Anda di halaman 1dari 7

KOMUNITAS BIDAN DI AMERIKA

Dosen Pengampu :

Lia Lajuna, SKM. MPH.

Disusun Oleh :

Kelompok 4

Annisa Fatika Sari (P07124122004)

Dede Salsabila (P07124122011)

Gita Andriana (P071241220

Intan Rizkia (P07124122017)

Isra Maulida (P07124122018)

Marissa Amanda (P071241220

Noulan Millatina (P07124122023)

Richa Shafira (P07124122027)

Utia Ul-Khaira (P071241220

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH
PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2024
A. Konsep dasar kebidanan komunitas
1. Definisi kebidanan komunitas
Menurut IBI, Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari
pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi diwilayah
Negara Republik Indonesia serta memiliki kualifikasi untuk diregister,
sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik
kebidanan (Bustami & dkk, 2017).
Komunitas Berasal dari bahasa latin:
- comunicans : kesamaan
- communis : sama, public, banyak
- community : masyarakat setempat
Menurut J.H Syahlan bidan komunitas adalah bidan yang berkerja
melayani keluarga dan masyarakat diwilayah tertentu. Menurut United
Kingdom Central Council for Nursing Midwifery Health para praktisi
bidan yang berbasis komunitas harus dapat memberikan supervise yang
dibutuhkan oleh perempuan selama masa kehamilan, persalinan, nifas, dan
BBL secara komprehensif (Bustami & dkk, 2017).
Kebidanan Komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok risiko
tinggi dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui
pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan menjamin keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra
dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kebidanan.
Pelayanan Kebidanan Komunitas adalah upaya yang dilakukan bidan untuk
pemecahan terhadap masalah kesehatan ibu dan balita dalam keluarga di
masyarakat. Pelayanan kebidanan komunitas dilakukan diluar rumah sakit
atau institusi. Kebidanan komunitas dapat juga merupakan bagian atau
kelanjutan dari pelayanan yang diberikan dirumah sakit dalam upaya
menyelamatkan ibu dan bayi dalam proses kelahiran. Bidan komunitas
mempunyai pengetahuan yang luas dalam segala aspek dalam kehamilan
dan persalinan karena tugasnya adalah bersama-sama perempuan sebagai
partner untuk menerima secara positif pengalaman proses kehamilan dan
persalinan, serta mendukung keluarga agar dapat mengambil keputusan
atau pilihan secara individual berdasarkan informasi yang telah diberikan
(Bustami & dkk, 2017).
2. Tujuan kebidanan komunitas
a. Tujuan umum
1) Meningkatkan kesehatan ibu dan anak, balita dalam keluarga
sehingga terwujud keluarga sehat sejahtera dalam komunitas
tertentu
2) Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah
kebidanan komunitas untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimal
b. Tujuan khusus:
1) Mengidentifikasi masalah kebidanan komunitas
2) Melakukan upaya promotif dan preventif pelayanan kesehatan
3) Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat
4) Mengidentifikasi struktur masyarakat daerah setempat
5) Meningkatkan kemampuan individu/keluarga/masyarakat untuk
melaksanakan askeb dalam rangka mengatasi masalah
6) Tertanganinya kelainan resiko tinggi/rawan yang perlu pembinaan
dan pelayanan kebidanan
7) Tertanganinya kasus kebidanan dirumah
8) Tertanganinya tidak lanjut kasus kebidanan dan rujukan
9) Mengidentifikasi status kesehatan ibu dan anak
10) Pelayanan KIA/KB/imunisasi
11) Menggambarkan keadaan wilayah kerja dengan daerah
12) Mengidentifikasi faktor penunjang KIA/KB diwilayah
13) Bimbingan pada kader posyandu/kesehatan/dukun bayi
14) Mengidentifikasikan kerjasama LP/LS
15) Kunjungan rumah
16) Penyuluhan laporan dan seminar dan evaluasi
17) Askeb pada sasaran KIA
18) Menolong persalinan rumah
19) Melakukan tindakan kegawatdaruratan kebidanan sesuai
kewenangan
3. Sasaran kebidanan komunitas
a. Ibu : Pranikah, prakonsepsi, kehamilan, persalinan, nifas, masa interval,
menopause
b. Anak : Meningkatkan kesehatan janin dalam kandungan, bayi, balita,
prasekolah, dan anak usia sekolah
c. Keluarga : Pelayanan ibu dan anak termasuk kontrasepsi, pemeliharaan
anak, pemeliharaan ibu sesudah persalinan, perbaikan gizi, imunisasi
d. Kelompok penduduk : Kelompok penduduk rumah kumuh, daerah
terisolir, daerah tidak terjangkau
e. Masyarakat : Dari satuan masyarakat terkecil sampai masyarakat
keseluruhan : remaja, calon ibu, kelompok ibu
4. Ruang lingkup kebidanan komunitas
a. Promotif (peningkatan kesehatan)
1) informasi tentang imunisasi pada ibu-ibu yang memiliki bayi
2) penyuluhan tentang kesehatan ibu hamil
3) informasi tentang tanda bahaya kehamilan
4) ASI eksklusif
b. Preventif (pencegahan penyakit)
1) imunisasi terhadap bayi dan anak balita serta ibu hamil
2) pemberian tablet Fe
3) pemeriksaan kehamilan, nifas, dll
4) posyandu untuk penimbangan dan pemantauan kesehatan balita
c. Kuratif (pemeliharaan dan pengobatan)
1) perawatan payudara yang mengalami masalah
2) perawatan bayi, balita, dan anak sakit dirumah
3) rujukan bila diperlukan
d. Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)
1) latihan fisik pasca ibu bersalin
2) pemberian gizi ibu nifas
3) mobilisasi dini pada ibu pasca salin
4) Resosiantitatif (mengfungsikan kembali individu, keluarga,
kelompok masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya.
5) menggerakkan individu–masyarakat kelingkungan masyarakatnya
seperti dasawisma, desa siaga, tabulia
6) membuat masyarakat untuk melakukan suatu program dalam bidang
kesehatan yang dilakukan oleh masyarakat itu sendiri untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat tersebut.

B. Kebidanan komunitas di Amerika


Pada tahun 1955, komunitas bidan bidan wanita membuat American
Collage of Nurse -Midwives (ACNM), Tahun 1980, bidan menjadi sebuah
profesi dengan lahan praktik yang spesifik dan membutuhkan organiosasi
yang mengatur profesi tersebut. Tahun 1995, perkembangan bidan di
Amerika mengalami kemajuan yang sangat pesat, termasuk dalam
memberikan pelayanan kebidanan di masyarakat/komunitas (Prajayanti &
Ulya, 2022).
Dalam bukunya Theory For Midwifery Practice, Rosamund Bryar
memaparkan tentang perkembangan pelayanan kebidanan yang ada di
Amerika. Bryar menyatakan bahwa (Prajayanti & Ulya, 2022):
1. Tahun 1765
Pendidikan formal untuk bidan mulai dibuka. Akhir abad ke-18
banyak kalangan medis berpendapat secara emosi dan intelektual
wanita tidak dapat belajar dan menerapkan metode obstetric Pendapat
ini digunakan untuk menjatuhkan profesi bidan, sehingga bidan tidak
mempunyai pendukung, uang, tidak teroganisir dan tidak dianggap
professional
2. Tahun 1770-1820
Para wanita golongan atas di kota-kota besar, melahirkan ditolong
olah "Bidan Pria" / dokter. Bidan hanya menangani persalinan wanita
yang tidak mampu membayar dokter. Pada masa itu juga terjadi
perubahan persepsi dimana kelahiran merupakan masalah medis yang
harus ditangani oleh dokter.
3. Sampai dengan pada awal abad 20
Para bidan berperan seperti dokter berpengalaman tanpa
pendidikan spesifik, standar-standar, atau peraturan-peraturan yang
mengatur dalam memberikan pelayanan kebidanan.
4. Tahun 1915
Dokter Joseph de Lee menyatakan kelahiran bayi adalah patologis
dan bidan tidak mempunyai peran didalamnya. Pada saat ini mulai
diberlakukannya protap pertolongan persalinan yaitu :
1) memberikan sedative pada awal inpartu
2) membiarkan servik berdilatasi
3) memberikan ether pada kala II
4) melakukan episiotomi
5) melahirkan bayi dengan forcep
6) ekstraksi placenta
7) memberikan uterotonika
8) menjahit episiotomi
5. Tahun 1900-1930
Akibat protap yang diberlakukan tersebut, AKI mengalami
penurunan menjadi 600-700 kematian per 100.000 kelahiran hidup.30-
50% wanita melahirkan di rumah sakit
DAFTAR PUSTAKA

Bustami, L. E., & dkk. (2017). Buku Ajar Kebidanan Komunitas. padang: CV.
Rumahkayu Pustaka Utama.

Prajayanti, H., & Ulya, N. (2022). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Komunitas.
Pekalongan: Guepedia.

Anda mungkin juga menyukai