Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“IBU NIFAS DENGAN KB PIL 1 BULAN (Mini Pil)”

Disusun Oleh:
Kharlia Julianti (P00340220027)

Dosen Pembimbing :
Indah Fitri Andini, SST, M.Keb

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
PRODI DIII KEBIDANAN CURUP
TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Ibu nifas dengan KB mini pil


Sub Pokok Bahasan : Menjelaskan mengenai KB mini pil
Sasaran : Ibu Nifas
Waktu :
Hari/Tanggal :
Tempat :
Penyuluh : Kharlia Julianti

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke-4 di
dunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat (BPS, 2016). Berdasarkan
hasil sensus penduduk tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia tercatat
sebanyak lebih dari 237,64juta jiwa dan bedasarkan data yang diperoleh dari
Badan Pusat Statistik (BPS) terkait laju jumlah penduduk Indonesia sebanyak
1,36 pada periode tahun 2010-2016 (BPS, 2016). Saat ini, kondisi
kependudukan antar provinsi di Indonesia sangat bervariasi, Angka Kelahiran
Total (Total Fertility Rate/TFR) per wanita usia subur (15-49 tahun) di
sebagian provinsi, meliputi Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, dan
Sumatera Utara, masih menyentuh angka cukup tinggi, yakni di atas 2,5.
Sementara, di beberapa provinsi lainnya seperti DKI Jakarta, Jawa Timur, dan
DI Yogyakarta, angka kelahiran telah mencapai angka yang cukup rendah,
yaitu di bawah 2. (Kemenkes, 2017)
Keluarga Berencana (KB) adalah upaya untuk mewujudkan keluarga yang
berkualitas melalui promosi, perlindungan, dan bantuan dalam mewujudkan
hak-hak reproduksi serta penyelenggaraan pelayanan, pengaturan dan
dukungan yang diperlukan untuk membentuk keluarga dengan usia kawin
yang ideal, mengatur jumlah, jarak, dan usia ideal melahirkan anak, mengatur
kehamilan dan membina ketahanan serta kesejahteraan anak (BKKBN, 2015)
Berdasarkan data pencapaian indikator kinerja sasaran strategis tahun 2015,
didapatkan hasil bahwa persentase pemakaian kontrasepsi (Contraceptive
Prevalence Rate/CPR) tidak sesuai dengan target 65,2% dan hasil didapat
yakni 60,9%. Sehingga hal ini masih menjadi masalah penting yang
membutuhkan perhatian dari pelaksana program Keluarga Berencana
(BKKBN, 2016).

B. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan mengenai Pil KB, diharapkan ibu dapat
mengetahui kapan Pil KB harus diminum serta menggunakan Pil KB.

C. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mendapat penyuluhan tentang Pil KB, diharapkan ibu
mengerti mengenai Pil KB.

D. Materi
Terlampir

E. Manfaat
Penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan para ibu nifas mengenai
Pil KB(mini pil) 1 bulan dengan kandungan Progestin.

F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

G. Media dan Alat Peraga


1. Buku KIA
2. Leaflet
3. LCD/Infocus
H. Sasaran
Ibu Nifas

I. Waktu pelaksanaan
Hari :
Tanggal :
Pukul :

J. Proses Kegiatan Penyuluhan


No Tahap
Waktu Kegiatan Media Sasaran
kegiatan
1. 5 menit Pembukaan a. Memberikan - a. Menjawab
salam pembuka salam
b. Memperkenalkan b. Mendengarkan
diri c. Memberikan
c. Kontrak waktu respon
2. 5 menit Melakukan Memberikan soal Pre- - Mengerjakan soal
Pre-Test Test kepada peserta
3. 25 Kegiatan a. Menjelaskan Buku a. Mendengarkan
menit Inti tentang pengertian KIA, b. Memperhatika
KB pil Lembar n
b. Menjelaskan Balik
tentang manfaat
KB
c. Menjelaskan
tentang cara
kerja/pemberian,
efektivitas,
keuntungan,
indikasi,
kontraindikasi,
efek samping,
4 10 Tanya Memberikan - Peserta aktif
menit Jawab kesempatan kepada mengajukan
peserta untuk bertanya pertanyaan
5 5 menit Melakukan Memberikan soal - Mengerjakan soal
evaluasi Post-Test kepada
peserta
6 5 menit Penutup a. Memberikan hasil - a. Memberikan
evaluasi respon
b. Menyimpulkan b. Mendengarkan
hasil penyuluhan c. Menjawab
c. Mengucapkan salam
salam penutup

K. Setting tempat

1 3

2
5
4

Keterangan:
1. Media
2. Moderator
3. Penyaji
4. Observer
5. Fasilitator
6. Peserta

L. Pengorganisasian
Moderator :
Penyaji :
Dokumentasi :

M. Rencana Evaluasi
Prosedur : Pre Test dan Post Test
Bentuk : Soal
MATERI PENYULUHAN
PERSIAPAN PERSALINAN

A. Pengertian KB
Keluarga Berencana (KB) adalah upaya untuk mewujudkan
keluarga yang berkualitas melalui promosi, perlindungan, dan bantuan dalam
mewujudkan hak-hak reproduksi serta penyelenggaraan pelayanan,
pengaturan dan dukungan yang diperlukan untuk membentuk keluarga
dengan usia kawin yang ideal, mengatur jumlah, jarak, dan usia ideal
melahirkan anak, mengatur kehamilan dan membina ketahanan serta
kesejahteraan anak (BKKBN, 2015).
KB pila atau pil mini yang digunakan dengan cara diminum (oral/
mulut) akan menggantikan produksi normal estrogen dan progesteron oleh
ovarium. Pil akan menekan hormon pada rahim selama siklus haid yang
normal, sehingga mencegah ovulasi atau pembuahan.
Pil KB progestin (progesteron sintetis biasanya dikenal dengan
nama pil mini. Pil KB ini hanya terdiri dari pil aktif, yang di dalamnya
terdapat progestin dengan jumlah yang konstan. Pil mini biasanya digunakan
oleh ibu menyusui dan wanita yang tidak boleh mengonsumsi estrogen.Pil
mini bekerja dengan cara mengentalkan lendir di serviks sehingga sperma
tidak dapat mencapai telur. Selain itu, obat ini juga menipiskan volume
dinding rahim, sehingga telur yang sudah dibuahi tidak dapat bertumbuh.
Terkadang pil mini juga bisa mencegah proses pelepasan sel telur matang
(ovulasi).
Jenis pil KB Andalan, Yasmin, dan Diane, ketiganya memiliki
kandungan progestin yang aman untuk ibu menyusui namun berbeda
kandungan. Jika Pil KB Andalan mengandung mengandung progestin
levonorgestrel, maka pil Yasmin mengandung mengandung progestin
drospirenone, dan pil Diane mengandung progestin cyproterone acetate.
B. Cara Kerja Pil KB
a. Mencegah terjadinya ovulasi
Pencegahan ovulasi disebabkan gangguan pada sekresi hormon LH
(luteinizing hormone) oleh kelenjar hypophyse sehingga tidak terjadi
puncak mid-siklus. (Pada keadaan normal terjadi puncak sekresi LH pada
pertengahan siklus dan ini menyebabkan pelepasan ovum dari
folikelnya).
b. Perubahan dalam motilitas tuba
Transpor ovum melalui saluran tuba mungkin dipercepat sehingga
mengurangi kemungkinan terjadinya fertilisasi.
c. Perubahan lendir serviks
Progestin mencegah penipisan lendir serviks pada pertengahan siklus
sehingga lendir serviks tetap kental dan sedikit, yang tidak
memungkinkan penetrasi spermatozoa. Bila terjadi penetrasi
spermatozoa, spermatozoa itu sendiri akan diimobilisir, penggerakannya
sangat lambat sehingga hanya sedikit atau sama sekali tidak ada
spermatozoa yang mencapai cavum uteri.
d. Perubahan dalam endrometrium
Bila tetap terjadi ovulasi dan fertilisasi, mini pil atau pil progesteron
masih mungkin mencegah kehamilan melalui efeknya terhadap
endrometrium. Mini pil mengganggu berkembangnya siklus
endometrium berada dalam fase yang salah satu atau menunjukan sifat-
sifat ireguler atau atrofis, sehingga endometrium tidak dapat menerima
ovum yang telah dibuahi.
C. Keuntungan dan Keruguan Pil KB mini
a) Keuntungan kontrasepsi menurut Saifuddin (2006; h. MK-49).
1) Sangat efektif bila digunakan secara benar.
2) Tidak mengganggu hubungan seksual.
3) Tidak mempengaruhi ASI.
4) Kesuburan cepat kembali.
5) Nyaman dan mudah digunakan.
6) Sedikit efek samping.
7) Dapat dihentikan setiap saat.
8) Tidak mengandung estrogen.
b) Keuntungan nonkontrasepsi menurut Saifuddin (2006; h. MK-49).
1) Mengurangi nyeri haid.
2) Mengurangi jumlah darah haid.
3) Menurunkan tingkat anemia.
4) Mencegah kanker endrometrium.
5) Melindungi dari penyakit radang panggul.
6) Tidak meningkatkan pembekuan darah.
7) Dapat diberikan pada penderita endometriosis.
8) Kurang menyebabkan peningkatan tekanan darah, nyeri kepala, dan
depresi.
9) Dapat mengurangi keluhan premenstrual sindrom (sakit kepala, perut
kembung, nyeri payudara, nyeri pada betis, lekas marah).
10) Sedikit sekali mengganggu metabolisme karbohidrat sehingga relatif
aman diberikan ada perempuan pengidap kencing manis yang belum
mengalami komplikasi.
c) Kerugian Kontrasepsi menurut Saifuddin (2006; h. MK-50).
1) Hampir 30 - 60% mengalami gangguan haid (perdarahan sela,
spotting, amenorea).
2) Peningkatan atau penurunan berat badan.
3) Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama.
4) Bila lupa satu pil saja kegagalan menjadi lebih besar.
5) Payudara menjadi tegang, mual pusing, dermatitis atau jerawat.
6) Resiko kehamilan ektopik cukup tinggi (4 dari 100 kehamilan),tetapi
resiko ini lebih endah jika dibandingkan dengan perempuan yang tidak
menggunakan mini pil.
7) Efektifitasnya menjadi rendah bila digunakan bersamaan dengan obat
tuberkulosis atau obat epilepsi.
8) Tidak melindungi diri dari infeksi menular seksual atau HIV/AIDS.
9) Hirsutisme (tumbuh rambut/bulu berlebihan di daerah muka), tetapi
sangat jarang terjadi.
D. Indikasi dan Kontraindikasi Pil KB
a) Indikasi kontrasepsi pil progestin menurut Saifuddin (2006; h. MK-50).
1) Usia reproduksi.
2) Tidak memiliki anak, atau yang belum memiliki anak.
3) Menginginkan suatu metode kontrasepsi yang sangat efektif selama
perode menyusui.
4) Mempunyai tekanan darah tinggi (selama <180/110 mmHg) atau
memiliki masalah dengan pembekuan darah.
5) Pasca persalinan dan tidak menyusui.
6) Pascakeguguran.
7) Perokok segala usia.
8) Tidak boleh menggunakan estrogen atau lebih senang tidak
menggunakan estrogen.
b) Kontraindikasi kontrasepsi pil progestin menurut Saifuddin (2006; h. MK-
50).
Pil progesteron yang hanya mengandung progestin dosis rendah, maka
pil ini dapat digunakan dengan aman pada wanita yang mengalami kondisi
medis tertentu yang menjadi kontraindikasi penggunaan pil kombinasi
dengan kandungan estrogen. Kontraindikasi tersebut adalah sebagai
berikut:
1) Hamil atau diduga hamil.
2) Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
3) Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid.
4) Menggunakan obat tuberkulosis (rifampisin), atau obat untuk epilepsi
(fenitoin dan barbiturat).
5) Kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
E. Efek Samping Pemakaian Pil
1) Kista ovarium fungsional
2) Nyeri tekan payudara
3) Kembung
4) Depresi
5) Fluktuasi berat badan
6) Mual
7) Perdarahan tidak teratur
8) Amenore
F. Cara Pemakaian Pil KB Progestin

Lynestrenol digunakan untuk mencegah kehamilan dan mengatasi gangguan


menstruasi. Kandungan Lynestrenol 0.5 mg, Bentuk Tablet, Kemasan Strip
28 Tablet.
1) Mulailah minum pil progestin pada hari pertama periode menstruasi.
2) Minumlah satu pil kurang lebih pada waktu yang sama setiap hari.
3) Mulailah paket pil baru pada hari berikutnya setelah menyelesaikan paket
pil yang pertama.
4) Apabila lupa minum satu pil atau terlambat minum pil lebuh dari tiga jam,
hal tersebut tidak melindungi diri dari kehamilan. Minumlah pil yang
terlupa atau terlambat diminum tersebut begitu ingat dan minum pil
berikutnya, selain itu gunakan preparat spermisida dan kondom selama
tujuh hari berikutnya.
5) Apabila lupa minum dua pil atau lebih, berhentilah minum pil dan
gunakan suatu metode kontrasepsi bukan hormone missal preparat
spermisida dan kondom sampai kembali mengalami periode menstruasi
atau kemungkinan hamil tidak ada lagi. Apabila melakukan senggama
selama waktu itu.
6) Hubungi bidan untuk membuat janji pertemuan secepatnya bila anda tidak
mengalami periode menstruasi dalam 45 hari setelah periode menstruasi
terakhir. Menstruasi tidak teratur dan jarang-jarang merupakan hal yang
lazim terjadi ketika klien minum pil mini, tetapi
7) Bila tidak terjadi menstruasi lebih dari 45 hari maka perlu pemerikasaan
adanya kehamilan.
G. Beberapa Instruksi Penting Bagi Akseptor KB Pil Progestin
Menurut Hartanto (2004; h. 162-63) adalah sebagai berikut :
1) Harus ada metode atau alat kontrasepsi cadangan seperti kondom,
diafragma, spermisid, yang dapat digunakan pada:
a. Saat menunggu untuk mulai dengan pil progestin.
b. Tujuh hari pertama setelah mulai minum pil progestin.
c. Waktu lupa minum 1 tablet pil progestin, maka harus menggunakan
alat kontrasepsi cadangan untuk 48 jam berikutnya.
2) Minumlah satu tablet setiap hari sampai bungkus pil progestinnya habis,
lalu segera mulai dengan bungkus baru keesokan harinya dan jangan
sampai terlewat satu hari pun. Waktu terbaik untuk minum pil progestin
ini adalah pada saat makan malam.
3) Bila lupa minum 1 tablet, segera minum tablet tersebut pada waktu ingat,
sehingga minum dua tablet untuk hari itu. Bila terlambat lebih dari 3 jam,
gunakan alat kontrasepsi cadangan untuk 48 jam berikutnya.
4) Bila lupa minum 2 tablet berturut-turut, segeralah pakai alat kontrasepsi
cadangan dengan minum dua tablet untuk 2 hari berturutturut. Bila haid
tidak terjadi dalam 4-6 minggu, segera periksakan diri.
5) Selalu dicatat siklus haid selama minum pil progestin.Bila lebih dari 45
hari tidak terjadi haid maka segera periksakan diri.
6) Bila terjadi perdarahan bercak atau perdarahan intermenstrual, tetaplah
minum pil progestin sesuai peraturannya.Bila perdarahannya hebat atau
timbul kram, rasa sakit atau demam,
7) segera periksakan diri karena mungkin terjadi infeksi. Perdarahan sering
terjadi selama bulan-bulan pertama setelah mulai menggunakan pil
progestin.
8) Bila sakit disertai muntah, diare atau kedua-duanya, segera pergunakan
alat kontrasepsi cadangan bersama-sama dengan pil progestin sampai 48
jam setelah sembuh dari penyakitnya.
9) Bila ingin hamil lagi hentikan pemakaian pil progestin dan gunakan
metode kontrasepsi lain seperti kondom untuk 2-3 bulan.Menghentikan pil
progestin akan menyebabkan kembalinya siklus haid yang alamiah.
10) Menghentikan pil porgestin dapat dilakukan setiap saat, tetapi harus
diingat bahwa perlindungan dari pil progestin tidak berkelanjut terus
setelah pil progestin dihentikan. Segera gunakan metode kontrasepsi lain
pada hari berikutnya.
11) Periksakan diri secara teratur, paling sedikit setahun sekali.Yang
diperiksakan adalah tekanan darah, Pap smear, payudara danpemeriksaan
kandungan.
12) Perhatikan tanda-tanda bahaya dari kontrasepsi pil oral, terutama bila
terjadi rasa sakit pada perut bagian bawah selama menggunakan pil
progestin.
DAFTAR PUSTAKA

Handayani,S.2010.Buku Ajar Pelayanan Keluarg Berencana.Yogyakarta:Pustakaa


Rihama.
Manuaba, IBG . 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan, Jakarta: EGC
Saifuddin, AB. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta : Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Witjaksono. 2012. Rencana Aksi keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi
Tahun 2012-2014. Jakarta: Badan Kependudukan Keluarga Berencana
Nasional (BkkbN).
Yuliandra, Y. 2011. Efek Samping Obat Pil KB. http://yorijuly14.wordpress.com.
24 November 2012
SOAL PRE-TEST
KB PIL (Mini Pil)

Terima kasih atas kehadiran ibu pada pelaksanaan kelas ibu hamil hari ini.
Evaluasi awal ini bertujuan supaya kelas ibu hamil menjadi lebih baik nantinya.
Nama :
Umur :
Hamil ke :
Alamat :

Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan pilihan ibu-ibu. Jawaban yang
dipilih diberi tanda centang ()

NO PERTANYAAN BENAR SALAH


1. KB Pil mini merupakan jenis KB yang di anjurkan untuk
ibu pasca nifas(menyusui).
2. Pil Progestin mengandung hormon progestin yang dapat
digunakan oleh wanita pasangan usia subur.
3. Persiapan dalam pil kb adalah di tempat dukun yang
mempercayai kb.
4. Saat minum Pil KB ,minum dengan tidak dengan air
putih.

5. Pil KB dapat dihentikan setiap saat.

6. Membuat rencana pembuatan keputusan KB pil pada saat


pembuat keputusan utama tidak ada harus dipikirkan
secara matang.
7. Suami dan Ibu harus mendiskusikan kb apa yang ingin
dipersiapkan.
8. Minum satu pil kurang lebih pada waktu yang sama setiap
hari.
9. Mulailah minum pil progestn pada hari pertama periode
menstruasi.
10. Ibu dengan kanker payudarah boleh menggunakan Pil KB
SOAL POST-TEST
PERSIAPAN PERSALINAN

Terima kasih atas kehadiran ibu pada pelaksanaan kelas ibu hamil hari ini.
Evaluasi ini bertujuan supaya kelas ibu hamil menjadi lebih baik nantinya.
Nama :
Umur :
Hamil ke :
Alamat :

Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan pilihan ibu-ibu. Jawaban yang
dipilih diberi tanda centang ()

NO PERTANYAAN BENAR SALAH


1. KB Pil mini merupakan jenis KB yang di anjurkan untuk
ibu pasca nifas(menyusui).
2. Pil Progestin mengandung hormon progestin yang dapat
digunakan oleh wanita pasangan usia subur.
3 Persiapan dalam pil kb adalah di tempat dukun yang
mempercayai kb.
4. Saat minum Pil KB ,minum dengan tidak dengan air
putih.

5. Pil KB dapat dihentikan setiap saat.

6. Membuat rencana pembuatan keputusan KB pil pada saat


pembuat keputusan utama tidak ada harus dipikirkan
secara matang.
7. Suami dan Ibu harus mendiskusikan kb apa yang ingin
dipersiapkan.
8. Minum satu pil kurang lebih pada waktu yang sama setiap
hari.
9. Mulailah minum pil progestn pada hari pertama periode
menstruasi.
10. Ibu dengan kanker payudarah boleh menggunakan Pil KB

Anda mungkin juga menyukai