Oleh
183110272
II C
Dosen Pembimbing
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada klien ibu
hamil dengan Placenta Previa” dengan sebaik-baiknya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah mengalami berbagai hal baik suka
maupun duka. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak akan selesai dengan
lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan, serta bimbingan dari berbagai pihak.
Sebagai rasa syukur atas terselesainya makalah ini, maka dengan tulus penulis sampaikan
terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik
pada teknik penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
dapat diterapkan dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang berhubungan dengan judul
makalah ini.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmenbawah rahim sehingga
menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uteriinternum.Plasenta berbentuk bundar atau
hampir bundar dengan diameter15-20 cm dan tebal 2,5 cm, berat rata-rata 500
gram.Plasenta previadapat dibagi menjadi beberapa jenis. Plasenta Previa totalis, yaitu
apabila
seluruh pembukaan tertutup oleh jaringan plasenta atau ari-ari. PlasentaPrevia parsialis,
yaitu apabila sebagian pembukaan tertutup oleh jaringanplasenta. Plasenta Previa
marginalis yaitu apabila pinggir plasenta atauari-ari berada tepat pada pinggir permukaan
jalan ari. Plasenta LetakRendah yaitu apabila letak tidak normal pada segmen bawah
rahim akantetapi belum sampai menutupi pembukaan jalan.
B. Tujuan
1. Mampu melakukan pengkajian pada ibu hamil dengan plasenta previa
2. Mampu menegakkan diagnosa keperawatan pada ibu hamil dengan plasenta
previa
3. Mampu melakukan intervensi keperawtan pada ibu hamil dengan lasenta
previa
4. Mampu melakukan implementasi keperawatan pada ibu hamil dengan plasenta
previa
5. Mampu melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada ibu hamil dengan
plasenta previa
6. Mampu melakukan pendokumentasian
BAB II
KONSEP TEORITIS
Riwayat
Kehamilan Riwayat Riwayat Kehamilan
kelahiran
ganda aborsi insisi uterus >35 th
besar
Embrio lebih
dari satu Kerusakan Uterus tua
lapisan uterus
Kebutuhan O2 Vaskularisasi
dan nutrisi Penipisan uterus
endometrium menurun
Plasenta lebih
besar Vaskularisasi uterus
tempat blastosit Plasenta
berimplantasi memperluaskan
permukaan
Blastosit mencari tempat
yang lebih baik
Plasenta previa
Seksio Cesarea
perdarahan
Tipisnya pembuluh darah
serviks dan uterus segmen
bawah
Gangguan
syok
keseimbangan
hipovolemik
cairan
Hipoksia
jaringan/organ Gangguan pervusi
pada janin jaringan utero
plasenta (janin)
Resiko tinggi
cedera (janin)
BAB III
ASKEP TEORITIS
1) Pengkajian
1. Pemeriksaan Fisik
a) Umum
Pemeriksaan fisik umum meliputi pemeriksaan pada ibu hamil :
1) Rambut dan kulit
Terjadi peningkatan pigmentasi pada areola, putting susu dan linea
nigra. Striae atau tanda guratan bisa terjadi di daerah abdomen dan paha.
Laju pertumbuhan rambut berkurang.
2) Wajah
Mata : pucat, anemis, Hidung, Gigi dan mulut
3) Leher
4) Buah dada / payudara
- Peningkatan pigmentasi areola putting susu
- Bertambahnya ukuran dan noduler
5) Jantung dan paru
Volume darah meningkat, Peningkatan frekuensi nadi, Penurunan
resistensi pembuluh darah sistemik dan pembuluh darah pulmonal, Terjadi
hiperventilasi selama kehamilan, Peningkatan volume tidal, penurunan
resistensi jalan nafas, Diafragma meningkat, Perubahan pernapasan
abdomen menjadi pernapasan dada.
6) Abdomen
Menentukan letak janin, Menentukan tinggi fundus uteri
7) Vagina
Peningkatan vaskularisasi yang menimbulkan warna kebiruan ( tanda
Chandwick), Hipertropi epithelium
8) Sistem musculoskeletal
Persendian tulang pinggul yang mengendur, Gaya berjalan yang
canggung, Terjadi pemisahan otot rectum abdominalis dinamakan dengan
diastasis rectal
b. Khusus
1) Tinggi fundus uteri
2) Posisi dan persentasi janin
3) Panggul dan janin lahir
4) Denyut jantung janin
c. Pemeriksaan Penunjang
1) Laboratorium
2) Pemeriksaan USG, Hb, dan Hematokrit
Dengan USG dapat ditentukan implantasi plasenta atau jarak tepi
plasenta terhadap ostium. Bila jarak tepi kurang dari 5 cm disebut plasenta
letak rendah. Bila tidak dijumpai plasenta previa, dilakukan pemeriksaan
inspekulo untuk melihat sumber perdarahan lain (Oyelese, 2006).
3) Pemeriksaan inspekulo
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah perdarahan
berasal dari ostium uetri eksternum atau dari kelainan serviks dan vagina.
Apabila perdarahan berasal dari ostium uteri eksternum, adanya plasenta
previa harus dicurigai (Johnson, 2003).
4) Transvaginal sonography (TVS)
TVS digunakan untuk menyelidiki lokasi plasenta kapan saja saat
hamil dan saat lokasi plasenta berada dianggap rendah. Sonographers
didorong untuk melaporkan jarak sebenarnya dari tepi plasenta ke os serviks
internal di TVS.
2) Diagnosa Keperawatan
a. Risiko cidera pada janin b/d usia ibu >35 tahun
b. Risiko syok b/ hipoksia
c. Hipovolemia b/d perdarahan
d. Risiko infeksi b/d efek prosedur invasif
3) Intervensi
N Diagnosis Perencanaan
Tujuan (SLKI) Intervesi (SIKI)
o. keperawatan
Risiko cidera pd Tingkat cidera PemantauanDenyutJantungJani
janin b/d usia ibu> 1. Toleransiaktivitas n
35 tahun meningkat Observasi
2. Toleransimakana - Identifikasi status obstetrik
nmeningkat - Identifikasiriwayatobstetrik
3. Kejadianciderame - Identifikasipenggunaanobat,
nurun diet danmerokok
4. Perdarahanmenur - Periksadenyutjantugjanin 1
un menit
5. Polaistirahattidur - Monitor denyutjantungjanin
membaik - Mobitor TTV ibu
Teraupetik
- Aturposisipasien
Edukasi
-informasikanhasilpemantauan,
jikaperlu
Risiko perdarahan Tingkat Perdarahan : Pencegahanperdarahanobservasi
b/d plasenta previa 1. Membranmukosal - Monitor
embabmeningkat tandadangejalaperdarahan
2. Kelembabankulit - Monitor nilaihematokrit/
meningkat hemoglobin
3. Perdarahan sebelumdansesudahperdara
vagina menurun han
4. Hemoglobin Terupetik
membaik - Pertahankan bed rest
5. Hematokritmemb selamaperdarahan
aik - Hindaripengukuransuhurekt
al
Edukasi
- Jelaskantandadangejalaperd
arahan
- Anjurkanmeningkatkanasup
anmakandanvitamin K
Kolaborasipemberianobatpengontr
olperdarahan, jikaperlu.
Nyeri akut b/d agen Tingkat Nyeri : Manajemennyeri :
pencedera fisiologis 1. Keluhannyerimen Observasi
urun - Identifikasilokasi,
2. Meringismenurun karakteristik, frekuensi,
3. Sikapprotektifme durasinyeri
nurun - Identifikasiskalanyeri
4. Gelisahmenurun - Identifikasiresponnyeri
5. Kesulitantidurme Teraupetik
nurun - Berikantekniknonfarmakolo
gisuntukmengurngi rasa
nyeri
- Fasilitasiistirahttidur
- Kontrollingkungan yang
memperberatnyeri
Edukasi
- Jelaskanpenyebabpemicuny
eri
- Ajarkantekniknonfarmakolo
gis
Kolaborasi
Kolaborasipemberiananalgetik,
jikaperlu.
Risiko syok Tingkt syok : Pencegahan syok :
1. Kekuatan nadi 1. Monitor status
meningkat kardiopulmonal (frekuensi
2. Output urine dan kekuatan nadi,
meningkat frekuensi nafas,TD , MAP)
3. Tingkat 2. Monitor status oksigenasi
kesadaran 3. Monitor status cairan
meningkat 4. Monitor tingkat kesadaran
4. Saturasi oksigen dan respon pupil
meningkat 5. Berikan oksigen untuk
5. Akral dingin mempertahankan saluran
menurun oksige >94%
6. Pucat menurun 6. Jelaskan penyebab/faktor
7. Tekanan areri risiko syok
rata-rata membaik
8. Tekanan darah
sistolik membaik
9. Tekanan darah
diastolik
membaik
10. Tekanan nadi
membaik
11. Frekuensi nadi
membaik
12. Frekuensi nafas
membaik
Hipovolemia Hipovolemia : ManajemenHipovolemia :
1. Frekuensinadime 1. mengidentifikasitandadange
nurun jalahipovolemia
2. Tekanandarahme 2. Memonitoring intake dan
mbaik output cairan
3. Tugorkulitmemba 3. Memposisikanpasiensenya
ik manmungkin
4. Volume 4. Memberikanasupancairan
urinmeningkat oral
5. Hematokritmemb 5. Menghitungkebutuhancaira
aik n
6. Suhu tubuh 6. Menganjurkanmemperbany
membaik akasupancairan oral
7. Menganjurkanmenghindari
perubahanposisimendadak
Risikoinfeksiberhub Setelahdilakukakntindak Pencegahaninfeksi
ungandenganefek ankeperawatan 1x24 jam
prosedur invasif diharapkandapatdiharapk 1. monitor
an : tandadangejalainfeksi
tingkatinfeksi 2. berikanperawatankulit di
1. kebersihantangan area edema
meningkat 3. perawatanteknik aseptic
2. kemerahanmenur padapasienberisikotinggi
un 4. ajarkanmeningkatkanasupa
3. kadarseldarahputi nnutrisi
hmembaik 5. ajarkancaramemeriksakondi
4. bengkakmenurun silukaataulukaoperasi
6. anjurkanmeningkatkanasua
pancairan
Daftar Pustaka
Stright, Barbara R. 2004. Panduan Belajar : keperawatan ibu-bayi baru lahir. Jakarta: EGC.
Leveno, Kenneth J. 2009. Obstetri Williams: Panduan Ringkas. Jakarta : EGC.
Achadiat, Crisdiono M. 2004. Prosedur tetap obstetri dan ginekologi. Jakarta : EGC.
Widyasari, Rindi Dwi. 2018. Identifikasi Ibu Bersalin yang Mengalami Plasenta Previa di
Rumah Sakit Umum Daerah Kota kendari Tahun 2016 dan 2017 [karya tulis ilmiah].
Kendarai. Politeknik Kesehatan Kendari
PLASENTA PREVIA
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Ny. A
Umur : 36 Tahun
Pendidikan : SMA
Suku bangsa : Minang
Agama : Islam
Alamat rumah : Padang Pariaman
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. Z
Umur : 40 Tahun
Pendidikan : SMA
Suku bangsa : Minang
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat rumah : Padang Pariaman
3. Diagnosis dan informasi medik yang penting waktu masuk
Tanggal masuk : 06 April 2020
No Medical Record : 95. 12.72
Ruang Rawat : Ruang Kebidanan
Yang mengirin/merujuk : Bidan
Alasan masuk : Ny. A merupakan pasien rujukan dari bidan dengan
diagnosa plaenta previa
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
1) Keluhan utama masuk
Seorang pasien berumur 36 tahun masuk RSUD Dr. Rasidin Padang lewat
IGD pada tanggl 6 April 2020 pukul 09.00 WIB rujukan dari bidan dengan
keluhan utama keluar darah dari jalan lahir sebanyak 3x ganti pembalut
sejak 6 jam SMRS dan nyeri pada perut bagian bawah.
2) Keluhan saat ini (saat pengkajian)
Saat dilakukan pengkajian pada 7 April 2020 pukul 09.00 WIB pasien
mengeluhkan darah masih kelua dari jalan lahir dan membasahi 2-3
pembalut. Darah yang keluar bewarna merah segar. Klien juga
mengeluhkan nyeri di perut bagian bawah saat bayinya aktif bergerak,
nyeri yang dirasakan seperti tertekan, dengan skala nyeri 3/10 serta nyeri
hilang timbul.
b. Riwayat kesehatan yang lalu
Ny. A mengatakan tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. Ny. A
juga mengatakan tidak mempunyai penyakit hipertensi dan DM.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ny. A mengatakan tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami hal
seperti dirinya.
d. Riwayat haid
1) Menarche : Saat SMP
2) Siklus : 28-30 hari
3) Banyak : 2-3x ganti pembalut
4) Lama : 4-6 hari
5) Warna : merah kecoklatan
6) Bau : khas
7) Konsistensi : hari pertama darah yang keluar banyak
8) Dismenhore : klien mengatakan nyeri sebelum dan hari pertama haid
e. Riwayat perkawinan
Lama perkawinan : 12 tahun
Berapa kali kawin : 1 kali
f. Riwayat kehamilan dan nifas yang lalu
9. Pemeriksaan Fisik
a. KU : tidak tampak sakit
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 120/80 mmHG
Nadi : 80X/menit
Pernafasan : 20X/menit
Suhu : 37⁰C
b. Kulit : kulit tampak sedikit kering, turgor kulit cepat kembali
c. Rambut : rambut bersih tidak ada ketombe ataupun kutu
d. Mata : konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik
e. Mulut : mukosa bibir kering
f. Gigi : caries(-)
g. Leher : pembesaran kelenjar tyroid (-), pembesaran KGB(-)
h. Thoraks :I : simetris kanan kiri
P : tdk ada massa, tdk ada nyeri tekan
P : suara sonor
A : terdengar suara vesikular, tidak ada suara
tambahan
i. Payudara : simetsis kiri kanan, papila mamae menonjol (+), areola
mengalami hiperpigmentasi
j. Abdomen : simetris, tidak ada bekas luka operasi, warna kulit
merata, pergerakan janin terlihat.
k. Genitalia : pengeluaran pervaginaan (+), darah (+), lendir (-),
penyakit kelamin (-), varises (-), heamorhoid (-)
l. Ekstremitas :
Atas : terpasang IVFD di ektremitas atas sebelah kanan RL,
akral teraba hangat, tidak ada edema, CRT < 2 detik
Bawah : tidak ada edema, jari-jari lengkap
10. Status Obstetri
a. Pemeriksaan luar
I : cembung (+), abdomen melebar, fundus uteri diatas umbilikus, strie
gravidarum (+), linea nigra (+)
P : TFU 34 CM
Leopold I :teraba bagian besar lunak, presentasi bokong
Leopold II : teraba bagian keras memanjang disisi kiri ibu
Leopold III : teraba bagian besar bulat keras, presentasi kepala
Leopold IV : belum masuk PAP
A : DJJ : 138X/ menit, teratur
11. Pemeriksaan penunjang
1. USG : janin tunggal hidup intrauterine, TBJ 3300 gr, plasenta di corpus post
hingga ke bawah sampai OUI, amnion jumlah lengkap
2. Hematologi
Data Fokus
No MR : 95. 12. 72
NO Data Subjektif No Data Objektif
1 Pasien mengatakan keluar darah dari 1 Konjuntiva anemis
jalan lahir 2 Kulit tampak kering
2 Pasien mengatakan darah yang keluar 3 Mukosa bibir kering
bewarna merah segar 4 Hemoglobin (9 April 2020): 7,8 g/dl
3 Pasien mengatakan darah yang keluar 5 Hematokrit (9 April 2020) : 25%
sebanyak 2-3x ganti pembalut 6 Hemoglobin (10 Apr 2020) : 9,2 g/dl
4 Pasien mengatakan nyeri 7 Hematokrit (10 Apr 2020) : 28%
P : nyeri saat bayi bergerak aktif 8 Hemoglobin (11 Apr 2020) : 10,8
Q : nyeri yang dirasakan seperti 9 g/dl
tertekan 10 Hematokrit (11 Apr 2020) : 32,3 %
R : nyeri di perut bagian bawah Hasil USG plasenta di corpus post
S : skala nyeri 3 11 hingga ke bawah sampai OUI
T : nyeri hilang timbul 12 DJJ 138 X / menit
5 Pasien mengatakan tidak selera makan Pasien hanya menghabiskan ½ dari
porsi makanan di RS
Analisis Data
No MR : 95. 12. 72
Data objektif :
- Pasien tampak meringis saat
nyeri timbul
- Pasien tampak melindungi
bagian yang nyeri dan bergerak
dengan hati-hati
No MR : 95. 12. 72
Perencanaan Keperawatan
No MR : 95. 12. 72
N DIAGNOSIS PERENCANAAN
SIKI
O KEPERAWATAN SLKI
INTERVENSI
Risiko perdarahan setelah dilakukan intervensi Pencegahan
keperawatan 3x24 jam perdarahanobservasi
diharapkan pasien membaik - Monitor tanda dan
dengan kriteria hasil : gejala perdarahan
Tingkat Perdarahan : - Monitor nilai
6. Membran mukosa hematokrit/
lembab meningkat hemoglobin sebelum
7. Kelembaban kulit dan sesudah
meningkat perdarahan
8. Perdarahan vagina Terupetik
menurun - Pertahankan bed rest
9. Hemoglobin membaik selama perdarahan
1
10. Hematokrit membaik - Hindari pengukuran
suhu rektal
Edukasi
- Jelaskan tanda dan
gejala perdarahan
- Anjurkan
meningkatkan asupan
makan dan vitamin K
- Kolaborasi pemberian
obat pengontrol
perdarahan, jika
perlu.
2 Nyeri Akut setelah dilakukan intervensi Manajemen nyeri :
keperawatan 3x24 jam Observasi
diharapkan pasien membaik - Identifikasi lokasi,
dengan kriteria hasil : karakteristik,
Tingkat Nyeri : frekuensi, durasi nyeri
6. Keluhan nyeri - Identifikasi skala
menurun nyeri
7. Meringis menurun - Identifikasi respon
8. Sikap protektif nyeri
menurun Teraupetik
9. Gelisah menurun - Berikan teknik
10. Kesulitan tidur nonfarmakologis
menurun untuk mengurngi rasa
nyeri
- Fasilitasi istiraht tidur
- Kontrol lingkungan
yang memperberat
nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab
pemicu nyeri
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu.
3 Risiko cidera janin setelah dilakukan intervensi Pemantauan Denyut
keperawatan 3x24 jam Jantung Janin
diharapkan pasien membaik Observasi
dengan kriteria hasil : - Identifikasi status
Tingkat cidera obstetrik
6. Toleransi aktivitas - Identifikasi riwayat
meningkat obstetrik
7. Toleransi makanan - Identifikasi
meningkat penggunaan obat, diet
8. Kejadian cidera dan merokok
menurun - Periksa denyut jantug
9. Perdarahan menurun janin 1 menit
10. Pola istirahat tidur - Monitor denyut
membaik jantung janin
- Mobitor TTV ibu
Teraupetik
- Atur posisi pasien
Edukasi
-informasikan hasil
pemantauan, jika perlu
CATATAN PERKEMBANGAN
No MR : 95. 12. 72
HARI
DIAGNOSIS EVALUASI
/ TGL IMPLEMENTASI TTD
KEPERAWATAN (SOAP)
JAM
Kamis Risiko Perdarahan - Monitpr S:
9 April
2020 tanda dan - Pasien mengatakan perdarahan
09.00 gejala pada jalan lahir
wib perdarahan - Pasien mengatakan darah
- Monitor nilai bewarna merah segar
HB dan HT
- Pasien mengatakan 2-3 kali
- Mempertaha
ganti pembalut
nkan bedrest
O:
selama
-Konjungtiva anemis
perdarahan
-Kulit tampak sedikit kering
- Menganjurk
-Mukosa bibir kering
an
-Hasil pemeriksaan darah
meningkatk
-Hemoglobin : 7,8 g/dl
an asupan
-Hematokrit : 25 %
makanan
- psien mendapatkan transfusi
vitamin K
darah
A:
Risiko perdarahan
belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
-monitor nilai HB dan HT
-Pertahankan bedrest
Kamis Nyeri Akut - Identifikasi S:
9 April lokasi, - Pasien mengeluhkan nyeri
2020 karakteristik, P : nyeri saat bayi bergerak aktif
09.00 frekuensi, Q : nyeri yang dirasakan seperti
wib durasi nyeri
tertekan
- Identifikasi
R : nyeri di perut bagian bawah
skala nyeri
S : skala nyeri 3
- Identifikasi
T : nyeri hilang timbul
respon nyeri
O:
- Berikan
- Pasien tampak meringis saat
teknik non
farmakologis nyeri timbul
Catatan Perkembangan
No MR : 95. 12. 72
HARI
DIAGNOSIS EVALUASI
/ TGL IMPLEMENTASI TTD
KEPERAWATAN (SOAP)
JAM
Jumat Risiko Perdarahan - monitor nilai HB S:
10 dan HT - Pasien mengatakan
April - Pertahankan masih perdarahan pada
2020
bedrest jalan lahir tapi sudah
- Menganjurkan berkuranag
14.00
meningkatkan - Pasien mengatakan darah
wib
asupan makanan bewarna merah segar
vitamin K - Pasien mengatakan 2 kali
ganti pembalut
O:
-Konjungtiva anemis
-Kulit tampak sedikit
kering
-Mukosa bibir kering
berkurang
-Hasil pemeriksaan darah
-Hemoglobin : 9,2 g/dl
-Hematokrit : 28 %
- pasien mendapatkan
transfusi darah
A:
Risiko perdarahan
belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
-monitor nilai HB dan
HT
-Pertahankan bedrest
- Menganjurkan
meningkatkan asupan
makanan vitamin K
Jumat Nyeri akut - Identifikasi skala S:
10 nyeri - Pasien mengatakan
April - Identifikasi respon masih merakasan nyeri
2020 nyeri P : nyeri saat bayi
- Berikan teknik non bergerak aktif
14.00 farmakologis untuk
Q : nyeri yang dirasakan
wib mengurangi rasa
seperti tertekan
nyeri (teknik nafas
R : nyeri di perut bagian
dalam)
bawah
S : skala nyeri 2
T : nyeri hilang timbul
O:
- Pasien tampak meringis
saat nyeri timbul
- Pasien tampak
melindungi bagian yang
nyeri dan bergerak dengan
hati-hati
A:
Nyeri akut belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Identifikasi skala
nyeri
- Identifikasi respon
nyeri
- Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa
nyeri (teknik nafas
dalam)
Jumat Risiko cidea janin - Periksa denyut - Pasien mengatakan
10 jantung janin masih perdarahan pada
April selama 1 menit jalan lahir tapi sudah
2020 - Monitor denyut berkuranag
jantung janin
- Pasien mengatakan darah
14.00 - Monitor tanda-
bewarna merah segar
wib tanda vital ibu
- Pasien mengatakan 2 kali
ganti pembalut
O:
-Pasien tampak hanya
menghabiskan ½ dari porsi
makan di RS
TTV ibu
TD : 120/80 mmHG
N : 82X/menit
S : 36,9⁰C
R : 20X/menit
-DJJ : 140x/ menit, pasien
bedrest
A:
Risiko cidera janin
belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Periksa denyut
jantung janin
selama 1 menit
- Monitor denyut
jantung janin
- Monitor tanda-
tanda vital ibu
Catatan Perkembangan
No MR : 95. 12. 72
HARI
DIAGNOSIS EVALUASI
/ TGL IMPLEMENTASI TTD
KEPERAWATAN (SOAP)
JAM
Sabtu Risiko perdarahan - Monitor nilai HB S:
11 dan HT - Pasien mengatakan
April - Mempertahankan darah yang keluar dari
2020 bedrest jalan lahir sudah
- Menganjurkan berkurang
13.00 meningkatkan - Pasien mengatakan
asupan makanan darah yang keluar
dan vitamin K tidak memenuhi 1
pembalut
- Pasien mengatakan
darah yang keluar
berupa flek
O:
- Konjungtiva sudah
tidak anemis
- Kulit kering sudah
tidak
- Mukosa bibir lembab
- HB : 10,8 g/dl
- HT : 32,3 %
A:
Risiko perdarahan belum
teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Mempertahankan
bedrest
- Menganjurkan
meningkatkan
asupan makanan dan
vitamin K
Sabtu Nyeri Akut - Identifikasi skala S:
11 nyeri - Pasien mengatakan
April - Identifikasi tidak merasakan nyeri
2020 respon nyeri lagi pada perut bagian
- Berikan teknik bawahnya
13.00 non farmakologis O:
untuk mengurangi - Pasien tidak tampak
rasa nyeri (teknik meringis
nafas dalam) - Pasien masih bergerak
dengan hati-hati
A:
Nyeri akut teratasi
P:
Intervensi dihentikan
Sabtu Risiko cidera pada - Periksa denyut S:
11 janin jantung janin - Pasien mengatakan
April selama 1 menit darah yang keluar dari
2020 - Monitor TTV ibu jalan lahir sudah
berkurang
13.00 - Pasien mengatakan
darah yang keluar
tidak memenuhi 1
pembalut
- Pasien mengatakan
darah yang keluar
berupa flek
- Pasien mengatakan
sudah berseler makan
O:
- Pasien tampak
menghabiskan 1 porsi
makanan yang
diberikan RS
- TT ibu
TD : 120/80 mmHG
N : 80X/ menit
R : 21x/menit
S : 36,5 ⁰C
- DJJ : 150X/menit
A:
Risiko cidera pda janin teratasi
P:
Intervensi dihentikan
NIM :183110272
2020
KEGIATAN HARIAN MAHASISWA
HARI : Senin
N
URAIAN KEGIATAN DOKUMENTASI (SCREENSHOOT)
O
Melakukan rekap kehadiran via WA ke
1
dosen pembimbing Hj.Metri
LydiaS.Kp,M. Biomed
Td tangan
( ________________________________________ )
HARI : Selasa
Td tangan
( ________________________________________ )
HARI : Rabu
Td tangan
( ________________________________________ )
HARI : Kamis
Td tangan
( ________________________________________ )
HARI : Jumat
Td tangan
( ________________________________________ )
HARI : Sabtu
Td tangan
( ________________________________________ )