PERKEMBANGAN ABK
CEREBRAL PALSY
Oleh
Nama : Lasemi
NIM/NPM : 220102020
Program Studi : Pendidikan Luar Biasa (PLB)
Mata Kuliah : Perkembangan ABK
Dosen Mata Kuliah : Setiawan Gema Budi, S,Pd.,M.Pd.
Terdapat 4 tipe dari cerebral palsy, tergantung dari area otak yang terkena.
Beberapa orang memiliki tipe kombinasi, dan tampilan gejala dapat berbeda seiring
anak yang bertumbuh dan selalu melakukan hal baru seperti saat belajar keseimbangan
dengan cara berjalan. Berikut klasifikasinya :
Tipe ini adalah tipe yang paling sering dijumpai, mencapai 80% dari kasus CP.
Pada tipe spastik, otot akan menjadi kaku dan refleks berlebihan yang menyebabkan
kesulitan berjalan. Gejala ini dapat muncul hanya pada salah satu sisi tubuh atau pada
kedua sisi.
Pada tipe dyskinetik, penderita akan sulit untuk mengontrol gerakan tubuh
mereka yang akan menyebabkan pergerakan involunter dan tidak biasa pada lengan,
kaki, tangan, terkadang sampai pada wajah dan lidah. Gerakan ini dapat muncul
secara perlahan atau cepat. Hal ini dapat menyebabkan seseorang sulit untuk duduk,
berjalan menelan atau berbicara
Tipe hipotonik menyebabkan hilangnya tonus otot dan otot menjadi relaksasi
dan kenas. Lengan dan tungkai sangat mudah digerakkan dan lunglai seperti boneka
kain. Pada bayi, gejala yang terlihat adalah sulit untuk menggerakan kepala dan
memiliki masalah pernapasan. Ketika sudah bertumbuh, maka akan sulit untuk duduk
tegak karena tonus otot yang lemah.
Secara medis sampai sekarang masih belum ada terapi yang dapat menyembuhkan
cerebral palsy. Namun, terapi yang ada ini membantu penderita dapat menjadi aktif dan
independen sebagai individu. Terapi yang ada antara lain :
1. Fisioterapi
2. Terapi wicara
3. Terapi okupasional
5. Operasi
Penting untuk mendeteksi cerebral palsy sejak dini, dan mengikutsertakan anak
dalam berbagai jenis terapi agar anak memiliki peluang untuk hidup dengan normal.
Salah satu terapi yang bisa diberikan untuk anak dengan cerebral palsy adalah terapi
okupasi.
Terapi okupasi adalah perawatan khusus yang bertujuan untuk membantu orang-orang
yang mengalami gangguan kesehatan tertentu agar mampu melakukan hal-hal penting
sendiri. Entah itu untuk melakukan perawatan diri (makan, mandi, dan berpakaian),
pengembangan diri (membaca, berhitung, maupun bersosialisasi), latihan fisik (melatih
gerakan sendi, kekuatan otot, dan kelenturan), menggunakan alat bantu serta kegiatan
lainnya. Melalui terapi ini, Penyandang CP dapat menjalani kesehariannya dengan
mandiri.
Contoh Istrumen Asesmenpengembangan diri untuk anak Cerebral Palsy
Diri
1 Makan 1. Makan a. anak mampu v
Menggunakan memegang sendok
sendok b. Anak mampu v
menyendok nasi
c. Anak mampu v
memotong
saayuran atau
d. Anak mampu v
memasukkan
makanan ke dalam
mulut
e. Anak mampu v
mengunyah
makanan
6. Makan a. Anak mampu v
dengan menjumput
menggunakan makanan
tangan b. Anak mampu v
memasukakan
makanan kedalam
mmulut
c.Anak mampu v
mengunyah
makanan
2 Minum 1.Minum a.Anak mampu v
menggunakan memegang gelas
gelas b.Anak mampu v
mengangkat gelas
ke arah mulut
2. Minum a.Anak mampu v
menggunakan menggengam
cangkir pegangan canngkir
b.Anak mampu v
mengangkat
cangkir ke arah
mulut.
dr. Friska Wilda Wijaya lahir di Palembang, 7 Maret 1996. Penulis menyelesaikan
pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran UNIKA Atma Jaya Jakarta pada tahun
2019.
https://www.carevo.id/klasifikasi-cerebral-palsy/