Anda di halaman 1dari 14

“LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

ANTENATAL CARE“

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS SEMESTER IV T.A.


2022/2023

OLEH:
NAMA : ANNISA FATHIN FASHIHA
NIM : P032114401005

CLINICAL TEACHER CLINICAL INSTRUCTUR

( ) ( )

PRODI D-III KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES RIAU T. A. 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik.
Kami mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan laporan sebagai tugas dari mata kuliah ”Keperawatan
Maternitas”.
Kami tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya laporan ini
nantinya dapat menjadi Laporan Pendahuluan yang baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada laporan ini mohon maaf sebesar-besarnya.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
pembimbing mata kuliah ”Keperawatan Maternitas” yang telah membimbing dalam
penulisan laporan ini. Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat, Terimakasih.

Bukittinggi,26 Februari 2023

Penulis

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
KONSEP MEDIK..........................................................................................................3
1. Definisi...............................................................................................................3
2. Anatomi fisiologi................................................................................................4
3. Etiologi...............................................................................................................5
4. Patofisiologi........................................................................................................6
5. Patoflowdiagram.................................................................................................6
6. Manifestasi klinik...............................................................................................7
7. Komplikasi..........................................................................................................8
8. Pemeriksaan Diagnostik.....................................................................................8
9. Penatalaksanaan Medis.......................................................................................9
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN.....................................................................10
1.Pengkajian.............................................................................................................10
2. Diagnosa Keperawatan........................................................................................12
3.Intervensi Keperawatan........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................15

ii
KONSEP MEDIK

1. Definisi
Antenatal Care (ANC) adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai
suatu manajemen kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik
(Wiknjosastro, 2002 dikutip dari Ningsih, 2012).
2. Anatomi fisiologi
a) Vagina
• Terletak antara kandung kemih dan rectum
• Suatu saluran musculo-membranosa yang menghubungkan uretra dan vulva.
• Dinding depan vagina (9 cm) lebih pendek dari dinding belakang (11 cm).
Pada dinding vagina terdapat lipatan-lipatan yang berjalan circulair dan
• disebut rugae, terutama pada bagian bawah vagina.
• Setelah melahirkan, sebagian dari pada rugae akan menghilang.
• Walaupun disebut selaput lendir vagina, selaput ini tak mempunyai kelenjar-
kelenjar sama sekali hingga tak dapat menghasilkan lendir, mungkin lebih baik
disebut kulit.
• Ke dalam puncak vagina menonjol ujung dari cervix
• Bagian dari cervix yang menonjol ke dalam vagina disebut portio
b) Uterus
• Dalam keadaan tidak hamil terdapat dalam ruangan pelvis minor diantara
vesical urinaria dan rectum.
• Permukaan belakang sebagian besar tertutup oleh peritoneum sedangkan
permukaan depan hanya di bagian atasnya saja.
• Bagian bawah dari permukaan depan melekat pada dinding belakang vesical
urinaria.
• Uterus merupakan alat yang berongga dan berbentuk sebagai bola lampu yang
gepeng dan terdiri dari 2 bagian yaitu :
1. Corpus uteri berbentuk segitiga
2. Cervix uteri berbentuk silindris

1
• Bagian dari corpus uteri antara kedua pangkal tuba disebut fundus uteri (dasar
rahim)
• Pinggir kanan kiri tidak tertutup oleh peritoneum karena berbatasan dengan
periterium kanan atau kiri
c) Tuba Uteri Falopi
Fuba falopi terdapat pada tepi atas ligamentum, mengarah lateral mulai dari cornu
uteri kanan dan kiri. Panjang tuba 12 cm dan diameter 38-mm. Tuba dibedakan
menjadi 4 bagian yaitu
1) Pars interstitialis (intramuralis)
Adalah bagian tuba yang berjalan dalam dinding uterus mulai dari ostium
internum tubae
2) Pars isthmica
Bagian tuba setelah dinding uterus. Ini merupakan bagian tuba yang lurus dan
sempit
3) Pars ampullaris
Bagian tuba antara pars istimica berbentu S
4) Infudibulum
Ujung tuba dengan umbaiyang disebut Fimbare
d) Ovarium

3. Etiologi
1) Amenore (tidak dapat haid)
2) Mual dan muntah (nausea and vomiting)
3) Mengidam (ingin makanan khusus)
4) Tidak tahan suatu bau-bauan
5) Pingsan
6) Tidak ada selera makan (anoreksia)
7) Lelah (fatigue)
8) Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri
9) Sering miksi

2
10) Konstipasi/obstipasi
11) Pigmentasi kulit
12) Epulish
13) Pemekaran vena-vena (varises)

4. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel
telur, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel sperma bergerak
memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh
sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba falofi.
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk
mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling
mudah dimasuki, masuklah salah satu sel sperma dan kemudian bersatu dengan
sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi/fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh
rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi).
Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai
darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi
dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur),
spermatozoa (sel sperma), pembuahan (konsepsi/fertilitas), nidasi dan plasenta.

5. Patoflowdiagram

3
6. Manifestasi klinik
Tanda dan gejala peringatan akan meningkatnya kesiagaan seorang wanita
mendekati persalinan. Wanita tersebut mungkin mengalami semua, sebagian atau
bahkan tidak sama sekali tanda gejala yang ada dibawah:
1. Lightening: Ligtening yang mulai dirasakan kira –kira dua minggu
sebelum
persalinan, adalah penurunan bagian presentasi bayi kedalam pelvis minor. Pada
presentasi sevalik, kepala bayi biasanya engaged setelah lightening. Saat itu, sesak
nafas yang dirasakan oleh ibu opada trimester 3 berkurang, karena kondisi ini akan

4
menciptakan ruang baru abdomen atas untuk ekspansi paru. Sebaliknya ibu akan
merasa menjadi sering berkemih, perasaan tidak nyaman akibat tekanan panggul
yang menyeluruh, kram pada tungkai, dan peningkatan statis pada vena.
Tanda dan gejala peringatan akan meningkatnya kesiagaan seorang wanita
mendekati persalinan. Wanita tersebut mungkin mengalami semua, sebagian atau
bahkan tidak sama sekali tanda gejala yang ada dibawah:
1. Lightening: Ligtening yang mulai dirasakan kira –kira dua minggu
sebelum
persalinan, adalah penurunan bagian presentasi bayi kedalam pelvis minor. Pada
presentasi sevalik, kepala bayi biasanya engaged setelah lightening. Saat itu, sesak
nafas yang dirasakan oleh ibu opada trimester 3 berkurang, karena kondisi ini akan
menciptakan ruang baru abdomen atas untuk ekspansi paru. Sebaliknya ibu akan
merasa menjadi sering berkemih, perasaan tidak nyaman akibat tekanan panggul
yang menyeluruh, kram pada tungkai, dan peningkatan statis pada vena.
1. Tanda Presumtif
a. Supresi menstruasi
b. Nausea, vomiting, morning sickness
c. Sering miksi
d. Mammae bengkak terasa penuh
e. Quickening (gerakan pertama kali yang dirasakan oleh ibu)\
f. Chadwicks (+)
g. Pigmen pada kulit
2. Tanda Kemungkinan Hamil
a. Pembesaran abdomen
b. Tanda hegar
c. Ballotemen (+)
d. Perubahan pada serviks
e. Braxton Hicks
f. Tes kehamilan
3. Tanda-tanda Pasti Hamil

5
a. Bunyi DJJ, Nadi 120–160
b. Pergerakan fetal
c. USG–hasil
d. Rontgen – ada skeletal

7. Komplikasi
Pelayanan yang dilakukan oleh tenaga medis profesional tidak akan menimbulkan
komplikasi. Namun komplikasi akan timbul jika klien tidak melakukan kunjungan
rutinnya.

8. Pemeriksaan Diagnostik
1. Tes urine kehamilan (Tes HCG)
a. Dilaksanakan seawal mungkin begitu diketahui amenore;
b. Upayakan urine yang digunakan adalah urine pagi.
2. Laboratorium
a. Darah ( Hb, Gol darah, Glukosa, VDRL)
b. Pemeriksaan Swab (Lendir vagina dan servik)
3. USG (Ultra Sono Grafi)
a. Jenis kelamin
b. Taksiran kelahiran, TBJ, Jumlah cairan amnion

9. Penatalaksanaan Medis
a. Mengupayakan kehamilan sehat.
b. Menjadwalkan pemberian vaksinasi.
c. Memberikan preparat penunjang kesehatan: Vitamin dan tambahan
preparat Fe.
d. Melakukan deteksi dini komplikasi penatalaksanaan awal serta rujukan.
e. Persiapan persalinan yang bersih dan aman.
f. Perencanaan antisipasi dan persiapan dini untuk rujukan jika terjadi
komplikasi.

6
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1.Pengkajian
a. Biodata klien : nama klien dan suami, umur, pendidikan terakhir, pekerjaan, suku
bangsa,agama,alamat
b. Keluhan utama : anamnesa yang perlu diarahkan untuk menggali keluhan utama
ibu hamil, keluhan yang dirasakan oleh ibu tentang kehamilannya
c. Riwayat kesehatan keluarga : data ini meliputi penyakit keluarga yang bersifat
penyakit keturunan (asma, diabetes mellitus, haemophili, keturunan kembar)
dan penyakit kronis
d. Riwayat menstruasi : menarche, lama haid, siklus, jumlah darah haid,
dismenorrhae, keluhan haid, hari pertama haid terakhir
(HPHT) guna menentukan taksiran persalinan (TP) (Ratnawati, 2017).
e. Riwayat obstetri : memberikan informasi mengenai kehamilan sebelumnya agar
perawat dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan saat ini.
Riwayat obstetri pada kehamilan dan persalinan sebelumnya antara lain,
gravida, para-abortus, dan anak hidup (GPAH), berat badan bayi saat lahir dan
usia gestasi, pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan, dan
penolong persalinan, jenis anastesi dan kesulitan persalinan, komplikasi
maternal, komplikasi pada bayi, riwayat nifas sebelumnya (Ratnawati, 2017).
f. Riwayat kontrasepsi : penggunaan KB yang lalu, beberapa kontrasepsi dapat
berakibat buruk pada janin, ibu atau keduanya. Penggunaan kontrasepsi oral
sebelum kelahilan dan berlanjut saat kehamilan yang tidak diketahui dapat
berakibat buruk pada pembentukan organ janin (Ratnawati, 2017).
g. Riwayat pola hidup sehari-hari : data yang perlu dikaji pemenuhan kebutuhan
fisiologis dalam kehidupan sehari-hari selama periode kehamilan meliputi :
kebutuhan nutrisi, eliminasi, seksualitas, aktivitas dan istirahat tidur, imunisasi
dan pola gaya hidup (penggunaan zat adiktif, alkohol dan merokok)

7
h. Riwayat psikososial : pengaruh praktik budaya yang dijalankan oleh
keluarga/klien selama periode kehamilan, penerimaan keluarga terhadap
kehamilan, penerimaan keluarga terhadap kehamilan saat ini, perubahan
gambaran diri sehubungan dengan perubahan postur tubuh selama kehamilan

i. Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum, kelainan bentuk badan serta kesadaran, keadaan vital sign
2. Pemeriksaan kebidanan
Muka: pigmentasi muka (kloasma grafidarum), conjunctiva (adakah anemis),
sclera (adakah ikterik), kelopak mata (apakah cekung?)
Leher: pigmentasi (apakah ada peningkatan), kelenjar tiroid dan paratiroid, vena
jugularis (apakah ada pembesaran?).
Dada: Keadaan paru-paru (inspeksi, palpasi pecusi, auskultasi), dypsnea,
payudara (apakah ada hiperpigmentasi, pembesaran?).
Perut: pigmentasi (linea nigra/ alba, strie, pemeriksaan leopold Mc Donald)
a) Leopold I : Menentukan TFU dan bagian janin dalam fundus
b) Leopold II : Menentukan batas samping rahim kanan kiri. Menentukan
c)Leopold III : Menentukan bagian terbawah janin
d) Leopold IV : Menentukan seberapa bagian bawah janin masuk PAP
k. Pemeriksaan penunjang : Urine, Darah : Hb, Ht, golongan darah, faeses, USG, pap
smear dan kultur getah serviks

2. Diagnosa Keperawatan
a.Defisit Nutrisi b.d peningkatan kebutuhan metabolisme.
b.Gangguan Eliminasi Urine b.d penurunan kapasitas kandung kemih.

3.Intervensi Keperawatan

8
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
Keperawatan Hasil

Defisit Nutrisi b.d Setelah dilakukan tindakan Observasi:


peningkatan keperawatan selama 1 x 8 1. Identifikasi status nutrisi.
kebutuhan jam, maka diharapkan 2. Identifikasi alergi dan
metabolisme. Status Nutrisi dapat intoleransi makanan.
membaik. Dengan kriteria 3. Identifikasi makanan yang
hasil: disukai.
1. Porsi makanan yang Terapeutik:
dihabiskan meningkat. 1. Berikan makanan tinggi serat
2. Berat badan membaik. untu k mencegah konstipasi.
3. Indeks Massa Tubuh 2. Berikan makanan tinggi kalori
membaik. dan protein.
3. Lakukan oral hygiene sebelum
makan.
Edukasi:
1. Anjurkan posisi duduk jika
mampu.
2. Ajarkan diet yang
diprogramkan.
Kolaborasi:
1. Pemberian medikasi sebelum
makan.
2. Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan.
Gangguan Eliminasi Setelah dilakukan tindakan Observasi:

9
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan
Keperawatan Hasil

Urine b.d penurunan keperawatan selama 1 x 8


kapasitas kandung jam, maka diharapkan 1. Identifikasi tanda dan gejala
kemih. Eliminasi Urin dapat retensi atau inkontinensia
membaik. Dengan kriteria urine.
hasil: 2. Identifikasi faktor yang
1. Sensasi berkemih menyebabkan retensi atau
membaik. inkontinensia urine.
2. Desakan berkemih 3. Monitor eliminasi urine.
membaik. Terapeutik:
3. Berkemih tidak tuntas 1. Catat waktu-waktu berkemih.
menurun. 2. Batasi asupan cairan, jika
perlu.
3. Ambil sample urine tengah..
Edukasi:
1. Ajarkan tanda dan gejala
infeksi saluran kemih
2. Ajarkan mengenali tanda
berkemih dan waktu yang
tepat untuk berkemih
3. Anjurkan mngurangi minu
sebelum tidur

10
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, I.M. dkk., (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta : EGC
Bulechek, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M., & Wagner, C.M. (2016). Nursing
Interventions Classification (NIC), Edisi 6. Philadelpia: Elsevier.
http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/768/4/BK2007-G59.pdf
Departemen Kesehatan RI. (2003). Pedoman Pelayanan Antenatal. Diakses dari . pad
a tanggal 13 Desember 2020
Guttmacher Institute. (2008). Aborsi di Indonesia (Report). Diakses dari https://www.
guttmacher.org/report/aborsi-di-indonesia.
Handerson, C. (2006). Buku ajar konsep kebidanan. Jakarta : EGC
Herdman, T.H. (2018). NANDA International Nursing Diagnoses: definitions and cla
ssification 2018-2020. Jakarta: EGC
Hidayati, Ratna. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis dan Patolo
gis. Jakarta : Salemba Medika.
Kumalasari, Intan. (2015). Panduan Praktik Laboratorium dan Klinik Perawatan Ante
natal, Intranatal, Postnatal, Bayi Baru Lahir dan Kontrasepsi. Jakarta : Salemba Medi
ka
Manuaba, I.B.G. (2008). Buku ajar patologi obstetri untuk mahasiswa kebidanan. Jak
arta:EGC
Masriroh, Siti. (2013). Keperawatan Obstetri & Ginekologi. Yogyakarta : Imperium
Moorhead, Sue., Johnson, Marion., Maas, M.L., & Swanson, Elizabeth. (2016). Nursi
ng Outcomes Classification (NOC), Edisi 5. Philadelpia: Elsevier.
Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI. (2019). Angka Kematian Ibu : Faktor Peny
ebab dan Upaya Penanganannya. Kajian Singkat terhadap Isu Aktual dan Strategis vo
l 11 no 24.
Sunarti, (2013). Asuhan Kehamilan. Jakarta: In media

11

Anda mungkin juga menyukai