Anda di halaman 1dari 51

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PADA KLIEN

DENGAN DIAGNOSA DEFISIT PERAWATAN DIRI

Nama dosen: Ira Ayu Maryuti, S. Kep., Ns.

Disusun Oleh :

Sri Susan Benedikta 9103017060

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

SURABAYA

2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya.
Defisit perawatan diri merupakan suatu kondisi pada seseorang yang mengalami kelemahan
kemampuan dalam melakukan/melewati aktivitas perawatan diri secara mandiri.
Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan, dan
kesehatan. Seperti pada orang sehat dapat memenuhi kebutuhan personal hygienenya sendiri.
Cara perawatan diri menjadi rumit dikarenakan kondisi fisik atau keadaan emosional klien.
Selain itu,beragam faktor pribadi dan sosial budaya mempengaruhi praktik hygiene klien.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa definisi dari terapi aktivitas kelompok defisit perawatan diri?
1.2.2 Apa saja tujuan dari terapi aktivitas kelompok defisit perawatan diri?
1.2.3 Bagaimana aktivasi dan indikasi peserta yang mengikuti terapi aktivitas
kelompok defisit perawatan diri ?
1.2.4 Bagaimana pelaksanaan terapi aktivitas kelompok defisit perawatan diri sesi I ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Bagaimana terapi aktivitas kelompok defisit perawatan diri ?
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui definisi dari terapi aktivitas kelompok defisit perawatan diri.
2. Mengetahui tujuan dari terapi aktivitas kelompok defisit perawatan diri.
3. Mengetahui aktivasi dan indikasi peserta yang mengikuti terapi aktivitas
kelompok defisit perawatan diri.
4. Mengetahui pelaksanaan terapi aktivitas kelompok defisit perawatan diri.
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Penulis
Menambah ilmu pengetuan tentang terapi aktivitas kelompok defisit
perawatan diri dengan gangguan defisit perawatan diri dalam keperawatan
jiwa.
1.4.2 Bagi Pembaca
Mengetahui pentingnya terapi aktivitas kelompok defisit perawatan diri untuk
merawat klien dengan gangguan defisit perawatan diri.
BAB II

Tinjauan Teori Terapi Aktifitas Kelompok Defisit Perawatan Diri

2.1 Definisi

Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang lain,
saling beragantung dan memiliki norma yang sama (Stuart & Laraia, 2010). TAK merupakan
tindakan keperawatan oleh sebab itu perlu di masukkan dalam rencana tindakan keperawatan
yang terdiri dari tindakan keperawatan yang di tujukan kepada Individu, kelompok dan
keluarga klien.

Defisit perawatan diri merupakan salah satu masalah timbul pada pasien gangguan
jiwa. Pasien gangguan iwa kronis sering mengalami ketidakpedulian merawat diri. Keadaan
ini merupakan gejala perilaku negatif dan menyebabkan pasien dikucilkan baik dalam
keluarga maupun masyarakat (Yusuf, Rizky & Hanik,2015:154).
Defisit perawatan diri adalah salah satu gejala yang di alami oleh pasien Skizofrenia
sebagai salah satu gejala negatif. Tidak ada psikofarmaka yang dapat mengatasi defisit
perawatan diri selain melatih pasien mengatasi ketidakmampuan atau ketidakmauan
melakukan perawatan diri. Klien mungkin mengalami kemampuan kemunduruan berpikir
sehingga mengalami kemunduran perkembangan (regresi). Perilaku pasien menjadi seperti
kanak – kanak dan bergantung pada orang lain. Proses TAK ini dilakukan dengan tahapan
menjelaskan manfaat kegiatan perawatan diri, memberikan klien kesempatan mencoba cara
perawatan diri dan menguatkan kemampuan perawatan diri dengan memberikan reward
tehadap perilaku klien yang positif.

2.2 Tujuan
2.2.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan terapi dalam beberapa jangka waktu diharapkan
klien bisa merubah persepsi nya dari yang maladaptif menjadi adaptif.
2.2.2 Tujuan Khusus
1. Klien mampu melaksanakan upaya kebersihan diri
2. Klien mampu melaksanakan berdandan
3. Klien mampu melaksanakan makan dan minum dengan baik
4. Klien mampu melaksanakan toileting dengan baik
[ CITATION DrB14 \l 1057 ]
2.3 Aktivitas dan Indikasi
Klien yang di indikasikan TAK SP adalah klien dengan gangguan jiwa yang
mengalami Defisit Perawata Diri atau resiko Defisit Perawatan Diri (pada pasienyang
mengalamai isolasi sosial atau harga diri rendah). (Anna, 2014)
BAB III
Terapi Aktivitas Kelompok Defisit Perawatan Diri Sesi 1A
3.1 Pengorganisasian TAK
a. Leader : Sri Susan Benedikta Siritoitet
b. Co-Leader :-
c. Observer :-
d. Fasilitator : -
3.2 Uraian Tugas
a. Leader
1) Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok sebelum
kegiatan dimulai.
2) Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan memperkenalkan
dirinya.
3) Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan tertib.
4) Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.
5) Menjelaskan permainan.
b. Co-Leader
1) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien
2) Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
3) Mengatur alur permainan (menghidupkan dan mematikan tape recorder)
c. Fasilitator
1) Memfasilitasi klien yang kurang aktif
2) Berperan sebagai role play bagi klien selama kegiatan
d. Observer
1) Mengobservasi jalannya proses kegiatan
2) Mencatat prilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan berlangsung

A. Tujuan
1. Klien memahami pentingnya mandi
2. Klien memahami cara mandi yang baik
3. Klien mampu mandi dengan baik
B. Setting
1. Diskusi: klien duduk melingkar
2. Praktik: Di kamar mandi
(Catatan: sebaiknya terapis berjenis kelamin sama dengan klien sehingga saat praktik
tidak sungkan)
C. Nama Klien dan ruangan
Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 6 orang dan sisanya di jadikan sebagai
cadangan jika klien yang di tunjuk berhalanga. Adapun nama – nama yang mengikuti
kegiatan TAK dan klien yang dijadikan cadangan sebagai berikut :
D. Alat
1. Ember
2. Gayung mandi
3. Handuk bersih
4. Sabun mandi
5. Air bersih
E. Metode
1. Diskusi
2. Demonstrasi

Dalam terapi ini terdapat beberapa tata tertib yang harus ditaati oleh peserta, antara
lain :

1. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK


2. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai.
3. Tidak diperkenankan makan atau minum selama kegiatan TAK berlangsung
4. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan di keluarkan
5. Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai.
6. Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan sudah habis, maka leader akan meminta
persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK kepada anggota.

Langkah Kegiatan:

1. Persiapan tempat: pastikan ruang diskusi tenang dan nyaman. Tempat praktik mandi bersih
dan aman.

2. Persiapan alat: siapkan alat selengkap mungkin.

3. Persiapan klien:
a. Pilih klien sesuai dengan indikasi terapi.
b. Buat kontrak kegiatan, waktu, dan tempat.
c. Jelaskan manfaat TAK.

Manfaat mandi:

1. Membersihkan kotoran untuk mencegah infeksi


kulit dan gatal-gatal

2. Menghilangkan bau badan

3. Meningkatkan penampilan diri

d. Jelaskan peraturan yang harus dipatuhi oleh klien:


 Ikut kegiatan sampai tuntas
 Bila ingin keluar dari ruangan angkat tangan
 Bekerja sama dengan kelompok

4. Pelaksanaan

a. Orientasi:

 Ucapkan salam
 Tanyakan perasaan klien hari ini
 Jelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, waktu yang dibutuhkan untuk
melaksanakan kegiatan, dan tempat kegiatan

b. Kerja:

 Tanyakan pentingnya mandi pada klien. Beri kesempatan semua peserta menjawab.
Jika ada klien yang pasif, tanya langsung kepada klien tersebut.
 Buat rangkuman pendapat klien yang benar tentang manfaat mandi yang benar.
Tambahkan informasi jika rangkuman pendapat klien masih ada yang kurang.

 Diskusikan alat-alat untuk mandi. Beri kesempatan kepada setiap klien untuk
menjelaskan alat-alat yang sering digunakan untuk mandi.
 Buat rangkuman alat-alat mandi, tunjukkan alat-alat tersebut.
Cara mandi:

1. Basahi seluruh permukaan tubuh dengan air yang tersedia.

2. Ambil sabun, gosokkan ke permukaan tubuh mulai dari permukaan yang


dianggap paling bersih ke permukaan yang paling kotor, badan, dan anggota
badan, wajah, baru kemudian ke daerah perineal dan area seputar kelamin.

3. Bilas dengan air hingga sisa sabun hilang di seluruh permukaan tubuh dan
permukaan kulit terasa kesat.

4. Keringkan dengan menggunakan handuk yang bersih.

 Diskusikan tahapan mandi yang benar. Beri kesempatan klien menjelaskan cara
mandi. Beri pujian pendapat klien yang benar. Bila ada pendapat klien yang salah,
Alat/bahan mandi:

1. Sabun

2. Handuk

3. Air bersih

4. Gayung mandi

5. Ember

lakukan koreksu dengan meminta pendapat klien yang lain.


 Buat rangkuman cara mandi yang benar dari pendapat klien dan tambahkan informasi
jika kurang.
 Lakukan demonstrasi mandi yang benar. Bila tidak memungkinkan lakukan simulasi
saja dengan menggunakan alat dan bahan yang sudah disediakan.
 Berikan pujian untuk peragaan yang telah dilakukan, koreksi jika ada tahapan yang
kurang tepat

c. Terminasi

 Evaluasi subyektif: Tanyakan perasaan klien setelah peragaan atau praktik mandi.
 Evaluasi objektif: Minta klien bergantian menyebutkan kembali tentang: manfaat
mandi, alat dan bahan mandi, cara mandi.
 Tindak lanjut: Anjurkan klien mandi dengan cara yang telah dilatih sebanyak 2x per
hari (pagi dan sore hari)
 Buat kontrak berikut: belajar keramas. Waktu pelaksanaan dan tempat pelaksanaan
kegiatan.
SESI 1B:

TAK SP: KEBERSIHAN DIRI: KERAMAS

Pengorganisasian TAK
a. Leader : Sri Susan Benedikta Siritoitet
b. Co-Leader :-
c. Observer :-
d. Fasilitator :-
Uraian Tugas
a) Leader
a.) Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok sebelum
kegiatan dimulai.
b.) Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan memperkenalkan
dirinya.
c.) Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan tertib.
d.) Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.
e.) Menjelaskan permainan.
b.) Co-Leader
a.) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien
b.) Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
c.) Mengatur alur permainan (menghidupkan dan mematikan tape recorder)
c.) Fasilitator
a.) Memfasilitasi klien yang kurang aktif
b.) Berperan sebagai role play bagi klien selama kegiatan
d.) Observer
a.) Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b.) Mencatat prilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan berlangsung

Tujuan:

1. Klien memahami manfaat keramas

2. Klien memahami alat dan bahan untuk keramas

3. Klien mampu melakukan keramas


Setting:

1. Diskusi: perawat dan klien duduk melingkar (boleh dengan kursih atau di tikar, bergantung
fasilitas yang ada)

2. Demonstrasi/simulasi: di kamar mandi

Alat:

1. Shampo

2. Ember

3. Gayung mandi

4. Alat bersih

5. Handuk bersih

Metode:

1. Diskusi

2. Peragaan: demonstrasi

Dalam terapi ini terdapat beberapa tata tertib yang harus ditaati oleh peserta, antara lain :

1 Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK


2 Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai.
3 Tidak diperkenankan makan atau minum selama kegiatan TAK berlangsung
4 Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan di keluarkan
5 Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai.
6 Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan sudah habis, maka leader akan
meminta persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK kepada
anggota.

Waktu pelaksanaan

a. Hari tanggal : Senin, 4 November 2019


b. Tempat : Ruang Aula RS Jiwa Surabaya
c. Waktu : 10.00 s/d 10.20 (Sesi 2A)
Langkah Kegiatan:

1. Persiapan alat dan bahan: siapkan alat dan bahan yang diperlukan

2. Persiapan klien:

a. Pilih klien sesuai dengan indikasi


b. Buat kontrak kegiatan, manfaat kegiatan, tempat, dan waktu
c. Persiapan tempat dan setting tempat:
 Tempat diskusi: siapkan kursih melingkar
 Tempat peragaan: kamar mandi yang bersih dan alat yang digunakan tersedia

3. Pelaksanaan

a. Orientasi:

 Ucapkan salam, perkenalan jika perlu


 Evaluasi/validasi: tanyakan perasaan klien hari ini
 Kontrak: Jelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan adalah latihan keramas yang
benar, waktunya 1 jam, bertempat di ruang diskusi dan kamar mandi untuk
praktik.

b. Kerja:

 Diskusikan manfaat keramas, tanya ke masing-masing klien. Bila ada klien yang tidak
bisa menjawab, beri stimulasi hingga pasien bisa menjawab.
 Buat rangkuman jawaban klien tentang manfaat keramas, tambahkan informasi jika
jawaban klien belum lengkap.

Manfaat keramas:

1. Mencegah gatal

2. Mencegah infeksi/kutu kulit kepala

3. Menghilangkan bau rambut

4. Meningkatkan penampilan diri


 Diskusikan tentang alat dan bahan yang diperlukan untuk keramas. Upayakan semua
klien menyampaikan pendapatnya.
 Rangkum jawaban klien, bila ada yang kurang ditambahkan oleh perawat.

Cara keramas:

1. Siapkan alat

2. Basahi rambut sampai merata

3. Ambil shampo secukupnya, gosokkan secara


merata di seluruh permukaan kepala

4. Bilas dengan air sampai tidak ada sisa shampo

5. Keringkan rambut.

 Diskusikan cara keramas, tahapan keramas.


Tanya tiap-tiap klien sesuai dengan pengalamannya.
 Rangkum jawaban klien tentang cara keramas. Tambahkan informasi jika jawaban
klien kurang.
 Ajak klien ke kamar mandi. Peragakan cara keramas tahap demi tahap. Minta salah
satu klien menjadi pemeraga. Sementara klien lain mengamati.
 Minta semua klien lain melakukan keramas bersama-sama.
 Beri pujian untuk kemajuan klien.

Alat dan bahan untuk keramas:

1. Shampo

2. Ember

3. Air bersih

4. Gayung mandi

5. Handuk bersih

c. Terminasi
 Evaluasi subjektif: tanyakan ke tiap-tiap klien perasaannya setelah melakukan
keramas.
 Evaluasi objektif: minta tiap-tiap klien menjelaskan manfaat keramas, alat dan bahan
keramas, dan cara keramas.
 Tindak lanjut: minta klien melakukan keramas 2x seminggu.
 Kontrak yang akan datang: buat kesepakatan dengan klien kegiatan berikutnya yaitu,
TAK SP: DPD: makan dan minum. Kapan akan dilaksanakan, dan bertempat di mana.
d. Antisipasi Masalah
Masalah yang perlu diantisipasi selama pemberian TAK antara lain :
1. Bila peserta pasif, leher memotivasi dibantu oleh fasilitator.
2. Bila ada peserta TAK yang melakukan kegiatan tidak sesuai dengan tujuan, leader
memperingatkan dan mengarahkan kembali bila tidal bias, dikeluarkan dari
kelompok.
3. Beri lingkungan yang terapeutik, bila tidak bisa dipanggil dengan nama klien,
tanyakan apa yang terjadi dan apa yang diinginkan oleh klien serta beri penjelasan.
4. Bila ada peserta yang direncanakan tidak bias hadir, maka diganti oleh cadangan yang
telah disiapkan dengan cara ditawarkan terlebih dahulu kepada peserta.
5. Anjurkan kepada terapis agar dapat menjaga perasaan anggota kelompok, menahan
diri untuk tertawa atau sikap yang menyinggung.
6. Bila ada peserta yang tidak menaati tata tertib diperingatkan dan jika tidak bisa
diperingatkan,dikeluarkan dari kegiatan setelah dilakukan penawaran
7. Bila ada anggota yang ingin keluar, dibicarakan dan diminta persetujuan dari peserta
TAK yang lain
e. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
b. TAK dimulai tepat waktu, dengan tolak ukur maksimal keterlembatan 5 menit
c. Jumlah peserta yang mengikuti TAK bisa terpenuhi
d. Para terapis dapat menjalankan tugasnya sesuai tugas yang telah diberikan
e. Peserta yang mengikuti TAK bisa berperan aktif dalam permainan
1. Evaluasi Kriteria
b. Peraturan TAK dijelaskan oleh terapis
c. Semua anggota kelompok mematuhi peraturan TAK
d. Terapis memantau setiap perilaku peserta selama TAK berlangsung
e. Semua peserta bisa mengikuti proses TAK tanpa ada masalah.
1. Evaluasi hasil
Yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK untuk TAK
stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 1, kemampuan yang diharapakan adalah
mengetahui penyebab perilaku, mengenal tanda dan gejala, perilaku kekerasan
yang dilakukan dan akibat perilaku kekerasan. Formulir evaluasi sebagai berikut
SESI I C:

TAK SP: KEBERSIHAN DIRI: MENYIKAT GIGI

3.1 Pengorganisasian TAK


a.) Leader : Sri Susan Benedikta Siritoitet
b.)Co-Leader : -
c.)Observer :-
d.)Fasilitator: -
3.2 Uraian Tugas
a.) Leader
a. Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok
sebelum kegiatan dimulai.
b. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan
memperkenalkan dirinya.
c. Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan tertib.
d. Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.
e. Menjelaskan permainan.
b.) Co-Leader
a.) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas
klien
b.) Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
c.) Mengatur alur permainan (menghidupkan dan mematikan tape recorder)
c.) Fasilitator
a. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
b. Berperan sebagai role play bagi klien selama kegiatan
d.) Observer
a. Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b. Mencatat prilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan
berlangsung

Tujuan:

1. Klien memahami manfaat menyikat gigi


2. Klien memahami alat dan bahan untuk menyikat gigi
3. Klien mampu melakukan menyikat gigi secara benar

Setting:

1. Diskusi: duduk melingkar


2. Demontrasi: berdiri di wastafel

Alat:

1. Sikat gigi
2. Pasta gigi
3. Gelas plastik besar/gayung
4. Air bersih satu gelas
5. Handuk kecil

Metode:

1. Diskusi
2. Demostrasi

Langkah Kegiatan:

1. Persiapan alat dan bahan: sesuai dengan kebutuhan.


2. Persiapan klien: pilih klien sesuai dengan indikasi jumlah 5-10 klien.
3. Persiapan tempat: siapkan tempat diskusi dan tempat peragaan ( di wastafel atau
kamar mandi)
4. Pelaksanaan:
a. Orientasi:
 Ucapkan salam: perkenalan diri bila perlu
 Evaluasi/validasi: tanyakan perasaan klien hari ini.
 Kontrak : jelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu belajar
menyikat gigi,waktunya 1 jam,tempatnya diruang diskusi, dan dekat
wastafel/kamar mandi.
b. Kerja:
 Diskusiakan manfaat menyikat gigi. Tanyakan kepada semua klien
secara bergantian tentang manfaat menyikat gigi. Jika ada klien yang
tidak mau atau tidak mampu menjawab,beri stimulus hingga mampu
menjawab.
 Rangkum jawaban klien tentang manfaat menyikat gigi. Bila ada
jawaban yang kurang, tambahkan informasi yang diperlukan.

Manfaat menyikat gigi:


1. Mencegah kerusakan gigi dan infeksi gusi
2. Menghilangan bau mulut
3. Meningkatkan penampilan diri

 Diskusikan alat dan bahan menyikat gigi. Tanyakan kepada klien sesuai
kebiasaan klien selama ini.
 Rangkum jawabaan klien. Lengapi jawabaan yang belum lengkap.

Alat dan bahan menyikat gigi:


1. Sikat gigi yang kelembutannya medium
2. Pastga gigi
3. Gelas plastik/gayung
4. Air bersih
5. Handuk kecil/tisu

 Diskusikan cara menyikat gigi yang benar


 Rangkum jawabaan klien tentang cara menyikat gigi yang benar

Cara menyikat gigi:


1. Siapkan alat
2. Kumur-kumur
3. Ambil sikat gigi,oleskann pasta gigi sebesar biji jagung.
4. Gosok gigi minimal 5 gerakan masing-masing sisi gigi
5. Kumur secukupnya
6. Bersihkan sikat gigi

 Peragakan cara menyikat giggi yang benar. Minta salah satu klien
mendemontrasikan cara menyikat gigi
 Berikan pujian kpeda klien
c. Terminasi:
 Evaluasi subjektif: tanyakan perasaan klien setelah belajar menyikat gigi
dan setelah mencoba menyikat gigi.
 Evaluasi objektif: minta klien menjelaskan manfaat menyikat gigi,alat dan
bahan untuk menyikat gigi, dan cara menyikat gigi yang benar.
 Tindak lanjut: anjurkan klien untuk menyikat gigi minimal 2x sehari,
yaitu setelah makan pagi dan sebelum tidur malam.
Antisipasi Masalah

Masalah yang perlu diantisipasi selama pemberian TAK antara lain :

a. Bila peserta pasif, leher memotivasi dibantu oleh fasilitator.


b. Bila ada peserta TAK yang melakukan kegiatan tidak sesuai dengan tujuan, leader
memperingatkan dan mengarahkan kembali bila tidal bias, dikeluarkan dari
kelompok.
c. Beri lingkungan yang terapeutik, bila tidak bisa dipanggil dengan nama klien,
tanyakan apa yang terjadi dan apa yang diinginkan oleh klien serta beri
penjelasan.
d. Bila ada peserta yang direncanakan tidak bias hadir, maka diganti oleh cadangan
yang telah disiapkan dengan cara ditawarkan terlebih dahulu kepada peserta.
e. Anjurkan kepada terapis agar dapat menjaga perasaan anggota kelompok,
menahan diri untuk tertawa atau sikap yang menyinggung.
f. Bila ada peserta yang tidak menaati tata tertib diperingatkan dan jika tidak bisa
diperingatkan,dikeluarkan dari kegiatan setelah dilakukan penawaran
g. Bila ada anggota yang ingin keluar, dibicarakan dan diminta persetujuan dari
peserta TAK yang lain

Kriteria Evaluasi

a. Evaluasi struktur
1. TAK dimulai tepat waktu, dengan tolak ukur maksimal keterlembatan 5 menit
2. Jumlah peserta yang mengikuti TAK bisa terpenuhi
3. Para terapis dapat menjalankan tugasnya sesuai tugas yang telah diberikan
4. Peserta yang mengikuti TAK bisa berperan aktif dalam permainan
b. Evaluasi proses
1. Peraturan TAK dijelaskan oleh terapis
2. Semua anggota kelompok mematuhi peraturan TAK
3. Terapis memantau setiap perilaku peserta selama TAK berlangsung
4. Semua peserta bisa mengikuti proses TAK tanpa ada masalah.
c. Evaluasi hasil
Yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK untuk TAK
stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 1, kemampuan yang diharapakan adalah
mengetahui penyebab perilaku, mengenal tanda dan gejala, perilaku kekerasan
yang dilakukan dan akibat perilaku kekerasan. Formulir evaluasi sebagai berikut
SESI I D:

TAK SP: KEBERSIHAN DIRI: PERAWATAN KUKU

3.1 Pengorganisasian TAK


a.Leader : Sri Susan Benedikta Siritoitet
b.Co-Leader :-
c.Observer : -
d.Fasilitator :-
3.2 Uraian Tugas
a.Leader
1. Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok sebelum kegiatan
dimulai.
2.Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan memperkenalkan dirinya.
3.Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan tertib.
4.Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.
5.Menjelaskan permainan.
b.Co-Leader
1. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien
2.Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
3.Mengatur alur permainan (menghidupkan dan mematikan tape recorder)
c.Fasilitator
1. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
2. Berperan sebagai role play bagi klien selama kegiatan
d. Observer
1.Mengobservasi jalannya proses kegiatan
2.Mencatat prilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan berlangsung

Tujuan:

1. Klien memahami manfaat perawatan kuku


2. Klien memahami cara perawatan kuku

Setting:

Diskusi praktik demontrasi : ruang diskusi,duduk melingkar


Alat:

1. Gunting kuku
2. Tisu
3. Piala ginjal/bengkok (boleh diganti bekas wadah sabun colek)
4. Air bersih,lebih bagus apabila ada air hangat.
5. Sabun cuci tangan (sabun mandi)

Metode:

1. Diskusi
2. Demontrasi

Langkah Kegiatan:

1. Persiapan alat dan bahan: sesuai dengan kebutuhan


2. Persiapan klien: pilih klien sesuai dengan indikasi jumlah 5-10 klien.
3. Persiapan tempat: siapkan tempat diskusi dan tempat peragaan
4. Pelaksanaan:
a. Orientasi:
 Ucapkan salam,perkenalan diri jika perlu
 Evaluasi/validasi:tanyakan perasaan klien hari ini
 Kontrak: jelakkan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu perawtan
kuku,waktunya 1 jam, dan tempatnya diruang diskusi.
b. Kerja:
 Diskusikan manfaat perawatan kuku. Tanyakan kepada semua klien
secara bergantian tentang manfaat perawatan kuku. Jika ada klien yang
tidak mau atau tidak mampu menjawab,beri stimulasi hingga mampu
menjawab.
 Rangkum jawabaan kien tentang manfaat perawatan kuku. Bila ada
jawabaan yang kurang,tambahkan informasi yang diperlukan.

Manfaat perawatan kuku:


1. Mencegah infeksi
2.Menjaga penampilan diri
 Diskusikan alat dan bahan perawatan kuku. Tanyakan kepada klien
sesuai kebiasaan klien selama ini.
 Rangkum jawabaan klien. Lengkapi yang belum lengkap.

Alat dan bahan perawatan kuku:


1. Gunting kuku yang tajam
2. Tisu
3. Piala ginjal/bangkok,atau wadah sabun colek bekas
4. Air bersih hangat
5. Sabun mandi

 Diskusikan cara perawataan kuku yang benar


 Angkum jawabaan klien tentang cara perawataan kuku yang benar.

Cara perawataan kuku yang Benar:


1. Rendam kuku di air hangat selama kurang lebih 10 menit,
keringkan menggunakan tisu
2. Potong kuku sampai bersih
3. Cuci tangan menggunakan sabun di wastafel atau air mengalir
4. Keringkan tangan menggunakan tisu.

 Peragakan cara perawataan kuku yang benar. Minta salah satu klien
mendemntrasikan cara perawataan kuku.
 Berikan pujiaan kepada klien.
c. Terminasi:
 Evaluasi subjektif: tanyakan perasaan klien setelah belajar
perawataan kuku dan setelah mebcoba perawataan kuku.
 Evaluasi objektif: minta klien menjelaskan manfaat perawaatan
kuku,alat dan bahan untuk perawataan kuku, dan cara perawataan kuku
yang benar.
 Tindak lanjut: anjurkan klien untuk perawatan kuku minimal 1x
seminggu
Antisipasi Masalah
Masalah yang perlu diantisipasi selama pemberian TAK antara lain :

h. Bila peserta pasif, leher memotivasi dibantu oleh fasilitator.


i. Bila ada peserta TAK yang melakukan kegiatan tidak sesuai dengan tujuan, leader
memperingatkan dan mengarahkan kembali bila tidal bias, dikeluarkan dari
kelompok.
j. Beri lingkungan yang terapeutik, bila tidak bisa dipanggil dengan nama klien,
tanyakan apa yang terjadi dan apa yang diinginkan oleh klien serta beri
penjelasan.
k. Bila ada peserta yang direncanakan tidak bias hadir, maka diganti oleh cadangan
yang telah disiapkan dengan cara ditawarkan terlebih dahulu kepada peserta.
l. Anjurkan kepada terapis agar dapat menjaga perasaan anggota kelompok,
menahan diri untuk tertawa atau sikap yang menyinggung.
m. Bila ada peserta yang tidak menaati tata tertib diperingatkan dan jika tidak bisa
diperingatkan,dikeluarkan dari kegiatan setelah dilakukan penawaran
n. Bila ada anggota yang ingin keluar, dibicarakan dan diminta persetujuan dari
peserta TAK yang lain

Kriteria Evaluasi

e. Evaluasi struktur
5. TAK dimulai tepat waktu, dengan tolak ukur maksimal keterlembatan 5 menit
6. Jumlah peserta yang mengikuti TAK bisa terpenuhi
7. Para terapis dapat menjalankan tugasnya sesuai tugas yang telah diberikan
8. Peserta yang mengikuti TAK bisa berperan aktif dalam permainan
f. Evaluasi proses
5. Peraturan TAK dijelaskan oleh terapis
6. Semua anggota kelompok mematuhi peraturan TAK
7. Terapis memantau setiap perilaku peserta selama TAK berlangsung
8. Semua peserta bisa mengikuti proses TAK tanpa ada masalah.
g. Evaluasi hasil
Yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK untuk TAK
stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 1, kemampuan yang diharapakan adalah
mengetahui penyebab perilaku, mengenal tanda dan gejala, perilaku kekerasan
yang dilakukan dan akibat perilaku kekerasan. Formulir evaluasi sebagai berikut
Sesi 2 A

TAK Sp : Berdandan (berpakain rapi)

3.1 Pengorganisasian TAK


1.Leader : Sri Susan Benedikta Siritoitet
2.Co-Leader :-
3.Observer :-
4.Fasilitator : -
3.2 Uraian Tugas
a.Leader
1. Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok sebelum kegiatan
dimulai.
2.Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan memperkenalkan dirinya.
3.Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan tertib.
4.Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.
5.Menjelaskan permainan.
b.Co-Leader
1. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien
2.Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
3.Mengatur alur permainan (menghidupkan dan mematikan tape recorder)
4.Fasilitator
5.Memfasilitasi klien yang kurang aktif
6.Berperan sebagai role play bagi klien selama kegiatan
c.Observer
1.Mengobservasi jalannya proses kegiatan
2.Mencatat prilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan berlangsung

A. Tujuan :
1. Klien memahami manfaat berpakaian rapi
2. Klien mampu mengelola pakaian bekas pakai.
3. Klien mampu memilih pakaian yang sesuai
4. Klien mampu menggunakan pakaian yang sesuai
B. Kriteria Peserta
1. Sehat fisik
2. Kooperatif
3. Klien mempunyai masalah Defisit Perawatan Diri
C. Nama Klien dan ruangan
Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 6 orang dan sisanya di jadikan sebagai
cadangan jika klien yang di tunjuk berhalanga. Adapun nama – nama yang mengikuti
kegiatan TAK dan klien yang dijadikan cadangan sebagai berikut :

D. Setting
Diruangan diskusi, duduk melingkar
E. Alat
1. Satu set pakaian dalam : (celana dalam, kaos dalam, BH untuk wanita)
2. Satu set pakaian luar : kemeja , celanan panjang atau rok, jilbab untuk yang
berhijab
3. Kaca cermin
F. Metode
7 Diskusi
8 Demonstrasi

Dalam terapi ini terdapat beberapa tata tertib yang harus ditaati oleh peserta, antara
lain :

c. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK


d. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai.
e. Tidak diperkenankan makan atau minum selama kegiatan TAK
berlangsung
f. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan di keluarkan
g. Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai.
h. Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan sudah habis, maka leader
akan meminta persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu
TAK kepada anggota.
G. Waktu pelaksanaan
d. Hari tanggal : Senin, 4 November 2019
e. Tempat : Ruang Aula RS Jiwa Surabaya
f. Waktu : 10.00 s/d 10.20 ( Sesi 2A)
H. Langkah kegiatan
1. Persiapkan alat dan bahan sesuai dengan kebutuhan
2. Persiapan klien : pilih klien sesuai dengan indikasi , jumlahnya 5 – 10
3. Persiapan tempat : siapkan tempat diskusi dan peragaan
4. Pelaksanaan
a. Orientasi
ucapkan salam : selamat pagi semuanya, perkenalkan saya perawat N disini
saya dan teman teman saya, disini ada suster A suster B dan suster C.
Evaluasi / validasi : bagaimana perasaannya hari ini?
Kontrak : Disini kami akan melakukan terapi aktivitas kelompok yaitu
berpakaian rapi. Waktunya 20 menit sesuai dengan janjian kita kemaren ya.
Tempatnya di ruangan diskusi
b. Kerja
Diskusikan manfaat dari berpakaian rapi yang baik.
Tanyakan kepada semua nya apa manfaat dari berpakaian rapi. Jika klien tidak
mau atau tidak mampu menjawab, berikan stimulasi hingga mampu
menjawab.
Rangkum jawaban klien tentang manfaat dari berpakaian yang baik, bila ada
jawaban yang kurang tambahkan informasi yang diperlukan.
Manfaat berpakaian rapi :
1. Mencegah infeksi
2. Menjaga penampilan diri

Diskusikan alat dan bahan yang dibtuhkan dalam berpakaian yang baik.
Tanyakan kepada klien sesuia dengan kebiasaannya.

“apa saja alat dan bahan yang dibutuhkan dalam berpakaian rapi?”

“biasanya bapak dan ibu alat dan bahannya apa saja?”

Alat dan bahan berpakaian yang baik :

1. Satu set pakaian dalam : (celana dalam, kaos dalam, BH untuk wanita)
2. Satu set pakaian luar : kemeja , celanan panjang atau rok, jilbab untuk
yang berhijab
3. Kaca cermin

Diskusikan cara berpakaian yang baik dan benar

“gimana sih cara berpakaian yang baik dan benar itu?”

Rangkum jawaban klien cara berpakaian yang benar.


Cara berpakaian yang benar

1. Siapkan pakaian bersih


2. Pakai pakaian dalam
3. Pakai pakaian luar
4. Bercermin, dan perhatikan apakah sudah rapi
5. Simpan pakaian kotor di tempat yang sudah disediakan

Peragakan cara berpakaian yang baik, lalu minta salah satu klien untuk
mendemonstrasikan cara berpakaian yang baik

Beri pujian kepada klien

c. Terminasi
Evaluasi subyektif : bagaimana perasaan ibu dan bapak disini setelah belajar
berpakaian yang baik dan mencobanya ?
Evaluasi objektif : minta klien menjelaskan manfaat berpakaian yang baik,
alat dan bahannya. Klien mampu menjelaskan kepada perawat dan teman
temannya
Tindak lanjut : anjurkan klien untuk berpakaian yang baik minimal 2x sehari
Kontrak waktu : topik, waktu dan tempat

I. Antisipasi masalah

Masalah yang perlu diantisipasi selama pemberian TAK antara lain :

o. Bila peserta pasif, leher memotivasi dibantu oleh fasilitator.


p. Bila ada peserta TAK yang melakukan kegiatan tidak sesuai dengan tujuan, leader
memperingatkan dan mengarahkan kembali bila tidal bias, dikeluarkan dari
kelompok.
q. Beri lingkungan yang terapeutik, bila tidak bisa dipanggil dengan nama klien,
tanyakan apa yang terjadi dan apa yang diinginkan oleh klien serta beri
penjelasan.
r. Bila ada peserta yang direncanakan tidak bias hadir, maka diganti oleh cadangan
yang telah disiapkan dengan cara ditawarkan terlebih dahulu kepada peserta.
s. Anjurkan kepada terapis agar dapat menjaga perasaan anggota kelompok,
menahan diri untuk tertawa atau sikap yang menyinggung.
t. Bila ada peserta yang tidak menaati tata tertib diperingatkan dan jika tidak bisa
diperingatkan,dikeluarkan dari kegiatan setelah dilakukan penawaran
u. Bila ada anggota yang ingin keluar, dibicarakan dan diminta persetujuan dari
peserta TAK yang lain
J. Kriteria evaluasi
a. Evaluasi struktur
9. TAK dimulai tepat waktu, dengan tolak ukur maksimal keterlembatan 5 menit
10. Jumlah peserta yang mengikuti TAK bisa terpenuhi
11. Para terapis dapat menjalankan tugasnya sesuai tugas yang telah diberikan
12. Peserta yang mengikuti TAK bisa berperan aktif dalam permainan
b. Evaluasi proses
1. Peraturan TAK dijelaskan oleh terapis
2. Semua anggota kelompok mematuhi peraturan TAK
3. Terapis memantau setiap perilaku peserta selama TAK berlangsung
4. Semua peserta bisa mengikuti proses TAK tanpa ada masalah.
c. Evaluasi hasil
Yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK untuk TAK
stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 1, kemampuan yang diharapakan adalah
mengetahui penyebab perilaku, mengenal tanda dan gejala, perilaku kekerasan
yang dilakukan dan akibat perilaku kekerasan. Formulir evaluasi sebagai berikut

Sesi 2 B

TAK Sp : Berdandan (berhias diri)

3.1 Pengorganisasian TAK


1.Leader : Sri Susan Benedikta Siritoitet
2.Co-Leader :-
3.Observer : -
4.Fasilitator :-
3.2 Uraian Tugas
a.Leader
1.Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok sebelum kegiatan
dimulai.
2.Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan memperkenalkan dirinya.
3.Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan tertib.
4.Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.
5.Menjelaskan permainan.
b.Co-Leader
1.Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien
2.Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
3.Mengatur alur permainan (menghidupkan dan mematikan tape recorder)
c.Fasilitator
1.Memfasilitasi klien yang kurang aktif
2.Berperan sebagai role play bagi klien selama kegiatan
d.Observer
1.Mengobservasi jalannya proses kegiatan
2.Mencatat prilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan berlangsung

A. Tujuan :
1. Klien mampu memahami manfaat berhias diri
2. Klien memahami alat dan bahan berhias diri
3. Klien mampu memahami cara berhias diri
B. Setting
Diruangan diskusi, duduk melingkar
Demosntrasi di ruang ganti / ruang rias
C. Nama Klien dan ruangan
Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 6 orang dan sisanya di jadikan sebagai
cadangan jika klien yang di tunjuk berhalanga. Adapun nama – nama yang mengikuti
kegiatan TAK dan klien yang dijadikan cadangan sebagai berikut :
D. Alat
1. Alat rias wanita : sisir , bedak , lipstik, ikat rambut
2. Alat rias pria : sisr, alat cukur kumis
3. cermin
E. Metode
1. Diskusi
2. Demonstrasi

Dalam terapi ini terdapat beberapa tata tertib yang harus ditaati oleh peserta, antara
lain :

1. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK


2. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai.
3. Tidak diperkenankan makan atau minum selama kegiatan TAK berlangsung
4. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan di keluarkan
5. Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai.
6. Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan sudah habis, maka leader akan meminta
persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK kepada anggota.
F. Waktu pelaksanaan
1. Hari tanggal : Kamis, 17 Oktober 2019
2. Tempat : Ruang Aula RS Jiwa Surabaya
3. Waktu : 10.00 s/d 10.20 (Sesi 2A)
G. Langkah kegiatan
1. Persiapkan alat dan bahan sesuai dengan kebutuhan (DPD : berhias diri)
2. Persiapan klien : pilih klien sesuai dengan indikasi , jumlahnya 5 – 10
3. Persiapan tempat : siapkan tempat diskusi dan peragaan
4. Pelaksanaan
a. Orientasi
ucapkan salam : selamat pagi semuanya, perkenalkan saya perawat N disini
saya dan teman teman saya, disini ada suster A suster B dan suster C.
Evaluasi / validasi : bagaimana perasaannya hari ini?
Kontrak : Disini kami akan melakukan terapi aktivitas kelompok yaitu
berhias diri. Waktunya 20 menit sesuai dengan janjian kita kemaren ya.
Tempatnya di ruangan diskusi
b. Kerja
Diskusikan manfaat dari berhias diri
Tanyakan kepada semua nya apa manfaat dari berhias diri. Jika klien tidak
mau atau tidak mampu menjawab, berikan stimulasi hingga mampu
menjawab.
Rangkum jawaban klien tentang manfaat dari berhias diri, bila ada jawaban
yang kurang tambahkan informasi yang diperlukan.
Manfaat berhias diri :
1. Membuat rasa nyaman
2. Menjaga penampilan diri

Diskusikan alat dan bahan yang dibtuhkan dalam berhias diri. Tanyakan
kepada klien sesuia dengan kebiasaannya.

“apa saja alat dan bahan yang dibutuhkan dalam berhias diri?”

“biasanya bapak dan ibu alat dan bahannya apa saja?”

Alat dan bahan berhias diri :

1. Alat rias wanita : sisir , bedak , lipstik, ikat rambut


2. Alat rias pria : sisr, alat cukur kumis
3. cermin

Diskusikan cara berhias diri yang benar

“gimana sih cara berhias diri yang baik dan benar itu?”

Rangkum jawaban klien cara berhias diri .

Cara berhias diri yang benar :

Untuk wanita

1. pakai bedak
2. pakai lipstik
3. pakai sisir rambut dan ikat rapi

untuk laki laki

1. rapikan kumis dan cukur rapi


2. bersih
3. bercermin dan pastikan rapi

Peragakan cara berhias diri yang baik, lalu minta salah satu klien untuk
mendemonstrasikan cara berpakaian yang baik

Beri pujian kepada klien

c. Terminasi
Evaluasi subyektif : bagaimana perasaan ibu dan bapak disini setelah belajar
berhias rapi dan mencobanya ?
Evaluasi objektif : minta klien menjelaskan manfaat berhias rapi, alat dan
bahannya. Klien mampu menjelaskan kepada perawat dan teman temannya
Tindak lanjut : anjurkan klien untuk berpakaian yang baik minimal 2x sehari
Kontrak waktu : topik, waktu dan tempat
H. Antisipasi Masalah

Masalah yang perlu diantisipasi selama pemberian TAK antara lain :

a. Bila peserta pasif, leher memotivasi dibantu oleh fasilitator.


b. Bila ada peserta TAK yang melakukan kegiatan tidak sesuai dengan tujuan, leader
memperingatkan dan mengarahkan kembali bila tidal bias, dikeluarkan dari
kelompok.
c. Beri lingkungan yang terapeutik, bila tidak bisa dipanggil dengan nama klien,
tanyakan apa yang terjadi dan apa yang diinginkan oleh klien serta beri
penjelasan.
d. Bila ada peserta yang direncanakan tidak bias hadir, maka diganti oleh cadangan
yang telah disiapkan dengan cara ditawarkan terlebih dahulu kepada peserta.
e. Anjurkan kepada terapis agar dapat menjaga perasaan anggota kelompok,
menahan diri untuk tertawa atau sikap yang menyinggung.
f. Bila ada peserta yang tidak menaati tata tertib diperingatkan dan jika tidak bisa
diperingatkan,dikeluarkan dari kegiatan setelah dilakukan penawaran
g. Bila ada anggota yang ingin keluar, dibicarakan dan diminta persetujuan dari
peserta TAK yang lain
I. Kriteria evaluasi
a. Evaluasi struktur
1.TAK dimulai tepat waktu, dengan tolak ukur maksimal keterlembatan 5
menit
2.Jumlah peserta yang mengikuti TAK bisa terpenuhi
3.Para terapis dapat menjalankan tugasnya sesuai tugas yang telah diberikan
4.Peserta yang mengikuti TAK bisa berperan aktif dalam permainan
b. Evaluasi proses
1.Peraturan TAK dijelaskan oleh terapis
2.Semua anggota kelompok mematuhi peraturan TAK
3.Terapis memantau setiap perilaku peserta selama TAK berlangsung
4.Semua peserta bisa mengikuti proses TAK tanpa ada masalah.
c. Evaluasi hasil
Yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK untuk
TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 1, kemampuan yang
diharapakan adalah mengetahui penyebab perilaku, mengenal tanda dan gejala,
perilaku kekerasan yang dilakukan dan akibat perilaku kekerasan. Formulir
evaluasi sebagai berikut

SESI IIIA
TAK SP : TATA CARA MAKAN

3.1 Pengorganisasian TAK


1.Leader : Sri Susan Benedikta Siritoitet
2.Co-Leader :-
3.Observer: -
4.Fasilitator :-
3.2 Uraian Tugas
a.Leader
1.Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok sebelum kegiatan
dimulai.
2.Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan memperkenalkan dirinya.
3.Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan tertib.
4.Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.
5. Menjelaskan permainan.
b.Co-Leader
1.Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien
2.Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
3.Mengatur alur permainan (menghidupkan dan mematikan tape recorder)
c.Fasilitator
1.Memfasilitasi klien yang kurang aktif
2.Berperan sebagai role play bagi klien selama kegiatan
d.Observer
1.Mengobservasi jalannya proses kegiatan
2.Mencatat prilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan berlangsung

Tujuan 1. Klien mampu memahami manfaat makan yang baik


2. Klien memahami tata cara makan yang baik
3. Klien mampu mengelola peralatan makan

Setting Di ruang makan duduk mengelilingi meja makan


Alat 1.Piring
2.Sendok
3.Garpu
4.Tisu
5. Wastafel dan sabun cuci tangan

Metode Diskusi dan demontrasi

Dalam terapi ini terdapat beberapa tata tertib yang harus ditaati oleh peserta,
antara lain :

 Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK


 Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai.
 Tidak diperkenankan makan atau minum selama kegiatan TAK
berlangsung
 Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan di keluarkan
 Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai.
 Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan sudah habis, maka leader akan
meminta persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK kepada
anggota.

Langkah kegiatan

1. Persiapan alat dan bahan : sesuai kebutuhan


2. Persiapan klien : pilih klien sesuai dengan indikasi, minimal 5-10
orang
3. Persiapan tempat : persiapkan tempat diskusi dan pergaan
4. Pelaksanaan
a. Orientasi
- Ucapkan salam, perkenalkan diri bila perlu
- evaluasi : tanyakan perasaan klien hari ini
- kontrak : jelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu tata
cara makan. Waktu nya 1 jam dan tempatnya diruang makan
b. Kerja
- Diskusikan manfaat tata cara makan. Tanyakan kepada semua
klien bergantian tentang manfaat tata cara makan. Jika ada
klien yang tidak mau atau tidak mampu menjawab, beri
stimulasi hingga mampu menjawab
- rangkum jawaban klien tentang manfaat tata cara makan. Bila
ada jawaban yang kurang tambahkan informasi

Manfaat tata cara makan :


1. Meningkatkan selera makan
2. Meningkatkan penghargaan diri

- Diskusika alat dan bahan tata cara makan. Tanyakan kepada


klien sesuai kebiasaan klien selama ini.
- rangkum jawaban klien. Lengkapi yang belum lengkap

Alat dan bahan tata cara makan :


1. Piring
2. Sendok
3. Garpu
4. Tissu
5. Watafel dan sabun cuci tangan

- Diskusikan tata cara makan yang benar


- Rangkum jawaban klien tentang tata cara makan

Tata cara makan :


1. Cuci tangan
2. Duduk tertib
3. Siapkan alat makan
4. Ambil makanan dengan tertib
5. Makan pelan dan tertib
6. Selesai makan alat makan dikumpulkan
7. Cuci tangan dan keringkan tangan
- Peragakan tata cara makan, minta salah satu klien untuk
mendemonstrasikan tata cara makan
- Berikan pujian pada klien

C.Terminasi
- Evaluasi subjektif : tanyakan perasaan klien setelah belajar tata cara makan
dan setelah mencoba tata cara makan yang sudah dilatih
- Evaluasi objektif : minta klien menjelaskan manfaat tata cara makan, alat dan
bahan untuk tata cara makan dan tata cara makan.
Tindak lanjut : anjurkan klien untuk makan sesuai tata cara makan sebanyak
3x/hari seperti yang sudah dilatih.

Antisipasi Masalah

Masalah yang perlu diantisipasi selama pemberian TAK antara lain :

a Bila peserta pasif, leher memotivasi dibantu oleh fasilitator.


b Bila ada peserta TAK yang melakukan kegiatan tidak sesuai dengan tujuan, leader
memperingatkan dan mengarahkan kembali bila tidal bias, dikeluarkan dari
kelompok.
c Beri lingkungan yang terapeutik, bila tidak bisa dipanggil dengan nama klien,
tanyakan apa yang terjadi dan apa yang diinginkan oleh klien serta beri
penjelasan.
d Bila ada peserta yang direncanakan tidak bias hadir, maka diganti oleh cadangan
yang telah disiapkan dengan cara ditawarkan terlebih dahulu kepada peserta.
e Anjurkan kepada terapis agar dapat menjaga perasaan anggota kelompok,
menahan diri untuk tertawa atau sikap yang menyinggung.
f Bila ada peserta yang tidak menaati tata tertib diperingatkan dan jika tidak bisa
diperingatkan,dikeluarkan dari kegiatan setelah dilakukan penawaran
g Bila ada anggota yang ingin keluar, dibicarakan dan diminta persetujuan dari
peserta TAK yang lain

Kriteria Evaluasi

a Evaluasi struktur
b TAK dimulai tepat waktu, dengan tolak ukur maksimal keterlembatan 5 menit
c Jumlah peserta yang mengikuti TAK bisa terpenuhi
d Para terapis dapat menjalankan tugasnya sesuai tugas yang telah diberikan
e Peserta yang mengikuti TAK bisa berperan aktif dalam permainan
f Evaluasi proses
g Peraturan TAK dijelaskan oleh terapis
h Semua anggota kelompok mematuhi peraturan TAK
i Terapis memantau setiap perilaku peserta selama TAK berlangsung
j Semua peserta bisa mengikuti proses TAK tanpa ada masalah.
k Evaluasi hasil
a. Yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK untuk
TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 1, kemampuan yang
diharapakan adalah mengetahui penyebab perilaku, mengenal tanda dan
gejala, perilaku kekerasan yang dilakukan dan akibat perilaku kekerasan.
Formulir evaluasi sebagai berikut
SESI IIIB

TAK SP : TATA CARA MINUM

3.1 Pengorganisasian TAK


1.Leader : Sri Susan Benedikta Siritoitet
2.Co-Leader :-
3.Observer: -
4.Fasilitator :-
3.2 Uraian Tugas
a.Leader
1.Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok sebelum kegiatan
dimulai.
2.Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan memperkenalkan dirinya.
3.Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan tertib.
4.Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.
5.Menjelaskan permainan.
b.Co-Leader
1.Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien
2.Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
3.Mengatur alur permainan (menghidupkan dan mematikan tape recorder)
c.Fasilitator
1.Memfasilitasi klien yang kurang aktif
2.Berperan sebagai role play bagi klien selama kegiatan
d.Observer
1.Mengobservasi jalannya proses kegiatan
2.Mencatat prilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan berlangsung

A. Tujuan

1. Klien memahami cara minum yang baik

2. Klien memahami manfaat minum yang baik

B. Setting
Di ruang makan, duduk melingkar

C. Nama Klien dan ruangan

Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 6 orang dan sisanya di jadikan sebagai cadangan
jika klien yang di tunjuk berhalanga. Adapun nama – nama yang mengikuti kegiatan TAK
dan klien yang dijadikan cadangan sebagai berikut :

D. Alat

1. Gelas

2. Air minum

E. Metode

1. Diskusi, demonstrasi.

2. Dalam terapi ini terdapat beberapa tata tertib yang harus ditaati oleh peserta, antara lain :

a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK


b. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai.
c. Tidak diperkenankan makan atau minum selama kegiatan TAK berlangsung
d. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan di keluarkan
e. Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai.
f. Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan sudah habis, maka leader akan meminta
persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK kepada anggota.

3. LangkahKegiatan

a. Persiapan alat dan bahan : sesuai dengan kebutuhan

b. Persiapan klien: pilih klien sesuai indikasi. Jumlah 5-10 klien

c. Persiapan tempat: siapkan tempat diskusi dan tempat peragaan

d. Pelaksanaan

1) Orientasi

 Ucapkan salam, perkenalkan diri jika perlu


 Evaluasi/validasi : tanyakan perasaan klien hari ini

 Kontrak: jelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu tata cara minum,
waktu nya 1 jam dan tempat nya di ruang makan

2) Kerja

 Diskusikan manfaat tata cara minum. Tanyakan kepada semua klien


bergantian tentang manfaat minum. Jika ada klien yang tidak mau atau tidak
mampu menjawab, beri stimulasi hingga mampu menjawab.

 Rangkum jawanban klien tentang manfaat minum yang baik. bila ada
jawaban yang kurang , tambahkan informasi yang diperlukan.

Manfaat minum :

1. Mencegah dehidrasi
2. Meningkatkan harga diri

- Diskusikan alat dan bahan tata cara minum. Tanyakan kepada pasien
sesuai kebiasaan klien selama ini
- Rangkum jawaban klien. Lengkapi yang belum lengkap

Alat dan bahan tata cara minum

1. Gelas
2. Air minum

- Diskusikan tata cara minum yang benar


- Rangkum jawaban klien tentang tata cara minum

Tata cara minum :


1. Pilih air minum yang bersih dan sehat
2. Jumlah minum sehari ± 1500 cc atau 7-8
gelas
3. Jenis minuman sebaiknya air putih
4. Pakai gelas pribadi, bukan gelas orang lain.
Untuk mencegah penularan infeksi
- Peragakan tata cara minum, minta salah satu klien untuk
mendemonstrasikan tata cara minum
- Beri pujian kepada klien
Sesi 4 A

TAK sp: TATA CARA BAK

3.1 Pengorganisasian TAK


1. Leader : Sri Susan Benedikta Siritoitet
2. Co-Leader : -
3. Observer :-
4. Fasilitator: -
3.2 Uraian Tugas
a.Leader
1.Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok sebelum kegiatan
dimulai.
2.Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan memperkenalkan dirinya.
3.Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan tertib.
4.Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.
5.Menjelaskan permainan.
b.Co-Leader
1.Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien
2.Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
3.Mengatur alur permainan (menghidupkan dan mematikan tape recorder)
c.Fasilitator
1.Memfasilitasi klien yang kurang aktif
2.Berperan sebagai role play bagi klien selama kegiatan
d.Observer
1.Mengobservasi jalannya proses kegiatan
2.Mencatat prilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan berlangsung

A. Tujuan
1. Klien memahami manfaan buang air kecil ( BAK) yang benar
2. Klien mampu menggunakan peralatan BAK dengan baik
3. Klien mampu BAk dengan benar
B. Setting
1. Diskusi diruang diskusi, duduk melingkar
2. Simulasi diWC
C. Nama klien dan ruangan

Klien yang menikuti kegiatan berjumlah 6 orang dan sisanya dijadikan sebagai
cadangan jika klien yang ditunjuk berhalangan. Ada pun nama- nama yang mengikuti
kegiatan TAk dank lien yang dijadikan cadangan sebagai berikut:

D. Alat
1. Ember
2. Air bersih
3. Gayung mandi
4. Sabun
5. Handuk
E. Metode

Diskusi dan simulasi

Dalam terapi ini terdapat beberapa tata tertib yang harus ditaati oleh peserta, antara
lain :

7. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK


8. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai.
9. Tidak diperkenankan makan atau minum selama kegiatan TAK berlangsung
10. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan di keluarkan
11. Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai.
12. Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan sudah habis, maka leader akan meminta
persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK kepada anggota.
F. Waktu pelaksanaan
1. Hari/ tanggal :selasa 23 oktober 2018
2. Tempat :ruang aula dian Indonesia Rs jiwa Surabaya
3. Waktu : 10.05 s/d 10- 10 (sesi 4A)
G. Langkah kegiatan
1. Persiapan alat dan bahan sesuai dengan kebutuhan
2. Persiapan klien pilih klien sesuai dengan indikasi jumlah 5-10 klien
3. Persiapan tempat siapkan tempat diskusi dan tempat peragaan
4. Pelaksanaan
a. Orientasi
 Ucapkan salam: selamat pagi semuanya perkenalkan saya perawat R disini
saya dan teman –teman saya, disini ada suster V dan suster N.
 Evaluasi/validasi tanyakan perasaan klien hari ini ?
 Kontrak:disini kamiakan melakukan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
tata cara BAK, waktunya 30 menit sesuai dengan janji kita kemaren iya,
tempatnya diruang diskusi
 Peragakan tata cara BAK mintak salah satu klien melakukan simulasi tata cara
BAK.
 Berikan pujian pada klien
b. kerja
 Diskusikan manfaat tata cara BAk. Tanyakan kepada semua klien secara
bergantian tentang manfaat tata cara BAK yang baik. Jika ada klien yang tidak
mau atau tidak mampu menjawab beri stimulasi hingga mampu menjawab.
 Rangkung jawaban klien tentang manfaat BAK yang baik. Bila ada jawaban
yang kurang tambahkan informasih yang perluh

Manfaat BAK

1. Mencegah penyakit
2. Meningkatkan kenyamanan lingkungan

 Diskusikan alat dan bahan tata cara BAk yang baik. Tanyakan kepada klien
sesuai kebiasaan klien selama ini
 Rangkum jawaban klien. Lengkapi yang belum lengkap

Alat dan bahan tata cara BAK yang baik

1. Ember
2. Air bersih
3. Gayung mandi
4. Sabun
5. Handuk
 Diskusikan tata cara BAK yang benar
 Rangkum jawaban klien tentang tata cara BAk
Tata cara BAK yang baik

1. Pergi keWC
2. Siram kloset
3. Mulai BAk dikloset
4. Siram kloset secukupnya
5. Bersiakan area parineal
6. Keringkan menggunakan tisu handuk
c. Terminasi
 Evaluasi subjektif tanyakan perasaan klien setelah belajar tata cara BAK
dan setelah mencobak tata cara BAK yang sudah dilatihkan
 Evaluasi objektif mintak klien menjelas kan manfaat BAk, alat dan manfaat
untuk BAK, dan tata cara BAK.
 Tindak lanjut anjurkan klien untuk BAK sesuai tata cara BAK yang sudah
dilatihkan sesuai kebutuhan .
H. Antisipasi Masalah

Masalah yang perlu diantisipasi selama pemberian TAK antara lain :

h. Bila peserta pasif, leher memotivasi dibantu oleh fasilitator.


i. Bila ada peserta TAK yang melakukan kegiatan tidak sesuai dengan tujuan, leader
memperingatkan dan mengarahkan kembali bila tidal bias, dikeluarkan dari
kelompok.
j. Beri lingkungan yang terapeutik, bila tidak bisa dipanggil dengan nama klien,
tanyakan apa yang terjadi dan apa yang diinginkan oleh klien serta beri
penjelasan.
k. Bila ada peserta yang direncanakan tidak bias hadir, maka diganti oleh cadangan
yang telah disiapkan dengan cara ditawarkan terlebih dahulu kepada peserta.
l. Anjurkan kepada terapis agar dapat menjaga perasaan anggota kelompok,
menahan diri untuk tertawa atau sikap yang menyinggung.
m. Bila ada peserta yang tidak menaati tata tertib diperingatkan dan jika tidak bisa
diperingatkan,dikeluarkan dari kegiatan setelah dilakukan penawaran
n. Bila ada anggota yang ingin keluar, dibicarakan dan diminta persetujuan dari
peserta TAK yang lain
I. Kriteria Evaluasi
d. Evaluasi struktur
1. TAK dimulai tepat waktu, dengan tolak ukur maksimal keterlembatan 5
menit
2. Jumlah peserta yang mengikuti TAK bisa terpenuhi
3. Para terapis dapat menjalankan tugasnya sesuai tugas yang telah diberikan
4. Peserta yang mengikuti TAK bisa berperan aktif dalam permainan
e. Evaluasi proses
1. Peraturan TAK dijelaskan oleh terapis
2. Semua anggota kelompok mematuhi peraturan TAK
3. Terapis memantau setiap perilaku peserta selama TAK berlangsung
4. Semua peserta bisa mengikuti proses TAK tanpa ada masalah.
f. Evaluasi hasil
Yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK untuk
TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 1, kemampuan yang
diharapakan adalah mengetahui penyebab perilaku, mengenal tanda dan gejala,
perilaku kekerasan yang dilakukan dan akibat perilaku kekerasan. Formulir
evaluasi sebagai berikut
DAFTAR PUSTAKA

 Prof. Dr. Budi Anna Keliat, S. Kp, M. App. Sc & Akemat Pawirowiyono, S. Kp, M.
Kes, 2016. keperawatan jiwa edisi 2. Jakarta : ECG
 Stuart, gail W. 2006 Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : ECG.

Anda mungkin juga menyukai