Anda di halaman 1dari 13

KONSEP DASAR KEBIDANAN

KOMUNITAS
Kelompok 1

Fatimah azzahra elgani


Mutia khairani
Puja febriana putri
Revi marlina
Materi....

1.Pengertian kebidanan komunitas 6.Pringsip pelayanan asuhan kebidanan


4. fokus/sasaran kebidanan komunitas
komunitas
2.Riwayat kebidanan komunitas di
5.Ruang lingkup dan jaringan kerja
indonesia dan beberapa negara lain 7.Pembangunan pasca SDGs 2020
kebidanan komunitas
3. Tujuan kebidanan komunitas 8.Indonesia sehat 2025
Pengertian kebidanan komunitas
Kebidanan komunitas adalah bidan yang melakukan pelayanan kebidanan
kepada keluarga dan masyarakat di suatu wilayah tertentu.
Adapun bentuk pelayanannya adalah memberikan supersive seperti bantuan,
konseling atau bimbingan kepada perempuan selama masa kehamilan, masa
persalinan, masa nifas, hingga perawatan pada bayi baru lahir.
Sementara yang dimaksud dengan kebidanan komunitas adalah pelayanan
kebidanan secara profesional untuk masyarakat dengan tujuan utama pada
kelompok tinggi agar dapat mencapai derajat kesehatan yang terbaik.
Guna mencapai derajat kesehatan yang terbaik serta optimal maka perlu
adanya pencegahan penyait, keterjangkauan pelayanan kesehatan sesuai
kebutuhan mitra hingga melakukan evaluasi terhadap pelayanan
kebidanan.Pelayanan kebidanan komunitas adalah usaha bidan guna
memecahkan suatu masalah kesehatan pada perempuan atau ibu dan bayi di
dalam keluarga
RIWAYAT KEBIDANAN KOMUNITAS
Riwayat Kebidanan Komunitas di
Negara-negara lainnya

SELANDIA BARU
Selandia Baru telah mempunyai peraturan tentang cara kerja kebidanan
Riwayat Kebidanan Komunitas di Indonesia sejak tahun 1904, tetapi lebih dari 100 tahun yang lalu, lingkup praktik
bidan telah berubah secara berarti sebagai hasil dari meningkatnya
sistem perumahsakitan dan pengobatan atau pertolongan dalam
kelahiran. Karena danya otonomi bagi pekerja yang bergerak dalam
Pelayanan kebidanan komunitas dikembangkan di Indonesia dimana bidan sebagai ujung porakteknya dengan lingkup praktek yang penuh di awal tahun 1900,
tombak pemberi pelayanan kebidanan komunitas. Bidan yang bekerja melayani keluarga dan secara perlahan bidan menjadi ‘asisten’ dokter.
masyarakat di wilayah tertentu disebut bidan komunitas (community midwife) (Syahlan,
1996 : 12). Di Indonesia istilah “bidan komunitas” tidak lazim digunakan sebagai panggilan BELANDA
bagi bidan yang bekerja di luar Rumah Sakit. Secara umum di Indonesia seorang bidan yang A.Perkembangan Kebidanan di Belanda.
Seiring dengan meningkatnya perhatian pemerintah Belanda terhadap
bekerja di masyarakat termasuk bidan desa dikenal sebagai bidan komunitas. kelahiran dan kematian, pemerintah mengambil tindakan terhadap
Sebenarnya sejarah pelayanan kebidanan komunitas di Indonesia diawali dari masa masalah tersebut. Wanita berhak memilih apakah ia mau melahirkan di
penjajahan Belanda. Pada tahun 1849seiring dengan dibukanya pendidikan jawa di Batavia rumah atau di Rumah Sakit, hidup atau mati. Belanda memiliki angka
(di rmah sakit militer Belanda sekarang RSPAD Gatot Subroto), pada tahun 1851 dibuka kelahiran yang sangat tinggi sedangkan kematian prenatal relatif rendah.
pendidikan bidan bagi wanita pribumi di Batavia oleh dokter Belanda (dr. W. Rosch). Fokus Satu dari tiga persalinan lahir di rumah dan ditolong oleh bidan dan
peran bidan hanya sebatas pelayanan di rumah sakit (bersifat klinis) perawat sedang yang lain di rumah sakit, tetapi juga ditolong oleh bidan.
Pada tahun 1952, sekolah bidan 4 tahun menitikberatkan pendidikan formal pada kualitas Dalam kenyataannya ketiga kelahiran tersebut.
pertolongan persalinan di rumah sakit. Selain itu bidan bertugas secara mandiri di biro
B.Pendidikan Kebidanan di Belanda
konsultasi (CB) yang saat ini menjadi poliklinik antenatal rumah sakit. Dalam peran tersebut, Pendidikan kebidanan di Amsterdam memiliki prinsip yakni sebagaimana
bidan sudah memasukkan konsep pelayanan kebidanan komunitas. memberi anastesi dan sedatif pada pasien begitulah kita harus
mengadakan pendekatan dan memberi dorongan pada ibu saat
persalinan. Jadi padaprakteknya bidan harus memandang ibu secara
keseluruhan dan mendorong ibu untuk menolong dirinya sendiri
Tujuan kebidanan komunitas
Secara umum Secara khusus
Membantu meningkatkan kesehatan ibu dan
anak di dalam keluarga agar sehat serta Membantu suatu masalah yang berhubungan dengan kebidanan
sejahtera di dalam masyarakat.Membantu komunitas.Membantu struktur di masyarakat tertentu.Membantu meningkatkan
meningkatkan kemandirian masyarakat kemampuan dari individu, keluarga, maupun masyarakat untuk melaksanakan
dalam mengatasi suatu masalah yang asuhan kebidanan dalam rangka mengatasi suatu masalah.tindakan promotif dan
berhubungan dengan kebidanan komunitas preventif dalam pelayanan kesehatan.Dapat memberikan informasi mengenai
guna derajat kesehatan terjuwudnya yang pengertian sehat dan sakit pada masyarakat.Dapat menangani adanya kelainan
optimal.. risiko tinggi atau rawan yang membutuhkan pembinana serta pelayanan
kebidanan.Dapat menangani kasus kebidanan di rumah atau tempat tinggal
klien.Dapat menangani tindakan lanjutan dari kasus kebidanan dan dapat
memberikan referensi.Membantu status kesehatan ibu maupun anak..
FOKUS/ SASARAN KEBIDANAN KOMUNITAS

Sasaran Kebidanan Komunitas Terdapat setidaknya 5 sasaran kebidanan komunitas, berikut di antaranya:
1. Ibu
Pranikah, prakonsepsi, masa kehamilan, masa persalinan, masa nifas, masa interval, dan menopause
2. Anak
Melakukan upaya guna meningkatkan kesehatan pada janin yang ada di dalam kandungan maupun pada bayi,
balita, anak prasekolah, dan anak usia sekolah.
3. Keluarga
Meberikan pelayanan asuhan kebidanan pada ibu berupa perlindungan, perlindungan ibu pasca persalinan, dan
pemeliharaan pada anak berupa perbaikan gizi serta pembesaran.
4. Kelompok Penduduk
Sasaran kebidanan komunitas juga menyasar kepada kelompok yang berada di daerah kumuh, terisolir, maupun
daerah yang sulit dijangkau.
5.Masyarakat
Menyasar ke berbagai lapisan masyarakat, mulai dari masyarakat terkecil hingga ke masyarakat umum seperti
remaja, dewasa, wanita hamil, maupun kelompok ibu.
Ruang lingkup pelayanan kebidanan di komunitas, meliputi upaya- upaya
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), diagnosis dini
dan bantuan tepat guna, meminimalkan kecacatan, pemulihan kesehatan
(rehabilitatif), serta kemitraan.
Promotif
promosi kesehatan adalah suatu proses membuat orang mampu
meningkatkan kontrol terhadap, dan memperbaiki kesehatan, baik dilakukan
secara individu,keluarga, kelompok, maupun masyarakat

Ruang lingkup dan Preventif


Ruang lingkup preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan
gangguan-gangguan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan
jaringan kerja masyarakat.
Diagnosis Dini dan Pertolongan Tepat Guna

kebidanan Diagnosis dini dan pertolongan tepat guna merupakan upaya untuk
membantu menekan angka kesakitan dan kematian pada ibu dan bayi.
Minimalkan Kecacatan
komunitas . Upaya meminimalkan kecacatan dilakukan dengan tujuan untuk merawat
dan memberikan pengobatan individu, keluarga, atau kelompok orang yang
menderita penyakit.
Rehabilitasi
Rehabilitasi merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita yang
dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok tertentu yang menderita
penyakit.
Ruang lingkup pelayanan kebidanan komunitas dilakukan di luar
rumah sakit maupun institusi terkait atau juga dapat
memberikan pelayanan kebidanan dalam upaya mencegah
kematian pada ibu dan bayi saat persalinan.
Pringsip pelayanan asuhan kebidanan komunitas

Prinsip pelayanan kebidanan di komunitas :


Pelayanan kebidanan adalah pelayanan yang didasarkan pada perhatian terhadap kehamilan sebagai suatu bagian penting dari kesehatan untuk bayi baru lahir / kelahiran anak sebagai suatu proses yang
normal dan proses yang ditunggu-tunggu dalam kehidupan semua wanita.
Informed consent, sebelum melakukan tindakan apapun memberikan informasi kepada klien dan meminta persetujuan klien terhadap tindakan medis yang akan dilakukan terhadap dirinya sendiri.
Informed choice, wanita yang mau melahirkan diberikan pilihan dalam mengambil keputusan tentang proses melahirkan.
Bina hubungan baik dengan ibu yaitu dengan melakukan berbagai pendekatan sisi kehidupan.
Berikan bantuan yang tak terhingga.
PEMBANGUNAN PASCA SDGs

pada tahun 2015 menyisakan segudang


pekerjaan rumah bagi Indonesia, salah Dalam mencapai SDGs, seorang bidan dapat
satunya terkait persoalan di bidang kesehatan. berperan dalam pencapaian target ketiga
Karena itu, untuk mencapai target Sustainable
dari SDGs, yaitu kehidupan sehat dan
Development Goals (SDGs) yang menjadi
kelanjutan dari MDGs, khususnya dalam sejahtera, khususnya terkait kesehatan ibu “SDGs menyoroti agenda baru dari
bidang kesehatan, diperlukan peran serta dari dan bayi. Masalah kesehatan ibu dan bayi pembangunan sektor kesehatan secara global.
berbagai elemen masyarakat, termasuk
menjadi salah satu isu penting yang dihadapi Ini turut memasukkan NCDs dan cakupan
pranata kesehatan seperti dokter, perawat,
serta bidan. Indonesia dalam dekade ini. Angka kematian kesehatan univesal sebagai dua target utama
“Sebagai seorang penyedia layanan pada bayi memang mengalami penurunan, dalam tujuan ketiga dari SDGs. Dua tujuan
kesehatan, bidan memiliki peran yang strategis yaitu dari 68/1000 kelahiran pada tahun 1991 tambahan ini ditambah dengan agenda MDGs
dan sangat unik. Bidan adalah seorang agen
pembaru yang sangat dekat dengan menjadi 32/1000 pada tahun 2012. Meski yang belum selesai yaitu membuat referensi
masyarakat dan hidup di tengah-tengah demikian, dibandingkan dengan jumlah pada global yang sangat komprehensif,” paparnya.
masyarakat, serta berperan dalam tahun 2007, angka kematian ibu pada tahun (Humas UGM/Gloria)
memberdayakan perempuan dan masyarakat,”
ujar Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia, 2012 justru menunjukkan peningkatan, yaitu
Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes, Minggu (4/12) di dari 228 menjadi 359 per 100.000 kelahiran.
Grha Sabha Pramana UGM.
INDONESIA SEHAT 2025

mewujudkan lingkungan serta perilaku


hidup sehat, masyarakat lebih mudah
dalam memperoleh pelayanan kesehatan
bermutu sehingga derajat kesehatan
masyarakat meningkat.

Visi Indonesia Sehat 2025 adalah:

Rumah sakit merupakan Rumah sakit sebagai sarana


pelayanan kesehatan bagi
institusi yang memberikan
masyarakat meliputi IGD, rawat
pelayanan kesehatan bagi inap dan rawat jalan harus
masyarakat (Depkes, 2009). mendukung Visi Indonesia Sehat
2025.
Berdasarkan visi tersebut, rumah
sakit perlu meningkatkan mutu
pelayanan sehingga masyarakat
mampu mendapatkan pelayanan
kesehatan yang lebih bermutu
salah satunya diperoleh dari rumah
sakit.
Pelayanan kesehatan adalah hak
bagi seluruh warga negara,
sehingga pemerintah berusaha
agar masyarakat menerima
kebutuhan dasar yang layak untuk
pemeliharaan kesehatan dan
perlindungan dalam bidang
kesehatan melalui program JKN
(Kemenkes, 2013).
APAKAH ADA
PERTANYAAN?

Semoga saja tidak!

THANKS!
ADD A TEAM MEMBERS PAGE

Fatimah azzahra elgani


@_zahraelgani

Revi Marlina
@repiiiiwww
Mutia khairani
@mutia_khairani03

Puja febriana putri


@pujafebrianaputri_

Anda mungkin juga menyukai