Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,bahwa penyusunan POA Unit Gawat
Darurat Puskesmas Mayang Th 2018 telah dapat disusun dengan baik.Penyusunan POA ini
digunakan untuk mengontrol atau member petunjuk bagi petugas untuk melaksanakan
kegiatan, di mana dan bagaimana kegiatan itu di laksanakan.

Pelayanan gawat darurat merupakan pelayanan yang dapat memberikan tindakan yang
cepat dan tepat pada seorang atau kelompok orang agar dapat meminimalkan angka kematian
dan mencegah terjadinya kecacatan yang tidak perlu. Upaya peningkatan gawat darurat
ditujukan untuk menunjang pelayanan dasar, sehingga dapat menanggulangi pasien gawat
darurat baik dalam keadaan sehari-hari maupun dalam keadaaan bencana..Dengan susunan
POA ini, harapan yang ingin kami capai mampu meningkatkan pelayanan gawat darurat yang
ada di wilayah kerja Puskesmas Mayang.
Dengan terselesainya penyusunan POA pelayanan unit gawat darurat ini tidak terlepas
dari bantuan semua pihak, untuk itu kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan
POA ini kami ucapkan terima kasih.

Mayang , Januari 2018


Kepala Puskesmas Mayang

dr. ABD.ROUF
NIP. 19700410 200212 1 004
Daftar Isi

KATA PENGANTAR
I. PENDAHULUAN .............................................
a. Latar Belakang ..............
b. Tujuan ( Tujuan Umum dan Khusus )
c. Manfaat ......
d. Ruang Lingkup ................
II. PROGRAM KESEHATAN ......
a. Struktur Organisasi
b. Visi dan Misi
c. Tujuan dan sasaran
d. Indikator Keberhasilan Program
e. Program Kesehatan di Puskesmas
f. Strategi
g. Pembiayaan
III. ANALISIS SITUASI
a. Data Umum
b. Data Khusus
IV. IDENTIFIKASI MASALAH DAN PENYUSUNAN RPK
a. Identifikasi Masalah
b. Menentukan Prioritas Masalah
c. Mencari akar penyebab masalah
d. Pemecahan Masalah
e. Penyusunan RUK
f. Penyusunan RPK tahunan
V. PENUTUP
VI. LAMPIRAN

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puskesmas adalah unit teknis dinas kesehatan kabupaten./kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas berperan
menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang
optimal. Dengan demikian puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan
kesehatan strata pertama. Oleh karena itu UGD merupakan upaya puskesmas untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Kesiapan UGD serta sistem pelayanan Gawat
Darurat yang terpasang di fasilitas kesehatan satu dengan lainnya,akan memberikan nilai
tambah dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan,tidak hanya terhadap kejadian
darurat sehari – hari, tetapi juga sekaligus kesiapan bila setiap saat terjadi bencana diwilayah
kerjanya ataupun daerah lainnya.

Pelayanan Ugd merupakan suatu proses ilmiah yang dilakukan dokter dan perawat
berdasarkan temuan- temuan yang diperoleh selama anamnesa dan pemeriksaan. Dalam
proses perawatan terkandung keputusan ilmiah yang dilandasi oleh pengetahuan dan
ketrampilan untuk intervensi pengobatan dan perawatan yang memberi manfaat maksimal dan
resiko sekecil mungkin bagi pasien.

Upaya pengobatan dan perawatan yang komprehensif di puskesmas salah satunya


dilaksanakan di Ruang Unit Gawat Darurat dengan mengupayakan kesembuhan dan
pemulihan pasien secara optimal yang dapat dipertanggung jawabkan.Sistem pelayanan Gawat
Darurat menjadi solusi terpilih terbaik untuk memberikan bantuan bagi seseorang dengan
kriteria “ Gawat Darurat “. Pusponegoro ( 2005 ) menyatakan bahwa suatu sistem yang baik
dan tercermin dari waktu tanggap ( Respon Time ) sesaat setelah cidera terjadi. Keberhasilan
pertolongan terhadap penderita gawat darurat itu tergantung kepada :

 Kecepatan ditemukannya penderita.

 Kecepatan dan ketepatan bantuan yang diberikan.

 Kecepatan dan ketepatan bantuan yang diberikan

Kedudukan tenaga kesehatan didalam SPGT memiliki posisi yang sangat strategis.
Kondisi penderita yang membutuhkan jalan napas yang bersih,ventilasi paru adekuat, dan
terhindar dari perdarahan lanjut serta terlindung dari kecacatan menjadi poin terpenting bahwa
penolong pertama harus mempunyai dasar keilmuan yang memadahi tentang ketrampilan
penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPG). Kurikulum program yang diterapkan

2
sekarang dapat memudahkan mereka jika mengikuti pelatihan mengenai PPGD.Untuk itu
diperlukan penyusunan rencana yang komprehensif dalam mengatasi masalah pasien
diwilayah Puskesmas Mayang.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mengupayakan kesembuhan pasien secara optimal melalui prosedur dan tindakan yang
dapat dipertanggung jawabkan.
2. Tujuan khusus
a. Melakukan anamnesis,pemeriksaan dan tata laksana penderita
b. Melakukan pencatatan rekam medic pasien
c. Pengobatan medic
d. Melakukan asuhan keperawatan pada pasien
e. Penyuluhan tentang penyakit dan pola hidup sehat
f. Konseling medic umum
g. Deteksi dini
h. Menerima rujukan
i. Melakukan rujukan ke fasilitas yang lebih tinggi /RS
j. Meningkatkan kopetensi petugas UGD Rawat Inap

C. Manfaat
1. Bagi Pengelola unit pelayanan
a. Sebagai acuan untuk petugas unit gawat darurat yang dilakukan dipuskesmas
tahun 2018.
b. Memberikan petunjuk penyelenggaraan unit gawat darurat yang efektif, efisien
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
c. Memudahkan pengawasan dan pengendalian kegiatan yang dilaksanakan oleh unit
gawat darurat.
2. Bagi Masyarakat
a. Masyarakat dapat mengetahui pelaksanaan kegiatan unit gawat darurat yang ada
diwilayah kerja Puskesmas Mayang.
b. Masyarakat dapat ikut serta dalam pelaksanaan pelayanan unit gawat darurat yang
dilakukan dipuskesmas dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sehat, madiri
dan berkeadilan.

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelayanan Instalasi Gawat Darurat meliputi :
1. Pasien dengan kasus True Emergency

3
Yaitu pasien yang tiba – tiba berada dalam keadaan gawat darurat atau akan menjadi
gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya (akan menjadi cacat) bila tidak
mendapat pertolongan secepatnya.
2. Pasien dengan kasus False Emergency
Yaitu pasien dengan :
- Keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat
- Keadaan gawat tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota badannya
- Keadaan tidak gawat dan tidak darurat

4
BAB II
PROGRAM KESEHATAN
A. Struktur Organisasi
Susunan tim penyusun POA upaya kesehatan indera sebagaimana dalam tabel berikut ini :

Kepala Puskesmas Kencong


Dr. Agustina Yuniarti
Pendaftaran
Ruang
bersalin
Koordinator UGD
Rawat Inap Ns.Isnainiati Endahsari.Kep
Ruang Gigi
Ruang Bp

P J obat
Perawat Pelaksana Siti Musrifah
 Siti Norma
Zulaika
 Zaenal Farid
 Dedy Setyo Budi
 Anggun dwi R
 Sutikyo
 Zahrotul Umami
 Hilmi
 Eka Purnama

PJ administrasi dan PJ Sarpras


pelaporan Yuni Fitrianti

B. Visi dan Misi


1. Visi
Menjadi Unit Gawat darurat terbaik dalam pelayanan dan penanganan berstandar dan
terjangkau.
2. Misi
a. Memberikan pelayanan gawat darurat yang paripurna dan terjangkau.
b. Memberikan pelayanan gawat darurat pada kasus sekunder serta mampu
melakukan stabilisasi kegawat daruratan yang dialami pasien.

C. Tujuan dan Sasaran


1. Tujuan
a. Menciptakan kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan gawat darurat.
b. Meningkatkan kualitas perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan darurat
dengan pendidikan berkelanjutan bidang keperawatan.
c. Menciptakan kenyamanan dan kepuasan perawat dalam memberikan pelayanan
keperawatan gawat darurat

5
d. meningkatkan kerjasama dengan seluruh tim kesehatan dan bagian terkait lainnya
secara efektif.
2. Sasaran
a. Primer : penderita/pasien,keluarga
b. Sekunder :
 perawat
 Penanggung jawab UGD
 Profesi lain
c. Tersier : Kepala puskesmas

D. Indikator Keberhasilan Program


Indikator keberhasilan yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan unit gawat
darurat dipuskeiasmas kencong meliputi :
N Indikator Ukp Target
o
1. Kompetensi SDM memenuhi standar 100 %
2. Ketersediaan peralatan, sarana prasarana dan obat 100 %
memenuhi standar
3. Kelengkapan pengisian informed consent dalam 24 jam 100 %
setelah selesai pelayanan

E. Program unit gawat darurat Puskesmas


1. Program jangka pendek
a Penataan ulang interior UGD dengan merubah posisi ruang tunggu menjadi ruang
triase.
b Penutupan akses keluar masuk pengunjung puskesmas melalui UGD, sehingga
gerbang UGD hanya diperuntukkan pasien - pasien ugd.
c Penataan kebersihan, keindahan dan ketertiban diugd dengan meningkatkan
koordinasi dengan pihak kebersihan puskesmas,pemeliharaan
puskesmas,keamanan dengan beberapa perbaikan :
1) Pengecatan ulang ruang ugd
2) Perbaikan sarana pembuangan limbah ( saluran air )
3) Perbaikan wastafel tempat cuci tangan dan cuci alat kesehatan
4) Perbaikan ekshouse kamar mandi pasien dan petugas.
5) Perbaikan printer, komputer sebagai keperluan administrasi.
6) Perbaikan jaringan internet.
7) Perbaikan alat kesehatan.
8) Perbaikan fasilitas lain sesuai kebutuhan

6
d. Pembagian tugas masing masing seksi dan penyusunan daftar jaga sesuai
kebutuhan.
2. Program jangka panjang
a Perubahan citra ugd kedepan menjadi instalasi gawat darurat memerlukan
penunjang pelayanan, untuk mempercepat pelayanan gawat darurat dengan
pelayanan terintegrasi.
b Tersedianya ruang farrmasi yang menyediakan obat dan alat kesehatan beserta
tenaganya.
c Tersedianya alat komunikasi untuk keperluan gawat darurat dan sistem rujukan.
d Optimalisasi alat pemeriksaan laboratorium sederhana beserta petugas sesuai
kompetensi kebutuhan.
e Pemenuhan standart alat kesehatan yang dibutuhkan ugd untuk resusitasi
penderita.
f Meningkatkan petugas keamanan diruang ugd
g Peningkatan kesejahteraan perawat dengan pemberian jasa pelayanan yang layak.
h Program pendidikan berkelanjutan melalui pelatihan - pelatihan ppgd dan pelatihan
non formal lainnya.
i Menciptakan kerjasama yang harmonis antar rumah sakit,puskesmas , klinik swasta
dan institusi managemen lain baik pemerintah maupun swasta, serta instansi lain
melalui dukungan managemen puskesmas.

F. Strategi
1. Melalui penanggung jawab dan koordinator UGD : program ugd disampaikan, serta
memohon dan arahan, pembinaan dan dukungan baik moril maupun materiil untuk
menciptakan perawat yang kompeten, kenyamanan bekerja dan kepuasan kerja
dengan out put pelayanan gawat darurat profesional berkualitas.
2. Dengan profesi lain (dokter), farmasi,analis sehingga tercipta kerjasama yang kondusif
dengan out put kepuasan bagi pelanggan interen dan eksteren
3. Dengan teman sejawat (perawat) tercipta suasana kerja yang kondusif sehingga
tercapai kepuasan kerja.
4. Dengan pihak luar puskesmas seperti : rumah sakit,puskesmas lain, klinik
swasta,terjalin hubungan kerjasama yang baik dan menguntungkan,terutama
berkaitan dengan sistem rujukan ugd yang berkualitas melalui manajemen
puskesmas.

G. Pembiayaan
Dana JKN dan APBD

7
BAB III
ANALISIS SITUASI

A. PROFIL PUSKESMAS
1. DATA UMUM
Nama Puskesmas : Puskesmas Mayang
Kecamatan : Mayang
Kabupaten : Jember
Propinsi : JawaTimur
Tahun : 2018
a. KEADAAN GEOGRAFIS
1) Luas Wilayah : 41,88 Km2
 Wilayah dataran rendah : 100 %
 Wilayah dataran tinggi :0%
2) Jumlah desa : 2
3) Jumlah dusun : 13
4) Jumlah Posyandu : 46
5) Jumlah posyandu Lansia : 17
b. BATAS WILAYAH
1) Sebelah utara : Kec. Umbulsari
2) Sebelah timur : Kec. Gumukmas
3) Sebelah selatan : Kec. Gumukmas
4) Sebelah barat : Kec. Jombang
c. DATA KEPENDUDUKAN
1) Jumlah penduduk seluruhnya : 40.147 Orang
Laki – Laki : 19.735Orang
Perempuan : 20.412Orang
2) Jumlah Kepala Keluarga : 12.020 KK
a) Jumlah Keluarga Miskin : 12.018 Orang
b) Jumlah Bayi ( < 1 tahun ) : 545Bayi
c) Jumlah anak balita ( 1 – 2 tahun ) : 1.900 Anak
d) Jumlah Pasangan Usia Subur : 9.177 Pasangan
e) Jumlah Ibu Hamil : 742 Orang
f) Jumlah Ibu Nifas : 602 Orang
g) Jumlah Ibu Meneteki : 2.744 Orang
h) Jumlah Ibu Bersalin : 587 Orang
d. PENDIDIKAN

8
1) Jumlah Sekolah
a) Taman Kanak – Kanak yang Ada : 15 Buah
b) SD / MI yang Ada : 24 Buah
c) SLTP / MTS Yang Ada : 3 / 2 Buah
d) SMU / MA Yang Ada : 4/1Buah
e) Akademi Yang Ada :0
f) Perguruan Tinggi Yang Ada : 1 Buah
g) JumlahPonpes Yang Ada : 5Buah
2) Jumlah Murid Yang ada
a) Taman Kanak-kanak : 889 murid
b) SD/MI : 3389/ 705 murid
c) SLTP/MTS : 1632/ 957 murid
d) SMU/MA : 2439/ 313 murid
e) PerguruanTinggi : 600 mahasiswa
f) PondokPesantren : 977 santri

2. DATA KHUSUS
a. DERAJAT KESEHATAN
1) Meningkatnya umur harapan hidup menjadi: 72 tahun
2) Data kematian
 Jumlah kematian ibu : 0
 Jumlah kematian perinatal : 4
 Jumlah kematian neonatal : 3
 Jumlah lahir mati : 9
 Jumlah kematian bayi : 8
 Jumlah kematian balita : 4
 Jumlah kematian semua umur : 12

b. KETENAGAAN
1) Dokter : 2 orang
2) Dokter Gigi : 1 orang
3) Sarjana Kesehatan Masyarakat : 1 orang
4) Bidan : 25 orang
5) P2B : 1 orang
6) D3 : 24 orang
7) D4 : 1 orang
8) Bidan di desa : 2 orang
9) Perawat Kesehatan : 28 orang

9
10) SPK : 3 orang
11) D3 Keperawatan : 23 orang
12) S1 Keperawatan : 2 orang
13) Sanitarian / D3 Kesling : 1 orang
14) Petugas Gizi / D3 Gizi : 1 orang
15) Asisten Apoteker : 1 orang
16) Analis laboratorium/ D3 laboratorium : 2 orang
17) Juru imunisasi : 0 orang
18) Tenaga Administrasi : 15 orang
19) Sopir, penjaga : 2 orang

c. SARANA KESEHATAN
1) RumahSakit : 0
2) RS pemerintah : 0
3) RS swasta : 1
4) RumahBersalin : 0
5) Puskesmaspembantu : 2
6) Puskesmaskeliling : 0
7) Polindes : 1
8) BP swasta : 0
9) PraktekDokterSwasta : 5
10) PraktekBidanswasta : 3
11) PraktekPerawat : 1

d. PERAN SERTA MASYARAKAT


1) Jumlah dukun bayi : 17 Dukun
2) Jumlah kader posyandu : 230 Kader
3) Jumlah kader poskesdes : 1 Kader
4) Jumlah kader tiwisada : 0
5) Jumlah guru UKS : 1 Orang
6) Jumlah santri husada : 24 Santri
7) Jumlah kader lansia : 59 Kader
8) Jumlah kelompok usia lanjut : 19 Kelompok
9) Jumlah kelompok batra : 46 Kelompok
10) Jumlah posyandu : 46 Posyandu
11) Jumlah polindes : 0
12) Jumlah poskesdes : 1 Poskesdes
13) Jumlah poskestren : 5 Poskestren

10
14) Jumlah pos UKK : 47 Pos
15) Jumlah saka bhakti husada : 1
16) Jumlah organisasi masyarakat : 0
17) Jumlah panti asuhan : 1
18) Jumlah panti wreda : 0
19) Jumlah posyandu lansia : 19 Pos
20) Jumlah UKBM lainnya :-
21) Jumlah kaderkes. Jiwa : 1 Kader

e. 10 penyakit terbanyak di Unit Gawat Darurat


1. Demam yang tidak diketahui sebabnya
2. Diare dan Gastroenteritis ( Colitis )
3. Pemeriksaan kehamilan
4. Gastritis
5. Nausea dan Vomitus
6. Luka terbuka kepala
7. Luka lecet multiple
8. Syncope
9. Stroke
10. Trauma kepala unspecified

f. Cakupan pelayanan unit Gawat Darurat


1. Pelayanan harus diselenggarakan dalam 24 jam
2. Pelayanan unit gawat darurat tahun 2017
No Uraian Jumlah
1. Jumlah pendrt gwt yg ditemukan 2650
2. Jumlah pendrt gwt yg ditangani
a. Maternal 223
b. Neonatal 9
c. Bayi 22
d. Anak balita 160
e. Kasus Kecelakaan
 Luka ringan 239
 Luka berat 87
 Mati 7
f. Penderita dengan potensial KLB 301
g. Lain- lain 1602

3. Jumlah pendrt gwt yang dirujuk


a. Maternal 29
b. Neonatal 4
c. Bayi 9
d. Anak balita 13
e. Kasus Kecelakaan
 Luka ringan 2

11
 Luka berat 57
 Mati 2
f. Penderita dengan potensial KLB 3
g. Lain- lain 82

Hasil dilihat dari laporan tahun 2017

BAB IV

12
IDENTIFIKASI MASALAH dan PENYUSUNAN RPK

A. Identifikasi masalah
N
PROGRAM TARGET PENCAPAIAN MASALAH
o
1. Kompetensi SDM 100 % Kompetensi SDM tidak
5
memenuhi standar ( 53 ) memenuhi standar
2. Ketersediaan 100 % Ketersediaan peralatan, sarana
peralatan, sarana ( 204 ) prasarana dan obat kurang
201
prasarana dan obat memenuhi standar
memenuhi standar
3. Kelengkapan 100 % Kelengkapan pengisian informed
pengisian informed ( 1106 ) consent dalam 24 jam setelah
consent dalam 24 3146 selesai pelayanan sudah
jam setelah selesai mencapai target.
pelayanan

B. Menentukan Prioritas Masalah


NO Masalah U S G Total Prioritas
1. Kompetensi SDM tidak memenuhi
1
standar,target 53 orang pencapaian 5 1 2 1 2
orang
2. Ketersediaan peralatan, sarana
prasarana dan obat kurang memenuhi
1 1 1 1 2
standar,target 204jenis pencapaian
201 jenis

C. Merumuskan Masalah,Penyebab Masalah, Pemecahan Masalah


No Identifikasi masalah Penyebab Masalah Pemecahan Masalah
1. Kompetensi SDM  Tenaga yang dikirim untuk Pengajuan petugas untuk
tidak memenuhi pelatihan PPGD hanya 5 orang. mengikuti pelatihan
standar,target 53  Tidak ada dana untuk mengikuti PPGD
orang pencapaian 5 pelatihan PPGD secara mandiri.
orang

D. Penyusunan RUK ( Terlampir )


E. Penyusunan RPK ( Terlampir )
BAB V
PENUTUP

13
Demikian perencanaan Unit Gawat Darurat Puskesmas Mayang tahun 2018. Semua
rencanayang telah tersusun ini akan dapat terlaksana dengan baik dengan dukungan berbagai
pihak, khususnya pihak internal yakni petugas unit gawat daurat Puskesmas Mayang. Untuk itu
bantuan dan dukungan dari semua pihak sangat kami harapkan.

14

Anda mungkin juga menyukai