STASE MATERNITAS
OLEH:
NAMA : Emy Pratama
NIM : 2014901110023
I.2 Etiologi
Abortus inkomplit merupakan salah satu abortus spontan, banyak faktor
penyebab terjadinya abortus spontan.
Penyebab abortus spontan (Manuaba,2009) :
a) Faktor genetic
1. Kelainan kromosom
Kelainan kromosom yang sering ditemukan pada abortus spontan
adalah trisomi, monosomi, triploid/tetraploid
2. Abortus dua kali karena kelainan kromosom terjadi 80%
3. Sindrom Ehlers – Danlos
Yaitu suatu keadaan membran endometrium sangat rapuh sehingga
mudah ruptur atau pecah (rupture membrane abortus spontan)
b) Faktor hormonal
1. Defisiensi luetal
2. Abortus berulang karena faktor hormonal sekitar 35 – 50%
3. gangguan kelenjar tyroid
c) Kelainan anatomi uterus
1. Sub mukosa mioma uteri
2. Kelainan kongenital uterus seperti, septum, uterus arkuatus yang
berat, terdapat polip uteri
3. Serviks inkompeten
d) Faktor infeksi genitalia interna
1. Toxoplasmosis
2. Sitomegalovirus
3. Rubela
4. Herpes simpleks
5. Infeksi endometrium (klamidia, toksoplasmosis, mycoplasma hominis
e) Intoksikasi agen eksternal
1. Intoksikasi bahan anestesi
2. Kecanduan (alkohol. Perokok, agen lainnya)
f) Postur ibu hamil
1. Kurus, BB kurang dari 40 kg
2. Gemuk, BB diatas 80 kg
g) Faktor paternal
1. Hiperspermatozoa, jumlah sperma lebih dari 250 juta
2. Oligospermatozoa, jumlah sperma kurang dari 20 juta
3. Prinsipnya kekurangan DNA
h) Faktor imunologis
1. Faktor alloimmune
Penolakan maternal terhadap hasil konsepsi yang mengadakan
implantasi
Jika tipe homolog HLA atau antipaternal antibody tinggi, akan
berlangsung abortus
Kehamilan dipertahankan oleh komponen : Lokal autoimmune
reaksi sehingga menetralkan antipaternal antibody yang dijumpai
pada sebagian ibu hamil
2. Faktor hormonal dari plasenta yaitu human chorionic gonadotropin
dan progesterone
3. Faktor antibody autoimun, terutama :
Antibody antiphosfolipid :
o Menimbulkan thrombosis, infrak plasenta, perdarahan
o Gangguan sirkulasi dan nutrisi menuju janin dan diikuti
abortus
o Antibody anticardiolipin, dalam lupus anticoagulant (LAC)
o Menghalangi terbentuknya jantung janin sehingga akan
menyebabkan abortus.
II. MekanismeFisiologis
2.1 Pathway
2.2 Komplikasi
2.2.1 Perdarahan
Perdarahan dapat diatasi dengan pengosongan uterus dari sisa-sisa hasil
konsepsi dan jika perlu pemberian transfusi darah.Kematian karena
perdarahan dapat terjadi apabila pertolongan tidak diberikan pada
waktunya
2.2.2 Perforasi
Perforasi uterus pada kerokan dapat terjadi terutama pada uterus dalam
posisi hiperretrofleksi. Dengan adanya dugaan atau kepastian terjadinya
perforasi, laparatomi harus segera dilakukan untuk menentukan luasnya
perlukaan pada uterus dan apakah ada perlukan alat-alat lain.
2.2.3 Syok
Syok pada abortus bisa terjadi karena perdarahan (syok hemoragik) dan
karena infeksi berat.
2.2.4 Infeksi
Sebenarnya pada genitalia eksterna dan vagina dihuni oleh bakteri yang
merupakan flora normal. Khususnya pada genitalia eksterna yaitu
staphylococci, streptococci, Gram negatif enteric bacilli, Mycoplasma,
Treponema (selain T. paliidum), Leptospira, jamur, Trichomonas
vaginalis, sedangkan pada vagina ada lactobacili,streptococci,
staphylococci, Gram negatif enteric bacilli, Clostridium sp., Bacteroides
sp, Listeria dan jamur. Organisme-organisme yang paling sering
bertanggung jawab terhadap infeksi paska abortus adalah E.coli,
Streptococcus non hemolitikus, Streptococci anaerob, Staphylococcus
aureus, Streptococcus hemolitikus, dan Clostridium perfringens. Bakteri
lain yang kadang dijumpai adalah Neisseria gonorrhoeae, Pneumococcus
dan Clostridium tetani. Streptococcus pyogenes potensial berbahaya oleh
karena dapat membentuk gas.
Analgetik
berfungsi untuk
mengurangi
nyeri
3. Ansietas Tujuan : Jelaskan Pengetahuan
berhubungan Setelah dilakukan tindakan 3 x 24 jam pasien prosedur dan dapat membantu
dengan tidak mengalami kecemasan dengan ktriteria arti gejala menurunkan
ancaman hasil: rasa takut dan
kematian diri Klien mendiskusikan ketakutan mengenai meningkatkan
sendiri dan janin diri janin dan masa depan kehamilan, juga rasa kontrol
mengenai ketakutan yang sehat dan tidak terhadap situasi
sehat Berikan Pengetahuan
Klien tampak tenang informasi akan membantu
Klien tidak terlihat cemas lagi dalam ibu untuk
bentuk mengatasi apa
verbal dan yang sedang
tertulis serta terjadi dengan
beri lebih efektif.
kesempatan Informasi
klien untuk sebaiknya
mengajukan tertulis, agar
pertanyaan nantinya
memungkinkan
ibu untuk
mengulang
informasi akibat
Pantau tingkat stress.
respon
verbal dan Menandai
non verbal tingkat
ibu dan kecemasan yang
pasangan. sedang dialami
ibu atau
Libatkan ibu pasangan.
dalam Menjadi mampu
perencanaan melakukan
dan sesuatu untuk
berpatisipasi membantu
dalam mengontrol
perawatan situasi sehingga
sebanyak dapat
mungkin menurunkan
rasa takut
DAFTAR PUSTAKA
NersMuda
(Emy Pratama)