Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH ETIKA PENULISAN KARYA ILMIAH

DI SUSUN OLEH
ISMAIL ARIANTO
PO7120120020

POLTEKKES KEMENKES PALU


TAHUN AJARAN
2020/2021
KATA PENGANTAR
            Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah yang telah memberikan kita
bahasa Indonesia,karena dengan adanya bahasa Indonesia kita mampu menyatukan bangsa
Indonesia dari berbagai suku untuk menjadi rakyat yang madani.
            Shalawat salam kita hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluaga, dan para
sahabatnya dan semoga kita mendapat syafa’at besok di hari kiamat.
            Alhamdulillah makalah ini bisa di selesaikan yang insha Allah sesuai dengan yang di
harapkan. Saya mengharap kritik dan saran agar saya dapat memperbaiki kekurangan, dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. AAMIIN
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Bstasan masalah
E. Sistem matika penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Etika penulisan karya ilmiah
B. Definisi plagiat
C. Yang tergolong plagarisme
D. Yang tidak tergolong plagarisme
E. Cara efektif menghindari plagarisme
BAB III 
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini, sering kali kita jumpai banyak penulis suatu karya ilmiah yang dalam penulisannya
tidak memperhatikan etika dalam karya ilmiah, yaitu meniru atau mengambil hasil karya orang lain
tanpa menyebutkan sumbernya. Padahal kita tahu, bahwa seorang penulis selain harus dapat
menyajikan karya ilmiahnya dengan metodologi yang baik dan benar, penulis juga dituntut supaya
dapat mematuhi etika karya ilmiah tersebut. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya pencegahan
seorang penulis dalam melakukan tindakan penjiplakan (plagiarism). Oleh karena itu, kelompok kami
akan membahas materi mengenai etika karya ilmiah yang sejatinya harus dimiliki oleh setiap penulis.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:

1. Bagaimana etika dalam penulisan karya ilmiah?

2. Apa itu penjiplakkan (plagiarism)?

3. Apa saja contoh-contoh tindakan yang tergolong plagiarism?

4. Apa saja contoh-contoh tindakan yang tidak tergolong sebagai plagiarism?

5. Bagaimana cara menghindari palgiarism?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah:

1. Memahami bagaimana etika karya ilmiah.

2. Memahami arti penting plagiarism.

3. Mengetahui mana yang termasuk tindakan plagiat maupun bukan.

4. Memahami bagaimana cara menghindari tindakan plagiat.

D. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penulisan ini yaitu:


1. Menjelaskan bagaimana etika dalam karya ilmiah.

2. Menjelaskan pengertian dari penjiplakan (plagiarism).

3. Menjelaskan contoh-contoh tindakan yang termasuk golongan plagiarism atau bukan

golongan plagiarism.

4. Menjelaskan cara menghindari plagiarism.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah:

1. BAB I : Pendahuluan

Bab ini menguraikan secara umum latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan
masalah dan sistematika penulisan.

2. BAB II : Pembahasan

Bab ini menjelaskan etika dalam karya ilmiah, pengertian penjiplakan (plagiarism), tindakan-tindakan
yang termasuk golongan plagiarism atau bukan, serta cara menghindari tindakan plagiat.

3. BAB III : Penutup

Bab ini memaparkan kesimpulan, saran serta daftar pustaka.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Etika Penulisan Karya Ilmiah

Etika berasal dari bahasan Yunani ethos. Istilah etika bila ditinjau dari aspek etimologis memiliki
makna kebiasaan dan peraturan perilaku yang berlaku dalam masyarakat. Menurut pandangan
Sastrapratedja (2004), etika dalam konteks filsafat merupakan refleksi filsafati atas moralitas
masyarakat sehingga etika disebut pula sebagai filsafat moral. Etika membantu manusia untuk
melihat secara kritis moralitas yang dihayati masyarakat, etika juga membantu kita untuk
merumuskan pedoman etis yang lebih kuat dan norma-norma baru yang dibutuhkan karena adanya
perubahan yang dinamis dalam tata kehidupan masyarakat. Sedangkan etika dalam ranah penulisan
karya ilmiah lebih menunjuk pada prinsip-prinsip etis yang diterapkan dalam penulisan.

Etika dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah yaitu:

1. Kejujuran
Kejujuran dalam penulisan laporan penelitian atau karya tulis ilmiah berkaitan dengan banyak hal.
Dalam sebuah laporan penelitian, semua informasi atau data yang disajikan haruslah sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya. Sangat tidak etis dan berbahaya jika data dimanipulasi sehingga tidak
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

2. Objektivitas

Objektivitas sangat berkaitan dengan kejujuran. Jika bersikap objektif, maka dalam laporan
penelitian atau karya tulis ilmiah yang di buat, penafsiran atau interpretasi data yang dilakukan
disandarkan pada objektivitas. Bukan subjektivitas. Objektivitas yang tinggi akan mencerminkan hasil
penelitian yang sesuai dengan keadaan sebenarnya.

3. Pengutipan

Bila mengutip pendapat orang lain, baik dalam mengambil kutipan langsung atau hanya
mengambil intisari pendapat, maka sumber kutipan harus dicantumkan sebagai bentuk penghargaan
kepada pemilik ide tersebut.

B. Definisi Plagiat

Penjiplakan (plagiarism) merupakan kegiatan mengambil atau menjadikan ide-ide atau kata-
kata orang lain menjadi milik sendiri tanpa menyebutkan sumbernya. Menurut Webster’s World
University Dictionary, kegiatan plagiarisme merupakan kegiatan pencurian literal. Sedangkan definisi
Kamus Besar Bahasa Indonesia, diartikan sebagai tindakan atau perbuatan yang mengambil,
menyalin, menduplikasi, dan sebagainya, karya orang lain dan menjadikannya karya sendiri tanpa
sepengatahuan atau izin sang pemilik.

Dalam buku pedoman penulisan skripsi UIN Jakarta kegiatan menjiplak (plagiat) setidaknya diartikan:
pertama, mengambil langsung secara literal tulisan-tulisan,gambar, tabel dan pendapat orang lain
tanpa menyebutkan sumbernya. Setiap frasa, klausa, maupun kalimat yang diambil dari satu atau
beberapa sumber harus diikuti penyebutan sumber-sumber tersebut, baik dalam catatan kaki atau
dalam teks itu sendiri ( body textatau in text citation). Kedua, tindakan plagiarisme juga termasuk
meminjam idea tau logika pikiran orang lain dalam menerangkan sebuah gagasan atau pandangan
tanpa menyebutkan sumber-sumbernya, menganggap bahwa idea tau logika sebagai ideatau jalan
pikirannya sendiri. Ketiga, plagiarisme mengklaim pekerjaan yang dilakukan bersama yang kemudian
diklaim sebagai penelitian pribadi.

Ide menulis karya ilmiah bisa lahir setelah membaca karya tulis atau penelitian yang telah ada
sebelurmnya, baik yang diterbitkan ataupun tidak diterbitkan. Oleh karena itu, penulis harus
memahami etika penulisan. Wibowo (2006) mengungkapkan bagi seorang penulis etika penulisan
merupakan takdir yang tidak bisa ditolak, karena didalamnya terkandung nilai kemurnian dan nilai
ketulusan. Nilai kemurnian memperlihatkan penulis menghormati pembaca dengan tidak
membodohi, menggurui, membuat keruh atau membingungkan pembacanya. Sedangkan nilai
ketulusan erat hubungannya dengan aspek originalitas sebuah gagasan, yakni pengungkapan secara
jujur dan tulus jika kita mengutip atau memakai gagasan orang lain. Sikap tidak jujur melahirkan
istilah plagiarismenya, yaitu kegiatan menyalin, menjiplak, atau mengambil pendapat orang lain
sebagai miliknya.
C. Yang Tergolong Plagiarisme

Dalam buku Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah, Felicia Utorodewo dkk.
Menggolongkan hal-hal berikut sebagai tindakan plagiarisme:

1. Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri.

2. Mengakui gagasan orang lain sebagai emikiran sendiri.

3. Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri.

4. Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri.

5. Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal-
usulnya.

6. Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan sumbernya.

7. Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian kalimat dan
pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya.

8. Menggunakan tulisan orang lain secara mentah, tanpa memberikan tanda jelas (misalnya
dengan menggunakan tanda kutip atau blok alinea yang berbeda) bahwa teks tersebut diambil persis
dari tulisan lain dan.

D. Yang Tidak Tergolong Plagiarisme

Adapun tindakan yang tidak tergolong plagiarism, yaitu:

1. Menggunakan informasi yang berupa fakta umum.

2. Menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini orang lain dengan
memberikan sumber jelas.

3. Mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan tanda batas jelas bagian kutipan
dan menuliskan sumbernya.

E. Cara Efektif Menghindari Plagiarisme

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar terhindar dari plagiarisme, antara lain:

1. Dalam menulis, sebaiknya menggunakan informasi yang berupa fakta umum.

2. Menulis sumber referensi untuk pernyataan-pernyataan yang diacu penulis.

3. Memberi batasan yang jelas bagian manasajakah dalam uraian yang merupakan kutipan dan
bagian mana yang merupakan pernyataan penulis.

4. Jika seorang penulis ingin memperkuat argumennya dengan mengacu pada penyataan seorang
penulis yang telah di terbitkan, maka ia harus menyatakan dengan tegas dari sumber mana kutipan
tersebut diambil (Winarno, 2007).
5. Lebih baik menulis sendiri karya tulis ilmiah kita, walaupun mungkin sangat tidak bagus untuk
dibaca apalagi di publikasikan dalam jurnal ilmiah. Sebagai seorang pembelajar, tentu kita akan
berusaha keras agar karya tulis ilmiah yang dibuat mendapat tempat di mata orang-orang
terhormat. Perlu kerja keras, belajar tiada henti dan jangan malu untuk bertanya kepada ahlinya.

6. Agar kita tak terkena penyakit plagiarisme, sebaiknya biasakan menulis setiap hari. Menulis
pemikiran sendiri agar suatu saat dapat kita rangkai menjadi kalimat yang efektif dalam karya tulis
ilmiah kita.

7. Tak perlu malu untuk belajar. Jadikan media blog di internet sebagai media belajar menulis
ilmiah. Mungkin awalnya terkesan alamiah, tetapi akan berubah menjadi ilmiah bila kita focus
dengan apa yang kita tuliskan. Banyak pembaca karya tulis orang lain dan berupaya keras mencari
referensi, baik dari buku ataupun jurnal ilmiah terpercaya untuk mendukung teori.

8. Bukankah buku merupakan salah satu produk dari sebuah karya tulis ilmiah yang ditulis dari
proses yang alamiah?.

9. Tak ada penulis yang langsung bisa menulis. Apalagi menulis sebuah karya tulis ilmiah yang
merupakan hasil dari sebuah penelitian yang tentu membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Tidak
bisa menggunakan cara-cara instan, sebab ada metodologi penelitian yang harus dilalui, dan.

10. Tidak mudah membuat sebuah karya tulis ilmiah. Kita harus sering berlatih menulis dan
berupaya keras untuk menulis seotentik mungkin bahwa ini adalah hasil dari originalitas pemikiran
sendiri dan bukan pemikiran orang lain yang kita akui sebagai tulisan sendiri.

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan penyusunan makalah ini, maka dapat disimpulkan:

1. Penjiplakan (plagiarism) merupakan kegiatan mengambil atau menjadikan ide-ide atau kata-
kata orang lain menjadi milik sendiri tanpa menyebutkan sumbernya. Sedangkan definisi Kamus
Besar Bahasa Indonesia, diartikan sebagai tindakan atau perbuatan yang mengambil, menyalin,
menduplikasi, dan sebagainya, karya oran lain dan menjadikannya karya sendiri tanpa
sepengatahuan atau izin sang pemiliknya.

2. Banyak sekali contoh dari tindakan penjiplakan, salah satunya yaitu menggunakan atau
mengambil teks, data atau gagasan orang lain tanpa memberikan pengakuan terhadap sumber
secara benar dan lengkap.
3. Banyak cara yang dapat kita lakukan dalam meghindari tindakan plagiarism, salah satunya yaitu
dengan membiasakan diri untuk menulis setiap hari dengan mematuhi etika karya ilmiah.

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, pemakalah menyarankan:

1. Janganlah melakukan tindakan penjiplakan (plagiarism), karena secara tidak sadar kita telah
melanggar hukum dan merugikan orang yang karyanya telah kita jiplak.

2. Sebaiknya dalam membuat suatu karya ilmiah yang menggunakan ide-ide atau kata kata orang
lain, seorang penulis dapat meyebutkan sumber informasi tersebut dengan jelas.

3. Agar kita tidak terkena penyakit plagiarisme, sebaiknya biasakan menulis setiap hari. Menulis
pemikiran sendiri agar suatu saat dapat kita rangkai menjadi kalimat yang efektif dalam karya tulis
ilmiah kita. Lebih baik menulis sendiri karya tulis ilmiah kita, walaupun mungkin sangat tidak bagus
untuk dibaca apalagi dipublikasikan dalam jurnal ilmiah. Sebagai seorang pembelajar, tentu kita akan
berusaha keras agar karya tulis ilmiah yang dibuat mendapat tempat di mata orang-orang
terhormat. Perlu kerja keras, belajar tiada henti dan jangan malu untuk bertanya kepada ahlinya.

DAFTAR PUSTAKA

1) Fitriyah, Mahmudah & Hindun. 2012. Bahasa Indonesia Budayaku. Depok: Nufa Citra

Mandiri.

2) Utorodewo, Felicia, dkk. 2007. Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah.

Jakarta:Lembaga Penerbit FEUI.

3) Wibowo, Wahyu. 2006. Cara Cerdas Menulis Artikel Ilmiah. Jakarta: PT Kompas Media.

4) http://jumadibismillahsukses.blogspot.com/2012/11/etika-karya-ilmiah.html

Anda mungkin juga menyukai