Anda di halaman 1dari 13

KONSEP DASAR KEBIDANAN

KOMUNITAS

Disusun Oleh :
Viki Rahmawati P27224020042
Vivin Pramatica P27224020086
Widhea Ainun Nufa P27224020087
Yayuk Devi Intan Sari P27224020044
Kebidanan komunitas adalah pelayanan
kebidanan yang menekankan pada aspek
aspek psikososial budaya yang ada di
Pengertian Kebidanan komunitas (masyakart sekitar). Maka
Komunitas seorang bidan dituntut mampu memberikan
pelayanan yang bersifat individual maupun
kelompok. Untuk itu bidan perlu dibekali
dengan strategi-strategi untuk mengatasi
tantangan/kendala seperti berikut ini.

• Sosial budaya seperti ketidakadilan gender,


pendidikan, tradisi yang merugikan
Ekonomi, seperti kemiskinan.
• Politik dan hukum, seperti ketidakadilan
sosial.
• Fasilitas, seperti tidak ada peralatan yang
cukup, pelayanan rujukan.
• Lingkungan, seperti air bersih, daerah
konflik, daerah kantong (daerah yang
terisolir), kumuh, padat, dll.
RIWAYAT KEBIDANAN KOMUNITAS DI INDONESIA
DAN NEGARA LAIN

1. Riwayat kebidanan komunitas di indonesia


Pelayanan kebidanan komunitas dikembangkan di Indonesia dimana bidan
sebagai ujung tombak pemberipelayanan kebidanan komunitas. Bidan yang
bekerja melayani keluarga dan masyarakat di wilayah tertentu
disebut bidan komunitas.
Sebenarnya sejarah pelayanan kebidanan komunitas di Indonesia
diawali dari masa penjajahan Belanda. Pada tahun 1849 seiring dengan
dibukanya pendidikan jawa di Batavia (di rmah sakit militer Belanda
sekarang RSPAD Gatot Subroto), pada tahun 1851 dibuka
pendidikan bidan bagi wanita pribumi di Batavia oleh dokter Belanda (dr. W.
Rosch). Fokus peran bidan hanya sebatas pelayanan di rumah sakit
(bersifat klinis).
SELANDIA
BARU
Selandia Baru telah mempunyai peraturan tentang cara kerja kebidanan sejak
tahun 1904, tetapi lebih dari 100 tahun yang lalu, lingkup praktik bidan telah
berubah secara berarti sebagai hasil dari meningkatnya sistem rumah sakit dan
pengobatan atau pertolongan dalam kelahiran. Karena adanya otonomi bagi
pekerja yang bergerak dalam porakteknya dengan lingkup praktek yang penuh
di awal tahun 1900, secara perlahan bidan menjadi ‘asisten’ dokter.
Bidan bekerja di masyarakat di mulai dengan bekerja di rumah sakit dalam
area tertentu, seperti klinik antenatal, ruang bersalin dan
ruang nifas, kehamilan dan persalinan menjadi terpisah menjadi khusus dan
tersendiri secara keseluruhan. Di Selandia Baru, bidan harus dapat
membangun hubungan partnership dengan wanita yang menjadi kliennya,
disamping bidan harus mempunyai kemampuan yang profesional.
BELANDA

Seiring dengan meningkatnya perhatian pemerintah


Belanda terhadap kelahiran dan kematian, pemerintah
mengambil tindakan terhadap masalah tersebut. Wanita
berhak memilih apakah ia mau melahirkan di rumah
atau di Rumah Sakit, hidup atau mati. Belanda memiliki
angka kelahiran yang sangat tinggi sedangkan
kematian prenatal relatif rendah. Satu dari
tiga persalinan lahir di rumah dan ditolong
oleh bidan dan perawat sedang yang lain di rumah
sakit, tetapi juga ditolong oleh bidan. Dalam
kenyataannya ketiga kelahiran tersebut.
KANADA

Meskipun bidan telah mempraktikkan di Kanada sejak orang


pertama tinggal di sini, dan kemudian bidan imigran
membawa bersama mereka ke negara baru, hanya baru-baru
ini bahwa legislasi kebidanan telah mulai diperkenalkan.
Untuk waktu yang lama Kanada adalah salah satu dari
sembilan negara yang tidak mengenali kebidanan, dan masih
ada beberapa yurisdiksi di Kanada di mana bidan tidak diatur.
Di Kanada, seperti di sebagian besar negara, istilah "bidan"
digunakan tanpa awalan.. Hal ini sesuai dengan WHO / Figo /
ICM International Definisi dari Bidan. (The USA menyimpang
dan diawali kata-kata seperti "perawat").
SASARAN BIDAN KOMUNITAS

Sasaran pelayanan kebidanan komunitas adalah


individu, keluarga, dan kelompok masyarakat
(komunitas). Individu yang dilayani adalah bagian dari
keluarga atau komunitas. Menurut UU No.23 Tahun
1992 yang dimaksud dengan keluarga adalah suami
istri, anak, da anggota keluarga lainnya. Kelompok di
masyarakat adalah kelompok bayi, balita, remaja, ibu
hamil, ibu nifas, dan ibu menyusui. Pelayanan ini
mencakup upaya pencegahan penyakit, pemeliharan
dan peningkatan, penyembuhan, serta pemulihan
kesehatan. Bidan memandang pasien sebagai
makhluk sosial yang memilki budaya tertentu dan
dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, politik, sosial
budaya, dan lingkungan sekitarnya.
TUJUAN KEBIDANAN KOMUNITAS

Tujuan umum kebidanan komunitas adalah meningkatakan


kemampuan masyarakat agar dapat menjalankan fungsinya secara
optimal. Tujuan khusus kebidanan komunitas adalah sebagai berikut,
• Meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat dalam pemahaman tentang pengertian sehat dan sakit.
• Meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan.
• Menciptakan dukungan bagi individu yang terkait.
• Mengendalikan lingkungan fisik dan sosial untuk menuju keadaan
sehat yang optimal.
• Mengembangkan ilmu dan melaksanakan kebidanan kesehatan
masyarakat.
Untuk mencegah dan meningkatkan kesehatan masyarakat dilakukan
melalui pelayanan asuhan langsung (direct care) terhadap individu,
keluarga, dan kelompok dalam konteks komunitas, serta perhatian
langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat dan mempertimbangkan
bagaimana masalah kesehatan masyarakat memengaruhi keluarga,
individu, dan kelompok.
E. BEKERJA DI KOMUNITAS

Bidan yang bekrja di komunitas Program kemitraan komunitas mencakup

membutuhkan suatu kemitraan yang berguna konsep pemberdayaan dan pengembangan

untuk pengambilan keputusan secara komunitas. Kemitraan adalah proses kompleks

kolaboratif dalam rangka meningkatkan sebagai upaya untuk mengarahkan para

kesehatan dan memecahkan akademisi, pemuka masyarakat, dan pemberi

masalah-masalah kesehatan ibu dan anak. pelayanan kesehatan untuk bersama-sama

Kemitraan dibentuk dengan klien, keluarga, mencapai perubahan. Unsur yang penting

dan masyarakat. Keterlibatan komponen dalam menjalin jaringan di komunitass adalah

tersebut sangat penting demi keberhasilan sensitivitas terhhadap aspek kultural, yang

upaya-upaya kesehatan yang dilakukan berarti bahwa pelayanan yang diberikan harus

kebidanan. sesuai dengan presepsi masyarakat.


Pelayanan kebidanan komunitas dilakukan di
Sebagai bidan yang bekerja di komunitas
luar rumah sakit dan merupakan bagian atau
maka bidan harus memahami perannya di
kelanjutan dari pelayanan kebidanan yang di komunitas, yaitu :
berikan rumah sakit. Misalnya : ibu yang 1. Sebagai Pendidik
melahirkan di rumah sakit dan setelah 3 hari 2. Sebagai Pelaksana (Provider)
kembali ke rumah. Pelayanan di rumah oleh 3. Sebagai Pengelola

bidan merupakan kegiatan kebidanan komunitas. 4. Sebagai Peneliti

Pelayanan kesehatan ibu dan anak di


Puskesmas, kunjungan rumah dan melayani
kesehatan ibu dan anak di lingkungan keluarga
merupakan kegiatan kebidanan komunitas.
F. Jaringan kerja kebidanan
komunitas
Beberapa jaringan kerja bidan di komunitas yaitu puskesmas/ puskesmas pembantu, polindes,
posyandu, BPS, rumah pasien, dasa wisma, PKK.

1. Di puskesmas bidan sebagai anggota tim bidan


diharapkan dapat mengenali kegiatan yang akan
dilakukan, mengenali dan menguasai fungsi dan tugas
masing-masing. Selalu berkomunikasi dengan pimpinan
dan anggota lainnya, memberi dan menerima saran
serta turut bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan
tim dan hasilnya.

2. Di polindes, posyandu, BPS, dan rumah


pasien, bidan merupakan pimpinan
tim/leader dimana bidan diharapkan mampu
berperan sebagai pengelola sekaligus
pelaksana kegiatan kebidanan di komunitas.
Dalam pelayanan komunitas diperlukan
pendekatan terhadap pemuka atau pejabat
Dalam jaringan kerja bidan di komunitas
masyarakat untuk mendapat dukungan, sehingga
diperlukan kerjasama lintas program dan lintas
dapat menentukan kebijakan nasional atau
sektor. Kerjasama lintas program merupakan
regional. Pendekatan terhadap pelaksana dari
bentuk kerjasama yang dilaksanakan di dalam
sektor diberbagai tingkat administrasi sampai
satu instansi terkait, misalnya imunisasi,
dengan tingkat desa dengan tujuan yang akan
pemberian tablet Fe, vitamin A, PMT, dll.
dicapai adalah adanya kesepahaman, memberi
Sedangkan kerjasama lintas sektor merupakan
dukungan dan merumuskan kebijakan. Dan
kerjasama yang melibatkan institusi/departemen
pendekatan yang lebih menekankan pada proses
lain, misalnya Bulan Imunisasi Anak Sekolah
dilaksanakan masyarakat sebagai pengambil
(BIAS), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), DLL.
prakarsa kemudian dikembangkan sendiri sesuai
kemampuan, misalnya kader dan dukun
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai