Prinsip pencatatan ditinjau dari dua segi, yaitu dari segi isi maupun teknik pencatatan.
1. Isi Pencatatan
a. Mengandung Nilai Administrasi
Misalnya rangkaian pendokumentasian kegiatan pelayanan keperawatan merupakan alat
pembelaan yang sah manakala terjadi gugatan.
b. Mengandung Nilai Hukum
Misalnya catatan medis kesehatan/kep kerawatan dapat dijadikan sebagai pegangan hukum
bagi rumah sakit, petugas kesehatan, makan aupun klien.
c. Mengandung Nilai Riset
Pencatatan mengandung data, atau informasi, atau bahan yang dapat digunakan sebagai
objek penelitian, karena dokumentasi merupakan informasi yang terjadi di masa lalu.
d. Mengandung Nilai Edukasi
Pencatatan medis keperawatan dapat gunakan sebagai referensi atau bahan pengajaran di
bidang profesi si pemakai.
e. Mengandung nilai keuangan.
Kegiatan pelayanan medis keperawatan akan menggambarkan tinggi rendahnya biaya
perawatan yang merupakan sumber perencanaan keuangan rumah sakit.
1. Praktik keperawatan
Perubahan yang terjadi pada sistem layanan kesehatan di Indonesian membawa perubahan
terhadap praktik keperawatan profesional yang berdampak terhadap kegiatan pencatatan
keperawatan.
2. Lingkup keperawatan
5. Ketrampilan keperawatan.
6. Konsumen.
7. Biaya.
9. Akreditasi kontrol.
Pada waktu dulu klasifikasi klien didasarkan pada diagnosa medis, pelayanan klinik atau tipe
pelayanan, saat ini dalam keperawatan pasien diklasifikasikan berdasarkan DRG (Diagnosa
Related Group).
12.Risiko tindakan
Manajemen risiko adalah pengukuran keselamatan klien untuk melindungi perawat dari
tindakan kelalaian. Manajemen risiko ditekankan pada keadaan klien yang mempunyai risiko
terjadinya perlukaan atau kecatatan. Pencatatan yang paling penting meliputi: catatan tentang
kejadian, perintah verbal dan nonverbal, informed consent, dan catatan penolakan klien terhadap
tindakan.
Dokumentasi dapat digunakan sebagai barang bukti di pengadilan. Oleh karena itu data-data
harus diidentifikasi secara lengkap, jelas, obyektif, dan ditandatangani oleh perawat pelaksana,
tanggal, dan perlunya dihindari adanya penulisan yang dapat menimbulkan interpretasi yang
salah .
2. Jaminan mutu
Dengan pencatatan yang lengkap dan akurat akan membantu meningkatkan mutu
pelayanan keperawatn.
3. Komunikasi
5. Pendidikan
6. Penelitian
7. Akreditasi
Melalui dokumentasi keperawatan akan dapat dilihat sejauhmana peran dan fungsi perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan klien. Hal ini akan bermanfaat bagi peningkatan mutu
pelayanan dan bahan pertimbangan dalam kenaikan jenjang karir/kenaikan pangkat.
Potter dan Perrry (1989) memberikan panduan sebagai petunjuk cara mendokumentasikan
dengan benar:
1. Jangan menghapus dengan menggunakan tip-ex atau mencoret tulisan yang salah ketika
mencatat, karena akan tampak seolah-olah perawat mencoba menyembunyikan informasi atau
merusak dokumen. Cara yang benar adalah dengan membuat suatu garis pada tulisan yang salah,
tulis kata ‘salah’ lalu di paraf kemudian tulis catatan yang benar.
2. Tulislah kondisi obyektif klien dan tindakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan. Jangan
menulis komentar yang bersifat mengkritik klien maupun tenaga kesehatan lain, karena
pernyataan tersebut dapat dipergunakan sebagai bukti terhadap perilaku yang tidak profesional
atau asuhan keperawatan yang tidak bermutu.
3. Koreksi semua kesalahan sesegera mungkin karena kesalahan menulis dapat diikuti dengan
kesalahan tindakan. Oleh karena itu jangan tergesa-gesa melengkapi catatan, pastikan bahwa
informasi akurat.
4. Catat hanya fakta, catatan haris akurat dan reliabel. Pastikan apa yang ditulis adalah fakta, jangan
berspekulasi atau menulis perkiraan saja.
5. Jangan biarkan pada akhir catatan perawat kosong, karena orang lain dapat menambahkan
informasi yang tidak benar pada bagian yang kosong tadi. Untuk itu buat garis horizontal
sepanjang area yang kosong dan bubuhkan tandatangan dibawahnya.
6. Semua catatan harus dapat dibaca, ditulis dengan tinta dan menggunakan bahasa yang lugas,
karena tulisan yang tidak terbaca dapat disalahtafsirkan sehingga menimbbukan kesalahan dan
dapat dituntut ke pengadilan.
7. Jika mempertanyakan suatu instruksi, catat bahwa anda sedang mengklarifikasi karena jika
perawat melakukan tindakan diluar batas kewenangannya dapat dituntut.
8. Tulis hanya untuk diri sendiri karena perawat bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas
informasi yang ditulisnya. Jadi jangan menuliskan pertanggung jawaban tindakan orang lain.
9. Hindari penggunaan tulisan yang bersifat umum (kurang spesifik), tulise secara lengka[, singkat,
padat dan obyektif.
10.Mulailah mencatat dokumentasi dengan waktu dan akhiri denga n tanda tangan (nama). Pastikan
urutan kejadian dicatat dengan benar dan ditandatangani, hal itu menunjukkan orang yang
bertanggung gugat atas dokumentasi tersebut. Jangan tunggu sampai akhir giliran dinas baru
mencatat perubahan yang terjadi beberapa jam lalu.