Disusun Oleh
T.A 2022/2023
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
Semester : 5 ( Lima )
Kelompok : 1 ( Satu )
Nama Kelompok :
D3 Kebidanan Page 2
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
REFERENSI
Ani, Maryunani. (2016). Managemen Kebidanan Terlengkap. Jakarta : CV. Trans Info
Media
Blum, H.L. (2018). Planning Health Development and Application of Social Change Teory.
Green, L. & Kreuter, M.W. (2020). Health Promotion Planning, An Educational and
Environmental Approach, Second Edition. Mayfield Publishing Company. Jan Bowden &
Vicky
D3 Kebidanan Page 3
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
PENDAHULUAN
Para ahli mendefinisikan komunitas atau masyarakat dari sudut pandang yang
berbeda. WHO mendefinisikan komunitas sebagai kelompok social yang ditentukan oleh
batas – batas wilayah, nilai – nilai keyakinan dan minat yang sama, serta adanya saling
mengenal dan berinteraksi Antara anggota masyarakat yang satu dengan yang lainnya.
Kebidanan komunitas merupakan konsep dasar bidan dalam melayani keluarga dan
masyarakat di wilayah tertentu. Kebidanan komunitas adalah bidan yang melayani keluarga
dan masyarakat di luar rumah sakit. Di dalam konsep tersebut tercakup berbagai unsur. Unsur
– unsur tersebut adalah bidan sebagai pelaksana pelayanan, pelayanan kebidanan, dan
komunitas sebagai sarana pelayanan, ilmu dan teknologi kebidanan, serta factor yang
mempengaruhi seperti lingkungan, masing-masing usnur memiliki karekteristik.
Praktik bidan adalah suatu perwujudan dari kewenangan bidan dalam melakukan
tugasnya melayani pasien. Pratik bidan adalah salah satu kegiatan kebidanan komunitas,
kegiatan praktik kerja dikelola oleh bidan sendiri sesuai dengan kewenangannya. Dala
kegiatan praktik ini, bidan dapat dibantu oleh tenaga kesehatan atau tenaga lainnya yang
kuallifikasi pendidikannay lebih rendah.
Bidan yang bekerja di desa mempunyai wilayah kerja atau wilayah pelayanan.
Masyarakat yang berada di dekat tempat aktivitas bidan merupakan sasaran utama pelayanan
kebidanan komunitas mendorong bidan bekerja aktif, tidak menunggu pasien dating ketempat
kerjanya. Bidan harus aktif memberi pelayanan terhadap ibu dan anak balita baik di dalam
maupun di luar unit kerjanya. Untuk itu bidan harus mengetahui perkembangan kesehatan
D3 Kebidanan Page 4
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
Konsep kebidanan terdiri dari beberapa kompenen yang membentuk suatu konsep
kebidanan komunitas . unsur- unsur yang tercakup dalam keidanan komunitas adalah bidan,
pelayanan kebidanan, sasaran pelayanan, lingkungan dan pengetahuan, serta teknologi.
D3 Kebidanan Page 5
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
URAIAN MATERI
KONSEP DASAR PELAYANAN KEBIDANAN KOMUNITAS
─ Comunicans : kesamaan
─ Communis : sama, public, banyak
─ Community : masyarakat setempat
Menurut J.H Syahlan bidan komunitas adalah bidan yang berkerja melayani
keluarga dan masyarakat diwilayah tertentu. Menurut United Kingdom Central Council for
Nursing Midwifery Health para praktisi bidan yang berbasis komunitas harus dapat
memberikan supervise yang dibutuhkan oleh perempuan selama masa kehamilan,
persalinan, nifas, dan BBL secara komprehensif.
Kebidanan Komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional yang ditujukan
kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok risiko tinggi dengan upaya
mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit, peningkatan
kesehatan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan
klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kebidanan.
Pelayanan Kebidanan Komunitas adalah upaya yang dilakukan bidan untuk pemecahan
terhadap masalah kesehatan ibu dan balita dalam keluarga di masyarakat. Pelayanan
kebidanan komunitas dilakukan diluar rumah sakit atau institusi. Kebidanan komunitas
dapat juga merupakan bagian atau kelanjutan dari pelayanan yang diberikan dirumah sakit
dalam upaya menyelamatkan ibu dan bayi dalam proses kelahiran. Bidan komunitas
mempunyai pengetahuan yang luas dalam segala aspek dalam kehamilan dan persalinan
D3 Kebidanan Page 6
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
karena tugasnya adalah bersama-sama perempuan sebagai partner untuk menerima secara
positif pengalaman proses kehamilan dan persalinan, serta mendukung keluarga agar dapat
mengambil keputusan atau pilihan secara individual berdasarkan informasi yang telah
diberikan.
Kebidanan komunitas memberi perhatian terhadap pengaruh factor lingkungan
meliputi fisik, biologis, psikologis, social, kultural, dan spiritual terhadap kesehatan
masyarakat dan memberi prioritas pada strategi pencegahan, peningkatan dan
pemeliharaan kesehatan.
1. Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau, dan dapat diterima semua
orang.
2. Penyusunan kebijakan seharusnya melibatkan penerima pelayanan, dalam hal ini
komunitas.
3. Bidan sebagai pemberi pelayanan dan klien sebagai penerima pelayanan perlu
menjalin kerja sama yang baik.
4. Lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan komunitas, baik yang mendukung
maupun mengahambat sehingga hal ini perlu diantisipasi.
5. Pencegahan penyakit dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan.
6. Kesehatan merupakan tanggung jawab setiap orang.
D3 Kebidanan Page 7
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
1. Prenvensi primer. Prevensi primer adalah pencegahan dalam arti yang sebenarnya,
ketika teridentifikasi factor risiko di masyarakat. Pencegahan primer mencakup
peningktan kesehatan pada umumnya dan perlindungan khusus terhadap penyakit,
health promotion, health education, specific protection dan environmental protection.
Contoh kegiatan di bidang prevensi primer, seperti imunisasi, penyuluhan tentang
gizi, dan penyuluhan untuk mencegah keracunan.
2. Prevensi sekunder. Pencegahan sekunder menekankan pada diagnosis dini dan
intervensi yang tepat untuk menghambat proses patologis sehingga memperpendek
waktu sait dan tingkat keparahan/keseriusan penyakit, contoh: mengkaji
keterbelakangan tumbuh kembang seorang anak/belita atau memotivasi keluarga
untuk melakukan pemeriksaan kesehatan berkala termasuk pemeriksaan gigi dan mata
D3 Kebidanan Page 8
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
secara berkala.
3. Prevensi sekunder. Pencegahan tersier dilakukan pada kasus kecacatan atau
ketidakmampuan atau tidak dapat diperbaiki. Rehabilitasi sebagai tujuan pencegahan
primer lebih dari upaya menghambat proses penyakitnya sendiri, yaitu
mengembalikan individu pada tingkat berfungsi yang optimal dari
ketidakmampuannya. Contoh: bidan mengajarkan kepada keluarga untuk melakukan
perawatan anak dengan kolostomi di rumah atau membantu keluarga yang
mempunyai anak dengan kelumpuhan anggota gerak untuk latihan secara teratur di
rumah.
B. Tujuan Kebidanan Komunitas
Tujuan umum :
1. Meningkatkan kesehatan ibu dan anak, balita dalam keluarga sehingga terwujud
keluarga sehat sejahtera dalam komunitas tertentu
2. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kebidanan
komunitas untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal
Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi masalah kebidanan komunitas
2. Melakukan upaya promotif dan preventif pelayanan kesehatan
3. Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat
4. Mengidentifikasi struktur masyarakat daerah setempat
5. Meningkatkan kemampuan individu/keluarga/masyarakat untuk melaksanakan
askeb dalam rangka mengatasi masalah
6. Tertanganinya kelainan resiko tinggi/rawan yang perlu pembinaan dan pelayanan
kebidanan
7. Tertanganinya kasus kebidanan dirumah
8. Tertanganinya tidak lanjut kasus kebidanan dan rujukan
9. Mengidentifikasi status kesehatan ibu dan anak
10.Pelayanan KIA/KB/imunisasi
11.Menggambarkan keadaan wilayah kerja dengan daerah
12.Mengidentifikasi faktor penunjang KIA/KB diwilayah
13.Bimbingan pada kader posyandu/kesehatan/dukun bayi
14.Mengidentifikasikan kerjasama LP/LS
15.Kunjungan rumah
16.Penyuluhan laporan dan seminar dan evaluasi
D3 Kebidanan Page 9
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
2. Mendiagnosis dan menyelidiki masalah kesehatan komunitas dan hal-hal yang dapat
membahayakan kesehatan komunitas, contohnya pengawasan melekat di komunitas.
D3 Kebidanan Page 10
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
10. Melakukan riset atau penelitian untuk mendapatkan wawasan baru dan solusi terhadap
masalah kesehatan masyarakat.
D3 Kebidanan Page 11
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
masyarakat.
─ Bersama masyarakat menentukan proritas masalah kesehatan yang ada.
─ Penanganan masalah kesehatan bersama dengan masyarakat.
2. Pemasaran social
3. Menginformasikan pelayanan kebidanan tingkat dasar dan rujukan.
4. Mengikutsertakan masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan serta pelaksanaan
program kesehatan di masyarakat.
1. Pencegahan penyakit
2. Skrinining atau deteksi dini untuk di rujuk.
3. Asuhan kegawatdaruratan ibu dan neonatal.
2. Pertolongan pertama pada penyakit akut untuk kemudian dirujuk.
3. Pengobatan ringan.
4. Asuhan pada kondisi kronik.
5. Memberikan pendidikan kesehatan.
6. Mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
D3 Kebidanan Page 12
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
masyarakat yang tidak lepas dari faktor lingkungan, adat istiadat, ekonomi, sosial
miliki.
1. Definisi
a. Secara Umum
b. Secara Khusus
kemampuan
D3 Kebidanan Page 13
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
a. Mengembangkan Provider
b. Pengembangan Masyarakat
D3 Kebidanan Page 14
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
sumber-sumber yang ada di masyarakat sendiri maupun berasal dari luar secara
gotong royong. Terdiri dari 3 aspek penting meliputi proses, masyarakat dan
memfungsikan masyarakat.
kemampuan.
Contoh: Kader
D3 Kebidanan Page 15
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
masyarakat
sendiri (self care) sehingga apabila berlangsung terus akan berdampak pada status
1. Definisi
lingkungan fisiknya.
2. Langkah-Langkah
dimanfaatkan
D3 Kebidanan Page 16
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
Dalam masyarakat tradisional orang sering kali memandang hukum sebagai suatu
aturan yang tidak di ubah yang harus dipatuhi. Akan tetapi, tetapi, sekarang ini para
pembuat hukum sekarang ini para pembuat hokum membuat atau memperlakukan
hukum sebagai suatu alat atau instrument yang fleksibel untuk atau instrument yang
fleksibel untuk menyelesaik menyelesaikan tujuan-tujuan an tujuan-tujuan yang akan di a
akan di ambil/dipilih. Hukum men mbil/dipilih. Hukum mengatur tujuan-tu gatur tujuan-
tujuan spesifik lebih lanjut, dimana hukum sebagai suatu keseluruhan yang melayani
fungsi-fungsi social umum. Diatara fungsi-fungsi hukum yang paling penting:
D3 Kebidanan Page 18
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
D3 Kebidanan Page 19
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
Gerakan Sayang Ibu (GSI) saat Departemen Kesehatan menerapkan inisiatif safe
motherhood malah diprakarsai oleh Kantor Menteri Pemberdayaan Perempuan tahun
1996 dengan tujuan meningkatkan partisipasi masyarakat untuk menurunkan AKI. Pada
tahun yang sama (1996), Ikatan Bidan Indonesia (IBI) melakukan advokasi pada
pemerintah yang melahirkan program pendidikan Diploma III Kebidanan (setingkat
akademi). Program baru ini memasukkan lebih banyak mateeri yang dapat
membekalli bidan untuk bisa menjadi agen pembaharu di masyarakat, tidak hanya di
fasilitas klinis.
b. Selandia Baru
Selandia Baru telah mempunyai peraturan tentang cara kerja kebidanan sejak
tahun 1904, tetapi lebih dari 100 tahun yang lalu, lingkup praktik bidan telah berubah
secara berarti sebagai hasil dari meningkatnya siste m perumahsakitan dan pengobatan
atau pertolongan dalam kelahiran. Karena danya otonomi bagi pekerja yang bergerak
dalam porakteknya dengan lingkup praktek yang penuh di awal tahun 1900, secara
perlahan bidan menjadi ‘asisten’ dokter.
D3 Kebidanan Page 20
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
Model di atas ditujukan untuk memberikan pelayanan pada maternal dan untuk
mengurangi angka kematian dan kesakitan ibu dan janin hal ini berlangsung pada
tahun 1920 sampai dengan tahun 1980 dimana yang memberlakukan model tersebut
adalah negara-negara barat seperti Selandia Baru, Australia, Inggris dan Amerika.
Tetapi strategi seperti itu tidak mencapai kesuksesan.
Ada suatu keinginan dari para wanita agar dirinya menjadi pusat pelayanan
D3 Kebidanan Page 21
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
c. Belanda
Perkembangan Kebidanan di Belanda.
Seiring dengan meningkatnya perhatian pemerintah Belanda terhadap
kelahiran dan kematian, pemerintah mengambil tindakan terhadap masalah tersebut.
Wanita berhak memilih apakah ia mau melahirkan di rumah atau di Rumah Sakit,
hidup atau mati. Belanda memiliki angka kelahiran yang sangat tinggi sedangkan
kematian prenatal relatif rendah. Satu dari tiga persalinan lahir di rumah dan ditolong
oleh bidan dan perawat sedang yang lain di rumah sakit, tetapi juga ditolong oleh
bidan. Dalam kenyataannya ketiga kelahiran tersebut.
Prof. Geerit Van Kloosterman pada konferensinya di Toronto tahun 1984
menyatakan bahwa setiap kehamilan adalah normal dan harus selalu di pantau dan
mereka bebas memilih untuk tinggal di rumah atau di rumah sakit dimana bidan yang
sama akan memantau kehamilannya. Yang utama dan penting, kebidanan di Belanda
melihat suatu perbedaan yang nyata antara kebidanan keperawatan. Astrid Limburg
mengatakan : Seorang perawat yang baik tidak akan menjadi seorang bidan yang baik
karena perawat dididik untuk merawat orang yang sakit, sedangkan bidan untuk
kesehatan wanita. Tidak berbeda dengan ucapan Maria De Broer yang mengatakan
bahwa kbiedanan tidak memiliki hubungan dengan keperawatan, kebidanan adalah
profesi yang mandiri.
Pendidikan kebidanan di Amsterdam memiliki prinsip yakni sebagaimana
D3 Kebidanan Page 22
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
memberi anastesi dan sedatif pada pasien begitulah kita harus mengadakan
pendekatan dan memberi dorongan pada ibu saat persalinan. Jadi padaprakteknya
bidan harus memandang ibu secara keseluruhan dan mendorong ibu untuk menolong
dirinya sendiri.
Pada kasus resiko rendah dokter tidak ikut menangani, mulai dari prenatal,
natal, dan post natal, pada resiko menengah mereka selalu memberi job tersebut
pada bidan dan pada kasus resiko tinggi dokter dan bidan saling bekerjasama.
Bidan di Belanda 75% bekerja secara mandiri, karena kebidanan adalah profesi yang
mandiri dan aktif. Sehubungan dengan hal tersebut bidan harus menjadi role model di
masyarakat dan harus menganggap kehamilan adalah sesuatu yang normal sehingga
apabila seorang wanita merasa dirinya hamil dia dapat langsung memeriksakan diri
ke bidan atau dianjurkan oleh keluarga atau teman atau siapa saja.
D3 Kebidanan Page 23
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
pendidikan. Ketika mereka lulus ujian akhir akan menerima ijazah yang didalamnya
tercanbtum nilai ujian
Pelayanan Intrapartum
D3 Kebidanan Page 24
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
Pelayanan Postpartum
D3 Kebidanan Page 25
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
b. Mampu bersikap non judgemental (tidak menghakimi), non discriminative (tidak membeda-
bedakan), dan memenuhi standar prosedur kepada semua klien (perempuan, laki-laki,
transgender).
D3 Kebidanan Page 26
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
D3 Kebidanan Page 27
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
• Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas dan menyusui normal dengan
komplikasi, patologis dan resiko tinggi dengan melibatkan keluarga/klien
• Melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan melibatkan
klien/keluarga
• Melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita atau ibu dengan gangguan system
reproduksi dengan melibatkan klien/keluarga
• Melaksanakan asuhan kebidanan komunitas melibatkan klien/keluarga
• Melaksanakan pelayanan keluarga berencana melibatkan klien/keluarga
• Melaksanakan pendidikan kesehatan di dalam pelayanan kebidanan
a. Pengelola pelayanan KIA-KB
• Peran Bidan adalah sebagai pengelola kegiatan kebidanan di unit KIA,
puskesmas, polindes, posyandu dan praktek bidan.
• Sebagai pengelola bidan memimpin dan mengelola bidan lain atau tenaga
kesehatan yang pendidikannya lebih rendah
• Mengembangkan pelayanan kesehatan masyarakat terutama pelayanan
kebidanan untuk individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat di wilayah
kerjanya dengan melibatkan keluarga dan masyarakat
• Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan program
sektor lain di wilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuaan dukun bayi,
kader kesehatan dan tenaga kesehatan lain yang berada diwilayah kerjanya
b. Pendidikan individu, keluarga dan masyarakat
Pendindik
• Melaksanakan bimbingan, penyuluhan, pendidikan pada klien, masyarakat dan
tenaga kesehatan termasuk siswa bidan/keperawatan, kader, dukun bayi yang
berhubungan dengan KIA/KB
c. Peneliti dalam asuhan kebidanan
• Secara sederhana Bidan dapat memberikan kesimpulan atau hipotesa atas hasil
analisisnya.
D3 Kebidanan Page 28
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
D3 Kebidanan Page 29
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
D3 Kebidanan Page 30
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
kesehatan.
c. Tujuan Promosi Kesehatan
Berdasarkan beberapa pandangan pengertian tersebut diatas, maka tujuan dari
penerapan promosi kesehatan pada dasarnya merupakan visi promosi kesehatan itu
sendiri, yaitu menciptakan/membuat masyarakat yang:
1. Mau (willingness) memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
2. Mampu (ability) memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
3. Memelihara kesehatan, berarti mau dan mampu mencegah penyakit,
4. Melindungi diri dari gangguan-gangguan kesehatan.
5. Meningkatkan kesehatan, berarti mau dan mampu meningkatkan kesehatannya.
Kesehatan perlu ditingkatkan karena derajat kesehatan baik individu, kelompok
atau masyarakat itu bersifat dinamis tidak statis.
Sekarang, mari kita bahas apa saja yang menjadi tujuan dari promosi kesehatan...??!
Tujuan promosi kesehatan dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu:
1. Tujuan Promosi Kesehatan menurut WHO
a. Tujuan Umum
Mengubah perilaku individu/masyarakat di bidang Kesehatan
b. Tujuan Khusus
1) Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai bagi masyarakat
2) Menolong individu agar mampu secara mandiri/berkelompok
mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat.
3) Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana
pelayanan kesehatan yang ada.
2. Tujuan Operasiona
a. Agar orang memiliki pengertian yang lebih baik tentang eksistensi dan
perubahan-perubahan sistem dalam pelayanan kesehatan serta cara
memanfaatkannya secara efisien & efektif.
b. Agar klien/masyarakat memiliki tanggung jawab yang lebih besar pada
kesehatan (dirinya), keselamatan lingkungan dan masyarakatnya.
c. Agar orang melakukan langkah2 positip dlm mencegah terjadinya sakit,
D3 Kebidanan Page 31
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
Visi ini diperlukan agar promosi kesehatan yang diharapkan mempunyai arah yang jelas,
dalam hal ini adalah apa yang menjadi harapan dari promosi kesehatan sebagai penunjang
dalam program kesehatan yang lain. Visi promosi kesehatanadalah meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam memelihgara dan meningkatkan status kesehatannya, baik
fisik, mental, sosial dan diharapkan pula mampu produktif secara ekonomi maupun sosial
sebagaimana dituangkan dalam undang-undang kesehatan No. 23 Tahun 1992 serta
organisasi kesehatan dunia WHO.
berikut:
D3 Kebidanan Page 32
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
e. Stategis promkes
Strategi dasar promosi kesehatan adalah gerakan pemberdayaan masyarakat
sebagai ujung tombak yang didukung oleh advokasi dan bina suasana yang harus
diintegrasikan semangat dan dukungan kemitraan yang dilandasi oleh kesamaan
(equality), keterbukaan (transparency) dan saling memberi manfaat (mutual benefit)
dengan berbagai stakeholders agar masyarakat mampu dan mempraktikkan perilaku
untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatannya.
D3 Kebidanan Page 33
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
D3 Kebidanan Page 34
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
D3 Kebidanan Page 35
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
yang telah dibuat, dan berbagi baik dalam risiko maupun keuntungan. Kemitraan
inilah yang mendukung dan menyemangati penerapan 3 (tiga) strategi dasar.
Prinsip kemitraan, antara lain :
a. Kesetaraan (equity)
b. Keterbukaan (Transparancy)
Dalam setiap langkah diperlukan adanya kejujuran dari masing-masing pihak.
Setiap usul/saran/komentar harus disertai dengan alasan yang jujur, sesuai
fakta, tidak menutupi sesuatu. Pada awalnya hal ini mungkin akan
menimbulkan diskusi yang seru layaknya “pertengkaran”. Akan tetapi
kesadaran akan kekeluargaan dan kebersamaan, akan mendorong timbulnya
solusi yang adil dari “pertengkaran” tersebut.
c. Saling menguntungkan (mutual benefit)
Solusi yang adil ini terutama dikaitkan dengan adanya keuntungan yang
didapat oleh semua pihak yang terlibat.
1) Sasaran primer Upaya promosi kesehatan yang difokuskan sesuai dengan masalah
kesehatan (individu, dan keluarga ) dengan harapan dapat merubah perilaku hidup
yang tidak sehat menjadi perilaku sehat.
2) Sasaran sekunder Individu atau kelompok yang memeiliki pengaruh atau disegani
oleh sasaran primer seperti Tokoh masyarakat (tokoh agama, tokoh adat, petugas
kesehatan, pejabat pemerintahan dan lain lain), organisasi kemasyarakatan, media
massa diharapkan dapat turut serta dalam meningkatkan kesehatan pada individu dan
keluarga, dengan cara berperan sebagai panutan dalam melaksanakan praktik hidup
bersih dan sehat, menyebarluaskan informasi dan menciptakan suasana yang kondusif
D3 Kebidanan Page 36
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
Dalam paradigma ini diungkapkan pula bahwa antara keempat faktor tadi
terjadi saling mempengaruhi. Perilaku mempengaruhi lingkungan dan lingkungan
mempengaruhi perilaku. Faktor pelayanan kesehatan, akan berperan dalam
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat bila pelayanan yang
disediakan digunakan (perilaku) oleh masyarakat. Faktor genetik yang tidak
D3 Kebidanan Page 37
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
D3 Kebidanan Page 38
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
Hal tersebut sesuai dengan tujuan dari promosi kesehatan yaitu tercapainya
derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat yang tinggi, dengan dijalankannya
perilaku yang menguntungkan kesehatan. Untuk itu upaya-upaya promosi kesehatan
adalah penciptaan kondisi yang memungkinkan masyarakat berperilaku sehat dan
membuat perilaku sehat sebagai pilihan yang mudah dijalankan.
Promosi kesehatan juga merupakan salah satu bentuk tindakan mandiri
keperawatan untuk membantu klien baik individu, kelompok maupun masyarakat
dalam mengatasi masalah kesehatannya melalui kegiatan pembelajaran yang
didalamnya perawat perperan sebagai perawat pendidik. Perubahan perilaku yang
diharapkan pada klien berupa perubahan pola pikir, sikap, dan keterampilan yang
spesifik terhadap kesehatan. Hubungan pembelajaran yang terjadi tersebut harus
bersifat dinamis dan interaktif
Promosi kesehatan pada proses keperawatan tersebut merupakan tahap
pengkajian dan intervensi keperawatan yang diarahkan pada faktor predisposisi,
faktor pemungkin dan faktor penguat masalah perilaku (materi tentang pengkajian
kebutuhan promosi kesehatan dalam keperawatan ini akan anda temukan dan baca
pada topik-1, bab-2).
Supaya lebih mudah memahami, anda bisa gabungkan teori Blum dan Green
seperti skema berikut…
Ruang lingkup dalam promosi kesehatan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu,
sehingga dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu:
Masalah Dilihat dari area masalah, ruang lingkup upaya promosi mencakup
berbagai ideologi dari kesehatan dan penyakit seperti kesehatan ibu, kesehatan
anak, penyakit infeksi dan penyakit infeksi menular, penyakit tidak menular,
D3 Kebidanan Page 39
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
kecelakaan dan bencana, kesehatan manula. Pada saat ini, model kesehatan yang
baru yaitu social model of health, mulai diterima, meninggalkan medical model.
Pada model sosial, masalah kesehatan dilihat lebih pada penyebabnya, bukan
semata-mata dengan mengobati penyakit yang merupakan akaibat dari masalah
kesehatan.
III Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt
treatment)
c. Pencegahan tertier:
V. Rehabilitasi (rehabilitation)
7. Ruang Lingkup Pelayanan Kesehatan Dasar
Deklarasi Alma Ata (1978) yang terkenal dengan visi “Sehat untuk semua
tahun 2000” menghasilkan konsep Pelayanan Kesehatan dasar (Primary Health
Care), yang meliputi: Acute primary care; Health education; Health promotion;
Disease surveilance and monitoring; Community Development.
Sigerist (1945) mengkategorikan upaya-upaya seperti di atas menjadi 4 tingkat
pelayanan dan menyebutnya sebagai fungsi kedokteran (Tones and Green, 2004:
14)
a. Peningkatan derajat kesehatan (health promotion)
b. Pencegahan penyakit (prevention of disease)
c. Perawatan/pengobatan penyakit (curation of disease)
d. Pemulihan dari sakit (rehabilitation)
WHO menggarisbawahi seperangkat kegiatan minimal yang harus
D3 Kebidanan Page 40
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
D3 Kebidanan Page 41
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
D3 Kebidanan Page 42
Hand Out
Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Komunitas
L. Membuat Konsep promise kesehatan sesuai metode dan teknik promise pada
a. Asuhan anternatal
b. Asuhan intranatal
c. Asuhan ibu postpartum
D3 Kebidanan Page 43