Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN TUTORIAL KEPERAWATAN GERONTIK

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA


DENGAN DIMENSIA

Disusun Oleh :
1. Mamiri Febri Utami (201510201128)
2. Risa Riyanti (201510201129)
3. Dhea Rama Dhayanti (201510201130)
4. Fildzah Arlinda Pratiwi (201510201131)
5. Galuh Dwi Ratna Timur (201510201132)
6. Hanif Prasetyaningtyas (201510201133)
7. Amalia Yuyun Pratmasari (201510201134)
8. Vebrina Restyani Putri (201510201135)
9. Siwi Susanti Wulandari (201510201136)
10.Atik Apriyani (201510201137)
11.Desy Setya Ningrum (201510201138)
12.Nur Agustina AL-Khusaini (201510201139)
13. Meida Dwi Wulandari (201510201140)
14.Riska Darmawati (201510201141)
15.Eris Permana (201510201165)
16.Syafrudin Yusuf (201510201166)
17.Handoyo (201510201167)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2018
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA
DENGAN DIMENSIA

A. KASUS

Seorang perawat melakukan kunjungan dirumah sebuah keluarga lansia yang

tinggal bersama anaknya. Lansia tersebut berusia 95 tahun. Lansia tinggal bersama

anak nyaberusia 38 tahuan dan menantunya berusia 45 tahun serta cucunya berusia 13

tahun dan 10 tahun. Lansia terlihat duduk sendiri dan sering hanya menggunakan celana

kolor dan telanjang dada. Hasil wawancara dengan keluarga mengatakan kalau lansia

tersebut sudah 6 tahun mengalami pikun, sering pergi keluar rumah dan nyasar ke orang

lain bahkan sampai di tetangga desa tanpa sepengetahuan keluarga. Lansia sering

berangkat ke pasar membawa pakaian keluar rumah tetapi nanti bingung, setiap hari

keluarga harus mengikuti perginya lansia dari jarak agak jauh karena kalau tahu diikuti

biasanya lansia marah-marah. Lansia kadenang membuat kesal keluarga karena baru

saja diberi makan tetapi bilang belum diberikan makan. Lansia juga tidak nyembung

ditanya dan harus berulang-ulang, tidak tahu waktu, tempat, orang dan bahkan benda

yang ada di sekitanya. Keluarga mengaku sangat kelelahan menghadapi lansia baik

fisik maupun psikis.


B. LEMBAR KERJA

1. Hasil Pengakajian Lansia

No Data
DO:
1. Lansia terlihat duduk sendiri
2. sering hanya menggunakan kolor dan telanjang dada
3. lansia tidak nyambung saat ditanya dan harus berulang-ulang.
4. Lansia tidak tau waktu.
5. Lansia tidak tau tempat,
6. Lansia tidak mengenal orang dan bakan benda disekitarnya
7. lansia berusia 95 tahun
8. lansia tinggal bersama anaknya berusia 38 tahun dan menantunya
berusia 45 tahun serta cucunya berusia 13 tahun dan 10 tahun

DS:
1. keluarga mengatakan kalau lansia tersebut sudah 6 tahun
mengalami pikun, sering pergi keluar rumah dan nyasar ke orang
lain bahkan sampai di tetangga desa tanpa sepengetahuan keluarga
2. keluarga mengatakan Lansia sering berangkat ke pasar membawa
pakaian keluar rumah tetapi nanti bingung, setiap hari keluarga
harus mengikuti perginya lansia dari jarak agak jauh karena kalau
tahu diikuti biasanya lansia marah-marah
3. keluarga mengatakan Lansia kadang-kadang membuat kesal
keluarga karena baru saja diberi makan tetapi bilang belum
diberikan makan
4. Keluarga mengaku sangat kelelahan menghadapi lansia baik fisik
maupun psikis.

2. Analisis Data

Data Diagnosa Keperawatan


DO:
- Lansia terlihat duduk sendiri Sindrom lansia lemah B.D
- sering hanya menggunakan kolor dan perubaan dengan fungsi kognitif
telanjang dada pada lansia
- lansia juga tidak nyambung saat ditanya
dan harus berulang-ulang, tidak tau waktu,
tempat, orang dan bakan benda
disekitarnya
-
DS:
 keluarga mengatakan
kalau lansia tersebut sudah
6 tahun mengalami pikun,
sering pergi keluar rumah
dan nyasar ke orang lain
bahkan sampai di tetangga
desa tanpa sepengetahuan
keluarga
 keluarga mengatakan
Lansia sering berangkat ke
pasar membawa pakaian
keluar rumah tetapi nanti
bingung, setiap hari
keluarga harus mengikuti
perginya lansia dari jarak
agak jauh karena kalau
tahu diikuti biasanya
lansia marah-marah
 Keluarga mengaku sangat
kelelahan menghadapi
lansia baik fisik maupun
psikis.
 keluarga mengatakan
Lansia kadang-kadang
membuat kesal keluarga
karena baru saja diberi
makan tetapi bilang belum
diberikan makan

-

DO: Hambatan komunikasi verbal


1. lansia tidak nyambung saat ditanya dan b.d gangguan sistim saraf pusat
harus berulang-ulang. pada lansia
2. Lansia tidak tau waktu.
3. Lansia tidak tau tempat,
4. Lansia tidak mengenal orang dan bakan
benda disekitarnya
5.
DS:
1. keluarga mengatakan kalau lansia
tersebut sudah 6 tahun mengalami pikun,
sering pergi keluar rumah dan nyasar ke
orang lain bahkan sampai di tetangga
desa tanpa sepengetahuan keluarga.
3. Rencana Asuhan Keperawatan

NO DIAGNOSA TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC) RASIONALISASI


KEPERAWATAN
1. 1. 1. 1.
2. Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi Manajemen Nutrisi
keperawatan selama 3x24 jam 1. Tentukan status gizi klien dan 1. Untuk memenuhi
Status Nutrisi klien dapat kemampuan (klien) untuk kebutuhan gizi klien
meningkat dengan kriteria hasil : memenuhi kebutuhan gizi 2. Untuk mengantisipasi
1. Asupan gizi (4) 2. Identifikasi (adanya) alergi pemeberian makanan
2. Asupan makanan (4) atau intoleransi makanan yang salah kepada klien
3. Asupan cairan (4) yang dimiliki klien 3. Untuk meningkatkan
4. Energi (4) 3. Tentukan apa yang menjadi selera makan klien
5. Rasio berat badan (4) preferensi makanan bagi 4. Untuk memberi
6. Hidrasi (4) klien dorongan/motivasi pada
4. Instruksikan klien mengenai klien agar klien berselera
kebutuhan nutrisi (yaitu: makan
membahas pedoman diet dan 5. Untuk memenuhi
piramida makanan) persyaratan gizi klien
5. Tentukan jumlah kalori dan 6. Untuk menambah selera
jenis nutrisi yang dibutuhkan dan nafsu makan klien
untuk memenuhi persyaratan 7. Untuk menyediakan
gizi makanan/nutrisi yang
6. Berikan pilihan makanan baik bagi klien
sambil menawarkan 8. Untuk mengurangi rasa
bimbingan terhadap pilihan nyeri dan mual agar
(makanan) yang lebih sehat, makanan tidak
jika diperlukan dimuntahkan
7. Ciptakan lingkungan yang 9. Untuk menghindari
optimal pada saat terjadinya tersedak
mengonsumsi makanan 10. Untuk menyediakan
(misalnya bersih, berventilasi, makanan yang optimal
sanitasi, dan bebas dari bau bagi klien sehingga nafsu
yang menyengat) makan klien bertambah
8. Beri obat sebelum makan 11. Untuk menambah nafsu
(penghilang rasa sakit, makan klien
antiemetic), jika diperlukan 12. Untuk memberikan
9. Anjurkan pasien untuk duduk selingan makanan
pada posisi tegak dikursi, jika 13. Untuk menghindari tidak
memungkinkan terpenuhinya kalori dan
10. Pastikan makanan disajikan asupan gizi klien
dengan cara yang menarik 14. Untuk memantau BB
dan pada suhu yang paling klien telah stabil atau
cocok untuk konsumsi belum
seacara optimal
11. Anjurkan keluarga untuk
membawa makanan favorit
pasien sementara (klien)
berada di RS atau fasilitas
perawatan, yang sesuai
12. Tawarkan makanan ringan
yang padat gizi
13. Monitor kalori dan asupan
makanan
14. Monitor kecenderungan
terjadinya penurunan dan
kenaikan BB
3. Risiko Jatuh Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Jatuh Pencegahan Jatuh
keperawatan selama 3x24 jam 1. Identifikasi kekurangan baik 1. Untuk mengetahui
Definisi: Rentan terhadap dengan kriteria hasil: kognitif atau fisik dari pasien kekurangan pada lansia
peningkatan risiko jatuh, yang 1. Jatuh saat berdiri (5) yang mungkin meningkatkan sehingga pada saat
dapat menyebabkan bahaya 2. Jatuh saat berjalan (5) potensi jatuh pada lingkungan dilakukan tindakan
fisik dan gangguan kesehatan 3. Jatuh saat duduk (3) tertentu keperawatan tidak
4. Jatuh dari tempat tidur (3)
Faktor Risiko: 5. Jatuh saat ke kamar mandi 2. Identifikasi perilaku dan faktor 2. Agar tidak menimbulkan
1. Usia >65 tahun (5) yang mempengaruhi resiko resiko yang akan terjadi.
2. Kurang material 6. Jatuh saat membungkuk tertentu. 3. Untuk memastikan status
antislip di kamar mandi (3) 3. Kaji ulang riwayat jatuh pasien agar bisa melakukan
3. Gangguan mendengar bersama pasien dan keluarga. tindakan keperawatan
4. Gangguan visual 4. Identifikasi karakteristik dari dengan benar dan tepat.
5. Penurunan kekuatan lingkungan yang mungkin 4. Untuk mencegah
ekstremitas bawah maningkatkan potensi jatuh kecelakaan yang terjadi
(misalnya, lantai licin dan pada lingkungan yang tidak
tangga terbuka). aman.
5. Ajarkan pasien bagaimana jika 5. Untuk menghindari
jatuh, untuk meminimalkan komplikasi yang akan
cedera. terjadi jika pasien jatuh.
6. Gunakan pegangan tangan 6. Untuk mencegah
dengan panjang dan tinggi yang kecelakaan jika jatuh dari
tepat untuk mencegah jatuh dari tempat tidur.
tempat tidur, sesuai kebutuhan. 7. Untuk membuat pasien
7. Tempatkan busa di tempat merasa aman dan nyaman
duduk pasien untuk mencegah sehingga pasien tidak
pasien jatuh untuk mencegah merasa akan jatuh.
pasien terjatuh, dengan tepat. 8. Untuk mencegah terjadinya
8. Sediakan permukaan lantai yang jatuh akibat permukaan
tidak licin dan anti selip. yang licin.
9. Sediakan permukaan yang tidak 9. Untuk meminimalkan
licin pada bak mandi dan resiko jatuh pada pasien
pancuran. saat berada di kamar mandi.
10. Sediakan alas yang tidak licin 10. Agar pasien merasa aman
untuk memfasilitasi kemudahan dan sebagai tindakan
menjangkau. preventif pada pasien yang
11. Sediakan area penyimpanan memungkinkan tumbulnya
dengan jangkaun yang mudah. resiko jatuh.
12. Sediakan barang furniture yang 11. Untuk mempermudah
tidak akan terguling jika pasien dalam beraktifitas.
digunakan sebagai sandaran. 12. Untuk mencegah terjadinya
13. Pastikan pasien menggunakan resiko jatuh.
sepatu yang pas, terikat dengan 13. Untuk memudahkan pasien
aman dan soal anti selip. merasa aman dan sebagai
14. Ajarkan anggota keluarga faktor alat bantu untuk pasien saat
resiko yang berkontribusi berjalan.
terhadap adanya kejadian jatuh 14. Untuk memberikan
dan bagaimana keluarga bisa informasi yang adekuat
menurunkan resiko ini. kepada anggota keluarga
15. Anjurkan adapatasi dirumah agar selalu memperhatikan
untuk meningkatkan keamanan. pasien.
16. Intruksikan keluarga akan 15. Untuk membantu pasien
pentingnya peganggan untuk mencegah jatuh akibat alat-
tangga, kamar mandi dan jalur alat pribadi dan
berjalan. meningkatkan kemandirian
17. Intruksikan pasien untuk pasien.
menghindari permukaan es dan 16. Untuk memberikan edukasi
permukaan lain diluar rumah kepada keluarga agar
yang licin. mengurangi resiko
terjadinya jatuh pada
pasien.
17. Untuk menghindari cedera
akibat kecelakaan jatuh.
4. Implementasi dan Evaluasi

NO DIAGNOSA HARI/TGL IMPLEMENTASI EVALUASI


KEPERAWATAN
Ahad 07/10/18
1. Ketidakseimbangan Pukul 08.30 1. Menentukan status gizi klien dan S:
nutrisi: kurang dari kemampuan (klien) untuk memenuhi - Klien mengatakan belum ada nafsu
kebutuhan tubuh kebutuhan gizi makan
b.d. faktor biologis 2. Mengidentifikasi (adanya) alergi atau - Klien masih merasakan mual saat
intoleransi makanan yang dimiliki makan
klien O:
3. Menentukan apa yang menjadi - Klien tampak kurang tertarik dengan
preferensi makanan bagi klien makanan yang disediakan
4. Menginstruksikan klien mengenai - Klien tampak memahami mengenai
kebutuhan nutrisi (yaitu: membahas kebutuhan nutrisi
pedoman diet dan piramida makanan) A:
5. Memberikan pilihan makanan sambil Masalah keseimbangan nutrisi: kurang dari
menawarkan bimbingan terhadap kebutuhan tubuh belum teratasi
pilihan (makanan) yang lebih sehat,
jika diperlukan P:
6. Memberi obat sebelum makan - Tentukan jumlah kalori dan jenis
(penghilang rasa sakit, antiemetic), nutrisi yang dibutuhkan untuk
jika diperlukan memenuhi persyaratan gizi
7. Menciptakan lingkungan yang optimal - Berikan pilihan makanan sambil
pada saat mengonsumsi makanan menawarkan bimbingan terhadap
(misalnya bersih, berventilasi, sanitasi, pilihan (makanan) yang lebih sehat,
dan bebas dari bau yang menyengat) jika diperlukan
- Beri obat sebelum makan (penghilang
rasa sakit, antiemetic), jika diperlukan
- Ciptakan lingkungan yang optimal
pada saat mengonsumsi makanan
(misalnya bersih, berventilasi,
sanitasi, dan bebas dari bau yang
menyengat)
- Anjurkan pasien untuk duduk pada
posisi tegak dikursi, jika
memungkinkan
- Pastikan makanan disajikan dengan
cara yang menarik dan pada suhu
yang paling cocok untuk konsumsi
seacara optimal
- Anjurkan keluarga untuk membawa
makanan favorit pasien sementara
(klien) berada di RS atau fasilitas
perawatan, yang sesuai

2. Risiko jatuh b.d. Pukul 16.00


riwayat jatuh dan 1. Mengidentifikasi kekurangan baik kognitif S:
fisiologis atau fisik dari pasien yang mungkin - Klien mengatakan masih pusing.
meningkatkan potensi jatuh pada - Klien mengatakan terkadang hampir
lingkungan tertentu jatuh di dalam kamar mandi dan saat
2. Mengidentifikasi perilaku dan faktor yang turun dari tempat tidur.
mempengaruhi resiko tertentu. - Klien mengatakan akan berhati-hati
3. Mengkaji ulang riwayat jatuh bersama saat berjalan.
pasien dan keluarga. O:
4. Mengidentifikasi karakteristik dari - Klien tampak cemas karena hampir
lingkungan yang mungkin maningkatkan jatuh.
potensi jatuh (misalnya: lantai licin dan - Lantai kamar mandi tampak licin.
tangga terbuka). A:
5. Mengajarkan pasien bagaimana jika jatuh, Masalah risiko jatuh belum teratasi.
untuk meminimalkan cedera.
P:
Lanjutkan intervensi.
3. Risiko trauma b.d. Pukul 21.00
gangguan 1. Mengidentifikasi kekurangan baik S:
penglihatan kongnitif atau fisik dari pasien yang - Klien mengatakan bahwa
mungkin meningkatkan potensi jatuh pada pandangannya sudah berubah karena
lingkungan tertentu. yang dilihat beda dengan benda
2. Mengidentifikasi perilaku dan faktor yang sebenarnya sehingga klien sering
mempengaruhi resiko jatuh terjatuh dalam 3 bulan terakhir ini.
3. Mengidentifikasi karakteristik dari - Klien mengatakan jalannya sudah
lingkungan yang mungkin meningkatkan tidak seimbang akibat pandangannya
potensi jatuh (misalnya, lantai licin O:
dan tangga terbuka) - Gaya berjalan klien tampak kurang
4. Memonitor gaya berjalan (terutama seimbang karena pandangan klien
kecepatan), keseimbangan dan tingkat yang sudah kabur.
kelelahan dengan ambulasi - Klien tampak menggunakan alat
5. Menyediakan alat bantu (misalnya tongkat bantu dari tongkat untuk membantu
dan walker) untuk menyeimbangkan gaya berjalan.
berjalan (terutama kecepatan) A:
Masalah keperawatan resiko trauma
berhubungan dengan gangguan penglihatan
belum teratasi
P:
- Letakkan benda – benda dari
jaungakauan yang mudah bagi pasien
- Ajarkan bagaimana pasien jatuh,
meminimalkan cidera
- Sediakan tempat toilet yang
ditinggikan untuk mempermudah
perpindahan
- Sediakan kursi dengan ketinggian
yang tepat, untuk mencegah jatuh
- Sediakan permukaan tidur yang dekat
dengan lantai, sesuai kebutuhan
- Hindari meletakkan sesuatu secara
teratur di permukaan lantai
Senin 08/10/18
1. Ketidakseimbangan Pukul 08.45 1. Menganjurkan pasien untuk duduk S:
nutrisi: kurang dari pada posisi tegak dikursi, jika - Klien mengatakan rasa mual sudah
kebutuhan tubuh memungkinkan berkurang
b.d. faktor biologis 2. Memastikan makanan disajikan - Klien sudah mampu makan makanan
dengan cara yang menarik dan pada selingan
suhu yang paling cocok untuk - Klien mengatakan sudah mampu
konsumsi seacara optimal makan sedikit demi sedikit
3. Menganjurkan keluarga untuk O:
membawa makanan favorit pasien - Klien tampak lebih segar
sementara (klien) berada di RS atau - Klien tampak lebih baik
fasilitas perawatan, yang sesuai A:
4. Memberikan pilihan makanan sambil Masalah ketidakseimbangan nutrisi: kurang
menawarkan bimbingan terhadap dari kebutuhan tubuh belum teratasi
pilihan (makanan) yang lebih sehat, P:
jika diperlukan - Berikan pilihan makanan sambil
5. Memberi obat sebelum makan menawarkan bimbingan terhadap
(penghilang rasa sakit, antiemetic), pilihan (makanan) yang lebih sehat,
jika diperlukan jika diperlukan
6. Menawarkan makanan ringan yang - Beri obat sebelum makan (penghilang
padat gizi rasa sakit, antiemetic), jika diperlukan
7. Memoonitor kalori dan asupan - Monitor kalori dan asupan makanan
makanan - Monitor kecenderungan terjadinya
8. Memonitor kecenderungan terjadinya penurunan dan kenaikan BB
penurunan dan kenaikan BB - Berikan arahan, jika diperlukan
9. Memberikan arahan, jika diperlukan

2. Risiko jatuh b.d Pukul 15.30 S:


riwayat jatuh dan 1. Menggunakan pegangan tangan dengan - Klien mengatakan merasa nyaman
fisiologis panjang dan tinggi yang tepat untuk dan lebih baik.
mencegah jatuh dari tempat tidur, sesuai - Klien mengatakan akan menerapkan
kebutuhan. hal-hal tersebut setiap hari.
2. Menempatkan busa di tempat duduk O:
pasien untuk mencegah pasien jatuh untuk - Klien tampak lebih baik.
mencegah pasien terjatuh, dengan tepat. - Klien tampak kooperatif.
3. Menyediakan permukaan lantai yang tidak A:
licin dan anti selip. Masalah risiko jatuh belum teratasi
4. Menyediakan permukaan yang tidak licin
pada bak mandi dan pancuran. P:
5. Menyediakan alas yang tidak licin untuk Lanjutkan intervensi
memfasilitasi kemudahan menjangkau.

3. Risiko trauma b.d. Pukul 21.00 S:


gangguan 1. Mengintruksikan pasien mengenai - Klien mengatakan benda-benda sudah
penglihatan penggunaan tongkat atau walker yang tepat diletakan didekatnya sehingga mudah
2. Meletakkan benda – benda dari untuk dijangkau namun masih ada
jaungakauan yang mudah bagi pasien yang belum diletakkan didekatnya.
3. Mengajarkan bagaimana pasien jatuh, - Klien belum mengerti bagaimana
meminimalkan cidera caranya jatuh yang tidak
4. Menyediakan tempat toilet yang menimbulkan cidera.
ditinggikan untuk mempermudah O:
perpindahan - Klien tampak mengedip-edipnya
5. Menyediakan kursi dengan ketinggian matanya karna pandangannya sudah
yang tepat, untuk mencegah jatuh kabur sehingga beliau tidak focus saat
6. Menyediakan permukaan tidur yang dekat berjalan sehingga beliau sering
dengan lantai, sesuai kebutuhan terjatuh.
7. Mengindari meletakkan sesuatu secara - Klien tampak menggunakan alat
teratur di permukaan lantai bantu dari tongkat untuk membantu
berjalan.
- Klien tampak belum terbiasa
menggunakan tongkat.
- Klien tampak belum mengetahui
bagaimana cara jatuh yang tidak
menimbulkan cidera.
-
A:
Masalah keperawatnan resiko trauma
berhubungan dengan gangguan pendengaran
belum teratasi
P:
- Sediakan pencahayaan yang cukup
dalam rangka meningkatkan
pandangan
- Sediakan alas kaki yang tidak licin
untuk memfasilitasi kemudahan untuk
menjangkau
- Ajarkan anggota keluarga mengenai
faktor resiko yang berkontribusi pada
kejadian jatuh dan bagaimana
keluarga menurunkan resiko
- Intruksikan keluarga akan pentingnya
pegangan tangan untuk tangga, kamar
mandi dan jalur untuk berjalan
Selasa,
1. Ketidakseimbangan 09/10/18 1. Memberikan pilihan makanan sambil S:
nutrisi: kurang dari Pukul 08.30 menawarkan bimbingan terhadap - Klien mengatakan sudah nafsu makan
kebutuhan tubuh pilihan (makanan) yang lebih sehat, - Klien mengtakan mual sudah mulai
b.d. faktor biologis jika diperlukan berkurang
2. Memberi obat sebelum makan O:
(penghilang rasa sakit, antiemetic), - Klien tampak menikmati makanan
jika diperlukan yang tersedia
3. Memoonitor kalori dan asupan - Klien tampak lebih berenrgi
makanan - Klien tampak lebih segar
4. Memonitor kecenderungan terjadinya - Klien tampak baik
penurunan dan kenaikan BB A:
5. Memberikan arahan, jika diperlukan Masalah ketidakseimbangan nutrisi : kurang
dari kebutuhan tubuh teratasi
P:
Hentikan intervensi

2. Risiko jatuh b.d S:


riwayat jatuh dan Pukul 16.00 1. Mengajarkan pasien bagaimana jika jatuh, - Keluarga mengatakan akan selalu
fisiologis untuk meminimalkan cedera. memperhatikan klien dan
2. Mengajarkan anggota keluarga faktor memfasilitasi kebutuhan klien.
resiko yang berkontribusi terhadap adanya - Klien mengatakan akan mengikuti
kejadian jatuh dan bagaimana keluarga instruksi dengan baik.
bisa menurunkan resiko ini. - Klien mengatakan akan selalu berhati-
3. Menganjurkan adapatasi dirumah untuk hati.
meningkatkan keamanan. O:
4. Mengintruksikan keluarga akan - Klien tampak kooperatif.
pentingnya peganggan untuk tangga, - Klien mampu mendemonstrasikan
kamar mandi dan jalur berjalan. pencegahan jatuh dengan baik.
5. Mengintruksikan pasien untuk - Lingkungan tampak bersih dan tidak
menghindari permukaan es dan permukaan licin.
lain diluar rumah yang licin. - Keluarga mampu memahami anjuran
perawat dengan baik.
A:
Masalah risiko jatuh teratasi.
P:
Hentikan intervensi.

3. S:
Pukul 21.30
Risiko trauma b.d. 1. Sarankan menggunakan alas kaki yang - Klien mengatakan cahaya pada
gangguan aman ruangan klien sangat terang.
penglihatan 2. Menyediakan pencahayaan yang cukup - Klien mengatakan sudah mengganti
dalam rangka meningkatkan pandangan alas kaki yang baru sehingga tidak
3. Menyediakan alas kaki yang tidak licin mudah tergelincir apabila terkena air.
untuk memfasilitasi kemudahan untuk - Keluarga klien mengatakan jika
menjangkau mereka sudah memahami faktor apa
4. Mengajarkan anggota keluarga mengenai saja yang dapat membuat klien
faktor resiko yang berkontribusi pada cidera dan cara mengatasinya.
kejadian jatuh dan bagaimana keluarga - Keluarga mengatakan sudah
menurunkan resiko memberikan penjelasan pada klien
5. Mengintruksikan keluarga akan agar selalu pegangan tangan jika klien
pentingnya pegangan tangan untuk di kamar mandi atau naik dan turun
tangga, kamar mandi dan jalur untuk tangga.
berjalan - Klien mengatakan sudah paham jika
6. Menyarankan menggunakan alas kaki ia harus menggunakan alas kaki yang
yang aman aman dan tidak mudah licin.
O:
- Pencahayaan pada rumah klien
tampak terang.
- Keluarga sudah mengerti akan faktor
resiko yang dapat membuat klien
cidera dan bagaimana cara
mengatasinya.
- Keluarga tampak sudah memberi
penjelasan pada klien agar selalu
pegangan tangan jika klien di kamar
mandi atau naik dan turun tangga.
A:
Masalah keperawatan resiko trauma
berhubungan dengan gangguan pendengaran
teratasi
P:
Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai