DISUSUN OLEH
NIM :70300119012
NO URUT : 12
KELAS : KEPERAWATAN A
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan
ridha-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ASUHAN
KEPERAWATAN INTRANATAL CARE” ini.
Tak lupa pula kita kirimkan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad saw. beserta
seluruh keluarganya, yang telah menjadi pencerah bagi umat manusia. Dalam penyusunan
makalah ini, ada beberapa hambatan yang saya temui. Tapi alhamduillah, semuanya dapat
diselesaikan dengan bertanya langsung ke teman maupun mendapat informasi dari internet. Oleh
karena itu, saya mengucapkan terima kasih semua pihak yang telah membantu dalam proses
pembuatan makalah ini.
Adapapun makalah ini dirancang untuk mengetahui lebih jauh mengenai asuhan
keperawatan maternitas, khususnya pada Intranatal Care.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna; dari segi penulisan,
materi, atau hal-hal lainnya. Untuk itu, kritik, saran, dan masukan dari pembaca sangat berguna
untuk memberikan unutk perbaikan dan penyempurnaan pada makalah selanjutnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
2
DAFTAR ISI
Sampul …………………………………………….................................... 1
Kata Pengantar …………………………………………………………… 2
Daftar Isi ………………………………………………………………..... 3
3
A. KONSEP INTRANATAL CARE
1. Definisi
Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-
42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung selama
18 jam produk konsepsi dikeluarkan sebagai akibat kontraksi teratur, progresif, sering
dan kuat yang nampaknya tidak saling berhubungan bekerja dalam keharmonisan untuk
melahirkan bayi
Intranatal adalah suatu proses yang dimulai dengan adanya kontraksi uterus yang
menyebabkan terjadinya dilatasi progresif dari serviks, kelahiran bayi, dan kelahiran
plasenta, dan proses tersebut merupakan proses alamiah. (Anis, 2019)
(http://repository.ump.ac.id/9078/3/Anis%20Fauziyyah%20BAB%20II.pdf )
2. Tujuan
Asuhan persalinan atau Intranatal Care (INC) bertujuan untuk memberikan asuhan yang
memadai selama persalinan dalam upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih
dan aman dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi.
(https://slideplayer.info/slide/13141521/ )
4
Fase Laten Berlangsung selama 7-8 jam. Pembukaan terjadi sangat lambat
sampai mencapai ukuran diameter 3 cm.
Fase Aktif. Fase ini berlangsung selama 6 jam dan dibagi menjadi 3
macam yaitu:
Fase akselarasi Dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4
cm.
Fase dilatasi maksimal Dalam waktu 2 jam pembukaan
berlangsung sangat cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm.
Fase deselarasi Pembukaan menjadi lambat, dalam waktu 2 jam
pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap.Fase-fase tersebut dijumpai
pada primigravida. Pada multigravida pun terjadi demikian, namun
fase laten, fase aktif terjadi lebih pendek. Mekanisme
membukanya serviks berbeda antara primigravida dan
multigravida.
Pada primigravida Ostium Uteri Interna (OUI) akan membuka terlebih dahulu
sehingga serviks akan mendatar dan menipis, baru kemudian Ostium Uteri
Eksterna (OUE) membuka. Pada multigravida OUI sudah sedikit membuka, OUI
dan OUE serta penipisan dan pendataran serviks terjadi dalam saat yang sama.
Ketuban akan pecah dengan sendirinya ketika pembukaan hampir lengkap atau
telah lengkap. Kala I selesai apabila pembukaan serviks uteri telah lengkap. Pada
primigravida kala I berlangsung kira-kira 13 jam dan pada muligravida kirakira
7 jam.
b) Kala II
Kala ini disebut juga sebagai kala pengeluran. Kala ini dimulai dari pembukaan
lengkap sampai lahirnya janin. Pada kala ini his menjadi lebih kuat dan lebih
cepat, kira-kira 2 sampai 3 menit sekali. Pada fase ini dirasakan tekanan pada otot-
otot dasar panggul yang dapat menimbulkan rasa mengedan. Wanita juga
mersakan tekanan pada rectum dan hendak buang air besar. Kemudian perineum
mulai menonjol dan menjadi lebar dengan anus membuka. Labia mulai membuka
dan tidak lama kemudian kepala janin tampak dalam vulva pada waktu his. Bila
5
dasar panggul sudah lebih berelaksasi maka kepala janin tidak masuk lagi di luar
his, dan dengan his dan kekuatan mengejan maksimal, 12 kepala janin dilahirkan
dengan suboksiput di bawah simfisis dan dahi, muka dan dagu melewati
perineum. Setelah istirahat sebentar, his mulai lagi untuk mengeluarkan badan dan
anggota bayi. Pada primigravida kala II berlangsung ratarata 1,5 jam dan pada
multigravida rata-rata 0,5 jam.
c) Kala III
Disebut juga sebagai kala uri. Setelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan
fundus uteri agak di atas pusat. Beberapa menit, kemudian uterus berkontraksi lagi
untuk melepaskan plasenta dari dindingnya. Biasanya plesenta lepas dalam 6
sampai 15 menit setelah bayi lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan pada
fundus uteri. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah, kira-kira
100-200 cc.
d) Kala IV
Kala IV adalah kala pengawasan selama 1-2 jam setelah bayi dan uri lahir untuk
mengawasi keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan postpartum. Pada
primigravida, lama kala I yaitu 13 jam, kala II 1 jam, kala III ½ jam, dan lama
persalinan 14 ½ jam. Pada multigravida, lama kala I yaitu 7 jam, kala II ½ jam,
kala III ¼ jam, dan lama persalinan 7 ¾ jam (Kuswanti, Melina, 2014:8). 3.
Mekanisme Persalinan Dalam mekanisme persalinan normal terjadi gerakan-
gerakan penting dari janin, yaitu penurunan, fleksi, putaran paksi dalam (rotasi
internal), ekstensi, putaran paksi luar (rotasi eksternal), dan ekspulsi.
6
terkoordinasi dan relaksasi. Walaupun his itu kontraksi yang fisiologis akan tetapi
bertentangan dengan kontraksi fisiologis lainnya, seperti nyeri. Kontraksi uterus juga
bersifat intermiten sehingga ada periode relaksasi uterus diantara kontraksi, fungsi
penting relaksasi, yaitu mengistirahatkan otot uterus, memberi kesempatan istirahat
bagi ibu, mempertahankan kesejahteraan bayi karena kontraksi uterus menyebabkan
kontriksi pembuluh darah plasenta.
b) Faktor jalan lahir (Passage)
Passage atau jalan lahir merupakan salah satu faktor yang berperan dalam proses
persalinan. Passage atau jalan lahir dibagi menjadi dua yaitu bagian keras dan bagian
lunak. Bagian keras yaitu tulang panggul dan bagian lunak itu otot-otot dan ligament-
ligament. Faktor jalan lahir yang dapat berpengaruh terhadap terjadinya persalinan
abnormal antara lain: panggul sempit, kelainan pada vulva, kelainan pada vagina,
kelainan uterus (Nurasiah, 2014:26). Kelainan-kelainan ini dapat terdeteksi secara
dini dengan pemeriksaan kehamilan yang adekuat. Oleh karena itu faktor
pemeriksaan kehamilan sangat penting dalam memperkirakan proses persalinan
c) Faktor bayi (Passenger)
Faktor bayi atau janin sangat berpengaruh terhadap proses persalinan. Pada keadaan
normal, bentuk bayi, berat badan, posisi, dan letak dalam perkembangannya sampai
pada akhir kehamilannya dan siap untuk dilahirkan. Bayi mempunyai kekuatan
mendorong dirinya keluar sehingga sehingga persalinan berjalan spontan (Nurasiah,
2014:32) Distosia atau penyulit persalinan yang disebabkan oleh kelainan janin atau
bayi antara lain: kelainan pada letak kepala, letak sungsang, letak melintang. Kelainan
janin selama dalam kandungan dapat terdeteksi secara dini apabila ibu melakukan
pemeriksaan kehamilan (ANC) secara rutin miniml 4 kali selama kehamilan. Mulai
awal kehamilan pada tenaga kesehatan .
5. Tanda-tanda persalinan
a) Terjadi His persalinan
Sifat dari his palsu terdiri dari kontraksi uterus yang sangat nyeri, yang
memberi pengaruh signifikan pada serviks. Persalinan palsu ini dapat terjadi berhari
7
– hari bahkan tiga atau empat minggu sebelum persalinan sejati. Sifatnya his
pendahuluan ini tidak teratur yang memancar dari pinggang ke perut bagian bawah.
Lamanya kontraksi pendek dan tidak bertambah kuat bila dibawa berjalan malah
sering berkurang.
His persalinan mempunyai sifat nyeri yang di sebabkan oleh kontraksi dari
otot – otot rahim yang fisiologis. Nyeri karena disebabkan oleh anoxia dari sel – sel
otot waktu kontraksi, perasaan nyeri tergantung juga pada ambang nyeri dari
penderita yang ditentukan oleh keadaan jiwanya, kontraksi rahim brsifat: Lamanya
kontraksi berlangsung 45 detik sampai 75 detik. Kekuatan kontraksi menimbulkan
naiknya tekanan intrauterine sampai 35 mmHg. Pada permulaan persalinan his
timbul sekali dalam 10 menit, pada kala pengeluaran sekali dalam 2 menit.
Perubahan serviks juga terjadi akibat intensitas Braxon hicks.
b) Terjadinya pengeluaran lendir bercampur darah
Lightening yang mulai dikira – kira dua minggu sebelum persalinan, dalah
penurunan bagian persentasi bayi ke dalam pelpis minor. Wanita sering disebut
lightening sebagai kepala bagian sudah turun, namun hal ini menimbulkan rasa tidak
nyaman yang lain akibat tekanan bagian persentasi diarea pelvis minor.
Blood show paling sering terlihat sebagai rabas lender bercampur darah yang
lengket dan harus dibedakan dari perdarahan murni. Hal ini merupakan tanda
persalinan yang akan terjadi, biasanya dalam 24 hingga 48 jam.
(https://boulluwellwinda.blogspot.com/2013/04/konsep-persalinan-intranatal-care.html )
6. Mekanisme persalinan
Mekanisme persalinan untuk setiap persentasi :
a) Engagement
Terjadi ketika diameter bipariental, diameter transversal terbesar kepala janin telah
melalui pintu atas panggul.
b) Desensus (penurunan lengkap kepala)
Terjadi selama persalinan keduanya diperlukan dan terjadi bersamaan dengan
mekanisme yang lainnya. Menurut Tiran, 2006 : 10, penurunan kepala janin dengan
metode lima jari (Perlimaan) adalah :
8
1) 5/5 : kepala di atas PAP dan mudah digerakkan
2) 4/5 H I-II (ST-2) : kepala sulit digerakkan bagian terbesar kepala belum masuk
panggul.
3) 3/5 H II-III (ST-1) : bagian terbesar kepala belum masuk panggul.
4) 2/5 H III + (ST.0) : bagian terbesar kepala sudah masuk panggul.
5) 1/5 H III-IV (ST + 1(2)) : kepala di dasar panggul
6) 0/5 H IV (ST + 3) : di perineum
c) Fleksi
Merupakan diameter anteposterior kepala janin menjadi sejajar dengan pelvis ibu.
d) Rotasi internal (putaran paksi dalam)
Menyebabkan diameter anteroposterior kepala janin menjadi sejajar dengan pelvis
ibu.
e) Ekstensi
Peralihan kepala berlangsung melalui ekstensi kepala untuk mengeluarkan
oksiput-anterior.
f) Restitusi rotasi
Kepala 45 derajat balik ke arah kanan maupun kiri.
g) Rotasi eksternal
Terjadi saat bahu berotasi 45 derajat.
h) Ekspulsi
Yaitu Peralihan bahu dan tubuh dengan fleksi lateral melalui sumbu ujung luar
paling bawah pada lengkung pelpis.
(https://boulluwellwinda.blogspot.com/2013/04/konsep-persalinan-intranatal-care.html )
9
B. ASUHAN KEPERAWATAN INC
KASUS
Ny. H usia 19 tahun datang ke RS untuk melahirkan. Ny. H mengeluh nyeri dengan skala 4.
Hasil pemeriksaan fisik pada Ny.H kenaikan BB antara sebelum dan setelah hamil adalah 18 Kg,
Tanda-tanda vital TD: 110/70 mmHg, N: 80 x/I, P: 20 x/I, S: 36.5. Ny. H mengalami masalah
selama dalam kehamilan dimana mengalami mual dan muntah smpai usia kehamilan 4 bulan.
G3P1A1, Keadaan umum klien nampak lemah.
Pemeriksaan Leopold didapatkan L.I: 3 jari di bawah PX/31 cm, LII: Punggung Kiri, LIII:
Kepala, LIV: Divergen 3/5 Bergerak dalam panggul . Djj: 138 x/i. dima His sebanyak 3x10
menit dalam (30-35). Kala 1 terdapat pengeluaran lendir dan darah lama kala 1 tiga jam. Kala 2
terjadi rupture tingkat 2, berlangsung sekitar 10 menit dan bayi lahir dengan Jk laki-lakii dengan
berat 3100 gram dan panjang 47 cm. Kala III dimana plasenta lahir dengan kotiledon lengkap,
perdarahan sebanyak 500 ml dan klien tampak lemah.
10
1. PENGKAJIAN INTRANATAL
NIM : 70300119012
I. DATA UMUM
Alamat : Gorontalo
BB sebelum hamil : 42 kg
11
Alergi (obat/makanan/bahan tertentu) : tidak ada alergi
Masalah BAB/BAK : -
Kebiasaan waktu tidur : Tidur Malam 7 jam, Tidur siang 2-3 jam, masalah gangguan tidur : ( - )
Masalah kehamilan sekarang : mengeluh nyeri skala 4, mual dan muntah, klien nampak lemah.
Rencana KB : -
12
Jelaskan : karena relaksasi untuk meredakan rasa nyeri dan perawatan payudara berguna untuk
kualitas dan kelancaran produksi asi yang akan diberikan pada bayi.
Setelah bayi lahir, siapa yang diharapkan membantu : Suami dan orang tua klien
Kualitas : baik
Irama : teratur
Pemeriksaan fisik :
Kepala dan leher : Oedema (-),conjungtiva anemis (-),sclera (-),penglihatan :dbn,kelenjar tiroid (-
)vena jugularis(-),bekas operasi (-) (normal)
13
Refleks : +/+
Ketuban : utuh
Warna : -
V. DATA PSIKOSOSIAL
Perasaan klien terhadap kehamilan sekarang : Ibu mengatakan bahwa kehamilan ini memang
direncanakan, dan merasa bahagia akan kelahiran putra/i ini.
Perasaan suami terhadap kehamilan sekarang : suami merasa senang akan kelahiran pertama
buah hatinya
LAPORAN PERSALINAN
I. Pengkajian awal
14
Hasil pemeriksaan dalam : -
Pemeriksaan perineum :
Kala I
Keadaan psikososial : -
Tindakan : -
Pengobatan : -
Kala II
15
Lama kala II : 10 menit
Keadaan psikososial : -
Tindakan : -
Perineum : utuh
Pengobatan : -
Catatan kelahiran : bayi lahir dengan berat 3100 gram dan panjang 47 cm
Anus : membuka
Perawatan mata : -
Kala III
16
Tanda dan gejala : klien tampak lemah.
Perdarahan : 500 ml
Kebutuhan khusus : -
Tindakan : -
Pengobatan : -
17
2. KLASIFIKASI DATA
18
3. KALA I
Analisis Data
DO :
Tanda-tanda vital
TD: 110/70 mmHg
N: 80 x/I,
P: 20 x/I,
S: 36.5°
Skala nyeri : 4
Diagnosis Keperawatan
DS :
Mengeluh nyeri
DO :
Tanda-tanda vital
TD: 110/70 mmHg
N: 80 x/I,
P: 20 x/I,
S: 36.5°
Skala nyeri : 4
19
Intervensi Keperawatan
Teraupetik
a. Berikan teknik Untuk melatih klien
nonfarmakologis untuk merasa tenang dan
mengurangi rasa nyeri menimalisir
komplikasi rasa
nyeri .
b. kontrol lingkungan Agar meminimalisir
yang memperberat rasa faktor yang
nyeri memperberat rasa
nyeri
c. Fasilitasi istirahat dan Untuk membuat
tidur pasien merasa
nyaman dan
relaksasi.
d. Pertimbangkan jenis Untuk memberikan
20
dan sumber nyeri dalam strategi terbaik
pemilihan strategi dalam meredakan
meredakan nyeri. nyeri pasien.
Edukasi
a. jelaskan penyebab, Agar pasien
periode, dan pemicu mengetahui
penyebab, pemicu,
dan perioe nyeri
b. jelaskan strategi Untuk memberikan
meredakan nyeri pemahaman strategi
meredakan nyeri
c. anjurkan memonitor Agar nyeri dapat
nyeri secara mandiri ditangani dengan
cepat tanpa harus
menunggu perawat
d. anjurkan menggunakan Untuk membanntu
analgetik secara tepat meredakan rasa
nyeri
e. ajarkan teknik Agar pasien dapat
nonfarmakologis untuk menguraangi rasa
mengurangi rasa nyeri nyeri secara mandiri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian Agar nyeri dapat
analgetik, jika perlu. ditangani dengan
cepat.
21
4. KALA II
Analisis Data
Diagnosis Keperawatan
Nyeri melahirkan berhubungan dengan pengeluaran janin, dibuktikan dengan :
DS :
Mengeluh nyeri
Mual
DO :
Tanda-tanda vital
TD: 110/70 mmHg
N: 80 x/I,
P: 20 x/I,
S: 36.5° C
Rupture tingkat 2
22
Intervensi Keperawatan
Teraupetik
a. Berikan teknik Untuk melatih klien
nonfarmakologis untuk merasa tenang dan
mengurangi rasa nyeri menimalisir
komplikasi rasa
nyeri .
b. kontrol lingkungan Agar meminimalisir
yang memperberat rasa faktor yang
nyeri memperberat rasa
nyeri
c. Fasilitasi istirahat dan Untuk membuat
tidur pasien merasa
nyaman dan
relaksasi.
d. Pertimbangkan jenis Untuk memberikan
dan sumber nyeri dalam strategi terbaik
23
pemilihan strategi dalam meredakan
meredakan nyeri. nyeri pasien.
Edukasi
a. jelaskan penyebab, Agar pasien
periode, dan pemicu mengetahui
penyebab, pemicu,
dan perioe nyeri
b. jelaskan strategi Untuk memberikan
meredakan nyeri pemahaman strategi
meredakan nyeri
c. anjurkan memonitor Agar nyeri dapat
nyeri secara mandiri ditangani dengan
cepat tanpa harus
menunggu perawat
d. anjurkan menggunakan Untuk membanntu
analgetik secara tepat meredakan rasa
nyeri
e. ajarkan teknik Agar pasien dapat
nonfarmakologis untuk menguraangi rasa
mengurangi rasa nyeri nyeri secara mandiri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian Agar nyeri dapat
analgetik, jika perlu. ditangani dengan
cepat.
24
5. KALA III
Analisis Data
DO : -
Tanda-tanda vital
TD: 110/70 mmHg
N: 80 x/I,
P: 20 x/I,
S: 36.5° C
Diagnosis
DS :
-Mengeluh lemah
-Mual
DO :
Tanda-tanda vital
TD: 110/70 mmHg
N: 80 x/I,
P: 20 x/I,
S: 36.5° C
25
Intervensi Keperawatan
Teraupetik
a. Ciptakan lingkungan Agar klien merasa
tenang dan tanpa nyaman dan tenang.
gangguan
b. Berikan informasi Agar klien
tertulis tentang persiapan mengetahui teknik
dan prosedur teknik dan prosedur yang
relaksasi. akan diberikan.
26
c. Gunakan nada suara Untuk
lembut menumbuhkan rasa
kepercayaan klien.
Edukasi
a. Jelaskan tujuan, Agar klien
manfaat, batasan, dan mengetahui tentang
jenis relaksasi relaksasi yang akan
diberikan.
b. Anjurkan mengambil Untuk
posisi yang nyaman. meningkatkan rasa
nyaman pada klien.
c. anjurkan rileks dan Agar klien
merasakan sensasi mengalihkan
relaksasi dirinya dari
kecemaskan.
d. anjurkan sering Agar klien
mengulangi atau melatih berangsur-angsur
teknik yang dipilih. dapat pulih dan
nyaman kembali.
Kolaborasi : -
.
27
C. AYAT AL-QUR’AN YANG BERKAITAN
Artinya :
“Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan
kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuan pun
mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali
tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya,
melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu
bagi Allah adalah mudah.”
(Q. S Fatir Ayat 11)
28
DAFTAR PUSTAKA
Nurjayanti. (2017). Manajemen Asuhan Kebidanan intranatal Care Pada Ny. “A” dengan
Inersia Uteri di RSUD Haji Makassar. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
(http://repositori.uin-alauddin.ac.id/6560/ )
Fauziyyah, Anis. (2019). Penerapan Aroma Terapi Inhalasi Lemon dalam Skala Nyeri
Persalinan Di Puskesmas I Skoaraja. Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
(http://repository.ump.ac.id/9078/3/Anis%20Fauziyyah%20BAB%20II.pdf )
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan
: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan :
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan :
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
(https://boulluwellwinda.blogspot.com/2013/04/konsep-persalinan-intranatal-care.html )
(https://slideplayer.info/slide/13141521/ )
29