Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny.

P
DENGAN GANGGUAN ORIENTASI
REALITA ( WAHAM )

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi Ners


Stase Keperawatan Jiwa

Disusun Oleh :
VINA JATI NUGRAHENI
2010206008
A2

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2020
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

I IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny.P
Umur : 28
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : S1
Pekerjaan : -
Suku Bangsa : Jawa-Indonesia
Alamat : Sleman
RM No. : 202099XXX
Informan : Pasien dan Rekam medis
Tgl Masuk Dirawat: 21 Desember 2020
Tgl Pengkajian : 22 Desember 2020

II ALASAN MASUK
Klien diantar oleh keluarga ke Rumah Sakit Jiwa, karena klien sering melamun ngoceh
sendirian, selalu merasa dikejar-kejar pasien(pasien waktu masih praktik dulu), klien bercerita
sendirian tentang Pengalaman menjadi Asisten Dokter dan klien merasa ia adalah dokter yang
professional yang mampu mengobati segala penyakit , sebenarnya itu tidak sesuai dengan
keadaan klien. Keluarga pasien mengatakan pasien berhenti melanjutkan kuliahnuya di
kedokteran dikarenakan pasien merasa stres dengan tugas yang sangat banyak dan pasien tidak
dapat membagi waktu untuk mengerjakannya. Keluarga mengatakan pasien belom pernah
mengalami gangguan kejiwaan. tidak suka interaksi dengan orang lain. Keluarga mengatakan
pasien

Diagnosis Medis:
Axis 1: F22 Gangguan Waham 0801 : Gangguan Psikotik
Axis 2: F22.0 Gangguan Waham Menetap
Axis 3: -
Axis 4: Masalah Pendidikan
Axis 5:60-51 Gejala sedang
III RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Jelaskan kondisi saat pengkajian (jelaskan sejak awal kambuh di rumah-UGD/Poli-Ruang akut-Ruang maintenance-saat
bertemu pasien):
IGD/POLI (tanda dan gejala, Bima (tanda dan gejala, obat Ruang maintenance:……….. Saat Pengkajian: (tanda dan
obat yg diberikan, dx kep yg yg diberikan, dx kep yg (tanda dan gejala, obat yg gejala, obat yg diberikan, dx
dirumuskan) dirumuskan) diberikan, dx kep yg kep yg dirumuskan)
dirumuskan)
Masuk IGD 20-12- 20 Desember 2020 21 Desember 2020 21 Desember 2020
2020 Pasien datang ke Pasien pindah dari - Cara berpakaian
Pasien dibawa ke RSJ ruang Bima dari IGD, Bima dipindahkan ke klien kurang rapi,
oleh keluarga dengan alsan pindah karena wisma Gatotkaca bajunya lusuh
gejala klien mulai stabil, dengan alasan pasen tetapi masih bersih
- sering melamun klien pindah dengan mulai stabil dan - Klien mampu
ngoceh sendirian dibantu kursi roda terkontrol, pasien berkomunikasi
- saat dikaji klien Dengan gejala yang masih belum dengan
bercerita sendirian masih terlihat Klien berkomunikasi dengan cukup ,tetapi tidak
tentang sering ngelamun dan orang sekitar dan mau mengawali
Pengalaman bicara sendiri, pasien yang lain. pembicaraan.
menjadi Asisten bercerita sendirian Gejala yang masih Terkadang tidak
Dokter. sebenarnya tentang Pengalaman terlihat klien sering nyambung ketika
itu tidak sesuai menjadi Asisten ngelamun dan bicara diajak bicara.
dengan keadaan Dokter, sebenarnya sendiri, selalu merasa - Klien merasa
klien. itu tidak sesuai dikejar-kejar dirinya cantik dan
- klien merasa ia dengan keadaan pasiennya dulu. tidak ada
adalah dokter yang klien. bercerita sendiri kecacatan pada
professional yang Klien merasa ia tentang tentang dirinya
mampu mengobati adalah dokter yang Pengalaman menjadi - Klien mengatakan
segala penyakit, professional yang Asisten Dokter, klien merasa ia
- Klien mengatakan mampu mengobati sebenarnya itu tidak adalah dokter yang
selalu merasa segala penyakit, sesuai dengan keadaan professional yang
dikejar-kejar Klien selalu merasa klien,klien merasa ia mampu mengobati
pasiennya. dikejar-kejar adalah dokter yang segala penyakit.
pasiennya, professional yang
mampu mengobati
segala penyakit.

IV FAKTOR PRESIPITASI (PENCETUS) DAN FAKTOR PREDISPOSISI (PENDUKUNG)

FAKTOR PREDISPOSISI FAKTOR PRESIPITASI


SOSIOKULTUR STRESSOR
NEUROBIOLOGI PSIKOLOGIS NATURE ORIGIN TIMING
AL
Klien Keluarga Usia 28 tahun, klien merasa
sebelumnya pasien Pendidikan S1, ia adalah - Klien
belum pernah mengatakan Tidak memiliki dokter yang bercerita
mengalami pasien berhenti pendapatan, professional sendirian
gangguan melanjutkan Taat beribadah. yang tentang
kejiwaan, kuliahnuya di Orangnya mampu Pengalama
Riwayat kedokteran pendiam, tidak mengobati n menjadi
gangguan jiwa dikarenakan suka interaksi segala Asisten
pada keluarga pasien merasa dengan orang penyakit Dokter.
tidak ada. stres dengan lain. sebenarnya
Kondisi tugas yang - Klien Sering itu tidak
kesehatan secara sangat banyak melamun sesuai
umum baik, dan pasien ngoceh dengan
Jarang makan tidak dapat sendirian keadaan
dirumah, lebih membagi - saat dikaji klien.
suka jajan di waktu untuk klien - klien
warung. mengerjakanny bercerita merasa ia
Selama ini a sendirian adalah
klien belum tentang dokter
pernah Pengalaman yang
melakukan menjadi profession
pengobatan Asisten al yang
Dokter. mampu
sebenarnya mengobati
itu tidak segala
sesuai penyakit,
dengan - Klien
keadaan mengataka
klien. n selalu
- klien merasa merasa
ia adalah dikejar-
dokter yang kejar
professional pasiennya.
yang
mampu
mengobati
segala
penyakit,
- Klien
mengatakan
selalu
merasa
dikejar-kejar
pasiennya.

V RIWAYAT KESEHATAN SEBELUMNYA


1. Pernah mengalami masalah gangguan jiwa di masa lalu ? Ya Tidak

Jelaskan: √
2. Riwayat Pengobatan sebelumnya dan keberhasilannya (tulis tahun berapa):

VI RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


1. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?

Ya √ Tidak

Jelaskan:
2. Genogram (minimal 3 generasi, termasuk keterangan siapa yang tinggal serumah, yang meninggal, mengidap penyakit
keturunan, dan sebagainya

Genogram

Keterangan
: Perempuan : Perempuan (Meninggal) : Pasien

: Laki-laki, : Laki-laki (Meninggal) :Tinggal serumah

- Pasien tinggal bersama orangtua dan 2 kakaknya


VII PENILAIAN TERHADAP STRESOR
DIAGNOS
FISIOLOGI PERILAK A
STRESSOR KOGNITIF AFEKTIF SOSIAL
S U KEPERAW
ATAN
- klien Klien mampu Klien merasa TD : 115/82 Klien Klien Waham
selalu berkomunikas dirinya cantik mmHg Terkadang mengatakan
bercerita i dengan dan tidak ada S : 36,9 C tidak jarang kebesaran
sendirian baik,tetapi kecacatan N : 83 x/M nyambung ngobrol
tentang tidak mau pada dirinya RR : 21 ketika dengan
Pengalam mengawali Klien x/menit diajak teman-
an pembicaraan. mengatakan BB : 50kg bicara. temannya di
menjadi Terkadang klien merasa TB : 158 cm klien sering RSJ
Asisten tidak ia adalah melamun,
Dokter. nyambung dokter yang bicara
sebenarny ketika diajak professional sendiri
a itu tidak bicara. yang mampu
sesuai mengobati
dengan segala
keadaan penyakit.
klien.
- klien
merasa ia
adalah
dokter
yang
profession
al yang
mampu
mengobati
segala
penyakit,
Klien
mengataka
n selalu
merasa
dikejar-
kejar
pasiennya.
- sering Orangnya Tidak ada Raut pasien Hambatan
melamun pendiam, keluhan fisik wajah masih komunikasi
ngoceh tidak suka datar belum verbal
sendirian interaksi berkomunik
- klien dengan orang Klien asi dengan
bercerita lain Sering orang
sendirian melamu sekitar dan
tentang n pasien yang
Pengalam ngoceh lain.
an sendiria Gejala yang
menjadi n masih
Asisten terlihat
Dokter klien sering
- Klien ngelamun
mengataka dan bicara
n selalu sendiri,
merasa
dikejar-
kejar
pasiennya.

VIII SUMBER KOPING


DIAGNOSA PERSONAL SOCIAL MATERIAL POSITIVE
TERAPI
KEPERAWATAN ABILITY SUPPORT ASSETS BELIEFS
Kurang mampu  Keliuarga , Jaminan kesehatan Keluarga dan SP 1- SP 6
Waham dalam mengatasi dan orang menggunakan BPJS, orang orang BHSP dengan
kebesaran orang terdekat Pada saat berobat terdekat selalu pasien dengan
masalahnya selalu diantar oleh mendoakan dan terapi yang
sendiri memberikan keluarga. memberikan sesuai
support penuh, semangat agar
Belum mampu pasien dapat SP1- 4
Hambatan dalam mengatasi sembuh seperti BHSP dengan
komunikasi sedia kala. memberi
masalahnya kesempatan
verbal sendiri pasien untuk
menyampaikan
apa yg dia
rasakan
IX MEKANISME KOPING
a. Jenis Mekanisme Koping:
Negosiasi/ Kompromi Displacement

Tehnik relaksasi Regresi

Aktivitas konstruktif Menghindar

Mencederai diri
Lainnya, sebutkan: _____
b. Sumber Mekanisme Koping:
Jelaskan:
Mekanisme adaptif : Pasien Mampu berbicara dengan orang lain
koping maladaptif : pasien terkadang tampak diam saat sesuatu hal yang tak ingin
dibicarakan

X PENGKAJIAN FISIK
1. Keadaan Umum : √ Baik Sedang Lemah
2. Tingkat kesadaran :CM
3. Tanda vital : TD :115/82 mmHg N : 84/menit S : 36,8 C P : 21x/menit
4. Ukur : TB : 158 cm BB : 50 kg
5. Keluhan fisik : Ya √ Tidak
Bila Ya, jelaskan : -
6. Pemeriksaan fisik : -
7. Riwayat Pengobatan Penyakit Fisik : -

XI PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Konsep diri
a. Gambaran diri : Klien merasa cantik, tidak ada kecacatan pada wajahnya.
b. Identitas diri : Klien lulusan S1 kedokteran dan meneruskan Asisten dokter, Namun
sekaramg sudah tidak lagi.

c. Peran : Sekarang saya tidak bias melanjutkan kuliah dan beraktivitas seperti orang
yang lainnya

d. Ideal diri : Jika saya sembuh saya ingin belajar dan bekerja

e. Harga diri : saya merasa tidak dihargai oleh keluarga karena putus kuliah.

2. Hubungan dengan Keluarga dan Masyarakat:


a. Di rumah ( Keluarga dan Masyarakat):
Hubungan dengan masyarakan cukup baik namun jarang mengikuti perkumpulan
pemuda.

b. Di rumah Sakit/ Lingkungan tempat tinggal saat ini:


pasien masih belum berkomunikasi dengan orang sekitar dan pasien yang lain.
berkomun ikasi jika penting.
3. Spiritual / Keagamaan
a. Klien merasa dirinya selalu dilindungi oleh Tuhan, klien selalu mengikuti dan
melaksanakan sholat 5 waktu

XII PENGKAJIAN STATUS MENTAL


1. Penampilan fisik
Tidak rapi Rambut kotor dan kusam

Penggunaan pakaian tidak sesuai Gigi kotor
Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Badan bau
Kuku panjang dan kotor
Jelaskan : Pakaian yg dikenakan kurang rapi

2. Pembicaraan

Cepat Keras Gagap Inkoheren


Apatis Lambat Membisu Tidak mampu
memulai pembicaraan
Jelaskan : Masih dengan intonasi yang pelan

3. Aktivitas Motorik:
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Tik Grimasen Tremor Kompulsif

Jelaskan : merasa gelisah saat ditanya

4. Alam perasaaan

Sedih Takut Putus asa Khawatir Gembira


berlebihan

Jelaskan :
Perasaan mood nya seringkali berubah cepat.
5. Afek
Appropiate /tepat

Inappropiate/ tidak tepat

Datar Tumpul Labil Tidak sesuai

Jelaskan : _____________________________________________

6. lnteraksi selama wawancara


Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung

Curiga Defensif Kontak mata tidak ada

Kotak mata mudah beralih

Jelaskan :

7. Persepsi Sensori
Jenis: _______________________________________________________
Isi __________________________________________________________
Waktu munculnya halusinasi : ____________________________________
Frekuensi halusinasi muncul : _____________________________________
Stressor Pencetus: ______________________________________________
Respons/perasaan saat halusinasi muncul : __________________________
Tindakan yang telah dilakukan untuk menghilangkan halusinasui :
______________________
Keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan : __________________

8. Proses Pikir

Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi Flight of idea

Blocking Reeming Pengulangan pembicaraan/perseverasi

Jelaskan : ______________________________________________________

9. Isi Pikir

Obsesi Fobia Depersonalisasi Ide yang terkait

Waham:

Hipokondria Magic mistik Agama Kebesaran

Somatik Nihilistik Curiga


Waham bizar

Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir

Jelaskan :Pasien dengan waham kebesaran , merasa sebagai dokter dengan kemampuan
dapat menyembuhkan berbagai macam pnyakit.

10. Tingkat kesadaran ( secara kualitatif )


Bingung Sedasi Stupor

Disorientasi

Waktu Tempat Orang

Jelaskan :
__________________________________________________________________

11. Memori

Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat


jangka pendek

Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi

Jelaskan :
___________________________________________________________________

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Mudah beralih Tidak mampu konsentrasi

Tidak mampu berhitung sederhana


Jelaskan :
___________________________________________________________________

13. Kemampuan penilaian

Gangguan penilaian ringan Gangguan penilaian bermakna

Jelaskan :
___________________________________________________________________

14. Daya tilik diri

Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal diluar


dirinya
Jelaskan :
___________________________________________________________________
XIII KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

No Aspek Yang Dinilai Tingkat Kemampuan


Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl
21 22
1 Makan 0 0
a. Kemampuan menyiapkan makanan
b. Kemampuan membersihkan alat makan 1 1
c. Kemampuan menempatkan alat makan dan minum di tempatnya 1 1

2 BAB/BAK 1 2
a. Kemampuan mengontrol BAK/BAB di WC
b. Kemampuan membersihkan WC 2 2
c. Kemampuan membersihkan diri 2 2
d. Kemampuan memakai pakaian/celana 1 2
3 Mandi 2 2
a. Kemampuan dalam mandi
b. Kemampuan dalam menggosok gigi 2 2
c. Kemampuan dalam keramas 2 2
d. Kemampuan dalam potong kuku dan rambut 2 2
4 Berpakaian/berdandan 2 2
a. Kemampuan memilih pakaian
b. Kemampuan memakai pakaian 2 2
c. Kemampuan mengatur frekuensi ganti pakaian 1 1
d. Kemampuan mencukur jenggot (laki-laki) 0 0
e. Kemampuan berhias (perempuan) 2 2
f. Kemampuan menyisir rambut 2 2
5 Istirahat dan tidur 1 2
a. Kemampuan untuk mengatur waktu tidur
b. Kemampuan merapikan sprei dan selimut 1 1
c. Kemampuan untuk tidur dengan bantuan obat 1 2
6 Penggunaan obat 1 1
Kemampuan pengaturan penggunaan obat
7 Pemeliharaan kesehatan 1 1
a. Perawatan lanjutan ( Puskesmas, RS, RSJ, Perawat, dokter) 1 1
b. Perawatan pendukung (keluarga, pengawas minum obat) 1 1
8 Kegiatan di dalam rumah 1 1
a. Kemampuan mempersiapkan makanan
b. Kemampuan menjaga kerapihan rumah 1 2
c. Kemampuan mencuci pakaian 1 1
d. Kemampuan pengaturan keuangan 1 1
9 Kegiatan di luar rumah 1 1
a. Kemampuan berbelanja
b. Kemampuan transportasi 1 1
Lain-lain, Jelaskan :
_______________________________________________________________

Ket: 0: Bantuan Total


1: Bantuan Minimal
2: Mandiri
PERENCANAAN PULANG
Caregiver utama: Perlengkapan yang di rumah
Perencanaan tempat (rumah, faskes di Kebutuhan pulang (financial, psikososial dll)
komunitas):
Penkes yang diberikan (spesifik jika diperlukan):
XIV PENGETAHUAN KURANG TENTANG:
Penyakit Jiwa System pendukung
Pencegahan Kekambuhan Obat – obatan yang diminum
Sumber koping Sembuh sosial
Manajemen hidup sehat

ANALISA DATA
Nama : Ny P
Usia :28 tahun
No RM : 202099XXX
NO TANGGAL DATA FOKUS MASALAH
DS:
- klien mengatakan merasa ia adalah dokter
yang professional yang mampu mengobati
segala penyakit
- Klien mengatakan selalu merasa dikejar-
kejar pasiennya Hargadiri rendah
DO: berhubungan dengan
- sering melamun dan ngoceh sendirian Perubahan proses
- saat dikaji klien bercerita sendirian tentang pikir: waham
Pengalaman menjadi Asisten Dokter. kebesaran
sebenarnya itu tidak sesuai dengan keadaan
1 20-12-2020 klien
DS:
- Klien mengatakan selalu merasa dikejar-
kejar pasiennya

DO:
- Raut wajah datar
- Klien terlihat Sering melamun ngoceh
sendirian
- pasien masih belum berkomunikasi dengan
orang sekitar dan pasien yang lain.
- Klien mampu berkomunikasi dengan
cukup ,tetapi tidak mau mengawali
pembicaraan.
- Terkadang tidak nyambung ketika diajak
bicara
Hambatan
- saat dikaji klien bercerita sendirian tentang
Pengalaman menjadi Asisten Dokter. komunikasi verbal
sebenarnya itu tidak sesuai dengan keadaan Berhubungan waham
2 20-12-2020 klien kebesaran

PRIORITAS MASALAH
1. Hambatan komunikasi verbal berhubungan denga Waham kebesaran
2. Hargadiri rendah berhubungan dengan Perubahan proses pikir: waham kebesaran
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN 15
Nama : Ny “P”
No.RM : 202099XXX
Umur : 28 tahun
DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA INTERVENSI RASIONAL
Tahap Orientasi
1.Bina hubungan saling
percaya.
a. Salam teraputik
b. perkenalan diri
c. Ciptakan
lingkungan yang
tenang, buat
kontrak yang
jelas( topik,
waktu, tempat ).
d. Jelaskan tujuan
interaksi
e. Ciptaan
lingkungan
yang tenang
f. Buat kontrak
yang
Setelah 1 kali jelas
interaksi klien g. Tepati waktu
TUM: menunjujukankan 2. Jangan membantah
Klien mampu tanda-tanda percaya dan mendukung waham
berinteraksi dengan kepada perawat klien ( tidak
orang lain dengan - Mau menerima membicarakan isi waham
Hambatan baik kehadiran perawat klien).
komunikasi disampingnnya 4. Observasi apakah
TUK 1 : - Dengan membina
verbal - Mengatakan waham klien menganggu
hubungan saling percaya
berhubungan mau menerima aktivitas sehari- hari dan
dengan Pasien dapat bantuan perawat. perawatan diri. pasien akan merasa aman
waham membina hubungan - Mengizinkan dan bersedia berinteraksi
kebesaran saling percaya. duduk di samping. dengan perawat
SP 1
1. 1Membantu
oroentasi Realita.
2. Beri pujian pada
penampilan dan
kemamuan pasien
yang realistis.
Setelah 1 kali 3. 2. Diskusika
interaksi klien dengan pasien
menunjukan: kemampuan yang
dimiliki pada
TUK 1 : - Klien waktu lalu dan
menceritakan ide-ide saat ini yang
realistis.
Pasien dapat dan perasaan yang
4. Tanyakan apa
mengidentifikasi muncul secara yang bisa - Untuk meningkatkan
kemampuan yang di berulang dalam dilakukan Harga diri pasien terhadap
miliki. pikirannya. ( kaitkan dengan dirinya sendiri dan realita.
16
aktivitas sehari-
hari ) dan
anjurkan untuk
melakukanya.
5. Jika pasien selalu
berbicara tentang
waham nya
dengarkan sampai
kebutuhan waham
tidak ada
(perawat perlu
memperhatikan
kebutuhan
pasien)

6. Observasi
kebutuhan pasien
sehari-hari.
7. Dikusikan
kebutuhan pasien
yang tidak
terpenuhi selama
di rumah maupun
- Dapat di rumah sakit.
menyebutkan 8. Hubungan
kejadian-kejadian kebutuhan yang
sesuai dengan tidk terpenuhi
urutan waktu serta dengan timbulnya
kebutuhan dasar waham.
yang tidak terpenuhi 9. Tingkatkan
seperti aktivitas yang
- Dapat dapat memenuhi
menyebutkan kebutuhan pasien,
hubungan antara memerlukan
kejadian traumatis waktu dan tenaga.
atau kebutuhan tidak 10. Atur situasi agar
terpenuhi dengan klien tidak
wahamnya. mempunyai
waktu dengan
wahamnya. - Untuk memenuhi
kebutuhan pasien yang
. belum terpenuhi.
SP 2
Setelah dilakukan 2
kali interaksi klien 1. 1.Mengevaluasi
dapat menyebutkan Jadwal kegiatan
harian.
TUK 2 : perbedaan - Dengan berorientasi
2. Berbicara dengan
pengalaman nyata pasien dalam dengan realita klien dapat
Pasien berhubungan dengan pengalaman konteks realitas menyatakan pernyataan
dengan realitas wahamnya. (realitas diri, sesuai dengan kenyataan
17
orang lain waktu
dan tempat).
3. Sertakan pasien
dalam TAK
orientasi realita.
4. Beri pujian pada
setiap kegiatan
positif yang
dilakukan
pasien.

5. Diskusi dengan
keluarga
tentang
6. gejala waham,
7. cara merawat
Setelah 1 kali lingkuangan
interaksi keluarga keluarga
dapat menjelaskan: 8. , follow up dan
- tentang obat.
pengertian waham 9. Anjurkan pasien
- tanda dan melaksanakan
gejala waham dengan bantuan - Dukungan dari
perawat. keluargadapat membantu
- cara merawat pasien merasa aman dan
klien waham tidak merasa di tolak
SP 3
1. Mengevaluasi
Jadwal harian
Setelah 1 kali 2. Dikusikan dengan
interaksi klien pasien dan
menyebutkan: keluarga tentang
- Manfaat obat, dosis,
minum obat frekuensi,
- Kerugian tidak efeksamping
minum obat obat, dan akibat
- Nama, warna, dari penghentian
dosis, efek samping, obat.
efek terapi. 3. Dikusikan
- Klien perubahan
mendemonstrasikan perasaan pasien
penggunaan obat setelah minum
dengan benar. obat.
4. Berikan obat
- Menyebutkan dengan prinsip 5 - Untuk mengotrol
TUK 3 : benar dan kegiatan pasien minum
akibat berhenti obat
observasi
Pasien dapat minum obat tanpa setelah minum
menggunakan obat berkonsultasi pada obat. - Dan mencegah
dengan benar dokter. 5. Terminasi pasien putus obat.
18

SP 1
1. 1Klien dapat 1. Diskusikan
menyebutkan dengan
kemampuany klien kelebihan
a yang yang
ada/dipunyai ada pada dirinya
setelah 2. Beritahu klien
pertemuan bahwa manusia
2. Klien dapat tidak ada yang 1. Mengidentifikas i
mnyukai/me sempurna, semua hal-hal positif yang
maha mi memiliki dimiliki pasien
kelemahan kelebihan dan 2. Mengidentifikas i
pada dirinya kekurangan realitas yang ada
dan menjadi 3. Anjurkan pada pada diri klien
motivasi klien untuk lebih 3. Untuk mengetahui
untuk meningkatkan sampai dimana
mencapai kemampuan/keleb realitas dari
keberhasilan ihan yang ada harapan klien
3. Dapat pada dirinya 4. Membantu klien
menyebutkan SP 2 membentuk
cita cita dan 1. Diskusikan harapan yang
harapan dengan klien ideal realitas
sesuai dirinya, apa 5. Memberikan
dengan harapan selama penghargaan
kemampuan dirumah sakit, terhadap perilaku
setelah rencana klien positif
TUM : pertemuan setelah pulang 6. Mengingatkan
Klien secara bertahap 4. Klien dapat dan cita-cita yang klien bahwasanya
mampu berhubungan menyebutkan ingin dicapai ia tidak selalu
dengan realitas keberhasilan 2. Bantu klien untuk gagal
melakukan yang pernah mengembangkan 7. Memberi
perubahan proses diraih/dialam kemampuan yang kesempatan untuk
berfikir i dimiliki menilai dirinya
dengan baik 5. Klien dapat 3. Beri sendiri
TUK : menyebutkan reinforcement 8. Klien tetap realitas
1. Klien dapat kegagalan positif terhadap terhadap
memperluas yang pernah keberhasilan yang kemampuan yang
kesadaran dialami telah dicapai dimiliki
diri 6. Klien dapat SP 3 9. Mempertahanka n
2. Klien dapat menyebutkan 1. Bantu klien untuk klien untuktetap
mengintropeksi/mem tujuan yang mengidentifikasi berfikir realitas
ah akan dicapai atau keinginan 10. Agar prioritas yang
Hargadiri ami dirinya setelah yang berhasil dipilih sesuai
rendah 3. Klien dapat pertemuan dicapai kemampuan
berhubungan membuat 7. Keluarga 2. Kaji bagaimana 11. Membantu
dengan rencana yang realitas dapat perasaan klien meningkatkan
Perubahan 4. Mendapat merespon dengan harga diri
proses pikir: dukungan dan keberhasilan yang Menigkatkan
waham dari keluarga untuk memperlakuk telah dicapai interaksi klien
kebesaran meningkatkan harga an 3. Kaji bagaimana dengan keluarga
1. dirinya klien secara tepat respon klien klien
19
terhadap
kegagalan, sebab
kegagalan ,dan
cara
mengatasinya
SP 4
1. Bantu klien untuk
merumuskan
tujuan yang ingin
dicapai
2. Bantu klien untuk
memilih prioritas
tujuan yang akan
dicapa

SP 5
1. Anjurkan pada
keluarga untuk
memberi
kesempatan
berhasil pada
klien
2. Anjurkan pada
keluarga untuk
menerima klien
apa adanya
3. Anjurkan
keluarga untuk
selalu melibatkan
kien setiap
pertemuan dalam
keluarga
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 20
Waktu No. Diagnosa Implementasi Evaluasi
22 TUK 1 1. Salam terapeutik S:
Desember 4. Memperkenalkan diri Klien menyebutkan namanya
2020 5. Berjabat tangan O:
6. Duduk bersebelahan Suara pelan, bicara
7. Membuat kontrak waktu spontan, ekspresi tenang
8. Menunjukan sikap empati A:
Adanya hubungan saling
TUK 2 1. Salam teraputik percaya
9. Mengingat kontrak, topik, P : pertemuan selanjutnya
waktu dan tempat klien dapat
10. Mengevaluasi kemampuan mengidentifikasi kemampuan yang
yang sudah dilakukan pada dimiliki
pertemuan sebelumnya
11. Membantu klien Sleman, 22 Desember 2020
mengidentigfikasi kemampuasn TTD
yang dimiliki Vinajati N
12. Mendorong klien
mengungkapkan perasaan S:
untuk bercerita Saya adalah seorang
13. Memberikan pujian kepada Dokter yang dapat mengobati segala
klien atas ungkapan ungkapan penyakit.
selama berinteraksi O:
14. Menyimpulkan kemampuan Bicara spontan, pelan,
selama berinteraksi inkoheren terkadang,
15. Mengakhiri pertemuan dan ekspresi tenang, kontak
membaut kontrak waktu mata lama
kembali A:
Waham klien telah
1. Salam diketahui dan
TUK 3 2. Mengingatkan kontrak yang mengidentifikasi apa yang
akan dilakukan bersama mejadi kemampuan klien
klien P:
3. Meminta klien untuk Pertemuan selanjutnya
menjelaskan kebutuhan klien dapat menjelaskan
sehari hari klien yang apa yang menjadi
belum terpenuhi kebutuhan klien
4. Menjelaskan kepada klien
bahwa tidak perlu Sleman, 22 Desember 2020
mengharapkan sesuatu yang TTD
diluar kemampuan Vinajati N
5. Menganjurkan klien untuk
melakukan aktifitasaktifitas
bermanfaat agar tidak ada S:
waktu untuk wahamnya Klien bercerita tentang Pengalaman
6. Membuat kontrak waktu menjadi Asisten Dokter
untuk pertemuan O :
selanjutnya Emosi sedikit meningkat,
suara pelan, kontak mata
TUK 4 1. Salam A:
2. Mengingatkan kontrak Telah dapat diidentifikasi
Pertemuan apa yang menjadid
kemarin/sebelumnya kebutuhan klien
3. Mengajak klien bercerita P:
21
tentang keadaan yang Pertemuan selanjutnya
realitas klien dapat berhubungan
4. Menganjurkan klien untuk dengan realita
bermain dan bergabung
bersama teman teman klien Sleman, 22 Desember 2020
yang lainnya TTD
5. Memberikan pujian Vinajati N
terhadap
tindakan yang dilakukan
klien S:
Klien berceita bahwa
TUK 5 Tidak terlaksana dikarenakan tidak dulunya pernah menjadi asisten dokter
TUK 6 bertemu dengan keluarga klien dan melakukan praktik di rumah
sakit , namun pasien mengatakan bahwa
stress dengan tugas yang terlalu banyak
O:
Semangat, kontak mata,
banyak berbicara
mengenai kelebihan yang
dimilki
A:
Klien belum dapat
berhubungan dengan
realita dan perlu
ditingkatkan lagi
P:
Pertemuan selanjutnya,
masih pada intervensi
yang sama perlu
ditingkatkan

Sleman, 22 Desember 2020


TTD
Vinajati N

22 TUK 1 1. Mengingatkan kembaliS:


Desember kontrak waktu yang akan Klien mengatakan sudah
2020 dilakukan bersama klien mengetahui tentang
2. Mengobservasi responbentuk dan nama obat
verbal dan non verbal saatserta dosis untuk dimakan
berinteraksi O:
3. Mendiskusikan denganMemperhatikan obat yang
klien macam macam obat diperlihatkan oleh perawat
yang dikonsumsi. CPZ Menanyakan satu persatu
(warnanya kuning orange), obat yang dikenal
heximer (warna kuning ), A:
codameg (warna biru), Dapat menyebutkan nama
dikonsumsi 3xsehari dan jenis obat dan guna
obat
P:
1. Salam, menanyakan kabar Klien dapat berhubungan
TUK 2 klien dengan realita
2. Mengingatkan kontrak
kemari/sebelumnya dan
22
topik yang dibicarakan,
apakah klien masih ingat Sleman, 22 Desember 2020
3. Mengobservasi respon TTD
verbal dan non verbal Vinajati N
4. Mendiskusikan kelebihan
dan kekurangan klien
sesuai dengan realita klien S:
4. Menyimpulkan hasil Klien mengatakan senang melamun
pertemuan mengatakan selalu merasa dikejar-kejar
5. Mengakhiri pertemuan dan pasiennya, Klien mengatakan ingin
membuat kontrak untuk bekerja seperti teman teman dokter
pertemuan selanjutnya lainnya

O:
Klien mampu berkomunikasi dengan
cukup ,tetapi tidak mau mengawali
pembicaraan. Terkadang tidak
nyambung ketika diajak bicara.

1. Salam A:
2. Menanyakan untuk kontrak Klien mampu
TUK 3 hari ini mengungkapkan
3. Mengevaluasi kelebihan dan
pertemuan/TUK kekuranganya
sebelumnya terutama
tentang kemampuan yang P:
dimiliki klien Pertemuan
4. Mengobservasi kepada berikutnya
klien harapan selama dirwat yaitu mengevaluasi diri
dirumah sakit dan setelah
pulang Sleman, 22 Desember 2020
5. Membantu klien untuk TTD
mengembangkan keinginan Vinajati N
dan kemampuan yang
dimiliki S:
6. Memberikan semangat Klien mengatakan bahwa
kepada klien ingin cepat pulang dan
7. Mengakhiri dan membuat ingin belajar
kontrak perteuan O:
selanjutnya Bicara lancar, kontak mata
lam
1. Salam terapeutik A:
2. Mengevaluasi TUK Klien belum dapat
TUK 4 sebelumnya mengevalusi dirinya dan
3. Memberi pujian atas perlu ditingkatkan lagi
kemampuan yang dimiliki P:
4. Membantu membuat Melanjutkan intervensi
rencana realistis sesuai
kemampuan klien Sleman, 22 Desember 2020
5. Mendiskusikan kegiatan TTD
yang bisa dilakukan secara Vinajati N
nyata
6. Mendorong klien untuk S :
melaksanakan rencana yang Klien mengatakan tidak
23
telah dibuat mengetahui apa yang
7. Mengevaluasi yang sudah harus dilakukan
dilakukan klien O:
Mengakhiri pertemuan Bicara lancar, ekspresi
tenang, kontak mata lama
A:
Dapat melaksanakan
jadwal kegiatan yang telah
dibuat
P : klien dapat membuat
rencana kegiatan yang
lebih baik dengan bantuan
perawat
Sleman, 22 Desember 2020
TTD
Vinajati N

Anda mungkin juga menyukai