Disusun oleh :
WIDIAN PRAMONO
12.0135.N
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bayi prematur masih merupakan masalah yang penting dalam bidang
perinatologi, karena berkaitan dengan kejadian mortalitas dan morbiditas masa
neonatus. Bayi prematur adalah bayi yang dilahirkan dengan usia kehamilan di
bawah 37 minggu1-3. Berdasarkan kurva pertumbuhan intrauterin dan
Lubchenko, maka kebanyakan bayi prematur akan dilahirkan dengan berat
badan yang rendah (BBLR). BBLR dibedakan atas berat lahir sangat rendah
(BLSR), yaitu bila < 1500 gram, dan berat lahir amat sangat rendah (BLASR),
yaitu bila < 1000 gram.
Kehangatan tubuh ibu ternyata merupakan sumber panas yang efektif
untuk bayi yang lahir cukup bulan maupun BBLR. Hal ini terjadi bila terdapat
kontak langsung antara kulit ibu dengan kulit bayi. Prinsip ini dikenal sebagai
skin to skin contact atau metode kanguru (MK). Metode kanguru diperkenalkan
pertama kali oleh Rey dan Martinez dua orang ahli neonatologi dari Bogota,
Colombia Amerika Selatan pada tahun 1983. Metode ini merupakan cara
sederhana yang bermanfaat untuk meningkatkan kelangsungan hidup bayi baik
sesaat maupun jangka lama, terutama BBLR dengan berat 1200-2000
gr. Dengan ditemukannya metode kanguru telah terjadi revolusi dalam
perawatan BBLR/ bayi kurang bulan (BKB). Metode ini bermanfaat bagi bayi
prematur untuk membantu memulihkan dari akibat prematuritasnya dan
menolong orangtua agar lebih percaya diri dan dapat berperan aktif dalam
merawat bayinya. Metode kanguru berperan dalam perawatan bayi baru lahir
secara manusiawi dan meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi.
Berdasarkan kenyataan tersebut maka metode kanguru perlu lebih
dipopulerkan di Indonesia baik pada masyarakat pedesaan maupun perkotaan
sehingga masalah angka kematian yang disebabkan oleh BBLR dapat
dikurangi.
B.
Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x30 menit tentang
metode kanguru diharapkan keluarga khususnya ibu dapat mengetahui dan
dapat mendemonstrasikan metode kanguru dengan baik dan benar.
2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit tentang
metode kanguru diharapkan ibu atau keluarga mampu:
a. Menjelaskan pengertian metode kanguru
b. Menyebutkan manfaat metode kanguru
c. Menyebutkan syarat melaksanakan metode kanguru
d. Menjelaskan cara atau langkah melakukan metode kanguru
e. Mendemonstrasikan cara melakukan metode kanguru
C.
Sasaran
Sasaran pendidikan kesehatan ini adalah orang tua yang memiliki bayi
BBLR yang belum mengetahui tentang metode kanguru.
BAB II
DESKRIPSI KASUS
A.
Karakteristik sasaran
1. Orang tua yang memiliki bayi BBLR
2. Orang tua yang belum mengetahui sama sekali atau yang mengetahui sedikit
tentang metode kanguru
B.
Analisa Kasus
Kehangatan tubuh ibu ternyata merupakan sumber panas yang efektif
untuk bayi yang lahir cukup bulan maupun BBLR. Hal ini terjadi bila terdapat
kontak langsung antara kulit ibu dengan kulit bayi. Prinsip ini dikenal sebagai
skin to skin contact atau metode kanguru (MK). Metode ini merupakan cara
sederhana yang bermanfaat untuk meningkatkan kelangsungan hidup bayi baik
sesaat maupun jangka lama, terutama BBLR dengan berat 1200-2000
gr. Metode ini bermanfaat bagi bayi prematur untuk membantu memulihkan
dari akibat prematuritasnya dan menolong orangtua agar lebih percaya diri dan
dapat berperan aktif dalam merawat bayinya. Metode kanguru berperan dalam
perawatan bayi baru lahir secara manusiawi dan meningkatkan ikatan antara ibu
dan bayi.
Diharapkan dengan pendidikan kesehatan ini nantinya keluarga/ orang
tua bisa mengerti dan bisa mengaplikasikan metode kanguru pada bayinya,
khususnya bayi BBLR.
C.
Prinsip Belajar
Prinsip belajar dari pendidikan kesehatan ini adalah untuk memahami
suatu konsep, kemudian dapat menerapkan atau mengaplikasikan ke dalam
kehidupan sehari- hari sehingga diharapkan akan terjadi perubahan tingkah laku
yang mengarah pada keadaan yang lebih baik.
D.
BAB III
METODOLOGI PENDIDIKAN KESEHATAN
A. Deskripsi Media Belajar
Deskripsi
dalam
pendidikan
kesehatan
ini
adalah
mahasiswa
3. Leaflet
F. Alat yang digunakan
1.
Phantom bayi
2.
Kain panjang
3.
Pembagian
waktu
5 menit
Kegiatan penyuluh
Kegiatan Audience
- Salam pembuka
- Menjawab salam
- Memperkenalkan diri
- Mendengarkan
- Mendengarkan
tujuan
Inti
20 menit
- Kontrak waktu
- Menyetujui
- Apresepsi
- Menjelaskan tentang :
- Menjawab pertanyaan
a. Pengertian
metode - Mendengarkan
kanguru
b. Manfaat metode kanguru
c. Syarat
melaksanakan
metode kanguru
d. Cara
- Mendengarkan
atau
melakukan
- Mendengarkan
langkah
metode - Mendengarkan
kanguru
- Mendemonstrasikan metode
kanguru
- Memperhatikan
- Bertanya
Tahap
Penutup
Pembagian
Kegiatan penyuluh
waktu
5 menit
Kegiatan Audience
- Menjawab pertanyaan
- Evaluasi
- Memperhatikan
- Menjawab
Pemberi pertanyaan
pertanyaan
- Mendengarkan
- Menyimpulkan materi
- Menjawab salam
- Salam penutup
G.
Waktu Pelaksanaan
1.
Hari/tanggal
2.
Waktu
I.
J.
1.
2.
3.
Anak rewel.
4.
5.
6.
2.
3.
4.
Keterangan:
: Klien
: Observer
: Penyaji
: Keluarga
K.
Sistem Evaluasi
1.
Evaluasi struktur
a. Proposal pendidikan kesehatan sudah siap.
b. Media telah dipersiapkan.
c. Orang tua siap diberikan pendidikan kesehatan.
d. Kontrak waktu dan tempat sudah disepakati.
e. Perawat siap memberikan pendidikan kesehatan.
2.
Evaluasi proses
a. Waktu dan tempat sesuai kontrak.
b. Orang tua kooperatif saat dilakukan pendidikan kesehatan.
c. Terjadi diskusi orang tua dan perawat.
3.
Evaluasi hasil
BAB IV
belum jelas kepada penyaji. Pertanyaan ibu klien ditanggapi dan dijawab satu-per
satu oleh penyaji.
Fase kerja berlangsung selama 20 menit sesuai dengan rencana yang
ditetapkan, semua materi tersampaikan sesuai dengan rencana yang disusun dan
selanjutnya ibu klien (keluarga) diberikan leaflet sesuai materi yang dijelaskan
untuk dipelajari lebih lanjut di rumah.
D. Tahap Terminasi
Pada akhir kegiatan, ibu klien (keluarga) diberi kesempatan kembali untuk
menyampaikan materi pendidikan kesehatan yang telah dilakukan yaitu meliputi:
pengertian metode kanguru, tujuan metode kanguru, manfaat metode kanguru,
syarat melakukan metode kanguru, dan
kanguru. Ibu klien juga diminta untuk mendemonstrasikan ulang metode kanguru.
Secara garis besar ibu klien (keluarga) mampu menjelaskan dengan bahasa yang
sederhana dan mendemonstrasikan metode kanguru sesuai dengan hasil yang
diharapkan.
Kemudian
penyaji
menarik
kesimpulan
selanjutnya
penyaji
BAB V
PENUTUP
Pendidikan kesehatan diperlukan pada keluarga yang mempunyai masalah
terhadap bayi dengan BBLR. Diharapkan dapat merubah terhadap ranah kognitif,
afektif dan psikomotor.
Setelah diberikan pendidikan kesehatan secara efektif, ibu klien (keluarga)
dapat menyebutkan ulang isi materi pendidikan kesehatan. Ibu klien berusaha untuk
mengaplikasikan metode kanguru pada bayi BBLR. Ibu klien setelah diberikan
pendidikan kesehatan mampu memahami tentang pentingnya menjaga kestabilan
suhu tubuh pada bayi, dan mampu untuk melakukan metode kanguru pada bayinya.
LAMPIRAN MATERI
METODE KANGURU
A.
Pengertian
Metode kanguru adalah perawatan pada bayi dengan berat lahir rendah
guna mendukung kesehatan dan keselamatan, dengan cara melakukan kontak
langsung antara kulit ibu dengan kulit bayi, secara berkelanjutan, terus menerus,
dan dilakukan sejak dini serta dikombinasi dengan pemberian ASI eksklusif yang
bertujuan untuk menjaga kehangatan suhu tubuh bayi. Dapat dimulai segera
setelah lahir atau bayi telah stabil. KMC dapat dilakukan di rumah sakit atau di
rumah setelah bayi pulang. Bayi tetap dapat di rawat dengan KMC meskipun
belum dapat menyusu, berikan ASI peras dengan menggunakan salah satu
alternatif pemberian minum.
B.
4. Menjalin ikatan batin antara ibu dan bayi. Metode ini tentunya akan lebih
mendekatkan ikatan batin ibu dan si bayi, karena apabila bayi berada di
inkubator, tentunya hubungan bayi dan ibu akan terbatas. Dengan metode
KMC ini akan diketahui pengaruh kontak langsung ibu-bayi : ikatan kasih
sayang ibu-bayi terjadi karena berbagai rangsangan seperti skin to skin
contact. Bayi akan merasa aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan
tubuh ibu dan mendengar denyut jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi
masih dalam rahim. Bayi dapat merasakan sentuhan lembut ibu, ungkapan
rasa sayang dan perhatian seorang ibu. Bayi prematur yang mendapat banyak
sentuhan ibu, menurut penelitian, menunjukkan kenaikan berat badan yang
cepat dari pada jika si bayi jarang disentuh.
5. Perlindungan dari infeksi
6. Mengurangi lama menangis pada bayi
7. Dapat mengurangi biaya rumah sakit. Hal ini berkaitan dengan penggunaan
ikubator di rumah sakit yang cukup mahal, sehingga dengan menggunakan
asuhan metode kangguru dapat mengurangi biaya rumah sakit.
8. Metode bisa dilakukan oleh anggota keluarga lain, jika ibu perlu istirahat,
termasuk ayah, saudara,atau petugas kesehatan. Bila tidak ada yang
menggantikan , bayi diberi pakaian hangat atau topi, dan diletakkan di box
bayi dalam ruangan yang hangat.
D.
6. Dapat pula ibu memakai baju dengan ukuran besar, dan bayi diletakkan di
antara payudara ibu, dengan posisi tegak, dada bayi menempel ke dada ibu.
7. Posisi bayi diamankan dengan kain panjang atau pengikat lainnya. Kepala
bayi dipalingkan ke sisi kanan atau kiri dan dengan posisi sedikit ekstensi.
Ujung pengikat berada tepat di bawah kuping bayi. Posisi kepala bayi yang
seperti itu bertujuan untuk menjaga saluran nafas tetap terbuka dan memberi
peluang agar terjadi kontak mata antara ibu dan bayi. Hindari posisi bayi
merunduk ke depan, dan sangat tengadah. Pangkal paha bayi harus dalam
posisi fleksi dan ekstensi seperti dalam posoisi kodok, tangan harus dalam
8. Ikatkan kain dengan kuat agar saat ibu bangun dari duduk, bayi tidak
tergelincir. Pastikan juga bahwa ikatan yang kuat dari kain tersebut menutupi
dada si bayi. Perut bayi jangan sampai tertekan dan sebaiknya berada di
sekitar epigastrium ibu. cara ini bayi dapat melakukan pernafasan perut. Nafas
ibu akan merangsang bayi.
9. Setelah posisi bayi baik, baju kanguru diikat untuk menyangga bayi.
Selanjutnya ibu bayi dapat beraktifitas seperti biasa sambil membawa bayinya
dalam posisi tegak lurus di dada ibu (skin to skin contact) seperti kanguru.
posisi fleksi.
10. Setelah dilakukan metode kanguru ,ukur kembali suhu dan berat badan bayi
Dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan persiapan ibu, bayi, posisi bayi,
pemantauan bayi (suhu tubuh bayi dan kemampuan bernafas), cara pamberian
asi , dan kebersihan ibu dan bayi.