Anda di halaman 1dari 26

Bisepta Prayogi, S.

Kep,Ns

Panas adalah energi kinetik pada gerakan


molekul.
Temperatur adalah suatu ukuran derajat
relatif panas atau dinginnya tubuh,terkait
dengan titik didih dan titik beku air yang
memiliki nilai numerik yg tetap
Termo : Panas, Regulasi : Pengaturan
Termoregulasi adalah Suatu pengaturan
fisiologis tubuh manusia mengenai
keseimbangan produksi panas dan
kehilangan panas sehingga suhu tubuh
dapat dipertahankan secara konstan

Yg paling sering digunakan adalah celcius


Skala yg lain adalah kelvin dan fahrenheit
Perhitungan :
= (5/9) 32
= (9/5 ) + 32
K = + 273
Alat yg digunakan untuk mengetahui suhu
adalah Termometer ( berisi merkuri)

Lokasi pengukuran temperatur tubuh :


ketiak (aksila), sub lingual (dibawah lidah)
atau rektal (dubur)
Temperatur dubur lebih tinggi 0,3 0,5 oC
daripada temperatur aksila
Suhu rektal agak konstan bila
dibandingkan dengan suhu-suhu di daerah
lain

Tubuh manusia merupakan organ yang mampu menghasilkan


panas secara mandiri dan tidak tergantung pada suhu
lingkungan. mahluk berdarah panas
Suhu tubuh dihasilkan dari :
1. Laju metabolisme basal (basal metabolisme rate, BMR)
2. Laju cadangan metabolisme yang disebabkan aktivitas otot
(termasuk kontraksi otot akibat menggigil).
3. Metabolisme tambahan akibat pengaruh hormon tiroksin
dan sebagian kecil hormon lain, misalnya hormon
pertumbuhan (growth hormone dan testosteron).
4. Metabolisme tambahan akibat pengaruh epineprine,
norepineprine, dan rangsangan simpatis pada sel.
5. Metabolisme tambahan akibat peningkatan aktivitas
kimiawi di dalam sel itu sendiri terutama bila temperatur
menurun.

Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat.


Banyak faktor yang dapat menyebabkan fluktuasi suhu
tubuh
Titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti
konstan pada 37C.
Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu
tubuh yang terlalu panas, tubuh akan melakukan
mekanisme umpan balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi
bila suhu inti tubuh telah melewati batas toleransi tubuh
untuk mempertahankan suhu, yang disebut titik tetap (set
point).
Tubuh manusia memiliki seperangkat sistem yang
memungkinkan tubuh menghasilkan, mendistribusikan, dan
mempertahankan suhu tubuh dalam keadaan konstan.

Berdasarkan distribusi suhu di dalam tubuh,


dikenal suhu inti (core temperatur), yaitu
suhu yang terdapat pada jaringan dalam,
seperti kranial, toraks, rongga abdomen,
dan rongga pelvis. Suhu ini biasanya
dipertahankan relatif konstan (sekitar 37C).
Selain itu, ada suhu permukaan (surface
temperatur), yaitu suhu yang terdapat
pada kulit, jaringan sub kutan, dan lemak.
Suhu ini biasanya dapat berfluktuasi
sebesar 30C sampai 40C.

Temperatur rata-rata kulit : 0,07 Tkepala + 0,14


Tlengan + 0,05 Ttangan + + 0,07 Tkaki + 0,13 Tbetis +
0,09 Tpaha + 0,35 Tbatangtubuh
Temperatur tubuh rata-rata : Mean Body
Temperatur
= (0,69 x temp rektal) + (0,33 x temp kulit ratarata)

Usia

Suhu (C)

3 bulan

37,5

6 bulan

37,7

1 tahun

37,7

3 tahun

37,2

5 tahun

37,0

7 tahun

36,8

9 tahun

36,7

11 tahun

36,7

13 tahun

36,6

Dewasa

36,4

> 70 tahun

36,0

Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari


36C
Normal, bila suhu tubuh berkisar antara
36 - 37,5C
Febris / pireksia, bila suhu tubuh antara
37,5 - 40C
Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari
40C
(Tamsuri Anas, 2007)

1. Kecepatan metabolisme basal


2. Rangsangan saraf simpatis
3. Hormon pertumbuhan
4. Hormon tiroid
5. Hormon kelamin
6. Demam ( peradangan )
7. Status gizi
8. Aktivitas
9. Gangguan organ
10. Lingkungan

1. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh meningkat


:
a. Vasodilatasi disebabkan oleh hambatan dari
pusat simpatis pada hipotalamus posterior
(penyebab vasokontriksi) sehingga terjadi
vasodilatasi yang kuat pada kulit, yang
memungkinkan percepatan pemindahan panas
dari tubuh ke kulit hingga delapan kali lipat lebih
banyak.
b.Berkeringat pengeluaran keringat menyebabkan
peningkatan pengeluaran panas melalui evaporasi.
c. Penurunan pembentukan panas Beberapa
mekanisme pembentukan panas, seperti
termogenesis kimia dan menggigil dihambat
dengan kuat.

2. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh menurun :


a. Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh karena
rangsangan pada pusat simpatis hipotalamus
posterior.
b. Piloereksi Rangsangan simpatis menyebabkan
otot erektor pili yang melekat pada folikel rambut
berdiri.
c. Peningkatan pembentukan panas sistem
metabolisme meningkat melalui mekanisme
menggigil, pembentukan panas akibat rangsangan
simpatis, serta peningkatan sekresi tiroksin.

1.

Radiasi
mekanisme kehilangan panas tubuh dalam
bentuk gelombang panas inframerah
panjang gelombang 5 20 mikrometer
Tubuh manusia memancarkan gelombang panas
ke segala penjuru tubuh
Radiasi merupakan mekanisme kehilangan
panas paling besar pada kulit (60%) atau 15%
seluruh mekanisme kehilangan panas

2. Konduksi
merupakan pertukaran energi kinetik antar molekul
(atom), dimana partikel yang energinya rendah
dapat meningkat dengan menumbuk partikel
dengan energi yang lebih tinggi.
Konduksi adalah perpindahan panas akibat paparan
langsung kulit dengan benda-benda yang ada di
sekitar tubuh.

3. Konveksi
Apabila seceret kopi diletakkan di atas kompor
listrik yang panas maka enegi dalam ceret akan
meningkat yang disebabkan oleh konveksi
Apabila kalor berpindah dengan cara gerakan
partikel yang telah dipanaskan dikatakan
perpindahan kalor secara konveksi
Aliran konveksi dapat terjadi dikarenakan massa
jenis udara panas sangat ringan dibandingkan
massa jenis udara dingin

4. Evaporasi
Evaporasi ( penguapan air dari kulit ). Setiap satu
gram air yang mengalami evaporasi akan
menyebabkan kehilangan panas tubuh sebesar
0,58 kilokalori.
Pada kondisi individu tidak berkeringat, mekanisme
evaporasi berlangsung sekitar 450 600 ml/hari.
Hal ini menyebabkan kehilangan panas terus
menerus dengan kecepatan 12 16 kalori per jam.
Evaporasi ini tidak dapat dikendalikan karena
evaporasi terjadi akibat difusi molekul air secara
terus menerus melalui kulit dan sistem pernafasan.

Enegi panas mula-mula akan penetrasi


kedalam jaringan kulit dalam bentuk berkas
cahaya (dalam bentuk radiasi atau konduksi)
kemudian akan menghilang didalam jaringan
yang lebih dalam berupa panas, panas
tersebut kemudian diangkut ke jaringan lain
dengan cara konveksi yaitu diangkut ke
jaringan seluruh tubuh melalui cairan tubuh,
dan energi panas akan dikeluarkan melalui
evaporasi (keringat)

Efek

panas terbagi dalam 3 bagian :

Fisik, Panas menyebabkan zat cair, padat dan gas


mengalami pemuaian ke segala arah
2. Kimia, kecepatan reaksi kimia akan meningkat dengan
peningkatan temperatur reaksi oksidasi
Permeabilitas membran sel akan meningkat sesuai
dengan peningkatan suhu pada jaringan akan terjadi
peningkatan metabolisme peningkatan pertukaran
zat kimia tubuh dalam cairan tubuh
3. Biologis, sumasi dari efek panas terhadap fisik dan
kimia peningkatan sel darah putih, peradangan &
dilatasi pembuluh darah peningkatan sirkulasi darah
dan peningkatan tekanan kapiler & pH darah menurun
1.

Romans (600 a.d) : memakai minyak panas untuk


memijat
Faure (1774) : mempergunakan Hotsbrichs
dalam pengobatan nyeri yang disebabkan
rheumatik
Roebereiner (1816) : Pemakaian sinar dalam
bidang pengobatan
Reyn (1913) : Menggunakan sinar ungu ultra
dalam irradiasi tubuh
Langevin (1917) : mempergunakan ultrasonik
dalam pengobatan

1. Metode Konduksi :
Terjadi apabila terdapat perbedaan temperatur antara
kedua benda panas akan ditransfer dari benda yang
lebih panas ke benda yang lebih dingin
a. Kantong air panas/botol berisi air panas pengobatan
nyeri (mis nyeri perut)
b. Handuk panas pada daerah otot yang sakit (mis
spasme otot)
c. Turkish bath/mandi uap untuk penyegar, relaksasi otot
d. Mud packs/lumpur panas mengkonduksi panas
kedalam jaringan, mencegah kehilangan panas tubuh
e. Wax bath/parafin bath mentransfer panas pada
tungkai bawah terutama pada orang tua
f. Electric pads melingkari kawat elemen panas yang
dibungkus asbes atau plastik
Untuk pengobatan penyakit neuritis, contusio, sinusitis
dan low back pain

2. Metode Radiasi :
a. Electric fire
b. Infra merah
3. Metode elektromagnetis :
a. Short wave diathermy (Diatermi gelombang pendek)
b. Micro wave diathermy (gelombang radio dengan
ossilasi pada frekuensi yang sangat tinggi (frekuensi
900 MHz)
4. Gelombang ultrasonik gelombang bunyi dengan
frekuensi 1 MHz lebih efektif pada tulang
dibanding dengan soft tissue karena tulang lebih
banyak menyerap panas

Penggunaan

temperatur rendah dalam bidang

kedokteran :
1. Penyimpanan darah (bank darah)
2. Penyimpanan sperma (Bank sperma)
3. Penyimpanan bone marrow (Sumsum tulang)
4. Penyimpanan jaringan tubuh lainnya
5. Penyimpanan obat-obatan
6. Pengobatan edema yang diakibatkan trauma akut
dan sakit kepala ice bag/kantong es
7. Pengobatan nyeri dan bengkak lokal kompres
dingin
8. Operasi jaringan kanker

Pengukuran temperatur permukaan tubuh menunjukkan


bahwa temperatur permukaan tubuh berbeda disatu titik
dengan titik-titik lain, tergantung pada faktor fisik luar dan
metabolik internal serta proses sirkulasi yang dekat dengan
kulit

Penggunaan termografi dalam diagnosis :


A. Carsinoma mamae
B. Vascular disease
C. Follow up penderita post operatif karena DM
D. Cerebral vascular disease
E. Artritis acuta
F. Patello femoral pain
G. Primary erythemalgia

Anda mungkin juga menyukai