KELAINAN KONGENITAL
Dosen Pengampu :
KELOMPOK 9
KELAS 1A
TAHUN 2021
PRAKATA
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga tugas
penyusunan makalah mata kuliah Patofisiologi ini yang berjudul “KELAINAN KONGENITAL”
dapat selesai tepat pada waktunya tanpa ada sedikit halangan apapun.
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada dosen pembimbing Mata Kuliah
Patofisiologi sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Penulis berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, penulis memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................... i
PRAKATA............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan........................................................................................................... 9
3.2 Saran.................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui Definisi Kelainan Kongenital
2. Mengetahui Etiologi Kelainan Kongenital
3. Mengetahui Jenis-Jenis Kelainan Kongenital
4. Mengetahui Pathway Kelainan Kongenital
1
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 DEFINISI KELAINAN KONGENITAL
Kelainan kongenital atau bawaan lahir adalah kelainan yang sudah ada sejak
lahir yang disebababkan oleh faktor genetic maupun non genetic. Pada umumnya
bayi dengan kongenital dilahirkan dengan berat lebih rendah dan dapat meninggal
dunia dalam minggu pertama kehidupannya bila kelainannya berat.
Para ahli juga menjelaskan bahwa kelainan kongenital sering menyebabkan
terjadinya abortus, lahir mati atau kematian segera setelah lahir.
2
kongenital pada bayinya. Salah satu jenis obat yang telah diketahui dapat
menimbulkan kelainan kongenital ialah thalidomide yang dapat mengakibatkan
terjadinya fokomelia atau mikromelia. Beberapa jenis jamu-jamuan yang diminum
wanita hamil muda dengan tujuan yang kurang baik diduga erat pula
hubungannya dengan terjadinya kelainan kongenital, walaupun hal ini secara
laboratorik belum banyak diketahui secara pasti
5. Faktor ibu
a. Umur ibu
Usia ibu yang makin tua (> 35 tahun) dalam waktu hamil dapat
meningkatkan risiko terjadinya kelainan kongenital pada bayinya.
b. Ras/etnis ibu
Angka kejadian dan jenis kelainan kongenital dapat berbeda-beda
untuk berbagai ras dan etnis, misalnya celah bibir dengan atau tanpa celah
langit-langit bervariasi tergantung dari etnis, dimana insiden pada orang asia
lebih besar daripada pada orang kulit putih dan kulit hitam.
Di Indonesia, beberapa suku ada yang memperbolehkan perkawinan
kerabat dekat (sedarah) seperti suku Batak Toba (pariban) dan Batak Karo
(impal). Perkawinan pariban dapat disebut sebagai perkawinan hubungan
darah atau incest. Perkawinan incest membawa akibat pada kesehatan fisik
yang sangat berat dan memperbesar kemungkinan anak cacat
c. Agama ibu
Agama berkaitan secara tidak langsung dengan kejadian kelainan
kongenital. Beberapa agama menerapkan pola hidup vegetarian seperti
agama Hindu, Buddha, dan Kristen Advent. Pada saat hamil, ibu harus
memenuhi kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan janinnya.
Ibu yang vegetarian selama kehamilan memiliki risiko lima kali yang
lebih besar melahirkan anak laki-laki dengan hipospadia atau kelainan pada
penis. Penelitian yang dilakukan di Irlandia menemukan bahwa wanita
dengan tingkat vitamin B12 (dapat ditemukan dalam daging, telur, dan susu)
yang rendah ketika hamil berisiko lebih besar untuk memiliki anak dengan
cacat tabung saraf. Wanita yang mungkin menjadi hamil atau yang sedang
hamil disarankan untuk mengonsumsi suplemen asam folat.
d. Pendidikan ibu
Tingkat pendidikan ibu berkaitan secara tidak langsung dengan
kelainan kongenital. Terbatasnya pengetahuan ibu tentang bahaya kehamilan
risiko tinggi dan kurangnya kesadaran ibu untuk mendapatkan pelayanan
3
antenatal menyebabkan angka kematian perinatal meningkat. Pendidikan ibu
yang rendah menyulitkan berlangsungnya suatu penyuluhan kesehatan
terhadap ibu karena mereka kurang menyadari pentingnya informasi-informasi
tentang kesehatan ibu hamil
e. Pekerjaan ibu
Masyarakat dengan derajat sosio ekonomi akan menunjukkan tingkat
kesejahteraannya dan kesempatannya dalam menggunakan dan menerima
pelayanan kesehatan. Pekerjaan ibu maupun suaminya akan mencerminkan
keadaan sosio ekonomi keluarga. Berdasarkan jenis pekerjaan tersebut dapat
dilihat kemampuan mereka terutama dalam menemukan makanan bergizi.
Khususnya pada ibu hamil,pemenuhan pangan yang bergizi berpengaruh
terhadap perkembangan kehamilannya.
Kekurangan gizi saat hamil berdampak kurang baik pada ibu maupun
bayi yang dikandung, pada ibu dapat terjadi anemia, keguguran, perdarahan
saat dan sesudah hamil, infeksi, persalinan macet, sedang pada bayi dapat
menyebabkan terjadi berat badan lahir rendah bahkan kelainan bawaan lahir
6. Faktor hormonal
Faktor hormonal mempunyai hubungan dengan kejadian kelainan kongenital
seperti bayi yang dilahirkan oleh ibu hipotiroidisme dan ibu penderita diabetes
mellitus kemungkinan untuk menderita gangguan dan kelainann lebih besar
dibanding bayi yang dilahirkan oleh ibu normal.
7. Faktor radiasi
Radiasi pada permulaan kehamiIan mungkin sekali akan dapat menimbulkan
kelainan kongenital pada janin. Adanya riwayat radiasi yang cukup besar pada
orang tua dikhawatirkan akan dapat mengakibatkan mutasi pada gen yang
mungkin sekali dapat menyebabkan kelainan kongenital pada bayi yang
dilahirkannya.
8. Faktor gizi
Pada manusia, pada penyelidikanpenyelidikan menunjukkan bahwa frekuensi
kelainan kongenital pada bayi-bayi yang dilahirkan oleh ibu yang kurang gizi lebih
tinggi bila dibandingkan dengan bayi-bayi yang lahir dari ibu yang baik gizinya.
9. Faktor faktor lain
a. Hipoksia
Hipoksia adalah kondisi kekurangan oksigen dalam sel dan jaringan
tubuh yang dapat mengganggu fungsi otak, hati, dan organ lainnya
4
b. Hipotermi
Hipotermi adalah Penurunan suhu tubuh secara drastis yang
berpotensi berbahaya. Penyebab yang paling umum adalah berada di
lingkungan bersuhu dingin dalam waktu yang lama.
c. Hipertermi
Hipertermia terjadi ketika mekanisme pengaturan panas tubuh tidak
bekerja secara efektif. Usia yang lebih tua, penyakit tertentu, dan obat
meningkatkan risiko berkembangnya hipertermia.
5
5. Kelainan Jantung Bawaan, merupakan kelainan kongenital yang paling umum
terjadi pada bayi. Kelainan jantung bawaan terjadi ketika bayi terlahir dengan
struktur jantung yang abnormal. Kelainan struktur jantung pada bayi dapat
bervariasi mulai dari ringan, berupa lubang pada dinding jantung, hingga kelainan
yang berat, berupa kehilangan satu atau lebih bagian dari jantung). Berikut inni
merupakan bentuk kelainan jantung bawaan pada bayi.
- ASD (Atrial Septal Defect) yaitu Kebocoran pada sekat atrium jantung yang
terjadi sejak masa janin awal akibat tidak terjadi penyatuan sekat antara
kedua atrium jantung yang menimbulkan lubang disebut defect.
- VSD (Ventricular Septal Defect) yaitu Kebocoran pada sekat ventrikel
jantung dimana terdapat lubang pada dinding yang memisahkan antara
ventrikel kiri dan kanan.
- Tetralogi Fallot yaitu Kumpulan kelainan pada jantung yang terdiri dari VSD,
penyempitan katup paru-paru, dan penebalan otot ventrikel jantung kanan
6. Mikrosefali, merupakan kelainan pada kepala bayi yang berukuran lebih kecil
dari ukuran kepala normal. Bayi dengan mikrosefali umumnya memiliki volume
otak yang lebih kecil dari normal dan cenderung mengalami keterlambatan
perkembangan saraf. Beberapa kondisi mikrosefali lebih berat daripada
mikrosefali lainnya. Mikrosefali berat umumnya terjadi akibat jaringan saraf pusat
tidak berkembang dengan baik selama masa kehamilan bayi.
7. Sindrom Down, merupakan kelainan bawaan yang diakibatkan oleh kelainan
kromosom pada bayi, yaitu pada kromosom nomor 21. Pada penderita sindrom
Down, jumlah kromosom nomor 21 yang seharusnya hanya sepasang, menjadi
berlebih hingga tiga buah atau trisomi. Beberapa kasus sindrom Down lainnya
terjadi akibat adanya translokasi kromosom nomor 21 yang menempel sebagian
atau seluruhnya pada kromosom nomor lain.
Ciri-ciri penderita sindrom Down antara lain adalah:
- Wajah yang agak datar, terutama pada bagian hidung.
- Leher pendek.
- Daun telinga kecil.
- Lidah yang cenderung menempel dengan mulut.
- Tangan dan kaki berukuran lebih kecil dari normal.
8. Spina Bifida, merupakan kelainan bawaan yang terjadi pada tulang belakang
akibat gangguan perkembangan tabung saraf selama kehamilan. Pada penderita
spina bifida, sumsum tulang belakang dan selaput durameter tidak terlindungi
oleh tulang belakang serta membentuk tonjolan pada kulit. Kondisi ini dapat
6
menyebabkan gangguan mental pada penderita dari ringan hingga berat
tergantung pada lokasi terjadinya spina bifida
7
2.4 PATHWAY KELAINAN KONGENITAL
8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kelainan kongenital merupakan kelainan dalam pertumbuhan struktur bayi
yang timbul sejak kehidupan hasil konsepsi sel telur. Kelainan bawaan dapat dikenali
sebelum kelahiran, pada saat kelahiran atau beberapa tahun kemudian setelah
kelahiran.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kelainan kongenital atau cacat
bawaan pada neonatus yaitu kelainan genetik dan kromosom, faktor genetik, faktor
infeksi, faktor obat, faktor umur ibu, faktor hormonal, faktor radiasi, faktor gizi, dan
faktor-faktor lainnya.
3.2 SARAN
Seorang tenaga kesehatan diharapkan mengetahui kelainan kongenital atau
cacat bawaan yang biasanya terjadi pada janin sehingga mampu memberikan
asuhan keparwatan kepada ibu dan janin dengan baik dan sesuai dengan
kewenangan profesi.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://books.google.co.id/books?id=gpBWyCe-
p2MC&pg=PA334&dq=kelainan+kongenital&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwig8q7X9dvuA
hWDXCsKHRImCc0Q6AEwBXoECAYQAg#v=onepage&q=kelainan
%20kongenital&f=false
https://books.google.co.id/books?
id=o7rIQ70xKjYC&pg=PA396&dq=kelainan+kongenital&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwig
8q7X9dvuAhWDXCsKHRImCc0Q6AEwAXoECAAQAg#v=onepage&q=kelainan
%20kongenital&f=false
https://id.scribd.com/doc/215842342/MAKALAH-KELAINAN-KONGENITAL
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/37882/Chapter;jsessionid=5379DDD7
E98081FC769EC8B6D309DE34?sequence=4
https://www.academia.edu/35798880/MAKALAH_PATOLOGI
Patologi-Keperawatan-Komprehensif.pdf
10