Anda di halaman 1dari 9

RANGKUMAN

NAMA : Siti Hapsari Paramita

NIM : 170619036

Konsep kebidanan komunitas

1) Pengertian/Konsep keluarga

2) Masalah kesehatan dalam keluarga

3) Konsep Dasar Kebidanan Komunitas berspektif Gender & HAM

4) Masalah Kebidanan Komunitas

5) Strategi Pelayanan Kebidanan di Komunitas

1. Konsep keluarga
Menurut BUSSARD dan BALL (1966)
Merupakan Lingkungan Sosial yang mempunyai hubungan yang sangat erat dengan
seseorang.

Keluarga adalah:
 Unit terkecil masyarakat.
 Terdiri atas dua orang atau lebih.
 Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah.
 Hidup dalam satu rumah tangga.
 Dibawah asuhan seorang kepala rumah tangga.

Ciri-ciri keluarga (Robert Mac Iver & Charles Horton)

 Keluarga merupakan hubungan perkawinan.


 Keluarga berbentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan hubungan
perkawinan yang sengaja dibentuk atau dipelihara.
 Keluarga mempunyai suatu system tata nama (Nomen Clatur) dan perhitungan
garis keturunan.
 Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggota-anggota
keluarganya yang berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan
membesarkan anak.
 Keluarga merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga

Ciri-cic keluarga Indonesia

 Pada umumnya keluarga-keluarga di Indonesia memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Mempunyai ikatan yg sangat erat dengan dilandasi semangat gotong


royong.
b. Dijiwai oleh nilai kebudayaan ketimuran.
c. Umumnya suami sebagai pengambil keputusan.
d. Berbentuk monogram

Struktur keluarga

 Patrilineal : Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.

 Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.

 Matrilokal : sepasang suami-istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri

 Patrilokal : sepasang suami-istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.

 Keluarga Kawin : hubungan suami-istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga


dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya
hubungan dengan suami atau istri

Menurut ruth b freeman (1981) alasan keluarga dijadikan sbg unit pelayanan
kesehatan yaitu karena :

1. Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang


menyangkut kehidupan masyarakat.

2. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah,


mengabaikan atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam kelompok.
3. Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan dan apabila
salah satu anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan, maka akan
berpengaruh terhadap anggota keluarga yang lain.

4. Dalam memelihara kesehatan, anggota keluarga sebagai pengambil keputusan


terhadap pemeliharaan kesehatan para anggotanya.

5. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai


upaya kesehatan masyarakat

2. Peran Bidan dalam pelayanan asuhan keluarga

 Health Monitor : Bidan membantu keluarga untuk mengenal masalah


kesehatan yang terkait dengan ilmu kebidanan dengan menganalisa data
secara obyektif, serta berpera untuk membuat keluarga sadar akan akibat
masalah tersebut.

 Pemberi pelayanan pada anggota keluarga yang sakit / keluarga yang


memerlukan Asuhan

 Pendidik kesehatan, yaitu untuk merubah perilaku keluarga dari perilaku


yang kurang/tidak sehat menjadi perilaku sehat

 Koordinator pelayanan. Bidan berperan mengkoordinir pelayanan kesehatan


keluarga khusunya Praktik kebidanan, baik berkelompok / individual.

 Sebagai Fasilitator, yaitu mampu menjadikan pelayanan kesehatan


khususnya dalam lingkup kebidanan itu mudah dijangkau oleh keluarga serta
mampu mencarikan cara pemecahan masalahnya.

 Sebagai penyuluh dan konsultan

Keluarga Yang Tergolong Beresiko tinggi dalam Bidang Kesehatan, yaitu :

 Keluarga dengan anggota keluarga dalam masa usia subur, dengan masalah:
 Tingkat social ekonomi rendah
 Keluarga kurang/tidak mampu mengatasi masalah kesehatan sendiri
 Keluarga dengan penyakit keturunan

 Keluarga dengan ibu resiko tinggi kebidanan:


 Ibu hamil dengan usia terlalu muda atau terlalu tua (<16 th ; >35 th)

 Ibu hamil dengan anemi/kekurangan gizi

 Primipara atau multipara

 Riwayat persalinan dengan komplikasi

 Keluarga dengan anak :

 Lahir premature

 Berat badan rendah atau sukar naik.

 Lahir dengan cacat konginetal

 Ibu menderita penyakit menular, dsb (Setiadi, 2008).

3. Konsep Dasar Kebidanan Komunitas berspektif Gender & HAM


 Bidan adalah Seseorang yang telah mengikuti program pendidikan bidan
yang diakui di negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut, serta
memenuhi kualifikasi untuk didaftar/registrasi dan atau memiliki ijin yang
sah (lisensi) untuk melakukan praktik bidan. (ICM, 2005)

 Bidan Indonesia adalah Seorang perempuan yang lulus dari pendidikan


Bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara
Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk
deregister, sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk
menjalankan praktik kebidanan. (Depkes RI, 2008)

 Asuhan Kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang


menjadi tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang
mempunyai kebutuhan/masalah dalam bidang kesehatan ibu pada masa hamil,
nifas, bayi setelah lahir serta keluarga berencana. (Depkes RI, 2008).

 Asuhan Kebidanan Keluarga adalah serangkaian kegiatan yang


merupakan implementasi dari ilmu kebidanan yang diberikan melalui
praktik kebidanan dengan sasaran keluarga dan ditujukan untuk
mengatasi masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan pendekatan
asuhan kebidanan.
4. Komunitas
 diterjemahkan sebagai kelompok orang yang berada di suatu lokasi/ daerah/
area tertentu (Meilani, Niken dkk, 2009 : 1)
 menurut Saunders (1991) komunitas adalah tempat atau kumpulan orang atau
sistem social

Kebidanan Komunitas

 Adalah pelayanan Kebidanan Profesional yang ditujukan kepada masyarakat


dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi dengan upaya mencapai
derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit , peningkatan
kesehatan , menjamin keterjangkauan pelayanan yang dibutuhkan dan
melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pelayanan kebidanan (Spradly, 1985;Logan dan Dawkin,1987)

Riwayat kebidanan komunitas

 Tahun 1807: Pada zaman pemerintahan hindia belanda pertolongan


persalinan dilakukan oleh dukun
 New Zealand (1980); pelayanan kesehatan mengacu pada pelayanan di
masyarakat dikarenakan jumlah penduduk dan, derajat kesehatan
masyarakat
 Indonesia ;
 Tahun 1851 : dokter W. Rosch membuka pendidikan bidan perempuan
pribumi yang saat itu fokus pada peran bidan hanya bersifat klinis dan
hanya di rumah sakit saja.
 Tahun1985 : peran bidan tidak hanya bersifat klinis , pada waktu itu
sekolah bidan 4 tahun mulai memasukaan konsep kebidanan
komunitas.
 Tahun 1953 : diadakannya kursus tambahan bagi bidan (KTB) yang
berfokus pada kesehatan masyarakat.
 1990-1996 : SPK+1 th= bidan desa
 1996 : Depkes mencanangkan prog GSI dan IBI= melahirkan D3
Kebidanan melalui diploma ini materi bidan sbg agen pembaharu di
masyarakat dimasukkan lebih banyak.
 Maternity Infant Care (MIC)
Adalah program yg dirintis oleh bbrp negara dimulai pd thn 1960-an
merupakan asuhan komprehensif yang efektif yg mengacu pada asuhan
pada masyarakat berkaitan dengan KIA dari mulai kehamilan s/d
perawatan bayi dirumah.

3 sasaran pelayanan kebidanan komunitas

a. Sasaran umum
 Lembaga swadaya masyarakat LSM
 Organisasi Masyarakat
 Tokoh masyarakat dan kelompok masyarakat
b. Sasaran khusus
 INDIVIDU
di utamakan individu yang ditemukan di klinik, rumah dan tempat
lain dengan masalah kesehatan
 KELUARGA
diutamakan dengan resiko tinggi masalah kesehatan tertentu
 KELOMPOK PENDUDUK
diutamakan kelompok penduduk daerah kumuh, daerah terisolasi
dan daerah tidak terjangkau termasuk kelompok bayi, balita dan
ibu hamil
 MASYARAKAT
yaitu dari satuan masyarakat yang terkecil sampai dengan
masyarakat secara keseluruhan
c. Sasaran Utama Kebidanan Komunitas: adalah Ibu dan anak

 Ibu pra kehamilan, kehamilan, persalinan, nifas dan masa interval

 Anak

meningkatkan kesehatan anak dalam kandungan, bayi, balita, pra


sekolah dan sekolah

 Keluarga

Pelayanan ibu dan anak termasuk kontrasepsi, pemeliharaan anak,


pemeliharaan ibu sesudah persalinan, perbaikan gizi, imunisasi dan
usila (gangrep).
 Masyarakat (community)

Remaja, calon ibu dan kelompok ibu.

5. Strategi intervensi kebidanan komunitas


Intervensi kebidanan yang dilakukan mencakup
 Pendidikan kesehatan
 Mendemonstrasikan keterampilan dasar yang dapat dilakukan oleh
komunitas/masyarakat
 Melakukan intervensi kebidanan yang memerlukan keahlian bidan mis: konseling
pasangan yang akan menikah untuk mengatasi masalah komunitas
 Melakukan rujukan kebidanan

Intervensi kebidanan di fokuskan pada 3 level pencegahan :

 Prevensi Primer adalah peningkatan kesehatan pada umumnya dan perlindungan


khusus terhadap penyakit contoh seperti : imunisasi, dan penyuluhan tentang gizi

 Prevensi sekunder Diagnosa dini dan intervensi yang tepat untuk menghambat
proses patologi sehingga memperpendek waktu sakit/tingkat keparahan penyakit
contoh mengkaji keterbelakangan tumbuh kembang anak/balita atau memotivasi
keluarga unuk melakukan pemeriksaan kesehatan berkala spt, gigi/mata

 Prevensi tersier Dilakukan pada kasus kecacatan/ketidakmampuan /tidak dapat


diperbaiki

Rehabilitasi sebagai tujuan pencegahan primer lebih dari upaya menghambat


proses penyakitnya sendiri yaitu mengembalikan individu pada tingkat berfungsi
yang optimal , contoh mengajarkan kepada keluarga untuk melakukan perawatan
akibat kelumpuhan anggota gerak untuk latihan secara teratur dirumah

Ruang lingkup kerja bidan

 Promotif
upaya-upaya peningkatan Kesehatan (penkes, PMT, peningktn gizzi,penyuluhan)
 Preventif
upaya-upaya pencegahan penyakit & gangguan kesehatan individu (imunisasi
bayi, pemberian tab vit A)
 Kuratif
pemeliharaan dan pengobatan (prwtn talipusat, ibu bersalin, prwtn bendungan air
susu dll)
 Rehabilitatif
pemulihan Kesehatan bagi penderita yang dirawat dirumah. (penderita TBC dgn
latihan nafas dan batuk efektif, pemulihan pecandu narkoba)

prinsip asuhan kebidanan komunitas

 Berpedoman pada kode etik profesi kebidanan yang menjunjung harkakat dan
martabat klien
 Kebidanan Komunitas sifatnya multi disiplin meliputi ilmu kesehatan masyarakat,
sosial, psokologi, ilmu kebidanan dll yang mendukung peran bidan di komunitas
 Keberhasilan diukur melalui adanya kerjasama dengan berbagai mitra, seperti:
PKK, kader kesehatan, perawat, dokter dll.

TUJUAN

 Tujuan umum: Meningkatkan kemampuan masyarakat agar dapat menjalankan


fungsinya secara optimal
 Tujuan khusus
 Meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
dalam pemahaman tentang pengertian sehat dan sakit
 Meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
dalam mengatasi masalah kesehatan
 Menciptakan dukungan bagi individu yang terkait
 Mengendalikan lingkungan fisik dan sosial untuk menuju keadaan sehat yang
optimal
 Mengembangkan ilmu dan melaksanakan kebidanan kesehatan masyarakat

Tujuan dari pelayanan kebidanan komunitas adalah meningkatkan kesehatan ibu dan
anak balita di dalam keluarga sehingga terwujud keluarga sehat sejahtera dalam
komunitas tertentu. ( Syahlan, 1996 : 15 )

Anda mungkin juga menyukai