Dosen Pengampuh:
Disusun Oleh:
Anggota Kelompok 11
T.A 2021/2022
“KATA PENGANTAR”
Syalom ...
Ass.wr.wb
Segala Puji dan syukur kami panjat kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat meyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Tanpa Penyertaan dan pertolongannya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Kami mengucap syukur kepada Tuhan karena atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas dari mata kuliah Keperawatan Maternitas dengan judul “Askep
Retensio Plasenta”
Tentunya kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kkritik
serta saran yang membangun dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya
dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Jika apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang terkait dalam pembuatan maklah ini
dan seluruh web internet yang telah menjadi bagian dalam isi dari makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................1
DAFTAR ISI..................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................3
1. Konsep Medik....................................................................................................................3
2. Pengertian..........................................................................................................................3
3. Patofisiologi.........................................................................................................................3
4. Etiologi...............................................................................................................................3
5. Penanganan.......................................................................................................................3
6. Tanda dan gejala...............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................4
A. Pengkajian.........................................................................................................................4
B. Diagnosa dan Rencana Intervensi Keperawatan...........................................................4
A. Saran..................................................................................................................................6
B. Kesimpulan.......................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................7
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Konsep Medik
Pengertian
Retensio plasenta adalah tertahannya atau keadaan dimana uri/plasenta belum lahir dalam
waktu satu jam setelah bayi lahir. Pada proses persalinan, kelahiran plasenta kadang mengalami
hambatan yang dapat berpengaruh bagi ibu bersalin. Dimana terjadi keterlambatan bisa timbul
perdarahan yang merupakan salah satu penyebab kematian ibu pada masa post partum.apabila
sebagian lagi belum, terjadi perdarahan karena uteus tidak bisa berkontraksi dan beretraksi
dengan baik pada batas antara dua bagian itu. Selanjutnya apanila sebagian besar plasenta sudah
lahir tetapi sebagian besar kecil masih melekat pada dinding uterus, dapat timbul perdarahan
masa nifas.
Patofisiologi
Pada dasarnya perdarahan terjadi karena pembuluh darah didalam uterus masih terbuka.
Pelepasan plasenta memutuskan pembuluh darah dalam stratum spongiosum sehingga sinus-
sinus maternalis ditempat insersinya plasenta terbuka.
Pada waktu uterus berkontraksi, pembuluh darah yang terbuka tersebut akan menutup,
kemudian pembuluh darah tersumbat oleh bekuan darah sehingga perdarahan akan terhenti. Pada
kondisi retensio plasenta, lepasnya plasenta tidak terjadi secara bersamaan dengan janin, karena
melekat pada tempat implantasinya. Menyebabkan terganggunya retraksi dan kontraksi otot
uterus sehingga sebagian pembuluh darah tetap terbuka serta menimbulkan perdarahan
Etiologi
Hal ini dapat terjadi karena kontraksi uterus kurang kuat untuk melepaskan plasenta dan
plasenta yang tumbuh melekat erat lebih dalam. Pada keadaan ini tidak terjadi perdarahan
dan merupakan indikasi untuk mengeluarkannya.
Penanganan
A. Penanganan umum
Jika plasenta terlihat dalam vagina, mintalah ibu untuk mengedan. Jika anda dapat
merasakan plasenta dalam vagina, keluarkan plasenta tersebut
Jika plasenta belum keluar, berikan oksitoksin 10 unit jika belum dilakukan pada
penanganan aktif kala III
Jika PTT belum berhasil cobalah untuk melakukan pengeluaran plasenta secara manual.
B. Penanganan Khusus
oRetensio plasenta dengan separasi parsial:
Tentukan jenis retensio yang terjadi
Regangan tali pusar dan minta klien untuk mengedan, bila ekspulsi plasenta tidak
terjadi, coba traksi terkontrol tali pusat
Pasang infus oksitosin 20 unit dalam 500 ml cairan dengan 40 tets/menit
Bila traksi terkontrol gagal, lakukan manual plasenta
Tranfusi jika perlu
Beri antibiotik dan atasi komplikasi
oPlasenta Insakerta
Tentuka diagnose kerja
Siapkan alat dan bahan untuk menghilangkan konstriksi serviks dan melahirkan
plasenta
Siapkan anestessi sertaa infus oksitosin 20 ui dalam 500 ml dengan 40
tetesan/menit
Pemantauan tanda vital, kontraksi uterus, TFU, perdarahan paskah tindakan
oPlasenta Akreta
Tentukan diagnosis
Stabilitas pasien
Rujuk klien ke RS karena tindakan kasus ini perlu dioperasi
oPlasenta Manual
Kaji ulang indikasi dan persetujuan tindakan
Kaji ulang prinsip perawatan dan pemasangan infus
Berikan sedative, analgetik dan antibiotik dengan dosis tunggal
Pasang sarung tangan DTT
Jepit tali pusat, tegangkan sejajar lantai
Masukkan tangan secara obstretik menelusuri tali pusat dan tangan lain menahan
fundus uteri
Cari insesi pinggir plasenta dengan bagian lateral jari-jari tangan
Buka tangan obstretik seperti member salam dan jari-jari dirapatkan, untuk
menentukan tempat implantasi
Gerakkan tangan secara perlahan bergeser kekranial sehingga semua permukaan
maternal plasenta dapat dilepaskan
Jika tidak terlepas kemungkinan akreta. Siapkan untuk laparatomi
Pegang plasenta, keluarkan tangan beserta plasenta secra perlahan
Pindahkan tangan luar kesupra simphisis untuk menahan uterus saat plasenta
dikeluarkan dan periksa plasenta
Berikan oksitosin 10 iu dalam 500 ml cairan dengan 60 tts/menit
Periksa dan perbaiki robekan jalan lahir
Pantau tanda vital dan kontrol kontraksi uterus dan TFU
Teruskan infuse dan transfusi jika perlu
Tanda dan gejala
Anamnesi :
Meliputi pertanyaan tentang periode prenatal, meminta informasi mengenai episode
perdarahan post partum sebelumnya, paritas, serta riwayat multipel fetus dan polihidramnion.
Serta riwayat post partum sekarang dimana plasenta tidak lepas secara spontan atau timbul
perdarahan aktif setelah bayi dilahirkan.
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Beberapa hal yang perlu dikaji dalam asuhan keperawatan pada ibu dengan retensio
plasenta adalah sebagai berikut:
1) Identitas klien
Data biologis/fisiologis meliputi:
Keluhan utama
Riwayat kesehatan masa lalu
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat obstetric
Pola kegiatan sehari hari sebagai berikut:
Sirkulasi: perubahan tekanan darah dan nadi, pelambatan pengisian
kapiler, pucat, kulit dingin/lembab, perdarahan vena gelap dari
uterus ada secara eksternal, dapat mengalami perdarahan vagina
berlebihan, Haemoragi berat atau gejala shock diluar proposi
jumlah kehilangan darah
Eliminasi: kesulitan berkemih dapat menunjukkan haematoma dari
porsi atau vagina
Nyeri/ketidaknyamanan: laserasi jalan lahir: darah memang terang
sedikit menetap dengan uterus keras, berkontraksi baik; robekan
terlihat pada labia mayora/minora dari muara vagina ke perineum;
robekan luas dari episiotomie ekstensi episiotemi kedalam kubah
vagina, atau robekan pada serviks
Seksualitas: uterus kuat; kontaksi baik atau kontraksi parsial, dan
agak menonjol, kehamilan baru dapat mempengaruhi overdistensi
uterus, absorpsio plasenta, plasenta pervia
Pemeriksaan fisik meliputi; keadaan umum, tanda vital,
pemeriksaan obstetric, pemeriksaan laboratorium
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian tersebut maka disimpulkan beberapa hal yaitu sebagai berikut:
Retensio plasenta adalah keadaan dimana uri/plasenta belum lahir dalam waktu satu
jam setelah bayi lahir
a. Plasenta belum terlepas dari dinding rahim karena tumbuh melekat dalam
b. Plasenta telah terlepas tetapi belum dapat dikeluarkan yang terjadi akibat
penanganan kala III salah
Masalah keperawatan yang dapat terjadi pada atonia uteril adalah fefisit volume
cairan tubuh, resiko terjadinya infeksi, gangguan perfusi jaringan, ancietas, dan
kurangnya pengetahuan klien tentang keadaannya
B. Saran
Hemoragi paska partum biasanya didefinisikan sebagai kehilangan darah lebih dari 500 ml
selama dan atau setelah kelahiran. Ini adalah salah satu penyebab tersering kematian pada ibu.
Mudah-mudahan makalah ini memberikan wawasan kepada kita tentang retensio plasenta
sebagai salah satu penyebab perdarahan post partum. Dan kepada dosen pengampuh mata kuliah
ini kiranya dapat memberikan masukkan, kritik, dan saran guna melengkapi pengetahuan tentang
retensio plasenta terutama yang berkaitan dengan asuhan keperawatan secara lebih khusus pada
ibu yang mengalami retensio plasenta.
DAFTAR PUSTAKA
1. Harry Oxorn, ilmu kebidanan Patofisiologi dan Persalinan, Edisi Human Labor and Birth
Yayasan Essentia Medica, 1990
2. Mary Hamilton, Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas, EGC, Jakarta, 1995
3. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 2002
4. Muliyati, Buku Panduan Kuliah Keperawatan Maternitas, Makassar, 2005