Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PERSALINAN


KALA I

DOSEN PEMBIMBING:
Fatmawati S.Kep, Ns

OLEH:
Nama: Miftha Hidayat Aksad
Nim: (A.18.10.040)
Kelas : B Keperawatan

STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA

PRODI S1 KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “ASUHAN KEPERAWATAN PERSALINAN
KALA I”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah “ASUHAN


KEPERAWATAN PERSALINAN KALA I” ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

Bulukumba, 20 Maret 2020

penyusun

i
DAFTAR ISI

SAMPUL

Halaman:

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i

DAFTAR ISI .........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2
C. Maksud Dan Tujuan ......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

KONSEP PERAN PERAWAT

A. Pengertian Persalinan Kala ............................................................................................. 3


B. Tanda dan Gejala Persalinan Kala ................................................................................. 3
C. Karakteristik Persalinan Kala I....................................................................................... 3
D. Fase – Fase Persalinan Kala I ......................................................................................... 3
E. Perubahan Fisiologis dan Psikologis Pada Persalinan Kala I ......................................... 4
F. Penanganan Persalinan Kala I ........................................................................................ 7
G. Asuhan Sayang Ibu ( mother friendly ) Selama Persalinan Kala I ................................. 8
H. Asuhan keperawatan pada persalinan Kala I .................................................................. 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi ( janin dan uri
) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan, melalui jalan
lahir atau melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan. ( Ilmu
Kebidanan, Gde Manuaba ).
Persalinan saat ini menjadi momok yang ditakutkan dikalangan ibu,
khususnya ibu hamil. Tidak sedikit ibu dan bayinya mengalami kegawat
daruratan dan sampai pada akhirnya tak dapat terselamatkan yang pada
akhirnya menyebabkan meningkatnya angka kematian ibu dan anak. Akan
tetapi hal tersebut dapat diminimalisir dengan asuhan persalinan.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) penurunan angka
kematian ibu per 100ribu kelahiran bayi hidup masih terlalu lambat untuk
target tujuan pembangunan millenium ( Millenium Development Goals /
MDGs ) dalam rangka mengurangi tiga perempat jumlah perempuan yang
meninggal selama hamil dan melahirkan pada tahun 2015, untuk mencapai
target MDGs penurunan angka kematian ibu antara 1990 dan 2015
seharusnya 5,5%/tahun. Namun data WHO, UNICEF,UNFPA dan Bank
Dunia menunjukkan angka kematian ibu hingga saat ini masih kurang dari
1%/tahun. Pada 2005, sebanyak 536.000 perempuan meninggal dunia akibat
masalah persalinan, lebih rendah dari jumlah kematian ibu tahun 1990 yang
sebanyak 576.000. enurut data WHO, sebanyak 99% kematian ibu akibat
masalah persalinan atau kelahiran terjadi di negara – negara berkembang.
Rasio kematian ibu di negara – negara berkembang merupakan yang tertinggi
dengan 450 kematian ibu /100rbu kelahiran bayi hidup jika dibandingkan
dengan rasio kematian di sembilan negara maju dan 51 negara
persemakmuran.terlebih lagi, rendahnya penurunan angka kematian ibu
global tersebut merupakan cerminan belum adanya penurunan angka
kematian ibu secara bermakna di negara – negara yang angka kematian

1
ibunya rendah. Artinya negara – negara dengan angka kematian ibu tinggi
belum menunjukkan kemajuan berarti dalam 15 tahun terakhir ini.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan Pengertian Persalinan Kala I
2. Menjelaskan Tanda dan Gejala Persalinan Kala I
3. Menyebutkan Karakteristik Persalinan Kala I
4. Menyebutkan Fase – Fase Persalinan Kala I
5. Menjelaskan Perubahan Fisiologis dan Psikologis Pada Persalinan Kala I
6. Apa Saja Penanganan Selama Persalinan Kala I
7. Menjelaskan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Persalinan Kala I dan II
C. Tujuan
1. Menjelaskan dan Mengetahui Tentang Persalinan Kala I
2. Menjelaskan Tentang Asuhan Keperawatan Pada Pasien Persalinan Kala I

2
BAB II
PEMBAHASAN
Persalinan Kala I ( Kala Pembukaan )
1. Pengertian Persalinan Kala I
Persalinan Kala I adalah Permulaan persalinan yang ditandai dengan
keluarnya lendir bercampur darah karena serviks mulai mendatar dan
membuka lengkap ( 10 cm ), jika sudah terjadi pembukaan servik dan kontraksi
terjadi teratur minimal 2 kali dalam 10 menit selama 40 detik. Sedangkan
darahnya berasal dari pembuluh - pembuluh kapiler yang berada di
sekitar kanalis servikalis itu pecah karena pergeseran - pergeseran ketika
serviks membuka, (Sulistyowati. 2010).
2. Tanda dan Gejala Persalinan Kala I
a. His / kontraksi uterus sudah adekuat.
b. Penipisan dan pembukaan serviks sekurang - kurangnya 3 cm.
c. Keluarnya cairan dari vagina dalam bentuk lendir bercampur darah.\
d. Sering BAK.
e. Akhir kala I primigravida keluar darah menetas.
3. Karakteristik Persalinan Kala I
a. Kala I dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan meningkat
( frekuensi dan kekuatannya ) hingga servik membuka lengkap ( 10 cm ).
b. Kala I adalah tahap terpanjang, biasanya berlangsung 12 jam untuk
primigravida dan 8 jam untuk multigravida.
c. Selaput membrane amnion atau selaput janin biasanya pecah selama tahap
ini.
d. Peningkatan curah jantung ibu.
e. Denyut nadi ibu meningkat.
f. Penurunan motilitas / gerakan gastrointestinal, yang menyebabkan
peningkatan waktu pengosongan lambung ( mattson & smith, 2004 ).
g. Ibu mengalami rasa sakit yang terkait dengan kontraksi uterus saat serviks
membuka dan menipis.
4. Fase – Fase Persalinan Kala I

3
1) Fase Laten :
Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan
serviks berlangsung lambat secara bertahap. Pembukaan serviks kurang dari
4 cm dan biasanya berlangsung kurang lebih 7 – 8 jam.
2) Fase Aktif :
Frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya meningkat ( kontraksi di
anggap adekuat / memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10
menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih. Serviks membuka dari 3
ke 10 cm, biasanya dengan kecepatan 1 cm atau lebih perjam dan terjadi
penurunan bagian terbawah janin. Dapat dibedakan menjadi tiga periode,
yaitu :
a. Periode Akselerasi : pembukaan dari 3 cm menjadi 4 cm yang
membutuhkan waktu 2 jam.
b. Periode Dilatasi Maksimal : pembukaan dari 4 cm menjadi 9 cm dalam
waktu 2 jam.
c. Periode Deselarasi : pembukaan menjadi lambat dari 9 cm menjadi 10 cm
dalam waktu 2 jam.

Perbedaan Fase Laten Dengan Fase Aktif (Ilmu Kebidanan, 2005: 182)

Pembukaan Waktu
Fase Laten 0 – 3 cm Kurang lebih 7 –
8 jam
Fase Aktif 3 – 10 cm 6 jam
a. Fase Akselerasi 3 – 4 cm 2 jam
b. Fase dilatasi maksimal 4 – 9 cm 2 jam

c. Deselerasi 9 – 10 cm 2 jam
5. Perubahan Fisiologis dan Psikologis Pada Persalinan Kala I

a. Perubahan Fisiologis
a. Uterus

4
Saat mulai persalinan, jaringan miometrium berkontraksi dan
berelaksasi seperti otot pada umumnya.Pada saat otot retraksi,ia tidak akan
kembali ke ukuran semula tapi berubah ukuran ke ukuran yang lebih
pendek secara progresif. Dengan perubahan bentuk otot uterus pada proses
kontraksi, relaksasi, dan retraksi; maka kavum uterus lama kelamaan
menjadi semakin mengecil.Proses ini merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan janin turun ke pelviks (Sulistyawati,dkk. 2010).
b. Serviks
Sebelum onset persalinan, serviks mempersiapkan kelahiran
menjadi lembut Saat persalinan mendekat, serviks mulai menipis dan
membuka.
c. Ketuban
Ketuban akan pecah dengan sendirinya ketika pembukaan hampir
atau sudah lengkap dan tidak ada tahanan lagi,ditambah dengan konstraksi
yang kuat serta desakan janin yang menyebabkan kantong ketuban
pecah,diikuti dengan proses kelahiran bayi.. Tidak jarang ketuban harus
dipecahkan ketika pembukaan sudah lengkap. Bila ketuban telah pecah
sebelum pembukaan 5 disebut Ketuban Pecah Dini ( KPD ), (Sulistyawati,
dkk. 2010).
d. Perubahan Tekanan Darah
Perubahan darah meningkat selama konstraksi uterus dengan
kenaikan sistolik rata - rata sebesar 10 – 20 mmHg dan kenaikan diastolik
rata - rata 5 - 10 mmHg diantara konstraksi - konstraksi uterus. tekanan
darah akan turun seperti sebelum masuk persalinan dan akan naik lagi bila
terjadi konstraksi. (Sumarah, dkk. 2009).
e. Perubahan Metabolisme
Selama persalinan baik metabolisme karbohidrat aerobik maupun
anaerobik akan naik secara perlahan. Kenaikan ini sebagian besar
diakibatkan karena kecemasan serta kegiatan otot rangka tubuh. Kegiatan
metabolisme yang meningkat tercermin dengan kenaikan suhu

5
badan, denyut nadi, pernapasan, kardiak output dan kehilangan
cairan. (Sumarah, dkk, 2009).
f. Perubahan Suhu Tubuh
Suhu tubuh meningkat selama persalinan,tertinggi selama dan
segera setelah persalinan .peningkatan suhu yang tidak lebih dari 0,5 -
1 0C dianggap normal.karena peningkatan metabolisme selama dan segera
setelah persalinan (sulistyawati,dkk.2010). Jika ibu terasa hangat, atau jika
suhu tubuh ibu antara 37 – 38 0C, dia mungkin mengalami
dehidrasi.mintalah ibu minum lebih bnyak cairan. (Thomson, dkk. 2009).
g. Perubahan pada ginjal
Poliuri (jumlah uri lebih dari normal) sering terjadi selama
persalinan, disebabkan oleh kardiak output yang meningkat, serta
disebabkan karena filtrasi glomerulus dan aliran plasma ke renal
(ginjal).kandung kemih harus dikontrol setiap 2 jan sekali agar tidak
menghambat penurunan terendah janin dan agar tidak trauma pada
kandung kemih setelah melahirkan. Normal jika Ibu yang merasakan
kelelahan saat persalinan,namun jika mulai kehabisan tenaga, maka
bukaannya akan lebih lama.untuk mencegah agar ibu tidak kelelahan bri
ibu the hangat dengan gula atau madu, jus buah atau minuman rehidrasi.
(Thomson, dkk. 2009; h.251)
h. Denyut Jantung ( Denyut Nadi )
Penurunan yang menyolok selama konstraksi uterus tidak terjadi
jika ibu berada dalam posisi miring bukan posisi terlentang. Denyut
jantung diantara konstraksi sedikit lebih tinggi dibanding selama periode
persalinan atau belum masuk persalinan. Hal ini mencerminkan kenaikan
dalam metabolisme yang terjadi selama persalinan. Denyut jantung yang
sedikit naik merupakan hal yang normal, meskipun normal perlu dikontrol
secara periode untuk mengidentifikasi infeksi. Periksa denyut nadi setiap 4
jam sekali, denyut nadi normal antara 60 - 160x/menit diantara
kontraksi.(Thomson, dkk. 2009).
i. Pernafasan

6
Kenaikan pernafasan dapat disebabkan karena adanya rasa
nyeri, kekhawatiran serta penggunaan tehnik pernafasan yang tidak benar.
j. Perubahan Gastrointestinal
Kemampuan pergerakan gastrik serta penyerapan makanan padat
berkurang akan menyebabkan pencernaan hampir berhenti selama
persalinan dan akan menyebabkan konstipasi.
k. Perubahan hematologis
Haemoglobin akan meningkat 1,2 gr / 100 ml selama persalinan
dan kembali ketingkat pra persalinan pada hari pertama. Jumlah sel-sel
darah putih meningkat secara progessif selama kala satu persalinan sebesar
5000 s/d 15.000 WBC sampai dengan akhir pembukaan lengkap,hal ini
tidak berindikasi adanya infeksi. Gula darah akan turun selama dan akan
turun secara menyolok pada persalinan yang mengalami penyulit atau
persalinan lama.
b. Perubahan Psikologis
a. Perasaan tidak enak.
b. Takut dan ragu akan persalinan yang akan dihadapi.
c. Sering memikirkan antara lain apakah persalinan berjalan normal.
d. Menganggap persalinan sebagai percobaan.
e. Apakah penolong persalinan dapat sabar dan bijaksana dalam
menolongnya.
f. Apakah bayinya normal apa tidak.
g. Apakah ia sanggup merawat bayinya.
h. Ibu merasa cemas.
6. Penanganan Persalinan Kala I
Yang harus dilakukan pada fase ini adalah memberi perhatian lebih
kepada ibu, jika tampak ibu merasa kesakitan maka kita harus dapat
menghiburnya, baik itu dengan mengalihkan perhatiannya maupun dengan
memberi support kepada ibu tentang bayi yang dikandungnya untuk pertama
kali akan ia lahirkan. Makan dan minum tidak boleh dibatasi, hal ini agar ibu
memiliki cadangan energi yang mencukupi saat harus mengejan di

7
persalinan kala II. Lakukan semua tindakan dengan tetap menjaga privasi klien,
agar klien merasa dihormati selayaknya manusia. Pada saat HIS berkurang,
dapat ditawarkan berbagai posisi melahirkan kala II yang akan dirasa cukup
memberinya rasa nyaman. Persilahkan ibu untuk memilih yang sesuai dengan
keadaannya serta berikan konseling tentang kelebihan dan kekurangan berbagai
metode tersebut.
7. Asuhan Sayang Ibu ( mother friendly ) Selama Persalinan Kala I
a. Dukungan emosional
Kelahiran seorang bayi akan mempengaruhi kondisi emosionil
seluruh keluarga, usahakan agar suami dan anggota keluarga yang lain
dilibatkan dalam proses persalinan ini. Usahakan agar mereka melihat,
mendengar, dan membantu jika dapat. Perwatan dan pemahaman dari sudut
penolong persalinan akan membuat keluargamemahami pentingnya
persalinan. Ibu akan merasa nyeri dan menderita jika ia khawatir tentang
proses persalinannya atau jika ia mempunyai masalah sebelum bertemu
dengan penolong persalinan. Jadi tetaplah tenang dan yakinkan mereka
walaupun mungkin merasa kuatir dan cemas.
b. Pengaturan posisi
Usahakan ibu yang sedang dalam proses persalinan untuk
mendapatkan posisi yang paling nyaman, seperti : Posisi Jongkok atau
berdiri, Berbaring Miring Kiri, Posisi Merangkak, Duduk atau setengah
duduk yang akan membantu turunnya kepala janin.
c. Cairan
Anjurkan ibu untuk minum cairan yang mengandung nutrisi atau
biasa selama proses persalinan, cairan akan memberikan tenaga dan
mencegah dehidrasi yang akan dapat mempengaruhi his. Tujuannya adalah
dehidrasi akan membuat ibu lelah dan menurunkan kekuatan his atau
membuat his menjadi tidak teratur.
d. Kebersihan
Infeksi yang dapat terjadi selama proses akan dapat menyebabkan
kematian atau penyakit pada ibu maupun anak. Ibu hamil harus selalu mandi

8
dan menggunakan baju yang bersih selama persalinan. Penolong persalinan
harus mencuci kedua tangannya sesering mungkin, menggunakan alat - alat
yang steril atau DDT.
e. Buang air besar
Anjurkan ibu untuk buang air besar sebelum persalinan kala 2,
rektum yang penuh akan menyebabkan ibu yang sedang dalam proses
persalinan merasa tidak nyaman, kadang-kadang ibu membutuhkan klisma.
Bila ia mengalami konstipasi saat prses kelahiran di mulai, jangan berikan
klisma bila kepala janinnya belum”enganged”.
f. Buang air kecil
Dalam proses persalinan harus berkemih setiap 2 jam atau lebih
sering bila mungkin, kandung kemih yang penuh akan menghambat
penurunan kepala dan membuat ibu merasa tidak nyaman.
8. Asuhan keperawatan pada persalinan Kala I
1) Langkah I : Pengakajian data
a. Biodata Pasien : Nama, Jenis Kelamin, Umur, Tanggal lahir,
Alamat,dan lain – lain.
2) Langkah II : Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama : Pada umumnya klien mengeluh nyeri pada daerah
pinggang menjalar keperut, adanya his yang makin selalu ingin buang
air kemih. (Manuaba. 1998).
b. Riwayat kesehatan sekarang : Dalam pengkajian di temukan ibu hamil
dengan usia kehamilan antara 38 - 42 minggu. Mulai timbul his, nyeri
dan keluarnya darah serta lendir dan kadang ketuban pecah dengan
sendirinya.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu : Adanya penyakit yang dapat
menyebabkan resiko tinggi saat persalinan, seperti penyakit jantung,
HT, TB, DM, penyakit kelamin, dan lain - lain.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga : Anamese tentang penyakit keluarga ada
hubungannya dan penyakit yang diderita keluarga ada yang menderita
penyakit menular, menurun / menahun, seperti DM, dan lain - lain.

9
e. Riwayat Kebidanan :
Riwayat kehamilan sekarang : HPHT ( hari pertama hari
terakhir ) Untuk menafsirkan (+7) (-3) (+1) / kapan merasakan gerak
janin ( primigravida ) ada usia kehamilan ( 9 - 20 minggu ), rasa
pusing, mual – muntah dan lain – lain, ( carey ragbaur : 2000 ).
Riwayat kehamilan yang lalu : mengalami perdarahan/tidak,
ada keluhan pada hamil mudah / tidak.
Pemeriksaaan kehamilan berapakah pada trimester pertama
( umumnya 1 kali pertama trimester I ) penyuluhan yang pernah
didapatkan ( pola nutrisi, pola istirahat, pola efektifitas).
3) Langkah III : Pemeriksaan Fisik
a. Memeriksa tanda - tanda vital ( TD, Nadi, Pernafasan, dan Suhu ).
b. Kepala dan leher : Biasanya terdapat doasma gravidarum, terkadang
ada pembengkakan kelopak mata, pucat pada konjungtiva, sklera
kuning, stomatitis dan lain - lain.
c. Dada : Terdapat pembesaran payudara, hiperpigmentasi areora mamae
dan penonjolan pada papila mamae, keluarnya colostrum.
d. Pemeriksaan fisik, dilatasi uteri 0 - 3 cm posisi fetus, his anatara 5 - 30
menit dan berlangsung selama 10 - 30 menit vagina mengeluarkan
cairan pink, coklat, keluhan, DJJ terdengar lebih jelas di umbilicus.
e. Mengkaji kontraksi tekanan uterus dilatasi serviks dan penurunan
karakteristik yang mengambarkan kontraksi uterus :
f. Penipisan serviks, evasemen mendahului dilatasi cerviks pada
kehamilan pertama dan sering diikuti pembukaan dalam kehamilan
berikutnya.
g. Pembukaan cerviks adalah sebagian besar tanda-tanda yang
menentukan bahwa kekuatan kontraksi uterus yang efektif dan
kemajuan persalinan.
h. Palpasi abdomen (Leopold) untuk memberikan informasi jumlah fetus,
letak janin, penurunan janin : usia kehamilan aterm 3 jari bawah
prosesus xypoideus. Usia kehamilan prematur pertengahan pusat dan

10
prosesus xypoideus, belum atau sudah kepala masuk PAP, adanya his
yang mungkin sering dan kuat. ( Leopold I : untuk menentukan TFU
dan bagian janin dalam fundus, Leopold II : untuk menentukan batas
samping rahim kanan / kiri, letak punggung janin, Leopold III : untuk
menentukan bagian terbawah janin apakah sudah masuk PAP, dan
Leopold IV : untuk menentukan bagian terbawah janin seberapa jauh
sudah masuk PAP ). Auskultasi : Ada tidak DJJ dan frekuensi
normalnya 120 –160 x / menit. (Asuhan Persalinan Normal 2008).
i. Pemeriksaan Vagina : Pengeluaran darah campur lendir, terdapat
pembukaan cervix, serta kelenturan pada serviks.
j. Ekstremitas : Biasanya terjadi odema pada tungkai dan kadang varices
karena adanya penekanan dan pembesaran vena abdomen.

Tabel Parameter monitoring persalinan (partograf)

Parameter Temuan abnormal


Tekanan darah > 140/90 dengan sedikitnya satu tanda / gejala pre-
eklampsia
Temperatur > 38oC
Nadi > 100 x/menit
DJJ < 100 atau > 180 x/menit
Kontraksi < 3 dalam 10 menit, berlangsung < 40 detik,
ketukan di palpasi lemah
Serviks Partograf melewati garis waspada pada fase aktif
Cairan amnion Mekonium, darah, bau
Urin Volume sedikit dan pekat

11
4) Langkah 4 : Kebutuhan Pola Kehidupan Sehari – hari pada ibu
persalinan kala I
a. Pola nutrisi
• Sebelum hamil : makan : 2-3X/ hari dengan nasi, sayur, ikan,
Minum : 7-8 gelas dengan air putih.
• Saat hamil : makan : 3X/ hari dengan nasi, sayur, ikan, buah,
Minum : 8 gelas air putih, satu gelas susu/hari.
b. Pola eleminasi
• Sebelum hamil : BAK: lancar 5x/ hari, warna kuning, bau khas,
BAB: 1x /hari warna kuning, konsistensi lunak, bau khas.
• Saat hamil : BAK: 6-7x/hari warna kuning, bau khas, BAB : 1x/
hari warna kuning, konsistensi lunak, bau khas.
5) Diagnosa Keperawatan, Intervensi dan Rasional
a. Nyeri b/d intensitas kontraksi.

Tujuan : Klien mampu beradaptasi dengan nyeri.

Intervensi Rasional

· Menggunakan teknik pernapasan. · Tehnik pernapasan dapat


meningkatkan relaksasi otot – otot
· Melakukan masage atau gosokan pada pinggang
abdomen dengan demikian menambah
(teori gate control terhadap nyeri).
ukuran kapasitas abdomen sehingga
· Menganjurkan untuk memberikan air hangat untuk mengurangi gesekan (priksi) antara
mengomprtes pinggang bawah. uterus dan dinding abdomen.

· Memberikan HE pada klien bahwa respon nyeri ini · Merupakan suatu tehnik untuk
sudah indikasi positif dan memang harus ada untuk mengkanter dan digunakan untuk
mengakhiri kala I dan mendekati kala transisi mengalihkan perhatian ibu dari nyeri.

· Membantu relaksasi,
meningkatkan kenyamanan.

12
· Informasi yang cukup dapat
mengurangi kecemasan dan
merupakan salah satu aspek sayang
ibu

b. Takut b/d persalinan dan menjelang kelahiran

Tujuan : Klien akan menunjukan rasa takut teratasi.

Intervensi Rasional

· Perkenalkan diri pada klien dan berikan support. · Memperkenalkan diri merupakan
salah satu pendekatan kepada klien
· Komunikasikan peran seperti support perawatan
dan support yang diberikan dapat
dan pengetahuan perawat secara verbal dan non verbal.
menambah semangat hidup klien
· Orientasikan klien ke lingkungan(tempat dalam menanti kelahiran.
persalinan)
· Ibu akan lebih mengerti dan
memahami tentang persalinan,
peran perawat sehingga akan
mengurangi rasa takut dan klien akan
tenang.

· Orientasi terhadap lingkungan


membuat klien lebih mengetahui dan
dapat beradaptasi dengan lingkungan
tempat persalinan sehiungga akan
mengurangi rasa takut

c. Defisit volume cairan b/d intake cairan yang tidak adekuat

Tujuan : Klien akan menunjukkan defisit voleme cairan adekuat

13
Intervensi Rasional

· Pertahankan kalori dan elekrolit. · Kalori dibutuhkan sebagai


sumber energi selama proses
· Anjurkan minum air putih selama proses persalinan jika
persalinanuntuk mencegah
tidak ada mual dan muntah.
dehidrasi.
· Berikan cairan IV secara rutin (dextrosa 5 % dan RL)
· Cairan lebih cepat
diabsorbsi melalui lambung
dibandingkan dengan makanan
padat dan untuk mencegah
dehidrasi.

· Memenuhi kebutuhan tubuh


akan cairan dan elekrolit

d. Cemas b/d ketidaktahuan tentang situasi persalinan, nyeri pada


persalinan

Tujuan : Klien akan mengungkapkan cemas teratasi

Intervensi Rasional

· Jelaskan prosedur sebelum memulai melakukan · Mengingatkan pasien untuk


tindakan . mengendalikan dan
mempersiapkan mentalnya, hal
· Beri gambaran yang jelas tentang proses persalinan
ini akan mengurangi kecemasan
yang dialami.

· Gambaran yang jelas


tentang persalinan, ibu akan
lebih memahami dan mengerti
tentang proses persalinan
sehingga akan mengurangi

14
perasaan takut dan pasien akan
tenang

e. Defisit perawatan diri b/d gangguan energi dan nyeri dalam persalinan.

Tujuan : Klien mampu merawat diri setelah proses persalinan

Intervensi Rasional

· Lakukan teknik effleurage. · Meningkatkan relaksasi dan kenyamanan.

· Anjurkan ambulasi dan posisi yang · Ambulasi dan posisi yang nyaman merupakan
nyaman. salah satu cara dalam melakukan rawat diri pada ibu
untuk mencegah kekakuan.
· Anjurkan klien untuk beristirahat.
· Istirahat merupakan hal yang penting bagi ibu
· Anjurkan suami untuk memberikan
hamil dalam mengatasi kelelahan sehingga ibu tetap
bantuan dalam hal perawatan diri.
segar dan kuat.
· Berikan support dalam melakukan
· Suami adalah orang yang terdekat, diharapkakan
perawatan diri
mampu dalam membantu merawat istrinya.

· Support yang diberikan akan menambah


semangat ibu dalam melakukan dan meningkatkan
perawatan terhadap dirinya

15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi ( janin dan
uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan, melalui
jalan lahir atau melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Dep.Kes. RI, 2004, Asuhan Persalinan Normal, Jakarta.

Depkes.(2008). Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: USAID

Saifuddin AB, Adriansz G, Wiknjosastro GH, Waspodo D. Buku Acuan


Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiharjo, Jakarta, 2000

Wiknjosastro H. Fisiologi Dan Mekanisme Persalinan Normal. Edisi


Ketiga.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo. Jakarta, 1999

Handaya, Fisiologi nyeri persalinan, Simposium sehari FK-UI, Jakarta, 1986

17

Anda mungkin juga menyukai