Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ETIKA PENULISAN ARTIKEL ILMIAH

Disusun Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Penulisan Artikel Ilmiah

Oleh Kelompok 3
Nama
Putri Fadillah : 2007300
Ria Ananda : 210730014
Nelly Novianti : 210730028
Leli Nurindah : 210730029
Kelas : A1

Dosen pengampu Nurul Fadieny S.Pd. M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Etika Penulisan Artikel
Ilmiah”

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu/Bapak selaku guru Mata
Kuliah Penulisan Artikel Ilmiah yang telah membantu penulis dalam mengerjakan makalah
ini.

Makalah ini memberikan panduan untuk teman-teman agar lebih paham tentang Ilmu
Penulisan Artikel Ilmiah. Dan bisa mengambil manfaat dari makalah kami ini, dan
memberikan manfaat.

Penulis menyadari setiap manusia pasti ada kekurangan, begitu juga dengan makalah
ini pasti ada kekurangan. Oleh sebab itu, saran dan kritik senantiasa diharapkan demi
perbaikan karya penulis. Penulis juga berharap semoga makalah ini mampu memberikan
kesadaran pada pembaca supaya bisa mempergunakan segala sesuatu dengan baik.

Reuleut Timu, 23 February 2023


Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Etika Penulisan Artikel Ilmiah
Secara etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani yaitu kata ethos yang berarti adat
atau sifat kesusilaan. Secara definisi etika adalah salah satu cabang filsafat yang mengatur
tingkah laku dan norma-norma yang dikategorikan dalam sesuatu yang baikatau buruk.
Dalam Bahasa Indonesia etika disebut juga sebagai akhlak atau moral.
Etika penulisan karya ilmiah adalah suatu teknis yang digunakan pada saat menulis
suatu karya tulis dengan memerhatikan berbagai aspek. Karena suatu penulisan yang benar
bisa saja terkena pelanggaran dalam menulis suatu karya. (Rangga Amrullah dkk, 2019)
Artikel ilmiah adalah suatu tulisan tentang topik tertentu, yang dilandasi oleh hasil
dan pemikiran peneliti sebelumnya, yang menyertakan hasil dan gagasan penulisnya,
sehingga menjadi hasil dan gagasan yang baru. Adapun komponen utama suatu artikel ilmiah,
yaitu :
a. Judul
b. Abstrak
c. Isi
d. Kesimpulan
e. Daftar Pustaka

2.2 Etika Penulisan Artikel Ilmiah


Sriyana (2014) menyebutkan bahwa etika penulisan artikel ilmiah adalah konsep yang
mengarah pada yang baik dan pantas berdasarkan nilai-nilai norma agama, moralitas
kemanusiaan, dan pranata keilmuan. Penulis artikel ilmiah dituntut untuk jujur dan bisa
bertanggung jawab terhadap pendapat yang telah disampaikannya dalam artikel ilmiah.
Saukah (2002 dalam Abdullah, 2012) menyebutkan etika penulisan artikel ilmiah
adalah :
a. Melahirkan karya orisinil, bukan jiplakan.
b. Menjaga kebenaran dan manfaat serta makna informasi yang disebarkan sehingga
tidak menyesatkan.
c. Menulis secara cermat, teliti dan tepat.
d. Bertanggungjawab secara akademis atas tulisannya.
e. Memberi manfaat kepada masyarakat pengguna.
f. Menjungjung tinggi hak, pendapat atau temuan orang lain.
g. Menyadari sepenuhnya untuk tidak melakukan pelanggaran ilmiah. Pelanggaran
ilmiah tersebut diantaranya adalah falsifikasi, fabrikasi, plagiarisme.

Dengan demikian etika penulisan artikel ilmiah bertujuan untuk :


a. Menjamin akurasi temuan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.
b. Untuk melindungi hak kekayaan intelektual peneliti.
c. Untuk melindungi obyek penelitian dari pemalsuan dan kerusakan.
d. Mejaga reputsi ilmuwan.
e. Menegakkan etika moral dalam berperilaku.

2.3 Kode Etik Kepemilikan Karya Ilmiah


2.4 Etika Mengutip
Mengutip adalah mengambil ide dari penulis lain, baik itu sebagian atau seluruhnya,
dengan cara langsung atau tidak langsung. Terdapat enam ketentuan etika dalam mengutip :
a. Pengutipan dilakukan dengan menggunakan nama akhir, tahun dan halaman.
b. Jika ada dua nama pengarang, pengutipan dilakukan dengan cara menyebut nama
akhir kedua nama pengarang tersebut.
c. Jika pengarang lebih dari dua orang, pengutipan dilakukan dengan cara menulis nama
pertama,selanjutnya diikuti dengan menulis dkk. Atau et al.
d. Jika nama pengarang tidak disebutkan, yang dicantumkan, pengutipan dilakukan
dengan menyebut nama penerbit, nama dokumen yang diterbitkan, atau nama koran
e. Karya ilmiah terjemahan, pengutipan dilakukan dengan cara menyebutkan nama
pengarang aslinya.
f. Pengutipan dari dua sumber atau lebih yang ditulis pengarang yang berbeda
dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai tanda pemisahnya.

Alfariski (2013) juga menjelaskan cara melakukan kutipan langsung sebagai berikut:
a. Kutipan langsung kurang dari 40 kata, ditulis di antara tanda kutip (“……”) sebagai
bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama penulis, tahun. Atau nama
penulis dapat ditulis pada awal kalimat disertai tahun di dalam kurung (………).
b. Kutipan langsung lebih dari 40 kata atau lebih, ditulis tanpa adanya tanda kutip secara
terpisah dari teks yang mendahului, ditulis dengan menyebutkan nama pengarang
diikuti dengan tahun, dan diketik dengan spasi tunggal. Apabila terdapat paragraf baru
lagi, baris baru itu dimulai dengan ketukan/alinia baru lagi.
c. Kutipan langsung yang sebagian dihilangkan, dalam mengutip langsung terdapat kata-
kata dalam kalimat yang dihilangkan, kata-kata yang dihilangkan pada bagian awal
dan dengan kutipan diganti dengan titik tiga (…), dan jika dihilangkan pada bagian
akhir diganti dengan titik empat (….).
Cara mengutip kutipan tidak langsung adalah
a. Ditulis dengan menyebut nama pengarang disertai kurung, tanpa tanda kutip dan
terpadu dalam teks.
b. Kutipan yang dirujuk dari kutipan, dapat dilakukan dalam keadaan darurat, yaitu
benar-benar tidak didapatkan sumber aslinya. Pada prinsipnya penulisan kutipan yang
telah dikutip sama dengan penulisan kutipan asli. Perbedaannya terletak pada
penulisan rujukan.
2.5 Plagiarisme
Plagiarisme atau penjiplakan adalah pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya
dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Plagiat dapat
dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain.
Plagiarisme adalah perilaku di mana seorang penulis dengan sengaja mengambil
sebagian ide atau gagasan orang lain dan menyusunnya kembali sedemikian rupa sehingga
terlihat sebagai pendapat atau karya asli mereka sendiri.
Plagiarisme adalah ketika seseorang menggunakan karya orang lain tanpa mengakui
sebagai hasil karya mereka sendiri, tanpa memberikan penghargaan kepada pencipta aslinya.
Ini merupakan tindakan mencuri hak intelektual dari orang lain.
Klasifikasi plagiarisme bisa dibagi berdasarkan perspektif tertentu, seperti:
 dari segi substansi yang dicuri
 dari segi kesengajaan
 dari segi volume/proporsi
 dari pola pencurian

“Sulistyo (2011) mengemukakan jenis-jenis plagiarisme sebagai berikut:”


a. Plagiarisme kata demi kata (word for word plagiarism). Penulis menggunakan
kata-kata penulis lain (persis) tanpa menyebutkan sumbernya.
b. Plagiarisme sumber (plagiarism of source). Penulis menggunakan gagasan
orang lain tanpa menyebutkan sumbernya.
c. Plagiarisme kepengarangan (plagiarism of authorship). Penulis mengakui
sebagai pengarang karya tulis orang lain.
d. Plagiarisme diri sendiri (self plagiarism). Termasuk dalam tipe ini adalah
penulis mempublikasikan satu artikel pada lebih dari satu redaksi publikasi
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai