Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah
tugas mata kuliah Kegawatdaruratan Bencana yang berjudul “Persektif
Keperawatan Gawat Darurat dan Konsep serta Prinsip Gawat Darurat” tepat
waktu. Makalah ini tidak akan selesai tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai
pihak.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
JUDUL .......................................................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................................. 5
A. Pengertian...................................................................................................................................... 6
B. Konsep............................................................................................................................................. 6
F. SPGDT.............................................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 20
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegawatdaruratan atau dapat pula disebut sebagai emergency
adalah suatu situasi yangmendesak yang beresiko terhadap kesehatan,
kehidupan, kesejahteraan ataulingkungan. Suatu insiden dapat menjadi
suatu kegawatdaruratan apabila merupakansuatu insiden dan mendesak
atau mengancam nyawa, kesehatan, kesejahteran ataupunlingkungan;
insiden yang sebelumnya menyebabkan hilangnya nyawa
seseorang,kecacatan, merusak kesejahteraan, ataupun merusak
lingkungan; atau insiden yangmemiliki probabilitas yang tinggi untuk
menyebabkan bahaya langsung ke kehidupan,kesehatan, kesejahteraan
ataupun lingkungan (Wikipedia 2015).Kegawadaruratan medis adalah
insiden cedera atau sakit yang akut dan menimbulkanresiko langsung
terhadap kehidupan atau kesehatan jangka panjang seseorang(Caroline,
2013). Keadaan darurat tersebut memerlukan bantuan orang lain
yangidealnya memiliki kualisifikasi dalam melakukan pertolongan, hal ini
membutuhkanketerlibatan dari berbagai pelayanan multilevel, baik dari
pemberi pertolongan pertama,teknisi sampai kelayanan kesehatan gawat
darurat.Kegawatdaruratan medis merupakan keadaan harus mendapat
intervensi segera. Dalammerespon kegawatdaruratan telah dibentuk
emergency medikal service (EMS) atau disebut pula layanan
kegawatdaruratan medis. Tujuan utama dari layanan ini
adalahmemberikan pengobatan kepada pasien yang membutuhkan
perawatan medismendesak, dan tujuan menstabilkan kondisi saat itu,
dan menyediakan transpor efisiendan efektif bagi pasien menuju layanan
pengobatan definitif.Layanan kegawatdaruratan medis di tiap-tiap negara
dan daerah menyediakan layananyang beragam dengan metode yang
5
beragam pula, hal ini ditentukan oleh kebijakan pemerintah negara
masing-masing dengan metode pendekatan yang berbeda pulatergantung
dari kondisi dari negara tersebut. Secara umum, semua
layanankegawatdaruratn medis menyediakan layanan bantuan hidup
dasar.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian konsep keperawatan gawat darurat ?
2. Apa saja prinsip-prinsip keperawatan gawat darurat ?
3. Bagaimana konsep sistem peayanan gawat darurat ?
C. Tujuan
Untuk memahami dan menyamakan konsep mengenai
kegawatdaruratan agar dapat diketahui dan ditangani dengan cepat dan
tepat untuk menghindari perburukan keadaan bagi masyarakat awam
umumnya serta bagi tenaga kesehatan khususnya.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Persepektif keperawatan gawat darurat adalah perawatan yang
diberikan pada pasien/keluaarga yang mengalami kondisi yang
membahayakan kehidupan baik aktual/potensial, secara tiba-tiba dan
tidak diperkirakan ditempat yang tidak dapat dikontrol atau diluar RS.
Pemberian pelayanan terhadap pasien yang memerlukan bantuan segera
dan kritikal.
B. Konsep
Keperawatan Gawat Darurat (Emergency Nursing) merupakan
pelayanan keperawatan yang komprehensif diberikan kepada pasien dengan
injury akut atau sakit yang mengancam kehidupan. Sebagai seorang spesialis,
perawat gawat darurat menghubungkan pengetahuan dan keterampilan
untuk menangani respon pasien pada resusitasi, syok, trauma,
ketidakstabilan mulisistem, keracunan dan kegawatan yang mengancam jiwa
lainnya.
7
Untuk dapat mencegah kematian, petugas harus tahu penyebab kematian
yaitu :
a) Meninggal dalam waktu singkat (4-6 menit)
Kegagalan sistem otak
Kegagalan sistem pernafasan
Kegagalan sistem kardiovaskuler
b) Meninggal dalam waktu lebih lama (perlahan-lahan)
Kegagalan sistem hati
Kegagalan sistem ginjal (perkemihan)
Kegagalan sistem pankreas (endokrin)
8
Berikan pertolongan pertama untuk kondisi yang mengancam
kehidupan
Kirim seseorang untu memanggil polisi dan ambulan
3. Sikap penolong :
Jangan panic
Bersikap tenang
Cekatan dalam melakukan tindakan
Jangan terburu-buru memindahkan korban dari tempat kejadian
sebelum dipastikan sarana angkutan yang memadai
9
10
F. Sistem Pengendalian Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
SPGDT adalah suatu metode yang digunakan untuk penanganan
korban yang mengalami kegawatan dengan melibatkan semua unsur yang ada
1. Fase Pra RS
1) Komunikasi
a. Dalam komunikasi hubungan yang sangat diperlukan adalah
Pusat komunikasi ambulan gawat darurat (119)
Pusat komunikasi ke RS
Pusat komunikasi polisi (110)
Pusat komunikasi pemadam kebakaran (113)
b. Untuk komunikasi fasilitas pager, radio, telepon, Hp
c. Tugas pusat komunikasi adalah :
Menerima permintaan tolong
Mengirim ambulan terdekat
Mengatur dan memonitor rujukan penderita gawat
darurat
Memonitor kesiapan RS terutama unit gawat darurat
dan ICU
2) Pendidikan
a. Pada orang awam
Mereka adalah anggota pramuka, PMR, guru, IRT,
pengemudi, hansip, petugas hotel dan restaurant. Kemampuan
yang harus dimiliki orang awam adalah :
Mengetahui cara minta tolong misalnya menghubungi
EMS (119)
Mengetahui cara RJP (Resusitasi Jantung Paru)
Mengetahui cara menghentikan perdarahan
Mengetahui cara memasang balut atau bidai\
11
Mengetahui cara transportasi yang baik
b. Pada orang awam khusus
Orang awam yang telah mendapatkan pengetahuan cara-cara
penanggulangan kasus gawat darurat sebelum korban dibawa
ke RS ∕ ambulan datang.
Kemampuan yang harus dimiliki orang awam khusus adalah
paling sedikit seperti kemampuan orang awam dan ditambah
dengan :
Mengetahui tanda-tanda persalinan
Mengetahui penyakit pernafasan
Mengetahui penyakit jantung
Mengetahui penyakit persarafan
Mengetahui penyakit anak
c. Pada perawat
Harus mampu menanggulangi penderita gawat darurat dengan
gangguan :
Sistem pernafasan
Mengatasi obstruksi jalan nafas
Membuka jalan nafas
Memberi nafas buatan
Melakukan RJP (CAB)
Sistem sirkulasi
Mengenal aritmia dan infark jantung
Pertolongan pertama pada henti jantung
Melakukan EKG
Mengenal syok dan memberi pertolongan
pertama
Sistem vaskuler
Menghentikan perdarahan
12
Memasang infus atau transfuse
Merawat infuse
Sistem saraf
Mengenal koma dan memberikan pertolongan
pertama
Memberikan pertolongan pertama pada trauma
kepala
Sistem pencernaan\
Pertolongan pertama pada trauma abdomen dan
pengenalan tanda perdarahan intraabdomen
Persiapan operasi segera (cito)
Kumbah lambung pada pasien keracunan
Sistem perkemihan
Pertolongan pertama pada payah ginjal akut
Pemasangan kateter
Sistem integument atau toksikologi
Pertolongan pertama pada luka bakar
Pertolongan pertama pada gigitan binatang
Sistem endokrin
Pertolongan pertama pasien hipo atau
hiperglikemia
Pertolongan pertama pasien krisis tiroid
Sistem musculoskeletal
Mengenal patah tulang dan dislokasi
Memasang bidai
Mentransportasikan pasien ke RS
Sistem penginderaan
Pertolongan pertama pada pasien trauma mata
atau telinga
13
Melakukan irigasi mata dan telinga
Pada anak
Pertolongan pertama anak dengan kejang
Pertolongan pertama anak dengan astma
Pertolongan pertama anak dengan diare atau
konstipasi
3) Transportasi
a. Syarat transportasi penderita
Penderita gawat darurat siap ditransportasikan bila
Gangguan pernafasan dan kardiovaskuler telah
ditanggulangi
Perdarahan harus dihentikan
Luka harus ditutup
Patah tulang apakah memerlukan fiksasi
Selama transportasi harus dimonitor
Kesadaran
Pernafasan
Tekanan darah dan denyut nadi\
Daerah perlukaan
Syarat kendaraan
Penderita dapat terlentang
Cukup luas untuk lebih dari 2 pasien dan
petugas dapat bergerak
Cukup tinggi sehingga petugas dapat berdiri
dan infus lancer
Dapat melakukan komunikasi ke sentral
komunikasi dan RS
Identitas yang jelas sehingga mudah dibedaan
dari ambulan lain
Syarat alat yang harus ada
14
Resusitasi
Oksigen
Alat hisap
Obat-obatan
Infus
Balut dan bidai
Tandu
EKG transmitter
Inkubator
Alat-alat persalinan
Syarat personal
Dua orang perawat yang dapat mengemudi
Telah mendapat pendidikan tambahan gawat
darurat
Sebaiknya diasramakan agar mudah dihubungi
b. Cara transportasi
Tujuan memindahkan penderita dengan cepat tetapi
selamat
Kendaraan penderita gawat darurat harus berjalan hati-
hati dan menaati peraturan lalu lintas
2. Fase RS
1) Puskesmas
Ada puskesmas yang buka 24 jam dengan kemampuan :
a. Resusitasi
b. Menanggulangi fase gawat darurat baik medis maupun pembedahan
minor
c. Dilengkapi dengan laboratorium untukk menunjang diagnostik seperti
pemeriksaan Hb, leukosit, gula darah
d. Personal yang dibutuhkan 1 dokter umum dan 2-3 perawat dalam 1
shift
15
2) IGD atau UGD
Berhasil atau gagalnya suatu IGD atau UGD tergantung pada :
a. Keadaan penderita waktu tiba di IGD
Mutu penanggulangan pra RS
IGD harus aktif meningkatkan mutu penanggulangan pra RS
b. Keadaan gedung IGD sebaiknya dirancang sedemikian rupa sehingga
Masyarakat mudah mencapainya
Kegiatan mudah dikontrol
Jarak jalan kaki didalam ruangan tidak jauh
Tidak ada infeksi silang
Dapat menanggulangi keadaan bencana
3) Kualitas dan kuantitas alat-alat serta obat-obatan
a. Untuk resusitasi
Suction manual atau otomatis
Oksigen
Respirator manual atau otomatis
16
Laringoskop
Pipa endotracheal
Pipa nasotracheal
17
18
Oropharingeal tube
19
Jarum intra cardiac dll
20
Slit lamp
THT set
Traction kit
Gips
Obstetri ginekologi set
Lab mini
Bone set
Pembedahan minor set
Benang dan jarum segala ukuran
3. Pembiayaan
1) Asuransi Jasa Raharja
2) ASKES pegawai negeri
3) Jamsostek
4) JKN
5) JAMKESMAS
6) Dana sehat
7) Subsidi Pemerintah (Gakin)
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegawatdaruratan medis dapat diartikan menjadi suatu keadaan
cedera atau sakitakut yang membutuhkan intervensi segera untuk
menyelamatkan nyawa ataumencegah atau mencegah kecacatan serta
rasa sakit pada pasien. Pasien gawatdarurat merupakan pasien yang
memerlukan pertolongan segera dengan tepat dancepat untuk mencegah
terjadinya kematian atau kecacatan.Prinsip pada penanganan penderita
gawat darurat harus cepat dan tepat serta harusdilakukan segera oleh
setiap orang yang pertama menemukan/mengetahui (orangawam,
perawat, para medis, dokter), baik didalam maupun diluar rumah
sakitkarena kejadian ini dapat terjadi setiap saat dan menimpa siapa saja.
22
DAFTAR PUSTAKA
Kristanty, Paula, dkk. (2009). Asuhan Keperawatan Gawat Darurat. CV Trans Info
Media : Jakarta
23