Pada satu tahap pembedahan pasti memiliki satu tujuan yang harus dicapai Tujuan pembedahan dapat berupa : 1. Kuratif 2. Diagnostif 3. Life saving 4. Refungsi 5. Preventif 6. Rekonstruksi 7. Estetika 1.Kuratif Pengobatan penyakit tertentu Biasanya berhubungan dengan pengangkatan bagian tubuh yang tidak normal, rusak atau benda asing yang tersangkut di dalam tubuh pasien, misalnya operasi pengangkatan apendix, pengangkatan tumor jinak, pengambilan batu saluran kemih, mengeluarkan gumpalan darah, mengeluarkan material logam yang tertusuk ke dalam tubuh, memotong penyakit ambeyen dan lain-lain. 2.Diagnostik operasi yang dilakukan bertujuan untuk menegakkan diagnose penyakit. Lebih banyak operasi biopsi termasuk dalam tujuan ini. Operasi explorasi, seperti explorasi laparotomi (memeriksa rongga perut) termasuk juga untuk mencari tahu keadaan yang sebenarnya dengan membuka bagian tubuh dan melihat langsung kelainan yang terjadi. Merupakan nilai diagnostik tertinggi dibandingkan dengan pemeriksaan penunjang lainnya. 3. Life Saving Merupakan operasi yang bertujuan untuk menyelamatkan nyawa seorang pasien tanpa mempertimbangkan hal lain, bahkan bila perlu dengan mengorbankan sebagian organ penderita tersebut. Operasi emergensi Ex: penanganan terhadap kejadian perdarahan hebat, penuntasan terhadap sumbatan jalan nafas dan upaya untuk mengatasi gangguan pada fungsi pernafasan, amputasi u/ menghindari infeksi or penyebaran Ca 4.Refungsi Pengembalian fungsi system organ akibat kerusakan atau penyakit menjadi tujuan utama, dilakukan secara emergensi ataupun elektif Ex : operasi katarak, pembuatan colostomy, sitostomy 5.Preventif Operasi bertujuan untuk mencegah terjadi sesuatu yang lebih buruk atau kambuh kembali akibat gangguan sebelumnya Ex : 3. Operasi hernia dengan pemasangan mash untuk memperkuat lapisan penutup, bertujuan memperkecil resiko akan kekambuhannya kembali 4. Pemasangan vp-shunt pada hydrocephalus 6. Rekonstruksi Merupakan operasi bertujuan untuk memperbaiki struktur tubuh yang yang mengalami kerusakan atau yang mengalami kelainan bentuk (malformasi) Sering pada sistem muskuloskeletal Pembuatan anus pada atresia ani Perbaikan sal.kemih pada hipo/epispadia 7.Estetika Operasi dengan tujuan untuk memperbaiki penampilan demi kecantikan atau ketampanan seseorang digolongkan sebagai pembedahan estetik Meskipun ada berbagai tujuan operasi seperti yang disebutkan di atas, namun dalam aplikasinya tidak menutup kemungkinan satu tahap pembedahan bisa mencakup lebih dari satu tujuan Persiapan Px sebelum operasi
Meliputi : Persiapan fisik Mental Waktu Biaya Persiapan fisik sendiri meliputi :
o Pemeriksaan fisik sebagai dasar diagnosis o Pemeriksaan penunjang Dx pasti o Pemeriksaan darah lengkap
o Pmx fungsi cardiovaskuler
o Puasa setidaknya 8 jam sebelum operasi
Pengosongan organ pencernaan o Gigi palsu dilepas, pencukuran rambut area operasi Hak-Hak Pasien Menurut Undang Undang no.29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran pada Bab VII pasal 53 tertulis bahwa pasien dalam menerima pelayanan pada praktik kedokteran, mempunyai hak: mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 45 ayat (3), meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain, mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis, menolak tindakan dan mendapatkan isi rekaman medis. Mendapat penjelasan secara lengkap Penjelasan yang minimal menerangkan tentang diagnoa penyakit pasien, tata cara tindakan medis beserta resiko yang mungkin ditimbulkannya, alternatif lain selain harus menjalani suatu tindakan tertentu, komplikasi yang bisa terjadi terhadap suatu tindakan medis dan prognosis atau kemungkinan sembuh yang bisa dijanjikan. Meminta pendapat daridokter lainnya. Merupakan salah satu bentuk kebebasan pasien untuk mencari pendapat dari satu atau lebih pihak dokter yang lain terhadap kasus yang sama, sehingga didapatkan gambaran yang lebih jelas sebelum pihak pasien memutuskan untuk menyetujui atau menolak suatu tindakan medis yang telah diinformasikan sebelumnya. Mendapat pelayanan sesuai dengan kebutuhan. Dalam hal proses mendapatkan diagnosa yang lebih pasti membutuhkan akanbeberapa pemeriksaan penunjang, begitu pula dalam hal penanggulangan terhadap yang telah diperoleh, sangat mungkin penyakit memerlukan beberapa obat termasuk barangkali memerlukan tindakan medis yang memanupulasi tubuh. Menolak tindakan medis, dijamin oleh undang-undang. Tidak melanggar aturan atau membangkang terhadap saran dokter jika pasien atau keluarga memang menilai bahwa tindakan yang akan dikerjakan nantinya bisa memberatkan atau merugikan si penderita dan keluarga. Dan biasanya untuk memastikan sikap ini pasien atau keluarga diwajibkan juga untuk menandatangani surat penolakan tindakan medis. Mendapatkan isi rekaman medis. Sebagai bahan informasi kesehatan pasien ketika pasien tersebut dirujuk ke dokter atau tempat pelayanan kesehatan yang lain atau ketika pasien atas kemauannya sendiri berpindah dokter atau rumah sakit. Yang termasuk dalam rekam medik adalah catatan medis pasien yang dibuat oleh dokter, menyangkut catatan perkembangan klinis, Hasil therapy, hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya. Untuk meringkas catatan ini, biasanya dibuatkan lembar yang lebih singkat yang disebut Resume Medis. Jenis Anestesi Anestesi umum Anestesi regional Anestesi lokal Hipoanestesi Akupuntur Tugas tim anestesi selama pembedahan Mempertahankan jalan napas Memberi napas bantu Membantu kompresi jantung bila berhenti Membantu peredaran darah Mempertahankan kerja otak pasien Thiopental Benzodiazepine intravena Propofol Etomidate Ketamine Halothane Enflurane Opioid Neurosteroid