah 10 menit kita berbincang-bicang ibu A bisa untuk beraktivitas kembali
atau istirahat”selamat pagi selamat beristirahat”
3. fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan ibu dengan obrolan kita hari ini ?apakah ibu merasa senang
dengan latiham tersebut?”
b. Evaluasi Objektif
“setelah kita ngobrol hari ini panjang lebar,sekarang coba ibu simpulkan pembicaraan
kita tadi ?”Coba ibu sebutkan cara untuk mencegah suara yang ibu dengar ketika
ibu mulai mendengarkannya ?”tutup telinga dan bilang berkali-kali bahwa suara itu
palsu”
c. Rencana Tindak lanjut
“kalau suara-suara itu muncul lagi, silahkan ibu coba cara tersebut,bagaimana kalau
kita buat jadwal latihannya mau jam berapa saja latihannya?
d. Kontrak yang akan datang
1. Topik
“ibu ,bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi tentang caranya berbicara dengan
orang lain saat suara-suara itu muncul ?”
2. Waktu
“kira-kira waktunya kapan ya ibu ? bagaimana kalau besok jam 09:30 WIB,
apakah ibu bisa?
3. Tempat
“kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok dimana ya bu ?sampai jumpa
besok, selamat pagi.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)

Masalah : gangguan persepsi sensori :Halusinasi

Pertemuan ke II (dua)

A. Proses keperawatan
a. Kondisi pasien
- Klien mengatakan mendengar suara menyuruh melakukan sesuatu yang
berbahaya
- Klien merasa cemas karena suara-suara yang menyuruh untuk membunuh setiap
hari datang
b. Diagnosis
Gangguan sensori presepsi: Halusinasi Pendengaran.
c. Tujuan Umum
Klien dapat mengenali halusinasi yang dialaminya.
d. Tujuan Khusus
a.Klien dapat mengenal halusinasinya.
b.klien dapat memperagakan cara menghardik
B. Strategi komunikasi dan pelaksanaannya
1. orientasi
a. Salam terapeutik
“selamat pagi ibu ?bagaimana kabarnya hari ini ? ibu masih ingat kan dengan saya?
ibu sudah mandi belum? Apakah ibu sudah makan ? saya hari ini datang bersama
teman saya ini perawat S yang akan ikut berbincang-bincang dengan kita hari ini,
apakah ibu merasa terganggu dengan kehadiran teman saya ?
b. Evaluasi validasi
“bagaimana perasaan ibu hari ini ? kemarin kita sudah berdiskusi tentang halusinasi
apakah ibu bisa menjelaskan kepada saya tentang isi suara-suara yang ibu dengar dan
apakah ibu bisa mempraktekkan cara mengontrol halusinasin yang pertama yaitu
dengan menghardik ?”
c. Kontrak waktu
a. Topik
“ sesuai dengan kontrak kita kemarin, kita akan berbincang-bincang diruang tamu
mengenai cara mengontrol suara yang sering ibu dengar, agar suara itu tidak
muncul lagi dengan cara yang kedua yaitu bercakap-cakap dengan orang lain?”
b. Waktu
Berapa lama kita akan berbincang-bincang, bagaimana kalau 10 menit saja,
bagaimana ibu setuju?”
c. Tempat
“dimana tempat yang menurut ibu cocok untuk kita bertiga berbincang bincang ?
bagimana kalau diruang tamu ?ibu setuju?”
2. .” Fase Kerja
“ cara kedua untuk mencegah / mengontrol halusinasi adalah dengan bercakap cakap
dengan orang lain. Jadi kalua ibu mulai mendengar suara suara, langsug saja cari
teman untuk diajak ngobrol. Minta teman untuk ngobrol dengan ibu. Contohnnya
seperti ini bu. “ tolong saya mulai mendengar suara suara ayo ngobrol dengan saya.
Atau kalua ada orang dirumah, misalnnya kakak ibu, katakan “ kak ayo ngobrol
dengan saya, saya sedang mendengar suara suara” begitu ibu. Coab ibu lakukan
seperti yang saya lakukan tadi . ya ! begitu ibu. Bagus! Coba sekali lagi! Bagus! Nah
latih terus ya ibu, disini ibu bisa mengajak perawat atau pasien lain untuk bercakap
cakap.
C. Fase terminasi
a.evaluasi subjektif
bagaiman perasaan ibu setelah latihan tadi? Apakah ibu senang dengan latihan yang
tadi dilakukan?
b. evaluasi objektif
Coba ibu sebutkan cara kedua untuk mencegah suara yang ibu dengar ketika ibu mulai
mendengarkannya ?”
c.kontrak yang akan datang
1. topik
Bagaimana kalua kita memasukkan dalam jadwal ibu kegiatan seharian ibu? Dan
bagaiman kalua besok kita latihan cara ketiga?
2.waktu
Besok ibu bisa jam berapa? Bagaimana kalau jam 10 pagi? Apakah ibu setuju?
3.tempat
besok ibu mau berbincang bincang dimana?” apakah ibu mau berbincang di taman?
Atau ditempat lain?

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN 3


Masalah : gangguan persepsi sensori :Halusinasi
Pertemuan ketiga

A. Proses keperawatan
a. Kondisi pasien
- Klien tampak tenang
- Klien mengatakan sudah tidak terlalu sering mendengar suara yang tidak jelas
b. Diagnosa keperawatan
gangguan persepsi sensori :Halusinasi
c. Tujuan umum
Agar klien dapat memahami tentang cara mengontrol halusinasinya dengan cara
ketiga yaitu menyibukkna diri dengan kegitan yang bermanfaat
d. Tujuan khusus
Klien dapat mengontrol halusinasinya dengan baik

B. Strategi komunikasi dan pelaksanaannya

1. fase orientasi

a. salam terapeutik

“selamat pagi ibu! Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah suara suara itu masih
muncul? Apakah ibu sudah memakai dua cara yang telah kita latih kemaren?
Bagaimana hasilnnya ibu? Bagus!

b.evaluasi validasi

“ibu tampak lebih segar dan cantik hari ini, bagaimana denga perasaannya hari ini?
sudah siap kita hari ini untuk berbincang bincang ? masih ingat dengan kesepakatan
kita kemarin ?apakah ibu masih mendengar suara-suara tersebut?

c.kontrak
1. topik
“seperti janji kita, bagaimana kalu kita sekarang berbincang bincang tentang suara suara
yang sering mbak dengar agar bisa dikontrol dengan cara melakukan aktivitas atau
kegiatan harian ?” dan juga kita hari ini belajar cara yang ketiga untuk mencegah
halusinasi yaitu melakukan kegiatan yang terjadwal.

2.tempat

“dimana tempat yang menurut ibu cocok untuk kita berbuncang bincang ? bagaimana
kalau di taman ?ibu setuju ?
3.waktu

“ kita nanti akan berbincang bincang kurang lebih 10 menit bagaimana, apakah ibu setuju
?”

2fase kerja
“apa saja yang bisa ibu lakukan? Pagi pagi ibu kegiatannya apa? Terus jam
berikutnnya kegiatannya apa lagi? ( terus kaji hingga didapatkan kegiatan sampai
malam)
“ wahh banyak sekali kegiatannya ibu! Mari kita latih dua kegiatan hari ini (latih
kegiatan tersebut). Bagus sekali jika ibu bisa melakukan ! kegiatan ini dapat ibu
lakukan untuk mencegah suara tersebut muncul. Kegiatan yang lain akan kita latih
lagi agar pagi sampai malam ibu ada kegiatan.
3. Fase terminasi
a.evaluasi subjektif
,bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap cakap cara ketiga untuk mencegah
suara suara? Bagus sekali ibu! bagaimana pearsaan mbka setelah berbincang
bincang ?”
b.fase objektif
coba ibu jelaskan tiga cara untuk mencegah suara suara? Bagus ibu! Mari kita
masukkan dalam jadwal kegiata sehari hari ibu. Dan ibu harus melakukannya sesuai
jadwal.
c.kontrak yang akan datang
1. topik
bagaimana jika besok kita membahas car acara minum obat yang baik serta guna obat
2.waktu
Besok ibu bisa jam berapa? Bagaimana kalau jam 10 pagi?ibu mau berapa lama?
Bagaiman 15 menit?
3.tempat
besok ibu mau berbincang bincang dimana?” apakah ibu mau berbincang di taman?
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN 4
Masalah : gangguan persepsi sensori :Halusinasi
Pertemuan keempat
A. Proses keperawatan
a. Kondisi
- Klien tampak tenang
- Klien sudah dapat mengintrol halusinasinya dengan baik
b. Diangnosa keperawatan
gangguan persepsi sensori :Halusinasi
c. Tujuan umum
Agar pasien dapat mengontrol halusinasi dengan patuh obat
d. Tujuan khusus
ajarkan klien mengontrol halusinasinya dengan cara patuh obat yaitu penggunaan
obat secara teratur (jenis,dosis,waktu,manfaat,dan efek samping )

B. Strategi komunikasi dan pelaksanaan

1. Fase orientasi

a. salam terapeutik
selamat pagi ibu! Bagaimana perasaan ibu siang ini ? apakah suara suarannya masih
muncul? Apakah ibu sudah menggunakan 3 cara yang telah kita latih kemaren?
Apakah jadwal kegiatannya sudah dilaksanakan? Apakah tadi pagi ibu sudah minum
obat?

a) Evaluasi/validasi

“bagaimana perasaan ibu hari ini? Bagaimana keadaan A sekarang?”

b) Kontrak

1) Topik

“hari ini kita akan mendiskusikan tentang obat obatan yang ibu minum

2) Tempat

“kita diskusi di sini saja ya?”

3) Waktu
Berapa lama ibu punya waktu? Bagaimana kalau setelah jam?”

Fase kerja

“ ini obat yang harus diminum oleh mbak setiap hari obat yang warnanya
ini....namannya...dosisinya...mg dan yang warna...dosisnya...mg kedua obat ini diminum
...seharisiang dan malam , kalau yang warna...minumnya...kalisehari,obat yang warna
ini...berfungsi untuk mengendalikan suara yang sering mbak dengar sedangkan yang warna..agar
mas tidak merasa gelisah, kedua obat ini mempunyai efek samping diantranay mulut keri
ng,mual,mengantuk,ingin meludah terus,kenving tidak lancar.apakah mbak mengerti apa yang
suadah saya jealskan ?tolong nnati mbak sampaikan kepada dokter apa yang mbak rasaakan
setelah minum obat ini, obat iniu harus diminum teru, mungkin berbulan bulan bahkan bertahun
tahun. Kemudian mbak jangan berhenti minum obat tanpa sepengetahuaan dokter, gejala seperti
mbak alami sekarang akan muncul lagi, jadi ada lima hal yangh harus dperhatikan oleh mbak
pada saata minum obatyaitu benar obat,benar dosis,benar cara,benar waktu dan benar frekuensi
ingat ya mbak ?”

4. Fase Terminasi

a. evaluasi subjektif

“bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap cakap mengenai obat?”

b.evaluasi objektif

“coba mbak jelaskan lagi obat apa yang diminum tadi?kemudian berapa dosisinya ?”

c.tindak lanjut

“tolong nanti mbak minta obat keperawat kalau saatnya minum obat”

1. Kontrak

a) Topik

“besok kita akan bertemu lagi untuk membahas manfaat 4 cara mencegah suara yang telah
kita bicarakan”

b) Tempat

“kita bertemu disini ya bu?”

c) Waktu
“apa ibu bisa untuk datang kesini dengan jam yang sama?”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN 5

Masalah : gangguan persepsi sensori :Halusinasi

Pertemuan kelima

A. Proses keperawatan
a. Kondisi klien
Klien sudah dapat mengontrol halusinasi dengan baik
b. Diagnosis
gangguan persepsi sensori :Halusinasi
c. Tujuan umum
Klien dapat mengontrol halusinasi yang dialaminya.
d. Tujuan khusus
Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya.
B. Stratgii komunikasi dan pelaksanaannya
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
“ selamat pagi ibu ?perkenalkan saya suster susan . Apakah ibu keluarganya ibu A ?boleh
saya tahu nama ibu siapa?
b. Evaluasi/validasi
“Apa pendapat ibu tentang keadaan anak ibu ? Hari ini saya akan berdiskusi tentang
masalah anak ibu alami ?
c. Kontrak
1. Topik
”Baik ibu, kita akan membahas tentang dukungan dari keluarga dalam mengontrol
halusinasi?”
2. Waktu
“ Berapa lama kita mau berbincang-bincang?”bagaimana kalau 30 menit apakah ibu
setuju ?”
3. Tempat
” Kita mau diskusikan ini dimana?”bagaimana jika kita berdiskusi diteras depan?
2. Fase Kerja
”Selama ini apa yang dilakukan anak ibu? Gejala yang dialami anak bapak/ibu itu
dinamakan halusinasi, yaitu mendengar / melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada”.
“Tanda-tandanya bicara dan tertawa sendiri atau marah-marah tanpa sebab”.
“Jadi, kalu anak bapak/ibu mengatakan mendengar suara-suara, sebenarnya suara itu
tidak ada atau kalau anak ibu mengatakan melihat bayang-bayangan, sebenarnya itu tidak
ada”.
“Ada beberapa cara untuk membantu anak ibu agar dapat memutus halusinasinya, cara-
cara tersebut meliputi : Menghardik, bercakap-cakap dengan orang lain dan melakukan
kegiatan terjadwal.
“Bapak/ibu ini obat-obatan untuk anak ibu, mengkonsumsinya sesuai prosedur ya bu ?”
“Apabila anak ibu mengalami tanda-tanda yang saya jelaskan tadi, coba ibu berikan
kegiatan kepada anak ibu dan jangan biarkan anak ibu dalam keadaan sendiri, sesering
mungkin ajak berpergian bersama-sama, atau makan bersama bila dirumah”.
“Dan jangan lupa memantau pemberian obat kepada anak ibu agar perlahan halusinasi
tersebut akan teratasi”.
“ibu bila waktunya kontrol ke Rumah Sakit harap sesuai dengan jadwal yang sudah di
tentukan oleh Rumah Sakit dan bila anak ibu mengalami kejadian yang sama dirumah
dan menurut ibu tidak dapat diatasi harap meminta bantuan dengan segera”.
. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
”Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah kita berdiskusi masalah anak bapak/ibu ?”
b.Evaluasi obyektif
”Coba ibu ulangi lagi masalah apa yang di hadapi oleh anak bapak/ibu?”
c.riwayat tindak lanjut
”baik bu, jika ada kesulitan dalam meawat mbak ibu bisa langsung temui saya”.
c Kontrak
1. Topik
”bagaimana kalau dua hari lagi kita bertemu untuk memutuskan halusinasi langsung
dihadapan anak ibu ?”.

2.Tempat

“kita bertemu disini ya bu?”

3.Waktu

“apa ibu bisa untuk datang kesini dengan jam yang sama?”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN 6

Masalah : gangguan persepsi sensori :Halusinasi

Pertemuan keenam

.PROSES KEPERAWATAN

1. Tujuan Khusus
a. Keluarga dapat terlibat dalam perawatan pasien baik dirumah sakit maupun dirumah

b. keluarga dapat menjadi sitem pendukung yang efektif untuk pasien

2. tindakan keperawatan

a. diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien

b. berikan pendidikan kesehatan tentang pengertian halusinasi, jenis halusinasi yang dialmi
pasien, tanda dan gejala halusinasi, proses terjadinnya halusinasi, dan caramerawat pasien
halusinasi

c. berikan kesempatan kepada keluarga untuk memeragakan cara merawat pasien dengan
halusinasi langsung didepan pasien

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP 2 Keluarga: melatih keluarga mempraktekan cara merawat pasien halusinasi langsung


dihadapan pasien

1. Orientasi

a) Salam terapeutik

“selamat pagi ibu!”

b) Evaluasi/validasi

Bagaimana perasaan ibu hari ini?

c) Kontrak

1) Topik

“ ibu masih ingat latihan merawat anak ibu seperti yang kita pelajari beberapa hari
yang lalu?”

2) Tempat

“mari praktikan langsung pada bu A”


3) Waktu

Ibu punya waktu berapa lama? Baik kita akan coba 30 menit.

2. Kerja
Selamat pagi ibu, bapak/ibu. Untuk itu pagi ini bapak/ibu A datang untuk
mempraktikan cara untuk memutuskan suara suara yang ibu A dengar. Ibu A nantik
kalau sedang dengar suara suara dan ibu A bicara atau tersenyum senyum sendiri
bapak/ibu akan mengingatkan ya? Sekarang coba bapak/ibu peragakan cara
memutuskan halusinasi yang sedang ibu A alamiseperti yang sudah kita pelajari
sebelumnya. Tepuk punggung ibu A lalu suruh ibu A untuk mengusir suara tersebut
dengan menutup telinga dan menghardik suara tersebut.(perawat mengobservasi apa
yang dilakukan keluarga terhadap pasien).
Bagus sekali! Bagaimana ibu A senang dibantu oleh bapak/ibu? Nah bapak/ ibu ingin
melihat jadwa ibu A.( pasien memeragakan dan kemudian perawat mendorong orang
tua meberikan pujian). Baiklah sekarang saya dan orang tua ibu A keruang perawat
dulu “. ( perawat dan keluarga meninggalkan pasien utuk melakukan terminasi dengan
keluarga)

3. Terminasi

a) Evaluasi subjektif

“bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan tadi?”

b) Evaluasi obyektif

Ibu sudah bagus melakukannya.

c) Rencana Tindakan

“besok kita akan bertemu untuk mendiskusikan pengalaman ibu melakukan cara merawat
yang sudah kita pelajari.

4. Kontrak

a) Topik
besok kita akan bertemu untuk mendiskusikan pengalaman ibu melakukan cara merawat
yang sudah kita pelajari.

b) Tempat

Tempatnya sama seperti saat ini ya bu.

c) Waktu

Waktunya juga sama seperti saat ini.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN 7

Masalah : gangguan persepsi sensori :Halusinasi

Pertemuan ketujuh

.PROSES KEPERAWATAN

1. Tujuan Khusus

a. Keluarga dapat terlibat dalam perawatan pasien baik dirumah sakit maupun dirumah

b. keluarga dapat menjadi sitem pendukung yang efektif untuk pasien

2. tindakan keperawatan

a. diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien

b. berikan pendidikan kesehatan tentang pengertian halusinasi, jenis halusinasi yang dialmi
pasien, tanda dan gejala halusinasi, proses terjadinnya halusinasi, dan caramerawat pasien
halusinasi

c. berikan kesempatan kepada keluarga untuk memeragakan cara merawat pasien dengan
halusinasi langsung didepan pasien

d. buat perencanaan pulang dengan keluarga

A) STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)

SP 3 keluarga : Membuat perencanaan pulang bersama keluarga


a. Orientasi

1) Salam terapuetik

Selamat Pagi bu!

2) Evaluasi/validasi

Apa kabar ibu hari ini? Sudah siap ya bu, anaknya besok sudah boleh pulang.

3) Kontrak

a) Topik

Karena besok anaknya sudah boleh pulang, apa ibu mau berbincang-bincang tentang
perawatan Bu A di rumah?

b) Tempat

Bagaimana kalau kita membicarakan jadwal bu A di sini saja, bu?

c) Waktu

Berapa lama kita dapat bicara? Bagaimana kalau 30 menit?

b. Kerja

“Ibu, ini jadwal bu A selama di rumah sakit. Coba dilihat mungkinkah dilanjutkan di
rumah? Di rumah ibu yang menggantikan perawat. Lanjurkan jadwal ini di rumah ya bu,
baik jadwal kegiatan maupun jadwal minum obatnya. Kemudian berikan pujian jika benar
dilakukan.”

hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh anak ibu
atau bu A. misalnya kalau A mendengar suara suara mengganggu dan tidak memperlihtkan
kebaikan, menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain
jika hal ini terjadi segera hubungi dokter, atau puskesmas yang terdekat, ini nomor
puskesmasnnya 1234. Selanjutnnya suter b yang akan memantau perkembangan ibu A
selama dirumah.
c. Terminasi

1) Evaluasi subjektif

Bagaimana ibu? Apakah sudah paham dengan degan yang saya jelaskan? Atau mungkin
ada yang belum jelas?

2) Evaluasi objektif

Coba ibu sekarang coba mengulangi apa yang saya jelaskan tadi.

3) Rencana Tindak Lanjut

Ini jadwal kegiatan yang harus dibawa pulang. Jangan lupa kontrol lagi ya bu jika ada
gejala yang tampak.

d. Kontrak

1) Topik

Ibu jangan lupa besok menjemput anaknya di sini ya.

2) Tempat

Ibu bisa jemput anaknya di depan ruangannya.

3) Waktu

Jangan lupa besok pagi jam 10 ya bu anaknya di jemput.

Anda mungkin juga menyukai