HARDIANTI 2118003
MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi kami kekuatan dan petunjuk untuk
menyelesaikan tugas makalah ini tanpa pertolongan-NYA kami sekelompok tidak akan bisa
menyelesaikan makalah ini dengan baik
Makalah ini disusun sesuai tugas dan proses pembelajaran yang telah dititipkan
kepada sekelompok kami. Makalah ini disususun dengan menghadapi banyak rintangan
namun dengan penuh kesabaran dan semangat Alhamdulillah kami bisa menyelesaikan
tugas makalah ini.
Tema ini sengaja dipilih oleh dosen kami untuk kami pelajari lebih dalam lagi.
DAFTAR ISI
Hal
A. Latar belakang...................................................................................
B. Rumusan masalah .............................................................................
C. Tujuan ..............................................................................................
1. Tujuan Umum ............................................................................
2. Tujuan Khusus ...........................................................................
A. Kesimpulan ...................................................................................
B. Saran .............................................................................................
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelainan kongenital adalah penyebab utama kematian bayi di negara maju maupun
negara berkembang.1 Kelainan kongenital pada bayi baru lahir dapat berupa satu jenis
kelainan saja atau dapat pula berupa beberapa kelainan kongenital secara bersamaan
sebagai kelainan kongenital, kadang suatu kelainan kongenital belum ditemukan atau
belum terlihat pada waktu bayi lahir, tetapi baru ditemukan beberapa waktu setelah
kelahiran bayi.
Sebaliknya dengan kemajuan teknologi kedokteran, kadang-kadang suatu kelainan
kongenital telah diketahui selama kehidupan fitus dapat diberikan perawatan yang bisa
menyelamatkan nyawa bayi atau mengurangi keparahan disabilitas yang mungkin
diderita dengan memberikan terapi yang tepat yaitu dengan pembedahan. Sedangkan
untuk pencegahan, khususnya dilakukan sebelum terjadi pembuahan atau pada
kehamilan usia dini. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan mencari
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian kelainan kongenital sistem urogenital
supaya dapat dikembangkan intervensi lain sebagai upaya pencegahan kelainan
kongenital sistem urogenital.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
Apakah infeksi intrauterin, usia ibu, antenatal care dan prematur merupakan faktor –
faktor yang berpengaruh terhadap kejadian kelainan kongenital sistem urogenital pada
neonatus.
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk membuktikan bahwa infeksi intrauterin, usia ibu, antenatal care dan
prematur merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian kelainan
kongenital sistem urogenital pada neonatus.
2. Tujuan khusus
a) Untuk menganalisis infeksi intrauterin sebagai faktor yang berpengaruh
terhadap kejadian kelainan kongenital sistem urogenital pada neonatus.
b) Untuk menganalisis usia ibu sebagai faktor yang berpengaruh terhadap
kejadian kelainan kongenital sistem urogenital pada neonatus.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kelainan kongenital
Kelainan kongenital atau bawaaan adalah kelainan yang sudah ada sejak lahir yang
dapat di sebabkan oleh Genetic maupun Non Genetik. Kelainan kongenital terdapat pada
bagian anggota tubuh manusia.
kelainan ini juga merupakan kelainan yang terjadi pada janin selama masa
perkembangan janin sebelum kelahiran. Umumnya, kelainan kongenital dapat dideteksi
sebelum atau sesudah kelahiran bayi.
Penyebab munculnya kelainan kongenital seseorang adalah faktor genetik, penyakit
infeksi, kekurangan gizi, dan pengaruh lingkungan.
2. Faktor Mekanik
Tekanan mekanik pada janin selama kehidupan intrauterine dapat menyebabkan
kelainan bentuk organ tubuh sehingga menimbulkan dipormitas organ tersebut. Faktor
predis posisi pada pertmbuhan organ itu sendiri dapat mempermudah depormitas. Sebagai
contoh depormitas organ tubuh ialah kelainan talipes pada kaki seperti talipes virus, talipes
valgus, talipes equinus dan talipes equinovarus(cludfoot).
3. Faktor Infeksi
Infeksi yang dapat menimbulkan kelainan kengenital buah naga ialah infeksi yang
terjadi pada periode organgenesis yakni dalam trimester pertama kehamilan. Adanya
infeksi tertentu dalam periode organgenesis ini dapat menimbulkan gangguan dalam
pertumbuhan satu organ tubuh. Infeksi pada trimester pertama di samping dapat
menimbulkan kelainan kongenital dapat pula meningkatkan kemungkinan terjadinya
abortus. Sebagai contoh infeksi virus pada trimester pertama ialah inveksi oleh virus
Rubella. Bayi yang di lahirkan oleh ibu yang kongenital pada mata sebagai katarak.
Kelaianan pada sistem pendengaran sebagai tuli dan di temukannya kelainan jantung
bawaan. Beberapa infeksi lain pada infeksi virus sitomegalovirus, infeksi
toksoplasmosis, kelainan-kelaianan kengenital yang mungkin di jumpai ialah adanya
gangguan pertumbuhan pada sistem saraf pusat seperti hidrosefalus, mikrosefalus, atau
mikroftalma.
4. Faktor Obat
Beberapa jenis obat tertentu yang di minum wanita hamil pada trimester pertama
kehamilan diduga sangat erat hubungannya dengan terjadinya kelainan kongenital pada
bayinya. Salah satu jenis obat yang telah di ketahui dapat menimbulkan kelainan
kongenital ialah thalidomide yang dapat mengakibatkan terjadinya fokomemelia atau
mikromelia. Beberapa jenis jamu-jamuan yang diminum wanita hamil muda dengan
tujuan yang kurang baik diduga erat pula hubungannya dengan terjadinya kelainan
kongenital. Walaupun hal ini secara laboratorik belum banyak di ketahui secara pasti.
Sebaiknya selama kehamilan, khususnya trimester pertama, di hindari pemakaian obat-
obatan yang tidak perlu sama sekali.
5. Faktor Umur Ibu
Telah di ketahui bahwa mongolisme lebih sering di temukan pada bayi-bayi yang di
lahirkan oleh ibu yang mendekati masa menopause. Di bangsal bayi baru lahir rumah
sakit Dr Cipto Mangunkusumo pada tahun 1995-1979, secara klinis di temukan angka
kejadian mongolisme 1,08 per 100 kelahiran hidup dan di temukan resiko relatif sebesar
26,93 untuk kelompok ibu berumur 35 tahun atau lebih;angka keadaan yang di temukan
ialah 1;5500 untuk kelompok ibu berumur <35 tahun, 1;600 untuk kelompok ibu
berumur 40-44 tahun dan 1 ;15 untuk kelompok ibu berumur 45 tahun atau lebih.
6. Faktor Hormonal
Faktor hormonal diduga mempunyai hubungan pula dengan kejadian kelainan
kongenital. Bayi yang di lahirkan oleh ibu hipotiroidisme atau ibu penderita diabetes
mellitus kemungkinan untuk mengalami gangguan pertumbuhan lebih besar bila
dibandingkan dengan bayi yang normal.
7. Faktor Radiasi
Radiasi ada permulaan kehamilan mungkin sekali akan dapat menimbulkan kelainan
kongenital pada janin. Adanya riwayat radiasi yang cukup besar pada orang tua
dikhawatirkan akan dapat mengakibatkan mutasi pada gene yang mungkin sekali dapat
menyebabkan kelainan kongenital pada bayi yang dilahirkannya. Radiasi untuk
keperluan diagnostic atau terapeutis sebaiknya di hindari dalam masa kehamilan,
khususnya pada hamil muda.
8. Faktor gizi
Pada binatang percobaan, kekurangan gizi berat dalam masa kehamilan dapat
menimbulkan kelainan kongenital. Pada manusia, pada penyelidikan-penyelidikan
menunjukkan bahwa frekuensi kelainan kongenital pada bayi-bayi yang dilahirkan oleh
ibu yang kekurangan makanan lebih tinggi bila dibandingkan dengan bayi-bayi yang
lahir dari ibu yang baik gizinya. Pada binatang percobaan, adanya defisiensi protein,
vitamin A riboflavin, folic acid, thiamin dan lain-lain dapat menaikan kejadian dan
elainan kongenital
9. Ekonomi Rendah
Meski belum diketahui hubungan yang jelas, namun kurang dari 90% kejadian
kelainan kongenital terjadi pada masyarakat dengan kondisi ekonomi yang rendah.
Kelainan dimulai dari perbuatan bibir dan kulit melalui tulang alveoral linger (ridge)
rahang atas sampai bagian bawah (dasar) rongga hidung dan rongaa mulut. Keadaaan ini
disebut cheilognathoschisis. Kalau palatum ikut terbelah tersebut
cheilognathopalatoschisis.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kelainan kongenital merupakan kelainan dalam pertumbuhan struktur yang timbul sejak
kehidupan hasil konsepsi sel telur. Kelainan bawaaan dapat dikenali sebelum kelahiran, pada
saat kelahiran atau beberapa tahun kemudian setelah kelahiran.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kelainan kongenital atau cacat bawaan pada
neonatus yaitu kelainan genitik dan kromoson, faktor genitik ,infeksi, obat, umur ibu, hormonal,
radiasi, gizi, dan lain-lainnya.
kelainan kongenital yang biasa terjadi pada neonatus yaitu, bibir sumbing, lidah, gigi,
rahang dan lain sebagainya.
B. Saran
Dalam pembahasan makalah ini masi banyak kekurangan atau kesalahan dalam bahasa
maupun penulisan, oleh karena itu penulis mengharapakan krtikan, dan masukan dari pembaca
yang dapat membangun agar kedepannya penulisan makalah ini lebi baik dan sempur na.
DAFTAR PUSTAKA
Made P. kejadian bayi lahir dengan kelainan kongenital [thesis]. Semarang: universitas
Diponegoro;1998.