Anda di halaman 1dari 8

MATA KULIAH KEGAWATDARURATAN 1

“Definisi Pengkajian Primer dan Pengkajian Sekunder”

KELOMPOK 1 :

ANDI CINDEWI ANDI NYIWI (1701001)

ALYA MARCHANDA SANGADJI (1701002)

ANA YULIAWATY (1701003)

ANANDA JIHAN RAMADHANI (1701004)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) PANAKKUKANG


MAKASSAR

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr wb….

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya, dalam hal
ini berkaitan dengan mata kuliah Kegawatdaruratan I. Kami mengharapkan kiranya
tugas ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk dan pedoman bagi
pembaca dan seluruh rekan-rekan Mahasiswa-mahasiswi S1 Keperawatan untuk
menambah pengetahuan.

Tugas ini kami akui masih banyak kekurangan yang terdapat di dalamnya kerena
sumber informasi ataupun media yang kami miliki masih terbatas. Oleh karena itu,
kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Untuk itu kami ucapkan banyak Terima Kasih.

Makassar, Maret 2020

Kelompok 1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………….………………………… ii


Daftar isi …………………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ……………………………………………………... 1

BAB II PEMBAHASAN
Definisi ……………………………………………………….….…. 2
1. Pengkajian Primer ……………………………………………… 2
2. Pengkajian Sekunder …………………………………………… 2

BAB III PENUTUP


a. Kesimpulan …………………………………………………….. 3
b. Saran ………………………………………………………….... 3

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelaksanaan kegawatdaruratan akan dilaksanakan secara tim pada instalasi
gawat darurat, dengan pemahaman bahwa tindakan gawat darurat berbeda
dengan penanganan pada kilen yang memiliki masalah tidak gawat darurat.
Penatalaksanaan kegawatdaruratan harus dilaksanakan secara tim dan akan
dipimpin oleh seorang leader tim yang harus langsung memberikan
pengarahan secara keseluruhan mengenai penatalaksanaan terhadap pasien
yang mengalami injuri.( Fulde, Gordian.2009).
Tindakan keperawatan gawat darurat merupakan rangkaian kegiatan yang
sistematis dan professional, cepat dan tepat yang diberrikan pada pasien yang
dilaksanakan oleh perawat yang kompeten. Kondisi gawat darurat yang sering
muncul pada suatu insiden maupun bencana yang seringkali tidak terprediksi
jumlah korbanya dan tindakan yang harus dilakukan menjadi salah satu
keterbatasan sumber daya. Tindakan gawat daruratan yang dimulai dengan
pengkajian awal mengenai status kesehatan klien sangat penting dilakukan
untuk meminimalkan jumlah korban dan merencanakan tindakanyan
selanjutnya. (Fude, Gordian.2009)
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI

1. Pengkajian Primer
Kajian primer digunakan untuk menangani pasien gawat darurat.
Kajian primer diprioritaskan menangani pasien paling parah dan
membutuhkan tindakan segera. (Mardalena,eda ).
Primary survey menyediakan evaluasi yang sistematis, pendeteksian
dan manajemen segera terhadap komplikasi akibat trauma parah yang
mengancam kehidupan. Tujuan dari primary survey adalah untuk
mengidentifikasi dan memperbaiki dengan masalah yang mengancam
kehidupan. Tahapan dari primary survey meliputi Airway maintenance
dengan cervical spine protection, breathing dan oxygenation, circulation
dan kontrol pendarahan ekternal, disability-pemeriksaan neurologis
singkat, exposure dengan kontrol lingkungan

2. Pengkajian Sekunder
Kajian sekunder umumnya bertujuan untuk mengidektifikasi penyakit
yang dikeluhkan oleh pasien.
Survei sekunder merupakan pemeriksaan secara lengkap yang
dilakukan secara head to toe, dari depan hingga belakang. Secondary
survey hanya dilakukan setelah kondisi pasien mulai stabil, dalam artian
tidak mengalami syok atau tanda-tanda syok telah mulai membaik.
3. Primary Survey
Penilaian awal pasien trauma terdiri atas primary survey dan
secondary survey. Pendekatan ini ditunjukan untuk mempersiapkan dan
menyediakan metode perawat individu yang mengalamai multiple trauma
secara konsisten dan menjaga tim agar tetap berfokus pada prioritas
perawat. Masalah- masalah yang mengancam nyawa terkait jalan napas,
pernapasan, sirkulasi, dan status kesadaran pasien diidentifikasi,
dievaluasi, dan dilakukan tindakan dalam hitungan menit sejak datang di
unit gawat darurat. Kemungkinan kondisi mengancam jiwa seperti
pneumotoraks, hemotoraks, flain chest, dan pendarahan dapat di deteksi
melalui primary survey. Ketika kondisi yang mengancam nyawa telah
diketahui maka dapat segera dilakukan intervensi yang sesuai dengan
masalah/ kondisi penilain, intervensi, dan evaluasi yang berkelanjutan.
Secondary Survey setelah dilakukan primary survey dan masalah yang
terkait dengan jalan nafas, pernapasan, sirkulasi, dan status kesadaran
telah selesai dilakukan tindakan maka tahap selanjutnya adalah seconder
survey pada pemeriksaan lengkap mulai dari head to toe. Berbeda dengan
primary survey dalam pemeriksaan seconder survey ini apabila di
dapatkan masalah maka tidak di berika tindakan dengan segara. Hal-hal
tersebuat dicatat dan diprioritaskan untuk tindakan selanjutnya, jika pada
saat tertentu, pasien tiba-tiba mengalami masalah jalan nafas, pernapasan,
atau sirkulasi, maka segera lakukan primary survey dan intervensu sesuai
dengan indkasi
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari beberapa definisi yang di jelaskan pada halaman sebelumnya
kami menyimpulkan bahwa pengkajian primer merupakan pengkajian yang
dilakukan untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang mengancam hidup
pasien sedangkan pengkajian sekunder merupakan pengkajian lanjutan yang
dalam artian dilakukan setelah kondisi pasien mulai stabil.

B. Saran
Dalam mengumpulkan suatu definisi terkait dengan pembelajaran
yang di buat dalam hal ini definisi dari pengkajian primer dan sekunder harus
membutuhkan banyak sumber (baik jurnal maupun buku) untuk melengkapi
apa yang ingin di capai. Kelompok kami merasa sangat terbatas dalam
mengumpulkan sumber untuk melengkapi tugas yang dikerjakan karena
terbatasnya buku kegawatdaruratan di perpustakaan dan minimnya jurnal
dengan terbitan 2 tahun terakhir. Jadi kami harap adanya saran dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Maria, I., Zubaidah, H., Pusparina, I., & Norfitri, R. (2019). Caring
dan Comfort Perawat Dalam Kegawatdaruratan. Yogyakarta :
Deepublish
Diakses dari :
https://www.google.com/books?
hl=id&lr=&id=rqzSDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR5&dq=caring+dan+
comfort+perawat+dalam+kegawatdaruratan&ots=YMqZ57D54k&sig
=JOFsJESqvl0xpQe8tcyZpUW-A5g
(Pada hari senin, 9 maret 2020).

Mardalena, Ida. (2017). Asuhan Keperawatan Gawat Darurat.


Yogyakarta : Pustaka Baru.

Anda mungkin juga menyukai