Disusun Oleh :
FAKULTAS KEPERAWATAN
SURABAYA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Bagaimana terapi aktivitas kelompok defisit perawatan diri ?
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui definisi dari terapi aktivitas kelompok defisit perawatan diri.
2. Mengetahui tujuan dari terapi aktivitas kelompok defisit perawatan diri.
3. Mengetahui aktivasi dan indikasi peserta yang mengikuti terapi aktivitas
kelompok defisit perawatan diri.
4. Mengetahui pelaksanaan terapi aktivitas kelompok defisit perawatan diri.
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Penulis
Menambah ilmu pengetuan tentang terapi aktivitas kelompok defisit
perawatan diri dengan gangguan defisit perawatan diri dalam keperawatan
jiwa.
1.4.2 Bagi Pembaca
Mengetahui pentingnya terapi aktivitas kelompok defisit perawatan diri untuk
merawat klien dengan gangguan defisit perawatan diri.
BAB II
2.1 Definisi
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang lain,
saling beragantung dan memiliki norma yang sama (Stuart & Laraia, 2010). TAK merupakan
tindakan keperawatan oleh sebab itu perlu di masukkan dalam rencana tindakan keperawatan
yang terdiri dari tindakan keperawatan yang di tujukan kepada Individu, kelompok dan
keluarga klien.
Defisit perawatan diri merupakan salah satu masalah timbul pada pasien gangguan
jiwa. Pasien gangguan iwa kronis sering mengalami ketidakpedulian merawat diri. Keadaan
ini merupakan gejala perilaku negatif dan menyebabkan pasien dikucilkan baik dalam
keluarga maupun masyarakat (Yusuf, Rizky & Hanik,2015:154).
Defisit perawatan diri adalah salah satu gejala yang di alami oleh pasien Skizofrenia
sebagai salah satu gejala negatif. Tidak ada psikofarmaka yang dapat mengatasi defisit
perawatan diri selain melatih pasien mengatasi ketidakmampuan atau ketidakmauan
melakukan perawatan diri. Klien mungkin mengalami kemampuan kemunduruan berpikir
sehingga mengalami kemunduran perkembangan (regresi). Perilaku pasien menjadi seperti
kanak – kanak dan bergantung pada orang lain. Proses TAK ini dilakukan dengan tahapan
menjelaskan manfaat kegiatan perawatan diri, memberikan klien kesempatan mencoba cara
perawatan diri dan menguatkan kemampuan perawatan diri dengan memberikan reward
tehadap perilaku klien yang positif.
2.2 Tujuan
2.2.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan terapi dalam beberapa jangka waktu diharapkan
klien bisa merubah persepsi nya dari yang maladaptif menjadi adaptif.
2.2.2 Tujuan Khusus
1. Klien mampu melaksanakan upaya kebersihan diri
2. Klien mampu melaksanakan berdandan
3. Klien mampu melaksanakan makan dan minum dengan baik
4. Klien mampu melaksanakan toileting dengan baik
[ CITATION DrB14 \l 1057 ]
2.3 Aktivitas dan Indikasi
Klien yang di indikasikan TAK SP adalah klien dengan gangguan jiwa yang
mengalami Defisit Perawata Diri atau resiko Defisit Perawatan Diri (pada pasienyang
mengalamai isolasi sosial atau harga diri rendah). (Anna, 2014)
BAB III
Terapi Aktivitas Kelompok Defisit Perawatan Diri Sesi 1A
3.1 Pengorganisasian TAK
a. Leader : Sri Susan Benedikta Siritoitet
b. Co-Leader :-
c. Observer :-
d. Fasilitator : -
3.2 Uraian Tugas
a. Leader
1) Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok sebelum
kegiatan dimulai.
2) Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan memperkenalkan
dirinya.
3) Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan tertib.
4) Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.
5) Menjelaskan permainan.
b. Co-Leader
1) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien
2) Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
3) Mengatur alur permainan (menghidupkan dan mematikan tape recorder)
c. Fasilitator
1) Memfasilitasi klien yang kurang aktif
2) Berperan sebagai role play bagi klien selama kegiatan
d. Observer
1) Mengobservasi jalannya proses kegiatan
2) Mencatat prilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan berlangsung
A. Tujuan
1. Klien memahami pentingnya mandi
2. Klien memahami cara mandi yang baik
3. Klien mampu mandi dengan baik
B. Setting
1. Diskusi: klien duduk melingkar
2. Praktik: Di kamar mandi
(Catatan: sebaiknya terapis berjenis kelamin sama dengan klien sehingga saat praktik
tidak sungkan)
C. Nama Klien dan ruangan
Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 6 orang dan sisanya di jadikan sebagai
cadangan jika klien yang di tunjuk berhalanga. Adapun nama – nama yang mengikuti
kegiatan TAK dan klien yang dijadikan cadangan sebagai berikut :
D. Alat
1. Ember
2. Gayung mandi
3. Handuk bersih
4. Sabun mandi
5. Air bersih
E. Metode
1. Diskusi
2. Demonstrasi
Dalam terapi ini terdapat beberapa tata tertib yang harus ditaati oleh peserta, antara
lain :
Langkah Kegiatan:
1. Persiapan tempat: pastikan ruang diskusi tenang dan nyaman. Tempat praktik mandi bersih
dan aman.
3. Persiapan klien:
a. Pilih klien sesuai dengan indikasi terapi.
b. Buat kontrak kegiatan, waktu, dan tempat.
c. Jelaskan manfaat TAK.
Manfaat mandi:
4. Pelaksanaan
a. Orientasi:
Ucapkan salam
Tanyakan perasaan klien hari ini
Jelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, waktu yang dibutuhkan untuk
melaksanakan kegiatan, dan tempat kegiatan
b. Kerja:
Tanyakan pentingnya mandi pada klien. Beri kesempatan semua peserta menjawab.
Jika ada klien yang pasif, tanya langsung kepada klien tersebut.
Buat rangkuman pendapat klien yang benar tentang manfaat mandi yang benar.
Tambahkan informasi jika rangkuman pendapat klien masih ada yang kurang.
Diskusikan alat-alat untuk mandi. Beri kesempatan kepada setiap klien untuk
menjelaskan alat-alat yang sering digunakan untuk mandi.
Buat rangkuman alat-alat mandi, tunjukkan alat-alat tersebut.
Cara mandi:
3. Bilas dengan air hingga sisa sabun hilang di seluruh permukaan tubuh dan
permukaan kulit terasa kesat.
Diskusikan tahapan mandi yang benar. Beri kesempatan klien menjelaskan cara
mandi. Beri pujian pendapat klien yang benar. Bila ada pendapat klien yang salah,
Alat/bahan mandi:
1. Sabun
2. Handuk
3. Air bersih
4. Gayung mandi
5. Ember
c. Terminasi
Evaluasi subyektif: Tanyakan perasaan klien setelah peragaan atau praktik mandi.
Evaluasi objektif: Minta klien bergantian menyebutkan kembali tentang: manfaat
mandi, alat dan bahan mandi, cara mandi.
Tindak lanjut: Anjurkan klien mandi dengan cara yang telah dilatih sebanyak 2x per
hari (pagi dan sore hari)
Buat kontrak berikut: belajar keramas. Waktu pelaksanaan dan tempat pelaksanaan
kegiatan.
SESI 1B:
Pengorganisasian TAK
a. Leader : Sri Susan Benedikta Siritoitet
b. Co-Leader :-
c. Observer :-
d. Fasilitator :-
Uraian Tugas
a) Leader
a.) Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok sebelum
kegiatan dimulai.
b.) Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan memperkenalkan
dirinya.
c.) Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan tertib.
d.) Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.
e.) Menjelaskan permainan.
b.) Co-Leader
a.) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien
b.) Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
c.) Mengatur alur permainan (menghidupkan dan mematikan tape recorder)
c.) Fasilitator
a.) Memfasilitasi klien yang kurang aktif
b.) Berperan sebagai role play bagi klien selama kegiatan
d.) Observer
a.) Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b.) Mencatat prilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan berlangsung
Tujuan:
1. Diskusi: perawat dan klien duduk melingkar (boleh dengan kursih atau di tikar, bergantung
fasilitas yang ada)
Alat:
1. Shampo
2. Ember
3. Gayung mandi
4. Alat bersih
5. Handuk bersih
Metode:
1. Diskusi
2. Peragaan: demonstrasi
Dalam terapi ini terdapat beberapa tata tertib yang harus ditaati oleh peserta, antara lain :
Waktu pelaksanaan
1. Persiapan alat dan bahan: siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Persiapan klien:
3. Pelaksanaan
a. Orientasi:
b. Kerja:
Diskusikan manfaat keramas, tanya ke masing-masing klien. Bila ada klien yang tidak
bisa menjawab, beri stimulasi hingga pasien bisa menjawab.
Buat rangkuman jawaban klien tentang manfaat keramas, tambahkan informasi jika
jawaban klien belum lengkap.
Manfaat keramas:
1. Mencegah gatal
Cara keramas:
1. Siapkan alat
5. Keringkan rambut.
1. Shampo
2. Ember
3. Air bersih
4. Gayung mandi
5. Handuk bersih
c. Terminasi
Evaluasi subjektif: tanyakan ke tiap-tiap klien perasaannya setelah melakukan
keramas.
Evaluasi objektif: minta tiap-tiap klien menjelaskan manfaat keramas, alat dan bahan
keramas, dan cara keramas.
Tindak lanjut: minta klien melakukan keramas 2x seminggu.
Kontrak yang akan datang: buat kesepakatan dengan klien kegiatan berikutnya yaitu,
TAK SP: DPD: makan dan minum. Kapan akan dilaksanakan, dan bertempat di mana.
d. Antisipasi Masalah
Masalah yang perlu diantisipasi selama pemberian TAK antara lain :
1. Bila peserta pasif, leher memotivasi dibantu oleh fasilitator.
2. Bila ada peserta TAK yang melakukan kegiatan tidak sesuai dengan tujuan, leader
memperingatkan dan mengarahkan kembali bila tidal bias, dikeluarkan dari
kelompok.
3. Beri lingkungan yang terapeutik, bila tidak bisa dipanggil dengan nama klien,
tanyakan apa yang terjadi dan apa yang diinginkan oleh klien serta beri penjelasan.
4. Bila ada peserta yang direncanakan tidak bias hadir, maka diganti oleh cadangan yang
telah disiapkan dengan cara ditawarkan terlebih dahulu kepada peserta.
5. Anjurkan kepada terapis agar dapat menjaga perasaan anggota kelompok, menahan
diri untuk tertawa atau sikap yang menyinggung.
6. Bila ada peserta yang tidak menaati tata tertib diperingatkan dan jika tidak bisa
diperingatkan,dikeluarkan dari kegiatan setelah dilakukan penawaran
7. Bila ada anggota yang ingin keluar, dibicarakan dan diminta persetujuan dari peserta
TAK yang lain
e. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
b. TAK dimulai tepat waktu, dengan tolak ukur maksimal keterlembatan 5 menit
c. Jumlah peserta yang mengikuti TAK bisa terpenuhi
d. Para terapis dapat menjalankan tugasnya sesuai tugas yang telah diberikan
e. Peserta yang mengikuti TAK bisa berperan aktif dalam permainan
1. Evaluasi Kriteria
b. Peraturan TAK dijelaskan oleh terapis
c. Semua anggota kelompok mematuhi peraturan TAK
d. Terapis memantau setiap perilaku peserta selama TAK berlangsung
e. Semua peserta bisa mengikuti proses TAK tanpa ada masalah.
1. Evaluasi hasil
Yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK untuk TAK
stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 1, kemampuan yang diharapakan adalah
mengetahui penyebab perilaku, mengenal tanda dan gejala, perilaku kekerasan
yang dilakukan dan akibat perilaku kekerasan. Formulir evaluasi sebagai berikut
SESI I C:
Tujuan:
Setting:
Alat:
1. Sikat gigi
2. Pasta gigi
3. Gelas plastik besar/gayung
4. Air bersih satu gelas
5. Handuk kecil
Metode:
1. Diskusi
2. Demostrasi
Langkah Kegiatan:
Diskusikan alat dan bahan menyikat gigi. Tanyakan kepada klien sesuai
kebiasaan klien selama ini.
Rangkum jawabaan klien. Lengapi jawabaan yang belum lengkap.
Peragakan cara menyikat giggi yang benar. Minta salah satu klien
mendemontrasikan cara menyikat gigi
Berikan pujian kpeda klien
c. Terminasi:
Evaluasi subjektif: tanyakan perasaan klien setelah belajar menyikat gigi
dan setelah mencoba menyikat gigi.
Evaluasi objektif: minta klien menjelaskan manfaat menyikat gigi,alat dan
bahan untuk menyikat gigi, dan cara menyikat gigi yang benar.
Tindak lanjut: anjurkan klien untuk menyikat gigi minimal 2x sehari,
yaitu setelah makan pagi dan sebelum tidur malam.
Antisipasi Masalah
Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1. TAK dimulai tepat waktu, dengan tolak ukur maksimal keterlembatan 5 menit
2. Jumlah peserta yang mengikuti TAK bisa terpenuhi
3. Para terapis dapat menjalankan tugasnya sesuai tugas yang telah diberikan
4. Peserta yang mengikuti TAK bisa berperan aktif dalam permainan
b. Evaluasi proses
1. Peraturan TAK dijelaskan oleh terapis
2. Semua anggota kelompok mematuhi peraturan TAK
3. Terapis memantau setiap perilaku peserta selama TAK berlangsung
4. Semua peserta bisa mengikuti proses TAK tanpa ada masalah.
c. Evaluasi hasil
Yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK untuk TAK
stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 1, kemampuan yang diharapakan adalah
mengetahui penyebab perilaku, mengenal tanda dan gejala, perilaku kekerasan
yang dilakukan dan akibat perilaku kekerasan. Formulir evaluasi sebagai berikut
SESI I D:
Tujuan:
Setting:
1. Gunting kuku
2. Tisu
3. Piala ginjal/bengkok (boleh diganti bekas wadah sabun colek)
4. Air bersih,lebih bagus apabila ada air hangat.
5. Sabun cuci tangan (sabun mandi)
Metode:
1. Diskusi
2. Demontrasi
Langkah Kegiatan:
Peragakan cara perawataan kuku yang benar. Minta salah satu klien
mendemntrasikan cara perawataan kuku.
Berikan pujiaan kepada klien.
c. Terminasi:
Evaluasi subjektif: tanyakan perasaan klien setelah belajar
perawataan kuku dan setelah mebcoba perawataan kuku.
Evaluasi objektif: minta klien menjelaskan manfaat perawaatan
kuku,alat dan bahan untuk perawataan kuku, dan cara perawataan kuku
yang benar.
Tindak lanjut: anjurkan klien untuk perawatan kuku minimal 1x
seminggu
Antisipasi Masalah
Masalah yang perlu diantisipasi selama pemberian TAK antara lain :
Kriteria Evaluasi
e. Evaluasi struktur
5. TAK dimulai tepat waktu, dengan tolak ukur maksimal keterlembatan 5 menit
6. Jumlah peserta yang mengikuti TAK bisa terpenuhi
7. Para terapis dapat menjalankan tugasnya sesuai tugas yang telah diberikan
8. Peserta yang mengikuti TAK bisa berperan aktif dalam permainan
f. Evaluasi proses
5. Peraturan TAK dijelaskan oleh terapis
6. Semua anggota kelompok mematuhi peraturan TAK
7. Terapis memantau setiap perilaku peserta selama TAK berlangsung
8. Semua peserta bisa mengikuti proses TAK tanpa ada masalah.
g. Evaluasi hasil
Yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK untuk TAK
stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 1, kemampuan yang diharapakan adalah
mengetahui penyebab perilaku, mengenal tanda dan gejala, perilaku kekerasan
yang dilakukan dan akibat perilaku kekerasan. Formulir evaluasi sebagai berikut
Sesi 2 A
A. Tujuan :
1. Klien memahami manfaat berpakaian rapi
2. Klien mampu mengelola pakaian bekas pakai.
3. Klien mampu memilih pakaian yang sesuai
4. Klien mampu menggunakan pakaian yang sesuai
B. Kriteria Peserta
1. Sehat fisik
2. Kooperatif
3. Klien mempunyai masalah Defisit Perawatan Diri
C. Nama Klien dan ruangan
Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 6 orang dan sisanya di jadikan sebagai
cadangan jika klien yang di tunjuk berhalanga. Adapun nama – nama yang mengikuti
kegiatan TAK dan klien yang dijadikan cadangan sebagai berikut :
D. Setting
Diruangan diskusi, duduk melingkar
E. Alat
1. Satu set pakaian dalam : (celana dalam, kaos dalam, BH untuk wanita)
2. Satu set pakaian luar : kemeja , celanan panjang atau rok, jilbab untuk yang
berhijab
3. Kaca cermin
F. Metode
7 Diskusi
8 Demonstrasi
Dalam terapi ini terdapat beberapa tata tertib yang harus ditaati oleh peserta, antara
lain :
Diskusikan alat dan bahan yang dibtuhkan dalam berpakaian yang baik.
Tanyakan kepada klien sesuia dengan kebiasaannya.
“apa saja alat dan bahan yang dibutuhkan dalam berpakaian rapi?”
1. Satu set pakaian dalam : (celana dalam, kaos dalam, BH untuk wanita)
2. Satu set pakaian luar : kemeja , celanan panjang atau rok, jilbab untuk
yang berhijab
3. Kaca cermin
Peragakan cara berpakaian yang baik, lalu minta salah satu klien untuk
mendemonstrasikan cara berpakaian yang baik
c. Terminasi
Evaluasi subyektif : bagaimana perasaan ibu dan bapak disini setelah belajar
berpakaian yang baik dan mencobanya ?
Evaluasi objektif : minta klien menjelaskan manfaat berpakaian yang baik,
alat dan bahannya. Klien mampu menjelaskan kepada perawat dan teman
temannya
Tindak lanjut : anjurkan klien untuk berpakaian yang baik minimal 2x sehari
Kontrak waktu : topik, waktu dan tempat
I. Antisipasi masalah
Sesi 2 B
A. Tujuan :
1. Klien mampu memahami manfaat berhias diri
2. Klien memahami alat dan bahan berhias diri
3. Klien mampu memahami cara berhias diri
B. Setting
Diruangan diskusi, duduk melingkar
Demosntrasi di ruang ganti / ruang rias
C. Nama Klien dan ruangan
Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 6 orang dan sisanya di jadikan sebagai
cadangan jika klien yang di tunjuk berhalanga. Adapun nama – nama yang mengikuti
kegiatan TAK dan klien yang dijadikan cadangan sebagai berikut :
D. Alat
1. Alat rias wanita : sisir , bedak , lipstik, ikat rambut
2. Alat rias pria : sisr, alat cukur kumis
3. cermin
E. Metode
1. Diskusi
2. Demonstrasi
Dalam terapi ini terdapat beberapa tata tertib yang harus ditaati oleh peserta, antara
lain :
Diskusikan alat dan bahan yang dibtuhkan dalam berhias diri. Tanyakan
kepada klien sesuia dengan kebiasaannya.
“apa saja alat dan bahan yang dibutuhkan dalam berhias diri?”
“gimana sih cara berhias diri yang baik dan benar itu?”
Untuk wanita
1. pakai bedak
2. pakai lipstik
3. pakai sisir rambut dan ikat rapi
Peragakan cara berhias diri yang baik, lalu minta salah satu klien untuk
mendemonstrasikan cara berpakaian yang baik
c. Terminasi
Evaluasi subyektif : bagaimana perasaan ibu dan bapak disini setelah belajar
berhias rapi dan mencobanya ?
Evaluasi objektif : minta klien menjelaskan manfaat berhias rapi, alat dan
bahannya. Klien mampu menjelaskan kepada perawat dan teman temannya
Tindak lanjut : anjurkan klien untuk berpakaian yang baik minimal 2x sehari
Kontrak waktu : topik, waktu dan tempat
H. Antisipasi Masalah
SESI IIIA
TAK SP : TATA CARA MAKAN
Dalam terapi ini terdapat beberapa tata tertib yang harus ditaati oleh peserta,
antara lain :
Langkah kegiatan
C.Terminasi
- Evaluasi subjektif : tanyakan perasaan klien setelah belajar tata cara makan
dan setelah mencoba tata cara makan yang sudah dilatih
- Evaluasi objektif : minta klien menjelaskan manfaat tata cara makan, alat dan
bahan untuk tata cara makan dan tata cara makan.
Tindak lanjut : anjurkan klien untuk makan sesuai tata cara makan sebanyak
3x/hari seperti yang sudah dilatih.
Antisipasi Masalah
Kriteria Evaluasi
a Evaluasi struktur
b TAK dimulai tepat waktu, dengan tolak ukur maksimal keterlembatan 5 menit
c Jumlah peserta yang mengikuti TAK bisa terpenuhi
d Para terapis dapat menjalankan tugasnya sesuai tugas yang telah diberikan
e Peserta yang mengikuti TAK bisa berperan aktif dalam permainan
f Evaluasi proses
g Peraturan TAK dijelaskan oleh terapis
h Semua anggota kelompok mematuhi peraturan TAK
i Terapis memantau setiap perilaku peserta selama TAK berlangsung
j Semua peserta bisa mengikuti proses TAK tanpa ada masalah.
k Evaluasi hasil
a. Yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK untuk
TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 1, kemampuan yang
diharapakan adalah mengetahui penyebab perilaku, mengenal tanda dan
gejala, perilaku kekerasan yang dilakukan dan akibat perilaku kekerasan.
Formulir evaluasi sebagai berikut
SESI IIIB
A. Tujuan
B. Setting
Di ruang makan, duduk melingkar
Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 6 orang dan sisanya di jadikan sebagai cadangan
jika klien yang di tunjuk berhalanga. Adapun nama – nama yang mengikuti kegiatan TAK
dan klien yang dijadikan cadangan sebagai berikut :
D. Alat
1. Gelas
2. Air minum
E. Metode
1. Diskusi, demonstrasi.
2. Dalam terapi ini terdapat beberapa tata tertib yang harus ditaati oleh peserta, antara lain :
3. LangkahKegiatan
d. Pelaksanaan
1) Orientasi
Kontrak: jelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu tata cara minum,
waktu nya 1 jam dan tempat nya di ruang makan
2) Kerja
Rangkum jawanban klien tentang manfaat minum yang baik. bila ada
jawaban yang kurang , tambahkan informasi yang diperlukan.
Manfaat minum :
1. Mencegah dehidrasi
2. Meningkatkan harga diri
- Diskusikan alat dan bahan tata cara minum. Tanyakan kepada pasien
sesuai kebiasaan klien selama ini
- Rangkum jawaban klien. Lengkapi yang belum lengkap
1. Gelas
2. Air minum
A. Tujuan
1. Klien memahami manfaan buang air kecil ( BAK) yang benar
2. Klien mampu menggunakan peralatan BAK dengan baik
3. Klien mampu BAk dengan benar
B. Setting
1. Diskusi diruang diskusi, duduk melingkar
2. Simulasi diWC
C. Nama klien dan ruangan
Klien yang menikuti kegiatan berjumlah 6 orang dan sisanya dijadikan sebagai
cadangan jika klien yang ditunjuk berhalangan. Ada pun nama- nama yang mengikuti
kegiatan TAk dank lien yang dijadikan cadangan sebagai berikut:
D. Alat
1. Ember
2. Air bersih
3. Gayung mandi
4. Sabun
5. Handuk
E. Metode
Dalam terapi ini terdapat beberapa tata tertib yang harus ditaati oleh peserta, antara
lain :
Manfaat BAK
1. Mencegah penyakit
2. Meningkatkan kenyamanan lingkungan
Diskusikan alat dan bahan tata cara BAk yang baik. Tanyakan kepada klien
sesuai kebiasaan klien selama ini
Rangkum jawaban klien. Lengkapi yang belum lengkap
1. Ember
2. Air bersih
3. Gayung mandi
4. Sabun
5. Handuk
Diskusikan tata cara BAK yang benar
Rangkum jawaban klien tentang tata cara BAk
Tata cara BAK yang baik
1. Pergi keWC
2. Siram kloset
3. Mulai BAk dikloset
4. Siram kloset secukupnya
5. Bersiakan area parineal
6. Keringkan menggunakan tisu handuk
c. Terminasi
Evaluasi subjektif tanyakan perasaan klien setelah belajar tata cara BAK
dan setelah mencobak tata cara BAK yang sudah dilatihkan
Evaluasi objektif mintak klien menjelas kan manfaat BAk, alat dan manfaat
untuk BAK, dan tata cara BAK.
Tindak lanjut anjurkan klien untuk BAK sesuai tata cara BAK yang sudah
dilatihkan sesuai kebutuhan .
H. Antisipasi Masalah
Prof. Dr. Budi Anna Keliat, S. Kp, M. App. Sc & Akemat Pawirowiyono, S. Kp, M.
Kes, 2016. keperawatan jiwa edisi 2. Jakarta : ECG
Stuart, gail W. 2006 Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : ECG.