Anda di halaman 1dari 42

MELAKUKAN

AMNIOTOMI
Kelompok 4
Yossiana Dalimunte (22200013)
Wahyunia Indah (22200023)
Sarah Zakia Putri (22200035)
Pengertian Amniotomi
Indikasi
➢ Persalinan kala II
Amniotomi adalah Tindakan ➢ Akselerasi persalinan
untuk membuka selaput amnion ➢ Persalinan pervaginam
dengan jalan membuat robekan dengan menggunakan
kecil yang kemudian akan instrumen. .
melebar secara spontan akibat
Hati-hati pada:
rongga gaya berat cairan dan
➢ Polihidramnion
adanya tekanan di dalam amnion
→ dilakukan pada saat
➢ Presentasi muka
pembukaan lengkap atau hampir ➢ Tali pusat terkemuka
lengkap. ➢ Vasa previa
➢ Letak lintang
. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Terhadap Cairan Ketuban
U (Utuh) Selaput dan cairan ketuban masih utuh, masih memberikan perlindungan
kepada bayi dan uterus, tetapi tidak bias memberikan informasi tentang keadaan janin
J (Jernih)→ Selaput ketuban sudah pecah, warna ketuban jernih dan bias
memberikan tanda bahwa kondisi janin dalam keadaan aman.
M (Mekonium) Cairan ketuban bercampur mekonium, menunjukan adanya anoksia
kronis pada janin.
D (Darah) Cairan ketuban bercampur dengan darah, bias menunjukan pecahnya
pembuluh darah plasenta, trauma pada serviks dan vagina.
K (Kering) Cairan Ketuban sudah tidak tampak pada jalan lahir. Hal ini menunjukan
selaput ketuban yang sudah lama pecah atau pada post maturitas janin.
. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN AMNIOTOMI
Ada beberapa keuntungan dari amniotomi, yaitu:
a. Memungkinkan pengamatan atas cairan amniotik terutama ada atau tidaknya mekonium,
dimana pemantauan DJJ secara terus menerus didindikasikan, maka elektroda dapat diletakkaan
langsung ke atas kulit kepala janin, yang memungkinkan pelacakan yang lebih baik daripada yang
diperoleh dengan menempatka menempatkan elektroda n elektroda diatas abdomen ibu.
b. Kateter perekam bisa ditempatkan di dalam uterus dan dapat mengukur tekanan intrauterin
secara langsung dan akurat
c. Lamanya persalinan bisa persalinan bisa diperpendek diperpendek
d. Bukti-bukti yang ditemukan akhir ini menunjukkan bahwa amniotomi dan stimulasi saluran
genital bawah menyebabkan peningkatan dalam prostaglandin, dan hal ini prostaglandin, dan hal
ini selanjutnya menyempurna selanjutnya menyempurnakan kontraksi uterus kan kontraksi uterus.
. Lanjutan...
e. Bagian terbawah janin yang berguna sebagai tampon akan menekan plasenta yang berdarah dan
yang berdarah dan perdarahan akan berkurang/berhent perdarahan akan berkurang/berhentif. f. F.
f.Partus berlangsung lebih Partus berlangsung lebih cepat
g. Bagian plasenta yang berdarah dapat bebas mengikuti cincin gerakan dan regangan SBR
sehingga tidak ada lagi plasenta yang lepas.
Berikut beberapa kerugian dari tindakan amniotomi:
a.Tekanan diferensial yang meningkat disekitar kepala janin bisa menimbulkan cacatnya tulang
kepala janin
b. Berkurangnya jumlah cairan amniotik a jumlah cairan amniotic bisa menmabah kompresi tal
bisa menmabah kompresi tali pusat i pusat
c. Amniotomi dini bisa mempercepat pembukaan cerviks, namun bisa pula menyebabkan
berkurangnya aliran darah ke plasenta. Jadi keuntungan dalam bentuk persalian yang lebih pendek
bisa terelakkan oleh efek merugikan yang potensial bisa terjadi pada janin, seperti misalnya
penurunan angka pH darah.
Komplikasi Yang Terjadi Akibat Amniotomi
➢ Kompresi akibat tali pusat
➢ Tali pusat menumbung (Prolaps Foeniculi)
➢ Molase yang meningkat serta kemungkinan kompresi
kepala yang tidak merata
➢ Tekanan yang meningkat pada kepala janin
dapatmengakibatkan oksigenasi janin berkurang
➢ Meningkatnya risiko infeksi
PERSIAPAN ALAT
a.Persiapan ibu dan keluarga
b.Memastikan kebersihan ibu, sesuai prinsip Pencegahan Infeksi (PI)
➢ Perawatan sayang ibu
➢ Pengosong Pengosongan kandung kemih per 2 an kandung kemih per 2
jam
➢ Pemberian dorongan psikologis
c. Persiapan penolong persalinan
➢ Perlengkapan pakaian
➢ Mencuci tangan (sekitar 15 detik)
d. Persiapan peralatan
Ruangan, Penerangan, Tempat tidur,Handscoon, Klem setengah
kocher,Bengkok, Larutan klorin 0.5%,Pengalas, dan Bak instrument
. Langkah-langkah Amniotomi
➢ Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk amniotomi
➢ Memberikan penjelasan pada ibu dan keluarga terhadap tindakan yang akan
dilaksanakan
➢ Periksa denyut jantung janin
➢ Posisikan pasien dalam posisi lithotomic/dorsal recumbent
➢ Pakai celemek
➢ Cuci tangan dengan dengan menggunakan teknik 7 langkah, kemudian keringkan
➢ Dekatkan alat-alat kedekat pasien
➢ Tutup sampiran/scherm, jaga privasi ibu
➢ Memakai hand schoen.
➢ Sambil meminta ibu membuka kakinya, lakukan vulva hygiene
➢ Buka labia dengan menggunakan 2 jari tangan kiri
. Lanjutan...
➢ Masukkan 2 jari tangan kanan satu persatu secara perlahan, cari selaput ketuban
yang sedang menggelembung, Pastikan kepala sudah masuk rongga panggul dan
tidak teraba bagian-bagian kecil janin atau tali pusat yang menumbung (tali pusat
akan teraba berdenyut)
➢ Memasukkan kocher kedalam vagina menggunakan tangan kiri dengan tuntunan
jari tangan kanan yanga ada didalam lubang vagina, hingga menyentuh selaput
ketuban
➢ Rasakan adanya kontraksi dan selaput ketuban menonjol, pada saat kontraksi
mulai melemah,torehkan kocher 1-2 cm hingga selaput ketuban pecah
➢ Keluarkan kocher dengan menggunakan tangan kiri. Pertahankan jari tangan
kanan didalam vagina untuk merasakan penurunan kepaladan untuk memastikan
tidak ada tali pusat yang teraba
. Lanjutan...

➢ Setelah yakin tidak ada tali pusat yang teraba, keluarkan jari tangan dari
dalam vagina secara perlahan
➢ Cuci tangan dalam larutan klorin, buka sarung tangan dalam keadaan terbalik
➢ Cuci tangan dibawah air mengalir
➢ Periksa kembali denyut jantung
➢ Catat pada partograf atau catatan medik lainnya
THANK YOU
MAKALAH
Melakukan Amniotomi

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

Dosen Pengampu : Ns.Marizki Putri,S.Kep,.M.Kep

Disusun oleh :Kelompok 4


Nama :1.Yossiana Dalimunte (22200013)
2.Wahyunia Indah (22200023)
3.Sarah Zakia Putri (22200035)
Kelas :A1

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat yang
diberikan-Nya,berupa karunia sehat jasmani dan rohani. Sehingga tugas makalah
tentang Keperawatan Maternitas “Melakukan Amniotomi” dapat terselesaikan
dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini dibuat sebagai kewajiban untuk
memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas.

Makalah ini kami susun dengan maksimal dan terimakasih juga kepada
semua pihak yang turut andil dalam terselesainya makalah ini.Terlepas dari itu
semua, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari teman-teman dan Dosen Mata Kuliah
Keperawatan Maternitas ibuk Ns.Marizki Putri,S.Kep.M.Kep

Akhir kata saya berharap isi dari makalah ini dapat memberikan manfaat dan
inspirasi bagi siapa saja yang membacanya, terutama teman-teman Fakultas
Kesehatan UM Sumbar.

Bukittinggi, 08 November 2023

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A.Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan ........................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3

A. Apa pengertian Amniotomi ....................................................................... 3

B.Apa Istilah untuk menjelaskan penemuan cairan ketuban/selaput


ketuban .......................................................................................................... 3

C. Apa jenis amniotomi ................................................................................. 5

D. Apa indikasi Amniotomi ........................................................................... 5

E. Apa saja Keuntungan dan kerugian amniotomi ......................................... 6

F.Apa Persiapan Amniotomi .......................................................................... 7

G. Apa Teknik amniotomi ............................................................................. 8

BAB III PENUTUP .................................................................................... 10

• A. Kesimpulan ................................................................................. 10
• B. Saran ............................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Menurut Varney (2004) pemecahan ketuban dengan disengaja merupakan


salah satu bentuk induksi maupun akselerasi persalinan . Dengan keluarnya
sebagian air ketuban terjadi pemendekan otot rahim sehingga otot rahim lebih
efektif berkontraksi. Pendapat Varney tersebut mendukung pernyataan Saifuddin
(2002) pemecahan ketuban menimbulkan pembentukan prostaglandin yang akan
merangsang persalinan dengan meningkatkan kontraksi uterus. Dari pernyataan
Varney dan Saifuddin tersebut dapat disimpulkan bahwa pemecahan ketuban dapat
menjadi salah satu alternative induksi persalinan.

Pemecahan ketuban harus dilakukan dengan memperhitungkan banyak hal


diantaranya adalah ada tidaknya polihidramnion, presentasi muka, tali pusat
terkemuka, vasa previa, adanya presentasi selain kepala. Presentasi bagian bawah
selain kepala merupakan kontra indikasi dilakukannya amniotomi. Kepala janin
yang belum masuk ke pintu atas panggul atau janin kecil juga merupakan kontra
indikasi pemecahan ketuban, karena kedua kondisi tersebut menjadi factor pemicu
terjadinya prolaps talipusat. Prolaps talipusat dapat menimbulkan asfiksia intra
uterine akibat terjepitnya talipusat antara panggul dan kepala janin (Varney, 2004).

Selain itu ketuban dan kulit ketuban merupakan sesuatu yang berfungsi
melindungi janin dalam rahim, perlindungan terhadap infeksi dan perlindungan
terhadap trauma. Menurut Saifudin (2002) pada daerah dengan insiden HIV tinggi,
selaput ketuban dipertahankan untuk melindungi bayi dari infeksi. Pecahnya
ketuban beresiko terjadinya infeksi intrauterine (korioamnionitis). Korioamnionitis
sering terjadi akibat pecahnya ketuban yang lama (lebih dari24 jam) (Varney,
2004). Klien dengan korioamnionitis mengalami demam pada ibu, takikardia pada
ibu dan janin, uterus lunak, dinding vagina hangat, cairan ketuban purulen dan
berbau tidak sedap. Infeksi memberikan dampak yang merugikan pada kontraksi
uterus sehingga menimbulkan distocia.

1
Selain itu, dampak dari infeksi yaitu bayi dapat mengalami pneumonia,
asidosis intrauterine, paralisis serebri dan leukomalasia periventrikular kistik.
Amniotomi dini (pembukaan 2 cm) cenderung mengakibatkan amnionitis lebih
lanjut, hiperstimulasi uterus, dan gawat janin dibandingkan dengan amniotomi pada
akhir (pembukaan 5cm) (Varney, 2004).

Jadi dari uraian yang telah dipaparkan tersebut menjadi dasar bagi tenaga
penolong persalinan. Penolong persalinan harus memperhitungkan secara cermat
sebelum memecahkan kulit ketuban. Ketepatan waktu pemecahan dihubungkan
dengan kondisi pembukaan serviks dan posisi kepala janin di jalan lahir.

B. RUMUSAN MASALAH

a.Mengetahui Apa pengertian Amniotomi ?

b. Mengetahui apa jenis tahui jenis Amniotomi ?

c. Mengetahui apa indikasi Amniotomi ?

d. Mengetahui apa kontraindikasi Amniotomi ?

e. Mengetahui apa keuntungan dan kerugian Amniotomi ?

F.Mengetahui Apa persiapan alat Amniotomi ?

g. Mengetahui Apa saja teknik Amniotomi?

C. TUJUAN

a. Untuk mengetahui pengertian Amniotomi

b. Untuk menge Untuk mengetahui jenis tahui jenis Amniotomi

c. Untuk mengetahui indikasi Amniotomi

d. Untuk mengetahui kontra indikasi Amniotomi i

e. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian Amniotomi

F.Untuk mengetahui persiapan alat amniotomi

g. Untuk mengetahui teknik Amniotomi

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN AMNIOTOMI

Amniotomi merupakan suatu tindakan untuk memecahkan ketuban


padasaat pembukaan sudah lengkap. Amniotomi artifisialisis dilakukan dengan
caramemecahkan ketuban baik di bagian bawah depan ( fore water ) maupun
dibagianbelakang ( hind water ) dengan suatu alat khusus (drewsmith catheter).
Sampaisekarang belum diketahui dengan pasti bagaimana pengaruh amniotomi
dalammerangsang timbulnya kontraksi rahim.

B. ISTILAH UNTUK MENJELASKAN PENEMUAN


CAIRAN KETUBAN/SELAPUT KETUBAN

Ada beberapa istilah dalam nomenklatur kebidanan yang harus diketahui oleh
petugas kesehatan yang berhubungan dengan cairan selaput ketuban, yaitu:

➢ Utuh (U), membran masih utuh, memberikan sedikit perlindungan


kepada bayi uterus, tetapi tidak memberikan informasi tentang
kondisi .
➢ Jernih (J), membran pecah dan tidak ada anoksia
➢ Mekonium (M), cairan ketuban bercampur mekonium,
menunjukkan adanya anoksia/ano anoksia/anoksia kronis ksia
kronis pada bayi pada bayi
➢ Darah (D), cairan ketuban bercampur dengan darah, bisa
menunjukkan pecahny pecahnya pembuluh darah a pembuluh darah
plasenta, trauma pada serviks atau plasenta, trauma pada serviks
atau trauma bayi trauma bayi
➢ Kering (K), kantung ketuban bisa menunjukkan bahwa selaput
kantung ketuban bisa menunjukkan bahwa selaput ketuban sudah
ban sudah lama pecah atau postmaturitas janin.

3
Beberapa teori mengemukakan bahwa :

a. Amniotomi dapat meng Amniotomi dapat mengurangi beban ra urangi beban


rahim sebesar 40% sehingg him sebesar 40% sehingga tenaga kontraksi rahim dapat
lebih kuat untuk membuka servik.

b. Amniotomi menyebabkan berkurangnya aliran darah didalam rahim kira – kira


40 menit setelah amniotomi dikerjakan, sehingga berkurangnnya oksigenesi otot –
otot rahim dan keadaan ini meningkatkan kepekaan otot rahim.

c. Amniotomi menyebabkan kepala dapat langsung menekan dinding serviks


dimana didalamnya terdapat banyak syaraf – syaraf yang merangsang kontraksi
rahim

d. Bila setelah amniotomi dikerjakan 6 jam kemudian, belum ada tanda – tanda
permulaan persalinan, maka harus diikuti dengan cara – cara lain untuk
merangsang persalinan, misalnya dengan inpus oksitosin

e. Pada amniotomi perlu diingat akan terjadinya penyulit – penyulit sebagai

berikut:

➢ Infeksi

Prolapsus funikuli

➢ Gawat janin

Tanda – tanda solusio palsenta ( bila ketuban sangat banyak dan


dikeluarkan secara tepat ).

4
C.JENIS JENIS AMNIOTOMI

Ada 2 jenis amniotomi, yaitu:

a.Amniotomi untuk augmentasi.

Ini sering dilakukan apabila persalinan spontan yang berlangsung terlalu


lambat. Berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh dari uji coba klinis pada persalinan
spontan dan dari induksi persalinan, besar kemungkinan bahwa amniotomi akan
meningkatkan kemajuan persalinan amniotomi akan meningkatkan kemajuan
persalinan yang disfungsional. g disfungsional.

b. Amniotomi untuk induksi.

Dilakukan untuk menstimulasi mulainya proses persalinan. Bisa berupa

amniotomi saja atau dikombinasikan dengan induksi yang lain seperti

oksitosin.

D.INDIKASI AMNIOTOMI

Amniotomi dilakukan jika ketuban belum pecah dan serviks telah membuka
sepenuhnya. Perlu diperhatikan Indikasi amniotomi pada plasentaprevia:

➢ Plasenta previa lateralis/marginalis/letak rendah, bila tidak bila tidak ada


pembukaan. ada pembukaan.
➢ Pada primigravida dengan plasenta previa lateralis/marginalis dengan
pembukaan > 4 cm.
➢ Plasenta previa lateralis/marginalis dengan janin yang sudah meninggal.

5
E.KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN KEUNTUNGAN DAN
KERUGIAN AMNIOTOMI AMNIOTOMI

Ada beberapa keuntungan dari amniotomi, yaitu:

a. Memungkinkan pengamatan atas cairan amniotik terutama ada atau tidaknya


mekonium, dimana pemantauan DJJ secara terus menerus didindikasikan, maka
elektroda dapat diletakkaan langsung ke atas kulit kepala janin, yang
memungkinkan pelacakan yang lebih baik daripada yang diperoleh dengan
menempatka menempatkan elektroda n elektroda diatas abdomen ibu. diatas
abdomen ibu.

b. Kateter perekam bisa ditempatkan di dalam uterus dan dapat mengukur tekanan
intrauterin secara langsung dan akurat

c. Lamanya persalinan bisa persalinan bisa diperpendek diperpendek

d. Bukti-bukti yang ditemukan akhir ini menunjukkan bahwa amniotomi dan


stimulasi saluran genital bawah menyebabkan peningkatan dalam prostaglandin,
dan hal ini prostaglandin, dan hal ini selanjutnya menyempurna selanjutnya
menyempurnakan kontraksi uterus kan kontraksi uterus

e. Bagian terbawah janin yang berguna sebagai tampon akan menekan plasenta
yang berdarah dan yang berdarah dan perdarahan akan berkurang/berhent
perdarahan akan berkurang/berhenti

f. Partus berlangsung lebih Partus berlangsung lebih cepat

g. Bagian plasenta yang berdarah dapat bebas mengikuti cincin gerakan dan
regangan SBR sehingga tidak ada lagi plasenta yang lepas

6
Berikut beberapa kerugian dari tindakan amniotomi:

a. Tekanan diferensial yang meningkat disekitar kepala janin bisa menimbulkan


cacatnya tulang kepala janin

b. Berkurangny Berkurangnya jumlah cairan amniotik a jumlah cairan amniotic bisa


menmabah kompresi tal bisa menmabah kompresi tali pusat i pusat

c. Amniotomi dini bisa mempercepat pembukaan cerviks, namun bisa pula


menyebabkan berkurangnya aliran darah ke plasenta. Jadi keuntungan dalam
bentuk persalian yang lebih pendek bisa terelakkan oleh efek merugikan yang
potensial bisa terjadi pada janin, seperti misalnya penurunan angka pH darah.
beberapa penolong telah mencatat adanya perubahan dalam pola DJJ setelah
dilakukanny dilakukannya amniotomi.

F.PERSIAPAN ALAT

a. Persiapan ibu dan keluarga

b. Memastikan kebersihan ibu, sesuai prinsip Pencegahan Infeksi (PI)

➢ Perawatan sayang ibu


➢ Pengosong Pengosongan kandung kemih per 2 an kandung kemih per 2 jam
➢ Pemberian dorongan psikologis

c. Persiapan penolong persalinan

➢ Perlengkapa Perlengkapan pakaian pakaian


➢ Mencuci tangan (sekitar 15 detik)

d. Persiapan peralatan

➢ Ruangan
➢ Penerangan
➢ Tempat tidur
➢ Handscoon
➢ Klem setengah kocher

7
➢ Bengkok
➢ Larutan klorin 0.5%
➢ Pengalas
➢ Bak instrument

G.TEHNIK AMNIOTOMI

Berikut cara-cara melakukan amniotomi yaitu :

a. Bahas tindakan dan prosedur bersama keluarga

b. Dengar DJJ dan catat pada Partograf

c. Bidan cuci tangan

d. Gunakan handscoon DTT

e. Diantara kontraksi, lakukan Pemeriksaan Dalam (PD), Jari telunjuk dan jari
tengah tangan kanan di masukkan kedalam jalan lahir sampai sedalam kanalis
servikalis, sentuh ketuban yang menonjol, pastikan kepala telah engaged dan tidak
teraba adanya tali pusat atau bagian2 kecil lainnya (bila tali pusat dan bagian-bagian
yang kecil dari bayi teraba, jangan pecahkan selaput ketuban dan rujuk segera).

f. Pegang 1/2 klem kocher/kelly memakai tangan yang lain, dan memasukkan ke
dan memasukkan ke dalam vagina dengan perlindungan 2 jari tangan kanan yang
mengenakan sarung tangan hingga menyentuh selaput ketuban dengan hati2.
Setelah kedua jari berada jari berada dalam kanalis dalam kanalis servikalis, maka
posisi servikalis, maka posisi jari diubah jari diubah sedemikian rupa, sedemikian
rupa,sehingga telapak tangan menghadap kearah atas.

g. Saat kekuatan his sedang berkurang tangan kiri Saat kekuatan his sedang
berkurang tangan kiri kemudian memasukan pengait dian memasukan penga
khusus kedalam jalan lahir dengan tuntunan kedua jari yang telah ada didalam.
Yang telah ada didalam.Tangan yang diluar kemudian memanipulasi pengait
khusus tersebut untuk dapat menusuk dan merobek selaput ketuban 1-2 cm hingga

8
pecah (dengan menggunakan separuh klem Kocher (ujung bergigi tajam, steril,
diasukkan ke kanalis servikalis dengan perlindungan jari tangan.)

h. Biarkan cairan ketuban membasahi jari tangan yang digunakan untuk


pemeriksaan.

i. Tarik keluar dengan tangan kiri 1/2 klem kocher/kelly dan rendam dalam larutan
klorin 0,5%. Tetap pertahankan jari2 tangan kanan anda di dalam vagina untuk
merasakan turunnya kepala janin dan memastikan tetap tidak teraba adanya tali
pusat, setelah yakin bahwa kepala turun dan t a turun dan tidak teraba tali idak
teraba tali pusat, keluarkan jari tangan pusat, keluarkan jari tangan kanan dari
vagina seca kanan dari vagina secara perlahan. ra perlahan.

j. Evaluasi warna cairan ketuban, periksa apakah ada mekonium atau darah
keluarnya mekonium atau air ketuban yang bercampur mekonium per vaginam
pada presentasi kepala merupakan gejala gawat janin (fetal distress). Diduga ini
sebagai hasil relaksasi spingter real dan peristaltik yang bertambah sebagai akibat
anoxis. Faktor-faktor etiologisnya meliputi lilitan tali pusat, partus lama, toxemia
gravidarum. Pada sebagian kasus tidak diketahui penyababnya insidensi keluarnya
mekonium adalah sekitar 5%. Kalau ini merupakan satu-satunnya gejala maka
kejadian lahir mati (stillbirth) adalah jarang, t jarang, tetapi jumlah bayi yang
memerlukan yang memerlukan resusitasi l resusitasi lebih banyak daripada banyak
daripada insidensinya secara keseluruhan. Apabila terjadi pengeluaran mekonium
maka DJJ harus diamati dengan ketat. Kalau ada perubahan yang berarti dalam
irama dan frekuensinya maka mungkin diperlukan persalinan segera untuk
menyelamatkan bayinya. Meskipun demikian pengeluaran mekonium sendiri
bukan merupakan indikasi untuk penyelesaian persalinan secara operatif.

9
k. Celupkan tangan yang masih menggunakan sarung tangan kedalam larutan klorin
0,5% lalu lepaskan sarung tangan dalam kondisi terbalik dan biarkan terendam
dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.

l. Cuci kedua tangan.

m. Periksa kembali Denyut Jantung Janin.

n. Catat pada partograf waktu dilakukan pemecahan selaput ketuban, warna air

ketuban dan DJJ.

10
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Amniotomi merupakan suatu tindakan untuk memecahkan
ketuban pada saat pembukaan sudah lengkap. Amniotomi artifisialisis
dilakukan dengan cara memecahkan ketuba memecahkan ketuban baik
di n baik di bagian bawah depan ( fore water bagian bawah depan ( fore
water ) maupun dibagian ) maupun dibagian belakang ( hind water )
belakang ( hind water ) dengan suatu alat khusus (d dengan suatu alat
khusus (drewsmith catheter ). rewsmith catheter ).
Tindakan amniotomi perlu dilakukan apabila selaput ketuban
belum pecah dan pembukaan sudah lengkap. Perhatikan warna air
ketuban yang keluar saat dilakukan amniotomi. Jika terjadi pewarnaan
mekonium pada air ketuban maka lakukan persiapan pertolonga
lakukan persiapan pertolongan bayi setelah l n bayi setelah lahir karena
hal tersebut menunjukka ahir karena hal tersebut menunjukkan adanya
hipoksia dalam rahim adanya hipoksia dalam rahim atau selama proses
pers atau selama proses persalinan.
B Saran
Dalam pebuatan makalah ini juga penulis menyadari bahwa dalam pebuatan
makalah masih terdapat banyak kesalahan, kekurangan serta kejanggalan baik
dalam penulisan maupun dalam pengonsepan materi. Untuk itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kedepan lebih baik dan
penulis berharap kepada semua pembacamahasiswa khususnya, untuk lebih
ditingkatkan dalam pembuatan makalah yang akan datang

11
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/93718641/Isi-makalah-2
Oktarina M. 2016. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Yogyakarta :Deepublish, Juni 2016
Dwienda R, Octa,dkk. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi/Balita
dan Anak Prasekolah untuk Para Bidan. YogyakartaDeepublish,September
2014
Widiastini L P. 2018. Buku Ajar ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU
BERSALIN DAN BAYIBARU LAHIR. Bogor : IN MEDI

12
MAKALAH
Melakukan Amniotomi

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

Dosen Pengampu : Ns.Marizki Putri,S.Kep,.M.Kep

Disusun oleh :Kelompok 4


Nama :1.Yossiana Dalimunte (22200013)
2.Wahyunia Indah (22200023)
3.Sarah Zakia Putri (22200035)
Kelas :A1

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat yang
diberikan-Nya,berupa karunia sehat jasmani dan rohani. Sehingga tugas makalah
tentang Keperawatan Maternitas “Melakukan Amniotomi” dapat terselesaikan
dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini dibuat sebagai kewajiban untuk
memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas.

Makalah ini kami susun dengan maksimal dan terimakasih juga kepada
semua pihak yang turut andil dalam terselesainya makalah ini.Terlepas dari itu
semua, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari teman-teman dan Dosen Mata Kuliah
Keperawatan Maternitas ibuk Ns.Marizki Putri,S.Kep.M.Kep

Akhir kata saya berharap isi dari makalah ini dapat memberikan manfaat dan
inspirasi bagi siapa saja yang membacanya, terutama teman-teman Fakultas
Kesehatan UM Sumbar.

Bukittinggi, 08 November 2023

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A.Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan ........................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3

A. Apa pengertian Amniotomi ....................................................................... 3

B.Apa Istilah untuk menjelaskan penemuan cairan ketuban/selaput


ketuban .......................................................................................................... 3

C. Apa jenis amniotomi ................................................................................. 5

D. Apa indikasi Amniotomi ........................................................................... 5

E. Apa saja Keuntungan dan kerugian amniotomi ......................................... 6

F.Apa Persiapan Amniotomi .......................................................................... 7

G. Apa Teknik amniotomi ............................................................................. 8

BAB III PENUTUP .................................................................................... 10

• A. Kesimpulan ................................................................................. 10
• B. Saran ............................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Menurut Varney (2004) pemecahan ketuban dengan disengaja merupakan


salah satu bentuk induksi maupun akselerasi persalinan . Dengan keluarnya
sebagian air ketuban terjadi pemendekan otot rahim sehingga otot rahim lebih
efektif berkontraksi. Pendapat Varney tersebut mendukung pernyataan Saifuddin
(2002) pemecahan ketuban menimbulkan pembentukan prostaglandin yang akan
merangsang persalinan dengan meningkatkan kontraksi uterus. Dari pernyataan
Varney dan Saifuddin tersebut dapat disimpulkan bahwa pemecahan ketuban dapat
menjadi salah satu alternative induksi persalinan.

Pemecahan ketuban harus dilakukan dengan memperhitungkan banyak hal


diantaranya adalah ada tidaknya polihidramnion, presentasi muka, tali pusat
terkemuka, vasa previa, adanya presentasi selain kepala. Presentasi bagian bawah
selain kepala merupakan kontra indikasi dilakukannya amniotomi. Kepala janin
yang belum masuk ke pintu atas panggul atau janin kecil juga merupakan kontra
indikasi pemecahan ketuban, karena kedua kondisi tersebut menjadi factor pemicu
terjadinya prolaps talipusat. Prolaps talipusat dapat menimbulkan asfiksia intra
uterine akibat terjepitnya talipusat antara panggul dan kepala janin (Varney, 2004).

Selain itu ketuban dan kulit ketuban merupakan sesuatu yang berfungsi
melindungi janin dalam rahim, perlindungan terhadap infeksi dan perlindungan
terhadap trauma. Menurut Saifudin (2002) pada daerah dengan insiden HIV tinggi,
selaput ketuban dipertahankan untuk melindungi bayi dari infeksi. Pecahnya
ketuban beresiko terjadinya infeksi intrauterine (korioamnionitis). Korioamnionitis
sering terjadi akibat pecahnya ketuban yang lama (lebih dari24 jam) (Varney,
2004). Klien dengan korioamnionitis mengalami demam pada ibu, takikardia pada
ibu dan janin, uterus lunak, dinding vagina hangat, cairan ketuban purulen dan
berbau tidak sedap. Infeksi memberikan dampak yang merugikan pada kontraksi
uterus sehingga menimbulkan distocia.

1
Selain itu, dampak dari infeksi yaitu bayi dapat mengalami pneumonia,
asidosis intrauterine, paralisis serebri dan leukomalasia periventrikular kistik.
Amniotomi dini (pembukaan 2 cm) cenderung mengakibatkan amnionitis lebih
lanjut, hiperstimulasi uterus, dan gawat janin dibandingkan dengan amniotomi pada
akhir (pembukaan 5cm) (Varney, 2004).

Jadi dari uraian yang telah dipaparkan tersebut menjadi dasar bagi tenaga
penolong persalinan. Penolong persalinan harus memperhitungkan secara cermat
sebelum memecahkan kulit ketuban. Ketepatan waktu pemecahan dihubungkan
dengan kondisi pembukaan serviks dan posisi kepala janin di jalan lahir.

B. RUMUSAN MASALAH

a.Mengetahui Apa pengertian Amniotomi ?

b. Mengetahui apa jenis tahui jenis Amniotomi ?

c. Mengetahui apa indikasi Amniotomi ?

d. Mengetahui apa kontraindikasi Amniotomi ?

e. Mengetahui apa keuntungan dan kerugian Amniotomi ?

F.Mengetahui Apa persiapan alat Amniotomi ?

g. Mengetahui Apa saja teknik Amniotomi?

C. TUJUAN

a. Untuk mengetahui pengertian Amniotomi

b. Untuk menge Untuk mengetahui jenis tahui jenis Amniotomi

c. Untuk mengetahui indikasi Amniotomi

d. Untuk mengetahui kontra indikasi Amniotomi i

e. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian Amniotomi

F.Untuk mengetahui persiapan alat amniotomi

g. Untuk mengetahui teknik Amniotomi

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN AMNIOTOMI

Amniotomi merupakan suatu tindakan untuk memecahkan ketuban


padasaat pembukaan sudah lengkap. Amniotomi artifisialisis dilakukan dengan
caramemecahkan ketuban baik di bagian bawah depan ( fore water ) maupun
dibagianbelakang ( hind water ) dengan suatu alat khusus (drewsmith catheter).
Sampaisekarang belum diketahui dengan pasti bagaimana pengaruh amniotomi
dalammerangsang timbulnya kontraksi rahim.

B. ISTILAH UNTUK MENJELASKAN PENEMUAN


CAIRAN KETUBAN/SELAPUT KETUBAN

Ada beberapa istilah dalam nomenklatur kebidanan yang harus diketahui oleh
petugas kesehatan yang berhubungan dengan cairan selaput ketuban, yaitu:

➢ Utuh (U), membran masih utuh, memberikan sedikit perlindungan


kepada bayi uterus, tetapi tidak memberikan informasi tentang
kondisi .
➢ Jernih (J), membran pecah dan tidak ada anoksia
➢ Mekonium (M), cairan ketuban bercampur mekonium,
menunjukkan adanya anoksia/ano anoksia/anoksia kronis ksia
kronis pada bayi pada bayi
➢ Darah (D), cairan ketuban bercampur dengan darah, bisa
menunjukkan pecahny pecahnya pembuluh darah a pembuluh darah
plasenta, trauma pada serviks atau plasenta, trauma pada serviks
atau trauma bayi trauma bayi
➢ Kering (K), kantung ketuban bisa menunjukkan bahwa selaput
kantung ketuban bisa menunjukkan bahwa selaput ketuban sudah
ban sudah lama pecah atau postmaturitas janin.

3
Beberapa teori mengemukakan bahwa :

a. Amniotomi dapat meng Amniotomi dapat mengurangi beban ra urangi beban


rahim sebesar 40% sehingg him sebesar 40% sehingga tenaga kontraksi rahim dapat
lebih kuat untuk membuka servik.

b. Amniotomi menyebabkan berkurangnya aliran darah didalam rahim kira – kira


40 menit setelah amniotomi dikerjakan, sehingga berkurangnnya oksigenesi otot –
otot rahim dan keadaan ini meningkatkan kepekaan otot rahim.

c. Amniotomi menyebabkan kepala dapat langsung menekan dinding serviks


dimana didalamnya terdapat banyak syaraf – syaraf yang merangsang kontraksi
rahim

d. Bila setelah amniotomi dikerjakan 6 jam kemudian, belum ada tanda – tanda
permulaan persalinan, maka harus diikuti dengan cara – cara lain untuk
merangsang persalinan, misalnya dengan inpus oksitosin

e. Pada amniotomi perlu diingat akan terjadinya penyulit – penyulit sebagai

berikut:

➢ Infeksi

Prolapsus funikuli

➢ Gawat janin

Tanda – tanda solusio palsenta ( bila ketuban sangat banyak dan


dikeluarkan secara tepat ).

4
C.JENIS JENIS AMNIOTOMI

Ada 2 jenis amniotomi, yaitu:

a.Amniotomi untuk augmentasi.

Ini sering dilakukan apabila persalinan spontan yang berlangsung terlalu


lambat. Berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh dari uji coba klinis pada persalinan
spontan dan dari induksi persalinan, besar kemungkinan bahwa amniotomi akan
meningkatkan kemajuan persalinan amniotomi akan meningkatkan kemajuan
persalinan yang disfungsional. g disfungsional.

b. Amniotomi untuk induksi.

Dilakukan untuk menstimulasi mulainya proses persalinan. Bisa berupa

amniotomi saja atau dikombinasikan dengan induksi yang lain seperti

oksitosin.

D.INDIKASI AMNIOTOMI

Amniotomi dilakukan jika ketuban belum pecah dan serviks telah membuka
sepenuhnya. Perlu diperhatikan Indikasi amniotomi pada plasentaprevia:

➢ Plasenta previa lateralis/marginalis/letak rendah, bila tidak bila tidak ada


pembukaan. ada pembukaan.
➢ Pada primigravida dengan plasenta previa lateralis/marginalis dengan
pembukaan > 4 cm.
➢ Plasenta previa lateralis/marginalis dengan janin yang sudah meninggal.

5
E.KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN KEUNTUNGAN DAN
KERUGIAN AMNIOTOMI AMNIOTOMI

Ada beberapa keuntungan dari amniotomi, yaitu:

a. Memungkinkan pengamatan atas cairan amniotik terutama ada atau tidaknya


mekonium, dimana pemantauan DJJ secara terus menerus didindikasikan, maka
elektroda dapat diletakkaan langsung ke atas kulit kepala janin, yang
memungkinkan pelacakan yang lebih baik daripada yang diperoleh dengan
menempatka menempatkan elektroda n elektroda diatas abdomen ibu. diatas
abdomen ibu.

b. Kateter perekam bisa ditempatkan di dalam uterus dan dapat mengukur tekanan
intrauterin secara langsung dan akurat

c. Lamanya persalinan bisa persalinan bisa diperpendek diperpendek

d. Bukti-bukti yang ditemukan akhir ini menunjukkan bahwa amniotomi dan


stimulasi saluran genital bawah menyebabkan peningkatan dalam prostaglandin,
dan hal ini prostaglandin, dan hal ini selanjutnya menyempurna selanjutnya
menyempurnakan kontraksi uterus kan kontraksi uterus

e. Bagian terbawah janin yang berguna sebagai tampon akan menekan plasenta
yang berdarah dan yang berdarah dan perdarahan akan berkurang/berhent
perdarahan akan berkurang/berhenti

f. Partus berlangsung lebih Partus berlangsung lebih cepat

g. Bagian plasenta yang berdarah dapat bebas mengikuti cincin gerakan dan
regangan SBR sehingga tidak ada lagi plasenta yang lepas

6
Berikut beberapa kerugian dari tindakan amniotomi:

a. Tekanan diferensial yang meningkat disekitar kepala janin bisa menimbulkan


cacatnya tulang kepala janin

b. Berkurangny Berkurangnya jumlah cairan amniotik a jumlah cairan amniotic bisa


menmabah kompresi tal bisa menmabah kompresi tali pusat i pusat

c. Amniotomi dini bisa mempercepat pembukaan cerviks, namun bisa pula


menyebabkan berkurangnya aliran darah ke plasenta. Jadi keuntungan dalam
bentuk persalian yang lebih pendek bisa terelakkan oleh efek merugikan yang
potensial bisa terjadi pada janin, seperti misalnya penurunan angka pH darah.
beberapa penolong telah mencatat adanya perubahan dalam pola DJJ setelah
dilakukanny dilakukannya amniotomi.

F.PERSIAPAN ALAT

a. Persiapan ibu dan keluarga

b. Memastikan kebersihan ibu, sesuai prinsip Pencegahan Infeksi (PI)

➢ Perawatan sayang ibu


➢ Pengosong Pengosongan kandung kemih per 2 an kandung kemih per 2 jam
➢ Pemberian dorongan psikologis

c. Persiapan penolong persalinan

➢ Perlengkapa Perlengkapan pakaian pakaian


➢ Mencuci tangan (sekitar 15 detik)

d. Persiapan peralatan

➢ Ruangan
➢ Penerangan
➢ Tempat tidur
➢ Handscoon
➢ Klem setengah kocher

7
➢ Bengkok
➢ Larutan klorin 0.5%
➢ Pengalas
➢ Bak instrument

G.TEHNIK AMNIOTOMI

Berikut cara-cara melakukan amniotomi yaitu :

a. Bahas tindakan dan prosedur bersama keluarga

b. Dengar DJJ dan catat pada Partograf

c. Bidan cuci tangan

d. Gunakan handscoon DTT

e. Diantara kontraksi, lakukan Pemeriksaan Dalam (PD), Jari telunjuk dan jari
tengah tangan kanan di masukkan kedalam jalan lahir sampai sedalam kanalis
servikalis, sentuh ketuban yang menonjol, pastikan kepala telah engaged dan tidak
teraba adanya tali pusat atau bagian2 kecil lainnya (bila tali pusat dan bagian-bagian
yang kecil dari bayi teraba, jangan pecahkan selaput ketuban dan rujuk segera).

f. Pegang 1/2 klem kocher/kelly memakai tangan yang lain, dan memasukkan ke
dan memasukkan ke dalam vagina dengan perlindungan 2 jari tangan kanan yang
mengenakan sarung tangan hingga menyentuh selaput ketuban dengan hati2.
Setelah kedua jari berada jari berada dalam kanalis dalam kanalis servikalis, maka
posisi servikalis, maka posisi jari diubah jari diubah sedemikian rupa, sedemikian
rupa,sehingga telapak tangan menghadap kearah atas.

g. Saat kekuatan his sedang berkurang tangan kiri Saat kekuatan his sedang
berkurang tangan kiri kemudian memasukan pengait dian memasukan penga
khusus kedalam jalan lahir dengan tuntunan kedua jari yang telah ada didalam.
Yang telah ada didalam.Tangan yang diluar kemudian memanipulasi pengait
khusus tersebut untuk dapat menusuk dan merobek selaput ketuban 1-2 cm hingga

8
pecah (dengan menggunakan separuh klem Kocher (ujung bergigi tajam, steril,
diasukkan ke kanalis servikalis dengan perlindungan jari tangan.)

h. Biarkan cairan ketuban membasahi jari tangan yang digunakan untuk


pemeriksaan.

i. Tarik keluar dengan tangan kiri 1/2 klem kocher/kelly dan rendam dalam larutan
klorin 0,5%. Tetap pertahankan jari2 tangan kanan anda di dalam vagina untuk
merasakan turunnya kepala janin dan memastikan tetap tidak teraba adanya tali
pusat, setelah yakin bahwa kepala turun dan t a turun dan tidak teraba tali idak
teraba tali pusat, keluarkan jari tangan pusat, keluarkan jari tangan kanan dari
vagina seca kanan dari vagina secara perlahan. ra perlahan.

j. Evaluasi warna cairan ketuban, periksa apakah ada mekonium atau darah
keluarnya mekonium atau air ketuban yang bercampur mekonium per vaginam
pada presentasi kepala merupakan gejala gawat janin (fetal distress). Diduga ini
sebagai hasil relaksasi spingter real dan peristaltik yang bertambah sebagai akibat
anoxis. Faktor-faktor etiologisnya meliputi lilitan tali pusat, partus lama, toxemia
gravidarum. Pada sebagian kasus tidak diketahui penyababnya insidensi keluarnya
mekonium adalah sekitar 5%. Kalau ini merupakan satu-satunnya gejala maka
kejadian lahir mati (stillbirth) adalah jarang, t jarang, tetapi jumlah bayi yang
memerlukan yang memerlukan resusitasi l resusitasi lebih banyak daripada banyak
daripada insidensinya secara keseluruhan. Apabila terjadi pengeluaran mekonium
maka DJJ harus diamati dengan ketat. Kalau ada perubahan yang berarti dalam
irama dan frekuensinya maka mungkin diperlukan persalinan segera untuk
menyelamatkan bayinya. Meskipun demikian pengeluaran mekonium sendiri
bukan merupakan indikasi untuk penyelesaian persalinan secara operatif.

9
k. Celupkan tangan yang masih menggunakan sarung tangan kedalam larutan klorin
0,5% lalu lepaskan sarung tangan dalam kondisi terbalik dan biarkan terendam
dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.

l. Cuci kedua tangan.

m. Periksa kembali Denyut Jantung Janin.

n. Catat pada partograf waktu dilakukan pemecahan selaput ketuban, warna air

ketuban dan DJJ.

10
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Amniotomi merupakan suatu tindakan untuk memecahkan
ketuban pada saat pembukaan sudah lengkap. Amniotomi artifisialisis
dilakukan dengan cara memecahkan ketuba memecahkan ketuban baik
di n baik di bagian bawah depan ( fore water bagian bawah depan ( fore
water ) maupun dibagian ) maupun dibagian belakang ( hind water )
belakang ( hind water ) dengan suatu alat khusus (d dengan suatu alat
khusus (drewsmith catheter ). rewsmith catheter ).
Tindakan amniotomi perlu dilakukan apabila selaput ketuban
belum pecah dan pembukaan sudah lengkap. Perhatikan warna air
ketuban yang keluar saat dilakukan amniotomi. Jika terjadi pewarnaan
mekonium pada air ketuban maka lakukan persiapan pertolonga
lakukan persiapan pertolongan bayi setelah l n bayi setelah lahir karena
hal tersebut menunjukka ahir karena hal tersebut menunjukkan adanya
hipoksia dalam rahim adanya hipoksia dalam rahim atau selama proses
pers atau selama proses persalinan.
B Saran
Dalam pebuatan makalah ini juga penulis menyadari bahwa dalam pebuatan
makalah masih terdapat banyak kesalahan, kekurangan serta kejanggalan baik
dalam penulisan maupun dalam pengonsepan materi. Untuk itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kedepan lebih baik dan
penulis berharap kepada semua pembacamahasiswa khususnya, untuk lebih
ditingkatkan dalam pembuatan makalah yang akan datang

11
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/93718641/Isi-makalah-2
Oktarina M. 2016. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Yogyakarta :Deepublish, Juni 2016
Dwienda R, Octa,dkk. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi/Balita
dan Anak Prasekolah untuk Para Bidan. YogyakartaDeepublish,September
2014
Widiastini L P. 2018. Buku Ajar ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU
BERSALIN DAN BAYIBARU LAHIR. Bogor : IN MEDI

12

Anda mungkin juga menyukai