Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

PERDARAHAN PADA KALA III

“RETENSIO PLASENTA DAN TINDAKAN MANUAL PLASENTA”

Dosen Pengampu:

Cut Nurhasanah, S.ST, M. Kes

Disusun Oleh:

Kelompok 2

Richa Shafira (P07124122027)

Asmaul Husna T (P07124122005)

Gita Andriana (P071241220

Usriatul Millati (P071241220

Alfi Khusna (P071241220

Shilva Aprillia Putri (P071241220

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH
PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menganugerahkan begitu banyak limpahan
nikmat sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini secara maksimal. Shalawat dan salam
tak lupa pula kita junjungkan kepada Nabi kita Muhammad SAW yang telah begitu banyak
mengajarkan kebaikan dan menyebarkan ilmu yang bermanfaat kepada semua umatnya.

Alhamdulillah penulis telah dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perdarahan


Pada Kala III Retensio Plasenta Dan Tidakan Manual Plasenta”. Tidak lupa penulis
ucapkan terima kasih kepada ibu Cut Nurhasanah, S.ST, M. Kes selaku dosen pembimbing
mata kuliah Asuhan Kebidanan Persalinan Dan BBL yang membimbing kami dalam
pengerjaan makalah ini.

Selain itu terima kasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman yang telah mendukung
penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Berkat bantuan dan dorongan tersebut, penulis
dapat menyelesaikan tugas ini secara lancar dan maksimal.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran demi tercapainya kualitas makalah ini yang lebih baik di
kemudian hari. Dan penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Latar Belakang.......................................................................... 3
B. Rumusan Masalah..................................................................... 3
C. Tujuan ....................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................... S
A. Definisi Keluarga...................................................................... 7
B. Karakteristik Keluarga.............................................................. jb
C. Ciri-Ciri Keluarga...................................................................... 7
D. Bentuk/Tipe-Tipe Keluarga....................................................... 7
E. Struktur Keluarga...................................................................... 8
F. Pemegang kekuasaan dalam keluarga.......................................
G. Fungsi Keluarga........................................................................ 8
BAB III TINJAUAN KASUS........................................................................... J
A. Keluarga Inti.............................................................................. 10
B. Three Generation....................................................................... 10
C. Single Parent.............................................................................. 11
BAB IV PENUTUP........................................................................................... J
A. Kesimpulan................................................................................ m
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Blom ada
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan retensio plasenta?
2. Apa saja etiologi dari retensio plasenta?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari retensio plasenta.
2. Untuk mengetahui apa saja etiologi dari retensio plasenta.
3.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Retensio plasenta
1. Definisi retensio plasenta
Retensio plasenta merupakan keadaan plasenta yang belum dilahirkan atau
keterlambatan pengeluaran plasenta setelah 30 menit bayi dikeluarkan dari rahim
ibu. Plasenta harus segera dapat dilahirkan dalam waktu 30 menit supaya tidak
terjadi perdarahan karena plasenta yang masih melekat pada dinding uterus
menghambat efektifitas kontraksi. Selain itu juga jika terjadi retensio plasenta dan
dilakukan penanganan dengan pengeluran plasenta secara manual kemungkinan
bisa mengakibatkan infeksi pasca salin, choriocarsinoma dan polip pada uterus
(Syalfina & Priyanti, 2021).
Menurut (Rahmawati, 2023) Retensio plasenta merupakan plasenta yang tidak
lahir lebih dari 30 menit sesudah bayi lahir. Tertahannya sebagian plasenta atau
seluruh plasenta pada rahim akan mengganggu kontraksi membuat pembuluh
darah tetap terbuka sehingga dapat terjadi pendarahan pascapersalinan. Tanda dan
gejala retensio plasenta, yaitu:
a) Plasenta tidak lahir setelah 30 menit lahirnya bayi.
b) Pendarahan segera.
c) Kontraksi uterus lemah, Retensio uteri sering diikuti dengan putusnya tali
pusat akibat penarikan secara berlebih, iversio uteri dan perdarahan lanjut.
2. Etiologi retensio plasenta
Menurut (Soetrisno et al, 2023) retensio plasenta dapat terjadi karena, sebagai
berikut:
a. Fungsional
1) Faktor maternal, meliputi usia lanjut dan multipara
2) Faktor uterus, meliputi bekas SC, bekas operasi uterus, anomali pada
uterus, his kurang adekuat (umumnya menjadi penyebab utama), adanya
contraction ring (munculnya lingkaran pada perut bawah), riwayat
kuretase, riwayat manual plasenta, riwayat endometritis.
3) Implantasi plasenta kurang baik, misalnya di sudut tuba
4) Kelainan bentuk plasenta, misalnya ukuran plasenta yang terlalu kecil
b. Patologi anatomi
1) Plasenta belum terlepas dari dinding uterus, biasanya perlekatan plasenta
terlalu kuat
a) Plasenta akreta (plasenta menempel terlalu dalam, namun belum
mencapai miometrium).
b) Plasenta inkreta (plasenta menempel terlalu dalam hingga
miometrium).
c) Plasenta perkreta (plasenta menempel hingga mencapai seluruh
dinding rahim dan organ lain).
2) Plasenta sudah terlepas dari dinding uterus namun masih tertahan belum
dapat keluar, hal ini dikarenakan terjadi kesalahan pada penanganan kala
III sehingga munculnya lingkaran penyempitan pada bagian bawah uterus
sehingga plasenta terhalang untuk keluar (inserserasio plasenta).
Manajemen aktif kala III (MAK III) merupakan suatu tindakan
proaktif yang dilakukan saat kala III agar plasenta segera lahir, meliputi
menyuntikkan oksitosin 10 IU segera setelah bayi lahir, melakukan masase
pada fundus uteri, melakukan penegangan tali pusat terkendali apabila
sudah muncul tanda-tanda pelepasan plasenta, dan melahirkan plasenta
apabila plasenta sudah muncul di introitus vagina. Setelah plasenta lahir,
untuk menjaga agar uterus tetap berkontraksi dengan baik, maka perlu
dilakukan masase pada fundus uteri setiap 15 menit pada satu jam pertama,
kemudian setiap 30 menit pada jam kedua, dan selanjutnya setiap 4 jam.
Dalam kasus dugaan retensio plasenta, perlu dilakukan ultrasonografi dan
manuver Credé dilakukan hanya jika ultrasonografi menunjukkan plasenta
terperangkap setelah terlepas dari dinding rahim. Apabila plasenta tidak
terlepas setelah 15 menit, infus oksitosin diulang.
3. Patofisiologi retensio plasenta
Blom ada
4.

Anda mungkin juga menyukai