Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN

NORMAL Ny. D DI PUSKESMAS SALEMBARAN JAYA

Oleh :

Nama : N. HENI HARYANI


NIM : 2215901015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2022/2023

i
LEMBAR PENGESAHAN

Telah disahkan Laporan Kasus sebagai Salah Satu Persyaratan dalam


penyelenggaraan Praktik Stase Asuhan Kebidanan Holistik pada Persalinan
Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Tangerang Tahun 2023.

Tangerang, Januari 2023

Mengetahui :

Pembimbing Stase Pembimbing Lahan /CI

(Murni Lestari, M.Keb) (Marwati Rahayu, SST)

KATA PENGANTAR

ii
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus pada Stase Asuhan
Kebidanan Holistik pada Persalinan. Penulisanan laporan ini dalam rangka
menerapkan tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Holistik pada Persalinan yang
merupakan salah satu mata kuliah yang harus dilalui dalam proses pendidikan
profesi bidan. Dalam penyusunan laporan kasus ini penulis banyak mendapatkan
bantuan, bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Imas Yoyoh, M.Kep., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Tangerang
2. Catur Erty Suksesty, M.Keb selaku Ketua Prodi Profesi Bidan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tangerang
3. Murni Lestari, M.Keb selaku Dosen Pembimbing Institusi
4. Marwati Rahayu, SST selaku Pembimbing Lahan
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan kasus ini masih jauh dari
kesempurnaan dengan demikian penulis sangat mengharapkan petunjuk dan saran
serta kritik dari berbagai pihak. Akhir kata semoga hasil laporan ini memberikan
manfaat yang berguna bagi yang membutuhkannya.

Tangerang, Januari 2023

Penuli

s        

DAFTAR ISI

iii
HALAMAN JUDUL................................................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii

KATA PENGANTAR............................................................................................iii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iv

DAFTAR SINGKATAN.......................................................................................vii

TINJAUAN TEORI

1.1 Kajian Dari Sumber Pustaka.................................................................5

1.2 Kajian Dari Jurnal Penelitihan............................................................14

1.3 Tinjauan Manajemen 5 Langkah Askeb..............................................17

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................52

LAMPIRAN..........................................................................................................54

DAFTAR SINGKATAN

iv
ANC : Antenatal Care

BB : Berat Badan

BBLR : Berat Badan Lahir Rendah

BMI : Body Mass Index

CM : Centi Meter

CPD : Cephalo Pelvic Disproportion

DTT : Desinfeksi Tingkat Tunggi

HPHT : Hari Pertama Haid Terakhir

HPL : Hari perkiraan Lahir

IMT : Indeks Massa Tubuh

IUFD : Intra Uterine Fetal Death

KB : Keluarga Berencana

KG : Kilo Gram

KIA : Kartu Ibu dan Anak

KMS : Kartu Menuju Sehat

KPD : Ketuban Pecah Dini

LILA : Lingkar Lengan Atas

M : Meter

MAP : Mean Arteria Pressure

Ny : Nyonya

PAP : Pintu Atas Panggul

PMB : Praktek Mandiri Bidan

Resti : Resiko Tinggi

ROT : Roll Over Test

RR : Respiratory Rate

v
SMA : Sekolah Menengah Atas

SMP : Sekolah Menengah Pertama

SWT : Subhanahu Wa Ta’ala

TB : Tinggi Badan

TD : Tekanan Darah

Th : Tahun

TT :TetanusToksoid

vi
1

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Kajian Dari Sumber Pustaka


1.1.1 Pengertian Persalinan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan
melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa
bantuan (kekuatan sendiri). Proses ini dimulai dengan adanya kontraksi
persalinan sejati, yang ditandai dengan perubahan serviks secara
progresif dan diakhiri dengan kelahiran plasenta (Sulistyawati, 2010:
4).
Pengertian asuhan persalinan normal (APN) adalah asuhan yang
bersih dan aman dari setiap tahapan persalinan yaitu mulai dari kala
satu sampai dengan kala empat dan upaya pencegahan komplikasi
terutama perdarahan pasca persalinan, hipotermi serta asfiksia pada
bayi baru lahir (JNPK-KR, 2013).
1.1.2 Bentuk-Bentuk Persalinan
a. Persalinan spontan
Persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui
jalan lahir.
b. Persalinan buatan
Persalinan buatan merupakan proses persalinan dengan bantuan
tenaga dari luar, misalnya: ekstraksi dengan forsep atau dilakukan
operasi Section Caesaria.
c. Persalinan anjuran
Persalinan anjuran adalah bila kekuatan yang diperlukan untuk
persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan misalnya
pitocin dan prostaglandin (Prawirohardjo, 2010).

1.1.3 Sebab Mulainya Persalinan


2

a. Penurunan Hormone Progesteron


Pada akhir kehamilan kadar progesterone menurun menjadikan otot
rahim sensitive sehingga menimbulkan his.
b. Keregangan otot-otot
Otot rahim akan meregang dengan majunya kehamilan, oleh karena
isinya bertambah maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya
atau mulai persalinan.
c. Peningkatan hormone oksitosin
Pada akhir kehamilan hormone oksitosin akan bertambah sehingga
dapat menimbulkan his.
d. Teori prostaglandin
Prostaglandin yang dihasilkan dari desidua meningkat saat umur
kehamilan 15 minggu. Hasil percobaan menunjukkan bahwa
prostaglandin menimbulkan kontraksi myometrium pada setiap umur
kehamilan.
e. Plasenta menjadi tua
Dengan tuanya kehamilan palsenta menjadi tua, Villi Corialis
mengalami perubahan sehingga kadar progesterone dan estrogen
menurun. (Asrinah, 2010:3).
1.1.4. Tanda Persalinan
1.1.4.1 Terjadinya His Persalinan
His persalinan memiliki sifat:
a) Pinggang terasa sakit, yang menjalar ke depan
b) Sifatnya teratur, intervalnya makin pendek dan kekuatannya
makin besar
c) Kontraksi uterus mengakibatkan perubahan uterus
1.1.4.2 Bloody Show
Pengeluaran lendir disertai darah melalui vagina. Dengan his
permulaan, terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan
pendataran dan pembukaan, lendir yang terdapat di kanalis
3

servikalis lepas, kapiler pembuluh darah pecah,yang menjadikan


perdarahan sedikit.
1.1.4.3 Pengeluaran Cairan
Terjadi akibat pecahnya ketuban atau selaput ketuban robek.
Sebagian besar ketuban baru pecah menjelang pembukaan
lengkap tetapi kadang pecah pada pembukaan kecil. (Asrinah,
2010:6).

1.1.5 Tahapan Persalinan


a. Kala I (Pembukaan)
Menurut Sulistyawati (2010: 7) kala I adalah kala pembukaan yang
berlangsung antara pembukaan 0-10 cm (pembukaan lengkap).
Kala I persalinan terbagi menjadi dua fase, yaitu:
(1) Fase Laten
Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan
pembukaan serviks secara bertahap. Berlangsung hingga serviks
membuka kurang dari 4 cm. Pada umumnya fase laten
berlangsung hampir atau hingga 8 jam (Varney, et al.
2007:325).
(2) Fase aktif
Dimulai dari pembukaan 4 hingga lengkap (10 cm), berlangsung
sekitar 6 jam. Fase aktif dibagi menjadi 3 tahapan yaitu:
a) Periode akselerasi : berlangsung selama dua jam, pembukaan
menjadi 4 cm.
b) Periode dilatasi maksimal (steady) : berlangsung selama dua
jam pembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm.
c) Periode deselerasi : berlangsung lambat, dalam waktu dua
jam pembukaan menjadi 10 cm (lengkap). (Kumalasari,
2015:98).
b. Kala ll
4

Pembukaan lengkap hingga bayi lahir, 2 jam untuk primigravida, 1


jam pada multigravida.

c. Lala lll
Dimulai segera setelah bayi lahir hingga plasenta lahir lengkap,
sekitar 30 menit.
d. Kala lV
Segera setelah lahirnya plasenta hingga 2 jam post partum.

1.1.6 Faktor Yang Mempengruhi Persalinan


1.1.6.1 Power (kekuatan)
Power adalah kekuatan atau tenaga yang mendorong janin
keluar. Kekuatan tersebut meliputi:
(1) His (Kontraksi Uterus)
Adalah kekuatan kontraksi uterus karena otot-otot polos
rahim bekerja dengan baik dan sempurna. Sifat his yang
baik adalah kontraksi simetris, fundus dominan,
terkoordinasi dan relaksasi. Walaupun his itu kontraksi
yang fisiologis akan tetapi bertentangan dengan kontraksi
fisiologis lainnya, bersifat nyeri. Tiap his dimulai sebagai
gelombang dari salah satu sudut di mana tuba masuk ke
dalam dinding uterus. Ditempat tersebut ada satu pace
maker darimana gelombang tersebut berasal (Nurasiah,
2012:28).
(2) Tenaga mengejan
Setelah pembukaan lengkap dan setelah selaput ketuban
pecah atau dipecahkan, serta sebagian presentasi sudah
berada di dasar panggul, sifat kontraksi berubah, yakni
bersifat mendorong keluar dibantu dengan keinginan ibu
untuk mengedan atau usaha volunteer (Nurasiah, 2012:31).
1.1.6.2 Passage (Jalan Lahir)
5

Passage atau jalan lahir dibagi menjadi dua:


(1) Bagian keras : meliputi tulang panggul, ruang panggul,
bidang hodge dan ukuran-ukuran panggul.
a) Bagian-bagian tulang panggul
(1) Os Ischium
(2) Os Pubis
(3) Os Sacrum
(4) Os Illium
(5) Os Cocsigis
b) Bagian-bagian bidang Hodge
(1) Hodge I : Dibentuk pada lingkaran PAP dengan
bagian atas simfisis dan promontorium.
(2) Hodge II : Sejajar dengan Hodge I setinggi pinggir
bawah simfisis.
(3) Hodge III : Sejajar dengan hodge I dan II setinggi
spina ischiadika kanan dan kiri.
(4) Hodge IV : Sejajar hodge I,II,III setinggi os.
Coccyges. (Sari, 2014:47)
(2) Bagian lunak : meliputi diafragma pelvis dari dalam ke luar
dan perineum (Nurasiah, 2012:38).
1.1.6.3 Passanger (Janin dan Plasenta)
Janin bergerak sepanjang jalan lahir merupakan akibat
interaksi beberapa faktor, yakni kepala janin, presentasi, letak,
sikap, dan posisi janin. Karena plasenta juga harus melewati
jalan lahir, maka dia dianggap sebagai bagian dari passanger
yang menyertai janin. Namun plasenta jarang menghambat
proses persalinan normal (Sumarah, 2010:35).
Sedangkan Plasenta merupakan organ yang luar biasa.
Plasenta berasal dari lapisan trofoblas pada ovum yang dibuahi,
lalu terhubung dengan sirkulasi ibu untuk melakukan
fungsifungsi yang belum dapat dilakukan oleh janin itu sendiri
6

selama kehidupan intrauterine. Keberhasilan janin untuk hidup


tergantung atas keutuhan dan efisiensi plasenta (Nurasiah,
2012:44).
1.1.6.4 Psikologis
Keadaan psikologis ibu mempengaruhi proses persalinan.
Ibu bersalin yang didampingi oleh suami dan orang yang
dicintainya cenderung mengalami proses persalinan yang lebih
lancar dibanding dengan ibu bersalin tanpa pendamping. Ini
menunjukkan bahwa dukungan mental berdampak positif bagi
keadaan psikis ibu, yang berpengaruh terhadap kelancaran
proses persalinan (Asrinah, 2010:21).
1.1.6.5 Physician (Penolong)
Bidan atau tenaga kesehatan lainnya mempunyai
tanggung jawab yang besar dalam proses persalinan. langkah
pertama yang harus dikerjakan adalah harus mengkaji
perkembangan persalinan, memberitahu perkembangannya baik
fisiologis maupun patologis pada ibu dan keluarga dengan
bahasa yang mudah dimengerti. Kesalahan yang dilakukan
bidan dalam mendiagnosis persalinan dapat menimbulkan
kegelisahan dan kecemasan pada ibu dan keluarga (Nurasiah,
2012:49).

1.1.7 Mekanisme Persalinan Normal


a. Turunnya kepala
b. Fleksi
c. Putaran Paksi Dalam
d. Ekstensi
e. Putaran Paksi Luar
f. Ekspulsi

1.1.8 Lima benang Merah Persalinan


7

a. Membuat keputusan klinik.


b. Asuhan sayang ibu dan sayang bayi.
1) Panggil ibu sesuai namanya, hargai dan jaga martabatnya.
2) Jelaskan semua asuhan dan perawatan kepada ibu sebelum
memulai asuhan.
3) Jelaskan proses persalinan kepada ibu dan keluarga.
4) Anjurkan ibu untuk bertanya dan membicarakan rasa takut atau
khawatir.
5) Dengarkan dan tanggapi pertanyaan dan kekhawatiran ibu.
6) Berikan dukungan, besarkan dan tentramkan hatinya serta
anggota keluarganya.
7) Anjurkan ibu untuk ditemani suami dan atau anggota keluarga
yang lain selama persalinan.
8) Ajarkan suami dan anggota keluarga tentang bagaimana mereka
memperhatikan dan mendukung ibu selama persalinan.
9) Laksanakan praktik pencegahan infeksi yang baik secara
konsisten.
10) Hargai privasi ibu.
11) Anjurkan ibu untuk mencoba berbagai posisi selama persalinan.
12) Anjurkan ibu untuk minum atau makan makanan ringan
sepanjang ia menginginkannya.
c. Pencegahan infeksi.
d. Pencatatan (rekam medik) asuhan persalinan.
e. Rujukan.

1.1.9 Penapisan Ibu Bersalin


Ibu hamil yang akan melahirkan harus memenuhi beberapa
persyaratan yang disebut penapisan awal. Tujuan dari penapisan awal
adalah untuk menentukan apakah ibu tersebut boleh bersalin di Praktek
Mandiri Bidan (PMB) atau harus dirujuk.
8

1.2 Kajian Dari Jurnal Penelitihan


1.2.1 Menurut penelitian Rini Hayu Lestari1, Eka Aprilia (2017). Dengan
judul Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Dengan Rangsangan
Puting Susu Di Bpm Lilik Kustono Diwek Jombang.
Proses persalinan normal ditentukan oleh tiga faktor utama, yaitu
power (his dan tenaga mengejan), passanger (janin, plasenta dan
selaput ketuban) dan passage (jalan lahir). Ketiga faktor utama ini
sangat menetukan jalannya persalinan. Salah satu upaya untuk
menigkatkan kontraksi non farmakologis yaitu dengan stimulasi puting
susu. WHO memperkirakan 70% mengalami peningkatan kontraksi
uterus setelah dilakukan stimulasi dan 30% tidak mengalami
peningkatan karena kurangnya penanganan gerakan putarputar puting
susu.
Menurut penelitian ini disebutkan bahwa untuk merangsang
kontraksi persalinan yang adekuat dapat dilakukan salah satunya
dengan melakukan rangsangan putting susu. Setelah dilakukan asuhan
kebidanan pada ibu inpartu kala I fase aktif yang diberikan rangsangan
puting susu selama 2 menit didapat bahwa kedua pasien mengalami
penambahan intensitas kontraksi uterus. Dari 2 kali dalam 10 menit 30
detik menjadi 2 kali dalam 10 menit 50 detik. Ibu dapat bersalin dengan
normal tanpa ada komplikasi.
Berdasarkan teori dan penelitian bahwa rangsangan putting susu
dapat menstimulasi saraf sensorik yang ada pada daerah nipple dan
areola. Rangsangan ini akan meningkatkan produksi hormone oksitosin
dari neurhohipofise dalam hipotalamus. Kemudian oksitosin masuk ke
dalam aliran darah dan menyebabkan kontraksi sel miometrium pada
alveoli sehingga kontraksi menjadi kuat, dengan kontraksi uterus yang
9

kuat maka ibu akan mempunyai tenaga yang kuat untuk mengejan dan
persalinan akan menjadi cepat (Fitriyani et al. 2010).
1.2.2 Menurut Penelitian Herdini Widyaning Pertiwi dkk, yang berjudul
Pengaruh Counterpressure terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase
Aktif Normal di Pmb Sri Rejeki, Plupuh, Sragen, Tahun 2020
Penanganan nyeri persalinan ada beberapa cara, salah satunya
melalui penatalaksanaan nyeri persalinan non farmakologi yaitu
counterpressure. Counterpressure ini dapat diberikan pada saat
persalinan kala 1 fase aktif, dimana counterpressure untuk nyeri
persalinan dapat menghambat atau mengurangi nyeri, sehingga
ketegangan tidak terjadi.
Penelitian Pasongli, dkk (2014) mengenai efektifitas
Counterpressure terhadap penurunan intensitas nyeri kala 1 fase aktif
persalinan normal, menunjukkan bahwa pada ibu intranatal kala I fase
aktif setelah diberikan tindakan Counterpressure nyeri pinggang
menjadi menurun. Counterpressure merupakan teknik dengan
memberikan penekanan pada sumber/daerah nyeri punggung atau
sacrum. Penekanan tersebut dapat menggunakan kepalan tangan.
Penelitian yang dilakukan oleh Satria (2018) hasil penelitian
menunjukkan rata-rata nyeri persalinan sebelum diberikan
Counterpressure adalah 8,3 (nyeri berat) pada skala 7-9, sesudah
diberikan Counterpressure skor nyeri menjadi 5,1 (nyeri sedang) pada
skala 3-7 dan dapat diambil kesimpulan bahwa Counterpressure dapat
mengurangi nyeri persalinan Kala 1 Fase Aktif.
Penelitian ini juga mendukung penerapan teori dalam penelitian
yang dilakukan oleh Yuliasari dan Eva Satriani (2015) yaitu, dari 11 ibu
yang tidak dilakukan counterpressure, terdapat 8 (72,7%) mengalami
nyeri berat dan (27,3%) nyeri ringan, sedangkan ibu yang melakukan
counterpressure sebanyak 21 responden, dimana responden mengalami
nyeri ringan sebesar 14 (66,7%) dan nyeri berat sebanyak 7 (33,3%).
10

Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square diperoleh ρ value =0,034


yang berarti ρ value < α (0,034<0,05).
Counterpressur serta penilaian melalui metode observasi lansung
ke responden dan penggunaan skala VAS, secara keseluruhan semua
responden ratarata mengatakan bahwa mereka merasa lebih rileks,
tenang, nyaman dan nyeri persalinan yang dirasakannya berkurang
walaupun respon nyeri yang ditunjukkan berbeda-beda pada setiap
responden.

1.2.3 Menurut Penelitian Samantha J. Prosser, Adrian G. Barnett and


Yvette D. Miller yang berjudul Factors promoting or inhibiting
normal birth.
Penelitian ini menyebutkan bahwa wanita memiliki kemungkinan
lebih tinggi mengalami persalinan spontan jika mereka telah memiliki
pendidikan yang baik. Wanita hamil memiliki kemungkinan bersalin
normal apabila mendapatkan asuhan kebidanan yang tepat.
Kemungkinan mengalami persalinan spontan lebih rendah untuk wanita
dengan diabetes gestasional, tinggi tekanan darah, faktor risiko lain,
atau kehamilan ganda. Wanita yang primipara, multipara dengan
riwayat operasi caesar, lebih tua, BMI lebih tinggi, atau lambat usia
kehamilan juga memiliki kemungkinan lebih rendah untuk memiliki
persalinan spontan.

1.3 Tinjauan Manajemen 5 Langkah Askeb


Standar asuhan kebidanan adalah acuan dalam proses pengambilan
keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang
dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan. Berikut
adalah asuhan kebidanan menurut Kepmenkes RI No. 938/Menkes/SK/
VIII/2007.
1.3.1 Standar I: Pengkajian
1.3.1.1 Pernyataan Standar
11

Mengumpulksn semua informasi yang akurat, relevan dam


lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi
pasien. Kriteria Pengkajian :
1) Data tepat, akurat, dan lengkap
2) Terdiri dari Data Subjektif (hasil anamnesa; biodata, keluhan
utama, riwayat obstetri, riwayat kesehatan dan latar belakang
sosial budaya)
3) Data Objektif (hasil pemeriksaan fisik, psikologis dan
pemeriksaan penunjang)
1.3.2 Standar II: Perumusan Diagnosa dan atau Masalah Kebidanan
1.3.2.2 Pernyataan Standar
Menganalisis data yang diperoleh pada pengkajian, mengi
nterpretasikannya secara akurat dan logis untuk menegakan
diagnosa dan masalah kebidanan yang tepat. Kriteria Perumusan
Diagnosa dan atau Masalah
1) Diagnosa sesuai dengan nomenklatur kebidanan
2) Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien
3) Dapat diselesaikan dengan Asuhan Kebidanan secara
mandiri, kolaborasi, dan rujukan.
1.3.3 Standar lll : Perencanaan
1.3.3.1 Pernyataan Standar

Merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan diagnosa


dan masalah yang ditegakkan. Kriteria Perencanaan
1) Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan
kondisi klien; tindakan segera, tindakan antisipasi dan asuhan
secara komprehensif.
2) Melibatkan klien/ pasien dan atau keluarga
3) Mempertimbangkan kondisi psikologis, sosial budaya klien/
keluarga.
12

4) Memilih tindakan yang aman sesuai kondisi dan kebutuhan


klien berdasarkan evidence based dan memastikan bahwa
asuhan yang diberikan bermanfaat untuk klien.
5) Mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang berlaku
sumberdaya serta fasilitas yang ada.

1.3.4 Standar IV : Implementasi


1.3.4.1 Pernyataan Standar

Melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara


komprehensif, efektif, efisien dan aman berdasarkan evidence
based kepada klien/pasien, dalam bentuk upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dilaksanakan secara mandiri,
kolaborasi dan rujukan. Kriteria :
1) Memperhatikan keunikan klien sebagai makhluk bio-psiko-
sosial-spiritual-kultural.
2) Setiap tindakan asuhan harus mendapatkan persetujuan dari
klien dan atau keluarganya (inform consent).
3) Melaksankan tindakan asuhan berdasarkan evidence based.
4) Melibatkan klien/pasien dalam setiap tindakan.
5) Menjaga privasi klien/pasien.
6) Melaksanakan prinsip pencegahan infeksi.
7) Mengikuti perkembangan kondisi klien secara
berkesinambungan.
8) Menggunakan sumber daya, sarana dan fasilitas yang ada dan
sesuai.
9) Melakukan tindakan tindakan sesuai standar.
10) Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan
13

1.3.5 Standar V : Evaluasi


1.3.5.1 Pernyataan Standar

Melakukan evaluasi secara sistematis dan


berkesinambungan untuk melihat keefektifan dari asuhan
kebidanan yang sudah diberikan, sesuai dengan perubahan
perkembangan kondisi klien. Kriteria Evaluasi
1) Penilaian dilakukan segera setelah selesai melaksanakan
asuhan sesuai kondisi klien.
2) Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan pada klien
dan atau keluarga.
3) Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar.
4) Hasil evaluasi ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi
klien/pasien

1.3.6 Standar VI : Pencatatan Asuhan Kebidanan


1.3.6.1 Pernyataan Standar

Melakukan pencatatan secara lengkap, akurat, singkat dan


jelas mengenai keadaan/kejadian yang ditemukan dan dilakukan
dalam memberikan asuhan kebidanan. Kriteria Pencatatan
Asuhan Kebidanan
1) Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan
pada formulir yang tersedia (rekam medis/KMS/Status
Pasien/Buku KIA).
2) Ditulis dalam bentuk catatan perkembangan SOAP
3) S adalah data subjektif, mencatat hasil anamnesa
4) O adalah data objektif, mencatat hasil pemeriksaan
5) A adalah hasil analisa, mencatat diagnosa dan masalah
kebidanan
6) P adalah penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan
penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan
14

antisipatif, tindakan segera, tindakan secara komprehensif;


penyuluhan, dukungan, kolaborasi evaluasi/follow up dan
rujukan.
15

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, N. (2015). Hubungan Posisi Mengedan Terlentang Dan Kombinasi


Dengan Lama Kala II. University research coloquium.

Azizah, N., Devi, S.A. (2017). Efektivitas Teknik Meneran terhadap Pencegahan
Ruptur perineum Spontan pada Ibu Bersalin Primigravida di BPM
Sidoarjo. Fakultas Ilmu Kesehatan. Prodi Kebidanan Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo. Jurnal Kebidanan, Vol.1, Hal: 169-172.

Fauziah, S. (2015). Keperawatan Maternitas Volume 2 : Persalinan. Jakarta:


Kencana.

Fitriani, R. Nur. 2010. Faktor Yang Berhubungan Dengan Keteraturan Penderita


Diabetes Melitus Melakukan Senam Diabetes Di Persadia RSUD Dr.
Soetomo Surabaya. Skripsi FKM Universitas Airlangga Surabaya

http://ejurnal.stikeseub.ac.id/index.php/jkeb/article/view/104. Kusyati, Eni.,Astuti,


Lestari Puji., Pratiwi, Diah Dwi. 2012. Efektivitas Teknik Relaksasi Nafas
Dalam Terhadap Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Di Wilayah Kerja Pusk
esmas Tlogosari Wetan Semarang Tahun 2012.

http://jurnal.strada.ac.id/sjik. Lestari, Rini Hayu., Aprilia, Eka. 2017. Asuhan


Kebidanan Pada Ibu Bersalin Dengan Rangsangan Puting Susu Di Bpm
Lilik Kustono Diwek Jombang.

https://residents.fammed.org. Jun Zhang, PhD, MD, James Troendle, PhD, Rafael


Mikolajczyk, MD, MSc, Rajeshwari Sundaram, PhD,
Julie Beaver, MS, and William Fraser, MD, MS. 2010. The Natural
History of the Normal First Stage
of Labor.
16

https://www.proquest.com/docview/2057026315/F8FAEE5ADAD74C92PQ/2?
accountid=170128. Samantha J. Prosser, Adrian G. Barnett and Yvette D.
Miller. 2018. Factors promoting or inhibiting normal
birth.

https://ejournal.unisayogya.ac.id/ejournal/index.php/jkk. Asmah Sukarta 1,


Rosmawaty. 2019. Pengaruh posisi mengedan terhadap lama kala II
persalinan di Rumah Sakit X tahun 2018.

Pertiwi, Herdiani Widyaning, dkk. 2020. Pengaruh Counterpressure terhadap


Nyeri Persalinan Kala 1 Fase Aktif Normal di PMB Sri Rejeki, Plupuh
Sragen. Skripsi STIKES Estu Utomo Boyolali.

Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Pelayanan Kesehatan Maternal dan


Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Sulistyawati, Ari. 2010. Pelayana Keluarga Berencana. Jakarta : Salemba Medika

Sulistyawati, Ari. (2010). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin.
Jakarta: Salemba Medika

Sumarah, Y. d. (2008). Perawatan Ibu bersalin. Yogyakarta: Fitramaya.

Anda mungkin juga menyukai