KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 4
A. Definisi Kelainan Kongenital.................................................... 4
B. Klasifikasi Kelainan Kongenital............................................... 4
C. Patofisiologi Kelainan Kongenital............................................ 6
D. Penyebab Kelainan Kongenital................................................. 7
E. Diagnosis Kelainan Kongenital................................................. 9
F. Macam-Macam dan Penatalaksaan Kelainan Kongenital......... 10
G. Pencegahan Kelainan Kongenital.............................................. 14
H. Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir........................................... 16
BAB III TINJAUAN KASUS........................................................................... 24
BAB III PENUTUP........................................................................................... 26
A. Kesimpulan................................................................................ 26
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator penting dari
derajat kesehatan masyarakat dan keberhasilan pelayanan kesehatan suatu negara.
Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012,
AKB sebesar 32 per 1000 kelahiran hidup mengalami peningkatan menjadi 24 per
1.000 kelahiran hidup (SDKI) tahun 2017. Pada SDKI tahun 2017 data penyebab
AKB terbanyak adalah kondisi berat badan lahir rendah (35,3%), kelainan
kongenital ( 21,4%), asfiksia (27%), sepsis (12,5%), tetanus (3,5%) dan sisanya
sekitar 0,36% dengan penyebab lain. Berdasarkan data tersebut kelainan
kongenital memberikan distribusi sebagai salah satu penyebab tertinggi kematian
pada bayi (Murtini et al., 2021)
TUJUAN UMUM
TUJUAN KHUSUS
S : Bayi Ny. A lahir 1 jam yang lalu dengan persalinan normal, menangis kuat,
warna kulit kemerahan, tonus otot aktif, bergerak aktif, dan kesulitan menyusui
O:
Keadaan Umum : Baik
Pemeriksaan TTV : N : 139 x/menit
P : 43 x/menit
S : 36,2oC
Pemeriksaan Fisik
Moro : (+)
Rooting : (+)
Sucking : (+)
Pemeriksaan antropometri
BB : 3.000 gram
PB : 50 cm
LK : 33 cm
LD : 34 cm
JK : Perempuan
A : Neonatus cukup bulan sesuai masa gestasi usia 1 jam dengan labioskizis
P:
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
2. Memberikan injeksi Vit. K pada paha kiri 1/3 bagian luar secara IM
3. Memberikan salap mata pada bayi
4. Memberikan injeksi Hb0 pada 1 jam berikutnya
5. Memberitahu ibu untuk menjaga kehangatan bayinya
6. Memberitahu dan mengajarkan ibu cara menyusui pada bayi dengan
labioskiziz, dengan cara bayi diarahkan dengan posisi sedemikian rupa
agar sumbing bibir berada pada posisi atas payudara.
7. Menganjurkan ibu untuk dapat menutupi sumbing bibir dengan
menggunakan jari tangan dan/atau menekan pipi bayi untuk mengurangi
lebar celah sumbing bibir.
8. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI Ekslusif selama 6 bulan
pertama
9. Menganjurkan ibu untuk kontrol ke fasilitas kesehatan yang lebih
memadai untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut
10. Mengajarkan ibu cara perawatan talit pusat dan memandikan bayi
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kelainan kongenital pada neonatus adalah kondisi medis yang
terjadi sejak lahir akibat kelainan genetik, faktor lingkungan, atau
kombinasi keduanya. Kelainan kongenital pada neonatus dapat
memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan dan perkembangan
bayi. Deteksi dini kelainan kongenital sangat penting untuk
memberikan perawatan secepat mungkin. Pemeriksaan bayi baru lahir,
skrining neonatal, dan pencitraan medis dapat membantu
mengidentifikasi kelainan secara cepat.
DAFTAR PUSTAKA
Fajrin, D. H., Dini, A. Y. R., WulandarI, E., Ermawati, I., Herman, S., Aritonang,
T. R., Putri, D., Pelawi, A. M. P., Julianawati, T., & Nujulah, L. (2022).
Kelainan bawaan dan penyakit yang sering dialami bayi dan balita. Rena
Cipta Mandiri.
Kusumaningsih, F. S., Riyantini, Y., Devi, N. L. P. S., Rasmita, D., Noviana, U.,
Fabanjo, I. J., Nuryanti, Y., Puspita, L. M., Indriati, G., & Rahmawati, I.
(2023). ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KELAINAN
KONGENITAL DAN BAYI RISIKO TINGGI. PT. Sonpedia Publishing
Indonesia.
Murtini, N. K. A., Sriasih, N. G. K., & Suarniti, N. W. (2021). Gambaran
Karakteristik Ibu Dengan Bayi Yang Mengalami Kelainan Kongenital Di
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Tahun 2020. Jurnal Ilmiah
Kebidanan (The Journal Of Midwifery), 9(2), 116–122.
Sianipar, K. (2022). Asuhan Neonatus Dan Bayi Baru Lahir Dengan Kelainan
Bawaan. PT GLOBAL EKSEKUTIF TEKNOLOGI.