Anda di halaman 1dari 14

JARGON LANSIA STIKES Dr.

SISMADI :
GERAKAN DAN LATIHAN PENINGKATAN RE VITALISASI OTAK AGAR LANSIA/SENIOR
TETAP BERHASIL GUNA DAN BERDAYA GUNA.

SATUAN ACARA PENYULUHAN


“PHISICAL CHECK UP MENGENAI SYSTEM MOTORIK DAN SENSORIK
( PANCA INDERA ) PADA LANSIA” DI PANTI PELAYANAN SOSIAL
WERDHA BUDI MULIA 04 CIRACAS, JAKARTA TIMUR.
Disusun untuk Memenuhi Tugas
Tarapi Aktivitas Kelompok Keperawatan Gerontik

DI SUSUN OLEH :

1.SELAMET RAHARJO 4.CECEP ILHAM 7.BERLIANA PAKPAKHAN 10.THANYANTI L.


2.DEBBY YULITA SARI 5.OKTAVIA N. 8.DIAN FARIDHA 11.RINA HERLINA
3.DILLA SANTIKA 6.BAHRUL 9.GUSTI AYU PUTU 12.TEUKU RIANDI

PRODI D III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DR. SISMADI
CILENGSI, BOGOR.
2023
PRODI D III KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DR. SISMADI
CILENGSI, BOGOR.

SATUAN ACARA PENYULUHAN


“PHISICAL CHECK UP MENGENAI SYSTEM MOTORIK DAN SENSORIK (
PANCA INDERA ) PADA LANSIA” DI PANTI PELAYANAN SOSIAL
WERDHA BUDI MULIA 04 CIRACAS, JAKARTA TIMUR.

Disusun Oleh:
Mahasiswa Praktek Gerotik Kelompok Ciracas
No Nama Mahasiswa Nomor Induk Mahasiswa
1 Selamet Raharjo
2 Debby Yulita Sari
3 Dilla Shantika
4 Cecep Ilham
5 Thatyanti Lestari
6 Berliana Pakpahan
7 Oktavia Nurambari
8 Gusti Ayu Putu
9 Bahrul
10 Teuku Riandi
11 Dian Faridha
12 Rina Herlina

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DR. SISMADI
CILENGSI, BOGOR
2023
LEMBAR PENGESAHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN “PHISICAL CHECK UP MENGENAI
SYSTEM MOTORIK DAN SENSORIK ( PANCA INDERA ) PADA LANSIA” DI
PANTI PELAYANAN SOSIAL WERDHA BUDI MULIA 04 CIRACAS,
JAKARTA TIMUR.

Jl. Raya Ciracas No.60, RT.01/RW.11 Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.

Lembar pengesahan ini dibuat untuk memenuhi tugas Praktik Keperawatan Gerontik.
Mahasiswa fakultas kesehatan D III Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dr.
Sismadi, yang dilaksanakan pada tanggal 29 Mei – 9 Juni 2023.

Telah Disetujui pada:

Mengetahui,
Pembimbing PSTW BM 04, Ciracas.

…………………………

Penanggung jawab Akademis. Pembimbing CI Lahan

Ns. Fahmi Hidayat DW. S. Kep. DRS. Pardjono . AMK. MSi


NIDN. NIDN.
Pembimbing Jawab Akademis

Ns. Hernida Dwi L. S. Pd. M.Kep


NIDN.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“PHISICAL CHECK UP MENGENAI SYSTEM MOTORIK DAN SENSORIK
PADA LANSIA” DI PANTI PELAYANAN SOSIAL WERDHA BUDI
MULIA 04 CIRACAS, JAKARTA TIMUR.

A. Pokok Bahasan
Check Up Fisik mengenai system motorik dan sensorik pada lansia.
B. Sub Pokok Bahasan
a. Phisical Check Up mengenai Sensorik dan Motorik Panca Indera.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 40 menit klien
mampu mengetahui dan melakukan Phicical check up dengan mandiri.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 40 menit klien
mampu menyebutkan dan melakukan :
a. Pengertian phisical check up pada system sensorik dan motorik .
b. Tujuan dilakukan phisical check up pada system sensorik dan
motorik.
c. Manfaat dilakukannya phisical check up pada system sensorik dan
motorik.
d. Cara melaksanakan phisical check up pada system sensorik dan
motorik.
e. Mendemonstrasikan cara melakukan phisical check up pada system
sensrik dan motorik.
D. Manfaat
1. Bagi mahasiswa
a) Meningkatkan kemampuan komunikasi antar mahasiswa dengan
lansia di PSTW BM 04, Ciracas.
b) Menjalin hubungan dengan baik antara mahasiswa dengan lansia di
PSTW BM 04, Ciracas.
c). Dapat menyampaikan wawasan dan pengalaman ilmu kepada
mahasiswa dengan lansia di PSTW BM 04, Ciracas.
2. Bagi Lansia
Lansia dapat mengetahui dan menerapkan perilaku hidup bersih dan
sehat dalam kehidupan sehari – hari
E. Perencanaan Kegiatan
1. Topik / masalah : physical check up pada system sensorik dan
motorik
2. Tempat : PSTW BM 04, Ciracas.
3. Hari/Tanggal : Rabu / 07 Juni 2023
4. Waktu : 10.00 – selesai
5. Sasaran : Lansia di PSTW BM 04, Ciracas.
F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Aplikasi physical check up system sensorik dan motorik.
G. Media dan Alat
1. Laptop
2. Leaflet
3. Alat Peraga
4. Lemabar balik
H. Materi
Terlampir
I. Pengorganisasian
1. Leader : Selamet Raharjo
2. Co Leader : Teuku Riadi
3. Fasilitator : Dilla Shantika, Rina Herlina, Gusti Ayu P.
4. Observer : Cecep Ilham, Debby Yulita sari
5. Dokumentasi/Perkab : Dian Faridha, Thantyanti L.
6. Koordinator Ruangan : Oktavia Nurambari, Bahrul, Berliana P.,
J. Analisa Tugas
a. Aspek kognitif
Pasien dapat menjelaskan definisi dan menyebutkan apa itu
physical check up pada system sensorik dan motorik
b. Aspek afektif
Diharapkan pasien dapat mendengarkan tentang penjelasan
promosi kesehatan serta mampu mengurai kembali apa yang telah
di jelaskan.
c. Aspek psikomotor
Setelah menjelaskan tentang physical check up pada system
sensorik dan motoric diharapakan pasien dapat mendemonstrasikan
kembali tentang physical check up pada system sensorik dan
motoric
K. Setting Tempat

Keterangan:

Pemateri Peserta

Moderator

Fasilitator + Dokumentator

Observer + Kordinator
L. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Pengajar Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan
1. Mengucapkan salam. 1. Memperhatikan
2. Memperkenalkan diri. 2. Memperhatikan
3. Menjelaskan topik 3. Memperhatikan
penyuluhan.
4. Menjelaskan tujuan. 4. Memperhatikan
5. Membuat kontrak waktu dan 5. Memperhatikan
meminta kerja sama dengan
audiens
2. 10 menit Pelaksanaan i. Memperhatikan
1. Memberikan penjelasan ii. Memperhatikan
tentang physical check up iii. Bertanya dan
2. Mendemonstrasian tentang menjawab pertanyaan
physical check up. yang diajukan
3. Memberikan kesempataniv. Memperhatikan
pada klien untuk bertanya.
4. Menjawab pertanyaan klien
3. 20 menit Phisical Check up pada lansia :
1. Memberikan Mengikuti Arahan
Pemeriksaan dan Intruksi dari
Penglihatan. panitia penyuluhan.
2. Memberikan
Pemeriksaan
Pendengaran.
3. Memberikan
Pemeriksaan Penciuman.
4. Memberikan
Pemeriksaan Perabaan.
5. Memberkan pemeriksaan
Pengecapan.
6. Memberikan pengecekan
Tanda tanda Vital.

4 5 Menit Penutup 1. Menjawab


1. Memberikan pertanyaan pertanyaan
kepada peserta sebagai
evaluasi
2. Memberikan kesimpulan
materi yang telah 2. Memperhatikan
disampaikan
3. Memberikan motivasi
kepada keluarga dan
pasien agar selalu 3. Memperhatikan
optimis untuk
kesembuhan pasien
Memberi salam penutup

Menjawab salam

M. Peserta TAK
1. Tn. Topik
2. Tn. Wimin
3. Ny. Hartiningsih
4. Ny. Tjumi
5. Ny. Dwi
6. Tn. Usm,an
7. Ny. Lola
8. Ny. Wati
9. Ny. Maemunah
10. Ny. Aci
11. Ny. Sumiati
12. Ny. Yuliatun
Lampiran 1

PANCA INDERA

1. Pengertian
Panca Indera menurut Ilmu Kesehatan adalah organ tubuh manusia yang
dapat menghubungkan otak dengan anggota tubuh lainnya. Anggota tubuh
manusia akan memberikan tanggapan sesuai dengan apa yang diperintahkan
oleh otak.

2. Apa Yang Perlu Di Ketahui Oleh Lansi tentang panca indera

1.2. Indra penglihatan (mata)


Melalui proses yang kompleks, kita dapat melihat segala sesuatu
yang ada di depan mata. Cahaya yang memantulkan suatu objek ke
dalam mata akan dibelokkan melewati lubang pupil oleh lapisan kornea
atau lapisan luar transparan mata. Lalu ada iris yang merupakan bagian
berwarna pada mata yang berfungsi seperti rana kamera yang
meredupkan cahaya atau membuka lebar agar cahaya dapat lebih
banyak diterima mata kita.
Kemudian lensa mata akan membelokkan cahaya dan
memfokuskan ke bagian retina yang penuh dengan sel-sel saraf. Sel-sel
yang berbentuk batang dan kerucut di area bagian dalam mata akan
menerjemahkan cahaya menjadi warna, penglihatan sentral, dan detail.
Sel yang berbentuk batang berfungsi memberikan penglihatan lebih
jelas ketika mata menangkap keterbatasan cahaya seperti pada malam
hari. Informasi yang diterjemahkan cahaya dikirim sebagai impuls
listrik ke otak melalui saraf optik.
2.2. Indra peraba (kulit)
Sentuhan di kulit memiliki berbagai sensasi yang berbeda dan
akan diterjemahkan ke otak melalui neuron khusus di kulit. Kulit
manusia mempunyai reseptor yang berbeda yang mampu merasakan
suhu, sentuhan ringan, tekanan, getaran, rasa sakit, dan sensasi lain.
Kulit berfungsi sebagai tempat untuk mengeluarkan keringat, tempat
menimbun lemak, untuk mengatur suhu tubuh, dan sebagai tempat
terbentuknya vitamin D. Kulit manusia terdiri dari tiga bagian yakni,
epidermis, dermis, dan hipodermis.
3.2. Indra pendengar (telinga)
Telinga memiliki dua fungsi umum yaitu mendengar suara dan
menjaga keseimbangan tubuh. Dalam proses pendengarannya, labirin
kompleks yang ada di telinga manusia akan menyalurkan suara dari
telinga luar ke saluran pendengaran eksternal. Selanjutnya, gelombang
suara mencapai membran timpani atau gendang telinga. Gendang
telinga merupakan lembaran tipis jaringan ikat yang bergetar ketika
gelombang suara menghantarkan suara.
Getaran merambat ke dalam telinga tengah, bagian tulang-tulang
pendengaran yakni tiga tulang kecil yang disebut maleus (palu), inkus
(landasan), dan stapes (sanggurdi)) merasakan getaran. Tulang stapes
mendorong struktur yang disebut jendela oval masuk dan keluar,
mengirimkan getaran ke organ Corti. Sel-sel yang berbentuk rambut
kecil pada organ Corti akan menangkap getaran menjadi impuls listrik
yang kemudian berjalan ke otak melalui saraf sensorik. Untuk
membantu manusia dalam menjaga keseimbangannya, eustachius atau
tabung faringo timpani yang berada di bagian tengah telinga akan
menyamakan tekanan udara dengan tekanan udara di atmosfer.
Telinga bagian dalam terhubung ke saraf vestibulocochlear
menjadi penghantar informasi suara dan keseimbangan ke otak.
Kemudian kompleks vestibular pada bagian telinga dalam memiliki
peran penting untuk keseimbangan, karena mengandung reseptor yang
dapat mengatur rasa keseimbangan.
4.2.Indera penciuman (hidung)
Manusia menghirup udara melalui lubang penciuman yang
disalurkan di atap rongga hidung, di sebelah bagian otak yang dapat
menangkap sinyal bau, bola penciuman, dan fossa. Ujung saraf di celah
penciuman mengirimkan sinyal bau atau penciuman ke otak.
Penelitian yang terbit dalam jurnal Science edisi 11 Mei 2017
menjelaskan bahwa manusia dapat membedakan 1 triliun bau yang
berbeda. Dengan 400 reseptor penciuman, otak manusia mengalami
proses yang rumit untuk membuat perbedaannya. Fungsi dari hidung
adalah sebagai alat pernapasan, mencium bau, dan menyaring udara.
5.2.Indra perasa (lidah)
Indra satu ini punya organ yaitu lidah yang berfungsi sebagai
perasa, pembentuk huruf, dan membolak-balikan makanan saat proses
pengunyahan. Lidah dapat mengecap empat rasa yang berbeda yakni
asin, manis, asam, dan pahit.
Rasa yang kelima banyak didefinisikan sebagai rasa gurih atau
umami. Manusia memiliki 2.000 hingga 4.000 indra perasa.
Kebanyakan titik rasa berada di bagian lidah, tetapi ada juga yang
melapisi bagian belakang tenggorokan, epiglotis, rongga hidung, dan
kerongkongan. Bagian samping lidah lebih sensitif dalam merasakan
daripada bagian tengah.
3. Cara melakukan personal hyigene yang baik dan benar
a. Mencuci tangan secara benar pada saat :
a) Sebelum makan atau minum
b) Sebelum menyiapkan atau memegang makanan
c) Setelah buang air besar dan kecil
b. Melakukan kebersihan rambut yang di lakukan tiga kali dalam 1
minggu dengan menggunakan sampho untuk memberikan rasa
c. Menggosok gigi 3 kali sehari dan bila menggunakan gigi palsu di
bersihkan dengan air hangat.
d. dMandi minimal di lakukan dua kali sehari dengan menggunakan
sabun dan air hangat untuk memberikan rasa nyaman.
e. Pembuangan sampah pada tempatnya dapat mencegah penyebaran
penyakit karena sampah yang berasal dari sisa makanan, menyapu,
membersihkan dan hasil kerja lainnya. Bila berceceran begitu saja
maka mendatangkan bahaya. Sampah berceceran merangsang tikus,
lalat, kecoak dan binatang lainnya untuk mendatangi, padahal
binatang – binatang itu membawa bibit penyakit yang ditularkan
kepada manusia. badan air maka bila meminum air tersebut bisa
terjadi diare. Bila lansia yang mempunyai luka – luka pada bagian
tubuhnya dan bersentuhan dengan sampah atau daerah yang kotor
maka dapat saja makin parah terinfeksi.
f. Memotong kuku dan menbersihkannya dapat mencegah penularan
penyakit.
4. Tujun Dilakukannya Pemeriksaan panca indera.
a. Agar lansia mengerti tentang pemeriksaan panca indera
b. Agar lansia tau manfaat dilakukannya pemeriksaan panca indera.
c. Lansia mengerti bagaimana tanda tanda penurunan fungsi pada
panca indera.
d. Lansia dapat mendemonstrasikan bagaimana cara memeriksa
indera secara mandiri.
5. Manfaat Personal Hygiene
a. Untuk mencegah terjadinya penurunan fungsi indera.
b. Memberikan pengetahuan mengenai ilmu panca indera.
DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo, Sulistyo.(2013).INDERA FIVE konsep, proses dan aplikasidalam


praktik keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Isro’in,Lailydan Andarmoyo,S.(2012) .Personal hygiene. Yogyakarta : Graha


Ilmu

Nurjannah, A (2013) Personal Hygiene Siswa Sekolah Dasar Negeri


Jatinangor,Universitas Padjajaran Bandung,Jurnal,
http://jurnal.unpad.ac.id/ejournal/article/view/725
Silis Erdhayanti, (2012). Hubungan Tingkat Pengetahuan Lansia Dengan
Perilaku Lansia Dalam Pemenuhan Personal Hygiene Dipanti Wreda
Darma Pajang, Surakart

Anda mungkin juga menyukai