Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

PERSALINAN POSTTERM

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stage Keperawatan Maternitas

PEMBIMBING

Yenni Okvitasari.,Ns.M.Kep

Disusun Oleh :

Nurul Jannah, S.Kep


NPM. 2014901110069

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN AJARAN 2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN

Manifestasi
Definisi
1. Volume cairan amnion
Persalinan postterm adalah mengalami penurunan sekitar
persalinan yang usia 300 ml.
kehamilannya lebih dari 42 2. Berkurangnya berat badan Ibu
minggu atau 294 hari. (lebih dari 1,4 kg/minggu).
Diagnosa usia kehamilan lebih 3. Berkurangnya ukuran lingkar
dari 42 minggu didapatkan dari perut (akibat berkurangnya
perhitungan seperti rumus cairan amnion)
neagle atau dengan tinggi 4. Cairan amnion keruh,
fundus uteri (Norma, Dwi terdapat feces bayi, resiko
dalam Eka Riska 2019) terjadi aspirasi mekonium.
5. O2 supply kepada janin
mengalami penurunan: Resiko
asfiksi.
Etiologi 6. Hipoglikemy pada janin,
Sarwono Prawirohardjo dalam akibat kurang asupan dan
simpanan glukosa.
bukunya (Ilmu Kebidanan,
Pada janin:
2013) faktor penyebab 1. Janin tampak seperti berusia
kehamilan postterm adalah term/ cukup umur, namun
1. Pengaruh Progesteron terkadang tampak telah tua 1-
2. Teori Oksitosin 3 minggu.
3. Teori Kortisol/ACTH 2. Janin panjang dan kurus
Janin (akumulasi lemak menurun),
4. Saraf Uterus namun dapat pula terjadi
5. Heriditer peningkatan berat janin
3. Kulit agak pucat dengan
deskuamasi
4. Vernix casiosa menipis, kulit
Komplikasi kering dan pecah-pecah
5. Kuku janin panjang
1. Terhadap ibu terkadang terisi dengan
2. Terhadap janin mekonium
3. Suhu yang tidak stabil. 6. Terdapat akumulasi scalp
pada rambut janin
4. Hipoglikemi. 7. Tali pusat layu dan berwarna
5. Polisitemia. kuning
6. Kelainan neurogenik 8. Palpasi kepala janin
mengeras.

Penatalaksanaan
1. Setelah usia kehamilan lebih dari atau sama dengan 40-42 minggu monitoring janin secara intensif
2. Non stresstest(NST) dapat dua kali dalam seminggu
3. Apabila tidak ada tanda-tanda insufisiense plasenta,persalinan spontan dapat ditunggu dengan pengawasan ketat
4. Lakukan pemeriksaan dalam untuk menilai kematangan serviks
5. Tindakan operasi seksio cesarean dapat dipertimbangkan.
6. Penatalaksanaan aktif pada kehamilan lewat bulan
Pemeriksaan Penunjang:
1. Usia kehamilan ditentukan dengan menghitung HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir) di kurangi dengan hari pemeriksaan
ibu. Usia kehamilan diatas 42 minggu menandakan terjadinya Bayi Lahir Postmatur.
2. Pemeriksaan antenatal yang teratur diikuti dengan tinggi dan naiknya fundus uteri dapat membantu penegakan diagnosis
Bayi Lahir Postmatur.
3. Pemeriksaan rontgenologi pada janin dapat dijumpai telah terjadi penulangan pada bagian distal femur, baguan proksimal
tibia, tulang kuboid diameter biparietal 9,8 atau lebih.
4. USG: ukuran diameter biparietal, gerakan janin yang mengalami perubahan semakin aktif maupun semakin lemah dan
jumlah air ketuban mengalami penurunan.
5. Pemeriksaan sitologik air ketuban : biru Nil, maka sel – sel yang mengandung lemak akan berwarna jingga.
a. Melebihi 10% = kehamilan diatas 36 minggu
b. Melebihi 50% = kehamilan diatas 39 minggu
6. Amnioskopi : melihat derajat kekeruhan air ketuban, tampak kekeruhan karena bercampur mekonium
7. Kardiotografi: mengidentifikasi denyut jantung janin, penurunan DJJ terjadi karena insufiensi plasenta
8. Uji oksitosin ( stress test), yaitu dengan infus tetes oksitosin dan diawasi reaksi janin terhadap kontraksi uterus. Jika ternyata
reaksi janin kurang baik, hal ini mungkin janin akan berbahaya dalam kandungan dan dapat segera dilakukan SC
9. Pemeriksaan kadar estriol dalam urin ibu
10. Pemeriksaan pH darah janin : menentukan derjat hipoksia, mupun intrepretasi asidosis/alkalosis pada janin.

Diagnosa dan Intervensi Keperawatan


1. Resiko Infeksi
NOC :
 Immune Status
 Knowledge : Infection control
 Risk control
NIC
- Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
- Pertahankan teknik isolasi
- Batasi pengunjung bila perlu
- Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan
pasien
2. Gangguan perfusi jaringan
NOC : Circulation status
Tissue Prefusion : cerebral
NIC:
- Intrakranial Pressure (ICP) Monitoring (Monitor tekanan intrakranial)
- Berikan informasi kepada keluarga
- Set alarm
- Monitor tekanan perfusi serebral
3. Nyeri
NOC : Pain Level, Pain control, Comfort level
NIC :
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
- Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
4. Ansietas
NOC : Anxiety control, Coping, Impulse control
NIC
- Gunakan pendekatan yang menenangkan
- Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien
5. Gangguan pertukaran gas
NOC: Respiratory Status : Gas exchange , ventilation, Vital Sign Status
NIC
- Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
DAFTAR PUSTAKA

Afifah Nur (2017). Laporan Asuhan Keperawatan Asuhan Keperawatan Post Partum Persalinan
Normal Pada Ny. S Dengan Post Term Di Ruang Siti Walidah Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang. Program Studi Ners Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah palembang.
Riska Eka (2019). Jurnal Midwifery Asuhan Kebidanan Intranatal Pada Ny “N” Dengan Persalinan
Postterm Di RSUD Syekh Yusuf Gowa 17 Juli 2018. Vol 1 No 1 Tahun 2019

NANDA-I. 2018. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2018-2020. Jakarta : EGC.
NANDA NIC-NOC. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan DiagnosaMedis. Edisi
Revisi Jilid II. Yogyakarta: Mediaction Publishing.

Banjarmasin, 12 Desember 2020

Preseptor Akademik, Ners Muda,

Yenni Okvitasari, Ns.,M.Kep. Nurul Jannah, S.Kep

Anda mungkin juga menyukai