Disusun oleh :
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr wb, puji syukur saya panjatkan atas kehadirat allah swt yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas Laporan Dinas di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Ruang Kebidanan.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu, saya
mengharapakan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan wassalamualikum wr wb.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Disamping pemberian suntikan oksitosin 10 IU secara intramuskuler, oksitosin alamiah
dapat dimanfaatkan untuk menunjang kelahiran plasenta yang cepat dan efektif. Oksitosin
alamiah tersebut dapat diperoleh dari rangsangan puting susu dengan IMD maupun dengan
pemilinan pada puting susu ibu. Rangsangan puting susu akan menyebabkan sel-sel
mioepitel sekitar alveoli di dalam kelenjar mamae memberikan refleks neurogenik kemudian
dihantarkan ke hipotalamus, lalu memicu hipofise posterior untuk mengeluarkan hormon
oksitosin ke dalam darah menimbukan kontraksi miometrium untuk melepas plasenta
(Prawirohardjo, 2011).
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :
1. Mengetahui pengertian persalinan.
2. Mengetahui jenis-jenis persalinan.
3. Mengetahui pengetian kala III
4. Mengetahui tands-tanda pelepasan plasenta
5. Mengetahui bagaimana cara manajemen aktif kala III
1.4 Manfaat
Sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan dan memperbanyak khasanah ilmu
pengetahuan khususnya tentang persalinan kala III.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Pemeriksaan pelepasan plasenta:
Kustner : Tali pusat diregangkan dengan kanan, tangan kiri menekan atas syimpisis.
Penilaian :
a. Tali pusat masuk berarti belum lepas.
b. Tali pusat bertambah panjang atau tidak masuk berarti lepas.
Pengawasan perdarahan :
1. Selama hamil aliran darah ke uterus 500-800 ml/mnt.
2. Uterus tidak berkontraksi dapat menyebabkan kehilangan darah sebanyak 350-500 ml
3. Kontraksi uterus akan menekan pembuluh darah uterus diantara anyaman miometrium.
b. Pengeluaran plasenta
Pengeluaran plasenta mungkin terjadi dengan upaya mengejan ibu jika ia tidak
dianastesi. Jika tidak dapat dilakukan, pelepasan plasenta biasanya dicapai dengan
tangan yang menekan fundus uterus secara lembut. Jangan memberikan tekanan
berlebihan pada fundus untuk mencegah kemungkinan terjadinya inversi uterus.
4
pascapersalinan dimana sebagian besar disebabkan oleh atonia uteri dan retensio plasenta
yang sebenarnya dapat dicegah dengan melakukan manajemen aktif kala tiga.
Langkah utama:
1. Pemberian Suntikan Oksitosin
– Letakkan bayi baru lahir diatas kain bersih yang telah disiapkan diperut bawah ibu
dan minta ibu atau pendampingnya untuk membantu memegang bayi tersebut.
– Pastikan tidak ada bayi lain (Undiagnosed twin) didalam uterus.
– Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik.
– Segera (dalam satu menit pertama setelah bayi lahir) suntikkan oksitosin 10 unit
IM pada 1/3 bagian atas paha bagian luar (aspektus lateralis).
– Dengan mengerjakan semua prosedur tersebut terlebih dahulu maka akan
memberi cukup waktu pada bayi untuk memperoleh sejumlah darah kaya zat besi
dan setelah itu (setelah dua menit) baru dilakukan tindakan penjepitan dan
pemotongan tali pusat.
– Serahkan bayi yang telah terbungkus kain pada ibu untuk inisiasi menyusu dini
dan kontak kulit dengan ibu.
– Tutup kembali perut bawah ibu dengan dengan kain bersih.
2. Penegangan Tali Pusat Terkendali
– Berdiri di samping ibu.
– Pindahkan klem (penjepit untuk memotong tali pusat saat kala dua) pada tali pusat
sekitar 5-10cm dari vulva
– Letakkan tangan yang lain pada abdomen ibu (beralaskan kain) tepat di atas
simpisis pubis
– Bila plasenta belum lepas, tunggu hingga uterus berkontraksi kembali (sekitar dua
atau tiga menit berselang) untuk mengulangi kembali penegangan tali pusat
terkendali.
– Saat mulai kontraksi (uterus menjadi bulat atau tali pusat menjulur) tegangkan tali
pusat kearah bawah, lakukan tekanan dorso-kranial hingga tali pusat makin
menjulur dan korpus uteri bergerak ke atas yang menandakan plasenta telah lepas
dan dapat dilahirkan.
– Setelah plasenta terlepas, anjurkan ibu untuk meneran agar plasenta terdorong
keluar melalui introitus vagina
– Pada saat plasenta terlihat pada introitus vagina, lahirkan plasenta dengan
mengangkat tali pusat ke atas dan menompang plasenta dengan tangan lainnya
untuk meletakkan dalam wadah penampung
– Lakukan penarikan dengan lembut dan perlahan-lahan untuk melahirkan selaput
ketuban
3. Rangsangan Taktil (Masase) Fundus Uteri
– Letakkan telapak tangan pad fundus uteri.
– Jelaskan tindakan kepada ibu, katakana bahwa ibu mungkin merasa agak tidak
nyaman karena tindakan yang diberikan
5
– Dengan lembut tapi mantap gerakkan tangan dengan arah memutar pada fundus
uteri supaya uterus berkontraksi
– Periksa plasenta dan selaputnya untuk memastikan keduanya lengkap dan utuh
– Periksa uterus setelas satu hingga dua menit untuk memastikan uterus
berkontraksi.
– Periksa kontraksi uterus setiap 15 menit selama satu jam pertama pascapersalinan
dan setiap 30 menit selama satu jam kedua pasca persalinan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
6
Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu :
1. Persalinan adalah serangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi
oleh ibu. Proses ini di mulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang di tandai oleh
perubahan progresif pada serviks, dan di akhiri dengan pelahiran plasenta. Persalinan
adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 sampai 42
minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18
jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.
2. Jenis persalinan yaitu persalinan spontan, anjuran dan buatan.
3. Kala III persalinan adalah kala uri atau waktu pelepasan plasenta dari insersinya. Kala III
persalinan dimulai saat proses kelahiran janin selesai dan berakhir dengan lahirnya
plasenta secara keseluruhan, tali pusat, dan ketuban. Lama kala III <10 menit pada
sebagian besar pelahiran dan <15 menit pada 95% pelahiran.
DAFTAR PUSTAKA
7
http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/1182/2/BAB%20I.pdf, diakses Tanggal 03 Juni 2021, pukul
21:35 WIB.