BLOK 5.B
Kelompok :2
Ketua : Ririn (1710331001)
Sekretaris Papan : Siti Aisyah (1710331010)
Sekretaris Meja : Putri Azzahra (1710333016)
Anggota : Naomi Sondang (1710332015)
Asri Rahmayelita (1710333015)
Putri Devaranti (1710331015)
Yessy Tamara (1710333002)
Miftahul Jannah (1710331004)
PRODI S1 KEBIDANAN
2019/2020
Modul 1
Skenario 1 : Tugas di Masyarakat
Bidan Laila sudah selama 10 bulan bertugas di Pustu Melati. Sebagai seora
bidar di komunitas, ia harus memantau semua aspek kesehatan. Selain melakuka
pemeriksaan dan memberikan asuhan kesehatan, dia juga harus melakukan
pendataa seperti data ibu hamil, persalinan,BBL dil yang termasuk dalam cakupan
wilayah ker yang menjadi tanggung jawabnya.
Sebagai bidan cesa, dalam melaksanakan kewenangannya, ia selalu
berpedoma pada Permenkes RI no 28 Tahun 2017. Bidan Laile juga selalu
berkoordinasi dengan bida lainnya yang ada di PMB, Bidan Delima dan kemudian
melaporkan semua kegiatannya Bikor, la selalu menekankan asuhan women
center care dan berpandangan bahwa setia wanita itu adalah pribadi yang unik
serta selalu memberdayakan wanita agar dap menjadi pengambil keputusan untuk
dirinya sendiri.
Bidan Laila menyadari tugas seorang bidan di komunitas cukup berat karer
kondisi yang sering berubah. Dinamika dan masalah yang terjadi di masyarakat
yar harus diselesaikannya, dan jika terjadi KLB harus segara dilaporkan. Salah
satu hal yar sering kali menjadi kendala yang dihadapinya adalah pola kebiasaan
dan adat istiad masyarakat yang sulit diubah, sehingga asuhan sulit dilaksanakan
dengan optima Namun, agar semua kegiatan dapat berjalan baik, seorang bidan
harus sela berkerjasama dengan berbagai pihak dan mempunyai jaringan kerja
yang baik. Advoka kepada para pembuka masyarakat seperti kepala desa, ketua
PKK, dll sangat diperluka karena akan mendukung keberhasilan program kerja.
Step I
Klarifikasi Istilah
Step II
Rumusan Masalah
Step III
Hipotesa
1. Ibu yang sesuai dengan filosofi kebidanan dan merupakan salah satu bentuk
pelayanan komunitas
2. Tujuan nya adalah untuk meningkatkan derjat kesehatan masyarakatdan
berperan sebagai menolong persalinan dan melakukan kunjungan rumah
3. Tujuan bidan melakukaan pendataan di wilayah kerjanya adalah
Sebagai arsip dan pendokumentasian
Sebagai data yang diperlukan untuk melaporkan ke bidan koorsinator dan
pertanggung jawaban kepada pemerintah
Sebagai pedoman pelayanan
Untuk memantau status kesehatan masyarakat diwilayah kerja bidan
4. Permenkes no 28 tahun 2007 menjelaskan tentang izin dan penyelenggaraan
praktek bidan berlaku untuk semua bidan termasuk bidan komunitas
5. Tugas bidan dalam komunitas mencakup :
Pelaksanaan asuhan pelayanan kebidanan dengan standar profesional dan
melaksanakan asuhan terhadap seluruh siklus kehidupan permpuan
Pengeloaan pelayanan KIA/ KB
Pendidikan klien. Keluarga dan masyarakat tentang kesehatan dan
memberdayakannya
Penelitian dalam asuhan kebidanan
Melakukan upaya perbaikan kesehatan di tingkat individu , keluarga dan
masyarakat
Survailence penyakit yang timbul di masyarakat
6. Upaya bidan komunitas dalam memberdauakan perempuan adalah dengan
penyluhan , pendidikan dan konseling terhadap perempuan
7. Tidak ada perbedaan antara filosofi bidan dengan filosofi kebidanan
komunitas
8. Jkn dan bpjs berlaku ketika masyarakat datang ketempat yang ada bpjs
Ruang lingkup yang luas dalam pelayanan kebidanan komunitas
Pengaruh geografis dan kebudayaan setempat
9. Bidan harus tabah dan sabar, memberikan dukukungan kepada masyarakat
melalui penyuluhan dan pendidikan kesehatan
10. Sama dengan nomor 8
11. Karena itu dapat menghambat proses penyuluhan atau pendidikan untuk
mengubah derjat kesehatan masyarakat
12. Suatu kejadian disebut klb jika timbulnya suatu penyakit yang sebelumnya
tidak diketahi dan menybabkan kematian dan insiden merugikan banyak
pihak
13. Membantu dan mempermudah bidan dalam melaksanakan program kerja di
komunitas
14. Bidan sebagai promkes, edukator, fasilitator, motivator
Step IV
Skema
Asuhan kebidanan
komunitas
Pemeriksaan
Tugas dan
pendataan dan
tanggung jawab
pelaporan
bidan komunitas
Koordinasi dg bidan
pmb & bidan delima
Masalah dan
Terdeteksi KLB dinamika
masyarakat
Melaporkan
kegiatan ke bikor Kendala tugas Dibantu
bidan jaringan kerja
Step V
Learning Objektif
Menurut IBI, Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan
bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi diwilayah Negara Republik
Indonesia serta memiliki kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara
sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan. Sedangkan kata
komunitas berasal dari bahasa yunani yaitu comunican : kesamaaan, comunty :
masyarakat setempat Saunders (1991) mendefinisikan komunitas sebagai tempat
atau kumpulan Orang -orang atau sistem sosial. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa komunitas terdiri dari sekelompok individu yang tinggal pada
wilayah tertentu, yang memiliki nilai-nilai keyakinan dan minat relatif sama serta
adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.
Menurut J.H Syahlan bidan komunitas adalah bidan yang berkerja melayani
keluarga dan masyarakat diwilayah tertentu. Menurut United Kingdom Central
Council for Nursing Midwifery Health para praktisi bidan yang berbasis
komunitas harus dapat memberikan supervise yang dibutuhkan oleh perempuan
selama masa kehamilan, persalinan, nifas, dan BBL secara komprehensif
b. permasalahan bayi
- BBLR
Kriteria BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari
2500 gram. Diperkirakan,kejadian BBLR di Indonesia berkisar antara 14-17%
dari seluruh kelahiran. Penetapan angka tersebut berkaitan dengan pertubuhan
janin yang sesuai dengan masa gestasi(umur kehamilan yang normal). Umumnya
bayi yang normal berat badannya mencapai 2500 gram pada usia kehamilan
sekitar 38 minggu . usia kehamilan normal sendiri berkisar antara 38-42 minggu
BBLR bias dibagi menjadi Bayi Berat Lahir Sangat Rendah(BBLR),yaitu
dengan berat lahir 1000-1500 gram dan Bayi Berat Amat Sangat Rendah
(BBLASR),yaitu dengan berat kurang 1000 gram.
Antisipasi kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah pada masa hamil
1. Perhatikan suplai makanan baik kualitas maupun kuantitas atau 1 kali lebih
sering daripada sebelum hamil.
2. Periksa kehamilan secara teratur minimal 4 kali. Bila kenaikan berat badannya
kurang dari1 kg perbulan ,ibunperlu segera meminta pertolongan ke puskesmas
3. Ibu hamil minimum tablet zat besi secara teratur setiap hari 1 tablet,minimum
90 tablet
4. Kurangi kerja yang melelahkan ,istirahat yang cukup dan tidur lebih awal
5. Menjaga jarak antara kehamilan paling dekat 2 tahun.
- Kematian bayi
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi saat setelah bayi lahir sampai
bayi belum berusia tepat 1 tahun. Berdasarkan perhitungan BPS tahun 2007
sebesar 27/1000 kelahiran hidup. Adapun target AKB pada SDG’s 2030 sebesar
12/1000 kelahiran hidup. Penyebab kematian bayi meliputi :
Gangguan perinatal (34,7%)
Sistem pernapasan (27,6 %)
Diare (9,4%)
Sistim pencernaan (4,3%)
Tetanus
- Unsafe abortion
Menrut Fast about abortion: info kit on womwns health,institute for social
study and action,Maret 1991,dalam istilah kesehatan aborsi didefinisikan sebagai
penghentian kehamilan setelah tertanamnya ovum yang telah dibuahi dalam
rahim,sebel usia janin berusia mencapai 20 minggu.
Di Indonesia belum ada batasan resmi mengenai aborsi. Dalam kamus
Bahasa Indonesia (Prof.JS.Badudu dan Prof.Sutan Muhammad Zain 1996) abortus
didefinisikan sebagai terjadinya keguguran janin; melakukan abortus sebagai
melakukan pengguguran (dengan sengaja karena tidak mengiginkan bakal bayi
yang ia kandung. Yang dimaksud dengan aborsi tidak aman adalah (unsafe
abortion adalah penghentian kehamilan yan dilakukan oleh orang yang tidak
terlatih/kompeten dan menggunakan saran yang tidak memadai ,sehingga
menimbulkan banyak komplikasi bahkan kematian. Banyaknya kematian akibat
aborsi yang tidak aman tentu sangat memprihatinkan.
Bidan desa adalah bidan yang ditempatkan, diwajibkan tinggal serta bertugas
melayani masyarakat di wilayah kerjanya, yang meliputi satu atau dua desa
yang dalam melaksanakan tugas pelayanan medik baik di dalam maupun di
luar jam kerjanya bertanggung jawab langsung kepada kepala Puskesmas dan
bekerjasama dengan perangkat desa. Dalam usaha meningkatkan mutu
pelayanan kebidanan dan kesehatan anak terutama di desa maka tenaga
kesehatan (medis) seperti bidan harus menjalin kerjasama yang baik dengan
tenaga non-medis seperti dukun dengan mengajak dukun untuk melakukan
pelatihan dengan harapan dapa :
Pengertian filosofi secara umum adalah ilmu yang mengkaji tentang akal
budi mengenai hakikat yang ada. Filosofi Kebidanan adalah keyakinan atau
pandangan hidup bidan yang digunakan sebagai kerangka pikir dalam
memberikan asuhan kebidanan.
Menurut KEPMENKES 369/MENKES/SK/II/2007
1. Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan. Hamil dan bersalin
merupakan suatu proses alamiah dan bukan penyakit.
2. Keyakinan tentang Perempuan. Setiap perempuan adalah pribadi yang
unik mempunyai hak, kebutuhan, keinginan masing-masing. Oleh sebab
itu perempuan harus berpartisipasi aktif dalam setiap asuhan yang
diterimanya.
3. Keyakinan fungsi Profesi dan manfaatnya. Fungsi utama profesi bidan
adalah mengupayakan kesejahteraan ibu & bayinya, proses fisiologis harus
dihargai, didukung dan dipertahankan. Bila timbul penyulit, dapat
menggunakan teknologi tepat guna dan rujukan yang efektif, untuk
memastikan kesejahteraan perempuan & janin/bayinya.
4. Keyakinan tentang pemberdayaan perempuan dan membuat keputusan.
Perempuan harus diberdayakan untuk mengambil keputusan tentang
kesehatan diri dan keluarganya melalui komunikasi, informasi, dan
edukasi (KIE) dan konseling. Pengambilan keputusan merupakan
tanggung jawab bersama antara perempuan, keluarga & pemberi asuhan.
5. Keyakinan tentang tujuan Asuhan. Tujuan utama asuhan kebidanan untuk
menyelamatkan ibu dan bayi (mengurangi kesakitan dan kematian).
Asuhan kebidanan berfokus pada pencegahan, promosi kesehatan yang
bersifat holistik, diberikan dengan cara yang kreatif & fleksibel, suportif,
peduli; bimbingan, monitor dan pendidikan berpusat pada perempuan;
asuhan berkesinambungan, sesuai keinginan & tidak otoriter serta
menghormati pilihan perempuan
6. Keyakinan tentang Kolaborasi dan Kemitraan. Praktik kebidanan
dilakukan dengan menempatkan perempuan sebagai partner dengan
pemahaman holistik terhadap perempuan, sebagai satu kesatuan fisik,
psikis, emosional, sosial, budaya, spiritual serta pengalaman
reproduksinya. Bidan memiliki otonomi penuh dalam praktiknya yang
berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya.
7. Sebagai Profesi bidan mempunyai pandangan hidup Pancasila, seorang
bidan menganut filosofis yang mempunyai keyakinan didalam dirinya
bahwa semua manusia adalah mahkluk bio-psiko-sosio-kultural dan
spiritual yang unik merupakan satu kesatuan jasmani dan rohani yang utuh
dan tidak ada individu yang sama.
8. Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh pelayanan
kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan dan
perbedaan kebudayaan. Setiap individu berhak menentukan nasib sendiri
dan mendapatkan informasi yang cukup dan untuk berperan disegala aspek
pemeliharaan kesehatannya.
9. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu maka setiap
wanita usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak mendapat
pelayanan berkualitas.
10. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga,
yang membutuhkan persiapan sampai anak menginjak masa-masa remaja.
Keluarga-keluarga yang berada di suatu wilayah/daerah membentuk
masyarakat kumpulan dan masyarakat Indonesia terhimpun didalam satu
kesatuan bangsa Indonesia. Manusia terbentuk karena adanya interaksi
antara manusia dan budaya dalam lingkungan yang bersifat dinamis
mempunyai tujuan dan nilai-nilai yang terorganisir.
DAFTAR PUSTAKA