Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH DAN ASKEB MATERNITAS KALA II

Disusun sebagai tugas kelompok keperawatan maternitas semester 4

Di Susun Oleh:

Kelompok 5 :

1. Euricho Johanes Kesaulya (31440118009)


2. Novita Kambuaya (31440118032)
3. Oktaviantika (31440118035)
4. Raimundo Guinearte Rompah (31440118036)
5. Wa Ode Endang (31440118047)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PENGEMBANGAN DAN


PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES SORONG PRODI D III KEPERAWATAN TAHUN
AJARAN 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah dan askeb ini
bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah dan askeb ini yang berjudul KALA II bisa disusun
dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas
dari itu, kami memahami bahwa makalah dan askeb ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Sorong 20 februari 2020

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………i

DAFTAR ISI………………………………………………………………….………ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang…………………………………………………...……………1
B. Tujuan…………………………………..………………..……………………1

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi………………………………………………………………………..2
B. Lama kala II…………………………………………………….…………..…2
C. Hal-Hal Yang Terjadi Pada Kala II…………………………………………...2
D. Tanda Dan Gejala……………………………………………………………..3
E. Fase Kala II……………………………………………………………………3
F. Penatalaksanaan……………………………………………..………………3-5

BAB III ASKEB MATERNITAS KALA II

A. Pengkajian…………………………………………………………………6-10
B. Analisa Data………………………………………………………………....10
C. Asessment……………………………………………………………………10
D. Intervensi…………………………………………………………………11-12

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………………..13
B. Saran…………………………………………………………………………13

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan
atau dapt hidup di luar kandungan, melalui jalan lahir atau melalui jalan lain dengan bantuan atau
tanpa bantuan. (Ilmu Kebidanan, Gde Manuaba).

Persalinan adalah proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membrane dari dalam rahim
melalui jalan lahir (Bobak, 2005).

Persalinan itu sendiri dibagi menjadi tahap-tahap yang biasa di sebut Kala. Ada 4 kala
dalam persalinan, yaitu:

1. Kala I, pendataran serviks dimulai dari kontraksiuterus yang regular sampai lengkap.
2. Kala II, Pengeluaran janin mulai pembukaan lengkap sampai dengan lahir janin.
3. Kala III, Pelepasan dan pengeluaran plasenta, berlangsung dari lahir janin sampai
plasenta lahir.
4. Kala IV, 1-2 jam setelah lahir plasenta harus di observasi fase pemlihan mencapai
homeostasis.

Dalam hal ini kami mengangkat tahap persalinan yang kedua, yaitu Kala II, kala ini
merupakan initi dari persalinan, di mana pada tahap ini janin dikeluarkan dari rahim. Sangat
penting di ketahui proses terjadinya.

B. Tujuan

1. Mengetahui fase-fase persalinan pada Kala II.


2. Mengetahui persiapan-persiapan yang diperlukan pada persalinan kala II.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Persalinan Kala II dimulai pada saat pembukaan serviks telah lengkap (10 cm) dan berakhir
pada saat lahirnya seluruh tubuh janin. His menjadi lebih kuat, lebih sering, lebih lama, sangat
kuat. Selaput ketuban baru pecah spontan pada awal Kala II. Kala II juga disebut kala
pengeluaran.

Persalinan Kala II merupakan stadium yang diawali dengan dilatasi sempurna serviks
danvdiakhiri dengan kelahiran bayi. hap 2

Tahapan Persalinan Kala II yaitu mulainya pembukaan 3-10, yang biasanya berlangsung
sekitar 7 jam bagi persalinan anak pertama Ibu. Waktu ini akan berkurang sampai 3 1/2 jam pada
persalinan kedua dan seterusnya. Kontraksi yang makin meningkat, umumnya diiringi
meningkatnya pembukaan leher rahim. Saat leher rahim Ibu terbuka 10 cm dan si Kecil lahir, Ibu
telah memasuki persalinan fase 2. Lama proses kelahiran bayi berbeda bagi tiap Ibu. Apalagi bila
melahirkan pertama kali. Tahap ini bisa berlangsung 1 jam bahkan lebih.

B. Lama Kala II

Lamanya kala II (sejak pembukaan lengkap sampai lahir), rata-rata berlangsung 50 menit
untuk nullipara, dan 20 menit pada multipara, tetapi hal ini dapat sangat bervariasi. (Pritchard,
MacDonald, Grant, 1991). Kemampuan ibu untuk menggunakan otot-otot abdomennya dan
posisi bagian presentasi berpengaruh pada durasi kala II . pada literatur lain, lamanya kala II bisa
berkahir sekitar 20 menit pada multipara dan 2 jam pada primipara. (Hamilton, 1995) atau bisa
berlangsung rata-rata 1,5 jam pada primigravida dan pada multipara rata-rata 0,5 jam
(Prawirohardjo, 2002)

C. Hal-Hal Yang Terjadi Pada Kala II

Pada kala II his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira 2 sampai 3 menit sekali. Karena
biasanyanya dalam hal ini kepala janin sudah masuk di ruang panggul, maka pada his dirasakan
tekanan pada otot-otot dasar panggul, yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan.
Wanita merasa pula tekanan pada rektum dan hendak buang air besar. Kemudian perineum mulai
menonjol dan menjadi lebar dengan anus membuka. Labia mulai membuka dan tidak lama
kemudian kepala janin tampak dalam vulva pada waktu his. Bila dasar panggul sudah dapat lebih
berelaksasi, kepala tidak masuk lagi diluar his dan kekuatan mengedan maksimal kepala janin
dilahirkan dengan suboksiput di bawah simpisis dan dahi, muka dan dagu melewati perineum.
Setelah istirahat sebentar, his mulai lagi untuk mengeluarkan badan, dan anggota bayi.

5
D. Tanda dan Gejala
1. Ibu ingin meneran (dorongan meneran/doran) bersamaan dengan kontraksi.
2. Perineum menonjol (perjol)
3. Vulva dan sfingter ani membuka (vulka)
4. Tekanan anus (teknus)
5. Meningkatnya pengeluaran darah dan lenderKepala telah turun di dasar panggul

E. Fase Kala II (Aderhold dan Robert)


1. I fase tenang, mulai dari pembukaan lengkap sampai timbul keinginan untuk meneran
2. II fase peneranan, mulai dari timbulnya kekuatan untuk meneran sampai kepala
crowning (lahirnya kepala)
3. Fase III : fase perineal, mulai sejak crowning kepala janin sampai lahirnya seluruh
badan bayi.

F. Penatalaksanaan

Berikut ini adalah alur untuk penatalaksanaan kala dua persalinan :

1. Mulai Mengejan

Jika sudah didapatkan tanda pasti kala II tunggu ibu sampai merasakan adanya dorongan spontan
untuk meneran. Meneruskan pemantauan ibu dan bayi.

2. Memantau selama penataksanaan kala dua persalinan

Melanjutkan penilaian kondisi ibu dan janin serta kemajuan persalinan selama kala dua
persalinan secara berkala. Memeriksa dan mencatat nadi ibu setiap 30 menit, frekuensi dan lama
kontraksi selama 30 menit, denyut jantung janin setiap selesai meneran, penurunan kepala bayi
melalui pemeriksaan abdomen, warna cairan ketuban, apakah ada presentasi majemuk, putaran
paksi luar, adanya kehamilan kembar dan semua pemeriksaan dan intervensi yang dilakukan
pada catatan persalinan.

3. Posisi Ibu saat Meneran

Membantu ibu untuk memperoleh posisi yang paling nyaman baginya. Ibu dapat berganti
posisi secara teratur selama kala dua persalinan karena hal ini sering kali mempercepat kemajuan
persalinan.

a. Posisi terlentang bisa menyebabkan hipotensi karena bobot uterus dan isinya akan
menekan aorta, vena kava inferior serta pembuluh lain dari sistem vena tersebut.
hipotensi ini bisa menyebabkan ibu pingsan dan seterusnya bisa mengarah ke
anoreksia janin

6
b. Posisi litotomi bisa menyebabkan kerusakan pada syaraf di kaki dan di punggung dan
akan ada rasa sakit yang lebih banyak di daerah punggung pada masa
postpartum(nifas)
c. Posisi berjongkok, menggunakan gaya gravitasi untuk membantu turunnya bayi serta
dapat melebarkan rongga panggul
d. Posisi duduk, memanfaatkan gaya gravitasi untuk membantu turunnya bayi, serta
memberi kesempatan bagi ibu untuk istirahat diantara kontraksi
e. Posisi berlutut, dapat mengurangi rasa sakit serta membantu bayio dalam mengadakan
rotasi posisi yang diharapkan (ubun-ubun kecil depan) dan juga untuk mengurangi
keluhan haemoroid
f. Posisi berjongkok atau berdiri, dapat memudahkan dalam pengosongan kandung
kemih. kandung kemih yang penuh akan dapat memperlambat penurunan bagian
bawah janin.
g. posisi berjalan, berdiri dan bersandar. efektif dalam membantu stimulasi kontraksi
uterus serta dapat memanfaatkan gaya gravitasi. dengan kebebasan untuk
memutuskan posisi yang dipilhnya, ibu akan lebih merasa aman. karena fokus utama
kita adalah berpusdat kepada kenyamanan klien(ibu) bukan nakes ]
h. Posisi duduk atau setengah duduk
i. Merangkak atau berbaring miring
4. Melahirkan kepala

Bimbing ibu untuk meneran. Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5 – 6 cm,
memasang handuk bersih untuk mengeringkan janin pada perut ibu. Saat sub occiput tampak
dibawah simfisis, tangan kanan melindungi perineum dengan dialas lipatan kain dibawah bokong
ibu, sementara tangan kiri menahan puncat kepala agar tidak terjadi defleksi yang terlalu cepat
saat kepala lahir, Mengusapkan kasa/kain bersih untuk membersihkan muka janin dari lendir dan
darah.

5. Memeriksa Tali Pusat

Setelah kepala bayi lahir, minta ibu untuk berhenti meneran dan bernapas cepat. Raba leher
bayi, apakah ada leletan tali pusat. Jika ada lilitan longgar lepaskan melewati kepala bayi.

Memeriksa tali pusat

6. Melahirkan Bahu

Setelah menyeka mulut dan hidung bayi hingga bersih dan memeriksa tali pusat, tunggu
hingga terjadi kontraksi berikutnya dan awasi rotasi spontan kepala bayi. Setelah rotasi eksternal,
letakan satu tangan pada setiap sisi kepala bayi dan beritahukan pada ibu untuk meneran pada
kontraksi berikutnya. Lakukan tarikan perlahan kearah bawah dan luar secara lembut (Kearah
tulang punggung ibu hingga bahu bawah tampak dibawah arkus pubis. Angkat kepala bayi
kearah atas dan luar (mengarah ke langit-langit) untuk melahirkan bahu posterior bayi.

7
Melahirkan Bahu

7. Melahirkan Sisa Tubuh Bayi

Setelah bahu lahir, tangan kanan menyangga kepala, leher dan bahu janin bagian posterior
dengan ibu jari pada leher (bagian bawah kepala) dan keempat jari pada bahu dan
dada/punggung janin, sementara tangan kiri memegang lengan dan bahu janin bagian anterior
saat badan dan lengan lahir

Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung kearah bokong dan tungkai
bawah janin untuk memegang tungkai bawah (selipkan ari telinjuk tangan kiri diantara kedua
lutut janin)

Setelah seluruh badan bayi lahir Usap muka dan tubuh bayi dengan kain atau kasa bersih untuk
membersihkan mulut dan hidung bayi dari lendir dan darah. Lakukan penghisapan pada mulut
dan hidung bayi, selalu menghisap mulut dahulu sebelum menghisap hidungnya.

Kemudian pegang bayi bertumpu pada lengan kanan sedemikian rupa hingga bayi menghadap
kearah penolong. Nilai bayi, kemudian letakan bayi diatas perut ibu dengan posisi kepala lebih
rendah dari badan (bila tali pusat terlalu pendek, letakan bayi di tempat yang memungkinkan).

Melahirkan Tubuh Bayi

8. Memotong tali pusat

Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali tali pusat. Menjepit
tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari umbilikus bayi. Melakukan pengurutan pada
tali pusat kearah ibu dan memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama. Memegang tali pusat
diantara 2 klem menggunakan tangan kiri, dengan perlindungan jari tangan kiri, memotong tali
pusat diantara kedua klem. Dengan menggunakan klem DTT, klem tali pusat 3 cm dari pusat
bayi.

8
BAB III

ASKEP MATERNITAS KALA II

A. PENGKAJIAN
1. DATA SUBJEKTIF

Identitas (Biodata)

Nama Ibu : Ny.Y Nama Suami : Tn. M

Umur : 29 Tahun Umur : 34 Tahun

Bangsa : Indonesia Bangsa : Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SD Pendidikan : SD

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Buruh

Alamat :-

Anamnesa (Subjektif)

1. Keluhan utama : ibu mengatakan mules mules pada pukul 03.00

(tanggal 3-4-2014 wib) sudah keluar lendir bercampur darah dan sudah
keluar air-air dari jalan lahir.

2. Tanda-tanda bersalin
a. Kontraksi sejak tanggal : 3- 4 – 2014
b. Frekuensi : 3x dalam 10”
c. lamanya : 35’
d. ketidaknyamanan yang dirasakan : tidak ada
3. Pengeluaran pervaginam
a. Darah bercampur lendir : ada
4. Air ketuban : pecah spontan jam 17.00 WIB warna jernih
5. Darah : ada
6. Masalah-masalah khusus : Riwayat kehamilan sekarang
a. HPHT : 29– 06 – 2013
b. ANC : 11 kali, teratur
c. Tempat : di BPM Bidan K
7. Riwayat imunisasi TT : 2 kali

9
8. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu : Ibu mengatakan ini kehamilan yang ke dua,
pernah melahirkan tidak pernah dan keguguran.
9. Riwayat Kehamilan ini : Ibu mengatakan hamil anak kedua pernah melahirkan dan tidak
pernah keguguran, HPHT 29-06-2013, ibu melakukan pemeriksaan Kehamilan rutin
setiap bulan di Bidan, pernah mendapatkan imunisasi TT sebanyak 2 x, pergerakan janin
dalam 24 jam terakhir ±10x, Taksiran Persalinan: 06-04-2014, tidak ada komplikasi
selama kehamilan.
10. Makan dan minum terakhir
a. Makan terakhir
 Jam : 13.00 wib
 Jenis makanan :Nasi, ikan dan sayur
 Banyaknya : 1 porsi kecil
b. Minum terakhir
 Jam : 16.00 wib
 Jenis minuman : air teh manis
 Banyaknya : 1 gelas
11. Eliminasi
a. BAB terakhir : 15.30 jam wib
b. BAK terakhir : 16.00 jam wib
12. Tidur : siang ± 2 jam dan malam ± 8 jam
13. Psikologi : baik
14. Keluhan lain : tidak ada

2. DATA OBJEKTIF
1. Keadaan umum : baik
2. Kesadaran : composmentis
3. Status emosional : stabil
4. Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah : 120/80 mmHg
b. Denyut nadi : 80x/menit
c. Pernafasan : 20x/menit
d. Suhu : 36,4oC
5. Antopometri
a. Tinggi Badan : 160 cm
b. Berat badan sebelum hamil : 48 kg
c. Berat badan sekarang : 57 kg
d. Lingkar Lengan Atas : 24.8 cm
e. IMT : BB (kg) = 57 = 22,26
f. TB2 (m) : (2,56)2

10
g. Kategori : Normal
6. Pemeriksaan fisik
a. Kepala dan rambut : bersih
b. Muka : tidak oedema dan tidak ada cloasma gravidarum
c. Mata
1) Kelopak mata : tidak oedema dan tidak terlihat adanya kelainan
2) Sklera : tidak ikterik
3) Konjunctiva : tidak pucat
4) Refleks pupil : positif/positif
d. Mulut
1) Warna bibir : merah muda
2) Lidah : tidak ada stomatitis
3) Gusi : tidak mudah berdarah dan tidak bengkak
e. Leher
1) Pembesaran kelenjar thyroid : tidak teraba
2) Pembesaran kelenjar getah bening : tidak teraba
3) JVP : tidak teraba
f. Dada : bentuk dada : simetris
g. Paru-paru
1) Palpasi tactil vremitus : getaran paru-paru normal
2) Perkusi batas paru-paru : tidak ada oedema
3) Auskultasi bunyi paru-paru : tidak terdengar bunyi wheezing dan ronchi
h. Jantung
1) bunyi jantun : lub-dub, reguler
i. Payudara
1) Bentuk : simetris
2) Putting susu : menonjol
3) Pembesaran : ada
4) Rasa nyeri : tidak ada
5) Striae : ada
6) Pengeluaran : ada (kolostrum)
j. Punggung dan pinggang
1) Posisi tulang belakang : lordosis
2) Rasa nyeri : ada
k. Abdomen
1) Inspeksi
 Bentuk perut : memanjang
 Pembesaran : ada, sesuai usia kehamilan
 Luka bekas operasi : tidak ada
 Striae gravidarum : ada

11
2) Palpasi
 TFU : 32 cm
 Leopold I : pada fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting, (bokong)
 Leopold II : teraba bagian keras memanjang seperti papan sebelah
kanan perut ibu (puka) dan teraba bagian-bagian kecil sebelah kiri perut
ibu
 Leopold III : bagian terendah janin teraba bulat, keras (kepala) tidak
dapat digoyangkan, sudah masuk PAP
 Leopold IV : divergent
 Perlimaan : 3/5
 Posisi janin : memanjang
 Kontraksi Uterus : Ada, Frekuensi : 3x10”35’
 Palpasi supra pubis kandung kemih : kosong
3) Auskultasi
 DJJ : frekuensi 140x /menit, regular
 Punctum maximum : tempat berada di sebelah kanan perut ibu, 4 jari
dibawah pusat
 Tafsiran berat janin (TBJ) : sekitar 3.255 gram
l. Ekstremitas
1) Atas
 Bentuk : simetris
 Oedema jari-jari tangan : tidak ada
2) Bawah
 Bentuk : simetris
 Oedema tibia : tidak ada
 Betis merah/lembek/keras (homan sign) : tidak ada
 Varises tungkai : tidak ada
 Refleks patella : positif/positif
m. Genitallia
1) Inspeksi
a) Vulva dan vagina
 Varises : tidak ada
 Oedema : tidak ada
 Pengeluaran pervaginam : ada (lendir bercampur darah)
b) Perineum
 Bekas luka/luka parut : tidak ada
2) Pemeriksaan dalam
 Vulva dan vagina : tidak ada kelainan
 Portio : tipis

12
 Pembukaan serviks : 4cm
 Ketuban : pecah spontan jam 17.00
n. wib warna jernih
1) Presentasi : belakang kepala
2) Denominator : ubun-ubun kecil kanan depan
3) Moulage : tidak ada
4) Penurunan bagian terendah : H III
o. Pemeriksaan Laboratorium :Tidak dilakukan

B. ANALISA DATA
1. DATA SUBYEKTIF

Ibu mengatakan mules yang dirasakan semakin sering dan kuat serta ada dorongan untuk
mengedan seperti ingin BAB.

2. DATA OBYEKTIF
1. Keadaan umum : kesakitan
2. Kesadaran : composmentis
3. Status emosional : gelisah
4. Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah : 120/80 mmhg
b. Nadi : 80x/menit
c. Pernafasan : 21x/menit
d. His : 5x10’/47” detik, kekuatan : adekuat
e. DJJ : 139x / menit, teratur
5. Pemeriksaan Dalam
a. Vulva vagina : Tidak ada kelainan
b. Portio : Tidak teraba
c. Pembukaan : 10 cm (jam 20.05 wib)
d. Ketuban : Pecah spontan (jam 17.00 wib), warna : jernih
e. Presentasi : Belakang kepala
f. Posisi : Ubun-ubun kecil kanan depan
g. Molase : Tidak ada
h. Penurunan Kepala : 1/5

C. ASSESMENT

G2P1A0 gravida 39 minggu kala II janin tunggal hidup

D. PENATALAKSANAAN/INTERVENSI

13
1. beritahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan bahwa ibu sudah saatnya untuk
melahirkan, Ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2. lihat tanda dan gejala kala II, Sudah ada tanda dan gejala kala II : ada dorongan
meneran,tekanan pada anus, perineum menonjol,vulva dan spingter ani membuka.
3. Pastikan kelangkapan peralatan,bahan dan obat – obatan esensial persalinan sesuai
APN: Peralatan, bahan dan obat – obatan telah siap digunakan.
4. Pakai alat perlindungan diri dan melepaskan semua perhiasan, APD telah di pakai
perhiasan telah dilepas
5. Cuci tangan lalu memakai sarung tangan sebelah kanan, Tangan telah di cuci dan
sarung tengan telah di pakai.
6. Masukan oksitosin 10 unit ketabung suntikdan memakai sarung tangan sebelah kiri.
Oksitosin telah dimasukan kedalam tabung suntik dan sarung tangan sebelah kiri telah
di pakai
7. Pastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin, Pembukaan telah lengkap dan
keadaan janin baik.
8. Celupkan sarung tangan ke dalam larutan chlorin dan melepaskannya. Sarung tangan
telah direndam dalam larutan klorin 0,5 %
9. Pantau DJJ, Djj 139 x/menit,teratur
10. Beritahu ibu dan keluarga bahwa ibu akan dipimpin untuk bersalin, Ibu dan keluarga
mengerti
11. Atur posisi ibu untuk meneran, Ibu memilih posisi setengah duduk.
12. Pimpin ibu meneran pada waktu ibu mempunyai dorongan kuat untuk meneran dan
mengajarkan teknik meneran yang benar pada ibu. Ibu berusaha melakukannya.
13. Beri semangat kepada ibu pada saat ada dorongan ingin mengedan dan ada his. Jika
tidak ada his memberi ibu minum dan memantau DJJ. Ibu terlihat semangat dan
sekali – kali ibu minum teh manis jika tidak ada kontraksi.
14. Letakan handuk di atas perut ibu dan meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian
dibawah bokong ibu.Handuk dan kain telah diletakan.
15. Buka tutup partus set, mendekatkan partus set dan sambil memperhatikan kembali
kelengkapan alat dan bahan Partuset telah didekatkan dan alat telah lengkap.
16. Pakai sarung tangan, Kedua tangan telah memakai sarung tangan.
17. Pimpin ibu meneran dengan teknik yang benar. Ibu berusaha meneran dengan baik
sesuii yang disarankan bidan.
18. Melahirkan kepala,setelah kepala bayi tampakdi depan vulva dengan diameter 5-6
cm,melindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih dan kering
tangan yang lain berada di kepala bayi untuk menaha posisi defleksi dan membantu
lahirnya kepala.menganjurkan ibu untuk meneran perlahan sambil bernapas cepat dan
dangkal.
19. Periksa adanya lilitan tali pusat, Tidak ada lilitan
20. Tunggu hingga bayi melakukan putaran paksi luar

14
21. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar secara spontan, pegang secara biparietal
kearah bawah dan distal, hingga bahu depan muncul dan gerakan ke arah atas dan
distal hingga melahirkan bahu belakang. Kepala dan bahu telah lahir.
22. Setelah kepala dan lengan lahir, selanjutnya melakukan sanggah susur untuk
melahirkan seluruh badan bayi.
23. Bayi lahir spontan, menangis kuat, warna kemerahan, gerak aktif, jam 20.20.WIB,
jenis kelamin laki-laki.
24. Posisikan bayi di atas perut ibu dan mengeringkan seluruh badan bayi kecuali telapak
tangan tanpa membersihkan verniks.lalu mengganti handuk yang basah dengan
handuk yang kering dan bersih, Kain bayi telah diganti dengan kain kering.

BAB IV
15
PENUTUP

A. Kesimpulan

Persalinan kala II di mulai saat pembukaan serviks lengkap dan berakhir dengan lahirnya
seluruh janin. Persalinan Kala II ini di bagi menjadi beberapa fase, yaitu fase I (tenang), fase II
(mengeran), fase III (perineal) di mana di setiap fase-fase tersebut terdapat perbedaan baik dari
perilaku ibu maupun derajat kontraksi dan nyeri.

Dalam persalinan juga diperlukan persiapan-persiapan, baik itu persiapan dari ibu dan
keluarga, maupun persiapan penolong persalinan dan peralatan yang akan digunakan. Di antara
persiapan-persiapan tersebut yang perlu diperhatikan adalah persiapan ibu dan keluarga. Ibu dan
keluarga dalam hal ini memegang peranan penting, psikologis ibu mempengaruhi kelancaran
proses persalinan. Dan kehadiran keluarga dalam mendampingi ibu tentunya akan memberi
dorongan psikologis ibu, tentunya dengan tidak mengkesampingkan persiapan-persiapan yang
lain.

Proses persalinan dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yanh diantaranya Posisi tubuh si ibu,
Pencegahan rupture, melahirkan kepala, melahirkan bahu, melahirkan tangan dan tubuh serta
kaki, dan yang terakhir memotong tali pusat.

B. Saran

Bagi penyusun, agar lebih giat lagi dalam mencari referensi-referensi dari sumber rujukan,
karena dengan semakin banyak sumber yang di dapat semakin baik makalah yang dapat disusun.

Bagi Institusi, agar dapat menyediakan sumber-sumber bacaan baru, sehingga dapat
mendukung proses belajar mengajar.

Bagi pembaca, agar dapat memberikan masukan yang bersifat membangun demi
kesempurnaan penyusunan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

16
Muhammad yani.2014.makalah tahapan persalinan kala II.diakses pada 18 februari
2020.http://muhammdyaniishak.blogspot.com/2014/018.

Varney.2016.asuhan kebidanan kala I.diakses pada 19 februari


2020.http://warungbidan.blogspot.com/2016/11/asuhan-kebidanan-varney-persalinan-kala.
Astuti, Titi. 2006. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Masa Intranatal. Banda Lampung: Politeknik
Kesehatan Tanjungkarang Jurusan Keperawatan.

Diklat Kuliah Kebidanan. 2007. Kala 2 Persalinan. Prodi Kebidanan Jakarta:Cipto


Mangunkusumo.

Mochtar, Rustam. 1995. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC.

Liesmayani, Elvi Era. 2008. Materi Ajar Asuhan Keperawatan pada Ibu Bersalin. Bandar
Lampung:Akademi Keperawatan Panca Bhakti

17

Anda mungkin juga menyukai