Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KONSEP PPGD
Dosen Pengampu : Amyadin SKM.,M.Si

DISUSUN OLEH:

SYERINA
PO7120120008

POLTEKKES KEMENKES PALU


JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D III KEPERAWATAN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah swt yang telah memberi rahmat dan hidayah-nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Konsep Penanggulangan
Pasien Gawat Darurat”ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
“Bapak Amyadin SKM.,M.Si” mata kuliah keperawatan gawat darurat dan manajemen
bencana. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Konsep
Penanggulangan Pasien Gawat Darurat” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Amyadin SKM.,M.Si selaku dosen
mata kuliah keperawatan gawat darurat dan manajemen bencana yang telah memberi tugas
ini sehingga dapat menambah wawasan tentang konsep penanggulangan pasien gawat darurat
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini jauh dari kata sempurna . oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan saya nantikan semi kesempurnaan makalah ini.

2
DAFTAR ISI
JUDUL ……………………………………………………………………………. 1
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….... 2
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………... 3
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………… 4
A. Latar belakang ……………………………………………………………... 4

B. Tujuan …………………………………………………………………….. 5
C. Rumusan masalah …………………………………………………………. 5
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………… 6
A. Filosofi dasar PPGD (penanggulangan pasien Gawat darurat) …………….
6
B. Prinsip PPGD ……………………………………………………………… 6
C. Lingkup PPGD …………………………………………………………….. 6
D. Peran dan fungsi perawat Gadar …………………………………………... 7
E. Sifat pasien gawat darurat …………………………………………………. 7
F. Perawat gawat darurat ……………………………………………………... 7
G. IRD (instalasi rawat Darurat) ……………………………………………… 7
BAB III PENUTUP ………………………………………………………………. 9
A. Kesimpulan ………………………………………………………………... 9
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….. 10

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesiapan ID serta sistem pelayanan Gawat Darurat yang terpadu antara Fasilitas
kesehatan satu dengan lainnya, akan memberikan nilai tambah dalam upaya peningkatan
mutupelayanan kesehatan, tidak hanya terhadap kasus Gawat Darurat sehari-hari, tetapi
jugasekaligus kesiapan bila setiap saat terjadi bencana di wilayah Indonesia.
Sejak tahun 2000 Kementerian Kesehatan RI telah mengembangkan konsep
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) memadukan penanganan
gawat daruratmulai dari tingkat pra rumah sakit sampai tingkat rumah sakit dan rujukan
antara rurah sakitdengan pendekatan lintas program danmultisektoral. Penanggulangan
gawat daruratmenekankan respon cepat dan tepat dengan prinsip Time Saving is Life and
Limb Saving. Publie Safety Care (PSC) sebagai ujung tombak safecommunity adalah
sarana publik/masyarakat yang merupakan perpaduan dari unsur pelayanan ambulans
gawat darurat,unsure pengamanan (kepolisian) dan unsur penyelamatan. PSC merupakan
penanganan pertama kegawatdaruratan yang membantu memperbaiki pelayanan pra R
untuk menjamin respon cepat dan tepat untuk menyelamatkan nyawa dan kecacatan,
sebelum dirujuk kerumah sakit yang dituju.
Pelayanan di tingkat Rumah Sakit Pelayanan gawat darurat meliputi suatu
system terpadu yang dipersiapkan mulai dari IGD, HCU, ICU dan kamar jenazah serta
rujukan antar RS mengingat kemampuan tiap-tiap Rumah Sakit untuk penanganan efektif
(pasca gawat darurat) disesuaikan dengan Kelas Rumah Sakit.
Untuk meningkatkan kemampuan para pimpinan RS dalam manajemen
penanggulangan gawat darurat dan bencana, Kementerian Kesehatan bersama
ikataprofesi dan Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) telah
mengembangkan pelatihan HOPE (Hospital Preparedness for Emergency and Disaster)
yang sampai saat ini telah diikuti oleh 802 manajemen rumah sakit. Dengan pelatihan
tersebut maka diharapkan semua pimpinan RS dapat membuat dokumen perencanaan
dalam penanggulangan bencana yang biasa disebut Hospital Disaster Plan (Hosdip) baik
bencana di dala rumah sakit (internal disaster) maupun bencana di luar rumah sakit
(external disaster).

4
B. Tujuan
1. Apa itu Peran & Fungsi Perawat Gawat Darurat ?
2. Apa saja Sifat Pasien Gawat Darurat ?
3. Apa itu Perawat Gawat Darurat?
4. Apa itu IRD (Instalasi Rawat Darurat)?
5. Apa saja Lingkup PPGD?
6. Apa saja Prinsip dari PPGD?
7. Apa Filosofi dasar PPGD (penanggulangan pasien Gawat darurat)?

C. Rumusan Masalah
1. Mengetahui Peran & Fungsi Perawat Gawat Darurat
2. Mengetahui Sifat Pasien Gawat Darurat
3. Mengetahui Perawat Gawat Darurat
4. Mengetahui IRD (Instalasi Rawat Darurat)
5. Mengetahui Lingkup PPGD
6. Mengetahui Prinsip PPGD
7. Mengetahui Filosofi dasar PPGD (penanggulangan pasien Gawat darurat)

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Filosofi dasar PPGD (penanggulangan pasien Gawat darurat)


1. Pengertian Filosofi Dasar PPDG
Filosofi dalam PPGD adalah “Time Saving is Life Saving”, yang
artinya "seluruh tindakan yang dilaksanakan pada saat kondisi gawat darurat haruslah
benar-benar efektif dan efisien, karena pada kondisi tersebut pasien dapat kehilangan
nyawa dalam hitungan menit saja ( henti nafas selama 2-3 menit dapat mengakibatkan
kematian". (Dinas Kesehatan 2020)

B. Prinsip PPGD
Prinsip-prinsip Penanggulangan Penderita Gawat Darurat antara lain :
1. Kecepatan menemukan penderita gawat darurat
2. Kecepatan meminta pertolongan
3. Kecepatan dan kualitas pertolongan yang diberikan ditempat kejadian, dalam
perjalanan kerumah sakit, dan pertolongan selanjutnya secara mantap di Puskesmas
atau rumah sakit. (ELIZAR, 2013)

C. Lingkup PPGD
Lingkup Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD) Ruang lingkup
Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD) meliputi (Azis, 2012):
1. Melakukan Primary Survey, tanpa dukungan alat bantu diagnostik kemudian
dilanjutkan dengan Secondary Survey
2. Menggunakan tahapan ABCDE A : Airway management B : Breathing
management C : Circulation management D : Drug, Defibrilator, Disability E :
EKG, Exposure
3. Resusitasi pada kasus dengan henti napas dan henti jantung Pada kasus-kasus tanpa
henti napas dan henti jantung, maka upaya penanganan harus dilakukan untuk
mencegah keadaan tsb, misal pasien koma dan pasien dengan trauma inhalasi atau
luka bakar grade II-III pada daerah muka dan leher. (ELIZAR, 2013)

6
D. Peran & Fungsi Perawat Gawat Darurat
1. Fungsi Independen Fungsi mandiri berkaitan dengan pemberian asuhan (Care)
2. Fungsi Dependen Fungsi yang didelegasikan sepenuhnya atau sebagian dari
profesi lain
3. Fungsi Kolaboratif Kerjasama saling membantu dlm program kes. (Perawat
sebagai anggota Tim Kes.) (ELIZAR 2013)
E. Sifat Pasien Gawat Darurat
1. perlu pertolongan segera, cepat, tepat dan aman
2. mempunyai masalah patologis, psikososial, lingkungan, keluarga
3. tidak sabar menunggu informasi
4. unik (Aprilia Putri Evani,2016)
F. Perawat Gawat Darurat
1. Orang terdekat dengan pasien
2. Paling mengetahui perkembangan pasien saat dirawat
3. Tanda-tanda kegawatan Mampu mengenal gejala dan pertolongan sebelum dokter
datang
4. Bertanggung jawab atasperkembangan dan tindakan yang telah dilakukan
pencatatan
5. Berfikir dan berinisiatif (Aprilia Putri Evani,2016)
G. IRD (Instalasi Rawat Darurat)
1. Pengertian Instalasi Rawat Darurat
Instalasi Rawat Darurat (IRD) yaitu suatu tempat / unit pelayanan dirumah
sakit yang memiliki tim kerja dengan kemampuan khusus dan peralatan yang
memberikan pelayanan pasien gawat darurat yang terorganisir.Instalasi pelayanan
pertama bagi pasien yang datangk rumah sakit terutama dalam hal kedaruratan
berdasarkan kriteria standart baku.
Saat tiba di IRD pasien biasanya menjalani pemilahan terlebih dahulu
anamnesis untuk membantu menentukan sifat dan keparahan penyakitnya.
Penderita yang kena penyakit serius biasanya lebih sering mendapat visite lebih
sering oleh dokter daripada mereka yang penyakitnya tidak begitu parah . Setelah
penaksiran dan penanganan awal pasien bisa dirujuk ke Rumah sakit distabilkan
dan dipindahkan ke
7
rumah sakit lain karena berbagai alasan atau dikeluarkan. Kebanyakan
IRD buka 24 jam ,meski pada malam hari jumlah staf yang ada akanlebih sedikit.

IRD mempunyai mempunyai 2 tipe kriteria yang terdiri dari :


 kriteria semu dan kriteria kematian. Kriteria semu yang terdiri dari label
berwarna kuning dan hijau biasanya pada kriteria ini pasien yang
mempunyai penyakit ringan dan biasanya langsung pulang.
 Sedangkan kriteria kematian atau kriteria pasien yang menyangkut nyawa
yang terdapat pada label merah dan biru, biasanya pada kriteria ini pasien
bisa pulang dan rawat inap, di khususkan pada pasien yang biru harus
rawat inap. (Inayatul Amanah,2020)

2. Tujuan Instalasi Rawat Darurat


 Mencegah kematian dan kecacatan pada penderita gawat darurat
 Menerima rujukan pasien atau mengirim pasien
 Melakukan penanggulangan korban musibah masal dan bencana
 yang terjadi dalam maupun diluar rumah sakit
 Suatu ID harus mampu memberikan pelayanan dengan kualitas
 tinggi pada masyarakat dengan problem medis akut. (Inayatul
Amanah,2020)

3. Kriteria Instalasi Rawat Darurat


 IRD harus buka 24 jam
 IRD juga harus memiliki penderita penderita false emergency
(korban yang memerlukan tindakan medis tetapi tidak segera),tetapi
tidak boleh memggangu mengurang1 mutu pelayanan penderita-penderita
gawat darurat.
 IRD sebaiknya hanya melakukan primary care sedangkan definitive care
dilakukan ditempat lain dengan cara kerjasama yang baik
 IRD harus meningkatkan mutu personalia maupun masvarakat. (Inayatul
Amanah,2020).

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian Filosofi Dasar PPDG Filosofi dalam PPGD adalah “Time Saving is Life
Saving”, yang artinya "seluruh tindakan yang dilaksanakan pada saat kondisi gawat darurat
haruslah benar-benar efektif dan efisien.
Kecepatan dan kualitas pertolongan yang diberikan ditempat kejadian, dalam
perjalanan kerumah sakit, dan pertolongan selanjutnya secara mantap di Puskesmas atau
rumah sakit.
Lingkup PPGD Lingkup Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD) Ruang
lingkup Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD)
Resusitasi pada kasus dengan henti napas dan henti jantung Pada kasus-kasus tanpa henti
napas dan henti jantung, maka upaya penanganan harus dilakukan untuk mencegah keadaan
tsb, misal pasien koma dan pasien dengan trauma inhalasi atau luka bakar grade II-III pada
daerah muka dan leher.
Instalasi Rawat Darurat Instalasi Rawat Darurat (IRD) yaitu suatu tempat / unit
pelayanan dirumah sakit yang memiliki tim kerja dengan kemampuan khusus dan peralatan
yang memberikan pelayanan pasien gawat darurat yang terorganisir.Instalasi pelayanan
pertama bagi pasien yang datangk rumah sakit terutama dalam hal kedaruratan berdasarkan
kriteria standart baku.
Sedangkan kriteria kematian atau kriteria pasien yang menyangkut nyawa yang
terdapat pada label merah dan biru, biasanya pada kriteria ini pasien bisa pulang dan rawat
inap, di khususkan pada pasien yang biru harus rawat inap.

9
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan 2020 http://dinkes.sumutprov.go.id/artikel/kegiatan-pemantapan-pelatihan-
penanganan-gawat-darurat-ppgd-untuk-perawat-di-kabupaten-kota

ELIZAR, 2013 http://repository.utu.ac.id/420/1/BAB%20I_V.pdf

Aprilia Putri Evani,2016 https://www.scribd.com/document/443827503/instalasi-gawat-


darurat

Inayatul Amanah,2020 https://id.scribd.com/document/374996061/Penanganan-Pasien-


Gawat-Darurat

10

Anda mungkin juga menyukai