Oleh :
NAMA : ASHAR ARIANDI
NIM : 19.004
terjadi di lingkup perguruan tinggi dengan pelaku mahasiswa bahkan dosen sekalipun.
Tindakan plagiarisme ini tentu bukan hal yang bisa disepelekan, tindakan ini dapat
berdampak besar bagi pelakunya dan dapat mencoreng nama kita dalam dunia akademis.
Selain itu, kini hasil karya ilmiah ataupun penelitian akan dicurigai atau diragukan
akademis.
Kasus-kasus ini tentu saja harus menjadi perhatian kita dan menjadi tanggung jawab
kita agar plagiarisme ini dapat terhindarkan sehingga orang-orang yang berada di lingkup
akademis mampu membuat sebuah karya tulis tanpa unsur jiplakan dari karya orang lain
sehingga karya tulis yang dibuat tersebut menjadi suatu karya yang berkualitas.
menghormati karya orang lain dengan menyebutkan sumber rujukan adalah suatu keharusan
dalam membuat suatu karya ilmiah. Kita juga perlu jujur apabila ide ataupun gagasan yang
kita pakai adalah terinspirasi dari karya ilmiah milik orang lain.
Maka dari itu, pembuatan buku Plagiarisme ini dirasa sangat dibutuhkan untuk
plagiarisme.
CARA MENGHINDARI PLAGIARISME
tindakan tersebut dapat terjadi, diantaranya adalah karena kurangnya pengetahuan seseorang
dalam hal melakukan parafrase, malasnya seseorang untuk membaca untuk menganalisis
sumber referensi yang dipakai sehingga memicu adanya copyandpaste, dan sedikitnya
waktu yang dipunya untuk membuat karya ilmiah orang tersebut. Walaupun demikian, kita
tetap harus mencegah agar tindakan-tindakan plagiarisme tersebut dapat hilang dari kebiasaan
pencegahan yang dapat dilakukan bersumber dari Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 17 Tahun 2010 Pasal 6 tentang pencegahan dan penanggulangan plagiat di perguruan
perguruan tinggi/ orang lain yang sejenis, yang antara lain berisi kaidah
selingkung untuk setiap bidang ilmu, teknologi, dan seni yang dikembangkan oleh
perguruan tinggi.
Selain itu juga beberapa pencegahan dapat dilakukan sebagai berikut yang bersumber
dari Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 Pasal 7 tentang
b.Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah tersebut,
perundang-undangan.
pernyataan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) melalui portal Garuda
Bentuk pencegahan tindakan plagiarisme juga dapat dilakukan dalam bentuk lain,
1.Teknik parafrasa
suatu tuturan dari sebuah tingkatan atau macam bahasa menjadi tuturan yang lain
tanpa mengubah pengertian, atau dapat juga memiliki arti sebagai penguraian
kembali suatu teks (karangan) dalan bentuk (susunan kata-kata) yang lain, dengan
karya ilmiah menyebutkan tuturan yang berbeda dengan sumber yang dibacanya
namun makna dari gagasan tersebut tidak berubah dan mempunyai makna yang
a.Membaca dan memahami seluruh isi dan tema dari sumber gagasan.
b.Membuat ide pokok yang ada pada setiap paragraf lalu mencatat ide-ide yang
telah ditemukan.
e.Tulislah kembali ide-ide dan inti tulisan dengan kalimat yang lebih sederhana
serta dapat mudah dipahami dan masih memiliki makna yang sama dengan
sumber gagasan.
.”
Hasil dari teknik parafrasa dapat membantu kita untuk menhindari tindakan-
2.Membuat kutipan
kalimat atau lebih dari karya lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh
argumen dalam tulisan sendiri. Namun, ada beberapa hal yang patut kita
langsung).
a.Kutipan langsung
Kutipan jenis ini berisi tulisan yang sama/identik dengan sumber rujukannya,
kutipan ini harus diapit oleh tanda petik dua/kutip (“...”) yang diikuti oleh nama pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman yang
menggunakan tanda
kurung.
tidak dapat mereka kunjungi, termasuk laut yang paling dalam dan luar
Atau menulis nama pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman yang
tempat yang bahkan tidak dapat mereka kunjungi, termasuk laut yang paling
Kutipan ini dibuat menjadi sebuah kalimat yang tidak diapit oleh tanda petik
seperti berikut:
angkasa.
Dalam penulisan karya ilmiah sangat dibutuhkan referensi sebagai bahan acuan dalam
menyusun karya ilmiah. Kegiatan mengambil bahan dari hasil karya orang lain disebut
mengutp atau mensitasi. Bagian yang diambil biasanya berupa argument, ide, Analisa,
penting untuk mendukung argument yang digunakan. Sitasi dapat diambil dari berbagai
sumber, baik itu jurnal, artikel, buku, dan lain-lain. Tetapi perlu diingat ketikka mengambil
ide, hasil penelitian, maupun argumen orang lain harus dicantumkan asal-usul kutipan yang
digunakan sejelas-jelasnya dalam daftar pustaka. Tujuan dari penulisan sitasi dan daftar
Mendeley adalah sebuah perangkat lunak yang dikembangkan Elsevier yang digunakan untuk
mengelola, membagi Mendeley adalah sebuah perangkat lunak yang dikembangkan Elsevier yang digunakan untuk
mengelola, membagi dan mencari karya tulis ilmiah yang dikerjakan secara online. Mendeley
tersedia dalam bentuk web, desktop dan aplikasi. Ketiganya bisa terintegrasi dalam satu
tersedia dalam bentuk web, desktop dan aplikasi. Ketiganya bisa terintegrasi dalam satu
pekerjaan penelitian baik perseorangan maupun kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Wijaya. H (2018). Pencegahan plagiarisme sebagai trobosan inovasi pendidikan dalam publikasi karya ilmia. Skripsi
online.1(3). 295-308.