Anda di halaman 1dari 48

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH DALAM PERSPEKTIF

KEUANGAN KELUARGA PADA PT. SAKINAH INOVASI


FINANSIAL TEKNOLOGI

DISUSUN OLEH

MILA RIZKIA RAHMAWATI

NIM S.1610.5003

PROGRAM STUDI MANAJEMEN KEUANGAN MIKRO


SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM TAZKIA

BOGOR

2019 M. /1441 H
MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH DALAM PERSPEKTIF KEUANGAN
KELUARGA PADA PT. SAKINAH INOVASI FINANSIAL TEKNOLOGI

TUGAS AKHIR
Disusun untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya
pada Program Studi Manajemen Keuangan Mikro Syariah
Institut Agama Islam Tazkia Bogor

MILA RIZKIA RAHMAWATI


NIM. S. 1610.5003

PROGRAM STUDI MANAJEMEN KEUANGAN MIKRO SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM TAZKIA
BOGOR
2019 M/1441 H
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Dengan ini saya menyatakann tugas akhhir dengan judul “MANAJEMEN
KEUANGAN SYARIAH DALAM PERSPEKTIF KEUANGAN KELUARGA
PADA PT. SAKINAH INOVASI FINANSIAL TEKNOLOGI” beserta seluruh
isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan
penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap
menanggung sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan
adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim
dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bogor, 28 Agustus 2019

Yang membuat pernyataan,

Mila Rizkia Rahmawati

NIM . S.16105003

i
LEMBAR PENGESAHAN
Tugas Akhir yang berjudul “Manajemen Keuangan Syariah dalam
Perspektif Keuangan Keluarga pada PT. Sakinah Inovasi Finansial
Teknologi” yang disusun oleh:
Nama : Mila Rizkia Rahmawati
NIM : 16105003
Telah diujikan pada tanggal 23 September 2019 dan disahkan sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) pada Program Studi Diploma
III Manajemen Keuangan Mikro Syariah.

Dewan Penguji

Rusdiana Priatna, MAg


Ketua

Yaser Taufik Syamlan, M.E., CIFP. Erus Effendi, S.Sos,. M.P

Anggota Anggota

Diketahui:

Ketua STEI Tazkia Ketua Program Studi


Diploma 3

Dr. Murniati Mukhlisin, M.Acc, QWP Yaser Taufik Syamlan, M.E.,


CIFP

ii
LEMBAR PERSETUJUAN
TUGAS AKHIR

MANAJEMEN KEUNGAN SYARIAH DALAM PERSPEKTIF


KEUANGAN KELUARGA PADA PT. SAKINAH INOVASI FINANSAL
TEKNOLOGI

Disusun oleh :

Mila Rizkia Rahmawati

NIM : S.16105003

Program Studi Manajemen Keuangan Mikro Syariah

Disetujui :

Dosen pembimbing

Yaser Taufik Syamlan, M.E., CIFP.

iii
ABSTRAK

Nama : Mila Rizkia Rahmawati

NIM : S.16105003

Judul : Manajemen Keuangan Syariah dalam Perspektif Keuangan


Keluarga pada PT. Sakinah Inovasi Finansial Teknologi

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Prinsip – prinsip


mengelola keuangan syariah dalam ruang lingkup keuangan keluarga. Metode
yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian
yaitu Pak Randuk sebagai orang yang telah menerapkan keuangan syariah dalam
keluarganya. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu library
research pada buku Sakinah Finance, dan wawancara. Hasil penelitian
menunjukan bahwa Pak Randuk telah mengerti bagaiman mengelola keuangan
keluarga yang syariah, akan tetapi masih ada beberapa prinsip sakinah finance
yang belum diterapkan oleh Pak Randuk seperti dana emergensi. Hal tersebut
akan menghambat pengeluaran jika terjadi sesuatu yang tidak terduga dan
pengeluaran sehai-hari akan terpakai untuk hal tidak terduga tersebut, sehingga
tabungan yang dimiliki Pak Randuk akan terpakai untuk pengeluaran sehari-
hari.

Kata kunci : Sakinah Finance, Mengelola Pendapatan, Mengelola Kebutuhan,


Mengelola Impian

iv
ABSTRACT

Name : Mila Rizkia Rahmawati

NIM : S.16105003

Title : Islamic Financial Management In The Perspective Of Family Finance


at PT. Sakinah Financial Innovation Technology

The research is purposed to describe the principle of managing Islamic finance


within the scope of family finance. The research use qualitative descriptive
method to analyse the subject of the research Mr. Randuk as a person who has
implemented Islamic finance in his family. The instruments which is used to
collect data are library research in Saki nah Finance and interview. The result
shows that Mr. Randuk understands how to manage sharia family finances, but
there some sakinah finance principles that still has not been applied yet by Mr.
Randuk such as Emergency Fund. This thing will cause the expense obstruction
since the unpredictable event can be happened anytime, thus, Mr. Randuk’s
savings will be used fot the daily expenses.

Keywords : Sakinah Finance, Managing Income, Managing Needs, Managing


Dream.

vii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai Sivitas Akademik Institut Agama Islam Tazkia, saya yang


bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Mila Rizkia Rahmawati


NIM : S. 1610.5003
Program Studi : Diploma III Manajemen Keuangan Mikro
Syariah
Jenis Karya : Tugas Akhir
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan
kepada Institut Agama Islam Tazkia Hak Bebas Royalti Non Exlusif
(Non Exlusive Royalty-Free Right) atas karya Ilmiah saya yang
berjudul:
“MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH DALAM PERSPEKTIF KEUANGAN KELUARGA
PADA PT. SAKINAH INOVASI FINANSIAL TEKNOLOGI”
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan hak bebas
Royalti Nonekslusif ini Institut Tazkia berhak menyimpan,
mengalih media atau formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan
data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis atau pencipta
dan sebagai pemilik hak cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Bogor
Pada Tanggal : 2019

Yang Menyatakan

vi
Mila Rizkia Rahmawati
S.1610.5003

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-INDONESIA


Arab Latin Arab Latin Arab Latin
‫ا‬ A ‫س‬ S ‫ل‬ L
‫ب‬ B ‫ش‬ Sy ‫م‬ M
‫ت‬ T ‫ص‬ Sh ‫ن‬ N
‫ث‬ Ts ‫ض‬ Dh ‫و‬ W
‫ج‬ J ‫ط‬ Th ‫ه‬ H
‫ح‬ H ‫ظ‬ Zh ‫ء‬ ’
‫خ‬ Kh ‫ع‬ ’ ‫ي‬ Y
‫د‬ D ‫غ‬ Gh
‫ذ‬ Dz ‫ف‬ F
‫ر‬ R ‫ق‬ Q
‫ز‬ Z ‫ك‬ K
Catatan:
1. Konsonan ber syaddah ditulis rangkap, seperti kata : ”
‫” َربَّنَا‬, ditulis = Rabbanâ
2. Vokal panjang (madd) fathah (baris di atas), kasrah (baris
di bawah) dan dhammah (baris di depan), ditulis â, î, û,
misalnya kata :
‫سا ِك ْين‬
َ ‫ال َم‬ditulis : al-masâkîn
‫ال ُم ْفلِ ُح ْون‬ditulis : al-muflihûn
3. Diftong ditulis : ْ‫ = أَو‬aw, ْ‫ = أُو‬û, ْ‫ = أَي‬ay, ْ‫ = إي‬î
4. Kata sandang alif dan lam (‫)ال‬, baik diikuti oleh Qamariyah
maupun huruf Syamsiyah,ditulis “al” di awalnya, misalnya :
َ ّ‫الن‬ditulis : al-nisâ
‫ساء‬
‫ال ُمؤ ِمن‬ditulis : al-mu’min
5. Ta’ al marbuthah bila terletak di akhir kalimat ditulis :
h, seperti ‫البقرة‬ditulis : al-Baqarah. Bila terletak di tengah
kalimat, ditulis “t”, misalnya : ‫ زكاة المال‬ditulis : zakât
al-mâl.
6. Penulisan kalimat arab di dalam kalimat Indonesia ditulis
menurut tulisannya, : َ‫و ُه َو َخ ْي ُر ال َّرا ِزقِيْن‬,
َ ditulis : wa huwa
khair al-râziqîn

vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabillalamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan
ilmu, kesempatan, kesehatan, kenikmatan saat berada di bangku kuliah selama 6
semester ini dengan usaha dan doa dari orang terkasih hingga akhirnya tugas
akhir ii dapat selesai pada waktunya dengan baik. Oleh karena itu dengan bangga,
saya haturkan syukur dan terimakasih kepada :

1. Kedua orang tuaku Mamah dan Papah, yang selalu mendoakan di setiap
sujudnya serta memberikan dukungan baik secara moriil, materi, nasihat
dan motivasi yang diberikan kepada saya selama ini. Rasanya ucapan
terima kasih pun tidak akan cukup untuk mewakili seluruh kasih sayang
yang kalian curahkan kepada saya. Melewati keyakinan dari orangtua saya
dan berkat kerja keras dalam memberikan dukungan kepada saya selama
ini akhirnya tugas akhir ini dapat terselesaikan.
2. Kedua saudara saya, Kakak Thian Septian Hendrawan yang selalu saya
repotkan dan selalu memberikan semangat serta ikut mendoakan yang
terbaik untuk saya dan adik ku Farhan Januar Saputra tersayang yang
selalu mendukung dan memberikan semangat kepada saya.
3. Dosen Pembimbing Yaser Taufik Syamlan, M.E., CIFP yang telah
merelakan waktunya demi membimbing dan membantu saya dalam
mengerjakan tugas akhir ini.
4. Direktur Sakinah Finance Dr. Luqyan Tamanni, M.EC, RFP-I, PHD dan
Dr. Murniati Mukhlisin M.ACC yang telah mengizinkan saya untuk
melakukan magang dan penelitian terhadap sakinah finance untuk
dijadikan tugas akhir saya.
5. Kepada saudara-saudara saya yang lainnya, Wa Titi, Teh Itta, Dwi Wulan,
yang telah memberikan dukungan, semangat dan menemani saya untuk
dapat mengerjakan tugas akhir ini.
6. Kepada sahabat saya yang selalu menemani baik susah maupun senang
yaitu Eliza Septiyanti, Siti Ummi, Indah Wulantari dan Refti Wulan yang
selalu mendengarkan keluhan saya saat mengerjakan tugas akhir ini, dan
juga selalu memberikan semaangat tiada henti agar saya bangkit kembali
mengerjakan tugas akhir ini.

x
7. Sahabat saya semasa SMP, Adelia, Ghina, Khoeriah, Uning, Rista,
Nisrina, Indah dan Hilda yang selalu mendoakan dan memberikan
dukungan kepada saya.
8. Sahabat saya semasa SMA sekaligus teman sebangku saya dulu yaitu
Rima Melati yang telah mendooakan dan memberikan dukungan agar saya
dapat menyelesaikan tugas akhir dengan tepat waktu.
9. Teman seperjuangan semasa kuliah, terimakasih kalian atas dukungan dan
semangat untuk berjuang bersama dalam mengerjakan tugas akhir ini.
10. Kepada karyawan Sakinah Finance dan Tamanni Shop terimakasih telah
memberikan doa dan dukungan untuk saya dapat menyelesaikan tugas
akhir ini.
11. Kepada Almamater TAZKIA yang selalu menjadi kebanggaan saya.

Teruntuk semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan tugas


akhir ini yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, semoga Allah SWT
senantiasa memberikan keberkahan dan kemudahan dari setiap urusan
yang dihadapi dan semoga hasil dari tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi
semua, khususnya untuk pribadi penulis.

Selanjutnya, penulis menyadari akan kekurangan dan ketidak


sempurnaan Tugas Akhir ini, maka demikian saya mohon untuk
diberikan saran masukan atau kritik membangun untuk
membangun menyempurnakan Tugas Akhir ini, dengan senang hati
penulis menerimanya,
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih sebanyak -
banyaknya kepada pembaca.

Bogor, 2019

Mila Rizkia Rahmawati

x
DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR.............................................................iii


LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................iv
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................................5
ABSTRAK........................................................................................................................6
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS.......................................................................................8
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-INDONESIA..................................................9
KATA PENGANTAR....................................................................................................10
DAFTAR ISI..................................................................................................................12
DAFTAR TABEL............................................................................................................14
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................16
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................16
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................18
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian...............................................................................18
1.4 Sistematika Penulisan.............................................................................................19
BAB II LANDASAN TEORI.........................................................................................20
2.1 Prinsip Sakinah Finansial......................................................................................20
2.2. Pengelolaan dan Perencanaan...............................................................................22
2.2.1. Pengelolaan Keuangan...................................................................................22
2.2.2 Proses Perencanaan Keuangan........................................................................23
2.3 Pendapatan Keluarga.....................................................................................26
2.4 Kebutuhan Keluarga...............................................................................................28
2.4.1 Alokasi Pengeluaran........................................................................................28
2.5 Mengelola Impian Keluarga...................................................................................29
2.5.1 Menyusun Skala Prioritas......................................................................29
2.5.2 Mewujudkan Mimpi........................................................................................30
2.5.3 Merencanakan Haji atau Umrah...............................................................31
2.5.4 Merencanakan Liburan.............................................................................31

x
2.5.5 Qana’ah dan Berhemat..........................................................................31
2.6 Mengelola Surplus dan Defisit.........................................................................32
2.6.1 Mengelola Surplus...........................................................................................32
2.6.2 Mengurangi Defisit.................................................................................33
BAB III METODE PENELITIAN................................................................................35
3.1 Rancangan Penelitian.............................................................................................35
3.2 Jenis Penelitian.......................................................................................................35
3.3 Objek Penelitian.....................................................................................................35
3.4 Sumber Data...........................................................................................................36
3.5 Teknik Pengumpulan Data.....................................................................................36
3.6 Teknik Analisis Data..............................................................................................37
3.6.1 Reduksi Data...........................................................................................37
3.6.2 Kategorisasi.............................................................................................37
3.6.3 Display Data....................................................................................................37
3.6.4 Pengambilan Kesimpulan................................................................................37
BAB IV............................................................................................................................39
HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................................39
4.1 Profil Perusahaan...................................................................................................39
4.2 Profil Klien.............................................................................................................40
4.3 Balance Sheet.........................................................................................................40
4.4 Cash Flow..............................................................................................................41
4.5 Tujuan Keuangan...................................................................................................42
BAB V.............................................................................................................................44
KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................................44
5.1 Kesimpulan............................................................................................................44
5.2 Saran......................................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................45
LAMPIRAN.............................................................................................................47

x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Langkah Menuju Sakinah Finance........................29
Tabel 2. 2 Skala Prioritas .....................................37
Tabel 2. 3 Contoh Perencanaan dan Pencapaian ...................37
Tabel 4.1 Balance Sheet Keluarga ...............................37
Tabel 4.2 Cash Flow ............................................37
Tabel 4.3 Perencanaan dan Pencapaian Tujuan.....................37

xi
x
xi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen merupakan hal yang penting yang dapat mempengaruhi
hampir seluruh aspek kehidupan. Selain itu dengan manajemen manusia mampu
mengenali kemampuan nya baik itu kelebihan maupun kekurangannya sendiri.
Manajemen juga berfungsi mengurangi hambatan-hambatan dalam mencapai
suatu tujuan. Manajemen keuangan syari’ah mengalami perkembangan yang
pesat di Indonesia dalam beberapa tahun ini, karena hal ini bisa menunjukan
bahwa masyarakat membutuhkan sistem ekonomi termasuk sistem keuangan yang
lebih terpercaya dan berdasarkan prinsip-prinsip syari’ah.
Manajemen keuangan syari’ah sangat berpengaruh bagi masyarakat karena
dengan produk-produk syari’ah masyarakat merasa lebih aman dan nyaman
karena manajemen keuangan syari’ah lebih menyentuh pada sektor riil. Terutama
dalam ruang lingkup keluarga, masih banyak sekali keluarga muslim yang
mengeluh, karena selalu merasa kurang atas pendapatannya, utang tetap saja
besar, dan tidak bisa menyisihkan sedikit pun untuk tabungan atau liburan
keluarga.
Perencanaan keuangan bagi keluarga modern atau kalangan professional
merupakan suatu keharusan. Gaya hidup yang semakin konsumtif dan banyaknya
pilihan penggunaan uang makin membutuhkan tekad yang kuat untuk mengelola
keuangan dan pendapatan. Sudah dianggap lumrah ketika kita menemukan banyak
keluarga muda hanya hidup dari gaji ke gaji, bahkan lebih menyedihkan lagi yang
hidup dari pinjaman kartu kredit. Dompet kita adalah representasi dari kondisi
keuangan kita dan keluarga kita, terutama bagi kalangan professional dan urban.
Berdasarkan data dari Dirjen Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung
pada periode 2014-2016 perceraian di Indonesia trennya memang meningkat. Dari
344.237 perceraian pada 2014, naik menjadi 365.633 perceraian di 2016. Rata-
rata angka perceraian naik 3 persen per tahunnya. Muhammadiyah menuturkan,
tingginya angka perceraian tersebut didasari oleh berbagai latar belakang.
Berdasarkan penelitian, meningkatnya permasalahan perkawinan dan keluarga
salah satunya disebabkan karena ketidakmampuan suami-istri dalam mengelola
kebutuhan keluarga maupun membangun hubungan satu sama lain. Karena itu,
untuk mengatasi peningkatan angka perceraian itu, Kemenag telah meluncurkan
program bimbingan pra nikah, yang pelaksanaannya baru dilakukan September
2017 lalu. Masyarakat disarankan untuk mengikuti program ini agar menjadi
keluarga sakinah.
Dompet dalam pengertian yang lebih luas adalah kondisi pendapatan dan
pengeluaran kita secara keseluruhan yang bias menjadi barometer sakinah
tidaknya keuangan kita. Pendapatan yang diperoleh secara halal merupakan ciri
utama dan langkah awal menuju ketenteraman lahir batin dalam ranah keuangan.
Jika lembaran rupiah dan saldo dalam tabungan kita sudah berasal dari sumber
yang halal, bias dipastikan bahwa separuh perjalanan menuju sakinah keuangan
sudah ditempuh. Selanjutnya, profil keuangan kita akan menentukan mulusnya
sisa langkah dalam perjalanan menuju sakinah keuangan.
Rasulullah shallallahu alaihi wa salam Bersabda,“Janganlah kamu
merasa bahwa rezekimu datangnya terlambat. Karena sesungguhnya tidaklah
seorang hamba akan meninggal, hingga telah dating kepadanya rezeki terakhir
(yang telah ditentukan) untuknya. Maka, tempuhlah jalan yang baik dalam
mencari rezeki, yaitu dengan mengambil yang halal dan meninggalkan yang
haram.”
Dalam kondisi ini, merencanakan pengeluaran keluarga sangat penting,
selain untuk memastikan semua kebutuhan pokok atau kewajiban terpenuhi,
perencanaan juga diperlukan untuk membatasi pengeluara yang kurang penting
dalam kedisiplinan, financial planning merupakan alat penting utnuk
mewujudkan berbagai impian keluarga.
Masih banyak segelintir orang yang masih belum paham bagaimana cara
mengelola keuangan dengan benar, Sakinah Finance inilah yang akan menjadi
wadah ilmu bagi keluarga keluarga dalam hal manajemen keluarga (tadbir al
manzil), khususnya keuangan dan investasi. Meskipun sudah banyak blog atau
website tentang ini, namun belum ada yang mengupas keuangan keluarga dari
perspektif yang kumplit; investasi, tabungan, prioritas belanja, budgeting,

2
perencanaan keluarga dan tips-tips sederhana yang bias berdampak besar bagi
semakin barokahnya keuangan keluarga.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana yang telah diuraikan
diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana implementasi Prinsip Sakinah Finance pada Pengelolaan &


Perencanaan Klien dalam Balance Sheet?
2. Bagaimana implementasi Prinsip Sakinah Finance pada Pengelolaan &
Perencanaan Klien dalam Cash Flow?
3. Bagaimana implementasi Prinsip Sakinah Finance dalam Tujuan
Keuangan di masa depan?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

a) Untuk mengetahui bagaimana klien mengimplementasikan Prinsip


Sakinah Finance pada Pengelolaan & Perencanaan dalam Bentuk
Balance Sheet.
b) Untuk mengetahui bagaimana klien mengimplementasikan Prinsip
Sakinah Finance pada Pengelolaan & Perencanaan dalam Bentuk Cash
Flow.
c) Untuk mengetahui bagaimana klien mengimplementasikan Prinsip
Sakinah Finance pada Tujuan Keuangan di Masa Depan.
2. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber pengetahuan


dan acuan bagi semua pihak yang ingin mendalami cara memanajemen
keuangan keluarga dengan baik dan tentu juga halal, baik dalam sisi
teoritis maupun sisi praktis.
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini terdiri dari 5 bab, terdiri dari :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang penelitian ini dibuat,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
metodologi penelitian serta yang terakhir adalah tentang
sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini menjelaskan tentang landasan teori, yang memuat


tentang deskripsi teori yang berisikan tentang Prinsip – Prinsip
Sakinah Finance dalam Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan,
Pendapatan Keuangan, Kebutuhan Keuangan, Mengelola Impian,
Surplus dan Defisit, dan terakhir Dana yang tidak terduga.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai cara dan langkah-langkah yang


dilakukan peneliti dalam melakukan penelitian mencakup jenis
penelitian yang dipilih, sumber dan jenis data, pengumpulan data,
serta teknik analisis data.

BAB IV : HASIL DAN PENELITIAN

Bab ini menjelaskan bagaimana hasil dari penelitian dan dibahas


ulang dengan pembahasan penulis. Dalam bab ini mencakup
Tabel Balance Sheet, Tabel Cash Flow, Tabel Tujuan Keuangan
di Masa Depan.

BAB V : KESIMPULAN

Bab terakhir berisi kesimpulan dari teori yang didapat, dan


kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Prinsip Sakinah Finansial


Sakinah bisa diartikan sebagai sebuah kondisi ketenangan yang menjadi
ciri utama dari sebuah kehidupan keluarga. Meskipun ketenangan adalah states of
mind, tetap perlu dijaga dan diupayakan. Sama seperti iman-islam seseorang yang
naik turun, tetapi state of mind tetap ada dengan memenuhi kriteria minimal untuk
tetap bisa disebut ‘beriman’ atau ‘muslim’.

Begitu juga dengan sakinah finansial. Masing-masing keluarga mungkin


memiliki kriteria dan tingkatan yang berbeda dala mmemutuskan kapan mereka
bisa dengan puas mengatakan, “Saya sudah sakinah secara keuangan”.

Dalam konteks perencanaan keuangan konvensional, kondisi ini mungkin


disebut sebagai financial freedom atau financial independence. Namun, financial
freedom lebih identik degan kebebasan dari bekerja (keras) dengan pendapatan
pasif yang besar. Misalnya, Robert Kiyosaki mengatakan bahwa financial
freedom/independence itu diperoleh ketika seseorang sudah bisa men-support
berbagai keperluan dirinya hanya dari passive income, seperti hasil investasi
properti / real estate atau bisnis. Sementara itu, menurut Suze Orman, financial
freedom berarti hilangnya kecemasan akan uang untuk selama-lamanya.

Sementara dalam islam, sebagaimana dikutip dari perkataan sahabat Ali


bin Abi Thalib,”Kebebasan finansial adalah suatu keadaan dimana seseorang
telah berhasil menempatkan harta di tagannya, namu tidak di hatinya.” Dengan
lain perkataan, financial freedom diperoleh ketika sudah muncul sifat qana’ah
dalam hati seseorang, atau terbebas dari kekhawatiran akan hartanya.

Dalam hal ini paling tidak dapat dijelaskan dalam tiga dimensi :

1. Sesuatu yang pokok (dharuriyyat)

2. Kebutuhan yang bersifat sekunder (hajiyyat)

19
3. Semua yang bersifat pelengkap kehidupan/barang mewah (tahsiniyyat)

Dalam melaksanakan maksud/niat/prinsip ini, dimensi kebutuhan atau


skala prioritas merupakan komponen utama. Misalnya dalam hal mencari harta,
seseorang bisa dikatakan mengutamakan yang pokok (dharuriyyat) ketika
berusaha sekuat tenaga dan sengaja melakukan hal-hal yang memastikan
terwujudnya perlindungan terhadap agama, jiwa, keturunan, akal (ilmu), dan
harta. Oleh karena itu, dalam konteks konsumsi atau belanja dalam islam, sesuatu
dikatakan sebagai kebutuhan pokok atau kebutuhan primer apabila dia mampu
melindungi agama, jiwa, keturunan, akal, dan harta konsumen tersebut.

Sakinah finansial akan mudah dicapai ketika posisi pengeluaran adalah


sama atau lebih kecil daripada pendapatan, bisa juga diartikan posisi keuangan
berimbang atau surplus. Dalam hal ini, kita bisa menggunakan prinsip surplus
atau defisit untuk menggambarkan posisi keuangan yang akan membawa kita
pada sakinah.

Adapun kondisi keuangan yang harus dihindari adalah defisit atau minus.
Ada dua kondisi utama ketika minus/defisit mungkin terjadi. Pertama, pendapatan
yang masih sedikit, sementara kebutuhan dasar (dharuriyyat) belum bisa
terpenuhi, bisa jadi masuk dalam kategori dhuafa. Kedua, pengeluaran yang tidak
bisa kita kendalikan, terutama belanja yang berlebihan untuk hajiyyat/tahsiniyyat,
sementara dharuriyyat telah terpenuhi. Untuk kondisi pertama, defisit harus
ditutupi ole hprogram pemerintah dan masyarakat, baik melalui pajak maupun
kontribusi zakat-infak. Sedangkan, kondisi kedua, secara alamiah sering terjadi
karena gaya hidup yang berlebihan dan sering kali defisit harus ditutup dengan
utang.

Ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan dalam menjaga


supaya keuangan keluarga selalu berkah dan terwujud sakinah finansial, yaitu
melakukan beberapa langkah introspektif dan korektif.

Tabel 2.1 Langkah Menuju Sakinah Finansial

No Komponen Fokus dan Perencanaan

18
. Pengelolaan
1. Pendapatan  Niat yang benar karena Allah.
(Managing Income)  Focus pada sumber yang halal.
 Memulai pekerjaan di waktu pagi
 Menyambung silaturahmi.
2. Pengeluaran  Prioritas
(Managing Needs)  Halal dan thayyib.
 Kontribusi zakat, infak, shadaqah, waqaf,
dan persiapan waris.
 Qana’ah.
3. Impian & Keinginan  Budgeting.
(Managing Dreams)  Muhasabah dan Tobat.
4. Mengelola surplus & Banyak bersyukur
deficit
5. Managing Contigency Investasi, budgeting, asuransi & dana pensiun,
serta dana pendidikan.

2.2. Pengelolaan dan Perencanaan

2.2.1. Pengelolaan Keuangan


Pengelolaan keuangan bagi keluarga modern atau kalangan professional
merupakan suatu keharusan. Dengan Mengacu pada prinsip – prinsip dasar
tentang skala prioritas dharuriyyat, hajiyyat, dan tahsiniyyat. Format pengelolaan
keuangan keluarga sakinah sebagai berikut:

1. Managing Income

Pengelolaan pendapatan merupakan bagian terpenting dalam


perencanaan keuangan karena tanpa pendapataan dari sumber yang bersih,
perencanaan keuangan sebagus apa pun akan menjadi sia – sia.

2. Managing Needs

Definisi sederhana dari kebutuhan adalah apa saja yang tanpa


barang tersebut kita akan menderita, secara umum kita sebut kebutuhan

19
yang sangat mendasar/primer, seperti makanan, pakaian, dan tempat
tinggal.

Dalam konteks maqashid syariah, managing needs berarti


mengatur konsumsi kita terhadap semua keperluan yang bersifat
dharuriyyat dan sebagian kecil hajiyyat dalam menjaga atau memelihara
aspek-aspek agama, jiwa, harta, keturunan, dan intelek.

3. Managing Dreams / Wants

Keinginan atau dreams merupakan hal – hal yang kita inginkan


untuk melengkapi kehidupan kita bisa karena memberi kenyamanan atau
memperindah lingkungan sekitar. Secara sederhana, wants adalah semua
kebutuhan yang mempunyai dimensi secondary/sebagian besar dari
hajiyyat atau tahsiniyyat.

4. Managing Surplus/Deficit

Surplus merupakan kondisi dimana pendapatan lebih besar dari


pengeluaran, atau bisa juga disebut sebagai keuntungan. Sedangkan defisit
merupakan kondisi dimana pengeluaran lebih besar daripada pendaptan,
maka defisit ini yang harus dihindari dalam mengelola keuangan.

5. Managing Contingency

Untuk mengelola keuangan dengan baik, harus mempersiapkan


segala kemungkinan – kemungkinan yang terjadi saat dalam situasi
darurat, dana emergensi dan perlindungan asuransi merupakan dua hal
yang dianjurkan.

2.2.2 Proses Perencanaan Keuangan


Perencanaan keuangan merupakan bagian dari pengelolaan/manajemen
keuangan keluarga, terutama karena dalam keluarga ada beberapa tujuan dan
kewajiban keuangan yang harus direncanakan dengan baik untuk meraih atau
memenuhinya.

18
Secara umum, perencanaan keuangan bisa meng-cover banyak hal, seperti
rencana pensiu, pendidikan, naik haji, liburan, membeli rumah, dan warisan.

Berikut ini tahapan-tahapan proses perencanaan keuangan :

1. Penetapan Tujuan
Setiap tahun memulai proses evaluasi tujuan jangka panjang/menengah
(5-10 tahun) dan menyusun kembali impian setahun kedepan. Setiap
tahun financial goals dibatasi hanya lima dan sedapat mungkin sejalan
dengan rencana jangka panjang.
2. Budgeting
Budget adalah instrument penting untuk menyusun secara terperinci
bagaimana kita akan mengalokasikan berbagai sumber daya keuangan
untuk mencapai berbagai tujuan keuangan atau memenuhi kewajibn
keuangan yang kita tanggung. Budget juga berguna untuk mengetahui
batas kemampuan keuangan kita, dibandingkan dengan daftar
kewajiban dan keinginan yang sering tak terbatas. Dengan adanya
anggaran pendapatan dan belanja yag konservatif, kita bias lebih
mengatur arah dan kondisi keuangan kita untuk setahun kedepan.
3. Rencana Keuangan
Dalam rencana keuangan, yang harus diperhatikan adalah makin
lengkap informasi yang kita miliki, terutama berkaitan dengan nilai
nominal semua komponen perencanaan keuangan, akan makin akurat
rencana yang kita susun. Kemudian perencanaan keuangan yang
dipilih akan memberikan saran supaya dapat mewujudkan impian
dengan memberikan indikasi jumlah tabungan yang harus disisihkan
dan investasi yang dianjurkan. Informasi yang kita berikan biasanya
menyentuh banyak aspek sehingga bukan hanya satu tujuan/impian,
lazimnya laporan rencana keuangan yang disajikan juga komprehensif
dan mencakupi semua tujuan keuangan, indikasi jenis proteksi yang
dibutuhkan, kewajiban pajak, schedule pelunasan utang, penerimaan
bulanan semasa pensiun, dan seterusnya.

19
4. Otomatisasi Pengeluaran
Untuk memudahkan dalam pengaturan keuangan, fasilitas standing
instruction dari bank-bank bias digunakan untuk membayar kwajiban-
kewajiban yang tetap setiap bulannya, seperti tabungan pendidikan
atau dana emergensi.
5. Membuat Catatan dari Semua Pengeluaran Harian
Yang diperlukan dalam langkah ini yaitu pengeluaran secara umum
per kategori. Misalnya, sayur-mayur (groceries), toiletries, transportasi
(tiket, parker tol), bensin, dan seterusnya. Perlu juga dievaluasi dan
dicocokkan dengan budget bulanan/tahunan setiap harinya.
6. Membuat Laporan Keuangan dan Neraca Keluarga
Laporan keuangan merupakan basis bagi perhitungan kewajiban zakat
dan pajak kita. Dengan adanya laporan keuangan ini, bisa mengetahui
posisi asset dan kewajiban kita untuk tahun berjalan. Di samping
tujuan keuangan jangka menengah/panjang kita.

7. Audit dan Muhasabah Keuangan


Audit dibuat untuk mengetahui kinerja keuangan dan mendeteksi
potensi penyimpangan dalam mewujudkan berbagai impian keluarga.
Audit keuangan bias dilakukan setahun sekali atau menurut kebutuhan
keluarga masing-masing. Arus lalu lintas keuangan keluarga selama
satu tahun penuh perlu diperiksa satu per satu, antara lain sebagai
berikut.
1. Apakah ada transaksi uang masuk dan uang keluar yang
bersentuhan dengan riba, gharar, masyir, haram, zalim dan dharar?
2. Apakah sudah dipastikan materi apa pun yang diterima dan dibeli
adalah hanya yang halal dan baik baik saja?
3. Apakah ada transaksi yang diam-diam dilakukan oleh suami/istri,
anak/orang tua yang berkaitan dengan utang piutang?
4. Apakah ada pengeluaran yang mubadzir yang dikeluarkan oleh
keluarga disadari atau tanpa disadari?

18
5. Apakah ada utang, zakat, dan kewajiban yang belum dibayarkan
dengan selayaknya?
6. Apakah ada piutang dan hak lain yang belum diterima dengan
selayaknya?
7. Apakah ada impian-impian keluarga yang harus dicapai lebih cepat
atau diundur waktunya? Dan lain sebagainya.
Beberapa ayat Al-Qur’an menekankan pentingnya fungsi audit
yang menganjurkan kita untuk selalu jujur dan transparan karena
sebenarnya tidak ada yang tersembunyi di mata Allah SWT. “Jika
kamu nyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu
sembunyikan, niscaya Allah memperhitungkannya (tentang
perbuatan itu) bagimu… (QS Al-Baqarah [2]:284)
2.3 Pendapatan Keluarga

Ada beberapa prinsip dalam mencari pendapatan. Yang paling utama adalah
adanya niat yang lurus sebagai wujud ibadah dan prinsip halalan-thayyiban
sebagai pijakan dalam mencari rezeki.

a. Prinsip Halal dalam Mencari Rezeki


Secara umum, kita dihadapkan pada tiga pilihan pendapatan, yaitu
halal, haram, dan samar-samar (syubhat). Halal adalah sesuatu yang
dianjurkan dan dibolehkan, haram adalah segala sesuatu yang dilarang
dan mempunyai konsekuensi dosa,sementara syubhat adalah segala
sesuatu yang tidak jelas antara halal dan haramnya.
Dalam kaidah ushul fiqh disebutkan bahwa dasar hukum segala
sesuatu dalam hal muamalah (hubungan sesame manusia, termasuk
tijarah atau ma’isyah) adalah ‘boleh’ atau mubah, kecuali yang
diharamkan. Jadi, sepanjan sesuatu itu tidak ada larangan atau
ketentuan haramnya, diperbolehkan.
b. Pekerjaan yang Halal
Pekerjaan makin banyak bermunculan dan bisa dijadikan karier,
seperti direct selling atau internet marketer. Bahkan, sektor-sektor
usaha baru juga semakin banyak kita jumpai, termasuk yang relatif

19
baru dan berkembang pesat, diantaranya industri kreatif, leasing,
energy terbarukan, dan konservasi lingkungan. Wirausaha sebagai
sebuah profesi juga makin diterima masyarakat dan tidak lagi dianggap
kurang bonafit. Yang kurang barangkali adalah semangat dan inspirasi
dari lingkungan sekitar, terutama lingkungan pendidikan.
c. Mencari Keberkahan dalam Pendapatan
Untuk mencari keberkahan dalam pendapatan dibagi menjadi tiga,
yaitu :
1. Hikmah Memulai Sesuatu di Waktu Pagi
2. Membagi Tugas dan Peran antara Suami dan Istri
3. Merencanakan Keuangan Keluarga dengan Baik
d. Networking dan Silahturahmi
Menyambung silahturahmi adalah wasiat penutup para rasul.
Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam bersabda, “Takutlah kepada
Allah dan sambunglah tali silahturahmi.” (HR. baihaqi, Hadist
Hasan, no. 7950).
Nabi Shalallahu alaihi wa salam pun juga bersabda, “Silahturahmi
dapat menambah umur, sedangkan shadaqah dengan sembunyi-
sembunyi dapat meredam muka Allah.” (HR Thabrani, Dhaif, no.
8061)
e. Meningkatkan Pendapatan melalui Profesi Pilihan Para Nabi
Trading (jual beli saham) adalah salah satu bisnis yang banyak
dilakukan oleh para sahabat, di samping peternakan dan pertanian.
Bisnis yang terkenal dari Nabi Shalallahu alaihi wa salam yaitu
perdagangan lintas negara. Di sisi lain ada sahabat juga yang sangat
mahir berdagang.
Ketiga Aspek tersebut masih mendominasi perekonomian suatu
negara, bahkan dunia sangat bergantung pada transaksi dan volume
perdagangan antarnegara (ekspor, impor), perdagangan di sektor
keuangan dan pasar modal, serta sangat rentan terhadap naik-turunnya
berbagai komoditas petanian.

18
2.4 Kebutuhan Keluarga

2.4.1 Alokasi Pengeluaran


Pendapatan keluarga dapat kita alokasikan untuk beberapa
pengeluaran yang masuk kategori needs. Aturan sederhana dalam
mengalokasikan anggaran belanja sesuai dengan skala prioritas (first thing
first) yaitu sebagai berikut :

a. Membayar Kewajiban Utang


Utang merupakan kewajiban dan harus ditempatkan sebagai prioritas
pertama jika nilainya kecil, bisa dibayar lunas pada kesempatan pertama.
Namun, sekiranya jumlahnya besar, dapat dibayarkan secara angsuran
berkala sesuai dengan kesepakatan pemberi utang. Besaran angsuran dan
pembayaran utang sebaiknya 15-20% dan tidak lebih dari 40% dari total
pendapatan karena masih ada kewajiban lain yang juga bersifat
dharuriyyat, seperti memenuhi kebutuhan pangan dan sandang keluarga.

Perlu diperhatikan juga potensi timbulnya riba dalam perjanjian


utang piutang. Karena utang dalam islam tidak mengenal adanya imbalan
atau lebihan dari pokok yang dipinjamkan sehingga jika kita berutang
senilai Rp. 500.000, maka perjanjian utang piutang harus menyebutkan
bahwa kewajiban kita membayar juga senilai uang tersebut.

Pendapatan Rp. 5.000.000 – 20% cicilan utang Rp.1.000.000

Sisa pendapatan = Rp. 4.000.000

b. Kebutuhan Pokok Keluarga


Yang perlu dimasukkan dalam kategori kebutuhan pokok
keluarga adalah biaya-biaya transportasi, utilities, seperti listrik, air,
telepon, dan gaji asisten rumah tangga. Secara konservatif, total kebutuhan
pokok bulanan sebaiknya tidak melebihi 50% dari seluruh take home pay.
Jika tidak, kewajiban lain seperti membayar cicilan, tabungan, investasi
atau keperluan emergensi akan tidak bisa terpenuhi.

c. Biaya Pendidikan
Pengaturan biaya pendidikan adalah bagian yang paling
menantang karena bisa menjadi sangat mudah dan murah atau menjadi
sangat mahal bergantung pada pilihan sekolah yang diinginkan. Dengan
demikian, tidak ada acuan yang baku mengenai berapa besar persentase
biaya pendidikan anak-anak, bisa 10% atau 30%.

19
2.5 Mengelola Impian Keluarga
Keinginan ditafsirkan sebagai semua jenis pengeluaran diluar
kebutuhan pokok yang bisa dikategorikan sebagai kebutuhan sekunder
(hajiyyat) atau (tahsiniyyat). Keinginan dapat dibagi menjadi tiga kategori,
yaitu pertama kebutuhan yang kelihatan seperti kebutuhan misalnya seperti
keinginan untuk membeli pakaian yang bermerek dengan budget yang ada.
Hal ini akan mungkin terjai ketika kondisi kuangan keluarga sedang
meningkat.

Kedua, keinginan dapat berubah menjadi kebutuhan dalam kondisi


atau situasi tertentu. Misalnya, handphone. Pada awalnya merupakan barang
mewah, tetapi sekarang handphone suda menjadi kebtuhan yang membantu
pekerjaan sehari-hari.

Ketiga, keinginan yang tidak akan pernah menjadi kebutuhan atau


disamarkan sebagai suatu kebutuhan. Keinginan ini biasanya ditujukan
kepada barang-barang mewah (tahsiniyyat), seperti rumah di kawasan elit,
atau sejenisnya sesuai dengan tingkatan sosial.

2.5.1 Menyusun Skala Prioritas

Langkah drastis yang bisa diambil dalam mengelola wants atau


dreams adalah berusaha meminimalisasi jumlah keinginan atau impian,
terutama yang termasuk kategori mewah atau yang hanya diperlukan untuk
kesempurnaan suatu penampilan atau gaya hidup.

Tabel 2.2 Skala Prioritas

Hajiyyat/Sekunder Tahsiniyyat/Tersier
 Naik haji  Mobil mewah
 Qurban Idul Adha  Rumah mewah
 Kuliah anak di  Liburan keluarga ke luar
luar negeri negeri
 Perabotan rumah tangga
mewah
 Perangkat elektronik canggih

2.5.2 Mewujudkan Mimpi


Dalam merencanakan berbagai impian, perlu diperhatikan dua hal
penting setelah skala prioritas, yaitu jangka waktu dan biaya yang harus
dikeluarkan. Meskipun sederhana atau jumlahnya cuma sedikit, rencana yang
berhasil biasanya adalah yang dipikirkan dengan matang, dihitung cost-
benefit nya secara menyeluruh, dan dicatat dengan baik sesuai urutan
prioritas. Rencana ini harus dilaksanakan secara disiplin agar dapat dicapai

18
dalam jangka waktu yang diinginkan. Tabel dibawah ini merupakan contoh
ringkasan rencana keuangan yang dibuat, bagaimana impian bisa
diprioritaskan, direncanakan, kemudian diwujudkan dalam jangka waktu yang
diinginkan.

Tabel 2.3 Contoh perencanaan dan pencapaian

Impian/ Estimasi Jangka Strategi


Kategori
Keinginan Biaya waktu Realisasi
Menabung,
Rp.80-
2018-2025 arisan, atau
Naik Haji Rp160juta
(sesuai investasi saham
berdua (biasa atau
quota) hasil penjualan
ONH Plus
asset mobil
Tabungan dari
Qurban Idul
Hajiyyat Rp 10juta Setiap tahun Gaji ke– 13
Adha
Atau bonus
Investasi saham
Kuliah anak- Rp. 500-
Mulai 2025 dan reksadana
anak ke Luar 800juta per
dan 2027 plus asuransi
Negeri tahun
jiwa/keluarga
Mobil BMW Rp. Pembiayaan
2022
Serie 7 3millyar bank
Rumah di Pembiayaaan
Rp. 4
Tahsiniyyat cluster 2025 bank + jual
millyar
mewah rumah
Liburan
Bonus akhir
keluarga ke Rp. 250juta 2019
tahun
Luar Negeri
Agar tujuan impian terealisasi sesuai dengan yang diinginkan, lebih baik
menggunakan Rumus berikut :

Future Value = Present Value (1+Inflasi)n

Keterangan :

Present Value = Estimasi Biaya yang ditentukan


n
= Jumlah estimasi jangka waktu yang ingin dicapai.

19
2.5.3 Merencanakan Haji atau Umrah
Haji merupakan kewajiban bagi setiap muslim/muslimah yang sudah
diberi kemampuan, baik fisik, mental, maupun finansial. Ada beberapa cara
yang diakukan umat islam di Indonesia untuk mewujudkan impian naik haji.
Di antara yang lazim dilakukan adalah menggunakan keuntungan hasil
usaha/binsis yang ditabung, menjual harta kekayaan, seperti tanah atau
ternak, menjual perhiasan, menabung di Bank, menjual perhiasaan atau
warisan.

2.5.4 Merencanakan Liburan


Ada beberapa saran yang mungkin berguna dalam memanfaatkan
liburan panjang bersama keluarga.

1. Rencanakan Liburan minimal 2 – 3 bulan sebelumnya


2. Menggunakan Travel Agent atau Sendiri
3. Liburan dalam kota lebih murah dan tidak kalah menyenangkan
4. Tip menikmati liburan dalam kota
5. Menyambung silahturrahim sebagai liburan yang bermanfaat
2.5.5 Qana’ah dan Berhemat
Qana’ah adalah benteng dari dalam diri kita untuk membatasi dari
berbagai keinginan yang berlebihan atau ketika kita memang belum
mampu memilikinya. Cara untuk menyiasati agar belanja ini bisa lebih
dihemat lagi, yaitu sebagai berikut.
Pertama, kita harus sepakat bahwa kita hanya berbelanja hal-hal
yang sangat pokok, yang memang sangat kita butuhkan, bukan yang
sangat kita inginkan.
Allah berfirman, “Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang
Maha Pengasih) orang-orang yang apabila menginfakkan (harta), mereka
tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, di antara keduanya secara
wajar.” (QS. Al-Furqan [25]:67).

Kedua, sering kali kita membeli sesuatu karena ada tekanan dari
luar (pandangan orang akan status kita) dan juga desakan dari dalam (ingin
memberikan yang terbaik bagi keluarga atau gengsi). Kita harus
mengesampingkan dulu desakan ini dan focus pada apa yang dibutuhkan.

2.6 Mengelola Surplus dan Defisit


Neraca merupakan alat utama untuk mengetahui kondisi keuangan
kita serta mengetahui apa saja yang menyebabkan kondisi tersebut. Neraca

18
diperuntukkan untuk mengethahui secara akurat total kewajiban dan asset
sebagai basis dari perhitungn zakat dan pajak kepada negara. Neraca juga
dapat dijadikan acuan dalam menyusun rencana keuangan dan mengetahui
posisi pencapaian rencana keuangan tahun sebelumnya.
Surplus adalah kondisi ideal yang diharapkan, yaitu setiap akhir tahun
neraca keuangan keluarga menunjukkan angka positif. Dengan kata lain,
jumlah atau nilai harta kita bertambah.
Sedangkan Defisit adalah sesuatu yang perlu kita hindari, karena hasil
yang didapat merupakan nilai negatif yang akan mengurangi jumlah atau nilai
harta kita untuk menutupi kekurangan yang ada.

2.6.1 Mengelola Surplus


Ada beberapa strategi agar akhir tahun neraca yang kita buat
menghasilkan nilai positif, yaitu sebagai berikut.

1. Menabung
Dalam pilihan ini, alangkah baiknya bank menjadi tujuan utama
untuk menabung. Karena menabung di bank merupakan hal yang
sangat mudah, tetapi jangan dijadikan kemudahan untuk berfoya foya
karena tabungan dapat diambil setiap saat. Lebih baiknya lagi,
tabungan khusus menabung dan untuk pengeluaran sehari-hari dipisah
agar tidak dengan mudah mengambil tabungan yang dikhususkan
untuk tabungan masa depan. Tabungan yang dikhususkan untuk
menabung disimpan di tempat yang aman dan tidak dibawa kemana-
mana saat berpergian sehari-hari terkecuali sedang liburan.

2. Investasi pasar modal dan langsung


Investasi pasar modal yang dapat dilakukan yaitu reksa dana dan
saham.
a. Reksa dana
Reksa dana adalah unit-unit investasi yang dikeluarkan oleh
pengelola dana. Unit investasi ini merupakan representasi dari
saham-saham atau instrument investasi lainnya yang dimiliki dan
dikelola oleh fund manager uamg dibeli dengan dana dari investor.
Reksa dana adalah suatu kontrak investasi kolektif antara pengelola

19
dana dengan para investor yang dilakukan melalui penawaran umum
dengan menerbitkan unit penyertaan.
b. Investasi Langsung
Dalam hal ini, kita dapat melakukan investasi langsung dengan
memberikan dana terhadap pengusaha yang membutuhkan dana
tetapi dengan syarat bahwa usaha yang dilakukan sudah jelas
prosedurnya dan sudah berjalam dengan baik.

2.6.2 Mengurangi Defisit


Cara atau strategi yang dapat kita lakukan untuk mengurangi
terjadinya deficit yaitu pertama, meningkatkan pendapatan dengan cara
mencari pekerjaan tambahan atau menjual asset yang tidak terlalu
diperlukan seperti alat elektronik atau kendaraan yang jarang dipakai.
Kedua, mengurangi jumlah pengeluaran non rutin (di luar
kebutuhan pokok) dan memangkas anggaran pengeluaran yang tidak
terlalu diperlukan, misalnya semua item yang masuk dalam kategori
tahsiniyyat dan sebagian dari hajiyyat.
Ketiga, dengan meminjam jika memang cara sebelumnya sudah
tidak bisa memungkinkan lagi. Namun, untuk cara ini diperlukan disiplin
tinggi dan sangat hati-hati. Pihak yang kita pinjam diharuskan yang benar-
benar kita percayai dan berakad secara islami tidak ada riba yang
dijanjikan. Tetapi untuk meminjam ini diusahakan untuk menjad pilihan
terakhir apabila benar-benar sudah tidak ada cara lain yang dapat
mengurangi terjadinya defisit. Maksimal jumlah utang adalah 30-4-% dari
total kewajiban rumah tangga dalam satu waktu.

18
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian


Pendekataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitati sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang atau perilaku yang dapat diamati. Penelitian yang menghasilkan data
deskriptif maksudnya adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menggambarkan semua data atau keadaan subjek maupun objek penelitian,
kemudian dianalisis dan dibandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang
berlangsung pada saat ini dan selanjutnya mencoba untuk memberikan
pemecahan masalahnya dan dapat memberikan informasi yang mutakhir
sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih
banyak dapat diterapkan pada berbagai masalah.

Penelitian deskriptif secara garis besar merupakan kegiatan penelitian


yang hendak membuat gambaran atau mencoba melihat suatu peristiwa atau
gejala secara sistematis, faktual dengan penyusunan yang akurat. Penerapan
pendekatan kualitatif dengan pertimbangan kemungkinan data yang diperoleh
di lapangan berupa data dalam bentuk fakta yang perlu adanya analisis secara
mendalam. Maka pendekatan kualitatif akan lebih mendorong pada
pencapaian data yang bersifat lebih mendalam terutama dengan keterlibatan
peneliti sendiri di lapangan. Dalam penelitian kualitatif peneliti menjadi
instrumen utama dalam mengumpulkan data yang dapat berhubungan
langsung dengan instrumen atau objek penelitian.

3.2 Jenis Penelitian


Jenis penelitian pada penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian
dengan jenis ini merupakan penelitian mengenai manusia (dapat suatu
kelompok, organisasi maupun individu), peristiwa, latar secara mendalam.
Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan gambaran yang mendalam
tentang suatu kasus yang sedang diteliti. Pengumpulan datanya diperoleh dari
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dengan jenis penelitian studi kasus,
penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang mendalam
tentang manajemen keuangan dalam ruang lingkup keluarga.

3.3 Objek Penelitian


Peneliti melakukan studi kasus terhadap Alumni Trainer Sakinah Finance
yang berjumlah 1 orang, yaitu :

23
Nama : Randuk Marito Siregar

Pekerjaan : Pegawai Negeri Swasta

3.4 Sumber Data


Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.
Sedangkan data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat
berupa sesuatu yang diketahui atau suatu fakta yang digambarkan lewat
keterangan angka, simbol, kode, dan lain-lain. Sumber data dalam penelitian
ini adalah data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari


sumbernya untuk diamati dan dicatat pertama kalinya dan merupakan bahan
utama peneliti, yaitu sumber yang langsung memberikan data kepada
pengumpulan data lewat orang lain atau lewat dokumen.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak diusahakan peneliti, data


sekunder ini bersifat penunjang dan melengkapi terhadap data primer. Data
ini biasanya diperoleh dari perpustakaan dan laporan penelitian yang sudah
ada, yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul
data seperti, dokumen, koran, majalah, jurnal dan lainnya yang berkaitkan
dengan permasalahan penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini ialah
Buku Sakinah Finance.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Dalam suatu penelitian selalu terjadi proses pengumpulan data,
dalam proses pengumpulan data tersebut akan menggunakan satu atau
beberapa metode. Jenis metode yang dipilih dan digunakan dalam
pengumpulan data, tentunya harus sesuai dengan sifat dan karakteristik
penelitian yang dilakukan, berikut ini akan diuraikan peneliti mengenai
beberapa metode yang digunakan dalam pengumpulan data :

Studi Pustaka

Studi Pustaka merupakan cara mengumpulkan informasi dan


pengetahuan melalui buku. Peneliti disini menggunakan Buku Sakinah
Finance.

Wawancara

Wawancara adalah percakapan yang dilakukan dengan suatu tujuan


(Moleong, 2016:186). Peneliti melakukan wawancara dengan menggunakan

22
teknik wawancara bebas atau tidak berstruktur. Wawancara dilakukan untuk
melengkapi data yang sudah terkumpul, untuk mengetahui kasus nyata
terhadap metode keuangan keluarga Sakinah Finance.

3.6 Teknik Analisis Data


Analisis data dilakukan dengan urutan tertentu. Miles dan Huberman
dikutip (Sugiyono, 2015:336), menyatakan urutan tersebut dalam beberapa
langkah, yang terdiri dari reduksi data yaitu memilih hal-hal pokok yang akan
dideskriptifan kemudian penyajian data yaitu proses pendeskripsian hasil
penilitan dan verifikasi data yang dilakukan dengan menarik kesimpulan dari
hasil deskripsi berdasarkan penelitian yang dilakukan.

3.6.1 Reduksi Data


Data yang diperoleh dari studi pustaka jumlahnya cukup banyak,
untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti memilah-
milah hal-hal yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang
tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberi
gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan
data selanjutnya dan mencari bila memerlukan (Sugiyono, 2011: 336).
3.6.2 Kategorisasi
Kategorisasi adalah upaya memilah-milah setiap kesatuan ke dalam
bagian-bagaian yang memiliki kesamaan. (Lexy. J. 288: 2009). Hasil
penelitian yang telah dipilah-pilah sesuai kategori sehingga memberikan
gambar yang jelas dari hasil penelitian yang dilakukan.

3.6.3 Display Data


Display data dilakukan dengan melihat gambaran keseluruhan data
yang diperoleh telah dikategorikan kemudian disajikan kedalam narasi
konstruktif yang berupa informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
masalah penelitian. Data dalam bentuk narasi dimaksudkan untuk
mengiterpretasikan data secara sistematis untuk selanjutnya dianalisis dan
ditarik kesimpulan (Burhan Bugin, 2003: 70).

3.6.4 Pengambilan Kesimpulan


Data yang telah diinterpretasikan secara sistematis kemudian
dianalisis dengan perspektif tertentu untuk memperoleh kesimpulan.
Kesimpulan merupakan langkah terakhir dalam pembuatan suatu laporan.
Penarikan kesimpulan berangkat dari rumusan masalah atau tujuan penelitian
kemudian senantiasa diperiksa kebenarannya untuk menjaga keabsahannya.

23
Pengambilan Kesimpulan dilakukan dengan cara berfikir induktif
yaitu dari hal-hal yang khusus diarahkan kepada hal-hal yang umum untuk
mengetahui jawabannya dari permasalahan dalam penelitian. Penarikan
kesimpulan yang diambil tidak menyimpang dari permasalahan penelitian dan
sesuai fakta di lapangan.

22
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan


Sakinah Finance merupakan forum sharing antar keluarrga professional
muda Muslim dalam hal manajemen keluarga (tadbir al manzil), khususnya
keuangan dan investasi. Sakinah Finance dikelola oleh sebuah keluarga kecil-
sederhana yang tinggal di Sentul, Bogor yaitu keluarga Luqyan dan Muniarti.
Sakinah Finance dimulai dari sebuah blog berjudul www.sakinahfinance.com
yang dibuat pada tahun 2008.

Luqyan dan Murniati adalah akademisi, peneliti, konsultan dan praktisi


keuangan syariah, khususnya di bidang manajemen keuangan syariah, akuntansi
syariah dan keuangan mikro syariah. Luqyan menyelesaikan S1 di International
Islamic University Malaysia, S2 di Universiti Malaya dan S3 di University of
Glasgow, Skotlandia, UK. Sedangkan Murniati mendapatkan gelar S1 dari
International Islamic University Malaysia, S2 dari Universitas Indonesia, dan S3
dari University of Glasgow, Skotlandia, UK.

Luqyan dan Muniarti adalah pasangan suami istri dan menekuni bidang
pengelolaan keuangan Islami sejak di awal pernikahan dan dikarunia satu putri
dan dua putra yang bernama Layyina Tamanni, Hayyan Tamanni dan Rayyan
Tamanni yang senantiasa dilatih berbisnis Islami pengaturan keuangan sejak dini.

Selain itu, Luqyan dan Murniati telah menerbitkan buku popular yang
berjudul Sakinah Finance pada tahun 2013 yang langsung diminati di beberapa
kalangan, yang kemudian dijadikan modul – modul talkshow dan pelatihan. Buku
terbitan Tiga Serangkai ini sederhana namun fenomenal karena berisikan
pengalaman keduanya dalam mengatur keuangan keluarganya. Buku kecil ini
bukan beroritentasikan bagaimana jadi cepat kaya seperti biasanya buku
perencanaan keuangan yang telah banyak beredar tetapi lebih kepada memahami
keuangan keluarga dalam konteks maqashid syariah.

Tiap bulannya Sakinah Finanace selalu mengadakan Training Keuangan


dengan nama “Training for Trainers Sakinah Finance”. Topik talkshow dan

27
pelatihan yang biasa digelar adalah sebagai berikut: Mengatur Keuangan Keluarga
Itu Muda; Impian Kita, Impian Keluarga Sakinah; 7 Prinsip Keuangan Keluarga
Syariah; Zakat Itu Untuk Kita; Yang Haram Itu Ternyata Sedikit; Ayo Bebas
Hutang; Bisnis dan Keuangan Keluarga, Menikah dan Keuangan Keluarga;
Pelatihan Keuangan Syariah untuk Anak dan Remaja; serta Kematian dan
Keuangan Keluarga. Untuk pelatihan yang diadakan tiap bulan sudah dimulai dari
bulan Januari sampai dengan sekarang. Yang mengikuti pelatihan ini pun tidak
hanya yang sudah berkeluarga, tetapi yang ingin mengetahui bagaiman cara
mengelola keuangan dengan benar dan syariah pun bisa mengikuti pelatihan ini,
dengan contohnya seperti mahasiswa yang ingi belajar tentang mengelola
keuangan.

4.2 Profil Klien


Peneliti melakukan wawancara dengan 1 narasumber, dibawah ini berikut
biodata dari narasumber :

Nama : Randuk Martin Siregar

Tempat Lahir : Tanjung balai karimun

Alamat : Perumahan Airis Tiban Permai Blok G1

Status : Menikah

Pekerjaan : PNS

Bapak Randuk ini mempuyai 1orang istri bernama Rica Amalia, dan 1
anak laki-laki bernama Ukasha El Fayyadh Siregar baru berumur 9 bulan. Istri
Pak Randuk merupakan Ibu Rumah Tangga, sebelumnya bekerja di Balai
Keuangan Palembang. Pak Randuk sendiri telah bekerja selama 7 tahun di Bea
Cukai Battam.

4.3 Balance Sheet


Tabel 4.1 Balance Sheet Keluarga

Asset Liquid
Tabungan di Bank Rp. 150.000.000
Total Rp. 150.000.000

Asset for Investment

28
Emas Rp. 19.600.000

Total Rp. 19.600.000

Asset for Use


Rumah Tinggal Rp. 250.000.000

Mobil Rp. 150.000.000


Motor Rp. 15.000.000
Total Rp. 415.000.000
Total Asset Rp. 585.000.000

Tabel diatas merupakan tabel Balance Sheet penulis yaitu Pak Randuk.
Dalam table tersebut terdapat Asset for Liquid, Asset for Investment, dan Asset
for Use. Adapun penjelasan tiap komponen adala h sebagai berikut :

1. Asset Liquid
Asset Liquid ditentukan dari asset Pak Randuk yang liquid atau yang
cepat dicairkan yaitu berupa Tabungan di Bank.

2. Asset for Investment


Aset yang dimiliki klien dan tidak digunakan manfaatnya secara
langsung karena digunakan untuk kepentingan investasi. Dalam tabel diatas,
klien menjadikan emas sebanyak 28gram senilai Rp. 19.600.000,- (dalam
perhitungan harga emas saat ini Rp. 700.000,-) sebagai investasi.

3. Asset for Use


Aset yang digunakan manfaatnya secara langsung dan tidak
digunakan untuk kepentingan investasi. Asset for use nya terdiri dari 1
rumah tinggal, 1 unit mobil, dan 1 unit motor yang digunakan untuk
kebutuhan sehari-hari.

4.4 Cash Flow


Tabel 4.2 Cash Flow

Cash Inflow Bulanan Tahunan


Gaji Pak Randuk Rp. 12.000.000 Rp. 144.000.000
Bonus - Rp. 45.000.000
Total Inflow Rp. 12.000.000 Rp. 199.000.000

27
Cash Outflow
Sedekah Rp. 500.000 Rp. 6.000.000
Pembantu Rp. 1.000.000 Rp. 12.000.000
Belanja Bulanan Rp. 4.000.000 Rp. 36.000.000
Biaya air, listrik Rp. 1.000.000 Rp. 12.000.000
Biaya Pribadi Rp. 1.000.000 Rp. 12.000.000
Pajak Mobil - Rp. 1.800.000
Pajak Motor - Rp. 250.000
Total Outflow Rp. 7.500.000 Rp. 80.050.000
Surplus Rp, 4.500.000 Rp. 118.950.000

Dari total Cash Flow Pak Randuk, total pemasukan tahunan Pak Randuk
yaitu Rp. 199.000.000,- dan untuk pengeluaran total pertahunnya yaitu Rp.
80.050.000,-. Yang berarti dari arus keuangan Pak Randuk menghasilkan Surplus
pertahun sebesar Rp. 118.950.000,-.

Surplus = Total Cash Inflow – Cash Outflow

= Rp. 199.000.000 – Rp. 80.050.000

= Rp. 118.950.000,-

4.5 Tujuan Keuangan


Tabel 4.3 Perencanaan dan Pencapaian Tujuan

Impian/ Estimasi Jangka Strategi


Kategori
Keinginan Biaya Waktu Realisasi
Menabung
Naik Haji 70 juta – 100
Hajiyyat 2019-2024 dari
Berdua juta
pendapatan

Tahsiniyyat Beli Rumah 500 juta 2019 - 2027 Menabung

1. Naik Haji

Pak Randuk ingin berangkat naik haji 5 tahun kedepan bersama istrinya,
dengan asumsi Rp. 36.000.000/orang. Dan inflasi sebesar 5%. Berapakah
dana haji yang perlu dikumpulkan Pak Randuk tiap bulannya?

Future Value = Present Value (1+Inflasi)ⁿ

= 36.000.000 (1+5%)5

28
= 36.000.000 (1,05)5

= 45.946.136,25 x 2 orang

= 91.892.272,5

91.892.272,5
Tabungan Bulanan = = 1.531.537,88
(12 x 5)

Biaya yang perlu disisihkan untuk dana haji yaitu Rp. 1.531.538/bulan.

Biaya menunaikan haji 5 tahun kedepan dari Rp. 72.000.000 menjadi Rp.
91.892.273.

2. Beli Rumah

Pak Randuk juga berniat untuk membeli rumah 8 tahun kedepan, dengan
harga Rp. 500.000.000 dengan inflasi 5%.

Future Value = Present Value (1+Inflasi)n

= 500.000.000 (1+5%)8

= 500.000.000 (1,05)8

= 738.727.720

738.727.720
Tabungan Bulanan = = 7.695.080,42
(12 x 8)

Dana tabungan untuk beli rumah Pak Randuk perlu menyisihkan sebesar
Rp. 7.695.080,42/bulan.

27
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap manajemen
keuangan keluarga keluarga Bapak Randuk, maka dapat dambil kesimpulan
sebagai berikut :

Berdasarkan Pengelolaan Keuangan, dalam point Managing Income,


Managing Needs, Managing Wants, dan Managing Surplus Pak Randuk ini
telah melakukan pengelolaan sesuai dengan modul yang diterapkan oleh
Buku Sakinah Finance. Tetapi untuk Managing Contingengcy nya belum
diterapkan karena Pak Randu tidak menyediakan Dana Emergensi.

Berdasarkan Perencanaan Keuangan, dalam point Tujuan Keuangan


sudah terencana dengan baik begitu pula untuk Budgeting sudah ditentukan
berapa yang akan dikeluarkan dan berapa jangka waktu yang ditempuh untuk
mencapai tujuan tersebut.

Berdasarkan Pendapatan dan Kebutuhan Keluarga, Pendapatan yang


didapat dan yang dikeluarkan merupakan harta yang halal.

Berdasarkan Tabel Cash flow yang tertera pada bab sebelumnya, sudah
jelas bahwa Pak Randuk ini keuangannya mendapatkan hasil Suprlus.

5.2 Saran
Untuk saran kepada narasumber peneliti, yaitu Pak Randuk untuk lebih
diolah lagi mengenai manajemen keuangannya, terutama untuk dana
emergensi, dana asuransi. Untuk menghindari kejadian mendesak yang
memperlukan banyak biaya, jika sudah ada dana emergensi taupun dana
asuransi. Kebutuhan keluarga tidak akan terganggu jika mengalami desakan –
desakan diluar perhitungan kebutuhan keluarga tiap bulannya. Berikut
rekomendasi untuk perhitungan dana emergensi Pak Randuk :

Total pengeluaran bulanan Pak Randuk sebesar Rp. 7.500.000, Rp.


4.000.000 di antaranya adalah untuk kebutuhan sehari – hari, ana emergensi
yang dibutuhkan minimal adalah sebesar Rp. 24.000.000 untuk menutupi
keperluan selama enam bulan. Atau, untuk yang lebih konservatif disiapkan
dana sebesar Rp. 60.000.000 rupiah dalam tabungan dana emergensi.

29
DAFTAR PUSTAKA

Luqyan & Murniati, (2018). Sakinah Finance, Solo: Tinta Medina.

Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.


Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Senduk, Safir, (2000). Mengelolah Keuangan Keluarga. Jakarta : PT. Elex Media
Komputindo.

Andrias, Harefa, dkk. (2003). Agar Menulis Mengarang Bisa Gampang. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama

Yusuf, A. M. (2017). Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian


Gabungan. Jakarta: Kencana

30
31
LAMPIRAN
Lampiran Draft Wawancara

1. Gaji Tetap

Penulis : “Berapa pendapatan yang didapat oleh bapak perbulan?

Klien : “Perbulanya sebesar 12juta rupiah.”

2. Gaji tidak tetap


Penulis : “Jika bapak memiliki usaha doluar pekerjaan bapak,
berapa kisaran pendapatan usaha per bulan?”

Klien : “Tidak aja, saya tidak memiliki usaha apapun selain


pekerjaan saya sendiri”

3. Bonus
Penulis : “Untuk bonus, berapa bonus yang didapat dari pekerjaan
bapak?”
Klien : “Untuk bonus bervariasi, pertahun kira kira ada 6-7x, kalo
untuk harganya juga bervariasi namun jika dihitungkan
pertahun sekitar 45juta”
4. Pengeluaran Bulanan
Penulis : “Untuk pengeluaran bulanan, menghabiskan berapa?”
Klien : “Untuk belanja bulanan sebesar 4 juta/ bulan sudah
termasuk kebutuhan anak”
5. Biaya Listrik, Air
Penulis : “Untuk biaya Listrik dan Air mengeluarkan berapa
perbulannya?”
Klien : “Untuk biaya listrik dan air berkisar 1juta rupiah”
6. Biaya Pegawai Rumah Tangga
Penulis : “apakah bapak memiliki pegawai rumah tangga, jika
memiliki berapa gaji perbulannya?”
Klien : “Untuk gaji pembantu sebulannya 1juta”
7. Tujuan Keuangan

31
Penulis : “Untuk tujuan keuangan, bagaimana tujuan yang ingin
dicapai untuk kedepannya? Contoh seperti ingin naik haji, ingin liburan,
ingin membeli rumah, dan sebagainya.”
Klien : “Saya ingin naik haji bersama istri, dan mmbeli rumah
Penulis : “Berapa kisaran biaya tujuan tersebut, dan dalam jangka
waktu berapa tahun tujuan itu tercapai? Misal ingin membeli mobil
seharga 300juta dalam waktu 5tahun kedepan”
Klien : “ Iya saya ingin naik haji dan membeli rumah unuk 5
tahun kedepan”

32

Anda mungkin juga menyukai