Anda di halaman 1dari 23

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PADA KLIEN

DENGAN DIAGNOSA HALUSINASI

Nama dosen: Ira Ayu Maryuti, S. Kep., Ns.

Disusun Oleh :

Sri Susan Benedikta 9103017060

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

SURABAYA

2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Program terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu asuhan keperawatan
dengan gangguan jiwa tidak hanya difokuskan pada aspek psikologis, fisik, dan sosial
tetapi juga kognitif. Ada beberapa terapi modalitas yang dapat diterapkan salah satunya
adalah terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi.
Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok klien
bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh
seorang therapis. Pengertian TAK stimulasi persepsi menurut adalah terapi yang
bertujuan untuk membantu klien yang mengalami kemunduruan orientasi, menstimulasi
persepsi dalam upaya memotivasi proses berpikir dan afektif serta mengurangi perilaku
maladaftif.
Pengertian yang lain menurut Budi Anna Keliat dan Akemat (2005) TAK
stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan terkait
dengan pengalaman dan/atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil
diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternative penyelesaian
masalah.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Klien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh
paparan stimulasi kepadanya.
1.2.3 Tujuan Khusus
a. Klien mampu mengenal halusinasinya
b. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan menghardik
c. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain
d. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan terjadwal
e. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat
1.3 Manfaat
1.3.1 Klien mampu mengenal halusinasinya:
a. Menyebutkan isi halusinasinya
b. Mengenal jenis halusinasinya.
c. Menyebutkan waktu terjadinya halusinasi
d. Memberitahu situasi terjadinya halusinasi
e. Memberitahu perasaan saat terjadi halusinasi
1.3.2 Klien mampu mengontrol halusinasi dengan menghardik:
a. Menyampaikan cara menghardik halusinasi yang dimiliki
1.3.3 Klien mampu mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain:
a. Melakukan interaksi dengan orang sekitarnya
b. Mengobrol mengenai hal-hal yang menyenangkan
1.3.4 Klien mampu mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan yang terjadwal:
a. Melakukan kegiatan rutin yang selalu dilakukan secara terjadwal
b. Mengajak orang lain untuk melakukan kegiatan rutin bersama-sama
1.3.5 Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat:
a. Meminum obat dengan teratur dengan tepat dan benar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Landasan Teoritis


Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan sensori persepsi yang dialami oleh pasien
dengan gangguan jiwa. Pasien merasakan sensasi berupa suara, penglihaan, pengecapan,
perabaan, atau penghidupan tanpa stimulus nyata. (Budi Anna Keliat, 2011) Halusinasi
adalah persepsi yang salah (misalnya tanpa stimulus eksternal) atau persepsi sensori yang
tidak sesuai dengan relitas/kenyataan seperrti melihat bayangan atau suara-suara yang
sebenarnya tidak ada. Pencerapan tanpa adanya rangsang apapun dari panca indra, dimana
orang tersebut sadar dan dalam keadaan terbangun yang disebabkan oleh psikotik, gangguan
fungsional, organic atau histerik. (Wijayaningsih, 2015).
2.2 Kriteria Anggota Kelompok
Klien halusinasi yang cukup kooperatif
a. Klien dengan halusinasi dengan kondisi mulai mengenal jenis halusinasi yang diderita
b. Klien dengan gangguan persepsi sensori yang telah berespons sesuai
dengan stimulus yang diberikan
c. Klien yang sulit mengungkapkan perasaannya mulai menyampaikan perasaan
mengenai halusinasinya
d. Klien dengan kerusakan komunikasi verbal dapat melakukan interaksi dengan baik
e. Klien dapat patuh minum obat secara rutin dengan benar dan tepat.
f. Klien dengan kondisi fisik yang sehat
2.3 Proses Seleksi
a. Berdasarkan observasi perilaku sehari-hari klien yang dikelola oleh perawat
b. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai perilaku klien sehari-hari serta
kemungkinan dilakukan terapi kelompok pada klien tersebut dengan perawat ruangan
c. Melakukan kontak pada klien untuk mengikuti aktivitas yang akan dilakukan
2.4 Karakteristik Klien
a. Tn. A, tampak ketakutan, tampak menghindar dan sering menutup telinga, selalu
mendengar kakaknya yang sudah meninggal memanggil-manggil namanya. Masalah:
halusinasi pendengaran.
b. Nn. B, suka bertingkah aneh, perilaku tampak menghindar dari keramaian, selalu
melihat wanita cantik yang suka mengikutinya. Masalah: halusinasi penglihatan.
c. Nn. C, penampilan acak-acakan, selalu menggaruk anggota tubuhnya, tampak
meringis karena gatal, merasa ada belatung yang mengerumuni tubuhnya. Masalah:
halusinasi perabaan
d. Tn. D, klien berpenampilan rapi dan bersih, tampak mengendus-ngendus, merasa
mencium bau daging busuk. Masalah: halusinasi penciuman
e. Tn. E, klien berpenampilan bersih, selalu mengecap-ngecap lidah, selalu merasa
mulutnya merasakan darah. Masalah: halusinasi pengecapan
f. Tn. F, klien berpenampilan berantakan, klien tampak ketus, selalu merasa bahwa
perutnya terdapat tumor ganas. Masalah: halusinasi somatik
2.4Uraian Tugas
Leader
1) Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok sebelum
kegiatan dimulai.
2) Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan
memperkenalkan dirinya.
3) Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan tertib.
4) Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.
5) Menjelaskan permainan.
Co-Leader
1) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien
2) Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
3) Mengatur alur permainan (menghidupkan dan mematikan tape recorder)
Fasilitator
1) Memfasilitasi klien yang kurang aktif
2) Berperan sebagai role play bagi klien selama kegiatan
Observer
1) Mengobservasi jalannya proses kegiatan
2) Mencatat perilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan berlangsung
2.5 Tata tertib
1. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK.
2. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai.
3. Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi.
4. Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan (TAK) berlangsung.
5. Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta mengangkat tangan kanan dan
berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.
6. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan.
7. Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai.
8. Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun Tak belum selesai, maka
pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK
kepada anggota.
2.7 Antisipasi Masalah
1) Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
 Memanggil klien
 Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan perawat atau
klien yang lain
2) Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit :
 Panggil nama klien
 Tanya alasan klien meninggalkan permainan
 Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada klien
bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien boleh kembali lagi

3) Bila ada klien lain ingin ikut


 Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang telah dipilih
 Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat diikuti oleh
klien tersebut
 Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi peran
pada permainan tersebut.
2.8 Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Input
1) Tim berjumlah 6 orang yang terdiri atas 1 leader, 1 co leader, 3 fasilitator dan 1
observer.
2) Lingkungan memiliki syarat luas dan sirkulasi baik
3) Peralatan papan nama, mp3, speaker, barang tidak tajam, whiteboard dan spidol
berfungsi dengan baik
4) Tidak ada kesulitan memilih klien yang sesuai dengan kriteria dan karakteristik
klien untuk melakukan terapi aktifitas kelompok.
b. Evaluasi Proses
1) Leader menjelaskan aturan main dengan jelas
2) Fasilitator menempatkan diri di tengah-tengah klien
3) Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk dapat
mengawasi jalannnya permainan
4) 90% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan dengan aktif dari
awal sampai selesai.
c. Evaluasi Output
Presentasi jumlah klien yang mengikuti kegiatan sesuai dengan yang direncanakan:
1) 90% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan dengan aktif dari
awal sampai akhir
2) 90% klien dapat meningkatkan persepsi sensori dengan mengikuti instruksi
permainan dan tetap fokus.
3) 90% klien dapat meningkatkan stimulus dengan menjawab sesuatu yang
digambarkan dan dipegang dan menyatakan bahwa itu nyata
4) 90% klien dapat meningkatkan kemampuan akan kegiatan kelompok (dari awal
hingga selesai)
5) 90% kilen mampu melakukan hubungan sosial dengan lingkungannya ( mampu
berinteraksi dengan perawat dan klien lainnya)
BAB III
PERENCANAAN KEGIATAN

3.1 Uraian Struktur Kegiatan


3.1.1 Analisa Situasi
1. PERTEMUAN I (SESI 1 DAN SESI 2)
Waktu Pelaksanaan
1) Hari/Tanggal : Rabu, 4 November
2) Waktu : Pk.10.00 – 11.45 WIB
3) Alokasi Waktu : Perkenalan dan pengarahan (5 menit)
Permainan (35 menit)
Express feeling (15 menit)
Penutup (5 menit)
4) Jumlah Perawat
Therapist : 3 orang
Perawat Ruangan : 2 orang
5) Pembagian Tugas :
a. Leader : Sri Susan Benedikta Siritoitet
b. Co-Leader :-
c. Observer :-
d. Fasilitator :-
6) Alat Bantu : Speaker dan spidol
SESI 1 : Kemampuan mengenal halusinasinya
Proses Pelaksanaan
Tujuan
Klien mampu mengenal halusinasinya: mengetahui jenis dan isi halusinasinya,
menyebutkan waktu terjadinya halusinasi, menyebutkan situasi saat terjadinya
halusinasi, menyebutkan perasaan saat terjadi halusinasi.
Setting
Hari / Tanggal : Senin, 4 November
Waktu : Pk. 10.00 – 10.45 WIB
Tempat : “Taman Bunga”
Ruangan nyaman dan tenang
Klien duduk bersama membentuk lingkaran
Alat
1. Speaker
2. Whiteboard
3. Barang tidak tajam
4. Spidol
Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan Tanya jawab
3. Bermain peran/simulasi
Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu halusinasi.
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan:
a. Memberi salam terapeutik : salam dari terapis.
b. Evaluasi / validasi : menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak :
1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri
2. Menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta izin
kepada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
a. Jelaskan kegiatan, yaitu memutarkan musik dan spidol diedarkan
searah jarum jam dan pada saat musik dimatikan maka anggota
kelompok yang memegang spidol harus memberitahu apa isi dari
halusinasinya, menyatakan semua itu tidak nyata.
b. Lanjutkan permainan dengan memutarkan musik.
c. Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
d. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi
tepuk tangan
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
1. Menganjurkan tiap anggota kelompok mengenal jenis dan isi
halusinasinya.
2. Memasukan kegiatan mengenal jenis dan isi halusinasinya pada
jadwal kegiatan harian klien
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati kegiatan yaitu mengenal jenis dan isi halusinasinya.
2. Menyepakati waktu dan tempat
5. Evaluasi dan Dokumentasi
a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung khususnya
pada tahap kerja untuk menilai kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK sesi 1, dievaluasi kemampuan klien mengenal jenis dan isi
halusinasinya secara verbal dan non verbal dengan menggunakan formulir
evaluasi berikut
a. Kemampuan verbal
Nama klien
No. Aspek yang dinilai

1. Menyebutkan isi halusinasinya


2 Menyebutkan waktu terjadinya halusinasi
3 Menyebutkan situasi terjadinya halusinasi
4 Menyebutkan perasaan saat terjadi
halusinasi
Jumlah
b. Kemampuan non verbal

Nama klien
No. Aspek yang dinilai

1. Kontak mata

2. Duduk tegak

3. Menggunakan bahasa yang sesuai

4. Mengikuti kegitan dari awal sampai akhir

Jumlah

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK pada catatan proses keperawatan
tiap klien. Misalnya, klien mengikuti sesi 1 TAK, klien mampu menyebutkan isi dari
halusinasinya. Di anjurkan klien untuk menceritakan isi halusinasinya kepada klien dan perawat
lain di ruang rawat. (buat jadwal).
SESI 2 : Kemampuan mengontrol halusinasi dengan menghardik
Proses Pelaksanaan
Tujuan
1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusnasi.
2. Klien dapat memahami dinamika halusinasi
3. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi.
4. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi
Setting
Hari / Tanggal :Senin, 4 November
Waktu : Pk. 10.00 – 10.45 WIB
Tempat : “Taman Bunga”
Ruangan nyaman dan tenang
Klien duduk bersama membentuk lingkaran
Alat
1. Sound system
Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
3. Simulasi
Langkah-langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mempersiapkan alat
b. Mempersiapkan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik: terapi mengucapkan salam
b. Evaluasi/validasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien hari ini
2) Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang telah terjadi.
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan
2) Terapis menjelaskan aturan main
a) Lama kegiatan 45 meint
b) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal dan akhir
c) Jika akan meninggalkan kelompok, klien harus meminta izin.
3. Kerja
a. Terapi meminta masing-masing klien secar berurutan searah jarum jam menceritakan
apa yang dilakukan jika mengalami halusinasi dan apakah itu bias mengatasi
halusinasinya.
b. Setiap selesai klien menceritakan pengalamannya, terapis memberikan pujian dan
mengajak peserta lain memberikan tepuk tangan.
c. Terapi menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik halusinasi saat
halusinasi muncul.
d. Terapi memperagakan cara menghardik halusinasi
e. Terapi meminta masing-masing klien memperagakan menghardik halusinasi dimulai
dari peserta disebelah kiri terapi berurutan searah jarum jam sampai semua peserta
mendapat giliran.
f. Terapi memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan saat setiap klien
bertepuk tangan saat setiap klien selesai memperagakan menghardik halusinasi.
4. Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapi menyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Terapi memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
1) Terapi menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang sudah dipelajari jika
halusinasi muncul
c. Kontrak yang akan datang
1) Terapi membuat kesepakatan dengan klien TAK berikutnya yaitu belajar
mengontrol halusinasi dengan cara lain
2) Terapi membuat kesepakatan waktu dan tempat TAKEvaluasi dan dokumentasi

Evaluasi
No Aspek yang dinilai Nama peserta TAK
1 Menyebutkan cara yang selama ini digunakan
mengatasi halusinasi
2 Menyebutkan efektifitas cara

3 Menyebutkan cara mengatasi halusinasi dengan


menghardik

4 Memperagakan menghardik halusinasi

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang klien miliki ketika TAK pada catatan proses keperawatan
setiap klien. Misalnya, 1= dilakukan dan 0= tidak dilakukan, catatan keperawatan adalah :
klien mengikuti TAK sesi 2, klien mampu menyebutkan cara menghardik, mampu
menyebutkan efektifitas cara menghardik, mampu mengatasi halusinasi dengan cara
menghardik, mampu memperagakan cara menghardik.

Sesi ke III Mengontrol Halusinasi Dengan Bercakap-cakap


Waktu Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal : Sabtu, 4 November
b. Waktu : Pk.09.30 – 10.30 WIB
c. Alokasi Waktu : Perkenalan dan pengarahan (5 menit)

Diskusi kelompok (35 menit)


Simulasi (15 menit)
Penutup (5 menit)
d. Jumlah Perawat

Therapist : 3 orang
Perawat Ruangan : 2 orang
e. Pembagian Tugas :

Leader : Sri Susan Benedikta Siritoitet


Co-Leader :-
Observer :-
Fasilitator :-
Alat Bantu :-

Tujuan
1. Klien memahami tentang pentingnya brcakap-cakap dengan orang lain
2. Klien menerapkan cara menghubungi orang lain ketika mulai mengalami halusinasi
Setting
Hari / Tanggal :Senin, 4 November 2019
Waktu : Pk.09.30 – 10.30 WIB
Tempat : “Taman Bunga”
Ruangan nyaman dan tenang
Klien duduk bersama membentuk lingkaran
Alat
1. Spidol
2. White board
Metode
1. Diskusi kelompok
2. Simulasi
Langkah-langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Terapi mempersiapkan alat dan tempat TAK
b. Terapis membuat kontrak dengan klien
2. Orientasi
a. Salam: terapi mengucapkan salam kepada klien
b. Terapi menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi setelah menerapkan 3
cara lainnya (menghardik, menyibukkan diri dengan kegiatan tearah, dan minum obat
secara teratur)
c. Kontrak
1) Terapi menjelaskan tujuan TAK
2) Terapis menjelaskan waktu kegiatan adalah 60 menit
3) Terapi menjelaskan aturan main:
a) Klien mengikuti dari awal sampai akhir kegiatan
b) Bila klien ingin keluar dari kelompok, harus meminta izin pada terapis.
3. Kerja
a. Terapis menjelaskan pentingnya pentingnya berbincang-bincang dengan orang lain
untuk mengatasi halusinasi
b. Terapi meminta pada klien situasi yang sering di alami sehingga mengalami
halusinasi. Klien secara bergantian bercerita, dimulai dari sebelah kiri terapis searah
jarum jam sampai semua klien mendapatkan giliran
c. Terapi memperagakan bercakap-cakap dengan orang lain jika ada tanda-tanda
halusinasi muncul
d. Klien diminta memperagakan hal yang sama secara bergantian, dimulai dari klien
yang duduk disebelah kiri terapis, searah jarum jam, sampai semua semua
mendapatkan giliran.
e. Terapi memberikan pujian kepada klien setiap selesai memperagakan.

4. Terminasi
a. Evaluasi
1) Trapi menayakan perasaan klien setelah selesai mengikuti TAK
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
1) Terapi menganjurkan klien untuk menerapkan bercakap-cakap dengan orang lain
bila mulai mengalami halusinasi
2) Mendorong klien untuk memulai bercakap-cakap bila ada klien lin yang mulai
mengalami halusinasi
c. Kontrak yang akan dating
1) Terapi menyepakati kegiatan TAK berikutnya
2) Terapi menyepakati tempat dan waktu TAK berikutnya
No Askep yang dinilai Nama peserta TAK
1 Menyebutkan pentingnya bercakap-cakap ketika
halusinasi muncul
2 Menyebutkan cara bercakap-cakap
3 Memperagakan saat mulai percakapan

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang klien miliki ketika TAK pada catatan proses keperawatan
setiap klien. Misalnya, 1= dilakukan dan 0= tidak dilakukan, catatan keperawatan adalah : klien
mengikuti TAK sesi V, klien mampu menyebutkan pentingnya bercakap-cakap ketika halusinasi
muncul, menyebutkan caranya, mampu memperagakan saat memulai percakapan.

Sesi ke IV Menyusun Jadwal Kegiatan


Waktu Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal : Senin, 4 November 2019
b. Waktu : Pk.09.00 – 10.00 WIB
c. Alokasi Waktu : Perkenalan dan pengarahan (5 menit)

Diskusi (35 menit)


Latihan (15 menit)
Penutup (5 menit)
f. Jumlah Perawat
Therapist : 3 orang
Perawat Ruangan : 2 orang
g. Pembagian Tugas :

Leader : Sri Susan Benedikta Siritoitet


Co-Leader :-
Observer :-
Fasilitator :-
Alat Bantu : Kertas HVS sejumlah peserta, pensil, spidol white board, white
board
Tujuan
1. Klien dapat memahami pentingnya melakukan aktifitas untuk mencegah munculnya
halusinasi
2. Klien dapat menyusun jadwal aktivitas dari pagi sampai tidur malam.
Setting
Hari / Tanggal : Senin, 4 November2019
Waktu : Pk. 09.00 – 10.00 WIB
Tempat : “Taman Bunga”
Ruangan nyaman dan tenang
Klien duduk bersama membentuk lingkaran
Alat
1. Kertas HVS sejumlah peserta
2. Pensil
3. Spidol white board
4. White board
Metode
1. Diskusi
2. Latihan
Langkah-langkah kegiatan
1. Pesriapan
a. Terapi mempersiapkan alat dengan tempat TAK
b. Terapi membuat kontrak dengan klien
2. Orientasi
a. Salam terapeutik: terapis mengucapkan salam
b. Evaluasi/validasi
1) Terapi menanyakan keadaan klien hari ini
2) Terapi menyakan pengalaman klien menerapkan cara meghardik halusinasi
3. Kontrak
1) Terapi menjelaskan tujuan kegiatan
2) Terapi menjelaskan aturan permainan
a) Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
b) Jika klien ingin meninggalkan kelompok harus meminta izin kepada terapis
c) Waktu TAK adalah 90 menit
4. Kerja
a. Terapi menjelaskan langkah-langkah kegiatan
b. Terapi membagikan kertas satu lembar dan masing-masing sebuah pensil untuk
masing-masing klien
c. Terapi menjelaskan pentingnya aktivitas yang teratur dalam mencegah terjadinya
halusinasi
d. Terapi member contoh cara menyusun jadwal dengan menggambarkannya dipapan
tulis
e. Terapi meminta masing-masing klien menyusun jadwal aktivitas dari bangun pagi
sampai dengan tidur malam
f. Terapi membimbing masing-masing klien sampai berhasil menyusun jadwal
g. Terapi memberika pujian kepada masing-masing klien setelah berhasil menyusun
jadwal
5. Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapi menanyakan perasaan klien setelah bias menyusun jadwal
2) Terapi memberikan pujian atas leberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut: terapi menganjurkan klien melaksanakan jadwal aktivitas tersebut
c. Kontrak yang akan datang
1) Terapi membuat kesepakatan dengan klien TAK berikutnya
2) Terapi mebut kesepakatan tampat dan waktu TAK
No Aspek yang dinilai Nama peserta TAK
1 Menyebutkan pentingnya aktivitas dalam mencegah
halusinasi
2 Membuat jadwal kegiatan harian

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang klien miliki ketika TAK pada catatan proses keperawatan
setiap klien. Misalnya, 1= dilakukan dan 0= tidak dilakukan, catatan keperawatan adalah : klien
mengikuti TAK sesi 2, klien mampu menyebutkan pentingnya aktivitas, dan mampu membuat
jadwal kegiatan harian.

Sesi ke V Cara Minum Obat yang Benar


Waktu Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal : Senin, 4 November 2019
b. Waktu : Pk.09.00 – 10.00 WIB
c. Alokasi Waktu : Perkenalan dan pengarahan (5 menit)

Diskusi (30 menit)


Tanya Jawab (10menit)
Simulasi (10 menit)
Penutup (5 menit)
h. Jumlah Perawat
Therapist : 3 orang
Perawat Ruangan : 2 orang
i. Pembagian Tugas :

Leader : Sri Susan Benedikta Siritoitet


Co-Leader :-
Observer :-
Fasilitator :-
Alat Bantu : Contoh obat-obatan, spidol white board, white board

Tujuan
1. Klien dapat mengetahui jenis-jenis obat yang harus diminumnya
2. Klien mengetahui perlunya minum obat secara teratur
3. Klien mengetahui 5 benar dalam minum obat
4. Klien mengetahui efek terapi dan efek samping obat
5. Klien mengetahui jika putus minum obat
Setting
a. Hari / Tanggal :Senin, 4 November 2019
b. Waktu : Pk.09.00 – 10.00 WIB
c. Tempat : “Taman Bunga”

Ruangan nyaman dan tenang


Klien duduk bersama membentuk lingkaran
Alat
1. Contoh obat-obatan
2. Spidol white board
3. White board
Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
3. Simulasi
Langkah-langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Terapi mempersiapkan alat dan temapat
b. Terapi embuat kontrak dengan klien
2. Orientasi
a. Salam terapeutik: terapis mengucapkan salam kepada klien
b. Evaluasi/validasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien hari ini.
2) Terapi menyakan apakah jadwal aktivitas telah dikerjakan (TL TAK
sebelumnya)
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan TAK
2) Terapis menjelaskan aturan main TAK
a) Klien mengikuti dari awal sampai akhir
b) Jika klien akan keluar dari kelompok, harus meminta izin kepada
terapis
c) Lama waktu TAK 60 mnt
3. Kerja
a. Terapi mebagikan contoh obat, sesuai obat yang diberikan kepada masing-masing
klien
b. Terapi menjelaskan pentingnya minum obat secara teratur, sesuai anjuran
c. Terapi meminta klien klien untuk menjelaskan ulang pentingnya minum obat, secara
bergantian, searah jarum jam, dimulai dari klien yang berada disebelah kiri terapis
d. Terapi menjelaskan akibat jika tidak minum obat secra teratur
e. Terapis meminta klien menyebutkan secara bergantian akibat jika tidak minum obat
secara teratur
f. Terapi menjelaskan lima benar ketika menggunakan obat: benar obat, benar klien,
benar wakru, benar cara, benar dosis.
g. Terapi menjelaskan efek terapi dan efek samping masing-masing obat sesuai contoh
obat yang ada pada klien
h. Terapi meminta klien untuk menyebutkan jenis obat, dosis masing-masing obat, cara
menggunakan, waktu menggunakan, dan efek obat (efek terapi dan efek samping)
sesuai dengan contoh obat yang ada ditangan klien masing-masing. Secara berurutan
searah jarum jam, dimulai dari sebelah kiri terapis
i. Terapi memberikan pujian dan mengajak klien bertepuk tangan setiap kali klien
menyebutkan dengan benar
4. Terminasi
a. Evalusi
1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikut TAK
2) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
1) Menganjurkan klien untuk minum obat secara teratur
2) Menganjurkan jika ada pertanyaan lain tentang obat, klien dapat menghubungi
perawat yang saat itu bertugas
c. Kontrak yang akan dating
1) Terapi menyepakati kegiatan TAK berikutnya
2) Terapi menyepakati tempat dan waktu TAK
No Aspek yang dinilai Nama peserta TAK
1 Menyebutkan pentingnya minum obat secara teratur
2 Menyebutkan akibat jika tida minum obat secara teratur
3 Menyebutkan jenis obat
4 Menyebutkan dosis obat
5 Menyebutkan cara minum obat yang tepat
6 Menyebutkan efek terapi obat
7 Menyebutkan efek samping obat

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang klien miliki ketika TAK pada catatan proses keperawatan
setiap klien. Misalnya, 1= dilakukan dan 0= tidak dilakukan, catatan keperawatan adalah : klien
mengikuti TAK sesi 2, klien mampu menyebutkan pentingnya minum obat, akibat jika tidak
minum obat, jenis obat, dosis obat, cara minum obat, efek terapi obat, efek samping obat

Anda mungkin juga menyukai