TINJAUAN KASUS
SUBJEKTIF (S)
1. Identitas
2. Alasan Berkunjung
59
60
3. Riwayat Kehamilan
a. Riwayat menstruasi
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 5 hari
Disminorhea : Tidak
TP : 15 Desember 2016
b. Tanda-tanda kehamilan
Test kehamilan : Ya, ada pada bulan juni dan hasil positif
e. Pola eliminasi
f. Pola makan
g. Aktivitas sehari-hari
h. Imunisasi
5. Riwayat kesehatan
a. Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita
b. Perilaku kesehatan
Vulva hygine : Ya
6. Riwayat pernikahan
Status pernikahan sah, ini pernikahan yang pertama. Lamanya 1 tahun, usia
pernikahan pertama umur 24 tahun, pengambil keputusan suami.
OBJEKTIF (O)
Pemeriksaan Umum
Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
Warna : Hitam
Kekuatan : Kuat
Keadaan : Bersih
Lidah : Bersih
65
2. Leher
3. Dada
mendatar
4. Abdomen
Palpasi
Leopold III : Pada bagian bawah ibu teraba 1 bagian besar, keras,
Leopold IV : Konvergen
Mc. Donald : 34 cm
(20 x 155) gr
3410 gr
Auskultasi
6. Ekstremitas
a. Atas
b. Bawah
7. Pemeriksaan penunjang
a. Hb : 12 gr%
b. Protein urine : - (negatif)
c. Glukosa urine : - (negatif)
PENATALAKSANAAN (P)
1. Memberi tahukan kepada ibu hasil dari pemeriksaan yang di laksanakan bahwa
saat ini usia kehamilan ibu minggu, kondisi ibu dan janin dalam keadaan baik.
2. Memberitahukan ibu tentang cara melakukan perawatan payudara untuk puting
yang mendatar
3. Memberitahukan ibu untuk mengonsumsi makanan yang banyak mengandung
karbohidrat, protein, vitamin, dan zat besi seperti susu, telur, danging, sayuran
hijau, dan buah-buahan
4. Menganjurkan ibu untuk mengonsumsi tablet Fe dengan anjuran minum 1 kali
sehari.
5. Memberitahukn ibu tanda-tanda bahaya yang mungkin terjadi pada kehamilan
Trimester III seperti penglihatan kabur, sakit kepala hebat, nyeri pada ulu hati,
gerakan janin berkurang, perdarahan pervaginam, keluar air air pada jalan lahir,
dan ibu mengetahui tentang tanda bahaya persalinan dan apa yang harus di
lakukan
6. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu kemudian atau
jika ibu ada keluhan.
69
Kunjungan 2
SUBJEKTIF (S)
OBJEKTIF (O)
Pemeriksaan Umum
Pemeriksaan fisik
Palpasi
Leopold III : Pada bagian bawah ibu teraba 1 bagian besar, keras,
Leopold IV : Konvergen
Mc. Donald : 34 cm
(20 x 155) gr
3410 gr
Auskultasi
PENATALAKSANAAN (P)
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga, bahwa kondisi ibu
dan janin dalam keadaan baik.
2. Menganjurkan ibu untuk mempersiapkan fisik menghadapi persalinan seperti :
jalan-jalan di pagi hari, istirahat cukup dan mengurangi aktivitas.
3. Ibu mengatakan sudah mengikuti anjuran untuk mengkonsumsi makan-makanan
yang seimbang dan menjaga kebersihan serta beristirahat dengan baik
4. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya pada trimester III seperti tekanan
darah tinggi, nyeri ulu hati, pandangan mata kabur , gerakan janin berkurang dari
10 kali per 12 jam , ketuban pecah dini, nyeri perut bagian bawah .
5. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda persalinan dan segera meghubungi petugas
kesehatan terdekat jika tanda-tanda persalinan telah dirasakan seperti perut terasa
mulas dan semakin sering secara teratur, keluar lendir bercampur darah dari
kemaluannya.
6. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu kemudian atau
jika ada keluhan
72
Kunjungan 3
SUBJEKTIF (S)
OBJEKTIF (O)
Pemeriksaan Umum
Pemeriksaa Fisik
Palpasi
Leopold III : Pada bagian bawah ibu teraba 1 bagian besar, keras,
Leopold IV : Divergen
Mc. Donald : 34 cm
(20 x 155) gr
3410 gr
Auskultasi
ANALISA (A)
PENATALAKSANAAN (P)
2. Persalinan
A. Subjektif (S)
1. Identitas
Istri Suami
Lampung
2. Anamnesa
Keluhan Utama : Ibu G1P0A0 datang pukul 20.00 WIB mengatakan ini
4. Pola Eliminasi
Sebelum hamil
BAK : Frekuensi : 3 – 4 kali/hari
Warna : Kuning jernih
BAB : Frekuensi : 1 kali/hari
Konsistensi : Lembek
Warna : Kuning
Saat hamil
BAK : Frekuensi : 5-7 kali/hari
Warna : Kuning jernih
BAB : Frekuensi : 1 kali/hari
Konsistensi : Lembek
Warna : Kuning
B. Objektif (O)
Pemeriksaan Umum
5. TB : 160 cm
6. BB sebelum hamil : 50 kg
7. BB saat hamil : 67 kg
8. LILA : 27 cm
Pemeriksaan Fisik
1. Abdomen
Palpasi
Leopold III : Pada bagian bawah ibu teraba 1 bagian besar, keras,
Leopold IV : Divergen
Mc. Donald : 34 cm
(20 x 155) gr
78
3410 gr
Auskultasi
atau belum
Konsistensi : Lunak
Pendataran : 40%
Pembukaan : 1 cm
Presentasi : Kepala
Penurunan : Hodge I
ANALISA (A)
Diagnosa : Ibu : Ny. T G1P0A0 hamil 40 minggu 1 hari inpartu kala 1 fase
laten
PENATALAKSANAAN (P)
1. Ibu mengatakan rasa mules dan nyeri pinggang yang menjalar keperut bagian
bawah yang semakin sering
2. Ibu merasakan ingin mengedan seperti ingin BAB
80
OBJEKTIF (O)
Kesadaran : Composmentis
T : 36,6oC R : 24 x / mnt
Vulva membuka, perineum menonjol, anus mengembang dan ibu ingin mengedan
Pembukaan : lengkap
Pendataran : ±90%
Presentasi : Kepala
Penurunan : Hodge IV
ANALISA (A)
Masalah :-
PENATALAKSANAAN (P)
1. Memberi motivasi / semangat pada ibu agar dapat mengurangi kecemasan ibu dan
memunculkan rasa percaya diri ibu serta memberikan teknik pendampingan oleh
suami/keluarga secara terus-menerus, sehingga ibu dapat melakukan persalinan
dengan baik.
2. Memberikan kesempatan pada ibu untuk memilih posisi yang aman dan nyaman
selama persalinan
3. Memantai DJJ saat tidak ada his
4. Membimbing ibu mengedan dengan baik dan benar. Setiap his datang, kedua
tangan merangkul paha dengan mata melihat ke perut, dagu menyentuh dada, gigi
beradu dan dianjurkan tidak bersuara selama mengedan. Menganjurkan ibu
beristirahat diantara kontraksi serta menganjurkan untuk minum agar tidak
dehidrasi.
5. Memimpin ibu mengedan jika ibu merasa ada dorongan ingin mnegedan
6. Melakukan pertolongan persalinan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
(APN)
a. Saat kepala bayi tampak di vulva dengan diameter 5-6 cm, pasang handuk
bersih di atas perut ibu
b. Penolong membuka partus set dan memakai handscoon
c. Saat sub occiput tampak di bawah simfisis, tangan kanan penolong
melindungi perineum dan tangan kiri menahan puncak kepala agar tidak
terjadi defleksi maksimal saat kepala lahir.
d. Mengusap dan membersihkan muka bayi dengan kasa atau kain bersih
e. Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher bayi
f. Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar
82
g. Setelah kepala bayi menghadap ke salah satu bagian paha ibu, letakkan
tangan secara biparietal, arahkan ke bawah untuk melahirkan bahu depan
dan arahkan ke atas untuk melahirkan bahu belakang, maka lahirlah
seluruh badan bayi. Bayi lahir pukul 04.10 WIB, jenis kelamin : laki-laki.
h. Melakukan penilaian awal bayi baru lahir dengan cara memegang bayi
dengan posisi kepala lebih rendah 150 dari tubuh bayi, apakah bayi
menangis kuat, tonus otot baik atau tidak, dan warna kulit kemerahan atau
tidak.
i. Membersihkan tubuh bayi dari darah dan air ketuban
83
SUBJEKTIF (S)
OBJEKTIF (O)
Kesadaran : Composmentis
N : 80x/mnt T : 36,7oC
Kontraksi : baik
Perdarahan : + 150 cc
BB : 3300 gram
PB : 50 cm
PENATALAKSANAAN (P)
1. Melakukan palpasi abdomen untuk mendetesi bayi kedua agar dapat diketahui
apakah ada janin kedua atau tidak, sehingga dapat memastikan tindakan
selanjutnya yang akan dilakukan.
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa rasa mulas yang dialaminya adalah hal yang
normal karena kontraksi rahim sehingga plasentaakan segera lahir.
3. Memberikan pujian kepada ibu atas keberhasilannya dalam melahirkan janinnya
dan menjaga kebersihan ibu.
4. Melakukan manajemen aktif kala III
a. Melakukan pemeriksaan apakah terdapat janin kedua, jika tidak ada
memberikan injeksi oksitosin 10 IU IM di 1/3 paha kanan ibu bagian luar
b. Melakukan peregangan tali pusat terkendali dengan tangan kanan
menegangkan tali pusat dan tangan kiri diletakkan pada abdomen ibu untuk
meraba kontraksi. Kemudian melihat tanda-tanda pelepasan plasenta yaitu
semburan darah mendadak, tali pusat bertambah panjang dan uterus menjadi
globuler. Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem 5-10 cm
didepan vulva. Setelah terdapat tanda-tanda pelepasan plasenta, saat terjadi
kontraksi, melahirkan plasenta dengan menegangkan tali pusat dengan
tangan kanan dan tangan kiri menekan kearah dorso-kranial secara hati-hati
untuk mencegah terjadinya inversio uteri.
c. Melakukan massase dengan cara memutar searah jarum jam segera setelah
plasenta lahi rselama 15 detik agar dapat merangsang kontraksi uterus
sehingga kontraksi uterus baik dan mencegah terjadi perdarahan.
5. Memeriksa kelengkapan plasenta
6. Memantau perdarahan kala III
SUBJEKTIF (S)
Kesadaran : Composmentis
N : 80x/mnt T : 36,7oC
Kontraksi : Baik
Perdarahan : + 150 cc
PENATALAKSANAAN (P)
1. Menjelaskan kepada ibu bahwa rasa mulas yang dialaminya adalah normal karena
proses pengecilan rahim untuk kembali kebentuk sebelum hamil dan mengajarkan
kepada ibu dan keluarga cara melakukan massase fundus uteri.
86
3. Nifas
SUBJEKTIF (S)
1. Identitas
Istri Suami
Alamat : Jl. Ratu Dibalau Gang. Cempaka 3 Way Kandis Bandar Lampung
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan perutnya terasa mulas terutama saat menyusui bayinya dan lelah
setelah melahirkan
88
Penolong : Bidan
Kala II : 10menit
Kala IV : 2 jam
Bayi
OBJEKTIF (O)
Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
N : 83 x/menit T : 36,7 0C
Pemeriksaan Fisik
mendatar
Pemeriksaan Kebidanan
1. Uterus
TFU : 2 jari di bawah pusat
Kontraksi : Baik, uterus teraba keras dan bulat
2. Anogenital
Vulva : Warna merah muda
PENATALAKSANAAN (P)
1. Melakukan pemeriksaan peurperium pada ibu untuk melihat luka jahitan ibu dan
agar keadaan ibu dapat terpantau, sehingga bila terdapat tanda-tanda bahaya pada
masa nifas dapat segera ditangani.
2. Menjelaskan pada ibu tentang rasa mulas yang dialaminya adalah normal karena
rahim sedang berkontaksi untuk kembali ke bentuk semula.
3. Mengajarkan ibu melakukan mobilisasi dini dengan gerakan ringan dengan
miring ke kiri atau kekanan, menggerakkan kaki, duduk ditepi ranjang dan
berjalan disekitar tempat tidur.
91
SUBJEKTIF (S)
Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Pemeriksaan Kebidanan
1. Payudara
Pembesaran : Normal
Simetris : Ya
Pengeluaran : ASI
2. Uterus
TFU : pertengahan pusat dan shympisis
Involusi : Baik
3. Anogenital
Vulva : Warna merah muda
ANALISA (A)
PENATALAKSANAAN (P)
1. Memberitahu ibu bahwa kondisi ibu dalam keadaan baik dan proses
pengembalian rahim berjalan normal
2. Memberitahu ibu bahwa tidak ada tanda – tanda demam, infeksi atau kelainan
pasca persalinan
3. Menganjurkan ibu untuk menjaga asupan makanan dengan baik dan
menganjurkan ibu untuk istirahat cukup
4. Menganjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya tanpa memberikan makanan
tambahan sampai usia 6 bulan
5. Menganjurkan ibu melakukan kunjungan ulang 1 minggu kemudian yaitu tanggal
30 Desember 2016
94
SUBJEKTIF (S)
OBJEKTIF (O)
Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
N : 80 x/menit T : 36,50C
Pemeriksaan Kebidanan
1. Payudara
Pembesaran : Normal
Simetris : Ya
2. Uterus
TFU : Tidak Teraba
Involusi : Baik
3. Anogenital
Vulva : Warna merah muda
ANALISA (A)
PENATALAKSANAAN (P)
1. Memberitahu ibu bahwa kondisi ibu dalam keadaan baik dan proses
pengembalian rahim berjalan normal.
2. Memberitahu ibu bahwa tidak ada tanda – tanda demam, infeksi atau kelainan
pasca persalinan.Menganjurkan ibu untuk menjaga asupan makanan dengan baik
dan menganjurkan ibu untuk istirahat cukup.
3. Menganjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya tanpa memberikan makanan
tambahan sampai usia 6 bulan.
96
SUBJEKTIF (S)
Ibu mengatakan bayinya sudah imunisasi BCG pada tanggal 15 januari 2017
OBJEKTIF (O)
Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
N : 78 x/menit T : 36,60C
Pemeriksaan Kebidanan
97
1. Payudara
Pembesaran : Normal
Simetris : Ya
Pengeluaran : ASI
2. Uterus
Involusi : Baik
3. Anogenital
ANALISA (A)
PENATALAKSANAAN (P)
1. Memberitahu ibu bahwa kondisi ibu dalam keadaan baik dan proses
pengembalian rahim berjalan normal
2. Memberitahu ibu bahwa tidak ada tanda – tanda demam, infeksi atau kelainan
pasca persalinan
3. Menganjurkan ibu untuk menjaga asupan makanan dengan baik dan
menganjurkan ibu untuk istirahat cukup
4. Menganjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya tanpa memberikan makanan
tambahan sampai usia 6 bulan
5. Memberikan konseling mengenai KB yang ingin digunakan setelah menjelaskan
kepada ibu tentang alternatif pilihan yang ada dan melakukan inform consent
99
B. PEMBAHASAN
1. KEHAMILAN
Pada pembahasan studi kasus ini penulis akan menyajikan pembahasan yang
membandingkan antara teori dengan asuhan kebidanan berkelanjutan yang
diterapkan pada Ny. T G1P0A0 sejak kontak pertama pada tanggal 06 Desember
dengan usia kehamilan 38 minggu 5 hari menggunakan pendokumentasian SOAP
dengan pola pikir varney. Berdasarkan data subjektif yang diperoleh dari Ny. T
yaitu ibu datang ke BPM untuk memeriksakan kehamilan, dengan keluhan puting
pada payudara kiri mendatar, TD 110/70 mmHg, berat badan sebelum hamil 50
kg dan berat badan setelah hamil 67 kg. Setelah mendapatkan data dan hasil
pemeriksaan dari masalah Ny. T yaitu puting pada payudara kiri mendatar,
penulis melakukan beberapa perencanaan kepada Ny. T agar agat tidak terjadi
masalah pada saat ibu menyusui.
Puting susu yang mendatar atau puting susu terbenam adalah puting susu yang
tidak dapat menonjol dan cenderung masuk kedalam, puting datar terjadi akibat
pelekatan yang menyebabkan saluran susu lebih pendek ketimbang biasanya.
Kondisi ini biasanya merupakan bawaan lahir tapi bisa pula terjadi saat pubertas.
Bila dibiarkan tanpa penanganan, puting susu datar memang akan menyulitkan
proses menyusui kelak. Menurut teori untuk mencegah terjadinya puting
mendatar maka harus di lakukannya perawatan payudara sejak dini. Perawatannya
harus dilakukan lebih dini, yaitu usia kehamilan 3 bulan, kecuali bila ada riwayat
abortus dilakukan setelah usia kehamilan setelah 6 bulan. Pada putting susu yang
mengalami kelainan dapat diatasi dengan perawatan payudara.
Menurut penulis penatalaksanaan asuhan kebidanan pada Ny. T dengan puting
pada payudara kiri mendatar di BPM Mafalda yaitu melakukan perawatan
payudara sejak dini agar puting susu ibu dapat menonjol pada saat ibu menyusui
karena apabila puting susu mendatar akan menyebabkan Ibu kesulitan dalam
memberikan ASI kepada bayi. Setelah di lakukan perawatan puting payudara
mendatar pada ibu, puting pada payudara ibu menonjol pada kunjungan ke 3.
100
Dengan demikian asuhan yang diberikan pada Ny. T telah sesuai dengan teori
dan penelitian, diharapkan penatalaksanaan tersebut dapat teratasi dan tidak
menimbulkan bahaya pada saat kehamilan, persalinan dan nifas.
2. PERSALINAN
Pengkajian dilakukan dengan cara mengumpulkan data subjektif yaitu data
yang diperoleh dari pasien dan keluarga. Data objektif diperoleh dari hasil
pemersiksaan pada pasien, data ini dikumpulkan guna melengkapi data untuk
menegakkan diagnosis. Bidan melakukan pengkajian data objektif, melalui
pemeriksaan inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi, dan pemeriksaan penunjang
yang dilakukan secara berurutan.
Pengkajian yang dilakukan secara langsung dengan ibu melalui anamnesa
pada tanggal 16 Desember 2016 pukul 20.00 WIB, Ibu datang ke BPM Mafalda
dengan keluhan nyeri pada pinggang yang menjalar ke perut bagian bawah yang
semakin sering dan kuat, keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir sejak
pukul 16.00 WIB. Dari hasil pemeriksaan keseluruhan ibu dalam keadaan baik,
TTV: TD: 100/70 mmHg, N: 80x/menit, R: 24x/menit, T: 36,5˚C. Pada
pemeriksaan palpasi Leopold 1 didapatkan hasil TFU 3 jari di bawah px, pada
fundus teraba bokong, Leopold 2: puki, Leopold 3: bagian terendah janin kepala
dan sudah masuk PAP, Leopold 4: divergen Mc.donald 34cm, Djj ± 150 x/menit
terdengar di 3 jari dibawah pusat sebelah kiri dan belum keluar air-air dari
kemaluannya. Setelah dilakukan pemeriksaan dalam didapatkan hasil pembukaan
1 cm, ketuban +. Menurut teori, tanda dan gejala persalinan dengan adanya his
yang semakin lama semakin kuat dan teratur, keluarnya lendir bercampur darah
pervaginam, dan terjadinya pembukaan serviks (Prawirohardjo,2011)
Kala 2 pada Ny. T berlangsung 10 menit dari pembukaan lengkap pukul 04.00
WIB dan bayi lahir spontan pukul 04.10 WIB. Menurut teori yang ada, kala 2
berlangsung tidak lebih dari 1 jam pada primi dan ½ jam pada multi. Dalam hal
ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek .
101
3. NIFAS
Berdasarkan data subjektif yang diperoleh dai Ny T P1A0 post partum
6 jam mengeluh mulas pada perutnya, ibu mengatakan bayinya menghisap
kuat dan reflek menelannya baik, ibu telah melakukan teknik menyusui yang
benar, ibu mengatakan sudah bisa jalan kekamar mandi tanpa bantuan. Dari
hasil pemeriksaan ibu dalam kadaan baik, TTV: TD: 100/70 mmHg, N:
83x/menit, R: 24x/menit, T: 36,7˚c. TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik,
pengeluaran pervaginam lochea rubra.
Kunjungan kedua 6 hari post partum adalah menilai adanya tanda-
tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal, memastikan ibu mendapat
cukup makanan, cairan dan istirahat, memastikan ibu menyusui dengan baik.
Hasil pemeriksaan pda Ny T adalah TTV: TD: 100/80 mmHg, N: 80x/menit,
R: 23x/menit, T: 36,4˚c, TFU pertengahan antara pusat-simpisis, kontraksi
baik, pengeluaran lochea sanguinolenta yang berwarna merah kuning, BAK +,
BAB +, ibu makan-makanan yang bergizi tidak ada pantangan, dan ibu
istirahat yang cukup, pengeluaran ASI lancer, ibu menyusui bayinya dengan
baik dn sesuai dengan kebutuhan bayi.
Kunjungan ketiga berdasarkan data subjektif yang diperoleh dari Ny. T
P1A0 nifas 2 minggu pos partum adalah menilai tanda-tanda demam, infeksi
atau perdarahan abnormal, memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan
dan istirahat, memastkan ibu menyusui dengan baik. Hasil pemeriksaan pada
Ny T adalah TTV: TD: 110/70 mmHg, N: 80x/menit, R: 23x/menit, T: 36.5˚c,
TFU sudah tidak teraba dan pengeluaran lochea serosa berwarna kekuningan
atau kecoklatan. Menganjurkan Ibu ber KB dan ibu ingin suntik KB 3 bulan.
Hasil pemantauan Tidak ada kesenjangan dengan teori.