Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN PENDAHULUAN DAN LAPORAN KASUS

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS

“IBU HAMIL DENGAN PLASENTA PREVIA”

Oleh

Septri Annisa Azmi

183110272

II C

Dosen Pembimbing

Hj.Metri Lydia,S.Kp,M. Biomed

PRODI D-III KEPERAWATAN PADANG

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

2020
KATA PENGANTAR
 
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada klien ibu
hamil dengan Placenta Previa” dengan sebaik-baiknya.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah mengalami berbagai hal baik suka
maupun duka. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak akan selesai dengan
lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan, serta bimbingan dari berbagai pihak.
Sebagai rasa syukur atas terselesainya makalah ini, maka dengan tulus penulis sampaikan
terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik
pada teknik penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
dapat diterapkan dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang berhubungan dengan judul
makalah ini.

Padang 6 April 2020

Penyusun
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmenbawah rahim sehingga
menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uteriinternum.Plasenta berbentuk bundar atau
hampir bundar dengan diameter15-20 cm dan tebal 2,5 cm, berat rata-rata 500
gram.Plasenta previadapat dibagi menjadi beberapa jenis. Plasenta Previa totalis, yaitu
apabila
seluruh pembukaan tertutup oleh jaringan plasenta atau ari-ari. PlasentaPrevia parsialis,
yaitu apabila sebagian pembukaan tertutup oleh jaringanplasenta. Plasenta Previa
marginalis yaitu apabila pinggir plasenta atauari-ari berada tepat pada pinggir permukaan
jalan ari. Plasenta LetakRendah yaitu apabila letak tidak normal pada segmen bawah
rahim akantetapi belum sampai menutupi pembukaan jalan.

B. Tujuan
1. Mampu melakukan pengkajian pada ibu hamil dengan plasenta previa
2. Mampu menegakkan diagnosa keperawatan pada ibu hamil dengan plasenta
previa
3. Mampu melakukan intervensi keperawtan pada ibu hamil dengan lasenta
previa
4. Mampu melakukan implementasi keperawatan pada ibu hamil dengan plasenta
previa
5. Mampu melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada ibu hamil dengan
plasenta previa
6. Mampu melakukan pendokumentasian
BAB II

KONSEP TEORITIS

1. Defenisi Plasenta Previa


Plasenta previa adalah suatu kehamilan dimana plasenta berimplatasi
abnormal pada segmen bawah rahim (SBR), menutupi ataupun tidak menutupi ostium
uteri internum(OUI), sedangkan kehamilan itu sudah viable atu mampu hidup diluar
rahim (usia kehamilan > 20 minggu dan/ berat janin > 500 gram).
Plasenta Previa adalah plasenta yang berimplantasi rendah sehingga menutupi
sebagian /seluruh ostium uteri internum (implantasi plasenta yang normal adalah pada
dinding depan, dinding belakang rahim atau di daerah fundus uteri).(Yuni Kusmiyati
dkk, 2009, Perawatan Ibu Hamil, hal. 158-159.

Placenta previa dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu :

1. Marginal placenta previa


Plasenta tertanam pada satu tepi segmen rahim bawah dekat dengan
tulang.
2. Incomplete / Parsial placenta previa
Menyiratkan penutupan tak sempurna. Apabila hanya sebagian OUI
tertutup plasenta.
3. Total / Complete placenta previa
Seluruhnya tulang dalam tertutup oleh placenta, saat cervik sepenuhnya
berdilatasi
4. Implantasi rendah / low-lying implantasi
Digunakan saat placenta diposisikan pada segmen bawah rahim yang lebih
rendah tapi jauh dari tulang. Tidak ada bagian yang menutupi OUI.

2. Etiologi Plasenta Previa


Plasenta previa meningkat kejadiannya pada keadaan-keadaan yang
endometriumnya kurang baik, misalnya krena atrofi endometrium atau kurang
baiknya vaskularisasi desidua.
Keadaan ini bisa ditemukan pada :
1. Multipara, terutama jika jarak antara kehamilannya pendek
2. Mioma uteri
3. Kuretasi yang berulang
4. Riwayat plasenta pervia sebelumnya(insidennya adalah 12 kali lebih besar
pada wanita dengan riwayat plasenta previa sebelumnya)
5. Umur lanjut : umur diatas 35 tahun
6. Bekas seksio sesarea
7. Kelainan janin
8. Leiomioma uteri
9. Korpus luteum bereaksi lambat
10. Hipoplasia endometrium
11. Perubahan inflamasi atau atrofi, misalnya pada wanita perokok atau
pemakai kokain. Hipoksemi yang terjadi akibat karbon monoksia akan
dikompensasi dengan hipertrofi plasent. Hal ini terjadi terutama pada
perokok berat (lebih dari 20 batang sehari).
Keadaan endometrium yang kurang baik menyebabkan plasenta Harus tumbuh
menjadi luas untuk mencukupi kebutuhan janin. Plasenta yang tumbuh meluas akan
mendekati atau menutup ostium utei intermum.
Endometrium yang kurang baik juga daapt menyebabkan zigot mencari tempat
implatasi yang lebih baik, yaitu di tempat yang rendah dekat ostium uteri internum.
Plasenta previa juga dapat terjadi pada plasenta yang besar dan yang luas,
seperti pada eritroblastosis, DM, atau kehamilan multipel.

3. Patofisiologi Plasenta Previa


Pada usia kehamilan yang lanjut, umumnya pada trisemester ketiga dan
mungkin juga lebih awal oleh karena mulai terbentuknya segmen bawah rahim, tapak
plasenta akan mengalami pelepasan. Sebagaimana diketahui tapak plasenta terbentuk
dari jaringan maternal yaitu bagian desidua basalis yang bertumbuh menjadi bagian
dari uteri.Dengan melebarnya isthmus uteri menjadi segmen bawah rahim, maka
plasenta yang berimplantasi disitu sedikit banyak akan mengalami laserasi
akibatpelepasan pada desidua pada tapak plasenta. Demikian pula pada waktu
serviksmendatar (effacement) dan membuka (dilatation) ada bagian tapak plasenta
yang terlepas. Pada tempat laserasi akan terjadi perdarahan yang berasal dari
sirkulasimaternal yaitu dari ruang intervillus dari plasenta. Oleh karena
fenomenapembentukan segmen bawah rahim itu perdarahan pada plasenta previa
betapa punpasti kan terjadi (unavoidable bleeding).Perdarahan di tempat itu
relativedipermudah dan diperbanyak oleh karena segmen bawah rahim dan serviks
tidak mampu berkontraksi dengan kuat karena elemen otot yang dimilikinya minimal,
dengan akibat pembuluh darah pada tempat itu tidak akan tertutup dengan sempurna.
Perdarahan akan berhenti karena terjadi pembekuan kecuali jika ada laserasi
mengenai sinus yang besar dari plasenta dimana perdarahan akan berlangsung lebih
banyak dan lebih lama. Oleh karena pembentukan segmen bawah rahim itu
akanberlangsung progresif dan bertahap, maka laserasi baru akan mengulang kejadian
perdarahan. Demikian perdarahan akan berulang tanpa sesuatu sebab lain (causeless).
Darah yang keluar berwarna merah segar tanpa rasa nyeri (pain-less).
Pada plasenta yang menutupi seluruh uteri internum perdarahan terjadi lebih
awal dalam kehamilan karena segmen bawah rahim terbentuk lebih dahulu pada
bagian terbawah yaitu ostium uteri internum. Sebaliknya pada plasenta previa
parsialis atau letak rendah perdarahan baru akan terjadi pada waktu mendekati atau
mulai persalinan. Perdarahan pertama biasanya sedikit tetapi cenderung lebih banyak
pada perdarahan berikutnya. Perdarahan yang pertama sudah bisa terjadi pada
kehamilan dibawah 30 minggu, tetapi lebih separuh kejadiannya pada kehamilan 34
minggu ke atas. Berhubung tempat perdarahan terletak pada dekat dengan ostium
uteri internum, maka perdarahan lebih mudah mengalir keluar rahim dan tidak
membentuk hematom retroplasenta yang mampu merusak jaringan lebih luas dan
melepaskan tromboplastin ke dalam sirkulasi maternal. Dengan demikian sangat
jarang terjadi koagulopati pada plasenta previa.Hal lain yang perlu diperhatikan
adalah dinding segmen bawah rahim yangtipis mudah diinvasi oleh pertumbuhan vili
dari trofoblas, akibatnya plasenta melekatlebih kuat pada dinding uterus. Lebih sering
terjadi plasenta akreta dan inkretabahkan plasenta perkreta yang pertumbuhan vilinya
bisa sampai menembus buli-bulidan ke rectum bersama plasenta previa. Plasenta
akreta dan inkreta lebih seringterjadi pada uterus yang sebelumnya pernah bedah
sesar. Segmen bawah rahim dan serviks yang rapuh mudah robek oleh sebab
kurangnya elemen otot yang terdapat disana. Kedua kondisi ini berpotensi
meningkatkan kejadian perdarahan pasca persalinan pada plasenta previa, misalnya
dalam kala tiga karena plasenta sukar melepas dengan sempurna (retensio plasenta)
atau setelah uri lepas karena segmen bawah rahim tidak mampu berkontraksi dengan
baik.
4. Penatalaksanaan Plasenta Previa
a. Memastikan kesejahteraan fisiologis klien dan janin
1) Ukur dan catat tanda-tanda vital, kaji perdarahan, dan pertahankan untuk
menghitung jumlah pemakaian pembalut perineum. Timbang pembalut
perineum sebelum dan setelah dipakai untuk memperkirakan kehilangan darah
2) Observasi apakah ada sok, yang ditandai dengan nadi cepat, pucat, kulit
lembab dingin, dan penurunan tekanan darah
3) Pantau DJJ
4) Doron tirah baring secara ketat untuk meminimalkan risiko pada janin
5) Observasi apakah ada perdarahan tambahan.
b. Menurur Mose penatalaksanaan pada plasenta previa dapat dibagi 2
golongan :
1) Ekspektatif : dilakukan apabila janin masih kecil sehingga kemungkinan hidup
di dunia masih kecil baginya. Sikap ekspektasi tertentu hanya dapat
dibenarkan jika keadaan ibu baik dan perdarahannya sudah berhenti atau
sedikitsekali.
Syarat terapi ekspektaktif :
a) Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit yang kemudian berhenti
b) Belum ada tanda-tanda in partu
c) Keadaan umum ibu cukup baik (kadar Hb dalam batas normal)
d) Janin masih hidup
2) Terminasi : dilakukan dengan segera mengakhiri kehamilan sebelum terjadi
perdarahan yang dapat menimbulkan kematian, misalnya kehamilan telah
cukup bulan, perdarahan banyak, dan anak telah meninggal. Terminasi dapat
dilakukan dengan 2 cara :
a. Cara vaginal yang bermaksud untuk mengadakan tekana pada
plasenta,dengan caraini maka pembuluh-pembuluh darah yang terbuka
dapat tertutup kembali. Dapat dilakukan dengan cara :
a) Metreurynter
b) Versi Braxton-Hicks
b. Dengan cara seksio sesarea yang dimaksud untuk mengosongkan
rahimsehingga rahim dapat berkontraksi dan menghentikan perdarahan.
Selain itu sesio sesarea juga dapat mencegah terjadinya robekan serviks
segmen bawah rahim yang sering terjadi pada persalianan pervaginaan.
Persalinan seksio sesarea hampir dilakukan pada seluruh kasus plasenta
previa.

5. Komplikasi Plasenta Previa


Ada beberapa komplikasi yang bisa terjadi pada ibu hamil yang menderita
plasenta previa, yaitu :
1) Komplikasi pada ibu
a. Dapat terjadi anemia
b. Syok hipovolemik
c. Dapat terjadi robekan pada serviks dan segmen bawah rahim yang
rapuh
d. Infrksi karena pendarahan yang banyak
e. Emboli udara (jarang)
f. Kelainan koagulasi sampai syok
g. kematian
2) Komplikasi pada janin
a. Kelainan letak janin
b. Anemi
c. Prematuritas dengan morbiditas dan mortalitas tinggi
d. Asfiksia intra uterin sampai dengan kematian.
6. WOC Plasenta Previa

Riwayat
Kehamilan Riwayat Riwayat Kehamilan
kelahiran
ganda aborsi insisi uterus >35 th
besar

Embrio lebih
dari satu Kerusakan Uterus tua
lapisan uterus

Kebutuhan O2 Vaskularisasi
dan nutrisi Penipisan uterus
endometrium menurun

Plasenta lebih
besar Vaskularisasi uterus
tempat blastosit Plasenta
berimplantasi memperluaskan
permukaan
Blastosit mencari tempat
yang lebih baik

Blastosit inplantasi didekat


segmen bawah uterus

Plasenta menutupi seluruh


atau sebagian jalan lahir

Plasenta previa

Pembentukan segmen Menutupi pembukaan


bawah uterus dan jalan lahir
dilatasi ostium uteri

Seksio Cesarea

Luka Post Operasi

perdarahan
Tipisnya pembuluh darah
serviks dan uterus segmen
bawah

Merangsang area Jaringan


Kontraksi uterus Nyeri
sensorik motorik terputus

Volume darah Gangguan pervusi


menurun Resiko
jaringan (Ibu)
infeksi

Gangguan
syok
keseimbangan
hipovolemik
cairan

Hipoksia
jaringan/organ Gangguan pervusi
pada janin jaringan utero
plasenta (janin)
Resiko tinggi
cedera (janin)
BAB III
ASKEP TEORITIS
1) Pengkajian
1. Pemeriksaan Fisik
a) Umum
Pemeriksaan fisik umum meliputi pemeriksaan pada ibu hamil :
1) Rambut dan kulit
Terjadi peningkatan pigmentasi pada areola, putting susu dan linea
nigra. Striae atau tanda guratan bisa terjadi di daerah abdomen dan paha.
Laju pertumbuhan rambut berkurang.
2) Wajah
Mata : pucat, anemis, Hidung, Gigi dan mulut
3) Leher
4) Buah dada / payudara
- Peningkatan pigmentasi areola putting susu
- Bertambahnya ukuran dan noduler
5) Jantung dan paru
Volume darah meningkat, Peningkatan frekuensi nadi, Penurunan
resistensi pembuluh darah sistemik dan pembuluh darah pulmonal, Terjadi
hiperventilasi selama kehamilan, Peningkatan volume tidal, penurunan
resistensi jalan nafas, Diafragma meningkat, Perubahan pernapasan
abdomen menjadi pernapasan dada.
6) Abdomen
Menentukan letak janin, Menentukan tinggi fundus uteri
7) Vagina
Peningkatan vaskularisasi yang menimbulkan warna kebiruan ( tanda
Chandwick), Hipertropi epithelium
8) Sistem musculoskeletal
Persendian tulang pinggul yang mengendur, Gaya berjalan yang
canggung, Terjadi pemisahan otot rectum abdominalis dinamakan dengan
diastasis rectal
b. Khusus
1) Tinggi fundus uteri
2) Posisi dan persentasi janin
3) Panggul dan janin lahir
4) Denyut jantung janin
c. Pemeriksaan Penunjang
1) Laboratorium
2) Pemeriksaan USG, Hb, dan Hematokrit
Dengan USG dapat ditentukan implantasi plasenta atau jarak tepi
plasenta terhadap ostium. Bila jarak tepi kurang dari 5 cm disebut plasenta
letak rendah. Bila tidak dijumpai plasenta previa, dilakukan pemeriksaan
inspekulo untuk melihat sumber perdarahan lain (Oyelese, 2006).
3) Pemeriksaan inspekulo
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah perdarahan
berasal dari ostium uetri eksternum atau dari kelainan serviks dan vagina.
Apabila perdarahan berasal dari ostium uteri eksternum, adanya plasenta
previa harus dicurigai (Johnson, 2003).
4) Transvaginal sonography (TVS)
TVS digunakan untuk menyelidiki lokasi plasenta kapan saja saat
hamil dan saat lokasi plasenta berada dianggap rendah. Sonographers
didorong untuk melaporkan jarak sebenarnya dari tepi plasenta ke os serviks
internal di TVS.

2) Diagnosa Keperawatan
a. Risiko cidera pada janin b/d usia ibu >35 tahun
b. Risiko syok b/ hipoksia
c. Hipovolemia b/d perdarahan
d. Risiko infeksi b/d efek prosedur invasif
3) Intervensi
N Diagnosis Perencanaan
Tujuan (SLKI) Intervesi (SIKI)
o. keperawatan
Risiko cidera pd Tingkat cidera PemantauanDenyutJantungJani
janin b/d usia ibu> 1. Toleransiaktivitas n
35 tahun meningkat Observasi
2. Toleransimakana - Identifikasi status obstetrik
nmeningkat - Identifikasiriwayatobstetrik
3. Kejadianciderame - Identifikasipenggunaanobat,
nurun diet danmerokok
4. Perdarahanmenur - Periksadenyutjantugjanin 1
un menit
5. Polaistirahattidur - Monitor denyutjantungjanin
membaik - Mobitor TTV ibu
Teraupetik
- Aturposisipasien
Edukasi
-informasikanhasilpemantauan,
jikaperlu
Risiko perdarahan Tingkat Perdarahan : Pencegahanperdarahanobservasi
b/d plasenta previa 1. Membranmukosal - Monitor
embabmeningkat tandadangejalaperdarahan
2. Kelembabankulit - Monitor nilaihematokrit/
meningkat hemoglobin
3. Perdarahan sebelumdansesudahperdara
vagina menurun han
4. Hemoglobin Terupetik
membaik - Pertahankan bed rest
5. Hematokritmemb selamaperdarahan
aik - Hindaripengukuransuhurekt
al
Edukasi
- Jelaskantandadangejalaperd
arahan
- Anjurkanmeningkatkanasup
anmakandanvitamin K
Kolaborasipemberianobatpengontr
olperdarahan, jikaperlu.
Nyeri akut b/d agen Tingkat Nyeri : Manajemennyeri :
pencedera fisiologis 1. Keluhannyerimen Observasi
urun - Identifikasilokasi,
2. Meringismenurun karakteristik, frekuensi,
3. Sikapprotektifme durasinyeri
nurun - Identifikasiskalanyeri
4. Gelisahmenurun - Identifikasiresponnyeri
5. Kesulitantidurme Teraupetik
nurun - Berikantekniknonfarmakolo
gisuntukmengurngi rasa
nyeri
- Fasilitasiistirahttidur
- Kontrollingkungan yang
memperberatnyeri
Edukasi
- Jelaskanpenyebabpemicuny
eri
- Ajarkantekniknonfarmakolo
gis
Kolaborasi
Kolaborasipemberiananalgetik,
jikaperlu.
Risiko syok Tingkt syok : Pencegahan syok :
1. Kekuatan nadi 1. Monitor status
meningkat kardiopulmonal (frekuensi
2. Output urine dan kekuatan nadi,
meningkat frekuensi nafas,TD , MAP)
3. Tingkat 2. Monitor status oksigenasi
kesadaran 3. Monitor status cairan
meningkat 4. Monitor tingkat kesadaran
4. Saturasi oksigen dan respon pupil
meningkat 5. Berikan oksigen untuk
5. Akral dingin mempertahankan saluran
menurun oksige >94%
6. Pucat menurun 6. Jelaskan penyebab/faktor
7. Tekanan areri risiko syok
rata-rata membaik
8. Tekanan darah
sistolik membaik
9. Tekanan darah
diastolik
membaik
10. Tekanan nadi
membaik
11. Frekuensi nadi
membaik
12. Frekuensi nafas
membaik
Hipovolemia Hipovolemia : ManajemenHipovolemia :
1. Frekuensinadime 1. mengidentifikasitandadange
nurun jalahipovolemia
2. Tekanandarahme 2. Memonitoring intake dan
mbaik output cairan
3. Tugorkulitmemba 3. Memposisikanpasiensenya
ik manmungkin
4. Volume 4. Memberikanasupancairan
urinmeningkat oral
5. Hematokritmemb 5. Menghitungkebutuhancaira
aik n
6. Suhu tubuh 6. Menganjurkanmemperbany
membaik akasupancairan oral
7. Menganjurkanmenghindari
perubahanposisimendadak
Risikoinfeksiberhub Setelahdilakukakntindak Pencegahaninfeksi
ungandenganefek ankeperawatan 1x24 jam
prosedur invasif diharapkandapatdiharapk 1. monitor
an : tandadangejalainfeksi
tingkatinfeksi 2. berikanperawatankulit di
1. kebersihantangan area edema
meningkat 3. perawatanteknik aseptic
2. kemerahanmenur padapasienberisikotinggi
un 4. ajarkanmeningkatkanasupa
3. kadarseldarahputi nnutrisi
hmembaik 5. ajarkancaramemeriksakondi
4. bengkakmenurun silukaataulukaoperasi
6. anjurkanmeningkatkanasua
pancairan

Daftar Pustaka

Stright, Barbara R. 2004. Panduan Belajar : keperawatan ibu-bayi baru lahir. Jakarta: EGC.
Leveno, Kenneth J. 2009. Obstetri Williams: Panduan Ringkas. Jakarta : EGC.

Achadiat, Crisdiono M. 2004. Prosedur tetap obstetri dan ginekologi. Jakarta : EGC.

Widyasari, Rindi Dwi. 2018. Identifikasi Ibu Bersalin yang Mengalami Plasenta Previa di
Rumah Sakit Umum Daerah Kota kendari Tahun 2016 dan 2017 [karya tulis ilmiah].
Kendarai. Politeknik Kesehatan Kendari

Lampiran Foto Buku


ASUHAN KEPERAWATAN
PADA IBU HAMIL DENGAN

PLASENTA PREVIA

A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Ny. A
Umur : 36 Tahun
Pendidikan : SMA
Suku bangsa : Minang
Agama : Islam
Alamat rumah : Padang Pariaman
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. Z
Umur : 40 Tahun
Pendidikan : SMA
Suku bangsa : Minang
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat rumah : Padang Pariaman
3. Diagnosis dan informasi medik yang penting waktu masuk
Tanggal masuk : 06 April 2020
No Medical Record : 95. 12.72
Ruang Rawat : Ruang Kebidanan
Yang mengirin/merujuk : Bidan
Alasan masuk : Ny. A merupakan pasien rujukan dari bidan dengan
diagnosa plaenta previa
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
1) Keluhan utama masuk
Seorang pasien berumur 36 tahun masuk RSUD Dr. Rasidin Padang lewat
IGD pada tanggl 6 April 2020 pukul 09.00 WIB rujukan dari bidan dengan
keluhan utama keluar darah dari jalan lahir sebanyak 3x ganti pembalut
sejak 6 jam SMRS dan nyeri pada perut bagian bawah.
2) Keluhan saat ini (saat pengkajian)
Saat dilakukan pengkajian pada 7 April 2020 pukul 09.00 WIB pasien
mengeluhkan darah masih kelua dari jalan lahir dan membasahi 2-3
pembalut. Darah yang keluar bewarna merah segar. Klien juga
mengeluhkan nyeri di perut bagian bawah saat bayinya aktif bergerak,
nyeri yang dirasakan seperti tertekan, dengan skala nyeri 3/10 serta nyeri
hilang timbul.
b. Riwayat kesehatan yang lalu
Ny. A mengatakan tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. Ny. A
juga mengatakan tidak mempunyai penyakit hipertensi dan DM.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ny. A mengatakan tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami hal
seperti dirinya.
d. Riwayat haid
1) Menarche : Saat SMP
2) Siklus : 28-30 hari
3) Banyak : 2-3x ganti pembalut
4) Lama : 4-6 hari
5) Warna : merah kecoklatan
6) Bau : khas
7) Konsistensi : hari pertama darah yang keluar banyak
8) Dismenhore : klien mengatakan nyeri sebelum dan hari pertama haid
e. Riwayat perkawinan
Lama perkawinan : 12 tahun
Berapa kali kawin : 1 kali
f. Riwayat kehamilan dan nifas yang lalu

Tempat Cara Jk dan BBL


No Tgl/ tahun Ditolong
persalinan persalinan anak
1 2009 Bidan desa spontan Bidan P : 3.500
2 2017 Bidan desa Spontan bidan L : 2.900

g. Riwayat Kehamilan Sekarang : G3P2A0


1) HPHT : Klien Lupa
2) Taksiran Persalin :-
3) Hamil muda : sering mual, muntah, pusing
4) Hamil tua : ibu mengalami perdarahan, usia kehamilan
masuk 9 bulan
h. Riwayat Persalinan Sekarang :-
i. Data keluarga berencana
1) Pernah ikut KB/ Tidak, metode : Tidak
2) Rencana KB sekarang
a) Ada/ tidak : Ada
b) Metode : Pil KB
5. Data Psikologis
a. Kehamilan yang lalu : sangat diinginkan
b. Kehamilan yang lahir sekarang
1) Diinginkan/ tidak : diinginkan
2) Disusun/tidak : disusui
3) Rencna lama menyusui : 2 tahun
c. Dukungan dari suami untuk menyusui : Ada
d. Interaksi antara ibu dan bayi serta suami : sangat baik
e. Kondisi psikologis : ibu mengatakan cemas dengan
keadaan yang sekarang, ibu cemas jika harus SC.
6. Data Spritual
Pasien seorang muslim, pasien ingin bayinya lahir dengan selamat dan sehat.
7. Data ekonomi sosial
Pasien mengatakan biaya sehari-hari didapat dari suaminya dan biaya rumah sakit
ia memakai BPJS.
8. Aktivitas sehari-hari

Aktivitas sehari-hari dirumah Aktivitas dirumah sakit


a. Sebagai ib rumah tangga Ny. A a. Aktivitas banyak dibantu oleh
memasak, bersih-bersih rumah keluarga, dan lebih banyak
dan aktivitas mandiri istirahat
b. Makan/ minum b. Makan/ minum
1) Makan : pasien makan 2 kali 1) Makan : ibu kurang selera
sehari, atau makan saat makan, hanya
merasa lapar dengan nafsu menghabiskan ½ dari
makan yang baik porsi makan di rs
2) Minum : pasien minum 2) Minum : pasien minum 4-
sebanyak ± 7-8 gelas/ hari 5 gelas/ hari
c. Istirahat dan pola tidur ibu c. Istirahat dan pola tidur :
teratur, ibu tidur 5-6jam dengan pasien lebih banyak istirahat
nyenyak d. Personal higiene : ibu dibantu
d. Personal hygiene : dilakukan untuk personl higiene, untuk
mandiri, pasien mandi 2x sehari, mandi ibu hanya di lap pagi
gosok gigi 2x sehari, ganti baju hari saja.
2x sehari, dan keramas 3x e. Eliminasi
seminggu. BAK : 3-4 kali sehari
e. Eliminasi BAB : belum bab saat pertma
BAK : 4-8 kali sehari, warna masuk
kuning jernih
BAB : 1 X sehari, warna kuning
kecoklatan, bau khas

9. Pemeriksaan Fisik
a. KU : tidak tampak sakit
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 120/80 mmHG
Nadi : 80X/menit
Pernafasan : 20X/menit
Suhu : 37⁰C
b. Kulit : kulit tampak sedikit kering, turgor kulit cepat kembali
c. Rambut : rambut bersih tidak ada ketombe ataupun kutu
d. Mata : konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik
e. Mulut : mukosa bibir kering
f. Gigi : caries(-)
g. Leher : pembesaran kelenjar tyroid (-), pembesaran KGB(-)
h. Thoraks :I : simetris kanan kiri
P : tdk ada massa, tdk ada nyeri tekan
P : suara sonor
A : terdengar suara vesikular, tidak ada suara
tambahan
i. Payudara : simetsis kiri kanan, papila mamae menonjol (+), areola
mengalami hiperpigmentasi
j. Abdomen : simetris, tidak ada bekas luka operasi, warna kulit
merata, pergerakan janin terlihat.
k. Genitalia : pengeluaran pervaginaan (+), darah (+), lendir (-),
penyakit kelamin (-), varises (-), heamorhoid (-)
l. Ekstremitas :
Atas : terpasang IVFD di ektremitas atas sebelah kanan RL,
akral teraba hangat, tidak ada edema, CRT < 2 detik
Bawah : tidak ada edema, jari-jari lengkap
10. Status Obstetri
a. Pemeriksaan luar
I : cembung (+), abdomen melebar, fundus uteri diatas umbilikus, strie
gravidarum (+), linea nigra (+)
P : TFU 34 CM
Leopold I :teraba bagian besar lunak, presentasi bokong
Leopold II : teraba bagian keras memanjang disisi kiri ibu
Leopold III : teraba bagian besar bulat keras, presentasi kepala
Leopold IV : belum masuk PAP
A : DJJ : 138X/ menit, teratur
11. Pemeriksaan penunjang
1. USG : janin tunggal hidup intrauterine, TBJ 3300 gr, plasenta di corpus post
hingga ke bawah sampai OUI, amnion jumlah lengkap
2. Hematologi

Tanggal Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai


normal
9 April 2020 Hemoglobin 7,8 g/dl 12-15
Leukosit 8.800 /u 4,5-11
Hematokrit 25 % 38-46 %

10 April 2020 Hemoglobin 9,2 g/dl 12-15


Leukosit 9.000 /u 4,5-11
Hematokrit 28 % 38-46 %
11 April 2020 Hemoglobin 10,8 g/dl 12-15
Leukosit 9.800 /u 4,5-11
Hematokrit 32,3 % 38-46 %

12. Program Terapi Dokter


a. Obat oral
b. Obat parental
IVFD : RL (ringer laktat)

Data Fokus

Nama Klien : Ny. A

No MR : 95. 12. 72
NO Data Subjektif No Data Objektif
1 Pasien mengatakan keluar darah dari 1 Konjuntiva anemis
jalan lahir 2 Kulit tampak kering
2 Pasien mengatakan darah yang keluar 3 Mukosa bibir kering
bewarna merah segar 4 Hemoglobin (9 April 2020): 7,8 g/dl
3 Pasien mengatakan darah yang keluar 5 Hematokrit (9 April 2020) : 25%
sebanyak 2-3x ganti pembalut 6 Hemoglobin (10 Apr 2020) : 9,2 g/dl
4 Pasien mengatakan nyeri 7 Hematokrit (10 Apr 2020) : 28%
P : nyeri saat bayi bergerak aktif 8 Hemoglobin (11 Apr 2020) : 10,8
Q : nyeri yang dirasakan seperti 9 g/dl
tertekan 10 Hematokrit (11 Apr 2020) : 32,3 %
R : nyeri di perut bagian bawah Hasil USG plasenta di corpus post
S : skala nyeri 3 11 hingga ke bawah sampai OUI
T : nyeri hilang timbul 12 DJJ 138 X / menit
5 Pasien mengatakan tidak selera makan Pasien hanya menghabiskan ½ dari
porsi makanan di RS

Data tambahan yang perlu dikaji

1. Mengkaji bagaimana respon pasien (seperti meringis, berhati-hati, melindungi) dan


respon emosi klien terhadap nyeri.

Analisis Data

Nama klien : Ny. A

No MR : 95. 12. 72

N DATA PENYEBAB MASALAH


O
1 Data subjektif : Usia ibu > 35 tahun Risiko cidera pada
- Pasien mengatakan perdarahan janin
pada jalan lahir
- Pasien mengatakan darah
bewarna merah segar
- Pasien mengatakan 2-3 kali
ganti pembalut
- Pasien mengatakan tidak selera
makan
Data Objektif :
- Konjungtiva anemis
- Kulit tampak sedikit kering
- Mukosa bibir kering
- Pasien hanya menghabiskan ½
porsi makanan di RS
- Hasil pemeriksaan darah
Hemoglobin : 7,8 g/dl
Hematokrit : 25 %
- Hasil USG plasenta di corpus
post hingga ke bawah sampai
OUI
- DJJ : 138X/menit
2 Data Subjektif : Plasenta Previa Risiko Perdarahan
- Pasien mengatakan perdarahan
pada jalan lahir
- Pasien mengatakan darah
bewarna merah segar
- Pasien mengatakan 2-3 kali
ganti pembalut
Data Objektif :
- Konjungtiva anemis
- Kulit tampak sedikit kering
- Mukosa bibir kering
- Hasil pemeriksaan darah
Hemoglobin : 7,8 g/dl
Hematokrit : 25 %
3 Diagnosa subjektif : Agen pencedera Nyeri Akut
- Pasien mengatakan nyeri fisiologis
P : nyeri saat bayi bergerak aktif
Q : nyeri yang dirasakan seperti
tertekan
R : nyeri di perut bagian bawah
S : skala nyeri 3
T : nyeri hilang timbul

Data objektif :
- Pasien tampak meringis saat
nyeri timbul
- Pasien tampak melindungi
bagian yang nyeri dan bergerak
dengan hati-hati

Daftar Diagnosis Keperawatan

Nama klien : Ny. A

No MR : 95. 12. 72

N DIAGNOSA KEPERAWATAN TGL TGL TTD


O MUNCUL TERATASI
1 Risiko perdarahan berhubungan dengan 7 April 2020
usia ibu > 35 tahun
2 Nyeri akut berhubungan dengan agen 7 April 2020
pencedera fisiologis
3 Risiko cidera pada janin berhubungan 7 April 2020
dengan plaenta previa

Perencanaan Keperawatan

Nama klien : Ny. A

No MR : 95. 12. 72

N DIAGNOSIS PERENCANAAN
SIKI
O KEPERAWATAN SLKI
INTERVENSI
Risiko perdarahan setelah dilakukan intervensi Pencegahan
keperawatan 3x24 jam perdarahanobservasi
diharapkan pasien membaik - Monitor tanda dan
dengan kriteria hasil : gejala perdarahan
Tingkat Perdarahan : - Monitor nilai
6. Membran mukosa hematokrit/
lembab meningkat hemoglobin sebelum
7. Kelembaban kulit dan sesudah
meningkat perdarahan
8. Perdarahan vagina Terupetik
menurun - Pertahankan bed rest
9. Hemoglobin membaik selama perdarahan
1
10. Hematokrit membaik - Hindari pengukuran
suhu rektal
Edukasi
- Jelaskan tanda dan
gejala perdarahan
- Anjurkan
meningkatkan asupan
makan dan vitamin K
- Kolaborasi pemberian
obat pengontrol
perdarahan, jika
perlu.
2 Nyeri Akut setelah dilakukan intervensi Manajemen nyeri :
keperawatan 3x24 jam Observasi
diharapkan pasien membaik - Identifikasi lokasi,
dengan kriteria hasil : karakteristik,
Tingkat Nyeri : frekuensi, durasi nyeri
6. Keluhan nyeri - Identifikasi skala
menurun nyeri
7. Meringis menurun - Identifikasi respon
8. Sikap protektif nyeri
menurun Teraupetik
9. Gelisah menurun - Berikan teknik
10. Kesulitan tidur nonfarmakologis
menurun untuk mengurngi rasa
nyeri
- Fasilitasi istiraht tidur
- Kontrol lingkungan
yang memperberat
nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab
pemicu nyeri
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu.
3 Risiko cidera janin setelah dilakukan intervensi Pemantauan Denyut
keperawatan 3x24 jam Jantung Janin
diharapkan pasien membaik Observasi
dengan kriteria hasil : - Identifikasi status
Tingkat cidera obstetrik
6. Toleransi aktivitas - Identifikasi riwayat
meningkat obstetrik
7. Toleransi makanan - Identifikasi
meningkat penggunaan obat, diet
8. Kejadian cidera dan merokok
menurun - Periksa denyut jantug
9. Perdarahan menurun janin 1 menit
10. Pola istirahat tidur - Monitor denyut
membaik jantung janin
- Mobitor TTV ibu
Teraupetik
- Atur posisi pasien
Edukasi
-informasikan hasil
pemantauan, jika perlu

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Klien : Ny. A

No MR : 95. 12. 72

HARI
DIAGNOSIS EVALUASI
/ TGL IMPLEMENTASI TTD
KEPERAWATAN (SOAP)
JAM
Kamis Risiko Perdarahan - Monitpr S:
9 April
2020 tanda dan - Pasien mengatakan perdarahan
09.00 gejala pada jalan lahir
wib perdarahan - Pasien mengatakan darah
- Monitor nilai bewarna merah segar
HB dan HT
- Pasien mengatakan 2-3 kali
- Mempertaha
ganti pembalut
nkan bedrest
O:
selama
-Konjungtiva anemis
perdarahan
-Kulit tampak sedikit kering
- Menganjurk
-Mukosa bibir kering
an
-Hasil pemeriksaan darah
meningkatk
-Hemoglobin : 7,8 g/dl
an asupan
-Hematokrit : 25 %
makanan
- psien mendapatkan transfusi
vitamin K
darah
A:
Risiko perdarahan
belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
-monitor nilai HB dan HT
-Pertahankan bedrest
Kamis Nyeri Akut - Identifikasi S:
9 April lokasi, - Pasien mengeluhkan nyeri
2020 karakteristik, P : nyeri saat bayi bergerak aktif
09.00 frekuensi, Q : nyeri yang dirasakan seperti
wib durasi nyeri
tertekan
- Identifikasi
R : nyeri di perut bagian bawah
skala nyeri
S : skala nyeri 3
- Identifikasi
T : nyeri hilang timbul
respon nyeri
O:
- Berikan
- Pasien tampak meringis saat
teknik non
farmakologis nyeri timbul

untuk - Pasien tampak melindungi


mengurangi bagian yang nyeri dan bergerak
rasa nyeri dengan hati-hati
(teknik nafas A:
dalam)
Nyeri akut belum teratasi
- Ajarkan
P:
teknik non
Intervensi dilanjutkan
farmakologis
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri
- Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(teknik nafas dalam)
Kamis Risiko cidera janin - Periksa S:
9 April denyut - Pasien mengatakan perdarahan
2020 jantung janin pada jalan lahir
09.00 selama 1 - Pasien mengatakan darah
wib menit bewarna merah segar
- Monitor
- Pasien mengatakan 2-3 kali
denyut
ganti pembalut
jantung janin
- pasien mengatakan tidak
- Monitor
menghabiskan makanannya
tanda-tanda
karena tidak selera makan
vital ibu
O:
- Informasikan
hasil - Pasien tampak hanya

pemantauan menghabiskan ½ dari porsi


makan di RS
TTV ibu
TD : 110/60 mmHG
N : 80X/menit
S : 36,5 ⁰C
R : 21X/menit
-DJJ : 140x/ menit, pasien
bedrest
A:
Risiko cidera janin belum
teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Periksa denyut jantung
janin selama 1 menit
- Monitor denyut jantung
janin
- Monitor tanda-tanda vital
ibu

Catatan Perkembangan

Nama klien : Ny. A

No MR : 95. 12. 72

HARI
DIAGNOSIS EVALUASI
/ TGL IMPLEMENTASI TTD
KEPERAWATAN (SOAP)
JAM
Jumat Risiko Perdarahan - monitor nilai HB S:
10 dan HT - Pasien mengatakan
April - Pertahankan masih perdarahan pada
2020
bedrest jalan lahir tapi sudah
- Menganjurkan berkuranag
14.00
meningkatkan - Pasien mengatakan darah
wib
asupan makanan bewarna merah segar
vitamin K - Pasien mengatakan 2 kali
ganti pembalut
O:
-Konjungtiva anemis
-Kulit tampak sedikit
kering
-Mukosa bibir kering
berkurang
-Hasil pemeriksaan darah
-Hemoglobin : 9,2 g/dl
-Hematokrit : 28 %
- pasien mendapatkan
transfusi darah
A:
Risiko perdarahan
belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
-monitor nilai HB dan
HT
-Pertahankan bedrest
- Menganjurkan
meningkatkan asupan
makanan vitamin K
Jumat Nyeri akut - Identifikasi skala S:
10 nyeri - Pasien mengatakan
April - Identifikasi respon masih merakasan nyeri
2020 nyeri P : nyeri saat bayi
- Berikan teknik non bergerak aktif
14.00 farmakologis untuk
Q : nyeri yang dirasakan
wib mengurangi rasa
seperti tertekan
nyeri (teknik nafas
R : nyeri di perut bagian
dalam)
bawah
S : skala nyeri 2
T : nyeri hilang timbul
O:
- Pasien tampak meringis
saat nyeri timbul
- Pasien tampak
melindungi bagian yang
nyeri dan bergerak dengan
hati-hati
A:
Nyeri akut belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Identifikasi skala
nyeri
- Identifikasi respon
nyeri
- Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa
nyeri (teknik nafas
dalam)
Jumat Risiko cidea janin - Periksa denyut - Pasien mengatakan
10 jantung janin masih perdarahan pada
April selama 1 menit jalan lahir tapi sudah
2020 - Monitor denyut berkuranag
jantung janin
- Pasien mengatakan darah
14.00 - Monitor tanda-
bewarna merah segar
wib tanda vital ibu
- Pasien mengatakan 2 kali
ganti pembalut
O:
-Pasien tampak hanya
menghabiskan ½ dari porsi
makan di RS
TTV ibu
TD : 120/80 mmHG
N : 82X/menit
S : 36,9⁰C
R : 20X/menit
-DJJ : 140x/ menit, pasien
bedrest

A:
Risiko cidera janin
belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Periksa denyut
jantung janin
selama 1 menit
- Monitor denyut
jantung janin
- Monitor tanda-
tanda vital ibu

Catatan Perkembangan

Nama klien : Ny. A

No MR : 95. 12. 72

HARI
DIAGNOSIS EVALUASI
/ TGL IMPLEMENTASI TTD
KEPERAWATAN (SOAP)
JAM
Sabtu Risiko perdarahan - Monitor nilai HB S:
11 dan HT - Pasien mengatakan
April - Mempertahankan darah yang keluar dari
2020 bedrest jalan lahir sudah
- Menganjurkan berkurang
13.00 meningkatkan - Pasien mengatakan
asupan makanan darah yang keluar
dan vitamin K tidak memenuhi 1
pembalut
- Pasien mengatakan
darah yang keluar
berupa flek
O:
- Konjungtiva sudah
tidak anemis
- Kulit kering sudah
tidak
- Mukosa bibir lembab
- HB : 10,8 g/dl
- HT : 32,3 %
A:
Risiko perdarahan belum
teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Mempertahankan
bedrest
- Menganjurkan
meningkatkan
asupan makanan dan
vitamin K
Sabtu Nyeri Akut - Identifikasi skala S:
11 nyeri - Pasien mengatakan
April - Identifikasi tidak merasakan nyeri
2020 respon nyeri lagi pada perut bagian
- Berikan teknik bawahnya
13.00 non farmakologis O:
untuk mengurangi - Pasien tidak tampak
rasa nyeri (teknik meringis
nafas dalam) - Pasien masih bergerak
dengan hati-hati
A:
Nyeri akut teratasi
P:
Intervensi dihentikan
Sabtu Risiko cidera pada - Periksa denyut S:
11 janin jantung janin - Pasien mengatakan
April selama 1 menit darah yang keluar dari
2020 - Monitor TTV ibu jalan lahir sudah
berkurang
13.00 - Pasien mengatakan
darah yang keluar
tidak memenuhi 1
pembalut
- Pasien mengatakan
darah yang keluar
berupa flek
- Pasien mengatakan
sudah berseler makan
O:
- Pasien tampak
menghabiskan 1 porsi
makanan yang
diberikan RS
- TT ibu
TD : 120/80 mmHG
N : 80X/ menit
R : 21x/menit
S : 36,5 ⁰C
- DJJ : 150X/menit
A:
Risiko cidera pda janin teratasi
P:
Intervensi dihentikan

BUKU KEGIATAN HARIAN


PRAKTIKKLINIK
KEPERAWATAN MATERNITAS
METODE DARING
TMT 6 – 11 APRIL 2020
TINGKAT II.C

NAMA : SEPTRI ANNISA AZMI

NIM :183110272

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI PADANG

PROGRAM STUDI KEPERAWATANPADANG

2020
KEGIATAN HARIAN MAHASISWA

HARI : Senin

TANGGAL : 6 April 2020

N
URAIAN KEGIATAN DOKUMENTASI (SCREENSHOOT)
O
Melakukan rekap kehadiran via WA ke
1
dosen pembimbing Hj.Metri
LydiaS.Kp,M. Biomed

2 Menanyakan atau mendapatkan


informasi tentang kasus sebagai dasar
untuk membuat LP

Mahasiswa yang membuat,

Td tangan
( ________________________________________ )

HARI : Selasa

TANGGAL : 7 April 2020

NO URAIAN KEGIATAN DOKUMENTASI (SCREENSHOOT)


Melakukan rekap kehadiran pagi via
1
WA ke dosen pembimbing Hj.Metri
LydiaS.Kp,M. Biomed

2 Mengumpulkan LP berdasarkan kasus


yang diberikan kepada pembimbing
3 Melakukan rekap kehadiran siangi via
WA ke dosen pembimbing

4 Mendapatkan informasi tentang format


kasus sebagai dasar untuk membuat LK
5. Menanyakan informasi tentang
pembuatan LK

Mahasiswa yang membuat,

Td tangan

( ________________________________________ )
HARI : Rabu

TANGGAL : 8 April 2020

NO URAIAN KEGIATAN DOKUMENTASI (SCREENSHOOT)


Melakukan rekap kehadiran pagi via
1
WA ke dosen pembimbing Hj.Metri
LydiaS.Kp,M. Biomed

2 Mengumpulkan LK : pengkajian kasus


kepada pembimbing
3. Melakukan rekap kehadiran siang via
WA ke dosen pembimbing

Mahasiswa yang membuat,

Td tangan

( ________________________________________ )
HARI : Kamis

TANGGAL : 9 April 2020

NO URAIAN KEGIATAN DOKUMENTASI (SCREENSHOOT)


Melakukan rekap kehadiran pagi via
1
WA ke dosen pembimbing Hj.Metri
LydiaS.Kp,M. Biomed

2 Mengumpulkan LK : Perencanaan dan


implementasi hari pertama kasus
kepada pembimbing
3. Melakukan rekap kehadiran siang via
WA ke dosen pembimbing

Mahasiswa yang membuat,

Td tangan

( ________________________________________ )
HARI : Jumat

TANGGAL : 10 April 2020

NO URAIAN KEGIATAN DOKUMENTASI (SCREENSHOOT)


Melakukan rekap kehadiran pagi via
1
WA ke dosen pembimbing Hj.Metri
LydiaS.Kp,M. Biomed

2 Mengumpulkan LK : implementasi hari


kedua kepada pembimbing
3. Mendapatkan informasi tentang
pengumpulan LK dari dosen
pembimbing

4 Melakukan rekap kehadiran siang via


WA ke dosen pembimbing

Mahasiswa yang membuat,

Td tangan

( ________________________________________ )
HARI : Sabtu

TANGGAL : 11 April 2020

NO URAIAN KEGIATAN DOKUMENTASI (SCREENSHOOT)


Melakukan rekap kehadiran pagi via
1
WA ke dosen pembimbing Hj.Metri
LydiaS.Kp,M. Biomed

2 Melakukan rekap kehadiran siang via


WA ke dosen pembimbing Metri Lydia
3 Mengumpulkan LK : Implementasi hari
ke 3 kepada dosen pembimbing

4 Mendapatkan informasi untuk


membuat 1 soal vignette berdasarkan
kasus
5 Mengumpulkan soal vignette pada
dosen pembimbing

Mahasiswa yang membuat,

Td tangan

( ________________________________________ )

Anda mungkin juga menyukai