Anda di halaman 1dari 3

[RESUME]

STRATEGI MENGHINDARI PLAGIAT


Oleh: Olvia Fakhirah (23110800002)
Kelas: PDS-1
PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Pembuatan karya ilmiah adalah proses dimana peneliti menyampaikan pendapat,


informasi, gagasan atau ide. Seorang peneliti biasannya terinspirasi dari berbagai sumber
rujukan. Dalam menulis, hal ini biasa dilakukan untuk menjadi pembelajaran bagi penulis,
disebut dengan reading to writing (Thohir et al., 2023).
Bagi mahasiswa, menulis karya ilmiah adalah kegiatan yang mendominasi untuk
mengasah kemampuan berbahasa guna mengungkapkan ide, pikiran, gagasan dan kreativitas
yang dimiliki. Selain itu, menulis karya ilmiah juga melatih berpikir yang sistematis, dimana
seorang penulis harus memahami kesesuaian topik yang dicari dan yang hendak ditulis.
Mahasiswa biasa menulis karya ilmiah sebagai tugas harian maupun tugas akhir untuk
menuntaskan kegiatan akademik. Namun, beberapa diantara banyak yang mengalami kesulitan
dalam menulis, diantaranya yaitu : (a) mahasiswa kesulitan dalam menentukan judul, (b)
mahasiswa kesulitan dalam mengemukakan latar belakang, (c) sulitnya menentukan rumusan
masalah, (d) korelasi antara rumusan masalah, hasil penelitian, dan kesimpulan sering terjadi
kesalahan (Yani, N.F., 2023). Diantara ketiga point yang sudah disebutkan, mahasiswa
memiiliki kendala yang paling umum dan mendasar yatu pada point a, b dan c yang
menyebabkan terjadinya kegiatan tempel dan salin atau yang biasa disebut dengan copy paste.
Era digital saat ini sangat mendukung pergerakan teknologi dalam bidang apapun,
terutama pada kegiatan copy paste dalam penulisan karya ilmiah. Sejumlah mahasiswa
melakukannya untuk menutupi kesulitan tersebut dengan berbagai cara pada penggunaan
aplikasi yang diperolehnya. Menggunakan ide seseorang bukanlah sesuatu yang dibenarkan,
sebab hal itu akan sama artinya kita mencuri sesuatu milik orang lain. Kegiatan diatas dapat
disebut dengan tindakan plagiat. Maka dari itu perlu adanya izin atau pengakuan dengan
mencantum sumber penulis atau pembuat ide pertama.
Merujuk kepada tindakan plagiat, terdapat jenis-jenis Tindakan plagiat yang umum
dilakukan yakni, (a) word for word plagiarism, jenis ini dilakukan oleh penulis dengan
menggunakan kata-kata secara betul memiliki kesamaan seutuhnya tanpa mencantumkan
sumbernya. (b) plagiarism of source, menggunakan ide dari penulis lain tanpa mencantumkan
sumbernya. (c) plagiarism of authorship, jenis ini penulis mengakui karya orang lain untuk
dirinya. (d) self plagiarism, penulis melakukan tindakan plagasi kepada dirinya sendiri melalui
penerbitan karya tulis ke beberapa redaksi. Plagiat pada karya ilmiah memiliki tingkatan
persentase dalam kemiripan yakni, jika persentase mencapai angka <30% termasuk kategori
plagiat ringan. Jika jika persentase mencapai angka <30-70% termasuk kategori plagiat sedang.
jika persentase mencapai angka >70% termasuk kategori plagiat berat (Temesvari et. All.,
2022).
Berbagai strategi dapat dilakukan oleh perguruan tinggi untuk mengindari plagiat kepada
mahasiswa, diantaranya adalah menumbuhkan integritas kepribadian pada diri melalui adanya
kejujuran dan dapat dipercaya. Jujur dalam menulis karya ilmiah itu sangat diperlukan dan
penting untuk diterapkan. Kemudian, terdapat juga melakukan pengawasan terhadap setiap
karya ilmiah yang dibuat. Dengan adanya pengawasan, tentu akan dilaksanakan secara cermat,
akurat dan objektif. Melakukan pembinaan dan bimbingan dalam penulisn karya ilmiah melalui
memberi pemahaman tentang urgensi kode etik dalam penulisan karya ilmiah, menanamkam
pemahaman akan tanggung jawab apa yang ditulisnya, memberikan bimbingan teknis terkait
kebahasaan dan pola kalimat yang digunakan, prosedur penulisan ilmiah sesuai aturan yang
berlaku, menulis rujukan berupa kutipan dan cara penunjukkan kutipan, serta pengeditas yang
baik yang menyangkut aspek redaksi dan subtansi (Santoso H., 2011).
Salah satu cara untuk menghindari tindakan plagiat bagi mahasiswa yaitu dapat
dilakukan dengan melakukan parafrase. Terdapat 6 teknik menulis efektif melakukan parafrase,
yaitu: (a) membaca teks sumber dengan baik sampai memaham isinya, (b) menulis gagasan
sesuai teks yang dibaca, (c) membuat daftar kata di bawah parafrase sebelumnya, (d)
membandingkan tulisan parafrase dengan naskah asli, menyesuaikan inti gagasan, (c)
menggunaka tanda petik ganda sebagai bentuk indentifikasi istilah khusus, (d) menuliskan
sumber pada catatan yang dimiliki. Teknik parafrase dapat juga dilakukan dengan cara
mengubah klausa kef rase dan dapat juga merubah kalimat langsung menjadi tidak langsung,
aktif menjadi pasif serta merubah bentuk kata (Indraswati et. All., 2023).
Terdapat cara lain untuk menghindari plagiat yaitu memahami berbagai sitasi atau sumber
kutipan dan memberikannya menggunakan software Mendeley. Terdapat beberapa model sitasi
yang umum digunakan yaitu, (a) APA (American Psychological Association) Style, (b) MLA
(Modern Language Association) Style, (c) CHICAGO Dan TURABIAN Style, (d) AMA
(American Medical Association) Style, (e) IEEE (Institute of Electrical and Electronics
Engineers) Citation Style (Sari N.P. Et. All., 2021). Adapun cara yang dilakukan untuk
membuat sitasi menggunakan software Mendeley melalui sistem connection to Microsoft
Word. Software Mendeley dapat memudahkan dan mempercepat pekerjaan sehingga penulis
tidak lagi kerepotan dalam menulis sitasi dan referensi (Cahnia et. All., 2021).
Melakukan checking plagiat tentu dapat menghindari tindakan plagiat. Modern ini,
banyak sekali software untuk melakukan pengecekan. Salah satu software yang dapat
digunakan adalah Turnitin. Software tersebut tidaklah asing bagi kalangan mahasiswa dan
dosen, serta tidak sulit ditemukan dan mudah digunakan. Turnitin bekerja dengan mendeteksi
presentase (similarity) kesamaan kata dan kalimat dalam suatu karya ilmiah sehingga dapat
diketahui keasliannya dan jika terjadi presentase yang besar, maka penulis dapat memperbaiki
tulisan pada karya ilmiahnya. Software ini memiliki peran yang sangat penting dan signifikan
untuk menghindari plagiat (Risparyanto, 2020).
Mahasiswa perlu sekali dan harus menghindari tindakan plagiat guna tidak terbentuknya
pengaruh diri bahwa melakukan tindakan tersebut adalah sesuatu yang mudah (Sinaga dan
Sitepu, 2017). Melalui rasa nyaman, mahasiswa tidak menyadari betapa besar dampak jika
melakukan tindakan plagiat sehingga membuat dirinya semakin percaya diri dalam
melakukannya. Adapun dampak yang didapatkan seseorang jika melakukan plagiat
diantaranya, merasa dirinya tidak yakin akan apa yang dikerjakan olehnya, sehingga
menimbulkan pikiran yang berlebihan terhadap kesalahan dalam penulisan (Amilia, 2018).
Ketika melakukan tindakan plagiat, terdapat konsesuensi yang terima oleh siapapun yang
menerimanya, baik dosen maupun mahasiswa. Adapun konsekuensiya yaitu sanksi yang ringan
dan berat meliput pembatalan ijazah dan pemberhentian status mahasiswa, bahkan jika
berlebihan bisa sampai kepada ranah hukum (Arista, 2015).
Berdasarkan pemaparan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tindakan plagiat adalah
tindakan yang sama sekali tidak benarkan sebab dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Bagi mahasiswa, Tindakan plagiat bukanlah sesuatu yang tabu untuk didengar, bahkan menjadi
kegiatan rutin yang biasa dilakukan, sehingga perlu sekali dihindari. Gunakanlah sumber
rujukan atau refrensi untuk menulis ide atau gagasa pada narasi kaya ilmiah dan menyertakan
sumber penelitian.

DAFTAR RUJUKAN
Amilia, F., 2018. Metode Pencegahan Plagiarisme Pada Kelas Tutorial. Jurnal Pendidikan
Terbuka dan Jarak jauh, 19(02), http://jurnal.ut.ac.id/index.php/JPTJJ/article/view/777
Arista, R. F. (2015). Plagiarisme di kalangan mahasiswa. Paradigma, 3(2).
Cahnia, Z. A., Darubekti, N., & Samosir, F. T. (2021). Pemanfaatan Mendeley Sebagai
Manajemen Referensi pada Penulisan Skripsi Mahasiswa Program Studi Perpustakaan
dan Sains Informasi Universitas Bengkulu. Palimpsest: Journal of Information and
Library Science, 12(1), 48-54.
Indraswati, D., & Widodo, A. (2023). Keefektifan Pelatihan Teknik Parafrase dan Teknik Sitasi
Menggunakan Mendeley Bagi Mahasiswa PGSD untuk Menghindari Plagiat. Journal on
Education, 5(4), 16513-16522.
Thohir, L., Nawawi, N., Amin, M., & Isnaini, M. (2023). Pelatihan Quoting, Paraphrasing dan
Summarizing untuk Menghindari Plagiat bagi Mahasiswa Program Magister Pendidikan
Bahasa Inggris FKIP Universitas Mataram. Jurnal Gema Ngabdi, 5(1), 108–114.
https://doi.org/10.29303/jgn.v5i1.323
Risparyanto, A. (2020). Turnitin Sebagai Alat Deteksi Plagiarisme. UNILIB: Jurnal
Perpustakaan, 126-135.
Santoso, H. (2011). Pencegahan dan penaggulangan plagiarisme dalam penulisan karya ilmiah
di lingkungan perpustakaan Perguruan Tinggi. Universitas Negeri Malang.
Sari, N. P., & Adam, L. N. (2021). Upaya Pencegahan Plagiarisme Dengan Menggunakan
Aplikasi Mendeley Dalam Melakukan Penulisan Sitasi Dan Referensi. SELAPARANG:
Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 4(3), 586-591.
Sinaga, H.G.D., Sitepu, R., 2017. Perlindungan Hukum Atas Karya Ilmiah Dari Tindakan
Plagiat Menurut Peraturan Perundang-undangan yang Berlaku. Jurnal Hukum USU, 5(3),
https://jurnal.usu.ac.id/index.php/law/article/download/18940/802.
Temesvari, N. A., Witri, D., & Qomarania, Z. (2022). Pendampingan Menghindari Plagiarisme
dalam Penulisan Karya Tulis bagi Mahasiswa. Pendampingan Menghindari Plagiarisme
Dalam Penulisan Karya Tulis Bagi Mahasiswa, 8, 281-286.
Yani, N. F. (2023). Peningkatan Kemampuan Mahasiswa dalam Menulis Karya Ilmiah Tugas
Akhir melalui Learning Direct Systematic. DEIKTIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan
Sastra, 3(2), 125-129.

Anda mungkin juga menyukai